Anda di halaman 1dari 4

 Strugerred Truss

Konsep staggered truss atau system kerangka batang tersusun bergantian pertama kali
dikembangkan oleh Dapartemen Arsitek dan Sipil dari MIT pada tahun 1960-an. Sistem
staggered truss terdiri atas rangkaian rangka batang tersusun (truss), dengan ketinggian
truss setinggi tingkat yang membentang keseluruhan lebar antara dua baris kolom ekterior
dan diatur dalam pola bergantian (staggered) pada garis kolom yang berdekatan.
Sistem tersebut dikembangkan untuk memperoleh kerangka
struktur yang paling efisien dalam menahan beban horizontal dan
dalam waktu yang bersamaan menyediakan pula layout lantai
dengan daerah bebas kolom yang luas. Sehingga system staggered
truss dapat dijadikan salah satu alternatif pada pemilihan sitemn
struktur bentang lebar.
Sistem staggered
Gedung-gedung bertingkat 20 s/d 30 lantai di dunia internasional,
seperti Resort International Hotel di Atlantic City New Jersey,
Embassy Suites Hotel di New York, dan Taj Mahal Hotel di
Atlantic City New Jersey.

Komponen – komponen Dari Sistem Staggered Struss


1. Kolom
Fungsi kolom pada staggered truss sama
dengan fungsi kolom pada sistem struktur umumnya,
yaitu untuk mendukung beban gravitasi total dan
beban lateral pada arah transversal dan longitudinal
dari sistemn struktur.
Beban gravitasi didistribusikan ke kolom
dengan cara umum yang dilakukan yaitu berdasarkan
perbandingan luas lantai, yang menerima sejumlah
beban reduksi sesuai dengan peraturan yang ada.

2. Spandrel Beams
Spandrel beam merupakan bagian tak terpisahkan dari system lantai untuk
membentuk diafragma, sering disebut sebagai balok tinggi (deep beam). Hubungan
yang monolit antara plat lantai (slab) dan spandrel akan meningkatakan kekuatan
lateral dari sistem lantai dan mengurangi tegangan pada daerah yang dianggap
memiliki beban yang relative besar.

3. Truss

Persyaratan umum untuk rangka batang terrsusun setinggi tingkat (the story-deef
trusses) adalah membentang dalam arah transversal dari dimensi Gedung, menopang
beban fravitasi secara langsung, dan menyediakan ketahanan yang cukup untuk bebam
lateral (Scalzi 1986).

 Belt Truss Frame and Core


Sistem struuktur belt truss frame dan core merupakan gabungan dari 2 sistem
struktur dimana sistem struktur belt truss berfungsi mengikat kolom façade ke inti
sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing
apabila berada pada bagian atas bangunan, dan belt trussing apabila berada dibagian
bawah.
Core sebagai inti berfungsi sebagai penhgaku bagi bangunan. Suatu struktur inti
bangunan yang menerus, kemudian menyalurkan beban ke dalam tanah
Truss sebagai pengikat pada bangunan bertingkat tinggi, dipertimbangkan
bagaimana bangunan dibuat secara ringan, namun tetap kuat terhadap gaya lateral. Balok
digantikan dengan truss, yang mengikat atau menghubungkan antar kolom yang kemudian
berfungsi untuk meredam torsi.
Truss sebagai pengganti balok beton, selain ringan, truss menggantikan beton
kerena hemat dari sisi pembiayaan. Pada saat terjadi gempa, jika menggunakan beton
apabila terjadi crack pada suatu bangunan saja, sulit untuk membenahi struktur, karena cor
beton bersifat homogeny. Bila menggunakan truss, bagian yang terjadi kerusakan bisa saja
diganti dengan yang baru , karena teruss dipasang (dirakit), bukan disatukan.

 Contoh denah struktur penempatan rangka pada struktur belt truss


serta analisis model sistem belt truss frame and core

 Bagian dari sistem struktur belt truss yaitu :


1. Braced core, cap, truss
2. Coloum exterior

 Contoh bangunan yang menggunakan sistem struktur belt truss


freme and core yaitu Shanghai Tower / Gensler
Shanghai Tower dirancang oleh perusahaan arsitektur Amerika yaitu Gensler.
Menara akan mengambil bentuk dari Sembilan bangunan slinder ditumpuk
diatas satu sama lain, setinggi 121 lantai, dan bangunan akan ditutup oleh
dinding curtain kaca pada bagian façadnya serta bagian dalamnya..

 Proses pembangunan Shanghai Tower :

Anda mungkin juga menyukai