Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL

KELOMPOK IV
VISITASI INOVASI DESIGN PRODUK
DI PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

DISUSUN OLEH :
SISWA DIKLAT PIM IV ANGKATAN I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

DIKLAT PIM IV ANGKATAN I


KAPUPATEN SRAGEN
2021
1
LAPORAN HASIL
KELOMPOK IV
VISITASI INOVASI DESIGN PRODUK
DI PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

DISUSUN OLEH :

SISWA DIKLAT PIM IV ANGKATAN I


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

DIKLAT PIM IV ANGKATAN I


KAPUPATEN SRAGEN
2021

i
PENGANTAR

Puji syukur kami anjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan perkenannya maka penyusunan Laporan Hasil Visitasi Inovasi DESIGN
PRODUK Observasi Inovasi Managerial/Pengelolaan SDM ke PT SRI REJEKI
ISMAN Tbk telah dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak
yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari benar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami berharap kritik ataupun saran yang membangun agar laporan
visitasi ini lebih sempurna lagi.
Akhir kata, kami ucapkan Alhamdulillah, semoga laporan visitasi dapat
berguna dan bermanfaat.

Sragen, 12 Agustus 2021


Tim Penyusun

Kelompok IV
Diklar PIM IV Angkatan I
Kabupaten Sragen Tahun 2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
D. Hasil Visitasi 3
1. Profil Design Produk SRITEX 3
2. Inovasi Design Produk SRITEX 5
3. Proses Design Produk SRITEX 6
E. Kemungkinan Adopsi 11
F. Kesimpulan 13
Lampiran 14

iii
LAPORAN VISITASI INOVASI DESIGN PRODUK
DI PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

A. LATAR BELAKANG
Kunjungan industri ini merupakan salah satu kegiatan siswa Diklat PIM IV
Angkatan I Pemerintah Kabupaten Tahun 2016 pada hari Jum’at tanggal 12
Agustus 2021, kali ini mengunjungi PT. Sri Rejeki Isman Tbk atau lebih dikenal
dengan Sritex di Sukoharjo, pendidikan yang dilakukan dengan mengunjungi
objek-objek perusahaan menengah dan internasional.
Pada awalnya, Sritex merupakan sebuah perusahaan dagang dengan nama
“Sri Redjeki” yang didirikan pada tahun 1966 di pasar klewer, Solo. Perusahaan
perdagangan kecil ini diperluas, dengan memperoduksi kain yang dikelantang dan
dicelup dalam pabrik pertama di Baturono 81A, Solo pada tahun 1968.
Perusahaan ini terdaftar di Dapertemen Perindustrian Jawa Tengah pada 30
Agustus 1974 dan kemudian muncul dari U.D. (Usaha Dagang – Trading
Company) berdasarkan Akta Notaris No. 48 22 Mei 1978. Perusahaan telah secara
resmi berubah nama menjadi PT Sri Rejeki Isman di 16 Oktober 1978.
PT. Sri Rejeki Isman kemudian memperluas pabrik untuk memintal dan
menenun pada tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT. Sritex, M.M. Lukminto, berhasil
menjalankan Sritex menjadi terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang
terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unti
pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garment. Untuk
menjalankan semua itu, PT. Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di area
lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.
Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah empat kali
diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995 Sritex
membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang diikuti paling banyak
peserta. Pada tahun 2007 Sritex dibuat 3 penghargaan MURI sebagai perusahaan
yang mempunyai desain lebih dari 3000 motif kain memproduksi seragam militer
untuk 16 negara, paling banyak mengadakan upacara rutin dalam setahun, setiap
tanggal 17.
Perusahaan PT. Sritex merupakan salah satu perusahaan textile dan garmen
terbesar se-Asia Tenggara. PT. Sritex juga memproduksi seragam untuk Indonesia
& perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah

1
seperti : PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo,
Djarum, maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia
(Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan karyawan PT.
Sritex. Perusahaan ini berdiri sejak 1966 oleh Alm. M.M. Rukminto.
Perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Setiap peluang akan dimanfaatkan secara maximaldan setiap hambatan dapat
diselasaikan dengan cepat. Prinsip “cheng-li” adalah salah satu prinsip yang
dijalankan oleh perusahaan Sritex agar perusahaan ini tetap jaya dan maju.
Penggunaan prinsip yang dimaksud adalah seseorang pengusaha harus adil, tidak
boleh merugikan orang lain. Selain prinsip sukses, Lukminto pun ternyata
mempunyai 45 prinsip hidup.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan Laporan mengenai PT. Sritex adalah guna untuk
menambah nilai tugas dari mata kuliah Studi BERPIKIR JREATIF DAN
INOVATIF MERANCANG PERUBAHAN DAN MEMBANGUN TIM yang
diampu oleh FUAD MULYADI NAZIR, S.Pd, M.Pd.

C. MANFAAT
a. Siswa Diklat PIM IV Angkatan I Pemerintah Kabupaten Tahun 2021 dapat
mengetahui secara langsung proses pekerjaan di suatu perusahaan
b. Siswa Diklat PIM IV Angkatan I Pemerinath Kabupaten Tahun 2021 dapat
mencari gambaran tentang dunia usaha yang paling tepat
c. Memupuk kerja keras dan semangat untuk mencari peluang BERFIKIR
KREATIF DAN INOVATIF MERANCANG PERUBAHAN DAN
MEMBANGUN TIM.
d. Siswa Diklat PIM IV Angkatan I Pemerintah Kabupaten Tahun 2021 akan
lebih bersungguh-sungguh dalam belajar karena menyadari bahwa
MERANCANG PERUBAHAN DAN MEMBANGUN TIM.
e. Siswa Diklat PIM IV Angkatan I Pemerintah Kabupaten Tahun 2021 dapat
mengajukan berbagai pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara langsung
dari perusahaan
f. Dapat mendorong Siswa Diklat PIM IV Angkatan I Pemerintah Kabupaten
Tahun 2021 untuk berjiwa KREATIF DAN INOVATIF.

2
g. Dapat mengetahui secara langsung profil perusahaan, fisik bangunan,
mekanisme kerja perusahaan, baik dari sisi SDM maupun pemasaran
h. Dapat mencari gambaran tentang dunia usaha yang tepat
i. Memupuk kerja keras, kerja sama dan semangat
j. Mendorong kreasi dan inovasi industri
k. Terinspirasi dan termotivasi dalam mendorong kinerja ASN

D. HASIL VISITASI
1. Profil Desain Produk SRITEX
Desain dan Manajemen Produk adalah progarm yang menyinergikan
keilmuan industrial design dan manajemen produk termasuk didalamnya
desian komunikasi. Penyelenggaraan Program Studi Desain dan Manajemen
Produk bertujuan untuk menjawab fenomena yang terjadi yaitu suatu produk
dapat diterima dan mampu bersaing di pasar jika produk yang tepat. Untuk
dapat bersaing di pasar, desain yang inovatif tentu dibutuhkan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek demografi, fungsi, kegiatan, prosedur
operasi, product value, ergonomi dan safety, rupa, estetika, rekayasa,
teknologi, abahan, produksi, ekonomi, psikologi, lingkungan hidup, unjuk
kerja, hukum dan aturan, kesehatan, HaKI, perlindungan konsumen,
klasifikasi produk, pembakuan , jumlah produk , sejarah dan kronologi, serta
sosial budaya. Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang juga akan
mempengaruhi suatu produk, kapan produk yang lama harus diganti dengan
yang baru, variasi apa yang bisa dilakukan pada produk, harga jual produk,
dan beberapa faktor lainnya. Oleh karena itu, manajemen produk yang tepat
juga merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu produk selain desian
yang inovatif. Program studi Desaian dan Manajemen Produk membekali
mahasiswa dengan berbagai mata kuliah pada keilmuan industrial design
sehingga mampun merancang suatu produk yang nyaman dan memenuhi
aspek estetika untuk diproduksi secara masal. Mata kuliah pada kelimuan
manajemen produk diberikan untuk menyiapkan mahasiwa agar dapat
merancang dan mengevaluasi peluncuran prosuk ke pasar serta merancang
dan mengevaluasi peluncuran produk ke pasar serta merancang upaya-upaya
untuk menjaga keberlanjutan produk di pasar. Sedangkan untuk bisa
meningkatkan nilai produk dengan mendayagunkaan unsur-unsur pendukung
seperti kemasan dan iklan, mahasiswa dibekali dengen berbagai mata kuliah

3
pada keilmuan desian komunikasi. Lulusan dari program studi Desain dan
Manjemen Produk diharapkan mampu melakukan perencanaan dan
pengembangan produk secara manual dan terkomputerisasi dengan
mempertimbangkan berbagai macam aspek secara komprehensif mulai dari
awal samapi akhir siklus proses serta mampu melakukan manajemen produk
mulai mendefiniskan produk baru, membawa produk ke pasar, samapi
merancang keberlanjutan produk sehingga menghasilkan keuntungan. Produk
yang didesain pada program studi Desain dan Manjemen Produk adalah
produk-produk yang dipakai secara luas oleh masyarakat atau consumer
products seperti peralatan rumah tangga, furnitur, peralatan kesehatan, alat
transportasi, peralatan pendidikan, mainan. Peralatan olah raga, dna produk
lain yang sejenis. Untuk membentuk kompetensi lulusan tersebut,
pembelajaran pada program studi Desain dan manajemen produk
dilaksanakan melalui perpaduan antara teori dan praktek. Selain melakukan
pembelajaran dengan tatap muka, pembelajaran juga dilakukan berbasiskan
proyek, dan juga berbasiskan laboratorium. Fasilitas studio dan laboratorium
yang tersedia dalam menunjang pembelajaran di progarm studi Desaindan
Manajemen Produk adalah Studio Gmabr Manual, Laboratorium
Pengembangan Produk, Laboratorium Computer Aided
Design/Manufacturing.Engineering, Laboratorium Pemodelan, Laboratorium
Desain Kerja dan Ergonomi, Teaching Industry, Laboratorium Pengetahun
Bahan Teknik, Laboratorium Proses Manufaktur dan Laboratorium Fotografi.
Semua pengajar pad aprogarm studi Desian dan Manajemen Produk
mempunyai latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang desian dan
manajemen produk. Selain itu para pengajar ini juga merupakan sarjana,
masteratu dokter dari berbagai universitas terkemuka di dalam maupun luar
negeri.

4
2. Inovasi Dalam Produk
Kualitas kain dan pakaian PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sudah diakui dunia
internasional. Perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara, yang berada di
Sukoharjo, Jawa Tengah ini memproduksi berbagai produk global.
a. Mislanya di sektro pakaian jadi (germen), beberapa produk fashion
terkenal seperti Zara, guess, dan Timberland juga dibuat di pabrik PT.
Sritex. Mereka juga terus melakukan inovasi model dengan
mengembangkan ragam jenis-jenis kalau bicara kualitas fashionnya,
seminggu sekali ganti mode.
b. Sritex Produk fashion mungkin masih bisa dibilang biasa, namun
produk yang bisa dibilang luar biasa adalah seragam militer
berkemampuan khusus.Antara lain seragam anti peluru, anti api, anti
radiasi, dan anti infra merah, hingga saat ini saat ini setidaknya sudah
ada 30 negara yang memasan seragam untukpasukan militernya ke PT
Sritex.
c. Setiap negara memesan seragam dengan kemampuan yang beragam,
contohnya anti radiasi yang dipesan Uni Emirat Arab dan Kuwait dan
anti infra merah yang dipesan Jerman sementara itu untuk TNI, PT
Sritex juga memproduksi seragam dengan kemampuan luar biasa,
antara lain anti air, anti api bahkan anti nyamuk.
d. Semua produk luar biasa tersebut harus melalui penelitian dan
menjalani proses khusu agar menjadi seragam berkualitas dengan
kemampuan luarbiasa. Perbandingan bahan yaitu katun dan polyester
untuk masing-masing jenis seragam tersebut berbeda. Dari pemintalan
benang hingga produksinya pun menggunakan peralatan canggih.
Sebelum membuat pakaiannya itu ada penelitiannya dulu, selain
seragam ternyata ada perlengkapan militer lain yang diproduski PT.
Sritex, yaitu ransel serbu yang bisa digunakan untuk pelampung jika
penggunanya terjatuh dilaut, sungai ataupun danau.
e. PT. Sritex juga membuat tenda untuk TNI yang pastinya anti air dan
terjamin kualitasnya bahkan perusahaan yang didirikan oleh (Alm)
HM Lukminto itu turut andil dalam pembuatan kendaraan militer
yaitu Hovercraft milik TNI
f. Dalam pembuatan kendaraan yang bisa dijalankan di darat dan laut
itu, PT. Sritex kebagian membuat komponen anti api dan anti

5
pelurunya. Untuk anti api dan anti peluru, kemampuan ke sana kami
punya, bahkan saat ini PT Sritex masih mengembangkan seragam
kamuflase, yang bisa berubah warna. PT. Sritex juga berencana
membuat parasut untuk terjun payung dengan tujuan agar indonesia
tidak lagi impor dan lebih menggunakan produk dalam negeri.
g. Ke depan akan membuat payungan (untuk terjun payung) jadi tidak
impor. Tapi itu harus hati-hati, betul-betul harus bagus mesinnya dan
kualitas kontrol saat membuat karena berhubungan dengan nyawa.

3. Proses Desian Produk


a. Proses kain persiapan
Kain yang akan diproses printing maupun dyeing harus memenuhi syarat
agar zat pewarna bis amenyerap keserat kain dengan sempurna dan
menghasilkan warna yang solid dan berkualitas. Adapun prosesnya melalui
beberapa tahapan yaitu :
1. Singeing
2. Desizing
3. Scouring
4. Bleaching
5. Mercerizing dan atau cousticsizing
Dalam tulisan ini proses akan dibedakan berdasarkan jenis kain maupun
peruntukannya dan saya akan bahas proses kain jenis Cotton, cotton
spandex, rayon, TC, CVC dimuali dari persiapan kain grey.
b. Singeing (Bakar Bulu)
Singeing adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain
maupun disela-sela rajutan hingga berish. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan
karena adanya tegangan dan gesekan pada benang lusi ketika diproses
pertenunan. Pada proses produksi bulu-bulu ini mempengaruhi
mutu hasil proses produksi, baik untuk putihan, dyeing (pencelupan)
maupun printing maka bulu-bulu tersbeut harus dihilangkan dengan proses
bakaran bulu.
Kain yang akan dibakar bulu-bulunya berdiri sebelum melewati nyala api.
Pembakaran bulu ini menggunakan api dari pencampuran udara dengan
gas, tekanan gas antara 6 mBar s/d 18 mbar tergantung dengan kecepatan
kain yang lewat dipermukaan api dan ketebalan kain.

6
c. Desizing (Penghilangan Kanji)
Proses penghilangan kanji (Desizing) bertujuan untukmenghilangkan kanji
yang terdapat pada bahan berasal dari proses pertenanunan. Karena kanji
itu penghmabt proses pewarnaan, dengan adanya kanji kain tidak bisa
menyerap cairan apapun dan hanya mengambang seperti air disiramkan ke
daun talas.kandungan kanji harus benar-benar bersih dari kain agar bisa
menyerap cairan atau zat warna dengan cepat karena saat proses produksi
dyeing, maupun printing pad akecepatan sampai 60 m/menit harus bisa
menyrap pewarna. Kain yang akan dihilangkan kanjinya dimasukan
kedalam bak cairan yang berisi enzim pada temparature 85-90°C secara
kontinu melalui roll padder (diperas) dengan pick up >100% agar cairan
enzim tetap basah langsung ke beatcher digulung dengan panjang bis
amencapai ± 5000 m. selanjutnya kain yang telah digulung dalam beatcher
dan dibungkus platic (dibacem/diperas) kemudian diputar dengan
kecepatan 8m/menit selama minimal 8 jam. Putaran beatcher bertujuan
cairan tidak turun habis namun bergerak merata diseluruh kain hingga
waktu yang telah ditentukan. Setelah waktunya mencukupi kain tersebut
dicuci dengan menggunakan air panas 95°C sampai bersih dan sudah tidak
ada lagi kandungan kanji kain.
Resep Enzyme
- Enzyme
- Pembasah
- Squestering
Pembasahan berfungsi memudahkan Enzyme masuk keserat kain dengen
cepat
Squestering berfungsi membantu netralisir kandungan Fe yang ada air
maupun dikain agar saat proses scouring tidak terjadi pinhole, meskipun
saat proses scouring tetap memakai squestering
Enzym bisa buat sendiri apabila mau lebih murah
Siapkan :
Aquqzyme Ultra 1200L (bahan ini adalah bahan mentah/biangnya semua
enzyme yang dijual dipasaran), anti jamur, garam (garam laut yang banyak
dijual dipasar) dan air. Garam dilarutkan terlebih dahulu dengan air
kemudian masukan Aquazyme dan Anti jamur. Larutan harus netral PH 6-
7.

7
d. Couring & Bleaching Pada kain Cotton, TC dan CVC
Proses Secoring
Proses Secoring
Bertujuan menghilangkan komponen penyusun serat berupa: minyak,
lemak, lilin, (wax), debu, dan kotoran-kotoran kain yang menempel serat
kain.
Proses Bleaching
Proses Bleaching bertujuan menghilangkan biji-biji kapas, pigmen-pigmen
warna alami pada serat kapas yang berwarna cream kecoklatan menjadi
putih.keterangan masing-maisng bak danfungsinya pada mesin
benninger:Washer pertama berisi air yang dipanaskan samapi temperature
antara 90°C-95°C. Washer kedua berisi air yang dipanaskan sampai
temperature antara 85°C-90°C.Impata adalah berisi larutan chemical
sebagai obat scouring Bleaching. Berisi jenis obat yang dilarutkan berupa:
H2O2, NaOH, Stabilizer, Wetting Agent dan Squestering.
Steamer adalah box diisi uap dengan tekanan 550 mBar temperature
102°C, di dalam box ini berupa rol-rol berjalan (berputar ditempat)
sehingga bisa menampung tumpukan kain berjajar sampai sebanyak
2700m.
Washer ketiga berisi air yang dipanaskan sampai temperature antara 90°C-
95°C. washer keempat berisi air yang dipanaskan semapai temperature
anytara 90°C - 95°C.
Washer kelima berisi air yang didalamnya terbagi menjadi tiga bak bisa
menjadi satu bagian dengan overflow mengalir dari belakang kedepan dan
juga bisa overflow masing-masing bak. Di washer kelima ini bak pertama
diisi air yang dipanaskan kira-kira 60°C, bak kedua diisi air dinginkan
kira-kira 30°C yang diberi larutan Asam dengan kadar keasaman air dijaga
secara otomatis dengan PH 6,5 s/d 7.
e. Proses Scouring & Bleaching kontinyu menggunakan mesin benninger
1. Scouring & Bleaching proses kontinyu yaitu proses scouring dan proses
bleaching kain rajut cotton, CVC, TC dilakukan secara bersamaan
sehingga hasil lebih cepat, pemakaian energy lebih hemat dan biaya
lebih murah.

8
2. Kain Grey yang sudah selesai diproses di Bakar bulu, buang kanji dan
sudah cukup waktu batchingnya maka kain tersebut disiapkan ke mesin
proses scouring & bleaching.
3. Jalur kain proses scouring & bleaching terllihat pada gambar. Rol
padder pertama berfungsi menarik kain dari betcher menuju ke washer
pertama berisi air panas pada temperature 90°C-95°C agar kanji dikain
yang sudah dibacem langsung larut tercuci dan diperas/dipad melalui
rol-rolpadder penarik.
4. Dilanjutkan proses ke Impacta, kain harus dingin ketika masuk
keimpacta dan didalam impactapun temperature max 45°C. pict up in
70% dan pick up out 90%. Juga kain yang masuk ke impacta harus
bersih dari kanji agar tidak menghalangi masuknya chemical keserat
kain tersebut dan akan mendapatkan hasil yang sempurrna. Dialam
impacta larutan chemical tidak boleh didiamkan selama lebih dari 30
menit, karena campuran chemical itu akan bereaksi terus bila waktunya
terlalu lama diimpacta tanpa ada pergantian yang baru secara kontinyu
maka ketika masuk ke steamer sudah tidak beraksi lagi secara maksimal
(sudah bereaksi sebelum dipakai).
5. Dari impacta kain masuk kedalam box steamer dan dimasukkan uap 1.
dengan tekanan 55 mBar pada temperature 102°C, kain dimasak
didalam steamer selama antara15 menit s/d 30 menit tergantung tebal
kain dan banyaknya biji kapas. Lamanya waktu juga disesuaikan
dengan resep yang dipakai yaitu perbandingan H2O2, NaOH dan
Stabilezer, jangan sampai kain sudah keluar dari steamer chemical
belum selesai reaksi atau baru setengah dari waktu yang telah
ditentukan sudah selesai reaksi, ini namanya pemborosan dan hasil
tidak sempurna. Untuk mengetahui bahwa rekasi belum selesai bisa
diuji dengan mengambil sampel kain yang keluar dari steam langsung
ditest dengan tes kadar H2O2 yang tersisa dikain tersebut. Keluar kain
dari steamer harus keadaan kain masih panas langsung masuk ke
washer 3 dengan temperature 90°C - 95°C dan dilanjutkan ke washer 4
dengan temperature 90°C - 95°C.
6. Dari washer 4 masuk ke washer 5 yang terdiri dari tiga bagian yaitu
sekatan pertama air dipanasi dengan temperature sekitar 60°C agar tidak
memanasi sekatan kedau yang airnya tidak boleh panas karena sekatan

9
kedua berisi asam yang mudah menguap bila pada temperature panas.
Fungsi asam disini bertujuan untuk menetralisir kain yang masih
bersifat alkali ketika proses scouring dan bleaching menjadi netral PH 7
selanjutnya masuk kesekatan ketiga yaitu pembilasan dengan air tanpa
dipanaskan.

f. Mercerized
Proses Mercerized /coustisasi bertujuan meningkatkan kualitas kain cotton
dan rayon. Kain cotton yang akan diproses mercerized terlebih dahulu
diproses bakar bulu, baung kanji, scouring dan bleaching. Kain cotton
dimasukan kedalam larutan soda coustic (NaOH) kadar tinggi 26 Be-
30°Be dalam waktu 40 detik akan mengakibatkan serat mengelembung
berbentuk silinder yang sebelumnya serat tersebut bisa berbentuk pipih
atau bulat0bulat macam kacang (melintir) kearah lebar dan menyusut
kearah panjang karena tegangan arah panjang tidak terjadi,
penggelambungan akan sempurna bila diberi tegangan(tension pada tenter
mesin mercerized) kearah lebar selebar kain asal dari weaving setelah
dicuci dengan menyemprotkan air panas dan divacum. Hasil kain proses
mercerized akan diperoleh sebagai berikut :
1. Pengelambungan serat kain akan meningkatkan daya serap
terhadap zat warna
2. Daya serap naik menjadikan zat warna terserap keseluruh serat dan
warna menjadi solid
3. Menambah kekuatan tarik kain
4. Ukuran kain lebih stabil (tidak banyak susut)

E. KEMUNGKINAN ADOPSI
1. Smartphone
Untuk memaksimalkan fitur fotografi, Advan merancang smartphone
terbarunya, G1, dengan mengadopsi kamera yang diklaim setara dengan

10
kamera pada iPhone. Dalam hal ini Advan menggunakan lensa besutan
Largan Technology, yaitu lensa yang juga digunakan pad akamera asal
Taiwan yang diakui memiliki kualitas dunia dan dipercaya oleh perusahaan
golbal, seperti Apple. Lensa kamera itu disebut –sebut memiliki keunggulan
dari sisi kejernihan dan ketajaman berkat teknologi lensa 5pIxel. Lensa yang
dikembangkan Largan untuk iPhone memiliki aperture f/2.0 sehingga mampu
menangkap gambar secara detail meskipun dalam kondisi cahaya rendah.
Kebanyakan kamrea smartphone sekaranga ini tidak mampu menangkap
obyek dalam keadaan cahaya rendah. Salah satunya karena lensa yang
digunakan tidak memadai untuk meng-capture obyek tersebut,
“kata Arbain Rambei, fotografer senior indonesia melalui keterangan
tertulisnya, solusinya lanjut Arbian, smartphone tersbeut harus
menggunakanlensa yang memiliki teknologimemadai. Dengan demikian,
kamera tersebut mampu menangkap gambar dengan baik.
Kamera iPhone terpercaya kualitasnya, salah satunya karena
menggunakan lensa Largan, tegas Arbain. Hal tersbeut kemudianditangkap
dengan cermat oleh Advan. Dengan menggunakan lensa Largan, ujar Brand
Director Advan Andi Gusena, nantinya Advan G1 akan dilengkapi dengan
beragam fitur kamera andalan. Salah satunya adalah fitur low light mode.
Fitur tersebut lanjut andi sangat mungkin berfungsi dengan baik, karena
teknologi lensa Largan yang didesain seperti itu. Pengguna akan merasa
nyaman ketika mengguanakan kamera Advan G1.kualitasnya enggak kalah
dengan kamera iPhone. Dalam kondisi low light, Advan G1 akan mampu
menangkap objek dengan baik.
2. Membangun Pabrik Serat Rayon
Ekspansi pabrik garmen membangun pabrik serat rayon menjadi solusi untuk
menekan impor. Selain itu, struktur industri makin kuat karena kebutuhan
bahan baku dapat dipenuhi dari dalam negeri.
“mereka agresif masuk ke rayon dan ini merupakan upaya mengurangi impor.
Bukan hanya menghemat devisa, tapi juga membuat kita mandiri, kata
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin saat mengunjungi proyek
pembangunan pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Sukoharjo, Jawa
Tengah, RUM merupakan anak perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
yang berlokasi di Plesan, Nguter, Sukoharjo, sekitar 15 km dari Kota

11
Surakarta. Serat rayon (kapas sintetik) ini untuk memasok kebutuhan lini
bisnis utama sritex, yaitu garmen.
Menurut menperin, produksi rayon melengkapi alur industri garemn dari hulu
ke hilir. Apalagi, Sritex bakal memeliki perkebunaneukaliptus sendiri di
Kalimantan sebagai bahan baku pulp yang selanjutnya diolah menjadi rayon.
Presiden Direktur Sritex, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan perusahaanya
mengincar peningkatan kapasitas produksi garmen sekaligus memasok bahan
baku sendiri. Selama ini, sritex harus mengimpor sekitar 50-60 persen
kebutuhan rayon.
“tujuan yang lebih luas, pabrik ini demi ketahanan sandang kita. Secara
bertahap, kita kurangi ketergantungan dari luar negeri, “ujarnya.
Sritex membangun dua unit pabrik rayon di lahan seluas 60 hektere. Unit
pertama yangberkapasitas 80.000 tonn per tahun ditargetkan rampung pada
Desember 2015 dan selanjutnya akan disusul pembangunan unit kedua. Total
kapasitas pabrik mencapai 120.000 ton per tahun. Investasi yang disiapkan
sritex sebesar US$ 300 juta.
3. Membuka cakrawala pentingnya inovasi untuk kesuksesan organisasi
4. Pentingnya managerial SDM untuk meningkatkan etos kerja, disiplin tinggi
dan produktifitas tinggi
5. Pentingnya membangun networking
6. Perlunya kesiapan kaderilisasi SDM untuk keberlanjutan organisais
7. Mehamai nilai-nilai kebangsaan

F. KESIMPULAN
1. PT Sritex adalah perusahaan terbesar tekstil dan garmen di indonesia bahkan
termasuk di Asia tenggara. Pendiri PT. Sritex H.M. Lukminto, berhasil

12
menjalankan Sritex menjadi terintegrisasi secara vertikal Textil dan Garment
yang terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving).,
3 unit pencetakan –pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unti garment. Untuk
menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di
area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13.500 orang.
2. Kegiatan usaha sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana dalam
sekejap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar (biaya dan
sumber daya yang digunakan) untuk mencapai h asil yang sangat presiasi
spesifikasinya. Oleh karena itu Sritex memiliki dua arah startegi usaha
internal dan eksternal sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi
persaingan usaha serta mempertahankan kelangsungan dan perkambangan
usaha perusahaan di masa mendatang.
3. Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen tekstil dan garmen, sritex
selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat,
sritex tetap berupaya secara konsisten menghadapi tantangan-tantangan
tersbeut. Hal ini dikarenakan masih diimabngi oleh aliran pesanan tekstil dan
garmen dari dalam negeri dan mancanegara yang maish diperoleh Sritex dan
dirasakan berpotensi baik dalam meningkatkan pendapatan
4. Perlu untuk melakukan inovasi tiad ahenti untuk indonesia.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13
VISITASI KE PT SRITEX SUKOHARJO KELOMPOK IV SISWA DIKLAT PIM IV

TIM WI DIKLAT PIM IV SRAGEN KEPALA BADAN DIKLAT DIDAMPINGI WI

SISWA DIKLAT PIM IV KELOMPOK IV PAPARAN DARI PIMPINAN PT SRITEX

14
KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI

KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI

KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI PAPARAN PROFIL PT SRITEX

15
PRODUKSI PT RITEX PRODUKSI PT RITEX

DISKUSI HASIL VASILITASI KELOMPOK IV PEMAPARAN HASIL DISKUSI KELOMPOK


IV

16
KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI PAPARAN PROFIL PT SRITEX

KUNJUNGAN KETEMPAT PRODUKSI PAPARAN PROFIL PT SRITEX

17

Anda mungkin juga menyukai