Anda di halaman 1dari 4

Sekilas Tentang Jabatan Fungsional Perencana

Oleh : Zaenal Arifin, R. MSc. Fungsional Perencana Madya

Seiring dengan diterapkannya Undang-undang nomor 5 tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang salah satu ketentuannya akan
menghapus jabatanan struktural (eselon III dan Eselon IV), maka akhir-akhir ini
berbagai jabatan fungsional mulai banyak dilirik oleh para pegawai, salah
jabatan fungsional yang banyak diminati tersebut yaitu Jabatan Fungsional
Perencana. Hal ini cukup beralasan mengingat Jabatan Fungsional ini telah
diakui olek Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.

Jabatan Struktural vs Jabatan Fungsional

Jabatan Struktural merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,


jawab, wewenang, dan hak seseorang ASN dalam rangka memimpin suatu
satuan organisasi, baik badan, dinas, bidang, bagian, sub-bagian, sub-bidang
maupun seksi. Tingkatan dalam jabatan struktural ditandai dengan eselon,
dengan eselon tertinggi yaitu Eselon I dan terendah Eselon IV.

Sedangkan Jabatan Fungsional merupakan kedudukan yang


menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Sedangkan Perencana adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan di unit-unit
perencanaan, yang memiliki tugas pokok untuk menyiapkan, melakukan dan
menyelesaikan kegiatan perencanaan yang meliputi : identifikasi permasalahan,
perumusan alternatif kebijakan, pengkajian alternatif, penentuan solusi,
pengendalian pelaksanaan, dan evaluasi program/kegiatan.

Secara manajerial, baik Jabatan Fungsional Perencana (JFP) maupun


Jabatan Struktural merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen
kerja di Instansi/lembaga Pemerintahan. Masing-masing memiliki tugas,
tanggungjawab, dan wewenang sendiri untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan dalam rangka pencapaian visi misi organisasi atau pemerintahan.

Legal Formal Fungsional Perencana

1
Merujuk kepada Undang-undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun
1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, mengatur
bahwa Jabatan Fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Secara tehnis administratif Jabatan Fungsional Perencana seperti diatur


dalam Keputusan Menpan No. 16/Kep/M.PAN/3/2001 dan SKB Kepala
Bappenas dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor Keputusan
1106/KEP/08/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dikemukakan bahwa
Jabatan Fungsional Perencana atau disebut Perencana adalah Pegawai Negeri
Sipil yang bekerja di instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang
memiliki tugas perencanaan. Keputusan Men.PAN tersebut dilandasi oleh dua
pertimbangan utama, yakni:

1. Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia
pada aparatur negara yang bertugas melakukan kegiatan perencanaan
pembangunan, diperlukan adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
ditugaskan secara penuh sebagai Perencana;

2. Untuk menjamin pembinaan karier, kepangkatan/jabatan dan profesi di


bidang perencanaan pembangunan, dipandang perlu ditetapkan Jabatan
Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya.

Secara substansi Keputusan Menteri Pendayagunaan di atas, pada


prinsipnya memberikan kesempatan bagi ASN untuk meningkatkan
profesionalisme dan karirnya dalam jabatan fungsional. Dengan keputusan
pemerintah ini, setiap ASN yang memiliki tugas dan fungsi perencanaan
diharapkan dapat bekerja secara optimal dengan menggunakan seluruh potensi
diri dan sumberdaya di institusinya.

Tugas pokok perencana pada dasarnya meliputi kegiatan perencanaan


secara menyeluruh dari identifikasi masalah sampai penilaian hasil
kegiatan, Upaya untuk mewujudkan pejabat Fungsional Perencana yang
profesional, mesti mendudukkan mereka sebagai pegawai yang memiliki
profesional sebagai perencana dilengkapi dengan hak dan kewajiban sesuai
ketentuan yang berlaku. Hal ini akan dapat menumbuhkan motivasi dan
komitmen pegawai yang bersangkutan untuk meningkatkan dan memenuhi
target kinerjanya di bidang perencanaan.

2
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, pejabat fungsional tidak
mutlak harus bekerja sendiri, dia juga tidak dibantu oleh tenaga /pegawai yang
lain. Namun tanggung jawab hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan
pelaksanaan tugas tetap melekat pada pejabat fungsional tersebut. Hasil dari
pelaksanaan tugas disampaikan kepada instansi pembinanya yaitu Gubernur,
dan instansi di tempat pejabat fungsional tersebut berada.

Peranan dan Fungsi Fungsional Perencana

Peran Fungsional Perencana adalah sebagai Think Tank (pusat


kajian/pemikiran) , pelaksana perencanaan teknokratis, analisis kebijakan,
menyusun rekomendasi, serta melakukan pemantauan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan perencanaan pembangunan yang
akan menghasilkan rencana kebijakan lingkup makro, sektor dan daerah serta
berdampak nasional dan daerah untuk menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah, antar SKPD, bahkan antar level
pemerintahan.

Secara umum Fungsional Perencana melaksanakan tugasnya


perencanaan mulai dari menyusun dan menyiapkan bahan formulasi kebijakan,
menyusun dan menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan, memberikan
masukan-masukan dan analisis kebijakan, menyusun rekomendasi dan rencana,
mengarahkan pelaksanaan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan. Sebagai
bahan masukan yang dapat digunakan oleh pimpinan unit kerja beserta
jajarannya untuk mengambil langkah-langkah/kebijakan lebih lanjut .

Dalam konteks tugas kepemerintahan, dengan berlakunya Undang


Undang no. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
secara substansial berarti adanya tuntutan untuk melaksanakan proses
perencanaan teknoktratik yg berkualitas baik untuk jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek (tahunan). JFP akan benar-benar berfungsi secara
substansial mampu menjalankan profesinya secara profesional serta dapat
memberikan kontribusi yang optimal secara institusional. Apabila dilihat dari
defenisi nya perencanaan teknokratik dapat diartikan proses perencanaan
dilakukan oleh perencana profesional atau unit organisasi yang secara
fungsional melakukan perencanaan.

Keluaran dari kinerja Fungsional Perencana adalah pemikiran, kajian


mengenai perencanaan yang diharapkan dapat dipertimbangkan oleh pejabat
struktural dalam merumuskan kebijakan perencanaan. Jabatan Fungsional
Perencana berperan merumuskan visi, misi,tujuan, strategi, sasaran, program,
kegiatan dan pendanaan serta melakukan fungsi monitoring, pengendalian dan
3
evaluasi. Jabatan Fungsional Perencana fokus pada evaluasi kebijakan yang
telah dibuat atau sedang dilaksanakan untuk memberikan masukan dalam
perumusan kebijakan selanjutnya dan juga fokus pada perumusan indikator
kinerja dari suatu kebijakan. Untuk mendukung pelaksanaan tugas nya tersebut
diperlukan kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain sehingga diperoleh hasil
yang optimal, sesuai dengan terget yang telah ditetapkan.

Ciri Fungsional Perencana

Ciri khas Jabatan Fungsional Perencana yaitu merupakan fungsional


khusus yang merupakan fungsi utama kelembagaan , berbeda dengan fungsional
lainnya yang hanya merupakan fungsi pendukung kelembagaan. Jabatan
Fungsional Perencana bersifat mandiri, bebas dari masalah-masalah manajemen
unit kerja sehari-hari dan relatif lebih bebas mengatur waktu.

Secara organisasi, Pejabat Fungsional Perencana berperan sebagai mitra


bagi pejabat struktural, tidak sama dengan di struktural adanya hubungan atasan
dengan bawahan. Dalam pelaksaan tugas di institusinya, pejabat struktural dan
pejabat fungsional diumpamakan seperti tangan kanan dengan tangan kiri, yang
salng membantu, saling mendukung dan saling melengkapi.

Pada tatanan pemerntahan Provinsi/Kabupaten/Kota : jabatan fungsional


perencana merupakan bagian unit eselon II, pelaksanaan tugasnya
dikoordinasikan oleh eselon III yang ditunjuk sesuai dengan bidang keahliannya
(madya dan utama). Oleh sebab itu Pejabat Fungsional Perencana diharapkan
lebih meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya dalam hal mewujudkan
Good Governance dan Clean Government sehingga tujuan reformasi birokrasi
untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik
adaptif, berintegrasi, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai