Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MACAM-MACAM, STRUKTUR, DAN FUNGSI SEL

Untuk Memenuhi Tugas Teori Biologi Molekuler Sel

Disusun Oleh:

Deswita Aulia Pristanti (P27834023027)

Dosen Pembimbing

Anita Dwi Anggraini, SST.,MSI

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Biologi Molekuler dengan judul
“Macam-Macam, Struktur dan Fungsi Sel”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Biologi Molekuler yang telah memberikan
tugas terhadap saya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Surabaya, 14 September 2023

Deswita Aulia Pristanti


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Struktur pada Sel.........................................................................6
2.2 Macam-Macam Sel...........................................................................................7
2.2.1 Sel Prokariotik...................................................................................................7
2.2.2 Sel Eukariotik..................................................................................................10
2.3 Fungsi Sel..............................................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 Kritik dan Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel adalah unit terkecil pada dasar susunan kehidupan yang susunannya sangat
struktural dan fungsional pada kehidupan makhluk hidup. Sel sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku dan kepribadian pada masing-masing makhluk hidup.
Semua fungsi pada kehidupan makhluk diatur dan berlangsung di dalam sel.
Makhluk hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu sel dengan sel yang
lainnya.

Sel berasal dari Bahasa latin cella yang berarti ruang kecil. Orang yang
pertama kali menemukan sel adalah Robert Hoke (1665) yang waktu itu
melakukan pengamatan pada sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop.
Robert Hoke melihat adanya ruang-ruang kecil yang Menyusun gabus tersebut.
Dan pada saat itu juga ruang-ruang kecil pada gabus diberi nama sel.

Sel sebagai unit terkecil pada makhluk hidup, dengan adanya DNA pada
organel-organel di dalam membuat sel dapat mengatur kehidupannya sendiri.
Selain itu sel juga memiliki sifat otonom dan mampu berkembang ketika di
kulturkan pada media yang sesuai untuk menunjang kehidupannya.

Ukuran pada sel bervariasi, tergantung pada tipe sel. Bentuk dan ukuran sel
sangat berkaitan dengan fungsinya. Sel sendiri harus memiliki ukuran yang
minimal cukup untuk mengandung DNA, protein dan struktur-struktur internal
supaya sel mampu untuk bertahan hidup dan bereproduksi.

Untuk ukurannya sendiri sel sangat beragam. Ada sel yang hanya memiliki
ukuran 1-10 mikron, misalnya bakteri. Kemudian ada sel yang ukurannya
mencapai 30 – 40 mikron, misalnya protozoa. Bahkan ada pula yang mencapai
beberapa sentimeter, misalnya serabut pada kapas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari sel?
2. Apa saja macam-macam dari sel?
3. Bagaimana struktur pada sel?
4. Apa saja jenis-jenis sel?
5. Apa fungsi dari sel?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sel.
2. Untuk mengetahui apa saja struktur dari sel.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pada sel.
4. Untuk mengetahui fungsi dari sel.
5. Untuk mengetahui tentang kehidupan sel.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Struktur pada Sel


Dalam arti biologi, sel adalah unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan
pada setiap makhluk hidup (organisme). Semua fungsi kehidupan pada makhluk
hidup diatur dan berlangsung di dalam sel. Semua organisme pada kehidupan
tersusun atas sel tunggal. Makhluk yang memiliki sel tunggal hanya dapat dilihat
menggunakan alat, yaitu mikroskop. Makhluk hidup yang tersusun atas satu sel
tunggal yang disebut dengan uniselular, misalnya bakteri, Archaea, dan protozoa.
Selain itu ada makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel, yang disebut dengan
multiselular. Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas pada setiap sel-
sel penyusunnya. Contoh makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel adalah
manusia, hewan, tumbuhan, dan semua jenis jamur.

Meskipun sel pada makhluk hidup memiliki banyak jenis, tetapi makhluk
hidup itu sendiri dilihat dari struktur selularnya, yaitu sel prokariotik dan
eukariotik. Baik pada sel tumbuhan maupun hewan terbagi atas sel eukariotik.
Sel-sel prokariotik beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariotik beradaptasi untuk makhluk hidup yang saling bekerja sama. Secara
umum pada setiap sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Untuk sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan membran yang
disebut sebagai dinding sel. Dinding sel sendiri menyebabkan terbentuknya ruang
antarsel. Pada tumbuhan sendiri dinding sel sangat penting karena menjadi bagian
penting untuk transportasi zat hara dan mineral di dalam tumbuhan. Sitoplasma
dan inti sel (Nukleus) disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma sendiri berwujud
cairan (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel. Organel-organel yang
ada di dalam sitoplasma terdiri dari:

1. Mitokondria
2. Badan Golgi
3. Retikulum Endoplasma (RE kasar dan RE halus)
4. Plastida (khusus pada tumbuhan, yang mencakup leukoplas, kloroplas, dan
kromoplas)
5. Vakuola (khusus pada tumbuhan)
6. Lisosom
7. Ribosom
8. Sentriol (khusus pada hewan)

2.2 Macam-Macam Sel


2.2.1 Sel Prokariotik
Menurut istilah dari Bahasa Yunani sel prokariotik berasa dari kata
prokaryote, pro artinya kuno dan karyote artinya inti. Dari segi bahasa
Greek yang artinya “sebelum nucleus”. Sehingga sel prokariotik dapat
didefinisakan sebagai organisme uniselular yang tanpa nukleus. Namun
para ilmuwan lainnya mendefiniskan sel prokariotik sebagai bentuk dari
makhluk hidup yang memiliki kehidupan terkecil, tetapi memiliki
metabolisme sel yang kompleks untuk menghasilkan energi.
Sebagian besar dari sel prokariotik adalah uniselular yang terdiri
tiga komponen dasar antara lain membrane sel, ribosom, dan nukleoid.
Selain itu, sel prokariotik dapat mengabsorbsi bahan organik untuk
pertumbuhannya. Jika dibandingkan dengan sel eukariotik, sel prokariotik
memiliki struktur sel yang masih sangat sederhana. DNA pada sel
prokariotik terdiri dari kromosom sebagai substansi materi genetik.
Sel prokariotik tidak memiliki organel-organel sel yang komplek
karena tidak adanya system endomembran, seperti badan golgi dan
retikulum endoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria
dan kloroplas, tetapi memiliki organel lain yang memiliki struktur yang
fungsinya sama yaitu mesosoma dan kromofator.
 Struktur Sel Prokariotik
1. Membran
Sel prokariotik memiliki dua lapis membran, yaitu
membran sela tau membrane plasma dan dinding sel yang memiliki
fungsi sebagai pelindung dan pembungkus sel. Serta fungsi lainnya
sebagai pengontrol keluar masuknya zat dari luar ke dalam sel.
a. Membran Sel atau Membran Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pemisah antara bagian
luar sel (ekstraseluler) dan bagian dalam sel (intraselular).
Fungsi lain membran plasma sebagai pengontrol terhadap
keluar masuknya ion-ion dan molekul-molekul kecil yang
berperan untuk pembentukan kondisi internal sel. Komposisi
membrane plasma tersusun atas lipoprotein (gabungan antara
lipid dan protein)
b. Dinding Sel

Pada sel prokariotik dinding sel memiliki struktur yang kuat


dan kaku, sehingga berfungsi pelindung kedua bagian luar
membran plasma. Dinding sel memiliki struktur terdapat pori-
pori sebagai jalan keluar masuknya mikromolekul dari luar sel.
Fungsi dinding sel adalah sebagai pelindung struktural dengan
memberikan perlindungan terhadap infeksi, serta memberi
bentuk tetap pada sel. Penyusun dari dinding sel adalah
peptidoglikan (protein dan karbohidrat) dan dilengkapi dengan
adanya lipid.

2. Sitoplasma
Pada sitoplasma Sebagian besarnya berupa cairan yang
jernih dinamakan dengan sitosol. Sitosol sendiri mengandung
protein yang terlarut, elektrolit, glukosa, dan yang dalam jumlah
sedikit yaitu fosfolipid, kolesterol dan asam lemak, organel kecil,
partikel dan mineral serta enzim-enzim. Pada sitoplsama enzim
sebagai bahan dasar proses metabolisme sel dan membantu proses
pencernaan makanan secara ekstraseluler sehingga menghasilkan
energi pada sel.
3. Kapsul
Pada bagian terluar sel terdapat kapsul yang berupa cairan
lender yang berfungsi untuk melindungi bagian intraseluler sel,
seperti invasi patogen atau kondisi lingkungan yang ekstrim bagi
sel. Secara umum kapsul tersusun atas polimer yang berupa
polisakarida atau polipeptida, atau bahkan kedua bahan tersebut.
4. Nukleus
Nukleus (inti sel) merupakan pengontrol seluruh kegiatan sel.
Pada sel prokariotik Nukleus berfungsi untuk regenerasi sel,
mekanisme pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Selain itu
nukleus juga berfungsi untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia.
Nukleus mengandung kromosom yang membawa gen dalam
bentuk DNA yang membawa informasi genetik. Struktur dari :
 Membran Nukleus (terdiri membran luar dan dalam)
 Nukleoplasma (tersusun atas protein, air, ion, enzim dan
asam. Selain itu didalamnya terdapat benang-benang
kromatin yang tersusun atas protein dan DNA)
 Nukleolus (merupakan anak inti yang tersusun saat terjadi
proses transkripsi)
5. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil dan padat, tidak
memiliki membran namun memiliki peran sebagai tempat sintesisi
protein. Ribosom tersebar di sitoplasma dan melekat pada
retikulum endoplasma kasar (RE kasar).
6. Mesosom
Mesosom terletak dekat pada dinding sel setelah terjadinya
pembelahan biner pada sel bakteri. Membran pada mesosoma
dilengkapi dengan enzim-enzim oksidasi. Mesosom berfungsi
sebagai penghasil energi melalui proses respirasi sel.
7. Flagellum
Flagellum pada sel prokariotik berupa filament yang
memanjang ke arah luar sel dan berfungsi sebagai alat pergerakan.
Flagellum tersusun atas sepasang mikrotubul (fibril) yang
jumlahnya 2 fibril dan dikelilingi oleh 9 mikrotubul ganda.
Mekanisme pergerakan flagellum bergantung pada letaknya sel,
baik memutar serah atau berlawanan arah dari jarum jam.
8. Pili atau fimbria (bulu rambut)
Pili atau fimbria merupakan sebagai alat pelekatan sel
bakteri pada suatu permukaan substrat dan untuk mentransfer
materi genetik. Pili memiliki struktur yang merupai rambut pada
permukaan sel dan terususun Sebagian besar atas protein.

2.2.2 Sel Eukariotik


Sel eukariotik berasal dari kata Yunani, eukariota. Sel eukariotik
merupakan sel yang memiliki struktur lebih kompleks daripada sel
prokariotik. Sel eukariotik memiliki inti sejati yang diselimuti membrane
inti. Inti sel mengandung bahan genetis berupa genome/DNA. Di dalam
kromosom terdapat DNA yang berasosiasi dengan suatu protein yang
disebut histon. Kromosom pada sel eukariotik membelah diri dengan
melalui proses yang disebut dengan mitosis.
Selain itu sel eukariotik mengandung organel-organel seperti
mitokondria dan kloroplas yang mengandung sedikit DNA. Ribosom pada
sel eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik. Di dalam sel eukariotik
juga terdapat badan golgi.
 Struktur Sel Eukariotik
1. Nukleus (Inti sel)
Pada nukleus mengandung genom sel. Nukelus terbungkus
oleh membran inti. Membran nukleus memperlihatkan
permeabilitas selektif dengan adanya pori-pori yang terdiri atas
kompleks beberapa protein, yang berfungsi mengimpor
substansi masuk ke dalam dan mengekspor substansi ke luar
nukleus.
2. Struktur Sitoplasma
Sitoplasma yang terdapat pada sel eukariotik ditandai oleh
adanya retikulum endoplasma, vakuola, plastid yang
bereproduksi sendiri, dan sitokeleton yang terdiri atas
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat.
Retikulum endoplasma (RE) merupakan suatu jaringan
terikat dan berkesinambungan dengan membrane nukelus.
Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua, yaitu RE kasar
(terdapat ribosom yang menempel) dan RE halus. RE kasar
merupakan penghasil utama glikoprotein dan menghasilkan
material membrane baru yang ditranspor ke seluruh sel.
Sedangkan RE halus berperan dalam sintesis lipid.
Badan Golgi terdiri dari tumpukan membrane yang
berfungsi bersamaan dengan RE untuk mengelompokkan dan
memodifikasin produk RE menjadi kelompok yang akan
disekresikan di dalam sel.
Yang termasuk dalam plastid adalah mitokondria dan
kloroplas. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi pada
sel. Sedangkan kloroplas adalah organel pada sel yang bertugas
sebagai pengubah energi Cahaya matahari menjadi energi
kimia melalui fotosintesis.
Lisosom merupakan organel yang memiliki membran
tertutup dan mengandung berbagai enzim digestif pada sel yang
berguna untuk mencerna protein, lemak dan polisakarida.
Peroksisom merupakan struktur sel eukariotik yang tertutup
membran memiliki fungsi untuk memproduksi H2O2 dari
reduksi O2 yang dipecah oleh enzim katalase.
Sitoskeleton berperan dalam memelihara dan
memperkokoh bentuk sel serta pergerakan organel dan
komponen yang terdapat dalam sel. Tipe-tipe primer yang
membangun sitoskeleton adalah mikrofilamen, filamen
intermediet dan mikrotubulus.
Mikrotubulus membantu mikrofilamen dalam
mempertahankan struktur sel, membentuk serat gelondong
untuk memisahkan kromosom selama mitosis, dan juga
berperan penting dalam motilitas sel.
3. Lapisan Permukaan
Sitoplasma terletak di dalam membran plasma yang terdiri atas
protein dan fosfolipid. Sel tanaman memiliki dinding sel luar
yang terbentuk dari selulosa. Sebagian Besar mikroorganisme
sel eukariotik memiliki dinding sel luar yang terbentuk dari
suatu polisakarida seperti selulosa maupun kitin.

2.3 Fungsi Sel


Sel memiliki banyak jenis dan setiap jenis sel yang berbeda dan
melakukan fungsi yang berbeda. Ada banyak sel-sel dalam tubuh kita yang
membantu kita melakukan berbagai fungsi dan tetap hidup. Adapun fungsi-
fungsi dasar sel:
1. Sel mampu untuk merespon terhadap perubahan di lingkungan sekitar,
seperti sel-sel syaraf yang menghasilkan dan menyalurkan implus listrik
kebagian tubuh lain yang menyampaikan informasi ke otak tentang
lingkungan sekitar.
2. Mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan produk sampingan, atau produk
sisa yang terbentuk selama reaksi kimia tersebut ke lingkungan.
3. Sel pada ginjal mampu secara selektif menahan bahan-bahan yang
dibutuhkan oleh tubuh sembari mengeluarkan bahan-bahan yang tidak
dibutuhkan ke dalam urin, karena kemampuan sel yang sangat khusus
untuk mengontrol pertukaran bahan antara sel dan lingkungannya.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari
tubuh. Sebagian reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung
dalam sel. Sel dan zat intraselular membentuk keseluruhan jaringan pada
tubuh. Sel sendiri terdiri dari nukleus yang dikelilingi dengan sitoplasma
yang mengandung berbagai organel dan dibungkus oleh membran plasma.
Berdasarkan keberadaan membrane intinya, sel terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel kecil tanpa nukelus. Organisme yang terbuat
dari sel prokariotik sangat kecil, seperti bakteri.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya jauh lebih besar dan lebih kompleks daripada
sel prokariotik. Sel eukariotik memiliki inti sel yang didefinisikan
sebagai rumah bagi DNA. Sel ini ditemukan pada sel tumbuhan dan
hewan.

Pada sel sendiri memiliki struktur, namun pada sel eukariotik dan sel
prokariotik memiliki struktur yang sedikit berbeda. Berikut perbedaan
struktur pada sel eukariotik dan prokariotik.

Struktur Prokariotik Eukariotik


Membran Nukleus - +
Membran Plastida - +
Nukleus + +
Plastida - -/+
Mitokondria - +
Badan Golgi - +
DNA + +
RNA + +
Mesosom + +
Kloroplas - + (pada tumbuhan)
Retikulum Endoplasma - +
Ribosom 70 s 80 s

3.2 Kritik dan Saran


Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan, meskipun jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan mohon dimaafkan. Untuk itu saya
membutuhkan kritik atau saran terhadap penulisan dalam menggapai makalah
yang telah di buat agar bisa memotivasi untuk masa depan yang lebih baik
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Jawetz, Melnick dan Adelberg.1995. Medical Microbiology, 20/E.


Appleton & Lange.

Febriana, Husnarika dan Rahmadina. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil


Penyusun Tubuh Makhluk Hidup. Surabaya: CV. Selembar
Papyrus.
Zen, Suharno dkk. 2021. Teori Biologi Sel. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Fatmayanti, Aulia dkk. 2022. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Padang: PT.


Global Eksekutif Teknologi.

Ismail, Saldanis. 2014. Mikrobiologi-Parasitologi. Yogyakarta:


Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai