Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

(Konsep teoritis, fiqh muamalah, laba, dan sistem pelaporan akuntansi syariah)

Kelompok 4 :

Ria Mita Hatul Huda 43221010012


Ramira Rismawanti Azzalea 43221010013
Agnes Br Tarigan 43221010150
Raka Aldrean Erdhitya 43221010156

Dosen Pengampu :
Yulis Diana Alfia,SE, M.S.A.,AK,CPAI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akunansi Keuangan
Syariah, yang berjudul “Akuntansi Keuangan Syariah”. Tugas bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kami.
Kami mengucapkan terimakasih juga tidak lupa saya haturkan kepada Dosen mata
kuliah Akuntansi Keuangan Syariah yang telah memberikan kami tugas ini. Semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk
penyusunan, dan penulisan. Oleh karena itu Kami memohon maaf apabila ada kekurangan
ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik serta
berdaya guna dimasa yang akan datang, Terima kasih.

Jakarta, 29 Maret 2023


Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang. ........................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah. ...................................................................................................... 4

1.3 Tujuan. ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

2.1 Konsep Teoritis Akuntasi Syariah. ............................................................................... 5

2.2 Konsep Figh Muamalah Dalam Transaksi Syariah. ..................................................... 5

2.3 Konsep Laba Dalam Persfektif Akuntansi Syariah. ...................................................... 6

2.4 Sistem Pelaporan Akuntansi Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah. ................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Prosedur perhitungan, salah satu ilmu yang sering diterapkan pada aset keuangan
saat ini, telah dikenal sejak lama, Luca Paciolli, warga Italia, memainkan peran penting
dalam pengembangan pengetahuan ini. Namun pada kenyataannya bangsa Arab tidak
banyak menerapkan ilmu tentang hal ini, namun bangsa Arab juga turut andil dalam
perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri, bahkan mungkin bangsa Arablah yang pertama
kali menerapkan konsep akuntansi di dunia. Oleh karena itu, dikembangkan konsep
akuntansi syariah yang dalam praktiknya didasarkan pada ajaran Islam atau kaidah Islam.
Namun tetap saja akuntansi syariah merupakan ilmu yang hanya bisa diterapkan di
negara-negara Islam, karena akuntansi syariah sendiri berkembang lebih cepat di negara
non-Islam yaitu Australia. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran itu juga bersifat umum, tetapi
untuk masyarakat tertentu dan tidak hanya untuk orang-orang tertentu saja. Oleh karena
itu, sangat penting bagi kita untuk melihat bagaimana akuntansi syariah mulai
berkembang dan tentunya mengetahui seberapa besar akuntansi syariah di Indonesia.
Salah satu praktik keuangan berdasarkan nilai-nilai Syariah Muamalah adalah
Murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang yang bernilai dengan nilai
keuntungan. Sebagai salah satu transaksi keuangan ini, murabahah harus mengikuti
praktik akuntansi murabahah yang ada.

1.2 Rumusan Masalah.


Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Apa konsep teoritis akuntasi syariah ?
2. Apa konsep figh muamalah dalam transaksi syariah ?
3. Konsep Laba Dalam Persfektif Akuntansi Syariah ?
4. Sistem pelaporan akuntansi syariah pada lembaga keuangan syariah ?

1.3 Tujuan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui konsep teoritis, konsep figh muamalah, konsep laba dan sistem
pelaporan akuntansi syariah pada lembaga keuangan syariah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Teoritis Akuntasi Syariah.


Seiring dengan meningkatnya rasa keberagaman pada masyarakat muslim dalam
penerapan syariah Islam dalam kehidupan sosial ekonomi, maka semakin banyak pula
lembaga usaha syariah yang menjalankan kegiatan dan usahanya berdasarkan prinsip
syariah. jenis pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan itulah yang diterapkan pada
pengaturan bisnis Islam yang kemudian berkembang menjadi akuntansi Islam. Akuntansi
syariah adalah akuntansi yang menganut prinsip syariah dalam semua bentuk akuntansi
dan pelaporan keuangan yang diizinkan oleh hukum syariah. Akuntansi syariah memiliki
tiga prinsip berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 282 yaitu:
a. prinsip tanggung jawab.
b. prinsip keadilan.
c. prinsip kebenaran.

2.2 Konsep Figh Muamalah Dalam Transaksi Syariah.


Fiqh muamalah adalah bagian dari masalah hukum Islam seperti yang lain, yaitu
hukum ibadah, hukum pidana, hukum peradilan, hukum perdata, hukum jihad, darurat
militer, hukum damai, hukum politik. hukum pemerintah.
Fiqh muamalah dapat diartikan sebagai aturan-aturan Allah yang harus diikuti dan
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam perolehan dan pengembangan
kekayaan. Fiqh muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan kebendaan, atau
yang sering disebut oleh para ahli hukum positif hukum privat.
Dengan demikian, hubungan antara fiqh muamalah dan ekonomi Islam jelas bagi
mereka yang berpendapat bahwa fiqh muamalah dan ekonomi Islam tidak sama, dan tidak
jelas bagi mereka yang berpendapat sebaliknya.
Akad dalam fiqh muamalah islam yaitu :
1. Akad Mudharabah.
Ikatan atau akad mudhrabah, haikatnya adalah ikatan penggabungan atau
pencampuran hubungan kerja sama antara pemilik usaha dengan pemilik harta.
2. Akad Musyarakah.
Ikatan atau akad musyarakah adalah penggabungan atau ikatan campuran antara
pihak-pihak yang bersama-sama menjadi pemilik usaha.
3. Akad perdagangan.
Akad ini berupa perjanjian pertukaran yang bersifat keuangan atas suatu transaksi jual
beli.

5
4. Akad Ijarah.
Akad Ijarah adalah akad pemberian hak untuk memanfaatkan objek melalui
penguasaan sementara atau peminjaman objek dengan manfaat tertentu yaitu
membayar imbalan kepada pemilik objek.

2.3 Konsep Laba Dalam Persfektif Akuntansi Syariah.


Laba adalah item dasar dan penting dalam laporan keuangan, melayani tujuan yang
berbeda dalam konteks yang berbeda. Dalam akuntansi Syariah, transaksi ini
menghasilkan pendapatan dalam bentuk keuntungan. Keuntungan berupa bagi hasil,
margin (laba jual-beli) dan biaya jasa. Transaksi syariah didasarkan pada prinsip
persaudaraan, keadilan, kemaslahatan, dan keseimbangan.
Laba dalam akuntansi syariah mengikuti dua prinsip utama, yaitu kebenaran dan
keadilan. Mencatat keuntungan, dalam hal pendapatan akrual ini, hanya agar pada saat
menerapkan pengambilan atau perhitungan zakat, baru bisa dihitung jika keuntungan
tersebut benar dalam pendapatan riil. Selain itu, dalam akuntansi syariah, laba dicatat
ketika ada aset (uang) untuk bisnis atau investasi lain yang ada dalam aktivitas nyata yang
menggunakan modal dalam interaksi dengan elemen lain yang terkait dengan produksi,
seperti bisnis dan sumber daya alam. Cara lain yang berkaitan dengan pembahasan
konsep laba, selain zakat, adalah larangan sistem bunga. Islam melarang sistem
penentuan keuntungan modal, bagaimana mengembalikan uang tanpa menanggung
resiko membayar cicilan pinjaman.

2.4 Sistem Pelaporan Akuntansi Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian laporan keuangan
syariah, antara lain:

6
1. Penyajian Secara Wajar.
Laporan keuangan harus secara akurat mencerminkan status keuangan, aktivitas
ekonomi, dan arus kas entitas Syariah, menerapkan standar akuntansi dengan benar,
serta informasi yang diperlukan oleh praktik akuntansi dalam lampiran akun tahunan.
2. Kebijakan Akuntansi.
Manajemen memilih dan menerapkan prinsip penyusunan sedemikian rupa sehingga
perhitungan tahunan sesuai dengan ketentuan praktik akuntansi.
3. Kelangsungan Usaha.
Saat menyiapkan laporan keuangan, manajemen harus menilai kemampuan operasi
entitas Syariah. Jika laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha, item ini harus disajikan bersama dengan kriteria lain yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, dan juga alasan mengapa
diasumsikan kelangsungan usaha entitas syariah. tidak dapat digunakan.
4. Dasar Akrual.
Entitas syariah harus menyusun laporan keuangan dengan basis akrual. Dalam
perhitungannya, pembagian hasil kegiatan pokok didasarkan pada pendapatan yang
benar-benar direalisasikan (berbasis uang).
5. Konsistensi Penyajian
Klasifikasi catatan dan periode pelaporan laporan keuangan Islam harus konsisten.
6. Saling Hapus (Offsetting).
Aset, liabilitas, aset sementara Syariah, pendapatan dan beban disajikan secara
terpisah, kecuali kompensasi diperbolehkan dalam laporan atau interpretasi standar
akuntansi.
7. Informasi Komparatif.
Data komparatif antar periode membantu pengguna membuat keputusan, terutama
untuk menilai tren data ekonomi untuk peramalan.

Selain itu, periode pelaporan laporan keuangan bank syariah dapat dibagi menjadi
beberapa bagian berikut:

1. Laporan hasil audit dikirimkan minimal satu kali dalam setahun.


2. Laporan keuangan harian atau bulanan disebut laporan interim.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi syariah adalah akuntansi yang menganut prinsip syariah dalam semua
bentuk akuntansi dan pelaporan keuangan yang diizinkan oleh hukum syariah.

Lalu dilanjut dengan Fiqh muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan
kebendaan, atau yang sering disebut oleh para ahli hukum positif hukum privat. Dengan
demikian, hubungan antara fiqh muamalah dan ekonomi Islam jelas bagi mereka yang
berpendapat bahwa fiqh muamalah dan ekonomi Islam tidak sama, dan tidak jelas bagi
mereka yang berpendapat sebaliknya.

Dan Laba dalam akuntansi syariah mengikuti dua prinsip utama, yaitu kebenaran dan
keadilan. Mencatat keuntungan, dalam hal pendapatan akrual ini, hanya agar pada saat
menerapkan pengambilan atau perhitungan zakat, baru bisa dihitung jika keuntungan tersebut
benar dalam pendapatan riil.

8
DAFTAR PUSTAKA

Iwan Triyuwono. Akuntansi Syari’ah. (Jakarta: Salemba Empat, 2001)


Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan, Rajawali Press, Jakarta, 2004
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Amzah, 2010)

Anda mungkin juga menyukai