Pengukuran Curah Hujan
Pengukuran Curah Hujan
1. Intensitas (I), Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan dalam satuan waktu
tertentu, misalnya mm/detik,mm/menit,mm/jam,mm/hari,mm/tahun. Besarnya
intensitas hujan berbeda tergantung dari lama waktu terjadinya hujan dan frekuensi
nya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung pada durasi
pendek dan cakupan daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah cakupan
yang luas dengan intensitas hujan yang tinggi sangat jarang terjadi, tetapi dapat terjadi
dalam durasi waktu yang lama. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan
durasi panjang jarang terjadi, apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air
bagaikan ditumpahkan dari langit. (Suroso,2006).
2. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, tidak mengalir keluar dari tempat tersebut.
Curah hujan merupakan ketebalan hujan yang di ukur dalam ukuran millimeter atau
centimeter.Lama waktu (duration) (t), adalah lamanya curah hujan dalam menit atau
jam.
3. Frekuensi (T) adalah frekuensi kejadian, yang dinyatakan dengan waktu ulang.
1) Ombrometer
6) Alat tulis
2) Botol mineral 600 ml / 1 ltr
7) Penggaris
3) Corong Air Diameter 10 cm
8) Google earth
9) Kertas grafik
5) Stopwaatch
B. Cara Kerja
1) Pengambilan sampel di lapangan
a. Ikuti persyaratan pemasangan alat penakar hujan yang benar yakni:
Diletakkan pada tempat yang tidak selalu terjadi angin kencang.
Tinggi corong dari permukaan tanah diletakkan sedemikian rupa sehingga
pengaruh angin dapat ditekan sekecil mungkin.
Alat penakar hujan harus diletakkan minimal berjarak 4 kali tinggi
rintangan (pohon,bangunan, dan sebagainya ) yang terdekat.
Tempat pengukuran tidak over-expose atau under-expose.
Aman terhadap gangguan luar (orang dan binatang)
Tempat dekat dengan tenaga pengamat
Syarat teknis alat harus terpenuhi
Kerapatan jaringan alat sesuai dengan ketentuan.
b. Pasangkan Corong pada botol mineral sebagai alat ukur penadah hujan.
c. Menyatukan Corong dan botol mineral dengan yalon menggunakan lakban.
d. Menggali tanah dengan menggunakan benda tajam.
e. Menancapkan yalon yang sudah menyatu dengan alat ukur ke tanah yang
sudah di gali, usahakan posisi yalon tegak lurus terhadap permukaan tanah.
f. Mengganjal yalon menggunakan batu agar tidak mudah rubuh.
g. Memfoto lokasi menggunakan GPS essential untuk menentukan garis
koordinat.
h. Menyiapkan stopwatch dan mengaktifkannya ketika hujan.
i. Menghitung volume air yang terkumpul
2) . Pengukuran sampel di laboratorium :
3. Rata-rata Aritmatik
Rumus Perhitungan rata-rata tebal hujan dari seluruh stasiun pengukuran dengan
metode rata-rata aritmatik sebagai berikut :
P 1+ P 2+ P 3+… Pn
P= (3)
n
Keterangan :
Penyelesaian :
28 ,61+33 , 46+29 , 28+29 , 09+30 , 35
P=
5
P = 30,16 mm
Tabel 1.5 Data Luas Wilayah Tangkapan Hujan Masing-Masing Stasiun Hujan
Luas Tebal
No Lokasi Wilayah Hujan
(Km2) (mm)
1 Stasiun 1 963,44 37,20
2 Stasiun 2 1048,1 36,81
3 Stasiun 3 808,36 38,66
4 Stasiun 4 1076,1 38,70
5 Stasiun 5 911,68 38,85
Penyelesaian :
P
=
( 963 , 4 4 x 37 , 20 )+ ( 1048 , 1 x 36 , 81 ) + ( 808 , 36 x 38 , 66 )+ (1076 ,1 x 38 , 70 ) +(911, 6 8 x 38 , 85)
963 , 4 4 +1048 , 1+ 808 ,36 +1076 , 1+ 911, 6 8
P = 37,94 mm
5. Rata-rata Isohiyet
Rumus Perhitungan rata-rata tebal hujan dari seluruh stasiun pengukuran dengan
metode rata-rata Isohiyet sebagai berikut :
183.113
Hujan Rerata = P = = 38,04 mm
4.813
berdasarkan hasil perhitungan Rerata Tebal Hujan Poligon Thiessien dan Luasan
Peta (Ha) pada Gambar 2, hitunglah Volume Hujan (Ltr) yang terjadi dari seluruh
stasiun hujan
Catatan :
1 km2 = 100 Ha
1 m3 = 1000 dm3
1 dm3 = 1 Ltr
Penyelesaian :
Contoh hasil perhitungan Volume Hujan pada stasiun 1
Diketahui :
Tebal hujan (hasil perhitungan no a) = 37,20 mm = 0,03720 m
Luas wilayah tangkapan hujan stasiun 1 = 963,44 Km2 = 963436530,3 m2
Maka volume hujan pada stasiun 1 = (0,03720 m x 963436530,3 m2)
= 35837384,31 m3 = 35837384,31 x 1000 = 35.837.384.310 ltr
1.5. Kesimpulan
1) Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas didapatkan tebal hujan pada masing-
masing stasiun.
2) Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas didapatkan intensitas hujan pada
masing-masing stasiun
Itensitas
Volume Tebal Hujan Hujan Kelas Hujan
Lokasi
(ml) (mm)
(mm/Jam)
Stasiun 1 292 37,20 28,61 Sangat Lebat
Stasiun 2 289 36,81 33,46 Sangat Lebat
Stasiun 3 303,5 38,66 29,28 Sangat Lebat
Stasiun 4 303,8 38,70 29,09 Sangat Lebat
Stasiun 5 305 38,85 30,35 Sangat Lebat