286-Article Text-643-2-10-20180214
286-Article Text-643-2-10-20180214
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia
E-mail: putu.wuri@cs.ui.ac.id
Abstrak
Saat ini layanan internet telah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan guna
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunanya. Tidak terkecuali pemerintah yang
memanfaatkan internet untuk memberikan layanan dan informasi kepada masyarakatnya. Penelitian
ini membahas tentang layanan-layanan yang diberikan pemerintah secara online untuk mengetahui
sejauh mana penerapan e-government yang dilakukan oleh pemerintah pada level kementerian
berdasarkan framework Deloitte & Touche. Ruang lingkup penelitian ini adalah situs kementerian
beserta direktoratnya, metode pendekatan yang digunakan untuk memetakan tingkat e-government
yaitu framework Deloitte & Touche, serta kategori e-government Government-to-Citizen (G2C)
dijadikan sebagai fokus penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi e-government di level kementerian sudah
mencapai tingkat kedua, yaitu tahap “official” two-way transactions. Kementerian yang telah
mencapai tahap ini antara lain Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kementerian Pendidikan Nasional.
Abstract
Today, internet service has been widely used for various purposes in order to improve the effectiveness
and efficiency of its users. No exception to the government that utilizes the internet to provide services
and information to their communities. This study discusses about the online services provided by
government to find out the extent to which the application of e-government conducted by the
government at the Ministry level framework based on Deloitte & Touche. The scope of this study is the
site of the Ministry and its directorate, the approach used to map the level of e-government framework
that Deloitte & Touche, and other categories of e-government Government-to-Citizen (G2C) serve as
the focus of this research. The method used in this study is a quantitative method. The result of this
research is the implementation of e-government at the Ministry level has reached the second level, the
stage of "official" two-way transactions. Ministry that has reached this stage include the Ministry of
Justice, Ministry of Finance, Ministry of Manpower and Transmigration and the Ministry of National
Education.
134
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 135
Dengan adanya e-government, transaksi bisnis Tahap 2: Transaksi dengan Komunikasi Dua
yang terjadi antara masyarakat dan organisasi Arah. Pada tahap ini mulai terjadi interaksi antara
lainnya dengan pemerintah akan menjadi lebih pihak pemerintah dan masyarakat. Masyarakat
efisien dan efektif. Diharapkan juga fungsi dapat menyerahkan informasi pribadi maupun
pemerintah akan meningkat dan menjadikan bertransaksi dengan kementerian yang
bentuk pemerintahan yang lebih transparan. E- bersangkutan, seperti pembuatan lisensi atau
government diklasifikasikan ke dalam beberapa pembayaran pajak. Website harus dilengkapi
kategori, antara lain [5], Government-to-Citizen dengan perangkat keamanan seperti digital
(G2C), Government-to-Business (G2B), signature, untuk menjamin informasi pribadi
Government-to-Government (G2G), dan masyarakat yang disimpan aman dari
Government-to-Employee (G2E). penyalahgunaan informasi. Contoh nyata
Government-to-Citizen (G2C). Merupakan penerapan tahap ini yaitu di Singapura
bentuk e-government yang seluruh aktivitasnya (www.ecitizen.gov.sg), di mana segala macam
berhubungan dengan interaksi secara elektronik pembayaran dari masyarakat ke berbagai lembaga
antara pemerintah dan masyarakat, seperti pemerintah dan juga sebaliknya dapat dilakukan
pembayaran pajak dan lain-lain. Government-to- secara online.
Business (G2B). Merujuk pada e-commerce yang Tahap 3: Portal Multifungsi. Satu portal
berhubungan dengan interaksi yang terjadi antara masyarakat yang dapat mengirim atau menerima
pemerintah dengan bisnis di mana pemerintah informasi dan bertransaksi dengan satu
melakukan bisnis serta menyediakan jasa kepada kementerian maupun dengan kementerian lain
pihak lain, dan juga sebaliknya pihak lain yang yang bersangkutan sudah diimplementasi
menjual produk dan jasa kepada pemerintah. sehingga masyarakat dapat memperoleh
Contoh aplikasi G2B yaitu e-procurement dan e- pelayanan dan informasi dari pemerintah dari satu
auction. Government-to-Government (G2G). tempat saja. Tahap ini merupakan suatu bentuk
Mencakup seluruh aktivitas antar pemerintah, kenyamanan yang diberikan pemerintah bagi
baik antar unit pada satu badan pemerintah masyarakatnya karena masyarakat mendapatkan
maupun antar pemerintah. Salah satu contoh kemudahan dalam mengakses informasi dan
penerapan G2G yaitu Intelink, sebuah intranet layanan apa saja yang dapat dilakukan secara
yang menyimpan berbagai informasi rahasia online. Jadi masyarakat tidak akan kesulitan
untuk lembaga-lembaga intelijen di Amerika dengan membuka situs web masing-masing
Serikat. Government-to-Employee (G2E). kementerian jika ingin menggunakan layanan
merupakan salah satu bentuk e-government yang online pemerintah. Sebagai contohnya, portal
mencakup seluruh aktivitas penyediaan layanan yang dimiliki pemerintah Australia Selatan
maupun informasi antara unit pemerintah dengan (www.sa.gov.au) mempunyai fitur “business
pegawainya. channel”, di mana portal tersebut dapat digunakan
Kerangka Deloitte dan Touche. Dalam oleh pelanggan untuk membayar tagihan,
mengimplementasi e-government, pemerintah pengaturan rekening bank, maupun membuat
membutuhkan beberapa tahapan transformasi usaha jual beli saham sendiri.
yang dapat menggunakan acuan dari kerangka Tahap 4: Personalisasi Portal. Pemerintah
Deloitte & Touche tahun 2000. Enam tahapan dari menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk
kerangka Deloitte & Touche (gambar 1) akan menyesuaikan portal dengan fitur-fitur sesuai
dijelaskan pada paragraf-paragraf berikut [5]. keinginan mereka. Hal ini memungkinkan
Tahap 1: Penyebaran/Publikasi Informasi. pengguna untuk memanipulasi tampilan website.
Tiap-tiap kementerian membuat website sendiri. Manfaat dari portal personalization yaitu
Pada tahap ini masih terjadi one-way pemerintah akan mendapatkan informasi yang
communication di mana pada website disediakan lebih akurat dalam memahami pelayanan dan
informasi-informasi umum yang berhubungan informasi apa saja yang dibutuhkan masyarakat
dengan kementerian tersebut, pelayanan apa saja melalui jalur elektronik maupun melalui jalur
yang diberikan, serta kontak yang dapat dihubungi non-elektronik.
untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Selain Tahap 5: Pengelompokkan Layanan Sejenis.
itu, layanan untuk pengunduhan dokumen terkait Pada tahap ini, portal pemerintah sudah semakin
juga disediakan, seperti formulir atau surat isian. baik dan berdampak pada mulai menghilangnya
Penggunaan e-mail yang ditujukan bagi kementerian pemerintah. Sebagai gantinya,
kementerian terkait juga termasuk pada tahap ini. pemerintah akan mengelompokkan pelayanan-
Hal ini berguna untuk mengurangi banyaknya pelayanan yang berhubungan untuk mempercepat
telepon yang masuk dari masyarakat dan penyampaiannya. Hal ini akan mengubah
mengurangi penggunaan kertas. Tabel I pandangan terhadap pemerintah dari suatu
merupakan ringkasan fitur aplikasi G2C. kumpulan kementerian-kementerian menjadi
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 137
suatu kumpulan transaksi-transaksi yang saling Indonesia (misal Aceh, Sumatera Selatan,
terkait. Contoh yang dapat diambil yaitu pada Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
mesin ATM (Automatic Teller Machine) terdapat Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa
fasilitas untuk melakukan berbagai macam Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara). Yusuf
pembayaran yang terpusat pada satu fitur, yaitu Suwidhi menggunakan lima kriteria untuk
pembayaran. Pada fitur tersebut dapat dilakukan memberikan peringkat implementasi e-
jenis pembayaran seperti tagihan telepon, listrik, government seperti kebijakan, kondisi
kartu kredit, maupun pembelian tiket pesawat. institusional, infrastruktur, aplikasi, dan
perencanaan [1]. Selain itu, Monika Suharko
TABEL I memberikan peringkat pada website yang dimiliki
FITUR E-COMMERCE PADA TAHAP I INFORMATION PUBLISHING
oleh pemerintah daerah di Indonesia [6].
No Fitur Keterangan
1. Profil Struktur Organisasi
Penelitian Otto Kalvin tahun 2010 menganalisis
Sejarah efektivitas e-government pada Kementerian
Tugas dan Fungsi Kelautan dan Perikanan [7]. Di samping itu,
Visi dan Misi majalah Warta Ekonomi memberikan
Arti logo
Alamat atau e-mail yang bisa
penghargaan setiap tahun kepada pemerintah
dihubungi daerah terbaik yang telah mengimplementasi e-
2. Informasi Berita government.
yang tersedia Artikel
Event (kegiatan atau acara) yang
diadakan oleh kementerian yang
3. Analisis dan Pembahasan
bersangkutan.
General data yang berkaitan dengan Analisis terhadap implementasi e-
ruang lingkup fungsi Kementerian. government di kementerian dimulai dari
Formulir yang dapat diunduh,
contohnya formulir pendaftaran.
melakukan pengecekan terhadap fitur-fitur yang
Panduan tata cara suatu kegiatan ada di website resmi masing-masing kementerian.
yang berhubungan dengan layanan Kemudian, fitur-fitur tersebut akan dipetakan ke
tersebut. tahapan pengimplementasian e-government
3 Layanan Interaksi antara pihak pemerintah
online dan masyarakat berupa layanan
dengan kerangka Deloitte & Touche. Setiap hasil
publik yang tersedia secara online. pemetaan fitur tersebut akan dikonfirmasikan
4 Produk Peraturan maupun kebijakan- kembali dengan wawancara terhadap personil
hukum kebijakan yang dikeluarkan terkait.
pemerintah terkait dengan masing-
masing kementerian.
Tahap 1: Penyebaran/Publikasi Informasi.
5 Pengaduan/ Fasilitas yang disediakan Semua kementrian di Indonesia telah memiliki
saran kementerian pada situs web-nya website resmi untuk menyediakan informasi
dalam menjembatani aspirasi seperti profil, layanan online, sejarah, tugas dan
maupun keluhan masyarakat.
6 Link Tautan yang berkaitan dengan
fungsi, visi dan misi, kontak ke masyarakat.
kementerian, baik ke lembaga lain Selain menyediakan informasi, beberapa
yang berhubungan maupun lembaga- kementerian sudah mulai menyediakan layanan
lembaga di bawah pengawasannya. publik sederhana yang dapat dilakukan secara
online, antara lain Kementerian Luar Negeri,
Tahap 6: Integrasi Secara Penuh dan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian
Transformasi Organisasi. Tahap terakhir ini Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian
merupakan pengaksesan layanan dan informasi Perhubungan, Kementerian Pertanian,
pemerintah yang sepenuhnya terintegrasi dari satu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
tempat saja (misal Enterprise Resource Planning). Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian
Sistem layanan pemerintah yang pada awalnya Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional,
hanya berupa penyediaan informasi sekarang Kementerian Sosial, dan Kementerian Agama.
berubah menjadi pusat pelayanan yang dapat Pada tahap berikutnya akan dijelaskan mengenai
disesuaikan dengan keinginan pelanggannya. layanan transaksi online yang disediakan
Studi dari Yusuf Suwidhi tahun 2007 telah pemerintah sesuai dengan urutan tahapan
memberikan peringkat implementasi e- framework Deloitte & Touche.
government pada 11 pemerintah daerah di
138 Journal of Information Systems, Volume 6, Issues 2, October 2010
Tahap 2: Transaksi dengan Komunikasi Dua Sampai saat ini pemerintah Indonesia belum
Arah. Pada tahap ini terjadi transaksi dua arah menyediakan suatu portal seperti yang telah
antara masyarakat dengan pemerintah. Pengertian disebutkan di atas. Dikarenakan kementerian
dua arah dalam hal ini adalah adanya hubungan Indonesia belum mencapai tahap 3 maka tahapan-
timbal balik antara pihak pengguna, dalam hal ini tahapan selanjutnya tidak akan diperiksa.
masyarakat, dengan pihak pemerintah sebagai Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat
penyedia layanan. Misalnya jika pengguna disimpulkan bahwa aplikasi e-government yang
memberikan data diri pada saat pembuatan dimiliki oleh kementerian harus ditingkatkan
paspor, pihak pemerintah akan memberikan fitur-fiturnya seperti menyediakan fitur transaksi
feedback berupa dokumen yang dapat dicetak dari pembayaran, portal multifungsi dan lain
transaksi tersebut. Sama halnya jika pengguna sebagainya untuk memberikan layanan yang lebih
melakukan pembayaran pajak, tanda bukti responsif dan efisien.
pembayaran dapat dicetak sebagai referensi jika
diperlukan. Setelah proses seleksi dilakukan, 4. Kesimpulan
terdapat beberapa kementerian yang telah
menerapkan layanan transaksi secara online. Kontribusi yang Dihasilkan, berdasarkan
Beberapa kementerian tersebut beserta direktorat hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian
yang menaungi layanan transaksi online terkait ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
dapat dilihat pada tabel II. Pertama, seluruh kementerian di Indonesia telah
Tahap 3: Portal Multifungsi. Berdasarkan memenuhi tahap pertama implementasi e-
tabel II, fitur-fitur yang disediakan pada tahap ini, government berdasarkan framework Deloitte &
antara lain, seluruh layanan yang dapat dilakukan Touche dan tingkat implementasi e-government
secara online, di mana terdapat tautan yang akan pada level kementerian di Indonesia berdasarkan
mengarahkan pengguna ke situs web berkaitan framework Deloitte & Touche berada pada tahap
yang menyelenggarakan layanan tersebut, dua yaitu “official” two-way transactions. Hal ini
informasi maupun pengumuman penting yang ditunjukkan oleh status implementasi 100% pada
berkaitan dengan pemerintah, misalnya beberapa layanan online di beberapa Kementerian
pemberitahuan batas pembayaran pajak, dan dan juga tidak adanya implementasi e-government
pengelompokan berbagai informasi berdasarkan untuk tahap-tahap selanjutnya.
subjek yang berkaitan.
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 139