Askep Leukimia
Askep Leukimia
e) Riwayat psikososial
a. Psikologi
Pada kasus ini biasanya klien dan keluarga takut dan cemas
terhadap penyakit yang diderita. Klien sangat membutukan
dukungan dari keluarga dan perawat.
1
b. Sosial Ekonomi
Klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga maupun
dengan tetangga disekitar rumahnya dengan adanya keluarga dan
tetangga yang membesuk serta klien hidup dalam keadaan
ekonomi yang sederhana.
f). Data penunjang
Data laboratorium pada klien dengan leukemia :
- Anemi normokrom normositer
- Leukosit >15.000/mm3 (5000-10000/ mm3)
- Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang
pada kromosom 6, 11
- Hb : 7,3 mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL).
- Trombosit : 100.000 (150.000-400.000/mm3)
- SDP : 60.000/cm (50.000)
- PT/PTT : memanjang
- Copper serum : meningkat
- Zink serum : menurun
g) Penatalaksanaan
Terapi dan obat yang diberikan pada klien dengan leukemia :
- Transfusi bila perlu
- Klorambusil
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan
tubuh
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
3. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan
penurunan jumlah trombosit
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan
muntah
5. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan
dengan efek samping agen kemoterapi
2
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping
kemoterapi dan atau stomatitis
7. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan
cepat pada penampilan.
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak
yang menderita leukemia (Simon, 2003).
3
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas
Kriteria hasil : - klien tidak pusing
- Klien tidak lemah
- HB 12 gr/%
- Leukosit normal
- Tidak anemis
Intervensi :
1. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dala aktifitas sehari-hari
2. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan
3. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang
diinginkan atau dibutuhkan
4. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi
5. Kolaborasikan pemasangan tranfusi darah
4
7. Ajarkan orang tua dan klien yang lebih besar ntuk mengontrol
perdarahan hidung
5
6. Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecil
7. Berikan diet cair, lembut dan lunak
8. Inspeksi mulut setiap hari
9. Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan
10. Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu
magnesia
11. Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan
12. Berikan analgetik
Intervensi :
1. Dorong klien untuk tetap rileks saat makan
2. Izinkan klien memakan semua makanan yang dapat ditoleransi,
rencanakan unmtuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera
makan klien meningkat
3. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu
bubuk atau suplemen yang dijual bebas
4. Izinkan klien untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan
makanan
5. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering
6. Dorong klien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient
7. Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep
6
7. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
Tujuan : klien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai
tingkat yang dapat diterima klien
Kriteria hasil : - skala nyeri 3
Intervensi :
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5
2. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu
non invasif, alat akses vena
3. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan
sedasi
4. Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat
5. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur
7
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan
cepat pada penampilan.
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif
Kriteria hasil : - keluarga tidak cemas
- Klien memahami instruksi dari perawat
Intervensi :
1. Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar
matahari, angin atau dingin
2. Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih,
pendek dan halus
3. Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan
mungkin warna atau teksturnya agak berbeda
4. Dorong hygiene dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin ,
misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik
8
5. Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu
klien tentang hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan
dan kemungkinan terapi tambahan
6. Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada
C. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan
pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang
diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai.
D. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Hasil yang
diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
a. Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
b. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan,
adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas.
c. Klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
d. Klien menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan
muntah
e. Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa
tidak nyaman
f. Masukan nutrisi adekuat
g. Klien beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau
menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan
perasaan tidak nyaman.
h. Kulit tetap bersih dan utuh
9
i. Klien mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan
rambut, klien membantu menentukan metode untuk mengurangi efek
kerontokan rambut dan menerapkan metode ini dan klien tampak
bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
j. Klien dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur,
keluarga menunjukkan pengetahuan tentang penyakit klien dan
tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaan serta
kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama klien.
k. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan,
keluarga dan klien mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan
dan keinginan mereka pada tahap terminal, pasien dan keluarga
mendapat dukungan yang adekuat (Wong. D.L, 2004).
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil kelompok dalam merencanakan tindakan
keperawatan pada Anak R dengan gangguan haematologi: Akul Leukemia
Limfositik di kamar III 9 RB4 Anak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan tahun 2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara
lain yaitu:
1. Pada tahap pengkajian ditemukannya data subjektif, anak rewel, lemas,
lemah sedangkan pada data objektif ditemukan anak pucat, bibir pucat,
conjungtiva pucat, tubuh pasien tampak kurus.
2. Diagnosa keperawatan penulis temukan tiga diagnosa keperawatan yang
terdiri dari dua masalah yang aktual sedangkan satu masalah resiko tinggi
yang akan terjadi.
3. Pada tahap perencanaan dilakukan berdasarkan proses masalah yang
ditemukan pada pasien yaitu: perubahan perfusi jaringan. Resiko
terjadinya infeksi dan gangguan pola aktivitas.
4. Dalam tahap pelaksanaan dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana yang sudah dirumuskan.
B. Saran
Setelah mempelajari dan mengamati kasus pada Anak R maka penulis
menyarankan:
1. Diharapkan kepada perawat supaya dapat bekerja dan melakukan segala
tindakan keperawatan yang baik dan benar terutama dalam merawat pasien
leukemia, perawat dituntut kecakapannya dalam melakukan proses
perawat dan pegobatannya.
2. Dianjurkan kepada pasien agar tidak melakukan aktifitas yang terlalu
berat.
11
3. Diharapkan kepada keluarga supaya ada kerja sama yang baik dalam
melaksanakan perawatan leukemia, setiap pasien yang mengalami
penyakit leukemia.
12