RIEFNA YASMINE A2. RESUME Penguatan Skill - Tugas Profesi Ibu Muninggar.
RIEFNA YASMINE A2. RESUME Penguatan Skill - Tugas Profesi Ibu Muninggar.
Di Susun Oleh :
RIEFNA YASMINE
NPM : 230505304484
Kelas : A2
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Administrative Controls
Pendidikan : Mengembangkan sistem pendidikan tentang tindakan
pencegahan kepada pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit
untuk meyakinkan mereka dan bertanggung jawab dalam
menjalankannya
Ketaatan terhadap tindakan pencegahan (Adherence to Precaution) :
Secara periodik menilai ketaatan terhadap tindakan pencegahan dan
adanya perbaikan langsung
Standard Precautions
Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik setelah berhub. dengan
pasien atau setelah membuka sarung tangan
Segera cuci tangan setelah ada hubungan dengan cairan tubuh
Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan dengan cairan
tubuh atau peralatan yang terkontaminasi dan saat menangani
peralatan habis pakai
Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada percikan
cairan tubuh
Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain secara aman; yang
sekali pakai tidak boleh dipakai ulang
Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh dengan bahan
yang cocok
Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi alat medis
Tangani semua bahan yang tercemar dengan cairan tubuh sesuai
dengan prosedur
Buang limbah sesuai prosedur
Kesehatan karyawan dan darah yang terinfeksi bakteri patogen
Latar Belakang
Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
bidan yang diakui oleh negara dan memperoleh kualifikasi dan diberi izin
untuk menjalankan praktek kebidanan di negara itu.
Harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat
yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa
pasca persalinani serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak
Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam
melaksanakan praktik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, secara aman, dan tanggung jawab sesuai dengan standar
dengan syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI, 2004).
PROFESIONALISME BIDAN
Profesionalisme adalah pilar yang akan menempatkan birokrasi sebagai
mesin efektif bagi pemerintah dan sebagai parameter kecakapan
aparatur dalam bekerja secara baik. profesionalisme adalah kompetensi,
efektivitas, dan efisiensi serta bertanggung jawab
Menurut Soedijarto mendefinisikan profesionalisme sebagai perangkat
atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar
Aspek-Aspek Profesionalisme
Aspek potensial, yaitu memiliki potensi herediter yang bersifat dinamis
yang terus berkembang dan dapat dikembangkan.
Aspek profesionalisme atau vokasional, yaitu memiliki kemampuan dan
ketrampilan kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu dengan
kemampuan dan ketrampilan yang dapat mengabdikan dirinya dalam
bekerja dan menciptakan hasil secara optimal.
Aspek fungsional, yaitu melaksanakan pekerjaannya secara tepat guna
dengan bekerja sesuai tugas fungsinya
Aspek operasional, yaitu mendayagunakan kemampuan dan
ketrampilannya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja
yang ditekuninya.
Aspek produktifitas, yaitu memiliki motif berprestasi, berupaya agar
berhasil, dan memberikan hasil yang baik secara kuantitas dan kualitas
Dimensi Profesionalisme
Sikap profesionalisme dinilai melalui lima dimensi :
1. Pengabdian pada profesi
2. Kewajiban sosial
3. Kemandirian
4. Keyakinan terhadap profesi
5. Hubungan dengan sesama profesi
KESIMPULAN
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang
bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu.
Kompetensi tersebut dibagi atas 2 kategori, yaitu
1. Kompetensi Inti atau Dasar
2. Kompetensi Tambahan atau Lanjutan
Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam Sedarmayanti (2009:195) menyebutkan bahwa
akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan
yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik
siapa, yang mana, dan bagaimana.
Akuntabilitas bidan adalah pertanggungjawaban dan tanggung gugat
(accountability) atas semua tindakan yang dilakukannya. Oleh karena
itu, semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis
kompetensi dan didasari suatu evidence based.
Pengertian Regulasi
Regulasi adalah seperangkat peraturan untuk mengendalikan suatu
tatanan yang
dibuat supaya bebas dari pelanggaran dan dipatuhi semua anggotanya.
Pengertian Otonomi
Menurut Wayong (1979) otonomi sebagai kebebasan untuk memelihara
dan memajukan kepentingan khusus daerah, keuangan sendiri,
menentukan hukuman sendiri, dan pemerintahan sendiri.
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal (regulasi hukum) yang
mendasari dan terkait dengan pelayanan kebidanan adalah :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 900/ Menkes/ SK/ VII/ 2002
tentang Registrasi dan Praktik Bidan.
2. Standar Pelayanan Kebidanan, 2001.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 369/ Menkes/ SK/ III/ 2007
tentang Standar Profesi Bidan. No. 23 tahun 1992 tentang Tugas dan
Tanggung Jawab Tenaga Keseh
4. Undang-undang Kesehatan.
5. Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1277/ Menkes/ SK/ XI/ 2001
tentang Organisasi & Tata Kerja DepKes
7. PMK No. 28 tahun 2017 tentang Izin & Penyelenggaraan Praktik Bidan.
8. Undang-undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
9. Undang-undang tentang Aborsi, Adopsi, Bayi Tabung, dan
Transplantasi.
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1464/ Menkes/ SK/ X/ 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585/ Menkes/ Per/ IX/ 1989
tentang Persetujuan Tindakan Medik.
12. Undang-undang yang terkait dengan Hak Reproduksi dan Keluarga
Berencana.
a. UU No. 10 tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera.
b. UU No. 23 tahun 2003 tentang Penghapusan Kekerasan terhadap
Perempuan di dalam Rumah Tangga.
13. Undang-undang No.4 tahun 2019 tentang Kebidanan.
Tujuan Otonomi dalam Pelayanan Kebidanan
Tujuan otonomi dalam pelayanan kebidanan adalah supaya bidan mengetahui
kewajiban otonomi dan mandiri yang sesuai dengan kewenangan yang didasari
oleh undang-undang kesehatan yang berlaku.
Registrasi
Pengertian registrasi menurut Kepmenkes RI No. 900/ MENKES/ SK/ VII/
2002 yaitu proses pendaftaran, pendokumentasian, dan pengakuan terhadap
seorang bidan setelah memenuhi standar penampilan minimal yang
ditetapkan sehingga mampu dalam melaksanakan profesinya. Setelah
terpenuhinya persyaratan yang ada maka tenaga profesi tersebut telah
mendapatkan surat izin melakukan praktik.
Lisensi Praktik Kebidanan
Lisensi praktik kebidanan merupakan proses administrasi yang
dilakukan pemerintah dalam mengeluarkan surat izin praktik yang
diberikan kepada suatu tenaga profesi untuk pelayanan yang mandiri.
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI), lisensi adalah pemberian izin
praktiksebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan.
Tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan pada bayi baru lahir
Standar pelayanan bayi baru lahir:
1. Bidan memeriksa dan dan menilai BBL untuk memeriksa pernafasan dan
mencegah terjadinya hipotermi
2. Penanganan pada 2 jam setelah persalinan
3. Melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi akan terjadinya komplikasi
pada 2 jam pertama
4. Melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga minggu kedua dan minggu
keenam setelah persalinan, mencakup, tali pusat, komplikasi yang terjadi
pada masas nifas, gizi dan kebersihan.