Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftah Ikhlashul Amal

NIM : 210521618007

Offering : A20

Resume Teori Konstruktivistik

Kontruktivistik yaitu berasal dari kata konstruksi yang berarti membangun. Jadi
konstruktivitik yaitu membangun pembelajaran pada anak, apa yang pertama yang harus
dibangun? Yang harus dibangun pertama yaitu pondasi. Pondasi awal yaitu pengalaman,
contohnya : tata krama, perilaku. Pengalaman disisni yaitu hal-hal yang pernah dialami oleh
anak.

Tujuan dari teori konstruktivistik ini adalah Tujuan dasar teori konstruktivistik adalah
teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal - hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya, teori ini memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir
tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat
menciptakan lingkungan belajat yang kondusif. Tujuan lainnya adalah :
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggungjawab siswa sendiri
2. Mengembangkan kemamuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman suatu konsep
secara lengkap
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri
5. Lebih menekankan pada proses belajar bagaiman belajar itu

Keyword dari teori konstruktivistik menurut Piaget antara lain:


1. Pondasi
2. SKEMA (Pemahaman awal)
3. Asimilasi (Informasi baru)
4. Equlbirasi (Keberhasilan berpikir)
5. Akomodasi (Pemahaman baru)

Profil Tokoh-Tokoh Konstuktivistik Dan Prinsip Pembelajarannya :


1. Jean Piaget
Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget dikenal dengan nama
konstruktivistik kognitif. Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan
melalui tindakan. Pada teori ini konsekuensinya adalah siswa harus memiliki keterampilan
untuk meyesuaikan diri.
2. Lev Semenovich Vygosky)
Teori yang oleh vgosky ini menekankan pada sosiokultural dan pembelajaran. Siswa
dalam mengkonstruksi pengetahuannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial disekitarnya.
Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang di miliki siswa akan berkembang melalui
proses interaksi. Ada 2 konsep teori yang disebarkan oleh vgosky antara lain:
a. Zone Of Proximal Development (ZPD), diaman siswa harus mampu mengkonstruksi
pengetahuan di bawa bimbingan orang dewasa.
b. Scaffolding, merupakan pemberian tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi
bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengalih alih tanggung jawab yang lebih
besar.
3. John Dewey
John Dewey mengemukakan bahwa belajar tergantung pada pengalaman dan minat
siswa. Ia juga menyarankan penggunaan media teknologi sebagai sarana belajar. Beliau juga
mengemukakan bahwa belajar harus bersifat akhtif, langsung terlibat, berpusat pada siswa.

Aplikasi terbaik dari teori konstruktivistik


1. Membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas yang
sudah ditetapkan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
ideidenya secara lebih bebas.
2. Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan penting bahwa dunia adalah kompleks,
dimana terjadi bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang datangnya dari
berbagai interpretasi.
3. Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat hubungan
ide-ide atau gagasan-gagasan, kemudian menginformasikan kembali ide-ide tersebut,
serta membuat kesimpulan.
4. Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaian merupakan suatu usaha yang
kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah dikelola.

Kelebihan teori knstruktivistik


1. Bisa berupa grub
2. Bisa aktif dalam berfikir
3. Pembelajaran terjadi dari ide-ide siswa sendiri

Kelemahan dari teori konstruktivistik


1. Pembelajaran tidak cocok untuk siswa yang pasif
2. Pembelajarannya tidak memusatkan pada kurikulum yang ada
3. Siswa belajar secara konsep dasar tidak pada kesempatan dari siswa itu sendiri

Media pembelajaran atau teknologi pendukung implementasi teori konstruktivistik


Implementasi teori belajar konstruktivistik dalam proses belajar pembelajaran dapat
menggunakan beberapa metode belajar, seperti penjelasan, tanya jawab, diskusi, penugasan,
bermain peran. Penerapan melalui teknik penjelasan/ ceramah, guru menjelaskan tntang suatu
materi pelajaran kepada siswa agar siswa mengetahui apa yang akan dipelajarinya. Media
pembelajaran dari teori Konstruktivistik yaitu seperti puzzel, lego, YouTube, dan problem
solving dan lainnya yang dapat mendukung pengembangan teori Konstruktivistik.

Strategi-strategi dalam pembelajaran teori konstruktivistik


1. Top-down processing
Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa belajar dimulai dari masalah yang
kompleks untuk dipecahkan, kemudian menghasilkan atau menemukan keterampilan yang
dibutuhkan.
2. Cooperative learning
Dalam strategi ini, siswa belajar dalam pasangan-pasangan atau kelompok untuk
saling membantu memecahkan problem yang dihadapi.
3. Generative learning
Strategi ini menekankan pada adanya integrasi yang aktif antara materi atau
pengetahuan yang baru diperoleh dengan skemata. Sehingga dengan menggunakan
pendekatan generative learning diharapkan siswa menjadi lebih melakukan proses adaptasi
ketika menghadapi stimulus baru. Selain itu, pendekatan ini mengajarkan sebuah metode
yang untuk melakukan kegiatan mental saat belajar, seperti membuat pertanyaan,
kesimpulan, atau analogi-analogi terhadap apa yang sedang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai