Anda di halaman 1dari 15

Nama : Hanifah

Kelas : XI MIPA 2

Sekolah : SMAN 3 CIREBON

Tanggal percobaan : 15 Oktober 2019

LAPORAN PRAKTIKUM

Judul percobaan :

Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi

Tujuan percobaan :

1) Dapat menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida
dengan larutan asam klorida
2) Dapat mengetahui reaksi eksoterm dan reaksi endoterm pada larutan NaOH, HCl,
dan campuran NaOH dan HCl.

Pada eksperimen ini akan ditentukan perubahan entalpi reaksi antara larutan natrium
hidroksida dengan larutan asam klorida yang menghasilkan satu mol air.

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

Dasar Teori

Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menentukan berbagai reaksi kimia.
Salah satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang
mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi kimia selalu disertai
oleh perubahan kalor antara sistem dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula
perubahan entalpi / energy yang dapat di ukur.

Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain
ialah dengan kalorimeter hokum hees dan dengan menggunakan perubahan ent alpi
pembentukan.
Ada 2 metode dalam penentuan kalor reaksi secara kalorimetris, yaitu
kalorimetri pembakaran dan kalorimetri reaksi. Metode kalorimetri pembakaran dilakukan
dengan cara membakar suatu unsur atau senyawa (umumnya dengan oksigen) dalam
kalorimeter, kemudian kalor yang dibebaskan dalam reaksi pembakaran tersebut diukur.
Kalorimeter yang digunakan untuk melakukan eksperimen metode kalorimetri pembakaran
disebut kalorimeter tipe bom. Sementara itu, kalorimetri reaksi merujuk pada penentuan kalor
reaksi apa saja selain reaksi pembakaran. Kalorimeter yang digunakan untuk melakukan
eksperimen metode kalorimetri reaksi disebut kalorimeter tipe reaksi.

Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air
atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor
reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur
perubahan suhunya. Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka :

q reaksi = -q larutan

q larutan = m . c . ∆T

perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter.
Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black, yaitu kalor yang diserap sama
dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan
rumus:

Q = m . c. ∆T

Keterangan

m = massa larutan ( g )

c = kalor jenis ( J.g-1. °C )

∆T = suhu akhir – suhu awal (°C )

A. Alat dan bahan

Alat dan bahan Ukuran/ satuan Jumlah


Botol plastik ±200 cm3 1
Gelas kimia 50 cm3 2
Termometer 0 - 50°C 1
Larutan NaOH 1M 50 cm3
Larutan HCl 1M 50 cm3
NH4Cl padat - 1 spatula
NaOH padat - 1 spatula
Spatula - 1

Kegiatan 1 :

1. Siapkan dua buah tabung reaksi beserta rak tabungnya.


2. Isi tabung reaksi ke satu dengan aquades sekitar setengah isi tabung reaksi

3. Ukur suhu air dengan dalam tabung reaksi


4. Masukkan satu spatula NH4Cl padat pada tabung reaksi tadi. Ukur lagi suhunya.

5. Ulangi langkah 1-3 dengan mengisi tabung reaksi kedua. Tapi NH4Cl diganti
dengan NaOH padat.
Tabel pengamatan

Kegiatan Suhu air (°C) Suhu larutan Suhu larutan Proses reaksi
NH4Cl (°C) NaOH (°C)
Tabung reaksi I 31°C 29°C - Endoterm

Tabung reaksi II 31°C - 40°C Eksoterm

Pertanyaan

1. Manakah yang termasuk proses eksoterm ?


2. Manakah yang termasuk proses endoterm ?
3. Apakah yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?
4. Berilah tiga contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari !
Reaksi eksoterm :
Reaksi endoterm :

Jawaban

1. Pada tabung reaksi ke 2 larutan NaOH terjadi proses eksoterm


2. Pada tabung reaksi pertama larutan NH4Cl terjadi proses endoterm
3. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan/mengeluarkan/menghasilkan kalor
dari sistem ke lingkungan.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap/ menerima/ memerlukan kalor dari
lingkungan ke sistem.
4. Contoh reaksi eksoterm :
a) Reaksi Pembakaran d) Reaksi netralisasi asam dan basa
b) Respirasi e) Reaksi polimerisasi
c) Dekomposisi tumbuhan menjadi f) Reaksi korosi seperti oksidasi logam
Kompos.
Contoh reaksi endoterm
a) Fotosintesis d) Mencairkan garam padat
b) Es batu meleleh e) Penguapan air
c) Memasak telur f) Kayu dibakar
Kegiatan 2

a) Cara kerja
1. Masukkan 50 cm3 larutan NaOH 1 M ke dalam beberapa bejana plastik dan masukkan
50 cm3 larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur,

2. Ukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum
dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda,
tentukan suhu rata-rata (suhu awal)

Larutan HCl Larutan NaOH


3. Tuangkan larutan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan
termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu. Suhu akan
naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catat suhu yang tetap itu (suhu
akhir).

b) Hasil pengamatan
Suhu larutan NaOH 1 M = 30,5°C
Suhu larutan HCl 1 M = 30,5°C
Suhu rata-rata (suhu awal) = 30,5°C
Suhu akhir = 36°C
Kenaikan suhu = 5,5°C

c) Pertanyaan
1. Hitunglah energi yang harus dipindahkan ke lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi
turun menjadi sama dengan suhu pereaksi (suhu awal)
2. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 50 cm3 larutan NaOH dalam 50 cm3 larutan
NaOH 1 M dan jumlah mol HCl dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M.
3. Hitunglah perubahan entalpi (∆H) per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi
4. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi ini
5. Buatlah diagram tingkat entalpinya !
6. Buatlah kesimpulan hasil percobaannya !
Catatan :

Pada perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa :

a) Massa jenis larutan sama dengan air ( 2 × 50 cm3 larutan dianggap 100 cm3 air)
b) Selama reaksi berlangsung energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan dapat
diabaikan.
c) Kalor jenis air 4,2 J. K-1 . g-1, massa jenis air =1 g.cm3

d) Pembahasan
1. Menentukan energi :

q reaksi = q larutan

q reaksi = m . c . ∆T

= -(50 mL + 50 mL) . 4,2 J. K-1 . g-1 . 5,5°C

= -100 . 4,2 . 5,5

= -2.310 J

= -2,31 KJ

Jadi energi yang harus berpindah ke lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi turun adalah
-2,31 KJ

2. Mol NaOH n=V×M


= 50 cm3 . 1 M
= 0,05 L . 1 M
= 0,05 mol
Mol HCl n=V×M
= 50 cm3 . 1 M
= 0,05 L . 1 M
= 0,05 mol

3. ∆H per mol H2O = q reaksi


mol
= -2,31 KJ

0,05 mol

= 46,2 KJ . mol-1

4. Persamaan termokimia

HCl(aq) + NaOH (aq) NaCl(aq) + H2O(l)

5. Diagram tingkat entalpi

HCl(aq) + NaOH(aq)
∆H reaksi = -2,31 KJ

NaCl(aq) + H2O(l)

6. Diskusi hasil praktikum


a) Dalam menghitung perubahan energi kita tidak menghitung q kalorimeter karena
dalam catatan tertera energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan dapat
diabaikan.
b) Hasil pengukuran suhu menggunakan termometer tidak tepat karena dalam mengukur
suhu menggunakan termometer mata harus sejajar dengan angka yang tertera pada
termometer dalam keadaan berdiri vertikal.
c) Tidak menggunakan kalorimeter sungguhan dalam praktikum ini kita hanya
menggunakan kalorimeter sederhana dengan botol plastik dan termometer
d) Tidak menghitung kalor jenis air, karena dalam catatan kalor jenis air sudah diketahui
yaitu 4,2 J. K-1.g-1

7. Kesimpulan
Pada kegiatan 1 :

Kita dapat mengetahui proses reaksi eksoterm pada larutan NaOH dan proses reaksi endoterm
terjadi pada larutan NH4Cl. Pada reaksi eksoterm terjadi kenaikan suhu dan kalor berpindah
dari sistem ke lingkungan, sementara pada reaksi endoterm terjadi penurunan suhu dan sistem
menyerap kalor dari lingkungan.

Pada kegiatan 2 :

a. Kita dapat menghitung jumlah energi yang harus pindah ke lingkungan agar suhu hasil
reaksi turun menjadi sama dengan suhu pereaksi (suhu awal), dapat menghitung
dengan rumus: q reaksi = q larutan

Q reaksi = m .c . ∆T

Q reaksi = -2,31KJ

b. Dapat menghitung mol NaOH 1 M dan HCl 1 M, dengan rumus :

n=M×V

mol HCl = 0,05 mol

mol NaOH = 0,05 mol

c. Dapat menghitung perubahan entalpi per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi, yang
dapat dihitung dengan rumus :

∆H = q reaksi

Mol

∆H = -46,2 KJ . mol-1

d. Reaksi atau persamaan termokimianya dari percobaan di atas adalah :

HCl(aq) + NaOH (aq) NaCl(aq) + H2O(l)

e. Dapat diketahui dalam proses reaksi eksoterm


Jika H hasil reasi < H pereaksi, maka ∆H < 0 (bernilai negatif)
Daftar pustaka

Buku catatan

file:///G:/Kimia%praktikum/Contoh%20Laporan%20Praktikum%20Penentuan
%20Perubahan%20Entalpi%20Reaksi%20~%20RINSO.htm diakses pukul 21.20 tangga
30/09/2014

http://fadhillahnp.blogspot.com/2016/09/laporanpraktikum-kimia.html?m=1
( Lampiran foto hasil kegiatan )
( Lampiran foto hasil kegiatan )
( Lampiran foto hasil kegiatan )
( Lamppiran foto hasil kegiatan )

Anda mungkin juga menyukai