Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMANMATERI

(LembarKerjaResume Modul)

A. JudulModul : Hakikat Iman Kepada Qodha’ dan Qadar


B. Kegiatan Belajar : Empat (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep(Beberapa istilah A. KONSEP IMAN KEPADA QADHA’ DAN QADAR
dan definisi) di KB Iman kepada Qadha’ dan Qadar merupakan aspek penting
dari Akidah dan merupakan salah satu dari rukun iman
yang enam. Keimanan seorang mukmin tidak akan
sempurna tanpa menimani Qadha’ dan Qadar.
1. Makna Qadha’ dan Qadar
a. Makna Qadar.
pengetahuan Allah tentang segala hal yang terjadi
sebelum hal tersebut terjadi, dan mengetahui kapan
terjadinya kejadian tersebut secara akurat, beserta
sifat-sifat dan karakteristiknya, serta segala kejadian
telah ditulis oleh Allah di Lauh Mahfudz.
Di dalam Al-Qur’an kata Al-Qadar muncul dalam
beberapa bentuk dan makna antara lain:
At-Tadyiq (menyempitkan), At-Ta’dhim
(mengagungkan), Al-Istito’ah Wa at-Taghalub wa
At-tamakun. At-Tadbir (mengatur). At-Tahdid
(membatasi). Al-Iradah (kehendak). Al-Qadha’ wal
Ihkam (menetapkan atau menghukumi). Dan lain
sebagainya.

b. Makna Qadha’
Qadha (Al-Hukmu, As-Shan’u ) adalah hukum atau
ketentuan Allah atas makhluknya dan perwujudan atau
realisasi dari ketentuan Tersebut.
Qadha’ dan Qadar berarti ketentuan Tuhan dalam
kenyataan atau yang menampakkan diri sehingga
dapat dibuktikan. Dapat di tegaskan bahwa Iman
kepada qadha’ dan qadar artinya, kita percaya
sepenuh hati bahwa semua kejadian yang ada di
dunia ini merupakan takdir atau ketentuan Allah.

2. Perbedaan Qadha’ dan Qadar


Ulama berbeda pandangan terkait apakah
Qadha’ dan Qodar berbeda secara istilah atau
sama. Ada beberapa pandangan antara lain:
a. Mengatakan bahwa Qadar adalah
ketetapan Allah sejak zama azali,
sedangkan Qadha’ adalah kejadian yang
menimpa makhluk sesuai dengan ketetapan
Allah.
b. Menyatakn sebaliknya, Qadha’ adalah
ketetapan Allah sejak zaman azali, dan
qadar adalah ketentuan Tuhan dalam
kenyataan
c. Bahwa dua kata tersebut adalah sama tidak
berbeda sama sekali.
Ada empat tingkatan yang menjadi prinsip dasar atau rukun dari
iman kepada Qadha’ dan Qadar yaitu:
a al-‘ilmu yaitu percaya dengan ‘ilmu (Pengetahuan) Allah
yang mendahului segala kejadian.
b al-Kitabah Yaitu percaya dan yakin bahwa Allah telah
menuliskan segala sesuatu sebelum segala sesuatu
tersebut terjadi.
c Al-Masyi’ah Yaitu Percaya Kehendak Allah yang berlaku
pada setiap makhluk-Nya.
d Al-Khalqu (penciptaan) Yaitu Percaya bahwa Allah adalah
pencipta segala sesuatu.

Pertanyaan tentang bebaskah atau tidak manusia itu


mengenai tentang ketetapan tuhan, itu menjadi dasar
pemikiran bahwa manusia tidaklah bebas dengan
kemauannya sendiri, manusia tetap harus patuh dan tunduk
dengan ketetapan Allah.
Yang kedua tentang sebab akibat juga demikian akibat dari
sesuatu itu terdapat sebab yang timbul.
Yang ketiga adakah manusia yang bebas dan berkuasa,
tentu tidak ada yang luas seperti Tuhan, manusia bebas dan
berkuasa hanya sebatas kemampuannya semuanya itu
akan mengalami keterbatasan.
Terang sudah bahwa seluruh kekuasaan adalah di tangan
Tuhan. Tuhan mempunyai peraturan sendiri untuk mengatur
alam yang maha luas itu.
Siapakah manusia? Manusia adalah sebahagian dari alam,
yang merupakan isi bumi. Manusia hanya ada dalam bumi.
Yang keempat adil atau aniayah, tentunya juga kembali
kepada seberapa kuat, tebal, dalam keimanan sesorang itu
sendiri. Maka tolak ukurnya bukan kepda diri sendiri
tentunya kembali kepada siapa kita sebenarnya.

Manusia diberi akal. Tetapi kebebasan dan kemerdekaan itu


amat terbatas. Kekuasaan tertinggi dan mutlak tetaplah di
tangan Tuhan.
Ada beberapa ayat al-Qur’an yang menunjukkan
kecenderungan umat manusia dalam menggunakan
pikirnya.
1. Ayat-ayat taqdir: (Al- Baqarah : 7), (Q.S Hud : 34), (Q.S
Ad-Dahr : 30)
2. Ayat-ayat Ihtiyar: (Q.S Ad-Dahr : 3), (Q.S al-An’am: 153),
(Q.S Al-Kahfi : 29)
Kedua pasangan ayat ini, Keduanya dalam al-Qur’an, dan
tidak ada perlawanan. Kalau timbul persangkaan bahwa
dia berlawanan, bukanlah seperti yang demikian adanya,
melainkan pikiran kita yang memikirkannya justru yang
berlawanan. Janganlah sebahagian saja dipegang, tetapi
peganglah dalam keseluruhannya.

Hikmah Beriman kepada Qadha dan Qadar:


 Mendorong anak pada sikap yang seimbang antara
optimisme dan tawakkal.
 Melatih diri untuk lebih bersyukur dan bersabar kepada Allah
SWT.
 Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha,
optimis, dan tidak cepat putus asa
 Menghindarkan dari sifat sombong.
 Dapat menenangkan jiwa.
 Dapat menjauhkan diri dari perbuatan Syirik.

Penerapan dan pemahaman dari pengertian Qadha’ dan


Daftar materi pada Kbyang Qadar.
2
sulit dipahami Membedakan antara ujian atau cobaan
Perbedaan Qadha’ dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari

Daftar materi yang sering Perbedaan Qadha’ dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari
3 mengalami miskonsepsi Keyakinan sepenuhnya tentang pemahaman Qadha’ dan
dalam pembelajaran Qadar

Anda mungkin juga menyukai