Anda di halaman 1dari 8

Tugas Statistik Industri

Blue Print Kuisioner

“Budaya Kerja”

Kelompok 5

 Muhamad Arifin 352210830


 Akbar Fauzi 352210340
 M. Rivan Fadillah 352210379

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
KABUPATEN BEKASI
2023
Budaya Kerja

 Definisi Konseptual

Menurut Mondy (2015)“proses pembelajaran yang dirancang untuk mengubah kemampuan


karyawan dalam melakukan pekerjaannya”.
by Mondy (2015)”the learning process that designed to change the ability of employees to
perform his work”

 Devinisi Operasional
Dimensi Definisi Indikator Item
Pegawai baru merupakan proses memperkenalka 1. Keinginan belajar 1-5
New employee n karyawan baru ke pekerjaan, reka 2. Memahami nilai-nilai 6-10
n kerja, tanggung jawab, serta temp perusahaan
at kerja mereka. 3. Beradaptasi dengan
11-15
perubahan

Perubahan Tek Perubahan teknologi akan menguba 1. Keterampilan digital 16-20

nologi h suasana kerja dalam 2. Fleksibilitas dan mob


organisasi. Hal ini akan mempengar ilitas 21-25
Technology changes
uhi susunan 3. Komunikasi dan kola
pegawai suatu organisasi/perusaha borasi 26-30
an disebabkan tidak adanya
pegawai yang menguasai teknologi
baru tersebut, dengan demikian
diperlukan budaya kerja
Mutasi kegiatan ketenagakerjaan yang berk 1. Keterbukaan 31-35

Mutation aitan dengan proses pemindahan fu terhadap perubahan


ngsi, tanggung jawab, dan status pe 2. Keseimbangan kerja
kerjaan pekerja ke situasi tertentu d dan hidup 36-40
engan tujuan agar pekerja yang bers 3. Penghargaan
angkutan memperoleh kepuasan ke terhadap risiko dan 41-45
rja yang mendalam dan dapat mem kegagalan
berikan prestasi kerja.

Promosi Perpindahan dari suatu jabatan ke j 1. Loyalitas 46-50

Promotion abatan lain yang mempunyai status 2. Kreativitas dan 51-55


dan tanggung jawab dan yang lebih inisaitif
tinggi. Biasanya perpindahan ke jab 3. Bisa memberikan 56-60
atan yang lebih tinggi. solusi
 Item Pernyataan

NO Pernyataan Keterangan No. Di


Gform
Pegawai baru (Keinginan belajar)
1. Pegawai yang menunjukkan keinginan belajar aktif akan +
berpartisipasi dalam pelatihan dan pengembangan
2. Jika keinginan belajar tidak terkelola dengan baik, seseorang _
dapat merasa kewalahan dengan jumlah informasi dan
pengetahuan baru yang harus diproses.
3. Keinginan belajar seringkali terkait dengan kemampuan untuk +
berpikir kreatif dan berinovasi
4. Pegawai yang ingin terus belajar cenderung mengambil _
tanggung jawab tambahan di luar tugas utama mereka
5. Pegawai yang memiliki keinginan belajar cenderung mencari s +
olusi baru, berpikir di luar kotak, dan mencoba pendekatan bar
u dalam pekerjaan mereka.
Pegawai baru (Memahami nilai-nilai )
6. Pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai budaya kerja memp +
engaruhi pegawai dalam pengambilan keputusan.
7. Pemahaman yang buruk atau tidak akurat terhadap nilai-nilai _
perusahaan dapat menyebabkan pelanggaran etika dalam peri
laku kerja.
8. Jika individu tidak memahami atau tidak cocok dengan nilai-nil _
ai perusahaan, mereka mungkin tidak dapat beradaptasi deng
an baik dalam lingkungan kerja.
9. Pegawai yang memahami nilai-nilai budaya kerja dapat memp +
engaruhi perilaku anggota tim lainnya.
10. Pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya kerja d +
apat mempengaruhi loyalitas pegawai terhadap organisasi
Pegawai baru(Beradaptasi dengan perubahan)
11. Pegawai yang mampu beradaptasi dengan perubahan dalam b +
udaya kerja menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi peru
bahan tersebut
12. Perubahan dalam budaya kerja dapat menghasilkan perubaha _
n dalam peran dan tanggung jawab individu.
13. Kemampuan beradaptasi ditunjukkan oleh perubahan perilaku +
pegawai sesuai dengan perubahan dalam budaya kerja.
14. Jika perubahan dalam budaya kerja tidak sejalan dengan nilai- _
nilai pribadi individu, ini dapat menciptakan konflik internal.
15. Beradaptasi dengan perubahan juga melibatkan kemampuan u +
ntuk berpikir kreatif dan inovatif.
Perubahan Teknologi (Keterampilan digital)
16. kemampuan pegawai dalam menggunakan alat dan teknologi +
digital yang relevan dengan pekerjaan mereka.
17. : Dalam era digital yang terus berkembang, individu yang tidak _
memiliki keterampilan digital yang memadai berisiko tertinggal
dalam perubahan teknologi.
18. keterampilan digital juga mencakup pemahaman tentang kea +
manan dan privasi dalam penggunaan alat dan teknologi digita
l.
19. Kurangnya keterampilan digital dapat menghambat produktivit _
as karena individu mungkin menghadapi kesulitan dalam meng
gunakan alat dan aplikasi digital yang diperlukan untuk menyel
esaikan tugas dengan efisiensi.
20. Dalam budaya kerja digital, kemampuan untuk bekerja secara +
kolaboratif dan berkontribusi dalam tim virtual menjadi indikat
or keterampilan digital.
Perubahan Teknologi (Fleksibilitas dan mobilitas)
21. kemampuan pegawai untuk bekerja dari lokasi yang berbeda, +
di luar kantor tradisional.
22. Pegawai yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan mudah d +
alam budaya kerja memiliki kemampuan untuk mengatur jadw
al kerja mereka dengan fleksibilitas.
23. Kurangnya fleksibilitas dan mobilitas dapat membuat individu _
sulit beradaptasi dengan perubahan dalam tugas, tim, atau lin
gkungan kerja.
24. kemampuan pegawai untuk beradaptasi dengan cepat terhada +
p perubahan tugas atau tanggung jawab yang diberikan.
25. individu merasa terikat dengan rutinitas yang kaku dan kurang _
nya kesempatan untuk fleksibilitas, mereka mungkin mengala
mi rendahnya keterlibatan dan motivasi dalam pekerjaan.
Perubahan Teknologi (Komunikasi dan kolaborasi)
26. kemampuan pegawai untuk berkomunikasi secara terbuka dan +
jujur dengan rekan kerja.
27. Komunikasi dan kolaborasi yang buruk dapat mengakibatkan k _
urangnya saling dukung dan sinergi di antara anggota tim.
28. kemampuan untuk menggunakan saluran komunikasi yang tep +
at sesuai dengan kebutuhan dan situasi.
29. kemampuan pegawai untuk bekerja sama dalam tim dengan c +
ara yang konstruktif dan produktif.
30. Kolaborasi yang efektif melibatkan keterbukaan terhadap sudu _
t pandang dan pendekatan yang berbeda.
Mutasi (Keterbukaan terhadap perubahan)
31. Kurangnya keterbukaan terhadap perubahan sering kali _
memunculkan resistensi.
32. Keterbukaan terhadap perubahan dalam budaya kerja juga +
mencakup rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap
pembelajaran
33. fleksibilitas dan adaptabilitas pegawai dalam menghadapi +
perubahan tersebut.
34. Kurangnya keterbukaan terhadap perubahan dapat _
mempengaruhi motivasi dan keterlibatan individu dalam
pekerjaan.
35. Keterbukaan terhadap perubahan juga mencakup kemampuan +
untuk merespons umpan balik dengan baik.
Mutasi (Keseimbangan kerja dan hidup)
36. Kurangnya keseimbangan kerja dan hidup dapat _
mengakibatkan rendahnya kualitas hidup secara keseluruhan.
37 Organisasi yang memungkinkan fleksibilitas waktu memberi +
karyawan kesempatan untuk mengatur jadwal kerja mereka
sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.
38. Budaya kerja yang sehat memberikan dukungan dan +
pengakuan kepada karyawan dalam mencapai keseimbangan
kerja dan hidup.
39. Kurangnya keseimbangan kerja dan hidup sering kali _
menyebabkan individu bekerja terlalu banyak, melebihi batas
waktu yang sehat.
40. Organisasi yang mendorong pengembangan karir yang
+
seimbang mengakui bahwa keberhasilan di tempat kerja tidak
harus datang dengan mengorbankan kehidupan pribadi.
Mutasi (Penghargaan terhadap risiko dan kegagalan)

41. menghargai risiko dan kegagalan akan memiliki toleransi terha +


dap kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan eksperim
en.
42. Kurangnya penghargaan terhadap risiko dalam budaya kerja da _
pat menyebabkan individu enggan mengambil risiko.
43. Penting bagi organisasi untuk menetapkan batasan jam kerja y +
ang wajar dan mendorong karyawan untuk menjaga kehidupa
n pribadi mereka di luar jam kerja.
44. Kurangnya penghargaan terhadap risiko dan kegagalan dapat _
menghambat inisiatif dan tanggung jawab individu.
45. Komunikasi yang terbuka dan jelas antara manajemen dan kar +
yawan penting untuk membahas masalah keseimbangan kerja
dan hidup.
Promosi (Loyalitas)

46. Tingkat retensi karyawan mengindikasikan sejauh mana karya +


wan tetap tinggal di organisasi dalam jangka waktu tertentu.
47. Karyawan yang loyal akan aktif berpartisipasi dalam kegiatan o +
rganisasi dan memberikan kontribusi yang berarti.
48. emosional terhadap organisasi dan nilai-nilai yang diwakilinya. _

49. Organisasi yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan _


karyawan cenderung memiliki karyawan yang lebih loyal.
50. Loyalitas seringkali dikembangkan melalui pengakuan dan pen +
ghargaan terhadap upaya karyawan.
Promosi (Kreativitas dan inisaitif)
51. Kreativitas dan inisiatif sering melibatkan eksperimen dan pen _
gambilan risiko terkendali.
52. Budaya kerja yang menghargai kreativitas dan inisiatif member +
ikan pengakuan dan penghargaan atas gagasan-gagasan baru y
ang diusulkan oleh karyawan.
53. Kreativitas dan inisiatif sering kali berkontribusi pada perbaika _
n proses dan efisiensi di tempat kerja.
54. Pemimpin yang memberikan kebebasan, mendorong diskusi te +
rbuka, dan mengapresiasi gagasan-gagasan baru akan mempe
ngaruhi budaya kerja secara positif.
55. Budaya kerja yang mendorong kreativitas dan inisiatif mencipt +
akan lingkungan yang mendukung.
Promosi (Bisa memberikan solusi)
56. Kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menye +
lesaikan masalah dengan efektif merupakan indikator utama d
alam memberikan solusi.
57. Kurangnya kemampuan analisis dapat menghambat _
kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi akar masalah
58. Kemampuan untuk menganalisis data, informasi, dan situasi se +
cara obyektif membantu dalam memahami akar permasalahan
dan merumuskan solusi yang tepat.
59. tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang proses, kebijak _
an, atau struktur organisasi.
60. Kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif +
dalam situasi yang kompleks merupakan indikator penting dala
m memberikan solusi.

DAFTAR PUSTAKA

ttps://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19565_2_BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai