Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINGKAT IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PADA LEVEL KEMENTERIAN

INDONESIA BERDASARKAN FRAMEWORK DELOITTE & TOUCHE

Putu Wuri Handayani dan Nurulita Prihasti Kardia

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia

E-mail: putu.wuri@cs.ui.ac.id

Abstrak

Saat ini layanan internet telah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan guna
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunanya. Tidak terkecuali pemerintah yang
memanfaatkan internet untuk memberikan layanan dan informasi kepada masyarakatnya. Penelitian
ini membahas tentang layanan-layanan yang diberikan pemerintah secara online untuk mengetahui
sejauh mana penerapan e-government yang dilakukan oleh pemerintah pada level kementerian
berdasarkan framework Deloitte & Touche. Ruang lingkup penelitian ini adalah situs kementerian
beserta direktoratnya, metode pendekatan yang digunakan untuk memetakan tingkat e-government
yaitu framework Deloitte & Touche, serta kategori e-government Government-to-Citizen (G2C)
dijadikan sebagai fokus penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi e-government di level kementerian sudah
mencapai tingkat kedua, yaitu tahap “official” two-way transactions. Kementerian yang telah
mencapai tahap ini antara lain Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kementerian Pendidikan Nasional.

Kata Kunci: implementasi e-government, framework deloitte & touche

Abstract

Today, internet service has been widely used for various purposes in order to improve the effectiveness
and efficiency of its users. No exception to the government that utilizes the internet to provide services
and information to their communities. This study discusses about the online services provided by
government to find out the extent to which the application of e-government conducted by the
government at the Ministry level framework based on Deloitte & Touche. The scope of this study is the
site of the Ministry and its directorate, the approach used to map the level of e-government framework
that Deloitte & Touche, and other categories of e-government Government-to-Citizen (G2C) serve as
the focus of this research. The method used in this study is a quantitative method. The result of this
research is the implementation of e-government at the Ministry level has reached the second level, the
stage of "official" two-way transactions. Ministry that has reached this stage include the Ministry of
Justice, Ministry of Finance, Ministry of Manpower and Transmigration and the Ministry of National
Education.

Keywords: e-government implementation, framework deloitte & touche

1. Pendahuluan Indonesia, adalah pada transparansi dan perang


terhadap korupsi [1].
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Saat ini teknologi informasi sudah mencapai
bahwa saat ini Indonesia merupakan salah satu perkembangan yang sangat pesat dalam
negara berkembang di dunia. Berdasarkan riset memperbaiki tata cara pelaksanaan suatu proses
Heeks tahun 1999, kinerja lembaga pemerintahan dengan melakukan otomatisasi terhadap proses
di negara berkembang mengalami bisnis dalam suatu organisasi. Fountain (2002)
ketidakefisienan dikarenakan masih banyak berkata bahwa, “Teknologi merupakan suatu
kegiatan ilegal yang dapat dilakukan seperti katalis terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan
pungutan liar, pemasukan dan pengeluaran uang politik pada tingkat individu, kelompok,
yang tidak dilaporkan, layanan publik yang tidak organisasi, maupun institusi” [2]. Selain itu,
optimal, dan lain sebagainya. Dalam literatur perkembangan teknologi informasi berdampak
ditemukan bahwa fokus implementasi e- pada perkembangan e-commerce dalam
government di negara berkembang, termasuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi.
Aplikasi e-commerce yang digunakan di

134
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 135

lingkungan pemerintahan dikenal dengan sebutan kementerian di Indonesia. Kementerian


e-government. Perubahan yang diharapkan dengan memegang faktor krusial di pemerintahan karena
adanya e-government tentu untuk memperbaiki kementerian merupakan bentuk perpanjangan
struktur pelaksanaan pemerintahan yang lebih tangan Presiden selaku pihak eksekutif di mana
responsif, proses yang lebih efisien, tercapainya masing-masing tugas kementerian telah diatur
akuntabilitas, maupun pemberian layanan yang dalam Undang-Undang dan berperan penting
lebih baik bagi masyarakat [2]. dalam pelaksanaan kebijakan. Saat ini, di
Sejak dikeluarkannya instruksi Presiden Indonesia sebanyak 53.6% lembaga pemerintah,
nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan termasuk kementerian, memiliki situs resmi yang
Strategi Nasional Pengembangan e-government, menyediakan berbagai macam informasi
lembaga-lembaga pemerintah di Indonesia didalamnya [4]. Namun, apakah situs tersebut
berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam telah memberikan informasi dan layanan yang
implementasi e-government [3]. Pada instruksi memadai ke publik? penelitian ini membahas
tersebut disebutkan bahwa pemerintah harus analisis implementasi e-government (G2C) di
segera melaksanakan implementasi e-government kementerian Indonesia dengan menggunakan
agar dapat memanfaatkan teknologi untuk kerangka Deloitte & Touche karena tahapan-
menghapus birokrasi, terciptanya transparansi, tahapan yang lebih jelas dan nyata untuk
serta memudahkan pengaksesan informasi bagi mencapai integrasi penuh terhadap e-government.
instansi-instansi pemerintah dengan sistem yang Selain itu, sampai dengan saat ini riset analisis
terintegrasi yang nantinya diharapkan untuk terkait implementasi e-government (G2C) di
seluruh elemen baik negara, masyarakat, maupun kementerian Indonesia masih terbatas.
dunia usaha dapat memanfaatkan informasi dan
layanan pemerintah kapanpun dan dimanapun. 2. Metodologi
Dalam mengembangkan implementasi e-
government diperlukan strategi-strategi yang Struktur Organisasi Pemerintahan Indonesia
dapat diwujudkan hingga mencapai tujuan akhir berdasarkan peraturan Presiden No. 47 tahun 2009
yaitu implementasi e-government yang pasal 23, Indonesia memiliki dua puluh
sepenuhnya terintegrasi. Adapun strategi-strategi kementerian (Kemendagri, Kemenlu,
yang dibuat oleh pemerintah terkait dengan Kemenkumham, Kemenkeu, KemenESDM,
pengembangan e-government yang diatur dalam Kemenperin, Kemendag, Kementan, Kemenhut,
instruksi di atas, yaitu mengembangkan sistem Kemenhub, KemenKP, Kemennakertrans,
pelayanan yang handal dan terpercaya, serta KemenPU, Kemenkes, Kemensos, Kemenag,
terjangkau oleh masyarakat luas, menata sistem Kemenbudpar, dan Kemenkominfo) di mana
manajemen dan proses kerja pemerintah dan masing-masing kementerian memiliki tugas dan
pemerintah daerah otonom secara holistik, fungsi yang berbeda-beda. Seluruh kementerian
memanfaatkan teknologi informasi secara maupun lembaga pemerintahan lainnya bertugas
optimal, meningkatkan peran serta dunia usaha untuk membantu Presiden sesuai bidang masing-
dan mengembangkan industri telekomunikasi masing sebagaimana telah diatur dalam peraturan
serta teknologi informasi, mengembangkan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan,
kapasitas sumber daya manusia baik pada Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
disertai dengan meningkatkan e-literacy Kementerian Negara.
masyarakat, dan melaksanakan pengembangan E-government (Government-to-citizen) dapat
secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang didefinisikan sebagai penggunaan teknologi
realistis dan terukur. informasi secara umum, dan khususnya e-
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun commerce, untuk menyediakan masyarakat dan
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, organisasi lainnya akses informasi dan layanan
terdapat beberapa jenis informasi yang wajib pemerintah yang lebih nyaman dan untuk
disediakan dan diumumkan oleh suatu lembaga, memberikan penyampaian layanan publik bagi
secara elektronik maupun non-elektronik antara masyarakat, mitra bisnis, dan mereka yang
lain profil, kegiatan, peraturan, kebijakan, laporan bekerja di sektor publik. Berdasarkan definisi dari
keuangan yang dikeluarkan oleh institusi Depkominfo tahun 2003, e-government
pemerintah, dan lain sebagainya. Dalam merupakan aplikasi teknologi informasi yang
melakukan implementasi e-government terdapat berbasis internet dan perangkat digital lainnya
tiga komponen utama yang harus diperhatikan yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan
yaitu kebijakan, aplikasi, dan infrastruktur. Fokus penyampaian informasi dari pemerintah ke
riset ini adalah analisis terhadap aplikasi masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha,
Government-to-Citizen (G2C) yang dimiliki oleh dan lembaga-lembaga lainnya secara online.
136 Journal of Information Systems, Volume 6, Issues 2, October 2010

Dengan adanya e-government, transaksi bisnis Tahap 2: Transaksi dengan Komunikasi Dua
yang terjadi antara masyarakat dan organisasi Arah. Pada tahap ini mulai terjadi interaksi antara
lainnya dengan pemerintah akan menjadi lebih pihak pemerintah dan masyarakat. Masyarakat
efisien dan efektif. Diharapkan juga fungsi dapat menyerahkan informasi pribadi maupun
pemerintah akan meningkat dan menjadikan bertransaksi dengan kementerian yang
bentuk pemerintahan yang lebih transparan. E- bersangkutan, seperti pembuatan lisensi atau
government diklasifikasikan ke dalam beberapa pembayaran pajak. Website harus dilengkapi
kategori, antara lain [5], Government-to-Citizen dengan perangkat keamanan seperti digital
(G2C), Government-to-Business (G2B), signature, untuk menjamin informasi pribadi
Government-to-Government (G2G), dan masyarakat yang disimpan aman dari
Government-to-Employee (G2E). penyalahgunaan informasi. Contoh nyata
Government-to-Citizen (G2C). Merupakan penerapan tahap ini yaitu di Singapura
bentuk e-government yang seluruh aktivitasnya (www.ecitizen.gov.sg), di mana segala macam
berhubungan dengan interaksi secara elektronik pembayaran dari masyarakat ke berbagai lembaga
antara pemerintah dan masyarakat, seperti pemerintah dan juga sebaliknya dapat dilakukan
pembayaran pajak dan lain-lain. Government-to- secara online.
Business (G2B). Merujuk pada e-commerce yang Tahap 3: Portal Multifungsi. Satu portal
berhubungan dengan interaksi yang terjadi antara masyarakat yang dapat mengirim atau menerima
pemerintah dengan bisnis di mana pemerintah informasi dan bertransaksi dengan satu
melakukan bisnis serta menyediakan jasa kepada kementerian maupun dengan kementerian lain
pihak lain, dan juga sebaliknya pihak lain yang yang bersangkutan sudah diimplementasi
menjual produk dan jasa kepada pemerintah. sehingga masyarakat dapat memperoleh
Contoh aplikasi G2B yaitu e-procurement dan e- pelayanan dan informasi dari pemerintah dari satu
auction. Government-to-Government (G2G). tempat saja. Tahap ini merupakan suatu bentuk
Mencakup seluruh aktivitas antar pemerintah, kenyamanan yang diberikan pemerintah bagi
baik antar unit pada satu badan pemerintah masyarakatnya karena masyarakat mendapatkan
maupun antar pemerintah. Salah satu contoh kemudahan dalam mengakses informasi dan
penerapan G2G yaitu Intelink, sebuah intranet layanan apa saja yang dapat dilakukan secara
yang menyimpan berbagai informasi rahasia online. Jadi masyarakat tidak akan kesulitan
untuk lembaga-lembaga intelijen di Amerika dengan membuka situs web masing-masing
Serikat. Government-to-Employee (G2E). kementerian jika ingin menggunakan layanan
merupakan salah satu bentuk e-government yang online pemerintah. Sebagai contohnya, portal
mencakup seluruh aktivitas penyediaan layanan yang dimiliki pemerintah Australia Selatan
maupun informasi antara unit pemerintah dengan (www.sa.gov.au) mempunyai fitur “business
pegawainya. channel”, di mana portal tersebut dapat digunakan
Kerangka Deloitte dan Touche. Dalam oleh pelanggan untuk membayar tagihan,
mengimplementasi e-government, pemerintah pengaturan rekening bank, maupun membuat
membutuhkan beberapa tahapan transformasi usaha jual beli saham sendiri.
yang dapat menggunakan acuan dari kerangka Tahap 4: Personalisasi Portal. Pemerintah
Deloitte & Touche tahun 2000. Enam tahapan dari menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk
kerangka Deloitte & Touche (gambar 1) akan menyesuaikan portal dengan fitur-fitur sesuai
dijelaskan pada paragraf-paragraf berikut [5]. keinginan mereka. Hal ini memungkinkan
Tahap 1: Penyebaran/Publikasi Informasi. pengguna untuk memanipulasi tampilan website.
Tiap-tiap kementerian membuat website sendiri. Manfaat dari portal personalization yaitu
Pada tahap ini masih terjadi one-way pemerintah akan mendapatkan informasi yang
communication di mana pada website disediakan lebih akurat dalam memahami pelayanan dan
informasi-informasi umum yang berhubungan informasi apa saja yang dibutuhkan masyarakat
dengan kementerian tersebut, pelayanan apa saja melalui jalur elektronik maupun melalui jalur
yang diberikan, serta kontak yang dapat dihubungi non-elektronik.
untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Selain Tahap 5: Pengelompokkan Layanan Sejenis.
itu, layanan untuk pengunduhan dokumen terkait Pada tahap ini, portal pemerintah sudah semakin
juga disediakan, seperti formulir atau surat isian. baik dan berdampak pada mulai menghilangnya
Penggunaan e-mail yang ditujukan bagi kementerian pemerintah. Sebagai gantinya,
kementerian terkait juga termasuk pada tahap ini. pemerintah akan mengelompokkan pelayanan-
Hal ini berguna untuk mengurangi banyaknya pelayanan yang berhubungan untuk mempercepat
telepon yang masuk dari masyarakat dan penyampaiannya. Hal ini akan mengubah
mengurangi penggunaan kertas. Tabel I pandangan terhadap pemerintah dari suatu
merupakan ringkasan fitur aplikasi G2C. kumpulan kementerian-kementerian menjadi
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 137

suatu kumpulan transaksi-transaksi yang saling Indonesia (misal Aceh, Sumatera Selatan,
terkait. Contoh yang dapat diambil yaitu pada Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
mesin ATM (Automatic Teller Machine) terdapat Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa
fasilitas untuk melakukan berbagai macam Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara). Yusuf
pembayaran yang terpusat pada satu fitur, yaitu Suwidhi menggunakan lima kriteria untuk
pembayaran. Pada fitur tersebut dapat dilakukan memberikan peringkat implementasi e-
jenis pembayaran seperti tagihan telepon, listrik, government seperti kebijakan, kondisi
kartu kredit, maupun pembelian tiket pesawat. institusional, infrastruktur, aplikasi, dan
perencanaan [1]. Selain itu, Monika Suharko
TABEL I memberikan peringkat pada website yang dimiliki
FITUR E-COMMERCE PADA TAHAP I INFORMATION PUBLISHING
oleh pemerintah daerah di Indonesia [6].
No Fitur Keterangan
1. Profil Struktur Organisasi
Penelitian Otto Kalvin tahun 2010 menganalisis
Sejarah efektivitas e-government pada Kementerian
Tugas dan Fungsi Kelautan dan Perikanan [7]. Di samping itu,
Visi dan Misi majalah Warta Ekonomi memberikan
Arti logo
Alamat atau e-mail yang bisa
penghargaan setiap tahun kepada pemerintah
dihubungi daerah terbaik yang telah mengimplementasi e-
2. Informasi Berita government.
yang tersedia Artikel
Event (kegiatan atau acara) yang
diadakan oleh kementerian yang
3. Analisis dan Pembahasan
bersangkutan.
General data yang berkaitan dengan Analisis terhadap implementasi e-
ruang lingkup fungsi Kementerian. government di kementerian dimulai dari
Formulir yang dapat diunduh,
contohnya formulir pendaftaran.
melakukan pengecekan terhadap fitur-fitur yang
Panduan tata cara suatu kegiatan ada di website resmi masing-masing kementerian.
yang berhubungan dengan layanan Kemudian, fitur-fitur tersebut akan dipetakan ke
tersebut. tahapan pengimplementasian e-government
3 Layanan Interaksi antara pihak pemerintah
online dan masyarakat berupa layanan
dengan kerangka Deloitte & Touche. Setiap hasil
publik yang tersedia secara online. pemetaan fitur tersebut akan dikonfirmasikan
4 Produk Peraturan maupun kebijakan- kembali dengan wawancara terhadap personil
hukum kebijakan yang dikeluarkan terkait.
pemerintah terkait dengan masing-
masing kementerian.
Tahap 1: Penyebaran/Publikasi Informasi.
5 Pengaduan/ Fasilitas yang disediakan Semua kementrian di Indonesia telah memiliki
saran kementerian pada situs web-nya website resmi untuk menyediakan informasi
dalam menjembatani aspirasi seperti profil, layanan online, sejarah, tugas dan
maupun keluhan masyarakat.
6 Link Tautan yang berkaitan dengan
fungsi, visi dan misi, kontak ke masyarakat.
kementerian, baik ke lembaga lain Selain menyediakan informasi, beberapa
yang berhubungan maupun lembaga- kementerian sudah mulai menyediakan layanan
lembaga di bawah pengawasannya. publik sederhana yang dapat dilakukan secara
online, antara lain Kementerian Luar Negeri,
Tahap 6: Integrasi Secara Penuh dan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian
Transformasi Organisasi. Tahap terakhir ini Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian
merupakan pengaksesan layanan dan informasi Perhubungan, Kementerian Pertanian,
pemerintah yang sepenuhnya terintegrasi dari satu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
tempat saja (misal Enterprise Resource Planning). Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian
Sistem layanan pemerintah yang pada awalnya Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional,
hanya berupa penyediaan informasi sekarang Kementerian Sosial, dan Kementerian Agama.
berubah menjadi pusat pelayanan yang dapat Pada tahap berikutnya akan dijelaskan mengenai
disesuaikan dengan keinginan pelanggannya. layanan transaksi online yang disediakan
Studi dari Yusuf Suwidhi tahun 2007 telah pemerintah sesuai dengan urutan tahapan
memberikan peringkat implementasi e- framework Deloitte & Touche.
government pada 11 pemerintah daerah di
138 Journal of Information Systems, Volume 6, Issues 2, October 2010

Gambar 1. Tahapan e-government berdasarkan kerangka


Deloitte & Touche.

Tahap 2: Transaksi dengan Komunikasi Dua Sampai saat ini pemerintah Indonesia belum
Arah. Pada tahap ini terjadi transaksi dua arah menyediakan suatu portal seperti yang telah
antara masyarakat dengan pemerintah. Pengertian disebutkan di atas. Dikarenakan kementerian
dua arah dalam hal ini adalah adanya hubungan Indonesia belum mencapai tahap 3 maka tahapan-
timbal balik antara pihak pengguna, dalam hal ini tahapan selanjutnya tidak akan diperiksa.
masyarakat, dengan pihak pemerintah sebagai Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat
penyedia layanan. Misalnya jika pengguna disimpulkan bahwa aplikasi e-government yang
memberikan data diri pada saat pembuatan dimiliki oleh kementerian harus ditingkatkan
paspor, pihak pemerintah akan memberikan fitur-fiturnya seperti menyediakan fitur transaksi
feedback berupa dokumen yang dapat dicetak dari pembayaran, portal multifungsi dan lain
transaksi tersebut. Sama halnya jika pengguna sebagainya untuk memberikan layanan yang lebih
melakukan pembayaran pajak, tanda bukti responsif dan efisien.
pembayaran dapat dicetak sebagai referensi jika
diperlukan. Setelah proses seleksi dilakukan, 4. Kesimpulan
terdapat beberapa kementerian yang telah
menerapkan layanan transaksi secara online. Kontribusi yang Dihasilkan, berdasarkan
Beberapa kementerian tersebut beserta direktorat hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian
yang menaungi layanan transaksi online terkait ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
dapat dilihat pada tabel II. Pertama, seluruh kementerian di Indonesia telah
Tahap 3: Portal Multifungsi. Berdasarkan memenuhi tahap pertama implementasi e-
tabel II, fitur-fitur yang disediakan pada tahap ini, government berdasarkan framework Deloitte &
antara lain, seluruh layanan yang dapat dilakukan Touche dan tingkat implementasi e-government
secara online, di mana terdapat tautan yang akan pada level kementerian di Indonesia berdasarkan
mengarahkan pengguna ke situs web berkaitan framework Deloitte & Touche berada pada tahap
yang menyelenggarakan layanan tersebut, dua yaitu “official” two-way transactions. Hal ini
informasi maupun pengumuman penting yang ditunjukkan oleh status implementasi 100% pada
berkaitan dengan pemerintah, misalnya beberapa layanan online di beberapa Kementerian
pemberitahuan batas pembayaran pajak, dan dan juga tidak adanya implementasi e-government
pengelompokan berbagai informasi berdasarkan untuk tahap-tahap selanjutnya.
subjek yang berkaitan.
Handayani, et al., Analisis Tingkat Implementasi E-Government 139

TABEL II Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan aplikasi


LAYANAN ONLINE DI WEBSITE KEMENTERIAN
registrasi peserta transmigrasi, dan Kementerian
Kementerian Direktorat Layanan Online
Kementerian Direktorat Layanan prapermohonan
Pendidikan Nasional dengan aplikasi pengajuan
Hukum dan Jenderal pembuatan paspor secara akun Dapodik, pengajuan beasiswa unggulan dan
Hak Asasi Imigrasi online pengajuan ijin penyelenggaraan program studi
Manusia baru (Direktorat Pendidikan Tinggi). Sedangkan
Kementerian Direktorat e-Registration merupakan
untuk pemeringkatan berdasarkan jumlah aplikasi
Keuangan Jenderal layanan untuk registrasi yang telah dibuat, peringkat pertama dipegang
Pajak NPWP bagi wajib pajak oleh Kementerian Pendidikan Nasional, peringkat
Direktorat Registrasi importir, kedua oleh Kementerian Keuangan, peringkat
Jenderal Bea merupakan kegiatan
dan Cukai pendaftaran yang
ketiga oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
dilakukan oleh importir ke Manusia, dan Kementerian Tenaga Kerja dan
Direktorat Jenderal Bea Transmigrasi.
dan Cukai untuk Riset ke Depan, pada model pendekatan
mendapatkan Nomor
Identitas Kepabeanan
framework Deloitte & Touche, cakupan e-
Registrasi Pengusaha government yang dilihat hanya terbatas pada
Pengurusan Jasa layanan online yang disediakan pemerintah untuk
Kepabeanan (PPJK), masyarakat di mana situs pemerintah digunakan
merupakan layanan
registrasi bagi badan usaha
sebagai objek yang diteliti. Untuk penelitian
yang melakukan kegiatan selanjutnya diharapkan dapat melakukan
pengurusan pemenuhan penentuan tingkat implementasi e-government di
kewajiban pabean untuk Indonesia dengan framework yang berbeda yang
dan atas kuasa importir
atau eksportir
tidak hanya melihat dari segi layanan online-nya
Kementerian Registrasi peserta saja tetapi juga dari sisi lainnya, misalnya
Tenaga Kerja transmigrasi online, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan.
dan merupakan layanan untuk
Transmigrasi masyarakat yang ingin
mendaftarkan diri sebagai
Referensi
calon peserta transmigrasi
Kementerian Pusat Statistik Pengajuan akun Dapodik [1] S. Yusuf, Pemeringkatan E-government Di
Pendidikan Pendidikan (Data Pokok Pendidikan), Indonesia (Pemerintah Provinsi), E-
Nasional merupakan layanan bagi
pihak sekolah yang ingin
Government Lab of Computer Science
mendaftarkan sekolahnya Faculty, Universitas Indonesia, 2007.
sebagai user Dapodik [2] D. Norris, E-government Research: Policy
Biro Beasiswa unggulan online, and Management, Igi Publishing, New York,
Perencanaan merupakan layanan bagi
dan siswa yang ingin
2008.
Kerjasama mengajukan permohonan [3] K. Afriani & F. Wahid, Dampak E-
Luar Negeri beasiswa secara online government pada Good Governance:
Temuan Empiris dari Kota Jambi,
Direktorat Pengajuan Ijin
Pendidikan Penyelenggaraan Program
Universitas Islam Indonesia,
Tinggi Studi Baru, merupakan http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article
layanan bagi perguruan /view/1212/1014, retrieved June 22, 2010.
tinggi yang ingin [4] Z.A. Hasibuan, Langkah-Langkah Strategis
membuka program studi
baru
dan Taktis Pengembangan E-government
Evaluasi Penyelenggaraan untuk PEMDA,
Program Studi, merupakan http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/
layanan untuk melakukan 9a718f5de296b35a5881da64421a3214776dd
kegiatan pelaporan kinerja
perguruan tinggi
c19.pdf, 2007, retrieved June 25, 2010.
[5] E. Turban & D. King, Introduction to E-
commerce, Prentice Hall, New Jersey, 2003.
Kedua, adapun kementerian yang telah [6] M. Suharko, Evaluasi WEB e-Government
mengimplementasi tahap dua, antara lain Pemerintah Daerah di Indonesia, 2009.
Kementerian Hukum dan HAM dengan aplikasi [7] O. Kalvin, “Analisis efektifitas e-
pembuatan paspor online, Kementerian Keuangan government pada Departemen Kelautan dan
dengan aplikasi registrasi NPWP (Direktorat Perikanan,” B.S Thesis, Magister of
Jenderal Pajak), registrasi importir (Direktorat Inforamtion Technology, Universitas
Jenderal Bea dan Cukai) dan registrasi PPJK Indonesia, Indonesia, 2010.
(Direktorat Jenderal Bea dan Cukai), Kementerian

Anda mungkin juga menyukai