Nilai Dasar, Kode Etik & Perilaku Pegawai
Nilai Dasar, Kode Etik & Perilaku Pegawai
TENTANG
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI
DILINGKUNGAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA
DEWAN DIREKSI
LEMBAGA PENYIARAN PUBL!K RADIO REPUBLIK INDONESIA,
MEMUTUSKAN
Menetapkan PERATURAN DEWAN DIREKSI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
RADIO REPUBLIK INDONESIA TENTANG NILAI DASAR, KODE
ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI DI LINGKUNGAN
LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Lingkup pengaturan Landasan Kerja, Nilai DasarASN, Kode Etik dan
Kode Perilaku mencakup:
a. Nilai Dasar ASN;
b. Landasan kerja LPP RRI;
c. Penerapan Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku;
d. Penegakan Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku; dan
e. Pengawasan dan Evaluasi terhadap pelaksanaan Kode Etik dan
Kode Perilaku.
BAB II
Pasal 3
Setiap pegawai RRI wajib menjunjun tinggi nilai dasar aparatur sipil
negara dan landasan kerja LPP RRI dalam menjalankan tugas,
fungsi dan kegiatan sehari-hari baik di dalam maupun di luar
lingkungan LPP RRI
Pasal 4
(1) Nilai DasarASN meliputi.
-6-
Pasal 5
Landasan Kerja Angkasawan/Angkasawati LPP RRI berpedoman
dan mengacu pada Tri Prasetya RRI yang meliputi:
-7-
BAB III
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
Pasal 6
Kode Etik
Kode Etik sebagaimana tersebut pada Pasal 4 ayat (2) terdiri dari:
Pasal 7
Kode Perilaku Pegawai
(5) Kewajiban dan larangan sesuai dengan nilai Loyal dan Kode etik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf e meliputi:
a. memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik lndonesia Tahun 1945, setia kepada
Negara Kesatuan Republik lndonesia seta pemerintahan
yang sah;
1) Kewajiban
a) memiliki sikap dan perilaku yang berlandaskan
Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara
Republik lndonesia Tahun 1945; dan
b) berpartisipasi dalam kegiatan LPP RRI yang
melibatkan seluruh pegawai.
2) Larangan
a) mengikuti kegiatan/menjadi anggota organisasi
radikal yang dilarang Pemerintah;
b) terlibat dan berpartisipasi dalam politik praktis;
c) menunjukkan kepribadian kepada salah satu calon
Presiden/Wakil Presiden, Dewan Penrtrakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Peruvakilan
Rakyat Daerah; dan
d) mengutamakan kepentingan pribadi dalam
melaksanakan tugas di bidang standardisasi dan
penilaian kesesuaian.
b. menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara;
1) Kewajiban
a) berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang
berlaku dimanapun berada;
b) menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan
penuh integritas dan komitmen,
c) menggunakan media sosial dengan bijak; dan
d) mendukung secara positif keputusan pimpinan.
2) Larangan
a) menyebarkan informasi yang dapat merusat citra LPP
RRI;
_1 5_
BAB IV
PENERAPAN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
Pasal B
LPP RRI melakukan penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku melalui
upaya:
a. lnternalisasi;
b. lnstitusionalisasi; dan
c. Eksternalisasi secara berkelanjutan.
Pasal 9
Penerapan internalisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf
a dilakukan melalui:
-18-
Pasal 10
(1) Penerapan lnstitusionalisasi sebagaimana dimaksud Pasal 8
huruf b dilakukan melalui:
a. Pemeliharaan komitmen; dan
b. Pencegahan.
(2) Pemeliharaaan komitmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui kegiatan:
-1 9-
Pasal 11
BAB V
PENEGAKAN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
Pasal 12
Penerimaan Laporan Dugaan Pelanggaran:
(1) Penegakan Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku diterapkan
dengan ketentuan:
a. Pegawai diduga tidak menjalankan kewajiban Nilai Dasar,
Kode Etik dan Kode Perilaku; atau
b. Pegawai diduga melanggar Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode
Perilaku.
(2) Pengaduan dugaan pelanggaran Nilai Dasar, Kode Etik dan
Kode Perilaku oleh Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat
(1 ) disampaikan melalui:
a. Surat;
b. Surat elektronik, (e-mail);
c. Sistem Pelaporan Pelanggaran dan Sistem Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Nasional - Layanan Aspirasi
dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-Lapor!);
d. Temuan Badan Pengawasan Keuangan (BPK);
e. Hasil penyelidikan aparat penegak hukum;
f. Laporan dari pejabaUpegawai lainnya; dan/atau
g. Media lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
diterima oleh:
a. Satuan Pengawasan lntern
-21-
Pasal 13
Penegakan oleh Atasan Langsung
(1) Atasan langsung terlapor yang menerima laporan dugaan
pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku harus melakukan
pemeriksaan atas temuan dan/atau pengaduan dan menjaga
kerahasiaaan identitas pelapor.
(2) Dalam melakukan pemeriksaaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Atasan langsung harus melakukan:
a. Pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran dan dapat
didampingi oleh unit kepatuhan internal (unit yang mengelola
kepegawaian) dalam hal diperlukan,
b. Permintaan keterangan dan tanggapan terhadap terlapor;
c. Pemeriksaan yang dilakukan dibuat secara tertulis dalam
bentuk Berita Acara.
(3) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, terbuktiadanya dugaan
pelanggaran, atasan langsung harus meneruskan secara
hierarki kepada Pejabat yang Berwenang.
Pasal 14
Sanksi
(1) Pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Nilai
Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku dijatuhi sanksi moral.
(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. pernyataan secara tertutup; dan
b. pernyataan secara terbuka.
-22-
Pasal 15
(1) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam pasal 14
ditetapkan oleh pejabat yang benruenang berdasarkan putusan
sidang majelis kode etik dan kode perilaku.
(2) Pejabat yang benvenang menjatuhkan sanksi moral
sebagaimana dimaksud ayat (1) yaitu:
a. Direktur Utama bagi pegawai LPP RRI yang menduduki
jabatan Kepala Satuan Kerja;
b. Direktur pada Direktorat bagi pegawai LPP RRI yang
menduduki jabatan administrator, jabatan pengawas,
jabatan fungsional dan jabatan pelaksana di lingkungan
masi ng-masi ng Direktorat;
Pasal 16
(1) Selain penjatuhan sanksi moral sebagaimana dimaksud pasal
18, pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik
dan kode perilaku dapat dijatuhi hukuman disiplin.
-23-
BAB VI
MAJELIS KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
Pasal 17
(1) Dewan Direksi membentuk Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku
untuk menangani dugaan pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku yang dilakukan oleh Pegawai.
(2) Untuk membantu pelaksanaan tugas Majelis Kode Etik dan
Kode Perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dibentuk sekretariat Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku yang
melaksanakan fungsi kesekretariatan.
Pasal 18
Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku mempunyaitugas:
a. Melakukan pemeriksaan data dan informasi baik atas prakarsa
sendiri maupun atas laporan,
b. Memutuskan hasil penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik
dan Kode Perilaku;
c. Memberikan rekomendasi tindakan administratif terhadap
Pegawai yang diputuskan melanggar Kode Etik dan Kode
Perilaku; dan
d. Melakukan koordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara
terkait penanganan pelanggaran.
Pasal 19
(1) Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku berjumlah gasal dengan
jumlah paling sedikit 3 (tiga) orang untuk satuan kerja dan paling
banyak 5 (lima) orang untuk Kantor Pusat LPP RRl, dengan
susunan:
a. (satu) orang ketua merangkap anggota; dan
b. Anggota.
-24-
(2) Keanggotaan Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku terdiri atas:
a. Pejabat yang benvenang;
b. Atasan langsung Pegawai yang diduga melanggar Kode Etik
dan Kode Perilaku;
c. Unsur kepegawaian; dan/atau
d. Unsur pengawasan internal.
Pasal 20
(1) Dalam hal Pegawai yang diduga melanggar Kode Etik dan Kode
perilaku merupakan anggota Majelis Kode Etik dan Kode
Perilaku, yang bersangkutan diganti dalam keanggotaan Majelis
Kode Etik dan Kode Perilaku oleh unsur lain yang terkait.
(2) Dalam hal yang diduga melanggar Kode Etik dan Kode Perilaku
merupakan Pejabat yang Berwenang, penanganan
pelanggarannya dilakukan oleh Majelis Kode Etik dan Kode
Perilaku instansi pemerintah tingkat pusat.
Pasal 21
Pemanggilan dan Pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik dan
Kode Perilaku dilakukan dengan cara:
a. Tata cara pemanggilan
1) Pegawaiyang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik dan
Kode Perilaku dipanggil secara tertulis untuk diperiksa oleh
atasan langsung atau Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku.
2) Pemanggilan secara tertulis bagi Pegawai yang diduga
melakukan pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku
dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal
pemeriksaan.
3) Dalam hal Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran
Kode Etik dan Kode Perilaku tidak hadir pada tanggal yang
telah ditentukan, dilakukan pemanggilan kedua.
4) Pemanggilan Kedua dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sejak tanggal pemanggilan pertama.
-25-
(luar jaringan).
BAB VII
PENGAWASAN DAN EVALUASI TERHADAP
-27-
Pasal22
Pasal 23
Pengawasan Kode Etik dan Kode Perilaku bertujuan untuk:
a. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan
wawasan kebangsaan Pegawai sehingga dapat menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik lndonesia;
Menjaga martabat, kehormatan, citra reputasi dan kredibilitas
LPP RRI serta menciptakan keharmonisan sesama Pegawai
dalam rangka mencapai dan mewujudkan budaya kerja yang
sesuai dengan nilai-nilai dasar LPP RRI dalam melaksanakan
tugas kedinasan dan pergaulan hidup sehari-hari;
c. Meningkatkan kepatuhan, semangat pengabdian, integritas,
profesionalisme dan kesetiaan serta ketaatan Pegawai kepada
Negara Kesatuan Republik lndonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945.
tata nilai etika dalam
Mencegah terjadinya pelanggaran
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
kecurangan, penyalahgunaan wewenang dan adanya kepastian
perilaku dalam situasi dilematis,
Pasal24
Satuan Pengawas lnternal LPP RRI dalam melakukan pengawasan
internal atas pelaksanaan kode etik dan kode perilaku berkoordinasi
dengan Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku.
Pasal 25
.28-
BAB VIII
KETENTUAN LAIN
Pasal 26
Pejabat fungsional dilingkungan LPP RRI harus memenuhi kode etik
dan kode perilaku dalam peraturan ini dan memenuhi kode etik dan
kode perilaku jabatan fungsional dan profesi sesuai jabatan
fungsionalnya.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 27
Peraturan Dewan Direksi LPP RRI ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
di Jakarta