Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen pengampu:
Achmad Tantowi Aziz, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1
Rachmania Arunita Faridatul Hidayah NIM. 202215401004
Afnur Qhoimaroh NIM. 202215401002

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “KALIMAT DALAM
BAHASA INDONESIA” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Bahasa Indonesia, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Kalimat bahasa indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Achmad Tantowi Aziz M.pd selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, 07 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan masalah...................................................................................................................................5
Tujuan......................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
Pengertian kalimat..................................................................................................................................6
Unsur-unsur kalimat................................................................................................................................6
Pola kalimat dasar...................................................................................................................................7
Jenis-jenis kalimat....................................................................................................................................8
Kalimat efektif.......................................................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
Kesimpulan............................................................................................................................................13
Saran......................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan tertulis.
Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat gerak dan simbol-simbol, namun
cara yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia normal adalah dengan
cara lisan maupun tertulis. Hakikatnya seseorang menulis adalah untuk menuangkan
sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di benaknya. Gagasan, fakta,
sikap, maupun isi pikiran tersebut ditulis dengan jelas dan utuh sehingga pembaca dapat
memahaminya dengan jelas. Tujuan ditulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran
tersebut juga agar gagasan itu dapat bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa
kita pernah menulis. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu
mempunyai bukti otentik yang kuat.
Untuk dapat membuat tulisan yang menarik perlu kita memahami terlebih dahulu
bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidak
terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan tersebut. Kalimat yang baik akan
menghasilkan paragraf yang baik, paragraf yang baik dan padu akan menghasilkan
sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca. Dalam dunia pendidikan, kita telah mengenal
yang namanya “kalimat”. Kalimat sering kita nyatakan dengan tulisan maupun lisan.
Kalimat juga sering disampaikan dalam berbagai Bahasa.
Dalam kegiatan sehari – hari, kita sering menjumpai kalimat, seperti kalimat
dalam berita pagi, kalimat dalam buku yang kita baca, kalimat dari buku harian kita, dan
sebagainya. Kalimat yang kita jumpai ini tersusun oleh kata dan frasa atau kelompok
kata. Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak
lain karena melalui kalimat lah seseorang dapat menyampaikan maksud dengan jelas.
Satuan bahasa yang kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata
(misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis.tidak tahu).kedua bentuk itu,kat dan
frasa dan kta tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas,kecuali jika
keduanya sedang berperan sebagai kalimat,untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita
pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.

Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan
predikat ( P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu ludah lengkap dengan
makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titi,tanda
tanya,atau tanda seru. Penetpan struktur minial S dan P dalam hal ini menunjukkan
bahwa kalimat bukanlah semata – mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak
mempunyai kesatuan bentuk,lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus
mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkapan maksud penuturannya.
4
B. Rumusan masalah
Beberapa rumusan masalah yang dapat di kaji dari uraian-uraian di atas, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat ?
2. Unsur – unsur apa sajakah yang termasuk dalam kalimat ?
3. Apa saja pola kalimat dasar ?
4. Apa sajakah jenis kalimat ?
5. Bagaimana menyusun dan mengenal sebuah kalimat yang baik dan efektif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat
2. Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang baik dan benar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,baik
dengan cara lisan maupun tulisan.kalimat juga merupakan satuan bahasa terkecil,dalam
wujud lisan atau tulisan. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun
dan keras lembut,disela jeda,dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun proses
fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), ataupun tanda seru (!); an didalamnya dapat
disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda
tanya dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan
sedangkan spasi mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Jika dilihat dari hal
predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa indonesia ada dua macam, yaitu :
1. Kalimat - kalimat yang berpredikat kata kerja
2. Kalimat – kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.

B. Unsur-unsur kalimat
1. Predikat

Adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek (pelaku).
Contoh : putranya tampan rupawan.

2. Subjek

Adalah bagian kalimat yang menunjukan pelaku, sosok(benda), sesuatu hal, atau
masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Contoh : yang berjilbab putih temasaya.

3. Objek

Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berawalan meng- dan kata
benda itu dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Contoh : Anisa menimbang minyak.

6
4. Pelengkap dan komplemen

Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.


Contoh : Banyak orsospol berlandaskan pancasila.

5. Keterangan

Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat
yang lainnya.
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuanya.

C. Pola kalimat dasar


Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang
benar,kita telah dapat menentukan kalimat dasar itu sendiri. Apa itu kaimat dasar ?
kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum
mengalami perubahan. Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan
untuk membuat berbagai tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat
yang dibentuk dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O, Pel, Ket. Berdasarkan penelitian
para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut :
 Singkatan yang digunakan :
S = Subjek
P = predikat
O = objek
K = keterangan
Pel. = pelengkap
KB = kata benda (nomina)
KS = kata sifat (adjektiva)
KK = kata kerja (verba)
K Bil. = kata bilangan (numeralia)
FD = frasa depan (frasa preposisi)
KD = kada depan (preposisi)

Tipe & fungsi Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan


1. S-P Orang itu Sedang tidur - - -
2. S-P-O Ayahnya Mengendarai Mobil - -
3. S-P-Pel Beliau Menjadi - ketua -
4. S-P-Ket Kami Tinggal - - Di jakarta
5. S-P-O-Pel Hasan Mengirimi Ibunya Uang -
6. S-P-O-Ket Pak bejo Menyimpan Uang - Di batuk

7
D. Jenis-jenis kalimat
1. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberikan bagaimana
ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda
titik dua (“...”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh : “saya sangat terkejut” , kata ibu,”karna melihat ular”.

b. Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai dengan tana petik dua
dan sedah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh : adik berkata bahwa sepeda itu harus segera dibawa kebengkel

2. Berdasarkan Struktur Gramatikal


Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan
dapat pula berupa kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Yaitu kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
b. Kalimat Majemuk setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua klimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjdi 4 jenis sebagai berikut.
1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau
serta,jika kalimat tunggal itu sejalan. Dan hasilnya disebut kalimat majemuk
setara perjumlahan.
2. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu apat dihubungkan
oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukan pertentangan,dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara pertentangan. Kata-kata penghubung lain yang dapat
digunakan dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah sedangkan dan
melainkan.
3. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubugkan oleh kata lalu dan kemudian
jika kejadian yang dikemukakannya berurutan ,dan hasilnya disebut kalimat
majemuk perurutan.
4. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih iyu dihubungkan oleh kata atau jika
kalimat itu menunjukan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk
setara pemilihan.

8
c. Kalimat majemuk setara rapatan
Yaitu suatu bentuk yang meraptkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang
dirapatkan ialah unsur subjek atau unsur objek yang sama.
Contoh :
 Kami berlatih .
 Kami bertanding .
 Kami berhasil menang
 Kami berlatih,kami bertanding,dan kami berhasil menang.
 Kami berlatih,bertanding,dan berhasil menang.
 Kalimat majemuk tidak setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas (klausa
bebas) dan satu suku kalimat atau lebih yang tiak bebas (klausa terikat).
 Kalimat majemuk taksetara berunsur sama
Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-usur subjeknya sama
Contoh :
 Kami sudah lelah
 Kami ingin pulang
 Karena sudah lelah ,kami ingin pulang
 Kalimat majemuk campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat
majemuk setara ,atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak
setara (BERTINGKAT). Misalnya:
 Karena hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang
(bertingkaat + setara )
 Kami pulang tetapi mereka masih bekerja karena tugas nya belum selesai.
(setara + bertingkat )
3. Bedasarkan bentuk gayanya (retorika)
Menurut gaya penyampaiannya kalimat maajemuk dapat digolongkan menjadi
tiga macam ,yaitu :
a. Kalimat yang melepas
Kalimat ini disusun dengan diawali unsur utama,yaitu induk kalimat dan ikuti
oleh unsur tambahan,yaitu anak kalimat. gaya penyajian kalimat itu disebut

9
melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-seakan dilepaskan saja oleh penulisnya
dan kalau pun unsur ini tidak di ucapkan,kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Misalnya :
 Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian sekolah.

b. Kalimat yang berklimaks


Yaitu kalimat yang disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh
induk kalimat. Misalnya :
 Karena sulit kendaraan,ia datang terlambat ke sekolahnya.
c. Kalimat yang berimbang
Yaitu kalimat yang disusun dalam bentuk maemuk setara atau majemuk
campuran,gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang. Misalnya :
 Jika stabilitas nasional mantap masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan
dapat beribadah dengan leluasa

4. Jenis kalimat Menurut Fungsinya


Sesuai Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (2003:337) disebutkan
berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya kalimat dibedakan atas empat
macam,yaitu :
a. Kalimat berita atau pernyataan (deklaratif),
b. Kalimat tanya (introgatif),
c. Kalimat perintah (imperatif),dan
d. Kalimat seru (ekslamatif)

5. Kalimat Berita (Deklaratif)


Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai untuk menyatakan suatu berita.
Ciri-ciri kalimat berita, yaitu : bersifat bebas,boleh langsung atau tak langsung,aktif
atau pasif,tunggal atau majemuk , berintonasi menurun dan kalimatnya diakhiri tanda
titik (.).
Contoh :
a. Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi.
b. Perayaan HUT RI 63 berlangsung meriah.

10
6. Kalimat Tanya (Introratif)
Kalimat tanya adlah kalimat yang dipakai untuk memperoleh informasi.Ciri –
ciri kalimat tanya, yaitu : diakhiri tanda tanya(?), berintonasi naik dan sering pula
hadir kata apa(kah), bagaimana, dimana, siapa, yang mana,dll. Contoh :
a. Apakah barang ini milikmu?
b. Kapan adikmu kembali ke Indonesia?

7. Kalimat Perintah (Imperatif)


Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk menyuruh dan melarang orang
berbuat sesuatu. Kalimat perintah berintonasi menurun dan diakhiri tanda titik (.) atau
seru (!). Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi kalimat perintah suruhan,kalimat
perintah halus,kalimat perintah permohonan,kalimat perintah ajakan dan
harapan,kalimat perintah larangan,dan kalimat perintah pembiaran. Contoh :
a. Tolonglah bawa motor ini ke bengkel.(k.perintah halus)
b. Buka pintu itu! (k.perintah suruhan)
c. Jangan buang sampah di sungai itu! (k.perintah larangan)
d. Mohon hadiah ini kamu terima. (k.perintah permohonan/ permintaan)
e. Ayolah, kita belajar. (k.perintah ajakan dan harapan)
f. Biarlah dia pergi bersama temannya. (k.perintah pembiaraan)

8. Kalimat Seruan (Ekslamatif)


Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan
perasaan emosi yang kuat,termasuk kejadian yang tiba-tiba dan memerlukan reaksi
spontan. Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri tanda seru (!). Contoh :
a. Hai,ini dia orang yang kita cari!
b. Wah,pintar benar anak ini !

E. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada
pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau
penulis.

11
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas,yaitu kesepadanan struktur, keparalelan
bentuk, ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan
kelogisan bahasa.
1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa
yang di pakai.
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok
kalimat.dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.
4. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,frasa,atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
5. Kecermatan
Kecermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat
dalam pilihan kata.
6. Kepaduan
Kepaduan adalah pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterimaoleh akal dan penulisannyasesuai
degan ejaan yang berlaku.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbahasa digunakan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa juga berfungsi
mengendalikan komunikasi agar pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Kalimat merupakan bagian terpenting dari bahasa selain frasa dan klausa.
Kalimat efektif yang dapat menungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat
sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Makalah kami
ini berusaha merangkum jenis kalimat yang dapat digunakan dalam berbahasa dan
berusaha menjelaskan kalimat efektif agar dapat berbahasa dengan baik dan benar.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/
penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar / pembaca
secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mencapai
sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan
kata) yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik
penulisan tanda baca dan penulisan kata.

B. Saran
Demikian makalah ini disusun. Semoga untuk kedepannya kita semua bisa
memahami unsur-unsur dan pola dasar kalimat, sehingga dapat mengaplikasikannya
dalam penulisan. Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang telah mecoba
memahami isi makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi.Kami berharap pembaca
memberikan saran dan kritik kepada kami demi sempurnanya makalah ini di kesempatan
berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Lina, Lala. 2019. https://www.academia.edu/32477438/Makalah_jenis_kalimat. Diakses Pada


Kamis, 17 November 2022.
Destriana, Arsyilla. 2017. https://caridokumen.com/queue/makalah-bahasa-indonesia-kalimat-
efektif-_5a457011b7d7bc7b7ac07dc1_pdf?queue_id=-1. Diakses Pada Kamis, 17 November
2022.
Pertiwi, Bremi Asih. 2011. https://www.scribd.com/doc/76409102/Pengertian-kalimat. Diakses
Pada Kamis, 17 November 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai