Infeksi Tropik
Infeksi Tropik
Penyebab flavivirus, RNA 4 tipe DENV/DEN : DENV 1-4 ( DENV 2 dan DENV 3
lebih berat dari tipe 4
Patofisiologi
Trombositopeni disebabkan oleh mekanisme
- Supresi sumsum tulang
- Destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit yang disebabkan oleh
pengikatan fragmen C3g, antibodi virus dengue, konsumsi trombosit selama
koagulopati, sekuestrasi di perifer
Koagulopati disebabkan oleh fungsi sel endotel
Serologi
NS1 terdeteksi pada hari ke 1-5
IgM terdeteksi pada hari ke 3-5 meningkat hingga minggu ke 2 kemudian turun
dan hilang pada hari ke 60-90
IgG terdeteksi pada H14 (infeksi primer) dan H2 (infeksi sekunder)
Tatalaksana :
Protokol pemberian cairan dengan peningkatan Ht > 20%
- Terapi awal cairan kristaloid 7 cc/kg/jam
- Evaluasi tanda vital, diuresis, kesadaran per 3-4 jam
- 3-5-7-10-15 cc/kg/jam
- Start dari 7cc, kalua membaik turunkan jumlah cairan (geser ke kiri) kalau
memburuk naikkan cairan (geser ke kanan)
- Setelah sampai 3 cc/kg/jam dan perbaikan, cairan boleh dihentikan dalam 24-
48 jam
- Kalau 15 cc/kg/jam tidak ada perbaikan, masuk ke protokol DSS
Pada DBD dengan perdarahan massif tanpa syok, cek apakah ada DIC
Bila tidak ada DIC transfusi PRC bila Hb <10, FFP, Trombosit bila <100 ribu
Bila ada DIC Transfusi PRC bila hb <10, FFP, trombosit bila < 100 rb, heparinisasi,
cek hemostasis 24 jam kemudian, cek APTT/hari, target 1.5-2.5 x control
Karier typhoid ditemukan S. typhi pada feses setelah 1 tahun pasca infeksi dan
tidak ditemukan gejala klinis
Patofisiologi
Anopheles mengggit manusia sporozoite masuk ke pembuluh darah liver
aseksual skizon intrahepatic skizon pecah merozoite beredar di vascular
menyerang eritrosit memakan HB menjadi pigmen hemozoin tropozit (ring
form) parasite menjadi skizon lagi dst.
Eritrosit yang terinfeksi mengalami perubahan bentuk dan memiliki knob untuk
sitoadherens (perlekatan eritrosit terinfeksi st. matur ke endotel vascular)
sekuestrasi (berkembangnya parasite dalam jar. Mikrovaskular) resetting
(eritrosit terinfeksi berkelompok dan diselubungi eritrosit yang tidak berparasit)
Dosis primakuin : 0,25 mg/kg utk falciparum dan vivax : 0,5 mg/ kg utk vivax
relaps
Dosis Dihidroartemisinin : 2-4 mg/kg
Dosis Piperakuin : 16-32 mg /kg
Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil, menyusui, bayi < 6 bulan
dan penderita malaria dengan kekuranga G6PD.
MALARIA BERAT
Jika ditemukan Plasmodium Falciparum atau Plasmodium Vivax stadium eseksual
atau RDT positif ditambah satu atau beberapa keadaan dibawah ini :
1. Gangguan kesadaran atau koma
2. Kelemahan otot (tidak bisa duduk/berjalan tanpa bantuan)
3. Tidak bisa makan dan minum
4. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24 jam
5. Sesak napas, Respiratory Distress (Pernafasan asidosis)
6. Gagal sirkulasi atau syok : tekanan sistolik < 70 mmHg (pada anak < 50
mmHg)
7. Ikterus disertai adanya disfungsi organ vital
8. Black Water Fever
9. Perdarahan spontan
10. Edema paru (secara radiologi
Gambaran Laboratorium :
1. Hipoglikemi < 40
2. Asidemia ph<7.25 atau asidosis (bikarbonat plasma < 15)
3. Anemia berat (Hb<5 atau hematokrit <15)
4. Hemoglobinuri
5. Hiperparasitemia
6. Hiperlaktatemia
7. Gagal ginjal akut (urin <0.5ml/kgbb/jam dalam 6 jam)
SIRS inflamasi sistemik yang ditandai dengan temp > 38/<36; HR > 90x/m;
Leukosit >12.000/<4.000; RR >20 x/m atau PaCO2 <32 mmHg
Sepsis keadaan mengancam jiwa yang disebabkan disregulasi respon imun
terhadap infeksi. Kriteria peningkatan skor SOFA > 2 poin
Syok sepsis keadaan klinis sepsis + hipotensi persisten yang membutuhkan
vasopressor untuk mempertahankan MAP > 65 mmHg dan kadar laktat > 2 mmol/L
(18 mg/dL) meskipun dengan pemberian resusitasi cairan yang adekuat.
SOFA SCORE