Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi Dua Mingguan Pendidikan

Guru Penggerak Angkatan 9 Modul 1.1.

Rahma Wati, S.Pd

Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara

Apa yang Saya Alami?


Setelah lulus seleksi Pendidikan Guru Penggerak, saya dinyatakan sebagai calon guru penggerak
Angkatan 9. Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 dimulai pada Rabu, 16 Agustus 2023 berupa
pembukaan kegiatan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Zoom.
Pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 dilaksanakan Lokakarya Orientasi atau sering disebut Lokakarya
Ke-0. Kegiatan ini dilaksanakan melalui daring. Dalam kegiatan itu juga diundang pengawas dan kepala
sekolah.

Kegiatan Lokakarya Orientasi yang pertama adalah pembukaan. Semua peserta mulai dari CGP, kepala
sekolah, pengawas, dan pejabat dinas yang diundang hadir dalam sebuah aula. Setelah acara dibuka, ada
sambutan dari Kepala Dinas Kabupaten Karanganyar, yang pada waktu itu diwakili Sekretaris Dinas, yakni
Ibu Nurini Retno Hartati, S.H.,M.M.

Setelah pembukaan dan sambutan, CGP masuk ke ruang sesuai dengan kelas masing-masing. Di kelas, sudah
ada Pengajar Praktik saya, yakni Bapak Harry Pramudjoko. Selain itu, ada pula Pengajar Praktik dari
kelompok lain yakni Bapak Ali Muchsan dan Ibu Hidayati, S.Pd.,M.Pd.

Ada beberapa tujuan kegiatan lokakarya orientasi, di antaranya:

a) CGP mampu mengenal ekosistem belajar program Pendidikan Guru Penggerak

b) CGP mampu memahami program Pendidikan Guru Penggerak

c) CGP mampu mengidentifikasi posisi diri

d) CGP mampu membuat rencana pengembangan kompetensi diri guru penggerak, dukungan yang
diperlukan, dan tantangan yang mungkin akan terjadi.

Kegiatan yang dilakukan di kelas saat lokakarya orientasi, yaitu adanya kesepakatan kelas, harapan dan
kekhawatiran, pengantar program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dan perjalanan CGP, posisi diri,
rencana pengembangan kompetensi diri, dan refleksi peserta CGP.

Setelah lokakarya orientasi, pada hari yang sama saya melakukan Pretest Modul 1 Pendidikan Guru
Penggerak melalui Learning Management System (LMS).

Mulai hari Senin, 24 Oktober 2022 saya mulai mempelajari Modul 1.1. tentang Filosofi Pemikiran
Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara. Saya awali dengan belajar mandiri dari kegiatan Mulai dari Diri
dan Eksplorasi konsep.

Pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 pukul 13.00 – 14.30 WIB dilaksanakan Forum Diskusi Virtual dengan
Fasilitator Wiwik Intarti dan Pengajar Praktik Eko Rochmat dan Harry Pramudjoko. Di ruang diskusi ini
saya berlatih membangun kerangka berpikir dan menyampaikan ide berdasarkan pemahaman dan
internalisasi konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam ruang diskusi virtual.

Pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 pukul 14.00 – 16.15 WIB dilaksanakan Ruang Kolaborasi Modul 1.1.
secara virtual melalui G-Meet. Di kegiatan itu saya berkolaborasi bersama kelompok saya membuat tugas
tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara dihubungkan dengan sosio kultural pendidikan saat ini.
Pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 pukul 12.30 – 14.45 WIB dilaksanakan ruang kolaborasi yang kedua. Di
kegiatan ini saya dan kelompok saya mempresentasikan hasil kolaborasi di kegiatan sebelumnya. Hasil dari
ruang kolaborasi harus diunggah di LMS masing-masing CGP paling lambat tanggal 1 November 2022.

Pada hari Senin- Selasa, 31 Oktober – 1 November 2022 saya belajar secara mandiri untuk memahami
filosofi pemikiran KHD pada LMS 1.1.a.6 Demonstrasi Kontekstual modul 1.1. Setelah itu, saya membuat
satu berupa video puisi untuk menggambarkan pemikiran filosofis KHD sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman baru yang saya peroleh.

Pada hari Kamis 3 November 2022, saya mengikuti Kegiatan Elaborasi Pemahaman 1.1 bersama Instruktur
secara virtual. Instrukturnya adalah Ibu Asyrawati. Setelah kegiatan elaborasi, saya melakukan refleksi
dengan mengerjakan tugas 1.1.a.8 yaitu Koneksi Antarmateri, Kesimpulan, dan Refleksi Modul 1.1.

Apa yang Saya Rasakan?

Selama dua minggu mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 saya merasakan berbagai
macam perasaan. Ada perasaan bangga, senang, minder, dan khawatir. Saya sangat bangga menjadi bagian
dari proses PGP Angkatan 9 karena bisa bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang hebat, mulai dari
teman CGP, pengajar praktik, fasilitator, sampai instruktur walaupun itu baru melalui dunia maya.

Saya senang karena bisa menambah ilmu dan pengalaman saya tentang pendidikan. Namun, kadang
ada rasa minder dalam diri saya karena berhadapan dengan orang-orang hebat. Walaupun demikian, saya
tetap mengambil sisi positifnya, yakni dengan bertemu mereka, saya bisa belajar dan menggali pengalaman
serta ilmu mereka sehingga akan ada peningkatan kualitas dan kompetensi dalam diri saya. Kadang pula ada
rasa khawatir dalam diri saya, yakni khawatir tidak bisa mengikuti alur dan proses PGP Angkatan 9 dengan
lancar. Ada rasa khawatir tugas tidak selesai atau yang paling saya rasakan adalah khawatir jika ada
pertemuan virtual, tetapi berbenturan dengan kegiatan sekolah atau masyarakat.

Apa yang Saya Dapatkan?


Saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman selama ikut andil dalam proses PGP Angkatan 9.
Saya belajar banyak tentang pemikiran dan filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara. Selama jadi guru
dan sebelumnya jadi mahasiswa FKIP, saya belum banyak belajar tentang pemikiran-pemikiran Ki Hadjar
Dewantara. Dengan mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, saya menjadi lebih
paham tentang arti sebenarnya pendidikan. Saya menjadi lebih paham tentang artinya merdeka belajar dan
merdeka mengajar.
Dalam proses PGP, saya juga mendapatkan teman baru. Saya bisa bertukar pikiran dan pengalaman
dengan mereka. Saya juga bisa berkolaborasi mengerjakan tugas sehingga tugas PGP menjadi lebih
ringan. Dengan menjalani proses PGP saya juga bisa belajar memanajemen waktu dengan baik. Saya bisa
membiasakan untuk mengatur jadwal kegiatan di sekolah dengan jadwal kegiatan PGP.

Apa yang Akan Saya Lakukan?


Setelah memepelajari dan mendapatkan ilmu dari Modul 1.1. tentang Filosofi Pendidikan Nasional Ki
Hadjar Dewantara, saya akan berusaha mengimplementasikan apa yang sudah saya pelajari di modul
tersebut. Dalam pembelajaran saya akan berusaha untuk mengedepankan proses “menuntun” daripada
mengajari. Saya juga akan berusaha mendesain dan menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa
sehingga setiap siswa bisa “merdeka belajar”. Tujuannya adalah mereka bisa tumbuh sesuai dengan
kodratnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai