Anda di halaman 1dari 4

RINITIS AKUT

No. Dokumen : 442/120/SOP/PUSK BA


I/2023

SOP No. Revisi : 01

Tanggal Terbit : 19/01/2023

Halaman : 1/3

UPTD.PUSKESMAS dr. I WayanAgusArisnawan


BANJARANGKAN I NIP. 198608142011011009

1. Pengertian Rinitis akut atau acute nasopharyngitis (J00) adalah peradangan pada
mukosa hidung yang berlangsung akut (<12 minggu). Hal ini dapat
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun iritan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan rinitis
akut.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I Nomor 22 Tahun 2023
tentang Pedoman Pelayanan Klinis Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) di UPTD Puskesmas Banjarangkan I.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022, tentang Panduan Praktek Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Prosedur 1. Alat :
a. Tensimeter
b. Termometer
c. Stetoskop
d. Lampu kepala
e. Spekulum hidung

2. Bahan :
a. Handscoen
b. Rekam Medis
6. Langkah- 1. Mengidentifikasi pasien.
Langkah 2. Melakukan anamnesa (Subjective) :
a. Keluhan : Keluar ingus dari hidung (rinorea), hidung tersumbat,
dapat disertai rasa panas atau gatal pada hidung, bersin-bersin,
dapat disertai batuk.
b. Faktor resiko : penurunan daya tahan tubuh, paparan debu, asap,
atau gas yang bersifat iritatif, paparan dengan penderita infeksi
saluran napas.
3. Melakukan pemeriksaan (Objective) :
a. Pemeriksaan fisik :
1) Suhu dapat meningkat,
2) Rinoskopi anterior :
a) Tampak kavum nasi sempit, terdapat sekret serous atau
mukopurulen, mukosa konka udem dan hiperemis,
b) Pada rinitis difteri tampak sekret yang bercampur darah,
c) Membran keabu-abuan tampak menutup konka inferior dan
kavum nasi bagian bawah, membrannya lengket dan bila
diangkat mudah berdarah.
b. Pemeriksaan penunjang : tidak diperlukan.
4. Menegakkan diagnosis (Assessment) :
a. Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Klasifikasi berdasarkan etiologi :
1) Rinitis simplek (pilek, selesma, common colds, coryza)
2) Rinitis influenza
3) Rinitis bakteri dibagi menjadi 2 yaitu : infeksi non spesifik,
dan rinitis difteri.
4) Rinitis iritan
b. Diagnosis banding
Rinitis alergi pada serangan akut, rinitis vasomotor pada
serangan akut.
Komplikasi : rhinosinusitis, otitis media akut, otitis media efusi,
infeksi traktus respiratorius bagian bawah.
5. Merencanakan tatalaksana (Planning) :
a. Penatalaksanaan
1) Non medikamentosa
a) Istirahat yang cukup.
b) Menjaga asupan yang bergizi dan sehat.
2) Medikamentosa
a) Simtomatik: analgetik dan antipiretik (Paracetamol),
dekongestann opikal, dekongestan oral (Pseudoefedrin,
Fenilpropanolamin, Fenilefrin).
b) Antibiotik: bila terdapat komplikasi seperti infeksi sekunder
bakteri, Amoksisilin, Eritromisin, Sefadroksil.
c) Untuk rinitis difteri: Penisilin sistemik dan anti-toksin
difteri. Rencana Tindak Lanjut Jika terdapat kasus rinitis
difteri dilakukan pelaporan ke dinas kesehatan setempat.
b. Konseling dan edukasi
Memberitahu individu dan keluarga untuk :
1) Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat.
2) Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh
wajah.
3) Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah
terinfeksi.
4) Menutup mulut ketika batuk dan bersin.
5) Mengikuti program imunisasi lengkap, seperti vaksinasi
influenza, vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya
rinitis eksantematosa.
6) Menghindari pajanan alergen bila terdapat faktor alergi
sebagai pemicu.
7) Melakukan bilas hidung secara rutin
7. Bagan Alir
Identifikasi Pasien

Melakukan anamnesa (S)

Melakukan pemeriksaan (O)

Menegakkan diagnosis (A)

Merencanakan
tatalaksana (P)

8. Hal-hal yang Prognosis :


perlu 1. Ad vitam : Bonam
diperhatikan 2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
9. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
10. Dokumen -
terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
histori diberlakukan
perubahan
1 Kebijakan Menyesuaikan dengan SK 19 Januari
terbaru : SK Kepala UPTD 2023
Puskesmas Banjarangkan I
Nomor 22 Tahun 2023 tentang
Pedoman Pelayanan Klinis
Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) di UPTD Puskesmas
Banjarangkan I.
2 Referensi Menyesuaikan dengan referensi 19 Januari
terbaru : Keputusan Menteri 2023
Kesehatan Republik Indonesia,
Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022,
tentang Panduan Praktek Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
3 Unit Terkait Penghapusan Ruang 19 Januari
pemeriksaan ISPA 2023
RINITIS AKUT
No. : 442/120/DT/PUSK
Dokumen BA I/2023
DAFTAR No. Revisi : 01
TILIK
TanggalTerbit : 19/01/2023
Halaman : 1/1

UPTD.
PUSKESMAS dr. I WayanAgusArisnawan
NIP. 198608142011011009
BANJARANGKAN I

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Mengidentifikasi pasien
2. Melakukan anamnesa (Subjective) :
a. Keluhan
b. Faktor resiko
3. Melakukan pemeriksaan (Objective) :
a. Pemeriksaan fisik
4. Menegakkan diagnosis (Assessment) :
a. Diagnosis klinis
5. Merencanakan tatalaksana (Planning) :
a. Penatalaksanaan
b. Konseling dan edukasi

R = (Ya/(Ya + Tidak)) x 100 % =…………

Anda mungkin juga menyukai