Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI KARIR GURU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan


Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Bapak Rohmat Febrianto, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok I – 3C :


1. Riannisa Novalia Rahmadhani (2286206003)
2. Willujeng Risky Ananda (2286206019)
3. Nadila Deby Lavenia (2286206042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP PGRI TRENGGALEK
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi


Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Profesi Kependidikan dengan
judul “Pembinaan dan Pengembangan Profesi Karir Guru”. Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rohmat Febrianto M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Profesi Kependidikan yang telah memberikan bimbingan juga arahan.
2. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan waktu, doa serta jiwa
raganya untuk kebaikan kami.
3. Rekan-rekan Mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK program Studi
“Pendidikan Guru Sekolah Dasar” yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penyusun.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu yang
telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.
Trenggalek, 30 September 2023

Penyusun
Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan......................................................................................................2
1.4. Manfaat...................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................4

KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................4
2.1. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.........................................4
2.2. Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru............................................5
2.2.1. Pengertian Karir dan Pengembangan Karir Guru..............................5
2.2.2. Karir Guru atau Konselor di Sekolah.................................................5
2.2.3. Penugasan Guru dalam Struktur Organisasi Sekolah........................6
2.2.4. Kenaikan Pangkat Guru.....................................................................8
2.2.5. Promosi Jabatan Guru........................................................................8

BAB III........................................................................................................10

METODE PENULISAN.............................................................................10
3.1. Studi Literatur.......................................................................................10
3.2. Teknik Pengumpulan Data....................................................................10
3.3. Teknik Analisa Data..............................................................................10

BAB IV.......................................................................................................11

PEMBAHASAN.........................................................................................11
4.1. Cara Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru...............................11
4.2. Cara Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru..................................13
4.3. Sebab Guru Memerlukan Pembinaan dan Pengembangan Profesi dan
Karir 15
4.4. Cara Kenaikan Pangkat dan Promosi Jabatan Guru..............................16

ii
4.4.1. Cara Kenaikan Pangkat....................................................................16
4.4.2. Promosi Jabatan Guru......................................................................18

BAB V.........................................................................................................20

PENUTUP...................................................................................................20
5.1. Kesimpulan...........................................................................................20
5.2. Saran......................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Guru memiliki peran yang sangat esensial bagi mutu pendidikan di
Indonesia karena guru menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil
atau tidaknya proses pembelajaran disamping kurikulum dan sarana
prasarana. Guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, dan
mengevaluasi peserta didik. Tugas utama tersebut akan menjadi efektif
apabila guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang meliputi
kompetensi yang harus dimiliki guru disertai dengan kode etik tertentu.
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 kompetensi yang harus
dimiliki guru meliputi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. keempat
kompetensi tersebut dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang utuh.
Guru profesional sudah seyogyanya mampu menguasai keempat kompetensi
tersebut.
Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, kompetensi guru memiliki
hubungan yang positif. Semakin guru menguasai kompetensi minimal yang
harus dimilikinya maka mutu pendidikan di Indonesia juga akan meningkat.
Namun melihat fenomena yang ada sekarang, masih banyak ditemukan kasus
yang mencerminkan masih rendahnya tingkat profesionalitas guru di
Indonesia. Salah satunya dapat dilihat dari masih banyak guru yang
menggunakan metode pembelajaran yang monoton tanpa adanya inovasi
dalam pembelajaran, masih benyak guru yang belum mempunyai kualifikasi
S1dan masih banyak persolan lainnya. Pengembangan guru di Indonesia juga
masih rendah. Banyak guru-guru dalam bidang skill (kemampuan mengajar)
masih kurang, kurangnya pengembangan dan peningkatan organisasi serta
kurangnya pengembangan dan peningkatan keperibadian (motivasi
berprestasi). Padahal peran guru demikian penting dalam peningkatan mutu
pendidikan.

1
Secara kuantitatif jumlah tenaga guru telah cukup memadai, tetapi
mutu serta profesionalismenya belum sesuai dengan harapan. Guru bukan
hanya sekedar profesi. Guru bukan hanya mengajarkan materi dan
memberikan penilaian. Dalam proses penyampaian materi itu sendiri
memerlukan teknik dan seni sebagai hasil dari perpaduan kompetensi yamg
dimiliki oleh guru. Sehingga guru menjadi lebih kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran. Peningkatan kompetensi guru dalam rangka
pengembangan profesi guru dinilai sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik dan lebih luas lagi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Maka dalam makalah ini, penulis tertarik untuk membahas tentang guru
berkaitan denganpengembangan profesi guru.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah tertera di atas, penyusun
merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembinaan dan pengembangan profesi guru?
2. Bagaimana cara pembinaan dan pengembangan karir guru?
3. Mengapa guru memerlukan pembinaan dan pengembangan profesi dan
karir?
4. Bagaimana cara kenaikan pangkat dan promosi jabatan guru?

1.3. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk
mengetahui dan mendeskripsikan mengenai :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembinaan dan pengembangan profesi
guru.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pembinaan dan pengembangan karir
guru.
3. Untuk mengetahui mengapa guru memerlukan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kenaikan pangkat dan promosi guru.

2
1.4. Manfaat
1. Bagi Guru Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Penulis Menambaha pengetahuan dan wawasan tentang pembinaan
dan pengembangan profedi dan karir guru
3. Bagi Penulis Lain Dapat dijadian acuan untuk melakukan penulisan yang
sejenis atau pengembangan terhadap topik-topik lain kedepannya.
Manfaat makalah ini terutama bagi kami mahasiswa program studi
pendidikan guru sekolah dasar sebagai calon guru adalah agar kami memiliki
pengetahuan yang luas mengenai materi tentang pembinaan dan
pengembangan profesi karir guru.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.5. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru


Pembinaan dan pengembangan keprofesian guru meliputi pembinaan
kompetensi-kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Sementara itu, pembinaan dan pengembangan karier meliputi penugasan,
kenaikan pangkat, dan promosi. Upaya pembinaan dan pengembangan karir
guru ini harus sejalan dengan jenjang jabatan fungsional mereka.
Pengembangan profesi dan karir diarahkan untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan
dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Inisiatif meningkatkan
kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya untuk
memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan
terhadap guru.
Seperti telah dijelaskan di atas, PP No. 74 Tahun 2005 tentang Guru
mengamanatkan bahwa terdapat dua alur pembinaan dan pengembangan
profesi guru, yaitu: pembinaan dan pengembangan profesi, dan pembinaan
dan pengembangan karir. Pembinaan dan pengembangan profesi guru
meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana
dimaksud dilakukan melalui jabatan fungsional.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan profesi dapat dilakukan oleh
institusi pemerintah, lembaga pelatihan (training provider) nonpemerintah,
penyelenggara, atau satuan pendidikan. Di tingkat satuan pendidikan,
program ini dapat dilakukan oleh guru pembina, guru inti, koordinator guru
kelas, dan sejenisnya yang ditunjuk dari guru terbaik dan ditugasi oleh kepala
sekolah. Analisis kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran, desain program,
implementasi dan layanan, serta evaluasi program pelatihan dapat ditentukan
secara mandiri oleh penyelenggara atau memodifikasi/mengadopsi program
sejenis.

4
1.6. Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru
Pembinan dan pengembangan karir guru terdiri dari tiga ranah, yaitu
penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. Sebagai bagian dari
pengembangan karir, kenaikan pangkat merupakan hak guru. Dalam kerangka
pembinaan dan pengembangan, kenaikan pangkat ini termasuk ranah
peningkatan karir. Kenaikan pengkat ini dilakukan melalui dua jalur.
Pertama, kenaikan pangkat dengan sistem pengumpulan angka kredit. Kedua,
kenaikan pangkat karena prestasi kerja atau dedikasi yang luar biasa.
1.1.1. Pengertian Karir dan Pengembangan Karir Guru
Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada dalam
kecakapan khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas aktivitas yang
diasosiasikan dengan masa kehidupan kerja seorang individu.
Sedangkan pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan
keyakinan dan nilai, keterampilan dan bakat, minat karakteristik
kepribadian, dan pengetahuan tentang dunia kerja sepanjang hayat.
Sehingga dengan pengertian ini, pengembangan karir tidak hanya
mencakup rentang usia kerja produktif seseorang, melainkan lebih
luas lagi. Yakni sepanjang hayat seseorang. Dasar dan pengembangan
karir guru tidak hanya sekedar tuntutan yang berupa wacana saja.
Akan tetapi ada payung hukum yang membawahi yaitu Undang-
Undang Pendidikan Nasional Tentang Guru dan Dosen yang di ataut
dalam pasal 32 ayat 1 dan 4.

1.1.2. Karir Guru atau Konselor di Sekolah


Guru terdiri dari 3 jenis, yaitu guru kelas, guru mata pelajaran,
dan guru pembimbing dan konseling atau konselor. Dalam rangka
melaksanakan tugasnya, guru melakukan kegiatan pokok yang
mencakup : merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok yang sesuai dengan beban kerja guru.

5
Kegiatan penugasan guru dalam rangka pembelajaran dapat dilakukan
di satu sekolah sebagai satuan adminisrasi pangkalnya dan dapat juga
bersifat lintas sekolah.

1.1.3. Penugasan Guru dalam Struktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi sekolah tidak hanya terdiri dari kepala
sekolah dan guru-guru saja. Tetapi ada juga pembagian bidang lain
yang memegang tugas penting. Semuanya bertujuan untuk
memperlancar kegiatan belajar mengaar. Berikut rincian struktur
organisai sekolah beserta tanggung jawabnya.
1. Kepala Sekolah
Tingkat pertama di struktur organisasi yang terdapat di sekolah
yaitu kepsek. Sebagai pemimpin, tanggung jawab kepsek penuh
terhadap seluruh kegiatan. Beberapa tugas dari kepala sekolah yaitu :
(1) Edukator, melaksanakan kegiatan pembelajaan secara efisisen dan
efektif, serta mengawasinya. (2) administrator, menyelenggarakan
seluruh aktivitas terkait administrasi. Termasuk juga terkait keuangan,
kurikulum, kesiswaan, serta perlengkapan. (3) Manajer, menyususn
program kerja di sekolah.
2. Wakil kepala sekolah
Struktur organisasi sekolah yang keduai ditempati oleh wakil
kepala sekolah. Biasanya tidak hanya satu orang. Tetapi ada empat
orang wakasek yang sama-sama membantu tugas dari kepala sekolah.
Tidak jauh dari kepala sekolah wakasek juga diberi tugas menyusun
program sekolah. Tanggung jwaba yang lain yaitu membuat
perencanaan dari kegiatan sekolah. Jadi bersama kepsek menciptakan
pelaksanaan aktivitas belajar mengajar yang efektif.
3. Kurikulum
Posisi yang juga bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
belajar mengajar adalah kurikulum. Apalagi bagian ini diberi tugas
untuk membuat jadwal pelajaran dan mengevaluasinya. Seluruh
aktivitas pembelajaran dikelola oleh bagian kurikulum. Pelaksanaan

6
ujian, baik ujian nasional dan akhir semester bisa berjalan lancar
berkat adanya kurikulum dalam struktur organisasi. Tugas masing-
masing guru juga lebih jelas dan tertata karena sudah diatur oleh
bagian ini. Jadi bisa dipastikan perannya sangat penting di sekolah.
4. Kesiswaan
Tugas kesiswaan sangat krusial karena berkaiatan langsung
dengan urusan para siswa. Untuk mendukung kegiatan belajar
mengaar, kesiswaan diberi beberapa tanggung jawab. Jika ada
organisasi siswa intra sekolah, aka yang berperan sebagai pembina
dan pemeri pengarahan adalah kesiswaan.
5. Guru mata pelajaran
Sebagai pembelri pelajaran, guru menempati posisi yang
krusial dalam struktur organisais. Gurulah yang akan melaksanakan
kegiatan belajar dengan peserta didik. Selain itu, guru pula yang
bertugas mengadakan ulangan, hingga memberi penilaian terhadap
siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru ditugaskan untuk mengisi
daftar hadir. Secara berkala, guru mata pelajaran diharuskan
membuata catata terkiat kemajuan hasil belajar siswanya. Untuk
mendukung kegiatan tersebut, guru diperkenankan membuat alat
peraga ketika penyampaian materi.
6. Wali kelas
Umunya posisi wali kelas dipegang oleh guru mata pelajaran.
Hanya saja guru ditunjuk dan ditugaskan secara khusus di dalam kelas
tertentu. Sebagai wali kelas, posisi ini memiliki kendali untuk
mengelola kelas.
7. Bimbingan konseling
Dalam bidang ini berperan penting untuk menyususn dan
merencanakan program bimbingan konseling. Tujuannya yaitu
mengetahui permasalahan setiap siswa.
8. Tata Usaha
Tanggung jawab tata usaha adalah menyususn program kerja
TU dan memberi tugas dari masing-masing pegawai tata usaha.

7
Bagian ini juga memiliki tanggung jawaba mengelola keuangan
sekolah. TU bertugas pula memastikan peralatan tersedia, seperti
spidol dll.
9. Pustakawan
Pustawakan memiliki tugas untuk menyusun dan
menginformasikan tata tertib slama berada di perpustakaan. Tugas lain
dari pustakawan adalah membuat rencana mengenai pengadaan buku-
buku untuk perpustakaan dan daftar pustaka.
10. Hubungan masyarakat
Struktur organisasi terakhir yang bertugas menjalin hubungan
dengan lingkungan sekitar sekolah adalah humas. Humas memiliki
tugas mengatur hubungan dengan komite, mengadakan bakti sosial
dan pameran hasil siswa, juga mengadakan karyawisata.

1.1.4. Kenaikan Pangkat Guru


Dalam rangka pengembangan karir guru, Permenneg PAN dan
RB Nomor 16 Tahun 2009 telah menerapkan 4 jenjang jabatan
fungsional guru dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi,
yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.
Kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru dalam rangka
pengembangan karir merupakan gabungan dari angka kredit unsur
utama dan penunjang ditetapkan sesuai dengan Permenneg PAN dan
BR Nomor 16 Tahun 2009. Tugas-tugas guru yang dapat dinilai
dengan angka kredit utnuk keperluan kenaikan pangkat dan jabatan
fungsional guru mencakup unsur utama dan unsur penunjang. Unsur
utama kegiatan yang di dapat dinilai sebagai angka kredit dalam
kenaikan pangkat guru terdiri atas : (1) pendidikan, (b) pembelajaran
dan pembimbingan pada tugas tambahan , (c) pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB).

1.1.5. Promosi Jabatan Guru


Promosi jabatan merupakan perpindahan dari suatu jabatan ke

8
jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih
tinggi dan biasanya disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya
(Rofiq Noorman Haryadi et al., 2022). Tujuan dan manfaat promosi
jabatan antara lain untuk memperbaiki dan meningkatkan semangat
kinerja karyawan, memperluas pengalaman dan menambah
pengetahuan karyawan dalam berbagai bidang jabatan dengan
memindahkan jabatannya ketingkat lebih tinggi, menjamin stabilitas
kepegawaian yang menunjang pencapaian-pencapaian tujuan
perusahaan, untuk memberikan memampuan, jabatan, dan imbalan
jasa yang lebih besar kepada karyawan berprestasi tinggi sehingga
menimbulkan kepuasan dan kebanggaan serta peningkatan status
sosial, untuk meningkatkan karir, untuk mengisi kekosongan jabatan,
memotivasi karyawan agar lebih bergairah dalam bekerja dan
mempermudah penarikan tenaga kerja (Purba, 2020).
Jenis-jenis promosi jabatan antara lain Promosi Luar Biasa
(Excellence Promotion), promosi Sementara (Temporary Promotion),
Promosi Tetap (Permanent Promotion), promosi Kecil (Small Scale
Promotion), Promosi Kering (Dry Promotion) (Sianturi; &
Matondang, 2019).faktor yang mempengaruhi promosi jabatan yaitu
Kinerja dan Prestasi Kerja, senioritas, Pengalaman, Kompetensi
(Waruwu et al., 2022). Indikator-indikator umum yang diperhitungkan
dalam proses promosi jabatan, yaitu Prestasi Kerja, Disiplin,
Kecakapan, Pendidikan, Loyalitas, Kepemimpinan, Kerjasama dan
Komunikatif (Oktavia et al., 2021).

9
BAB III

METODE PENULISAN

1.7. Studi Literatur


Metode penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur
atau kepustakaan melalui serangkaian kegiatan penulis dalam pengumpulan
data pustaka, membaca, dan mencatat, serta mengolah bahan-bahan data
sampai pada penarikan kesimpulan untuk menjawab masalah yang diangkat.

1.8. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu teknik
dokumentasi yang berasal dari dokumen literatur berupa buku-buku, artikel
jurnal ilmiah, peraturan perundang-undangan dan laporan hasil penelitian
yang berisikan tentang konsep sesuai permasalahan yang diangkat pada
makalah ini.

1.9. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data yang digunakan penulis dalam penyusunan
makalah ini adalah teknik analisis untuk menganalisis dan memahami data-
data berupa teks secara objektif dan sistematis sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan untuk menjawab suatu permasalahan. Cara yang dilakukan
penulis yaitu dengan cara membaca literatur berulang-ulang yang sesuai
permasalahan, mencatat bagian- bagian penting literatur dan relevan dengan
permasalahan dan membuat kutipan atau informasi yang disusun secara
sistematis yang berhubungan dengan permasalahan.

10
BAB IV

PEMBAHASAN

1.10. Cara Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru


Usaha profesionalisasi guru merupakan hal yang mutlak karena
uniknya profesi guru. Seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain
dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar,
mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know),
keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning tobe), keterampilan
dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan
untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to
live together).
Berdasarkan Jurnal pembinaan profesionalisme guru oleh Rusdiana
Husaina (2018:11-12) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
1. Berpartisipasi di dalam pelatihan atau in service training
Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang
dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.
Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-
service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan
pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih kepada evaluasi
performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta pelatihan.
2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah
ilmiah lainnya dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru,
maka guru dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme
dirinya, selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang
lain, guru dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya
ilmiah yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru

11
yang bersangkutan maupun orang lain.
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan ilmiah
Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga
kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru.
Tujuan utama dari kegiatan pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai
informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Disamping
itu dalam rangka meningkatkan wawasan dan saling bertukar informasi
yang berkaitan dengan problema- problema pendidikan. Partisipasi guru
pada kegiatan tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam
membangun profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung
jawabnya.
4. Melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang
dilakukan guru melalui kerja sama atau tidak dengan guru lain dalam
rangka merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktik pembelajaran
secara terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat
reflektif oleh guru yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan
dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan.
Dalam hal ini guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa
profesional secara mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini
berlangsung secara terus menerus, maka akan berdampak pada
peningkatan profesionalisme guru
5. Ikut berpartisipasi di dalam organisasi/komunias profesional
Ikut serta menjadi anggota organisasi profesional juga akan
meningkatkan profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional
biasanya akan melayani anggotanya untuk selalu mengembangkan dan
memelihara profesionalismenya dengan membangun hubungan yang erat
dengan masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus
pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi

12
manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga.
Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi
guru untuk meningkatkan profesionalismenya.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk
memperoleh pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika
berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama.
Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai
isu atau permasalahan pendidikan termasuk bekerja sama berbagai
kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
program-program sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik
(komite sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong
guru dalam memutakhirkan pengetahuannya. Berpartisipasi di dalam
berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka
wawasan yang memungkinkan guru untuk terus memperoleh informasi
yang diperlukannya dan sekaligus membuat perencanaan untuk
mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam perolehan informasi, maka
guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan
akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya.

1.11. Cara Pembinaan dan Pengembangan Karir Guru


Pembinaan dan pengembangan karir guru merupakan tanggung jawab
pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan, asosiasi
profesi guru, serta guru secara pribadhi. Secara umum kegiatan pembinaan
dan pengembangan karir guru dimaksudkan untuk memotivasi, memelihara,
dan meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan dan pembelajaran, yang berdampak pada peningkatan mutu hasil
belajar siswa.
Cara yang dapat dilakukan guru dalam pembinaan dan pengembangan
karir yaitu dengan mengikuti beberapa program pembinaan dan pengembagan
karir guru, program ini mencakup tiga ranah, hal ini sesuai dengan UU
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 32 ayat 4 yang

13
berbunyi pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
Yang dapat dirinci sebagai berikut :
1. Penugasan
Dalam program ini, para guru menjalankan tugas pokoknya sesuai
dengan beban mengajar yang telah ditentukan berkisar 24 jam – 40 jam
tatap muka/minggu atau khusus guru BK dapat membimbing 150
konseli/tahun yang diawali dengan melakukan perencanaan pembelajaran
terhadap peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
2. Promosi
Kegiatan kedua dalam pegembangan dan pembinaan karir guru
adalah promosi. Kegiatan ini harus didasarkan atas pertimbangan prestasi,
kompetensi, kinerja, serta dedikasi yang telah guru berikan terhadap
lembaga pendidikan. Dalam kegiatan promosi ini, seorang guru memiliki
hak untuk mendapatkan promosi sesuai dengan kualitas dan prestasi kerja
yang dimilikinya. Kegiatan promosi dilakukan secara berjenjang, bisa
sebagai guru pembina, guru utama, wakil kepala sekolah, kepala sekolah,
pengawas sekolah, dsb.
3. Kenaikan pangkat
Dalam rangka pengembangan dan pembinaan karir guru, terdapat
program kenaikan pangka dan jabatan fungsional. Program ini
berdasarkan pada kegiatan promosi sebelumnya. Dalam program ini,
seorang guru harus memenuhi angka kredit yang mencakup unsur utama
yang telah ditetapkan sesuai dengan Permenneg PAN dan RB Nomor 16
Tahun 2009. Angka kredit guru merupakan poin yang dinila dari hasil
kinerja selama kegiatan dilaksanakan. Angka kredit ini menjadi salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru untuk kenaikan pangkat
atau jabatan.

Unsur dan sub unsur utama yang dinilai sebagai angka kredit dalam
peningkatan karir guru yang berupa kenaikan pangkat atau jabatan
berdasarkan Permenneg PAN dan RB Tahun 2009 sebagai berikut :

14
a. Pendidikan
Pendidikan guru minimal berlatar belakang pendidikan SI/D4
dibuktikan dengan perolehan gelar/ijazah. Selain itu, dibuktikan dengan
surat standar tamat pendidikan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
(diklat).
b. Pembelajaran
Proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan
guru mata pelajaran. Serta kegiatan konseling bagi guru BK. Selain itu
juga mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab lainnya yang
relevan.
c. Pengembangan Keprofesioan Berkelanjut (PKB)
Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan
usaha dalam meningkatkan kompetensi dan pembaruan akan pengetahuan
guru selama kegiatan kerjanya. PKB dilaksanakan sebagai upaya untuk
mewujudkan guru yang professional, dalam arti guru yang dapat
membimbing para peserta didiknya, unggul dalam berbagai bidang ilmu
dan teknologi, serta memiliki kepribadian yang luhur.

1.12. Sebab Guru Memerlukan Pembinaan dan Pengembangan Profesi dan


Karir
Pembinaan dan pengembangan karir guru adalah sesuatu hal yang
mutlak dilakukan untuk mendapatkan rasa nyaman dan pua bagi guru itu
sendiri. Hal ini sesuai dengan teori Maslow yang menempatkan kebutuhan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan puncak atau tertinggi setelah kebutuhan-
kebutuhan lainnya. Bila guru mampu mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diirnya maka ia akan bekerja dengan rasa senang dan
nyaman tanpa memiliki rasa khawatir ataupun gelisah. Setelah itu kegiatan
pembinan dan pengembangan profesi serta karir mempunyai sisi ekonomis
yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan lainnya yaitu dengan
adanya peningkatan penghasilan bagi guru yang meningkatkan pencapainya

15
dalam profesi dan karir.
Selain itu pembinaan dan pengembangan profesi dan karir dapat
meningkakan kesejahteraan serta martabat guru. Kesejahteraan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti hal atau keadaan sejahtera, sedangkan
arti sejahtera sendiri adalah aman sentauasa, makmur, serba kemakmuran.
Sejahtera secara umum dapat dimaknai sebagai suatu keadaan seseorang yang
serba cukup dan tidak mempunyai kesusahan berarti dalam mencukupi
kebutuhan hidupnya.
Kesejahteraan yang dimaksud disini meliputi dua hal yaitu, sejahtera
secara materil dan sejahtera secara rohaniah. Sejahtera secara materil merujuk
pada kesejahteraan individu/kelompok yang berkaitan dengan meteri, gaji,
dan uang. Sedangkan kesejahteraan rohaniah merujuk pada aspek
kebahagiaan, rasa nyaman, aman, dan tentram. Martabat merupakan tingkat
harkat kemanusiaan, harga diri. Harga diri seorang guru dapat ditentukan oleh
perilaku, tabiat, dan status sosial guru. Selain salah satu hal yang termasuk
dalam status sosial adalah kedudukan guru dalam jabatan struktural dan
fungsionalnya. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi harga dirinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan karir
dan profesi guru dapat meningkatkan martabat guru dan apresiasi dari
masyarakat kedepannya.

1.13. Cara Kenaikan Pangkat dan Promosi Jabatan Guru


1.1.6. Cara Kenaikan Pangkat
Menjadi guru PNS adalah idaman bagi banyak guru. Dengan
menyandang status PNS guru, kesejahteraan dan jaminan hari tua
tidak perlu lagi dikhawatirkan. Namun, jabatan guru PNS saja tidak
cukup. Karena adanya jenjang pangkat dan golongan, maka setiap
guru yang sudah PNS pasti juga ingin kenaikan pangkat dan juga
golongan. Kenaikan pangkat dan golongan guru PNS merupakan salah
satu upaya dalam meningktakan prestasi sekaligus sekejahteraan guru.
Alasan banyak yang menginginkan kenaian pangkat guru
adalah karena gaji dan tunjangan yang diterima oleh guru berstatus

16
PNS didasarkan pada pangkat dan jabatannya. Semakin tinggi
golongan guru PNS, semakin besar pula gaji pokok dan tunjangan
yang diperolehnya. Untuk kenaikan pangkat guru, ada sejumlah
persyaratan dan serangkaian prosedur yang harus dipenuhi. Syarat dan
prosedur itu sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Adapun syarat naik jabatan fungsional guru PNS, sebagai
berikut :
1. Guru PNS telah memenuhi angka kredit minimal. Angka kredit
minimal ini ditetapkan oleh pejabat PAK.
2. Guru PNS sudah menduduki jabatan terakhir sekurang-
kurangnya selama 1 tahun
3. Guru PNS I mendapat nilai minimal baik untuk setiap unsur
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) dalam jangka waktu
1 tahun terakhir.

Tidak cukup disitu, memenuhi persyaratan yang harus


dipenuhi tidaklah cukup untuk segera menaikkan pangkat dan
golongan. Guru harus tahu cara-cara agar cita-cita naik pangkat dan
golongan segera terlaksana, adapun cara naik pangkat yaitu sebagai
berikut :
1. Paham dasar hukum
Paham dasar hukum yang mengatur kenaikan pangkat dan
jabatan guru PNS akan memudahkan guru dalam menyiapkan
segala hal sesuatu yang dibutuhkan supaya pangkat dan golongan
segera mengalami kenaikan.
2. Membuat timeline untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan
Syarat kenaikan pangkat guru PNS diantaranya adalah
syarat dokumen dan penilaian atau angka kredit guru. Supaya
dapat mencapai angka kredit yang ditetapkan, guru harus membuat
timeline berupa apa saja yang harus dilakukan dan kapan untuk
segera memenuhi kriteria kenaikan jabatan.
3. Rajin mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif

17
Hal ini dapat menghasilkan karya Pengembangan
keprofesian berkelanjut (PKB) memiliki 3 unsur penting, yaitu :
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovativ. Guru
dapat melakukan pengembangan diri dengan cara rajin mengikuti
diklat/wokshop, seminar, dan lain sebagainya.
4. Meningkatkan gelar pendidikan
Jika guru mampu meningkatkan kualifikasi pendidikan,
maka akan lebih mudah dalam mengajukan kenaikan pangkat.
5. Memiliki sertifikat profesi
Memiliki sertifikasi menjadi point penting agar guru dapat
segera naik jabatan dan golongan.

1.1.7. Promosi Jabatan Guru


Promosi jabatan tentunya adalah angin segar bagi para PNS
dan ANS untuk mendapatkan posisi serta tunjangan lebih baik. Untuk
itu setiap PNS/ANS perlu memenuhi syarat tertentu untuk
mendapatkan promosi jabatan tersebut, salah satunya dengan
memenuhi target kinerja yang ditetapkan.
Dilingkungan institusi pemerintah, promosi jabatan ASN/PNS
memiliki pakem yang bisa dikatakan sama bagi seluruh ASN, baik
pemda maupun institusi pusat. Seorang PNS diberikan kenaikan
pangkat apabila telah memenuhi syarat tertentu seperti kinerja, gelar
pendidikan, masa kerja, dan sebagainya. Dengan keiakan pangkat,
otomatis akan membuat PNS memiliki gaji dan tunjangan yang lebih
besar. Kenaikan pangkat PNS diatur dalam PP Nomor 99 Tahun 2000
tentang kenaikan pangkat pegawai negeri sipil.
Ada tiga jenis kategori kenaikan pangkat bagi seorang PNS.
Kenaikan pangkat reguler, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan
struktural.
1. Kenaikan pangkat reguler
Kenaikan pangkat reguler bagi PNS diberikan minimal 4
tahun sekali atau setelah PNS bersangkutan menjabat posisi

18
terakhir dalam rentan waktu 4 tahun. Sebagai contoh seorang yang
baru meniti karir sebagai PNS dengan ijazah SMA, maka begitu
diterima sebagai PNS akan masuk ke dalam golongan IIa. Setiap 4
tahun PNS bersangkutan bisa mendapatkan kenaikan pangkat
reguler bertahap menjadi IIb, IIc, dan IId. PNS dengan pendidikan
SMA ini bisa meniti karir hingga golongan III. Dalam aturan
ASN, PNS juga diperbolehkan mengambil sekolah kembali untuk
mendapatkan ijazah lebih tinggi. Ijazah terakhir ini bisa diajukan
untuk mendapatkan penyesuaian kenaikan pangkat, namun dengan
sejumlah syarat tertentu.
2. Kenaikan pangkat pilihan jabatan struktural PNS
Syarat kenaikan pangkat pilihan jabatan struktural adalah
kenaikan pangkat yang diberikan kepada PNS yang menduduki
jabatan struktural pada unit dinas tertentu setelah memenuhi
kriteria. Beberapa syarat lain yang harus dipenuhi bagi PNS yakni
telah menjabat minimal satu tahun dalam pangkat dan satu tahun
dalam jabatan. PNS bersangkutan juga harus mendapatkan nilai
SKP baik selama 2 dua tahun terakhir
3. Keniakan pangkat pilihan fungsional PNS
Kenaikan pangkat pilihan jabatan fungsional sebenarnya
hampir mirip dengan kenaikan pangkat pilihan jabatan struktural.
PNS jabatan fungsional adalah ASN yang memiliki tugas
fungsional tertentu. Pengangkatannya diberikan dalam batas
jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.
Berbeda dengan kenaikan pangkat reguler PNS, jabatan
fungsional diberikan kenaikan pangkat pilihan. Syarat yang harus
dipenuhi antara lain penilaian pelaksanaan pekerjaan bernilai baik
dalam 2 tahun terakhir, dan lulus ujian dinas kenaikan pangkat
bagi yang pindah golongan. Syarat tersebut bisa diabaikan jika
PNS sedang menempuh pendidikan atau pelatihan, dan kenaikan
pangkatnya tak melebihi pangkat atasannya.

19
20
BAB V

PENUTUP

1.14. Kesimpulan
1. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru secara
berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
• Berpartisipasi di dalam pelatihan atau in service training
• Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
• Berpartisipasi di dalam kegiatan ilmiah
• Melakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
• Ikut berpartisipasi di dalam organisasi/komuntas profesional
2. UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 32 ayat 4 yang
berbunyi pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan
promosi. Yang dapat dirinci sebagai berikut :
• 1. Penugasan
• 2. Promosi
• 3. Kenaikan pangkat
3. Kegiatan pembinan dan pengembangan profesi serta karir mempunyai sisi
ekonomis yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan lainnya yaitu
dengan adanya peningkatan penghasilan bagi guru yang meningkatkan
pencapainya dalam profesi dan karir. Selain itu pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir dapat meningkakan kesejahteraan serta
martabat guru, kegiatan pengembangan karir dan profesi guru dapat
meningkatkan martabat guru dan apresiasi dari masyarakat kedepannya.
4. Guru harus tahu cara-cara agar cita-cita naik pangkat dan golongan segera
terlaksana, adapun cara naik pangkat yaitu sebagai berikut :
a. Paham dasar hukum
b. Membuat timeline untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan
c. Rajin mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif
menghasilkan karya Pengembangan keprofesian berkelanjut (PKB)
d. Meningkatkan gelar pendidikan

21
e. Memiliki sertifikat profesi
Promosi jabatan tentunya adalah angin segar bagi para PNS dan
ANS untuk mendapatkan posisi serta tunjangan lebih baik. Untuk itu
setiap PNS/ANS perlu memenuhi syarat tertentu untuk mendapatkan
promosi jabatan tersebut, salah satunya dengan memenuhi target kinerja
yang ditetapkan. Ada tiga jenis kategori kenaikan pangkat bagi seorang
PNS. Kenaikan pangkat reguler, jabatan fungsional tertentu, dan
jabatan struktural.

1.15. Saran
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai seorang calon
pendidik atau guru profesional dalam menerapkan ilmunya di dunia kerja
dalam upaya peningkatan profesi dan karirnya di masa depan, harus
mempunyai wawasan pengetahuan yang luas mengenai cara pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir guru, sebab guru memerlukan pembinaan
dan pengembangan profesi dan karir, dan juga cara kenaikan pangkat dan
jabatan guru. Hal tersebut wajib diketahui dan dipahami secara mendalam
oleh mahasiswa yang mengambul jurusan keguruan, bertujuan agar di masa
yang akan datang dapat menerapkan dan mengaplikasikan nya secara nyata di
kehidupan untuk menunjang kualitas profesi dan karirnya sebagai seorang
guru yang profesional.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Nasional dalam Chasanah,Uswatun. Pengaruh Tingkat


Kesejahteraan Guru Swasta Terhadap Semangat Guru Dalam Mengajar
Di Mi Se-Kecamatan Gebog Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 Skripsi,
Jepara : Universitas Islam Nahdatul Ulama (Unisnu) (Skripsi, Jepara :
Unisnu, 2015), hal. 23

Husaeni, Rusdiana. Pembinaan Profesionalisme Guru. Jurnal Tarbiah


Islamiyah:Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, Volume 8, no 2.(2018)
hal 11-12

Menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), mulai 1 Juli 2022, usulan kenaikan
pangkat PNS periode 1 Oktober 2022 akan dibuka. Penerimaan usulan ini
akan berakhir pada 31 Agustus 2022 dan tertuang dalam Surat Deputi
Mutasi Kepegawaian Nomor 20994/B-MP.01.01/SD/D/2021

Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Unsur Dan Sub Unsur Utama
Angka Kredit Peningkatan Karir Guru

PP No. 74 Tahun 2005 tentang Guru

UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Waruwu, K., Elyani, E., & Syahputra, M. A. (2022). Pengaruh Kompetensi dan
Kompensasi terhadap Promosi Jabatan Pegawai PT Astra Internasional
Daihatsu. Journal of Indonesian Scholars for Social Research, 2(1), 72–82.

23

Anda mungkin juga menyukai