Kasus 2 Kehamilan Dengan Pusing
Kasus 2 Kehamilan Dengan Pusing
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
PO71242220070
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Kasus
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Masa Kehamilan dengan Pusing Tahun
2022”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini dapat diselesaikan berkat
bimbingan dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Hj. Suryani, S.Pd, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Jambi
3. Ika Murtiyarini, M.Keb Selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk
dan pembelajaran, bimbingan serta motivasi dalam pembuatan laporan ini.
4. Rekan-rekan sejawat dan seperjuangan yang telah memberikan saran dan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan kasus ini.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangunakan sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Judul Kasus..........................................................................................................................22
B. Identitas Pasien....................................................................................................................22
C. Manajemen Kebidanan........................................................................................................28
D. Rencana Tindakan...............................................................................................................29
BAB V PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................................................34
B. Saran....................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iv
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa istimewa yang diawali oleh konsepsi atau
pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian membentuk
embrio dan berkembang menjadi janin di dalam rahim (Rahmatika, 2014. Hal: 92).
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan durasi waktu minimal 1
kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia
kehamilan 24 minggu sampai persalinan) (Profil Kesehatan Indonesia, 2014. Hal: 72).
Trimester ketiga sering disebut periode penantian penuh dengan kewaspadaan
dan merupakan waktu untuk mempersiapkan persalinan. Pada periode ini timbul
perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Sejumlah ketakutan akan
muncul akibat rasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri terkait
dengan kondisi bayinya akan lahir abnormal dan kekhawatiran terhadap proses
persalinannya (Varney, 2006. Hal: 503).
Periode prenatal adalah periode persiapan, baik secara fisik yakni
pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun secara psikologis, yakni
antisipasi menjadi orang tua. (Bobak, 2005: 143). Menurut Nolan (2003),
kehamilan membawa begitu banyak perubahan pada tubuh seorang wanita
sehingga tidak mengejutkan bila timbul beberapa rasa sakit dan nyeri. Meskipun
tenaga kesehatan sering menyebutnya sebagai gangguan kecil semasa kehamilan,
keadaan ini jelas tidak dianggap ringan oleh si wanita yang telah mengalaminya.
Bobak (2005: 184) menyatakan bahwa para wanita mengalami berbagai macam
ketidaknyamanan selama kehamilan, kebanyakan dari ketidaknyamanan ini
berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi dan yang
lainnya berhubungan dengan aspek-aspek emosi dalam kehamilan. Ketidak
nyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu. Dipsnea,
peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh
kebanyakan wanita pada kehamilan tingkat akhir.
Pusing saat hamil terjadi karena selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa
oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung (cardiac output)
1
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena
curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah
mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena pembesaran
rahim menekan vena kava yang membawa darah dari tungkai ke jantung. Peningkatan
curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam
aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak
dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari
seluruh darah ibu. Sehingga pusing pada kehamilan adalah fisiologis dan tidak
berdampak buruk pada persalinan, BBL, nifas, Kb.
Untuk mengatasi masalah kehamilan dengan pusing adalah memberikan KIE
yaitu menganjurkan ibu untuk bangun secara perlahan dari posisi istirahat setiap
bangun tidur di pagi hari, menghindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang
hangat atau sesak, hindari berbaring dalam posisi telentang lebih dari 10 menit
pada masa hamil tua, usahakan agar tidak terlalu banyak pikiran, tetap menjaga
pola istirahat yaitu tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan diusahakan siangnya
tidur/berbaring 1-2 jam, posisi tidur sebaiknya miring ke kiri, menjaga pola nutrisi
yaitu makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil,
tidak ada pantangan selama hamil, konsumsi makanan sayuran hijau, telur, ikan,
udang, kerang, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan, buah-buahan segar, dan tetap
menjaga pola aktivitas yaitu melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan
memperhatikan kondisi ibu dan kemanan janin yang dikandungnya. Ibu dianjurkan
untuk melakukan ANC Terpadu agar ketidaknyamanan selama hamil dapat teratasi
dan komplikasi selama kehamilan dapat ditemukan sejak dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam asuhan
kebidanan ini adalah “Bagaimanakah asuhan kebidanan kehamilan fisiologi pada Ny.
N G2P1A0 hamil 34-35 minggu dengan pusing”.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mampu menerapkan Asuhan Kebidanan kehamilan fisiologis pada N
G1P0A0 hamil 34-35 minggu dengan pusing menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dengan pendekatan SOAP.
2
b. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan Pengkajian dan pengumpulan data pada asuhan kebidanan
kehamilan fisiologis Trimester III.
b. Menginterpretasikan data pada asuhan kebidanan kehamilan fisiologis
Trimester III.
c. Merumuskan Diagnosa potensial pada asuhan kebidanan kehamilan
fisiologis Trimester III.
d. Mengidentifikasi tindakan segera atau antisipasi pada asuhan kebidanan
kehamilan fisiologis Trimester III.
e. Menyusun rencana tindakan pada asuhan kebidanan kehamilan fisiologis
Trimester III.
f. Melaksanaan Asuhan kebidanan kehamilan fisiologis Trimester III
g. Mengevaluasi pada asuhan kebidanan kehamilan fisiologis Trimester III.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil Laporan Kasus ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah
wawasan dan pengetahuan serta menjadi sumber informasi khususnya untuk ilmu
kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Institut
Mengevaluasi pemahaman mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jambi
tentang Kasus-kasus dalam kehamilan dapat dijadikan masukan untuk proses
belajar mengajar di akademik kebidanan di Institut Poltekkes Kemenkes
Jambi.
b) Bagi Pendidikan Kebidanan
Dapat menambah wawasan cara ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
penerapan ilmu yang telah didapati selama kuliah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
7. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan
kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan
oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
8. Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.
B. Faktor-faktor Penyebab Pusing pada Kehamilan Trimester III
a. Pembuluh darah yang Melebar
Penyebab sering pusing pada ibu hamil adalah pelebaran pembuluh darah di
dalam tubuh ibu hamil. Pemicunya adalah perubahan hormon yang terjadi pada
ibu yang sedang hamil mampu melebarkan pembuluh darah di dalam tubuh ibu
hamil tersebut. Pelebaran pembuluh darah tersebut memiliki dampak yang
bagus untuk janin yang ada di dalam kandungan ibu hamil, dampak tersebut
adalah aliran darah ke tubuh janin menjadi lebih lancar dan darah banyak
dialirkan ke janin. Dampak buruknya adalah detak jantung dan sistem di dalam
jantung semakin meningkat sebab darah yang dipompa menjadi meningkat. Hal
tersebutlah yang membuat ibu yang sedang hamil akan merasakan pusing di
bagian kepalanya.
b. Aliran Darah Meningkat
Sistem kardiovaskular jantung yang meningkat menyebabkan aliran darah
ke janin ibu semakin meningkat. Dampaknya adalah ibu akan mengalami tekanan
darah yang menurun atau biasa disebut dengan tekanan darah rendah. Sistem
saraf dan juga sistem kardiovaskular sudah tahu dan siap akan mengalami hal
tersebut. Tetapi kesiapan tersebut diikuti dengan aliran darah ke otak yang tidak
mencukupi. Aliran darah ke otak yang tidak mencukupi tersebutlah yang
menyebabkan ibu hamil sering pusing bahkan sampai pingsan.
c. Penekanan Pembuluh Darah
5
Ibu hamil tua akan sering merasakan pusing hal itu dikarenakan semakin
membesarnya kehamilan yang dimiliknya, rahim juga akan ikut membesar.
Pembesaran rahim bisa mengakibatkan penekanan pembuluh darah di dalam
tubuh ibu. Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan penekanan pembuluh
darah saat hamil :
1) Penekanan itu disebut dengan vena kava. Pembuluh darah vena besar
berfungsi untuk membawa kembali darah dari tubuh ibu hamil menuju ke
jantung ibu hamil.
2) Penekanan yang terjadi ini mengakibatkan aliran darah ke otak menjadi
berkurang.
3) Alirah darah yang berkurang juga mengurangi suplai oksigen ke otak,
sehingga ibu yang sedang hamil akan sering pusing bahkan sampai pingsan.
d. Gula Darah Menurun
Ibu yang sedang hamil mengalami sistem metabolisme yang berubah. Sistem
metabolisme yang berubah itu berakibat pada penurunan gula darah yang ada di
dalam tubuh ibu hamil. Penurunan kadar gula darah secara tiba- tiba berimbas
pada rasa pusing yang akan dialami oleh ibu. Orang yang kekurangan gula darah
juga menjadi lemas dan tidak bertenaga.
e. Lelah
Ibu hamil dan harus bekerja membuat dirinya akan sering terkena pusing.
Hal itu disebabkan ada proses pembuatan energi secara tiba-tiba ketika ibu
sedang melakukan aktivitas yang membuat dirinya kelelahan, saat itulah rasa
pusing akan muncul dan menghampiri ibu hamil yang sedang lelah.
f. Anemia
Ibu hamil yang kekurangan zat besi akan terkena anemia. Anemia
merupakan penyakit kekurangan sel darah merah yang ada di dalam tubuh ibu
hamil. Ketika jumlah sel darah merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah
menuju ke otak semakin berkurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan ibu hamil
akan mengalami pusing bahkan sampai pingsan.
g. Gangguan Emosional.
Ibu yang sedang hamil akan mengalami mood yang berubah-ubah, tidak
jarang perubahan mood itu berpengaruh terhadap emosional ibu hamil itu sendiri.
Ibu hamil yang emosional akan merasakan pusing setiap harinya dikarenakan
syaraf otak akan mengkerut ketika dirinya emosi. Syaraf yang mengkerut
6
terutama di bagian otak bisa menyebabkan alirah darah menjadi tidak lancar, hal
tersebutlah yang menyebabkan mengapa ibu hamil sering mengalami pusing
ketika emosional.
h. Tekanan Darah Tinggi
Pelebaran pembuluh darah menjadikan tekanan darah ibu hamil mendadak
menjadi rendah, kemudian menyebabkan rasa pusing di kepalanya. Sebaliknya,
penyempitan pembuluh darah saat hamil bisa menyebabkan seseorang terkena
penyakit penyempitan pembuluh darah. Ibu yang memiliki penyakit seperti
kolesterol dan asam urat rentan untuk terkena penyempitan pembuluh darah itu
berdampak pada tekanan darah ibu yang menjadi tinggi. Aliran darah ke otak
menjadi tidak lancar akibat penyempitan pembuluh darah yang dialami oleh
penderita hipertensi
i. Dehidrasi
Ibu hamil yang sering merasakan pusing saat hamil bisa jadi dirinya terkena
dehidrasi. Saat dehidrasi, aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi
tidak lancar. Begitupula dengan aliran darah dan oksigen menuju ke otak. Ibu
yang tidak memiliki darah dan oksigen yang cukup di dalam otak bisa
menjadikannya pusing bahkan sampai pingsan.
j. Tekanan Darah Menurun secara Tiba-tiba
Yang bisa menyebabkan ibu sering mengalami pusing adalah ibu tersebut
mengalami penurunan darah secara tiba-tiba. Hal tersebut bisa terjadi pada ibu
hamil yang sering berdiri terlalu cepat dan posisi jongkok maupun duduk.
Penyebabnya adalah darah biasanya akan berkumpul di bagian kaki dan juga
mata kaki. Sehingga saat ibu hamil berdiri dengan cepat, darah dari kaki menuju
ke jantung menjadi tidak cukup. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah
tiba-tiba menjadi menurun kemudian menyebabkan pusing.
k. Penurunan Sirkulasi Oksigen dan Darah
Saat ibu hamil memasuki trimester ke dua dan ke tiga, pertumbuhan janin
semakin pesat sehingga menyebabkan penurunan sirkulasi oksigen dan juga
penurunan aliran darah yang berasal dari jantung. Hal tersebut menjadi penyebab
mengapa ibu hamil mengalami pusing selama kehamilan.
l. Hypotensive
Ibu akan mengalami hypotensive saat trimester kedua dan juga ketiga.
7
Hypotensive akan dialami ketika ibu hamil tidur dengan posisi telentang
dalam waktu yang lama. Posisi itu membuat aliran darah menuju ke otak menjadi
tidak lancar. Hypotensive merupakan sindrom dimana ibu yang sedang hamil
tidur dengan posisi telentang dalam waktu yang lama menyebabkan sirkulasi
darah maupun oksigen ke otak menjadi terhambat. Sindrom itu juga
menyebabkan denyut jantung ibu menjadi meningkat serta tekanan darah ibu
hamil menjadi menurun. Tidur telentang dalam waktu yang lama juga bisa
menyebabkan kegelisahan. Posisi miring dianjurkan untuk ibu yang sudah
memasuki usia kehamilan trimester ke dua dan ke tiga.
m. Kepanasan
Ibu hamil yang sering bekerja diluar ruangan akan sering mengalami
kepanasan. Hal itu bisa menjadi pemicu mengapa ibu hamil sering pusing. Udara
panas bisa membuat pembuluh darah melebar secara tiba-tiba, saat pembuluh
darah melebar, aliran darah menuju ke janin menjadi meningkat sehingga tekanan
darah ibu yang sedang kepanasan tersebut akan rendah secara tiba-tiba. Hal itu
bisa terjadi juga saat ibu keramas dan mandi menggunakan air panas. Tubuh ibu
hamil yang terkena air panas pembuluh darahnya bisa melebar sehingga aliran
darah pun juga semakin cepat. Aliran darah yang semakin cepat bisa
menyebabkan ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
C. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
Proses Manajemen Kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari 7 langkah
yang secara periodik disaring ulang, proses manajemen ini terdiri dari pengumpulan
data, antisipasi atau tindakan gawat daruratan, rencana tindakan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap (Asrinah,
2010).
1. Data Subyektif
Merupakan Informasi yang dicatat dan diperoleh dari hasil wawancara
langsung kepada pasien/klien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan (Hidayat,
2009).
a) Identitas pasien
8
Identitas ini untuk mengidentifikasi pasien dan menentukan status sosial
ekonominya yang harus kita ketahui seperti anjuran apa yang akan
diberikan (Hani dkk, 2010)
1) Nama pasien
Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap untuk menghindari adanya
kekeliruan atau untuk membedakan dengan pasien yang lain
(Wulandari, 2008).
2) Umur
Umur penting untuk dikaji karena ikut menentukan prognosis
kehamilan.Jika umur terlalu tua atau terlalu muda maka persalinan
lebih banyak resikonya (Hani dkk, 2010)
3) Suku/Bangsa
Ditujukan untuk mengetahui adat istiadat yang menguntungkan dan
merugikan bagi ppasien (Wulandari, 2008).
4) Agama
Untuk mempermudah bidan dalam melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan (Wulandari, 2008).
5) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual karena tingkat pendidikan
mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang (Wulandari,2008).
6) Pekerjaan
Untuk mengetahui pekerjaan pasien dan tanggung jawabnya dalam
rumah sehingga dapat mengidentifikasi resiko yang yang berhubungan
dengan pekerjaan pasien (Varney, 2006).
7) Alamat pasien
Untuk mempermudah hubungan jika diperlukan dalam keadaan
mendesak sehingga bidan mengetahui tempat tinggal pasien
(Wulandari, 2008) .
b) Alasan masuk RB/RS :
Adalah alasan yang membuat pasien datang berhubungan dengan
kehamilannya (Saifudin, 2008).
c) Keluhan Utama :
9
Alasan pasien mengunjungi ke klinik dapat berhubungan dengan sistem
tubuh (Varney, 2006). Pasien mengeluhkan mengeluarkan cairandari jalan
lahir, berbau khas, belum ada kenceng-kenceng dan belum ada pengeluaran
lendir darah (Nugroho, 2012).
d) Riwayat Kesehatan :
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Adalah riwayat kesehatan yang diderita saat ini oleh pasien. Penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, Malaria, HIV/AIDS, Penyakit
keturunan seperti jantung, hipertensi, DM, Asma, Alergi Obat (Janah,
2011).
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Merupakan riwayat penyulit yang dahulu pernah diderita seperti
Jantung, Hipertensi, DM, Asma, Hepar dan HIV/AIDS (Kusmiyati,
2008).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adalah riwayat kesehatan yang pernah diderita keluarga seperti
Jantung, Asma, Hipertensi, DM, Kembar, kanker, penyakit ginjal, TB,
epilepsi (Hani, 2011).
4) Riwayat Perkawinan
Penting untuk dikaji karena akan mendapatkan gambaran mengenai
suasana rumah tangga pasangan. Nikah berapa kali, status pernikahan
syah/tidak, menikah pada umur berapa tahun, dengan suami umur
berapa tahun, lama pernikahan berapa tahun (Sulistyawati, 2009).
5) Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Data yang diperoleh sebagai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya. Menarche (pertama kali haid), siklus (jarak
antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya),
lamanya menstruasi, banyaknya darah, bau, warna, konsistensi,
ada dismenorhe dan flour albus atau tidak, keluhan (keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi) (Sulistyawati, 2009).
Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
10
Tanggal kelahiran, usia kehamilan aterm atau tidak, bentuk
persalinan (spontan, SC, forcep atau vakum), penolong, tempat,
masalah obstetri dalam kehamilan (preeklamsi, ketuban pecah dini,
dll ), dalam persalinan (malpresentasi, drip oksitosin, dll), dalam
nifas (perdarahan, infeksi kandungan, dll), jenis kelamin bayi (laki-
laki/perempuan), berat badan bayi, adakah kelainan kongenital,
kondisi anak sekarang (Hani, 2011).
Riwayat Kehamilan Sekarang
a) HPHT
Untuk mengetahui usia kehamilan (Hani, 2011)
- HPL
Untuk mengetahui perkiraan kelahiran ( Nursalam, 2009).
- ANC (Antenatal Care)
Untuk mengetahui periksa teratur atau tidak, tempat ANC
dimana (Prawirohardjo, 2010). Pergerakan janin dirasakan
pertama kali pada usia kehamilan berapa minggu, dalam
24 jam berapa kali, dalam 10 menit berapa kali, TT
berapa kali, Obat-obat yang di konsumsi selama
kehamilan, kebiasaan negatif ibu terhadap kehamilannya
(merokok, narkoba, alkohol, minum jamu), keluhan
(Janah, 2011).
- Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah dipakai, lamanya pemakaian
kontrasepsi, alasan berhenti, rencana yang akan datang
(Janah, 2011).
e) Pola kebutuhan sehari-hari
1) Pola Nutrisi
Penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana
pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil (Sulistyawati, 2009).
Makanan : Frekuensi, banyaknya, jumlah, pantangan, keluhan.
Minuman : Frekuensi, banyaknya, jenis minuman, keluhan.
2) Pola Eliminasi
11
Untuk memastikan keadaan kesehatan keluarga (Sulistyawati, 2009).
Dikaji BAB berapa kali/hari, BAK berapa kali /hari, keluhan.
3) Pola Istirahat
Untuk mengetahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan
data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat
(Sulistyawati, 2009). Dikaji tidur siang dan tidur malam berapa jam,
keluhan.
4) Pola Aktivitas
Memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang dilakukan
di rumah ( Sulistyawati, 2009). Dikaji pekerjaan dirumah atau
pekerjaan yang dikerjakan sehari-hari.
5) Personal Hygiene
Data yang mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya (Sulistyawati,
2009). Dikaji mandi berapa kali/hari, keramas berapa kali/minggu,
ganti baju berapa kali/hari, ganti celana dalam berapa kali/hari, sikat
gigi berapa kali/hari, potong kuku berapa kali/minggu.
6) Aktivitas Seksual
Untuk mengetahui keluhan dalam aktivitas seksual yang mengganggu
(Sulistyawati, 2009). Dikaji frekuensi, keluhan.
7) Psikososial Spiritual
Perlu dikaji untuk kenyamanan psikologis ibu (Sulistyawati, 2009).
Dikaji respon terhadap kehamilan ini senang atau tidak, respon suami
terhadap kehamilan ini mendukung atau tidak, respon keluarga
terhadap kehamilan ini, adat istiadat.
f) Data Obyektif
Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
kebidanan, data penunjang yang dilakukan sesuai dengan beratnya masalah
(Hidayat, 2009).
1) Pemeriksaan umum
Bertujuan untuk menilai keadaan umum pasien, status gizi, tingkat
kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan (Hidayat &
Uliyah, 2008).
12
2) Kesadaran
Pemeriksaan yang bertujuan menilai status kesadaran
pasien (Hidayat & Uliyah, 2008).
3) Tanda vital sign
Tekanan darah
Untuk menilai sistem kardiovaskuler berkaitan dengan hipertensi
(Kusmiyati, 2007). Hipertensi dalam kehamilan dengan kenaikan ≥
140/90 mmHg (Mitayani, 2009).
Nadi
Untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai (Takikaedi)
(Mitayani, 2009). Frekuensi normal 60-90X/ menit (Kusmiyati,
2007).
Suhu
Untuk mengetahui suhu tubuh pasien normal atau tidak
( Kusmiyati, 2007). Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi,
Suhu normal adalah 36,5-37,6oC (Mitayani, 2009).
Pernafasan
Untuk mengetahui pernafasan ibu normal atau tidak (Kusmiyati,
2007). Frekuensi normal 16-24 X/menit (Mitayani, 2009).
Berat Badan
Untuk mengetahui faktor obesitas, selama kehamilan berat badan
naik 9-12 kg (Mufdlilah, 2009).
Tinggi Badan
Untuk menentukan kemungkinan adanya panggul sempit
( terutama pada yang pendek) tinggi badan normal ≥ 145 cm
(Mufdlilah, 2009).
Lila
Untuk mengetahui adanya faktor kurang gizi bila kurang dari 23,5
cm (Mufdlilah, 2009).
g) Pemeriksaan fisik
Merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan
yang dialami oleh pasien (Hidayat & Uliyah, 2008: 140). Berikut
pemeriksaan head to toe menurut Janah, 2011).
13
(1) Kepala Bagaimana bentuk kepala, warna rambut hitam atau
tidak, bersih atau tidak, adakah ketombe dan rambut
rontok.
(6) Mulut dan Mulut, lidah dan gigi bersih atau tidak, adakah
gigi caries gigi, adakah perdarahan gusi, bibir stomatitis
atau tidak.
(9) Ekstremitas Ujung jari pucat atau tidak, turgor ikterik atau tidak
atas tangan dan kuku bersih atau tidak.
h) Pemeriksaan khusus
1) Inspeksi
14
Proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan
pasien (Hidayat & Uliyah, 2008).
Palpasi
Digunakan untuk menentukan besarnya rahim, dengan menentukan
usia kehamilan serta menentukan letak janin dalam rahim (Hidayat
&Uliyah, 2008).
15
Leopold III Digunakan untuk menentukan bagian apa yang
terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak sudah masuk atau belum ke PAP.
3) Auskultasi
Digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung janin, bising tali
pusat, bising usus. Dalam keadaan sehat bunyi jantung janin 120-140
X/menit (Hidayat & Uliyah, 2008).
4) Pemeriksaan dalam
Untuk mengetahui keadaan vagina, porsio (tebal atau tipis),
pembukaan, ketuban (utuh atau tidak), penurunan kepala (bidang
Hodge berapa), ubun-ubun kecil, dan untuk mendeteksi kesan panggul
( Nursalam, 2007). Pada kasus selaput ketuban sudah tidak teraba,
dinding vagina teraba lebih hangat, adanya cairan di sarung tangan
(Varney, 2006).
i) Pemeriksan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan USG
16
Dapat mengidentifikasi pada janin mengenai ukuran, bentuk dan posisi.
Pada kasus untuk pemeriksaan oligohidramnion atau pengurangan
cairan ketuban
(Varney, 2008).
Langkah II (Kedua) : Inteprestasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan dinterpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik (Arsinah, 2010).
1) Diagnosa Kebidanan
Diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan
memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosa kebidanan (Purwandari,
2008).
Diagnosa : Ny X G...P...A... umur ... tahun, hamil ... minggu, janin ... hidup
intra uteri, letak ... puka/puki, divergen/ konvergen dengan ketuban pecah dini.
Data subjektif
a) Ibu mengatakan berusia berapa tahun
b) Ibu mengatakan hamil ke .. keguguran ...kali
c) Ibu mengatakan sudah mengeluaran cairan sejak tanggal .. jam ...
d) Ibu mengatakan cemas dengan keadaan bayinya karena ibu belum
merasakan kenceng-kenceng
Data objektif
a) TTV (TD, N, S, RR), BB, TB, LILA.
b) Pemeriksaan palpasi abdomen LI, LII, LIII, LIV
c) Tampak cairan keluar dari jalan lahir
d) Pembukaan .... cm
e) Belum merasa kenceng-kenceng
f) Pemeriksaan tes Nitrazin (tes lakmus).
2) Masalah
Adalah kesenjangan yang diharapkan dengan fakta atau kenyataan (Sari, 2012).
3) Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan
masalahnya ( Sulistyawati, 2009).
17
Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan
(Arsinah dkk. 2010). Pada langkah ini penting sekali untuk melakukan asuhan yang
aman (Sari, 2012).
19
10% ada juga
Tahun : yang
2020 memburuk,
sehingga
diperlukan
penanganan
dan intervensi
yang aman dan
tepat/ sesuai
dengan
kebutuhan ibu
hamil sebagai
solusi untuk
mengurangi
keluhan
pusing.
20
aktivitas.
21
adalah status
pekerjaan dan
usia.
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pembimbing : Ika
Murtiyarini, M.Keb
23
A BIODATA
No. Telp/HP :
Penanggung jawab
No. Telp/HP :
B DATA SUBYEKTIF
Alasan Kunjungan : Ibu mengaku hamil 8 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya
Riwayat Menstruasi
Umur menarche : 12 Tahun jumlah darah haid 3x ganti pembalut, siklus haid 28 . hari
2
Teratur/Tidak teratur Konsistensi : cair HPHT: Perkiraan Partus:
24
Riwayat perkawinan :
1. Ini
2.
Lain-lain : …… ………………………………………….
Imunisasi :
TT : Hepatitis
Lain-lain :
25
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh selama kehamilan ini :
… ………………….. …………………………………………………………….
6 Riwayat penyakit/operasi yang lalu: (jenis penyakit, operasi, dimana dan kapan)
...................Tidak ada......
7 Riwayat penyakit keluarga(Ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah menderita sakit
Penyakit jiwa
26
Makan : 3 kali/hari ;
Minum : 8 gelas/hari ;
(bila terdapat gangguan pada pola makan minum, hitung secara kuantitas/kualitas di lembar lain)
BAB : 1 kali/hari
13 Pola istirahat :
15 RiwayatPsikososial
Alasan : …………………………..
Masalah psikososial :
16 Perilaku kesehatan :
27
Memakai benda tajam Membawa tumbuh-tumbuhan
B DATA OBYEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Cacat :
BB Sebelum hamil : 50 kg
Lain-lain: …………………………………………………………………..
28
Puting susu : Datar Menonjol Ke dalam Lecet Kotor
Abdomen :
Punctum Maksimum :
Ano genital :
29
2 Pemeriksaan Penunjang :
Tanggal :
Ro : ………………………….
3 Hal-hal lain yang masih perlu dikaji, tetapi tidak tercantum pada format :
4 ASSESSMENT
Diagnosa : G1 P0 A0 UK: 33-34 mgg intra Data pendukung :
uterin, preskep
5. PERENCANAAN
Nama : Ny. N N0. RM : Ruang :
30
1. Diskusikan kesimpulan hasil pemeriksaan 1. Dengan mendiskusikan hasil pemeriksaan maka
2. Diskusikan dengan ibu tentang ibu dapat mengetahui kondisi ibu dan janin
penatalaksanaan keluhan pusing yang 2. Dengan mendiskusikan ketidaknyamanan yg
dialaminya dialami ibu, dapat mengetahui keluhan pusing
3. Lakukan edukasi pada ibu tentang pola ibu dan mengatasinya
Istirahat yang cukup. 3. Dengan mengedukasi tentang pola istirahat ibu
4. Anjurkan ibu untuk istirahat dan posisi dapat menemukan solusi terhadap keluhan ibu
berbaring ke kiri. serta mengatasinya
5. Anjurkan ibu untuk makan menu seimbang 4. Dengan menganjurkan ibu istirahat dan posisi
untuk persiapan melahirkan dan menyusui. berbaring ke kiri ibu merasa nyaman.
6. Berikan motivasi pada ibu untuk 5. Menganjurkan ibu untuk makan menu seimbang
mempersiapkan persalinan secara normal. untuk persiapan melahirkan dan menyusui.
7. Lakukan dokumentasi di buku KIA, lest, 6. Memberikan motivasi pada ibu untuk
dan buku register ibu. mempersiapkan persalinan secara normal.
7. Melakukan dokumentasi di buku KIA, lest, dan
buku register ibu.
6. PELAKSANAAN
Masalah : pusing
31
1. Mendiskusikan dengan ibu hasil pemeriksaan
- BB: 56 kg L1 : Tfu : 25 cm
bokong
- TB : 155 cm LII : punggung kanan
- TD : 130/90 Mmhg L III : Kepala
- Rr : 22x/i L IV : kepala belum
masuk PAP
- N : 80x/i
- S : 37 °C
7. EVALUASI
Masalah : Pusing
32
26 Sept 2022 1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu telah mengetahui penatalaksanaan keluhan pusing
10.00 wib
yang dialaminya
3. Ibu dapat mengerti manfaat mengatur pola istirahat
yang cukup
4. Ibu sudah melaksanakan anjuran untuk istirahat
berbaring ke kiri.
5. Ibu telah mengikuti anjuran untuk makan menu
seimbang untuk persiapan melahirkan dan menyusui.
6. Ibu berkeinginan untuk melahirkan secara normal.
7. Telah dilakukan pendokumentasi di buku KIA, lest,
dan buku register ibu.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian dan penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.N tentang
ketidaknyamanan pada trimester III yaitu pusing. pusing yang dirasakan ibu pada
kehamilan Trimester III merupakan hal yang fisiologis atau sering dialami pada
ibu hamil. Pusing yang fisiologis tidak terdapat oedema pada ekstremitas, tekanan
darah tidak tinggi, pandangan mata tidak kabur, dan protein urine negatif. Dan pusing
yang dialami oleh Ny.N hal yang fisiologis karena pusing yang ibu alami tidak
disertai pandangan mata kabur, serta tekanan darah ibu dalam batas normal, juga tidak
ada protein urine selama masa kehamilan. Ibu hamil mudah mengalami pusing
dikarenakan kelelahan, kurangnya istirahat, kurangnya asupan nutrisi.
33
Pusing dirasakan ibu dapat diatasi dengan pola istirahat yang cukup dan tidak
terlalu banyak melakukan aktifitas serta menganjurkan ibu untuk tetap menenangkan
pikiran supaya tidak stres.
Pada ibu hamil dengan pusing akan terjadi gangguan pola istirahat sehingga
aliran darah ibu ke bayi terganggu, selain itu ibu akan mengalami stres (depresi)
sehingga akan menyebabkan distres janin. Pusing yang terjadi pada kehamilan
trimester I dan Iiadalah keadaan fisiologis, kecuali pusing yang dialami mengarah ke
hipertensi, anemia, atau gejala lainnya (Nurhayati, 2018).
34
hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat inforasi danhamil perlu mendapat
informasi dan pengalaman agar dapat merawat diri secara benar.
Ketidaknyamanan pada kehamilan merupakan suatu perasaan yang kurang
ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun yang tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil, ketidaknyamanan
ini dapat berupa rasa mual muntah, keputihan, pusing, haemoroid, konstipasi, sesak
nafas, varices, nocturia, edema dependen, kram kaki dsb.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tahap akhir pembuatan Laporan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.
N usia 30 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah, pada tanggal 26
September 2022, Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai
asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu:
1. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada Ny N G1P0A0
umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September 2022.
35
2. Mampu membuat analisa data yang didapatkan dari pengkajian data Ny N G1P0A0
umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September 2022.
3. Mampu membuat analisa potensial masalah yang mungkin terjadi pada Ny N
G1P0A0 umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September
2022.
4. Mampu membuat tindakan segera dan melakukan penanganan dan kolaborasi yang
mungkin terjadi pada Ny N G1P0A0 umur kehamilan 33-34 minggu di PMB
Indah pada tanggal 26 September 2022.
5. Mampu membuat perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada Ny N G1P0A0
umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September 2022.
6. Mampu melakukan pelaksanaan asuhan yang akan diberikan kepada Ny N G1P0A0
umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September 2022.
7. Mampu melakukan evaluasi pada asuhan yang akan diberikan kepada Ny N G1P0A0
umur kehamilan 33-34 minggu di PMB Indah pada tanggal 26 September 2022.
B. Saran
1. Bagi Pendidikan Kebidanan
2. Bagi Institusi
36
DAFTAR PUSTAKA
Hani, Ummi. dkk. 2014. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika.
Kusmiati, Yuni. dkk.2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Jakarta: Fitramaya.
Manjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuaba, Ida Ayu Chandrarita, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
danKBJakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Rukiyah, Ai Yeyeh,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/1242/2/LTA%20FUL-1.pdf
https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/view/844
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/47/36
iv