Anda di halaman 1dari 38

GERAKAN DALAM DUA DAN TIGA DIMENSI

Vektor Posisi dan Vektor


Kecepatan
Untuk menggambarkan gerak sebuah
partikel dalam ruang, terlebih dahulu
digambarkan posisi partikel,
(vektor
posisi)

Selama selang waktu t, partikel


bergerak dari P1 (vektor posisi 𝑟1 ) ke
P2 (vektor posisi 𝑟2 ). Perubahan
posisi selama selang waktu tsb
dinyatakan,
…Lanjutan

Jadi vektor kecepatan rata-rata, 𝒗𝑎𝑣 selama selang waktu tsb adalah

(vektor kecepatan rata-rata)

Sedangkan untuk kecepatan sesaat


didefinisikan sebagai limit kecepatan
rata-rata dalam selang waktu, t
mendekati nol, yaitu

(vektor kecepatan sesaat)

Besarnya vektor 𝑣 pada setiap saat adalah kecepatan v dari partikel tsb
pada saat itu. Arah dari vektor 𝑣 pada setiap saat adalah sama dengan
arah partikel yang bergerak pada itu.
…Lanjutan
Selama perpindahan vektor posisi, ∆𝑟 , maka x, y, dan z
dalam ketiga komponen dari partikel tsb juga ikut berubah atau
berpindah. Oleh karena itu, komponen 𝑣𝑥 , 𝑣𝑦 , dan 𝑣𝑧 dari
kecepatan sesaat 𝑣 adalah turunan terhadap waktu dari x, y, dan z,
yaitu

Vektor kecepatannya,

𝒗 = 𝑣𝑥 𝒊 + 𝑣𝑦 𝒋 + 𝑣𝑧 𝒌

Besarnya vektor kecepatan sesaat adalah


Contoh:
Sebuah kendaraan robotik atau Rover, sedang menjelajahi permukaan Mars. Stasion
Pendaratan di Mars menjadi titik asal koordinat, dan daerah sekitar permukaan Mars
terletak pada bidang-xy. Rover, yang mewakili sebagai titik, memiliki koordinat x dan y
yang berubah terhadap waktu:
𝑥 = 2,0 𝑚 − (0,25 𝑚/𝑠 2 ) 𝑡 2
𝑦 = (1,0 𝑚/𝑠) 𝑡 + (0,025 𝑚/𝑠 3 ) 𝑡 3
a) Tentukan koordinat Rover dan jarak dari stasion pendaratan pada t = 2,0 s
b) Tentukan perpindahan Rover dan vektor kecepatan rata-rata untuk interval
waktu t = 0 s sampai t = 2,0 s.
c) Tentukan pernyataan umum untuk vektor kecepatan sesaat Rover 𝒗. Nyatakan
komponen 𝒗 pada t = 2 s dalam besar dan arah.
Solusi:
Pada t = 0,0 s Rover memiliki vektor posisi 𝒓𝑜 dan vektor kecepatan sesaat 𝒗𝑜 .
Sedangkan, 𝒓1 dan 𝒗1 adalah vektor pada t = 1,0 s ; 𝒓2 dan 𝒗2 adalah pada t = 2,0 s
a) Pada t = 2,0 s koordinat Rover adalah

Jarak dari titik asal pada t = 2,0 s adalah

b) Untuk mendapatkan vektor perpindahan


dan kecepatan rata-rata pada selang
waktu yg diberikan, vektor posisi
sebagai fungsi waktu adalah

𝒓 = 𝑥 𝒊 + y𝒋 = 2,0 𝑚 − 0,25 𝑚/𝑠 2 𝑡 2 𝒊 + 1,0 𝑚/𝑠 𝑡 + 0,025𝑚/𝑠 3 𝑡 3 𝒋


…Lanjutan

Pada t = 0,0 s vektor posisi 𝑟𝑜 adalah

Pada t = 2,0 s vektor posisi 𝑟𝑜 adalah

Vektor perpindahan dari t = 0,0 s sampai t = 2,0 s adalah


∆𝒓 = 𝒓2 − 𝒓0 = 1,0 𝑚 𝒊 + 2,2 𝑚 𝒋 − 2,0 𝑚 𝒊
= −1,0 𝑚 𝒊 + 2,2 𝑚 𝒋
Vektor kecepatan rata-rata dalam selang waktu tersebut adalah
…Lanjutan
c) Pernyataan umum untuk vektor kecepatan sesaat Rover 𝒗, adalah

atau

Pada t = 2 s, vektor kecepatan sesaat 𝑣2 memiliki komponen-komponen,

Besarnya kecepatan sesaat pada t =2,0 s adalah


Vektor Percepatan

Tinjau percepatan sebuah partikel yang bergerak dalam suatu bidang.

Seperti halnya gerak dalam garis


lurus, percepatan menggambarkan
bagaimana kecepatan suatu partikel
berubah terhadap waktu. Tetapi
karena sekarang memperlakukan
kecepatan sebagai vektor, maka
percepatan akan menggambarkan
perubahan besar kecepatan dan
perubahan arah kecepatan yang
juga arah pergerakan partikel.
Contoh:
Mobil bergerak dalam lintasan melengkung

a) Ketika melewati tikungan,


mobil ini berakselerasi
dengan memperlambat
sambil menikung di
tikungan. (Kecepatan
sesaatnya berubah dalam
besaran dan arah.)
…Lanjutan
b) Untuk mencari percepatan rata-
rata mobil antara P1 dan P2,
pertama-tama dengan mencari
perubahan kecepatan ∆𝑣 yaitu,
∆𝒗 = 𝒗𝟐 − 𝒗𝟏
(Catat bahwa 𝒗𝟏 − ∆𝒗 = 𝒗𝟐 )

c) Percepatan rata-rata, 𝑎𝑎𝑣


adalah
∆𝒗
𝒂𝒂𝒗 =
∆𝒕
memiliki arah yang sama dengan
perubahan kecepatan, ∆𝑣.
GERAK PELURU (PROJECTILE)

(a) peluru kendali yang ditembakkan (b) bola golf yang dipukul
(the-tap.blogspot.com), (e2marino.wordpress.com)
Gerak Peluru
 Pada gerak proyektil, gerakan horizontal dan vertikal adalah saling bebas.
 Gerakan horizontal mempunyai kecepatan konstan yang bernilai sama
dengan komponen horizontal kecepatan awal:

vx  v0 x  v0 cos
x  v0 xt

 Gerakan vertikal sama dengan gerakan satu dimensi dengan percepatan


konstan akibat gravitasi g dan berarah ke bawah:

v y  v0 y  gt
y  v0 y t  12 gt 2
Y
vy = 0
vxo
vy v

vxo
vxo
vyo vo g vy v

o vxo
0 X
vxo

vx  vxo  konstan x  vxot vyo vo

 vo cos  o  (vo cos  o )t

v y  v yo  gt y  v yot  12 gt 2
 vo sin  o  gt  vo sin  o t  12 gt 2 Problem :
Gerak Peluru

 Jarak total yang ditempuh oleh proyektil,


 jangkauan R, didapatkan dengan mula-mula
mencari waktu total proyektil berada di udara
dan kemudian mengalikan waktu ini dengan
komponen kecepatan horizontal yang bernilai
konstan.
 Untuk kasus istimewa di mana ketinggian awal
dan akhir adalah sama,jangkauan dihubungkan
dengan sudut lemparan  oleh persamaan:
2
v0
R sin 2
g
Jangkauan Gerak Peluru

 Jarak total yang ditempuh oleh proyektil, dinamakan


jangkauan R, didapatkan dengan mula-mula mencari
waktu total proyektil berada di udara dan kemudian
mengalikan waktu ini dengan komponen kecepatan
horizontal yang bernilai konstan.
 Untuk kasus di mana ketinggian awal dan akhir adalah
sama, jangkauan dihubungkan dengan sudut lemparan 
oleh persamaan:
2
v0
R sin 2
g
Contoh:
Tendangan Sang Kiper

 Seorang kiper menyepak bola dengan sudut 40° di atas garis


horisontal. Kecepatan awal dari bola adalah v0 = 22 m/s. Jika
hambatan udara dapat diabaikan, tentukan ketinggian
maksimum yang dapat dicapai bola?
Solusi:

 Kecepatan bola yang berkaitan dengan sumbu y adalah:


v0 y  v0 sin 40  22  sin 40  14 m/s

 Dari soal diperoleh data sebagai berikut:

 Karena percepatan gravitasi konstan maka diperoleh:


v 2y  v02 y 0   14 2
yH    9,8 m
2a y 210 
Aplikasi Dalam Olah Raga

Atlit lompat jauh akan melakukan Pelompat tinggi harus membentuk


lompatan terjauh jika membentuk sudut mendekati 90o saat melompat
sudut 45o. agar diperoleh ketinggian maksimum.
Aplikasi dalam Peperangan

Tank mengatur sudut penembakan agar peluru tepat jatuh di lokasi


musuh. Biasanya dilakukan dengan coba-coba. Ketika tembakan
pertama terlampau dekat maka sudut moncong tank diatur
mendekati 90o. Sebaliknya jika tembakan pertama terlalu jauh
maka arah moncong meriam diatur sehingga menjauhi 45o
Lanjutan…

Gerakan bom jatuh = Gerakan


bola yang digelindingkan dari
tepi meja menempuh lintasan
setengah parabola.
Kecepatan awal hanya
memiliki komponen horisontal.
Gerak arah vertikal menjadi
gerak dengan percepatan
konstan dan laju awal nol.
Gerak arah horisontal adalah
gerak dengan laju konstan.
GERAK MELINGKAR

Bila sebuah partikel bergerak dalam lintasan melengkung, maka arah


kecepatannya berubah. Ini berarti bahwa partikel tersebut harus
memiliki komponen percepatan yang tegak lurus terhadap lintasan,
walaupun kecepatannya konstan.

Gerak Melingkar Beraturan (Uniform Circular Motion) adalah


suatu gerak benda dalam lintasan berbentuk lingkaran dengan
kecepatan konstan. Contoh gerak ini adalah gerak mobil dalam
lintasan melingkar, gerak satelit dalam mengelilingi orbit,
Contoh:
Gerak Mobil dalam lintasan melingkar

a) Mobil melaju cepat sepanjang b) Mobil melambat sepanjang


lintasan melingkar lintasan melingkar
Lanjutan…

c) Gerak melingkar beraturan: Kecepatan


konstan sepanjang lintasan melingkar

Jika mobil tersebut


bergerak melingkar
beraturan, maka
kecepatan mobil akan
konstan dan arah
percepatannya menuju
ke pusat lingkaran
Percepatan dalam Gerak Melingkar

Untuk mendapatkan pernyataan sederhana untuk besar dan arah


percepatan dalam gerak melingkar beraturan, perlu diperhatikan gambar di
bawah ini:
Gambar ini memperlihatkan sebuah partikel bergerak dengan kecepatan
konstan dalam suatu lintasan lingkaran dengan jari-jari R berpusat di titik O.
Partikel bergerak dari 𝑃1 ke 𝑃2 dalam selang waktu ∆𝑡.

(a) Sebuah partikel (b) Perubahan


bergerak sejarak ∆𝑠 vektor kecepatan
pada kecepatan ∆𝑣 dalam selang
konstan sepanjang waktu ∆𝑡
lintasan melingkar

(a) (b)
Lanjutan…
Sudut ∆∅ dalam a) dan b) adalah sama besar, karena 𝒗𝟏 tegak lurus terhadap
garis 𝑶𝑷𝟏 dan 𝒗𝟐 tegak lurus terhadap garis 𝑶𝑷𝟐 . Dengan demikian segitiga
dalam gambar a) dan b) adalah serupa. Perbandingan sisi yang sesuai dari
segitiga yang serupa ini adalah sama, yaitu

… (3.1)

Besarnya percepatan rata-rata 𝒂𝒂𝒗 dalam selang waktu ∆𝒕 adalah

… (3.2)

Besarnya percepatan sesaat 𝒂 pada titik 𝑷𝟏 adalah

… (3.3)
Lanjutan…
Jika selang waktu ∆𝑡 singkat, maka ∆𝑠 adalah jarak partikel bergerak
∆𝑠
sepanjang sisi lingkaran tersebut. Jadi limit adalah kecepatan
∆𝑡
𝑣1 pada titik 𝑃1 . Juga 𝑃1 dapat berarti setiap titik dalam lintasan,
sehingga persamaan di atas dapat ditulis,
… (3.4)

dengan 𝑎𝑟𝑎𝑑 = percepatan radial


Karena percepatan dalam gerak
melingkar beraturan arahnya selalu
menuju ke pusat lingkaran, sehingga
kadang-kadang disebut dengan
percepatan sentripetal
Besarnya percepatan dalam gerak melingkar beraturan dapat juga
dinyatakan dengan periode T dari gerak tersebut, waktu untuk satu
revolusi (satu putaran penuh melilingi lingkaran). Dalam waktu T
partikel menempuh jarah sama dengan keliling lingkaran 2𝜋𝑅,
sehingga kecepatan partikel menjadi
2𝜋𝑅
𝑣= = 𝜔𝑅 … (3.5)
𝑇

Dengan mensubstitusikan Persamaan (3.5) ke (3.4), maka


percepatan radial atau percepatan sentripetal dapat ditulis menjadi
4𝜋 2 𝑅
𝑎𝑟𝑎𝑑 = = 𝜔 2𝑅 … (3.6)
𝑇2

dengan 𝜔 = kecepatan sudut


Contoh soal:
Mobil sport Aston Martin V8 Vantage memiliki
“percepatan lateral” 0,96g = 9,4 m/s 2 . Ini
merupakan percepatan sentripetal maksimum yang
dapat dipertahankan mobil agar tidak tergelincir dari
lintasan melingkar. Jika mobil berjalan konstan 40 m/s
(144 km/h) pada permukaan tanah, berapakah jari-jari
kelengkungan R tersulit yang dapat diatasi?
Jawaban:
Karena mobil bergerak dengan kecepatan konstan, berarti mobil berada dalam
gerak melingkar beraturan (uniform circular motion). Dengan demikian jari-jari
kelengkungan R tersulit yang dapat diatasi adalah
𝑚 2
𝑣2 40 𝑠
R= = = 170 𝑘𝑚
𝑎𝑎𝑣 9,4 𝑚/𝑠 2
Ini merupakan jari-jari minimum, karena percepatan sentripetalnya maksimum.
Gerak Melingkar Tidak Beraturan

Bila gerak dalam lintasan melingkar memiliki kecepatan


yang bervariasi, maka ini dikatakan gerak melingkar
tidak beraturan (nonuniform circular motion). Dalam
gerak melingkar tidak beraturan ini, komponen
percepatan radial 𝑎𝑟𝑎𝑑 tetap ada yang selalu tegak
lurus kecepatan sesaat dan arahnya menuju pusat
lingkaran. Tetapi karena kecepatan sesaat 𝑣 memiliki
nilai yang berbeda pada setiap titik dalam lintasan
gerak, maka 𝑎𝑟𝑎𝑑 menjadi tidak konstan. Percepatan
radial (sentripetal) terbesar pada titik di dalam lingkaran
yang kecepatannya paling besar.
Jadi di dalam gerak melingkar tidak beraturan, selain terdapat percepatan radial juga terdapat
komponen percepatan yang sejajar dengan kecepatan sesaat yang dikenal dengan percepatan
tangensial 𝑎𝑡𝑎𝑛 . Komponen percepatan tangensial ini sama dengan laju perubahan kecepatan.
Dengan demikian dalam gerak melingkar tidak beraturan, percepatannya adalah

… (3.7)
Percepatan dalam Sistem Koordinat Polar

y at

ˆ r̂
a
r
ar

O x

dv ˆ v 2
a    rˆ
Percepatan tangensial : dt r Percepatan radial :
- Searah garis singgung - Selalu menuju ke pusat
- Merubah besar kecepatan - Merubah arah kecepatan
Bab 3 Gerak Dua Dimensi
Contoh Aplikasi Gerak Melingkar
kecepatan sudut yang semula nol menjadi tidak nol.

 Pedal Gas dan Rem Kendaraan  Satelit Geostasioner


Ketika pedal rem diinjak maka kendaraan mengalami perlambatan.
Putaran roda yang semula cepat menjadi lambat. Ini pun menandakan
adanya percepatan sudut yang bernilai negatif.

Pedal rem (menghasilkan Pedal gas (menghasilkan


percepatan sudut negatif) percepatan sudut positif)

gtoforum.com

Gambar 3.22 Pedal gas kendaraan menghasilkan percepatan sudut positif pada roda dan pedal rem
Pedal
menghasilkangas
percepatanpada kendaraan berfungsi untuk
sudut negatif.
Satelit geostasioner memiliki ketinggian
menghasilkan percepatan sudut positif Roda orbit 36.000 km dari permukaan bumi.
kendaraan yang sedang berhenti memiliki
Satelit Geostasioner

Satelit geostrasioner adalah satelit yang apabila dilihat dari bumi Disebut geostasionar karena jika dilihat
kecepatan seolah-olah sudut
diam (Gambar nol. Ketika
3.23). Jika kendaraan
satelit tersebut tepat berada di atas
kepala maka satelit tersebut akan tetap berada di atas kepala meskipun dari permukaan bumi satelit tersebut
dihidupkanbumi terusdan berotasipedal gas
dan satelit terus diinjak maka roda
mengitari bumi.

berputar (memiliki seolah-olah diam. Ini terjadi karena


berada di ataskecepatan
titik tertentu di atas sudut). Inisupaya
Contoh satelit geostasioner adalah satelit Palapa. Satelit tersebut
harus selalu wilayah Indonesia
dapat merelay siaran TV atau telekomunikasi di wilayah Indonesia. Kalau
berartisatelitselama pedalposisigas
tersebut berubah makadiinjak
beberapa jam dihasilkan
atau beberapa hari
peroide orbit satelit mengelilingi bumi
percepatan
berikutnya satelit mungkin bearada di atas wilayah negara lain dan tidak
sudutsiaran
lagi dapat merelay sehingga kecepatan
TV atau telekomunikasi sudut
di Indonesia. persis sama dengan periode rotasi bumi,
yang semula nol menjadi211tidak nol. yaitu 1 hari.
S S’ GERAK
S’ RELATIF
P

r r’

ut
O u O’ u
O’

r  ut  r '
dr  dr
r'  r  ut  u
dt dt
v  v  u a  a
Kecepatan Relatif
Jika sebuah partikel bergerak dengan kecepatan vpA relatif terhadap
system koordinat A, yang selanjutnya bergerak dengan kecepatan vAB
relatif terhadap sistem koordinat B lain, kecepatan partikel relatif
terhadap B adalah:

v pB  v pA  v AB
Contoh 1:

Seorang penumpang di atas sebuah kereta bergerak lurus searah


dengan arah kereta. Penumpang yang duduk di dalam kereta melihat
orang tsb. bergerak dengan kecepatan +2 m/s. Terhadap pengamat
yang diam di tanah, kereta bergerak dengan kecepatan +9 m/s. Maka
oleh pengamat yang diam di tanah tsb., penumpang tadi bergerak
dengan kelajuan +11 m/s.
Contoh 2:
Sebuah perahu dikemudikan dengan
laju relatif terhadap air 4 m/s
menyeberangi sebuah sungai dengan
lebar 1800 m dengan arah tegak lurus
(seperti gambar). Kecepatan air relatif
terhadap pantai adalah 2 m/s.
a) Berapakah kecepatan perahu relatif
terhadap pantai.
b) Berapa waktu yang diperlukan perahu
untuk sampai ke seberang?
Solusi
a) Laju perahu terhadap pantai dapat ditentukan dengan cara:
vBS  vBW
2
 vWS
2
 42  22  4,5 m/s
Arah perahu relatif terhadap pantai dapat diperoleh dengan:
vBW 1 vBW  1 4 
tan      tan    tan    63
vWS  vWS   2
b) Komponen paralel dengan lebar sungai dari kecepatan perahu
terhadap pantai yang menentukan seberapa cepat perahu
menyeberangi sungai tersebut, sehingga waktu yang diperlukan
perahu untuk dapat menyeberangi sungai adalah
lebar sungai 1800
t   450 detik
v BS sin  4,5 sin 63
Selesai
Referensi:

Anda mungkin juga menyukai