Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Informasi Umum
Penyusun : MGMP BINDO
Satuan Pendidikan : SMA 12 Kupang & SMAN 2 KUBA
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Fase/Kelas : E/X
Elemen : Menyimak
Materi Pokok : Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4x45 menit)

B. Kompetensi Awal
Murid mampu menulis teks LHO.

C. Profil Pelajar Pancasila


 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
 Berkebhinekaan global : mengenal dan menghargai budaya
 Bergotong-royong : kolaborasi
 Bernalar kritis
 Kreatif
 Jujur

D. Sarana dan Prasarana


1. Alat : laptop, speaker, LCD Proyektor
2. Media : PPT (Power Point) Vidio, Internet

E. Target Siswa
Murid regular

F. Model Pembelajaran, Metode, Pendekatan


Model : Project Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, Pendekatan kontekstual, presentasi , tinjauan pustaka.

G.Moda Pembelajaran
Pembelajaran tatap muka (luring)

H.Sumber belajar
 Buku paket KUMER kelas X. hal 2
 Tanaman kersen ((muntingia calabura) dilingkungan SMAN 12 Kupang
I. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1

10.1. Menyimak teks laporan hasil observasi yang dibacakan oleh orang lain untuk
mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan biasa dalam laporan hasil observasi dengan
kritis dan reflektif

10.2. Memahami informasi pada teks laporan dan menilai akurasi dan kuaalitas data
dalam laporan hasil observasi menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai
pembanding

B. Pemahaman Bermakna
a. Murid mampu mengungkapkan fakta alam dan sosial seperti hewan, tumbuhan,
tempat indah, peristiwa aktual, atau makanan khas daerah
b. Murid mampu mengungkapkan fakta alam dan sosial secara ilmiah
c. Melalui pembelajaran teks laporan hasil observasi Murid dapat terbiasa
mengamati objek secara cermat dalam kehidupan sehari-hari.

C. Pertanyaan Pemantik

1. Pernahkah kalian melakukan observasi/pengamatan ?


2. Apa objek yang kalian amati ?
3. Apa saja ciri-ciri teks laporan hasil observasi yang baik ?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal Sintak pembelajaran Deskripsi kegiatan Alokasi


waktu
1. Pendahulua 1. Murid menjawab salam guru 10
n 2. Murid berdoa dipimpin oleh guru untuk menit
memulai pelajaran.
3. Murid dipresensi oleh guru
4. Murid menyimak informasi guru
mengenai tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Murid menerima pertanyaan pemantik
misalnya
 Pernahkah kalian melihat
tanaman,hewan unik atau tempat yang
indah dan ingin menyampaikan kepada
orang lain
 Jenis teks apakah agar fakta yang kita
lihat dapat tersampaikan secara
objektif
 Apa yang kalian tahu tentang teks
laporan hasil observasi
6. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran
dan membuat kesepakatan kegiatan
pembelajaran
2. Inti Membuat 7. Murid menyimak penjelasan guru tentang 5 menit
pertanyaan dasar konteks pembelajaran “mengungkap fakta
alam serta teknik menyimak intensif .
8. Guru menyiapkan teks tanaman kersen
yang sudah disiapkan
Monitor kegiatan 15
9. Murid diarahkan untuk memilih
dan perkembangan menit
objek observasi yang ada di
proyek
sekolah.
10. Murid diberi waktu untuk
melakukan observasi di sekitar
lingkungan sekolah.
11. Guru mengamati dan memantau
perkembangan kegiatan setiap
kelompok.
12. Murid mendokumentasikan
kegiatan dan objek observasi
jika memiliki alat dokumentasi.
Menguji hasil 13. Murid membuat rincian rencana hal- 20
hal yang akan diamati dari objek menit
observasi.
14. Murid mengembangkan informasi
yang didapat selama observasi
menjadi sebuah teks laporan hasil
observasi.
Mengevaluasi 15 Murid memaparkan laporan hasil 25
pengamatan berupa tulisan. menit

16 Murid yang lain memberikan


tanggapan,
17 Penutup Murid Bersama guru: 15
17. Guru memberikan apresiasi menit
terhadap Murid
18. Guru Melakukan refleksi
sekaligus evaluasi terhadap
pembelajaran
19. Guru membuat simpulkan hasil proyek.\
20. Murid diberikan penguatan materi
dan tindak lanjut pembelararan hari
ini.
21. Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

Asesmen penilaian
Jenis Bentuk )*
1. Asesmen Diagnostik Lisan  Sikap (profil pelajar
(sebelum pembelajaran) pancasila):
2. Asesmen Formatif (selama Sikap Observasi, penilaian
pembelajaran) Performa diri, penilaian teman
sebaya, dll
Asesmen Sumatif (PTS, PAT, UH) Pilihan
 Performa: observasi,
Ganda
jurnal
Essay
 Tertulis: essay, pilihan
ganda,
Pengayaan dan remedial
pengayaan Peserta didik dibimbing guru untuk mengamati teks LHO lalu melaporkaninformasi
secara lisan.
remedial 1. Murid mendapat penjelasan dari guru tentang pengertian teks LHO
2. Murid dibimbing guru untuk mendata informasi yang ada pada teks LHO
3. Murid dibimbing guru untuk mengolah informasi dalam bentuk peta konsep.
Refleksi Murid dan guru
Refleksi guru 1. Apakah kegiatan tujuan pembejaran disampaikan secara tepat kepada
murid guna mengarahkan dan mempersiapkan peserta didikmengikuti
pelajaran dengan baik?
2. Bagaimana tanggapan murid terhadapmateri/bahan ajar yang telah
disampaikan?
3. Bagaimana respon murid terhadap media pembelajaran yang digunakan?
4. Apakah peserta didik mengikuti petunjuk/instruksi dengan baik?
Refleksi murid 1. Apa yang telah kamu pelajari pada kegiatan ini?
2. Apa yang belum kamu pahami pada kegiatan belajar ini?

Lampiran :
1. LKPD
2. Bahan bacaan
3. Kisi-kisi
4. Soal dan kunci jawaban
5. Pedoman penilaian
6. Penilaian sikap/profil pelajar pancasila
7. Glosarium
8. Daftar Pustaka

TEKS LHO TANAMAN KERSEN


*Struktur Laporan Hasil Observasi
1. Pernyataan Umum
Kersen, seri,ceri,talok atau kerukup siam (Muntingia calabura) secara lokal
disebut kersen atau kersem adalah sejenis pohon sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah
cerah. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri (untuk ceri dari Genus Prunus,
lihat ceri).

Buah Kersen Matang


Dalam Bahasa Madura, buah ini disebut "kersen" baleci. Nama-nama lainnya di beberapa negara
adalah datiles, aratiles, manzanitas (Filipina); mât sâm (Vietnam); khoom
sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup
siam (Malaysia).
Juga dikenal sebagai capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol); Jamaican
cherry, Panama berry, dan Singapore cherry (Inggris). Orang Belanda dulu
menyebutnya Japanse kers ("ceri jepang"), yang lalu dari sini diambil
menjadi kersen dalam bahasa Indonesia atau ada yang menyebutnya ceri.
Tumbuhan ini berasal dari suku Muntingiaceae yang hanya memiliki 1 (satu) spesies yang valid.
[3]

Buah yang matang dan muda di pohonnya

2. Deskripsi Bagian
Pohon kersen.
Perdu atau pohon, tinggi sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3–6 m saja. Hijau
abadi dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya; membentuk naungan yang rindang.
Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar; demikian pula daunnya.
Daun-daun terletak mendatar, berseling; helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya
bergerigi dan berujung runcing, 1-4 × 4-14 cm, sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai
pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang, lk. 0,5 cm, agak lama lalu
mengering dan rontok, sementara sebelah lagi rudimenter.

Bunga kersen, muncul di antara dedaunan

Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya
daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju
meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih
tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga
yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah
menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga
yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan
akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang
hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan;
terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.

Hasil, ekologi dan penyebaran


Buahnya yang merah dan manis tersembunyi di bawah daun

Semai kersen tumbuh pada retakan lantai trotoar


Buah kersen disukai terutama oleh anak-anak, burung dan codot. Anak-anak sekolah sering
memanjat pohonnya, meninggalkan bekas-bekas berupa ranting yang berpatahan dan kulit
batang yang terkelupas. Buah ini juga dapat dijadikan selai. Di Meksiko, buah kersen dijual di
pasar. Pohon kersen di Indonesia mudah dijumpai. Biasanya pohon ini dijadikan tempat teduh
bagi tukang becak di Indonesia sambil minum dan makan camilan.
Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar. Kulit kayunya yang
mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya dapat dijadikan
semacam teh.
Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung cabe, sering mengunjungi
pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari buahnya yang manis. Di waktu hari
gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan buah yang datang dengan tujuan yang sama. Biji
kersen tidak tercerna oleh burung dan codot, karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus
berfungsi sebagai pemencar bijinya.

3. Deskripsi Manfaat
Pohon kersen khususnya berguna sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini
awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan
tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat –biasanya dibiarkan saja–
membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon kersen acapkali ditemukan di wilayah
perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus
atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan.
Karena sifat-sifat dan daya tahannya itu, kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling
banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Berasal dari Amerika tropis
(Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia), seri dibawa masuk ke
Filipina pada akhir abad-19, dan lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia
Tenggara.
Kandungan gizi[sunting | sunting sumber]
Dalam setiap 100 gram bahan yang dapat dimakan dari buah kersen terkandung:[4]

 Air (77,8 g)
 Protein (0,324 g)
 Lemak (1,56 g)
 Serat (4,6 g)
 Kalsium (124,6 mg)
 Fosfor (84,0 mg)
 Zat besi (1,18 mg)
 Karotin (0,019 mg)
 Vitamin B1 (Tiamin) (0,065 mg)
 Riboflavin (0,037 mg)
 Niacin (0,554 mg)
 Vitamin C (Ascorbic acid) (80,5 mg)
Khasiat untuk pengobatan[sunting | sunting sumber]
Pelbagai bagian dari kersen (pepagan, daun, bunga, dan buah) mengandung aneka bahan aktif
yang berkhasiat obat. Bunganya bersifat antispasmodik (meredakan kekejangan otot); rebusan
bunganya dipakai untuk mengatasi kram perut. Bunga dan daunnya juga bersifat antiseptik atau
antibakteri, dan digunakan untuk meringankan sakit kepala dan selesma.[5]
Khasiat yang lain adalah sebagai antioksidan, anti-radang, antipiretik, analgesik, antipruritik,
antiulcer, antifungal, insektisidal, dan banyak lagi sifat lainnya

Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Contoh


Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu
berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung.
Jadi, pengamatan atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung
ke lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada.

Informasi itu bisa meliputi objek tentang keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan,
sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan kebudayaan.

Adapun teks laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Hal itu berarti
isi teks laporan hasil observasi tersebut harus memberikan sebuah informasi yang mudah dipahami
oleh pembaca.

Jadi, pengamatan atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung
ke lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada.

Informasi itu bisa meliputi objek tentang keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan,
sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan kebudayaan.

Adapun teks laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Hal itu berarti
isi teks laporan hasil observasi tersebut harus memberikan sebuah informasi yang mudah dipahami
oleh pembaca.

Setiap informasi yang didapat juga harus disajikan atau ditulis secara objektif dan sesuai fakta yang
sebenarnya, tidak dibuat-buat atau tidak menurut opini sang penulis, serta dapat dibuktikan
kebenarannya.

Itulah gambaran atau pengertian teks laporan hasil observasi secara umum. Adapun untuk detailnya,
berikut ini ciri-ciri, tujuan, struktur hingga contoh teks laporan hasil observasi, seperti dirangkum
dari Buku Siswa Bahasa Indonesia dan Istiqomahalmaky.blogspot, Senin (26/7/2020).

Ciri – Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.

2. Bersifat objektif, global, dan universal.

3. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.

4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai pengamatan yang telah dilakukan.

5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.

6. Tidak mengandung prasangka/dugaan yang menyimpang atau tidak tepat.

7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di
dalamnya.
8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan
diketahuinya berdasarkan hasil analisis serta observasinya.

9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau
keadaannya secara umum.

10. Disajikan secara menarik, baik kata, bahasa, isinya berbobot maupun susunannya logis.

11. Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa
adanya opini penulis.

Ilustrasi Penulis (sumber: unsplash)


Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Tujuan utamanya, yaitu untuk memberikan informasi secara objektif dan fakta yang ada di lapangan
sesuai hasil pengamatan yang didapatkan.

Tujuan yang lainnya yaitu :

1. Untuk penelitian.

2. Untuk memberikan informasi terbaru.

3. Untuk mengatasi suatu persoalan.

4. Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.

5. Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.

6. Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.

7. Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan observasi memiliki fungsi atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya:

1. Sebagai bahan penelitian

2. Sebagai sumber yang dapat dipercaya

3. Sebagai laporan tugas dan kegiatan pengamatan

4. Sebagai dokumentasi

5. Sebagai ilmu pengetahuan


6. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam
pengamatan.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi secara umum memiliki tiga struktur di antaranya:

1. Pernyataan Umum, yaitu terdapat pembukaan, berisi pembuka atau informasi secara umum hal
yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan
secara garis besar tentang objek tersebut.

2. Deskripsi Bagian, yaitu terdapat isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan secara lebih detail.

3. Deskripsi Manfaat, yaitu berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai