Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA ANAK

AHMAD BUDI RAMADHANI(1920001)

DIAN DWI WAHYU AGUSTIN(1920017)

HIDAYATUL KARIMAH(1920027)

Kondisi px:susah makan,napsu makan menurun,dan mual.

Diagnosis keperawatan:Maag

Rencana keperawatan:perawat melakukan komunikasi terapeutik pada anak,dan


melakukan pemeriksaan Subjektif,objektif pada anak.

Tujuan:

. Untuk mengetahui komunikasi terapeutik pada anak.

. Untuk mengetahui cara komunikasi dengan anak.


. Untuk mengetahui tahapan komunikasi dengan anak..

. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada anak.

. Untuk mengetahui petunjuk komunikasi pada anak .

. Untuk mengetahui tips dasar komunikasi pada anak .

. Untuk mengetahui diagnosa pada anak

SP KOMUNIKASI

 FASE ORIENTASI:

Memberi salam kepada klien,evaluasi validasi.

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Perawat : “ saya Yuyun Yuningsih, saya senang di

panggil Rista. Boleh saya tahu nama ibu dan ade siapa? Apa

nama panggilan ibu dan ade? “

Ibu Pasien : “ Nama saya Dessy, saya senang dipanggil bu Dessy. ”


Pasien Anak : “ Namaku Nissa, aku senangnya dipanggil Icha kak. ”
Perawat : “ Oh, baiklah kalau ibu senang dipanggil nama bu Dessy dan

nama ade kecil yang lucu ini kakak panggil ade Icha. ”
Ibu Pasien : “ Baiklah sus. ”

Perawat : “ Pertama saya akan membuat persetujuan dengan ibu, kita

akan mulai komunikasi ini dengan waktu juga tempat yang

ibu sepakati. Bagaimana bu Dessy setuju kalau komunikasi

terapeutiknya kita mulai dimana dan kapan? “

Ibu Pasien : “ Saya pikir komunikasi terapeutiknya dilakukang sekarang

dan diruangan ini saja supaya situasinya kondusif. ”

Perawat : “ Oh...baiklah bu, menurut ibu sendiri waktu yang tepat

untuk melakukan komunikasi ini berapa lama? “

Ibu Pasien : “ Menurut saya lebih baik 10 menit ya sus supaya tidak
terlalu lama karena saya takut anak saya akan merasa bosan.”

Perawat : “ Iya bu Dessy tentu, dengan senang hati. ”

Ibu Pasien : “ Baiklah. “

 FASE KERJA:

Perawat : “ Ibu bagaimana kalau anak ibu diberikan kesempatan untuk

berbicara tanpa disertai oleh ibu supaya saya lebih jelas untuk

menggali permasalahan yang anak ibu hadapi. ”

Ibu Pasien : “ Oh, tentu sus silahkan. ”

Perawat : “ Terima kasih ibu. ”

Perawat : “ Salamat pagi, apa kabar ade Icha yang cantik. Bagaimana

kabar ade sekarang? Coba ade bisa ceritakan sama kakak apa

yang ade rasakan saat ini? “

Pasien anak : “ Pagi juga kakak, keadaan ade saat ini sakit perut kak. “

Perawat : “ Perut yang sebelah mana? ”

Pasien Anak : “ Perut yang sebelah kiri. ”

Perawat : “ Coba ceritain sama kakak kira – kira kenapa perut ade Icha

bisa sakit seperti itu ? ”

Pasien Anak : “ Aku sendiri gak tau kak, sebelumnya aku susah makan. “

Perawat : “ Hmm kenapa coba ade susah makan ? Apa penyebabnya?”


Pasien Anak : “ Rasanya tuh mual kak kalo makan. ”

Perawat : “ Oh...kakak pikir ade ini ada gangguan pencernaan yah. ”

Pasien Anak : “ Sepertinya emang gitu kak, soalnya aku gak nafsu makan

dan selalu mual – mual. ”

Perawat : “ Oh, sepertinya ade ini terkena gejala maag. Ade Icha

sendiri tau gak apa itu penyakit maag? “


Pasien anak : “ Gak tau kak, memangnya maag itu apa? ”

Perawat : “ Maag itu semacam penyakit yang menyerang lambung.

Penyebabnya kebanyakan karena sering makan yang pedas

dan terutama jarang makan. “

Pasien Anak : “ Oh begitu ya kak, jadi aku sakit maag? ”

Perawat : “ Iya ade sayang, karena ini baru gejala saja jadi lebih baik

ade Icha lebih menjaga pola makan supaya penyakit maagnya

bisa sembuh. ”

Pasien Anak : “ Iya kak kalo begitu Icha sekarang mau rutin makan yang

teratur .”

Perawat : “ Bagus sekali ade Icha pinter, ini kakak bawa boneka untuk

ade mau? ”

Pasien Anak : “ Mau sekali kakak

 FASE TERMINASI

Perawat : “ Bagaimana perasaan ade sekarang? “

Pasien Anak : “ Baik kak, Icha merasa senang dan nyaman. ”

Perawat : “ Anak yang pintar. “

Perawat : “ Baiklah kalau begitu saya ucapakan terima kasih kepada

ibu sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk

melakukan komunikasi dengan anak ibu. Seperti waktu yang

telah kita sepakati diawal yaitu 15 menit dan sekarang

waktunya sudah habis. Semoga cepat sembuh yah de Icha

jangan lupa obatnya diminum juga jangan telat makan lagi

yah. Kita akan bertemu lagi kapan bu? Apakah ibu bersedia
untuk dilakukan komunikasi terapeutik kembali dengan saya?
Ibu Pasien : “ Iya terima kasih kembali, tentu sus saya sangat bersedia. “
Perawat : “ Dengan senang hati, mungkin untuk waktu dan tempatnya kita
sepakati kembali disini atau bagaimana menurut ibu? ”

Ibu Pasien : “ Iya sus saya setuju dengan pendapat suster. ”

Perawat : “ Baiklah, sampai jumpa besok yah ade Icha dan ibu Dessy.

Assalamu’alakum. “
Ibu Pasien : “ Wa’alaikumsalam. “

Anda mungkin juga menyukai