Anda di halaman 1dari 3

REKAP HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 :

1. Rahma Dhinta (kel.2) : dalam keadaan seperti apa penelitian harus menggunakan
hipotesis dan tidak menggunakan hipotesis? serta apa yang harus kita lakukan jika hasil
penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan ?

Jawab : hipotesis diperlukan jika penelitian mempersoalkan hubungan antarvariabel.


Penelitian yang harus menggunakan hipotesis adalah penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang bersifat mencari hubungan antarvariabel. Penelitian eksploratif atau
penelitan yang bersifat menjelajah dan penelitian deskriptif atau penelitian yang bersifat
menggambarkan tidak memerlukan hipotesis karena tujuannya tidak menguji hipotesis
akan tetapi menjawab masalah penelitian. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis yang diajukan, maka yang harus dilakukan adalah menolak hipotesis dan tetap
berpegang pada fakta penelitian. Karena hasil penelitian yang tidak sesuai dengan
hipotesis itu adalah bagian alami dari proses penelitian ilmiah. Tidak selalu hasil
penelitian akan mendukung hipotesis awal, dan dalam banyak kasus, hasil yang tidak
sesuai dengan hipotesis dapat memberikan wawasan berharga.

2. Mawar Lovian (kel.8) : jika hipotesis tidak sesuai dengan hasil lapangannya, apakah
peneliti harus mengkaji ulang penelitiannya ?
Jawab : Ya, jika hipotesis yang diteliti tidak sesuai dengan hasil yang ditemukan selama
penelitian, peneliti sebaiknya mempertimbangkan untuk mengkaji ulang penelitian
mereka. Ini adalah bagian penting dari metode ilmiah yang disebut "siklus ilmiah" atau
"proses ilmiah." Proses ini melibatkan langkah-langkah berikut:
 Merumuskan Hipotesis: Peneliti mengembangkan hipotesis berdasarkan teori atau
asumsi tertentu tentang masalah yang diteliti. Hipotesis ini adalah prediksi awal
tentang apa yang mungkin terjadi selama penelitian.
 Melakukan Penelitian: Peneliti mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan untuk menguji hipotesis mereka. Ini bisa melibatkan eksperimen,
survei, analisis data, atau metode penelitian lainnya.
 Menganalisis Hasil: Setelah data dikumpulkan, peneliti menganalisis hasil untuk
melihat apakah hasil penelitian mendukung atau mengkonfirmasi hipotesis awal.
 Kesimpulan: Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, peneliti harus
mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk menginterpretasi temuan mereka
dan membuat kesimpulan berdasarkan data yang ada.
 Mengkaji Ulang Hipotesis: Jika hipotesis awal tidak didukung oleh data, peneliti
perlu mengkaji ulang hipotesis mereka. Ini bisa berarti mengembangkan hipotesis
baru berdasarkan temuan yang ditemukan atau meninjau ulang metodologi
penelitian untuk memastikan bahwa penelitian telah dilakukan dengan benar.
 Melakukan Penelitian Tambahan: Jika diperlukan, peneliti dapat melakukan
penelitian tambahan untuk menguji hipotesis yang baru atau untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti.
 Publikasi dan Komunikasi Hasil: Setelah penelitian selesai dan hasil dievaluasi
kembali, peneliti dapat memutuskan apakah hasil tersebut layak untuk
dipublikasikan atau dipublikasikan dengan komunitas ilmiah lainnya.
Mengkaji ulang penelitian dan hipotesis adalah bagian integral dari proses ilmiah yang
membantu memastikan bahwa pengetahuan ilmiah berkembang secara akurat. Terkadang,
hasil yang tidak sesuai dengan hipotesis awal dapat memberikan wawasan berharga dan
mengarah pada penemuan baru yang lebih baik sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.
3. Mikhael Suryadinata (kel.5) : apakah penyaji dapat memberikan contoh mengenai
“sebuah teori yang merangkum apa yang diketahui tentang objek kajian dan menyatakan
keseragaman yang berada di luar pengamatan langsung” ?
Jawab : Teori yang mencakup apa yang diketahui tentang objek kajian dan menyatakan
keseragaman yang berada di luar pengamatan langsung sering disebut sebagai "teori
umum" atau "teori ilmiah". Teori ini berusaha untuk menjelaskan berbagai fenomena
yang diamati dalam suatu bidang penelitian dan menyusunnya menjadi suatu kerangka
konsep yang kohesif. Contoh teori semacam ini termasuk:
Teori Evolusi oleh Charles Darwin : Teori ini merangkum pengetahuan tentang
bagaimana spesies berubah seiring waktu melalui seleksi alam. Sebagian besar proses
evolusi terjadi pada skala waktu yang sangat panjang dan tidak dapat diamati secara
langsung. Namun, teori evolusi memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami
keanekaragaman hayati di Bumi.
Teori-teori ini adalah kerangka konsep yang digunakan untuk menjelaskan dunia di
sekitar kita, termasuk fenomena yang tidak dapat kita amati secara langsung. Mereka
berfungsi sebagai pedoman untuk penelitian lebih lanjut dan membantu mengorganisir
pengetahuan kita tentang objek kajian tersebut.

Menambahkan Jawaban :

Indah Tri Cahyani Effendi (kel.2) jawaban dari pertanyaan Mawar Lovian :

Jika hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti tidak
terbukti atau tidak sesuai dengan data yang dikumpulkan, itu sebenarnya merupakan hal yang
biasa dalam metode ilmiah. Ini tidak selalu berarti penelitian harus dikaji kembali dari awal,
tetapi ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak mendukung hipotesis tersebut. Ada beberapa
langkah yang dapat diambil oleh peneliti dalam situasi ini:

1. Evaluasi Data dan Metode: Peneliti harus memeriksa data yang dikumpulkan dengan
cermat dan mengonfirmasi bahwa data tersebut telah dikumpulkan dengan benar dan
sesuai dengan metode yang digunakan. Juga, pastikan bahwa analisis statistik telah
dilakukan dengan benar.
2. Perbaikan Hipotesis: Peneliti dapat mempertimbangkan untuk memperbaiki atau
merumuskan ulang hipotesisnya berdasarkan hasil yang ditemukan. Ini mungkin
melibatkan pemahaman yang lebih baik tentang variabel yang diteliti atau pengubahan
pendekatan penelitian.
3. Publikasi Hasil: Terkadang, hasil yang "negatif" atau yang tidak mendukung hipotesis
tetap memiliki nilai dalam kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah. Peneliti dapat
memutuskan untuk menerbitkan hasil ini secara terbuka untuk mencegah duplikasi
penelitian yang tidak perlu oleh peneliti lain.

Penting untuk diingat bahwa dalam metode ilmiah, tidak selalu semua hipotesis akan terbukti
benar. Hasil yang tidak mendukung hipotesis juga merupakan kontribusi yang berharga dalam
perkembangan pengetahuan. Hal yang paling penting adalah menjalankan penelitian dengan
itikad baik, integritas, dan ketelitian, dan kemudian menginterpretasikan hasilnya dengan hati-
hati, bahkan jika hasil tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi awal.

Anda mungkin juga menyukai