LP DM
LP DM
Disusun Oleh:
LINA APRILIASARI
P27220023294
Pathway
Risiko Infeksi
4. Manifestasi Klinik
manifestasi diabetes melitus (Smeltzer, 2021).
a. Diabetes Melitus Tipe I (IDDM)
1) Hiperglikemia berpuasa
2) glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
3) keletihan dan kelemahan
4) ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi,
nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
b. Diabetes Melitus Tipe II (NIDDM)
1) Lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif .
2) Gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung,
poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi
vaginal, penglihatan kabur.
3) Komplikaasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular
perifer).
c. Ulkus Diabetik
Ulkus Diabetik akibat mikroangiopatik disebut juga ulkus panas
walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh
peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . Proses
mikroangipati menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedangkan
secara akut emboli memberikan gejala klinis 5 P yaitu :
1) Pain (nyeri)
2) Paleness (kepucatan)
3) Paresthesia (kesemutan)
4) Pulselessness (denyut nadi hilang)
5) Paralysis (lumpuh).
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis
menurut pola dari fontaine:
c. Olahraga
1) Hipoglikemia
b. Komplikasi Kronis
1) Komplikasi Makrovaskuler
(2) Auskultasi
Auskultasi untuk mendengarkan dua suara abdomen, yaitu
bising usus (peristaltic) yang disebabkan oleh perpindahan gas
atau makanan sepanjang intestinum dan suara pembuluh darah.
(3) Palpasi
Mengetahui adanya nyeri tekan
(4) Perkusi
Perkusi dilakukan untuk mendengarkan / mendeteksi adanya
gas, cairan, atau massa di dalam abdomen. Perkusi juga
dilakukan untuk mengetahui posisi limpa dan hepar. Bunyi
perkusi pada abdomen yang normal adalah timpani, namun
bunyi ini dapat berubah pada keadaan – keadaan tertentu.
Misalnya, apabila hepar dan limpa membesar, bunyi perkusi
akan menjadi redup, khususnya perkusi di area bawwah arkus
kostalis kanan dan kiri. Apabila terdapat udara bebas pada
rongga abdomen, daerah pekak pada hepar akan hilang.
g) Integument : elasitas kulit, ada tidaknya lesi, tugor kulit
h) Genetalia : Kebersihan dan ada tidaknya kelainan
i) Ekstermitas : adanya tidaknya gangguan gerak ( Ramadhan 2016 )
2. Pemeriksaan Penunjang
Jenis
Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan Hasil
Pemeriksaan
3. Pemeriksaan Diagnostik
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
4. Terapi Medis
Cairan IV:
Obat Peroral:
Obat Parenteral:
Obat Topikal:
5. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko Defisit Nutrisi (D.0019)
b. Risiko Ketidakseimbangan cairan (D.0036)
c. Risiko cedera (D.00136)
d. Risiko Gangguan Integritas Kulit / jaringan (D.00139)
e. Risiko Infeki (D.00142)
f. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027)
6. Perencanaan Keperawatan / Intervensi
Aini, N., & Aridiana, L. M. (2016). Asuhan Keperawatan pada Sistem Endokrin
dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Jakarta: Salemba Medika.