Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ardian Dwi Cahyo

NPM : 20.0102.0070
Kelas : Akuntansi 20B
Mata Kuliah : Manajemen Strategi

Review dan Kritik Artikel

Judul What Is Strategy


Penulis Michael E. Porter
Tahun 1996

Review Artikel
Abstrak Artikel ini membahas pentingnya perencanaan strategis dalam
bisnis kontemporer dan kebutuhan akan penelitian lebih lanjut
tentang topik tersebut. Artikel ini menyoroti beberapa artikel yang
mengeksplorasi berbagai aspek perencanaan strategis, termasuk
perkembangannya di General Electric dan klub otomotif RACC
Spanyol. Artikel ini juga membahas peran konsultan strategi
eksternal dalam bisnis kecil dan menengah serta modal ventura
dalam perencanaan strategis. Para penulis berpendapat bahwa
perencanaan strategis adalah praktik yang dinamis dan efektif
yang dapat mendukung kreativitas dan beradaptasi dengan
perubahan keadaan. Mereka menyerukan penelitian lebih lanjut
untuk lebih memahami berbagai cara di mana perencanaan
strategis dapat dilakukan dan bagaimana dapat ditingkatkan.
Pendahuluan Artikel ini membahas konsep posisi strategi dan bagaimana
perusahaan dapat membedakan dirinya dari pesaing mereka. Ini
menggunakan contoh Southwest Airlines dan Ikea untuk
mengilustrasikan pendekatan yang berbeda terhadap posisi
strategi. Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi
perusahaan Jepang dalam mengembangkan posisi strategi yang
berbeda. Ini disimpulkan dengan menjelaskan tiga dasar posisi
strategi: posisi berdasarkan variasi, berdasarkan kebutuhan, dan
posisi berdasarkan akses.
Artikel ini membahas konsep posisi strategi dan pentingnya trade-
off dan keseimbangan dalam mencapai keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Ini menjelaskan bahwa perusahaan perlu
memilih posisi yang unik dan berharga yang melibatkan rangkaian
kegiatan yang berbeda dari pesaing mereka. Trade-off diperlukan
untuk melindungi dari imitasi dan straddling, dan muncul dari
inkonsistensi dalam citra atau reputasi, perbedaan dalam kegiatan,
dan batasan pada koordinasi dan kontrol internal. Kesesuaian, di
sisi lain, mengacu pada bagaimana kegiatan saling melengkapi dan
memperkuat satu sama lain, menciptakan rantai yang kekuatan
mata rantai terkuatnya.
Tinjauan Tinjauan teori pada artikel ini mencakup beberapa konsep yang
Teori dijelaskan oleh Michael E. Porter. Salah satu konsep yang dibahas
adalah perbedaan antara efektivitas operasional dan strategi.
Porter menjelaskan bahwa efektivitas operasional melibatkan
melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada pesaing,
sedangkan strategi melibatkan melakukan kegiatan yang berbeda
atau melakukan kegiatan yang sama dengan cara yang berbeda. .
Hasil Hasil artikel tersebut adalah penekanan pada pentingnya posisi
strategis dalam mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Artikel ini menjelaskan perbedaan antara efektivitas
operasional dan strategi, dengan mengatakan bahwa strategi
melibatkan melakukan kegiatan yang berbeda atau melakukan
kegiatan yang sama dengan cara yang berbeda. Artikel ini juga
menyoroti bahaya fokus hanya pada efektivitas operasional, karena
dapat menyebabkan konvergensi kompetitif dan pengembalian
yang menurun.
Artikel ini juga membahas tentang perusahaan Jepang yang
cenderung fokus pada efektivitas operasional dan kurang
mengembangkan posisi strategis yang berbeda. Artikel ini
menjelaskan bahwa perusahaan Jepang perlu belajar strategi dan
mengatasi hambatan budaya yang kuat, seperti orientasi
konsensus dan kecenderungan untuk memediasi perbedaan
daripada menonjolkan perbedaan.
Artikel ini juga mengacu pada contoh Southwest Airlines dan Ikea
untuk mengilustrasikan pendekatan yang berbeda terhadap posisi
strategis. Southwest Airlines memilih posisi berdasarkan variasi
dengan menawarkan penerbangan murah dengan layanan yang
sederhana, sedangkan Ikea memilih posisi berdasarkan kebutuhan
dengan menyediakan furnitur yang terjangkau dan dirakit sendiri.
Artikel ini juga menjelaskan tentang pentingnya trade-off dan
kesesuaian dalam mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Trade-off diperlukan untuk melindungi dari imitasi
dan straddling, dan muncul dari inkonsistensi dalam citra atau
reputasi, perbedaan dalam kegiatan, dan batasan pada koordinasi
dan kontrol internal. Kesesuaian, di sisi lain, mengacu pada
bagaimana kegiatan saling melengkapi dan memperkuat satu
sama lain, menciptakan rantai yang sekuat mata rantai terkuatnya.
Kesimpulan Kesimpulan
dan Saran Dalam artikel ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah pentingnya
posisi strategi dalam mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Perusahaan perlu memilih posisi yang unik dan
berharga yang melibatkan rangkaian kegiatan yang berbeda dari
pesaing mereka. Trade-off diperlukan untuk melindungi dari imitasi
dan straddling, dan muncul dari inkonsistensi dalam citra atau
reputasi, perbedaan dalam kegiatan, dan batasan pada koordinasi
dan kontrol internal. Kesesuaian juga penting, karena kegiatan yang
saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain menciptakan
rantai yang kekuatan mata rantai terkuatnya.
Selain itu, artikel ini juga menyoroti bahaya fokus hanya pada
efektivitas operasional, karena dapat menyebabkan konvergensi
kompetitif dan pengembalian yang menurun. Perusahaan juga
perlu menghindari jebakan pertumbuhan yang dapat
mempertahankan posisi strategi mereka.
Saran
Berdasarkan artikel yang disajikan, terdapat beberapa saran yang
dapat diambil. Pertama, perusahaan perlu memahami perbedaan
antara efektivitas operasional dan strategi. Efektivitas operasional
meliputi melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada pesaing,
sedangkan strategi melibatkan melakukan kegiatan yang berbeda
atau melakukan kegiatan yang sama dengan cara yang berbeda.

Kedua, perusahaan perlu mengembangkan posisi strategi yang


berbeda untuk mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Pemilihan posisi strategi yang unik dan berharga,
serta trade-off yang jelas, diperlukan untuk melindungi dari imitasi
dan straddling.

Ketiga, perusahaan Jepang perlu mempelajari strategi dan


mengatasi hambatan budaya yang kuat, seperti konteks dan
kecenderungan untuk memediasi perbedaan daripada menonjolkan
perbedaan.

Keempat, perusahaan perlu memahami pentingnya kekompakan


dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Kesesuaian mengacu pada bagaimana kegiatan saling melengkapi
dan memperkuat satu sama lain, menciptakan rantai yang
kekuatan mata rantai terkuatnya.

Kelima, perusahaan perlu menghindari jebakan pertumbuhan yang


dapat menjaga posisi strategis mereka. Fokus hanya pada
efektivitas operasional dapat menyebabkan konvergensi kompetitif
dan pengembalian yang menurun.
Kritik Artikel
Kritik terhadap artikel ini adalah bahwa tidak ada penjelasan yang cukup tentang bagaimana
perusahaan dapat mengembangkan posisi strategi yang berbeda. Artikel hanya memberikan
contoh Southwest Airlines dan Ikea sebagai perusahaan yang memiliki pendekatan yang
berbeda terhadap posisi strategi, tetapi tidak memberikan panduan atau strategi yang
konkret tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai hal tersebut. Lebih banyak contoh
dan penjelasan tentang langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh perusahaan akan
membantu pembaca dalam mengimplementasikan konsep-konsep yang dijelaskan dalam
artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai