Jurnal Aswin (38923
Jurnal Aswin (38923
Yogyakarta, Indonesia
Intisari— Penelitian ini mengambil tema pengukuran potensi energi matahari pada bangunan yang berada di kawasan Malioboro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi energi matahari pada atap di kawasan malioboro dan membandingkannya dengan
kebutuhan energi pada fungsi bangunan tertentu. Kebutuhan energi dihitung dengan menggunakan nilai intensitas konsumsi energi
yang dibuat oleh Green Building Council Indonesia. Metode yang digunakan adalah simulasi radiasi matahari dengan menggunakan
perangkat lunak IES-VE. Nilai tertinggi terdapat pada bulan agustus pukul 12.30. Secara keseluruhan bulan agustus memiliki nilai
radiasi matahari tertinggi dan bulan febuari adalah yang terendah dibandingkan bulan lainnya. Luas permukaan atap yang terkena
radiasi adalah 74.098 m2. Berdasarkan hasil simulasi daerah tersebut memiliki penyinaran radiasi sebesar 1.903.403 kWh/tahun atau
1,903 GW/tahun.
Jumlah konsumsi listrik pada gedung 1 (hotel), gedung 2 (pusat perbelanjaan), dan Gedung 3 (kantor) yang mampu di penuhi oleh
PV sebesar 0.013%, 0.068%, dan 0,20%. Dengan demikian gedung tersebut tidak dapat memenuhi standar GBCI untuk
mendapatkan poin dalam penggunaan renewable energi yaitu 0.25%. Untuk mencapai target penggunaan energi terbarukan
pemasangan pv tidak bisa hanya pada bagian atap bangunan. Simulasi radiasi matahari sangat baik untuk digunakan dalam
pengembangan energi listrik tenaga surya di kawasan perkotaan dan perumahan.
Kata kunci— Radiasi Matahari, Malioboro, Energi Listrik, Intensitas Konsumsi Energi, Tenaga Surya.
Abstract— This study takes the theme of measuring solar energy buildings in the Malioboro area. This study discusses solar energy on
building roofs in the Malioboro region and compares it with energy requirements in certain buildings. Energy consumptions are
calculated using the value of energy use intensity made by Green Building Council Indonesia. The method used is a simulation of
solar radiation using IES-VE software.
The highest value is in August at 12:30. The whole month of August has the highest value of solar radiation and febuari is the lowest
compared to other months. The surface area of the roof that emits radiation is 74,098 m2. Based on the simulation results this area has
irradiation 1,903.403 kWh/year or 1,903 GW/year.
The amount of electricity consumption in building 1 (hotel), building 2 (shopping center), and Building 3 (office) that can be fulfilled
by PV is 0.013%, 0.068%, and 0.20%. Thus building 1 cannot meet the GBCI standard to get points in the use of renewable energy
which is 0.25%. To reach the target of energy use renewal of PV installation should not only be on the roof of the building. Simulation
of solar radiation is very good for use in the development of solar electricity in housing and urban area.
Keywords— Solar Radiation, Malioboro, electricity, Energy Use Intensity, Solar Energy.
mempengaruhi tutupan dari suatu atap bangunan terhadap
I. PENDAHULUAN matahari sehingga radiasi terbaurkan dan merubah potensi
Radiasi matahari adalah sumber energi yang bersih radiasi bangunan yang mempengaruhi desain dan proyeksi
dan berlimpah. Dengan cepatnya peningkatan teknologi, pengembang dalam merancang panel surya di atap
berkurangnya biaya dan meningkatnya penerimaan publik, bangunan. Terdapat faktor-faktor yang dapat
energi matahari pasti akan memainkan bagian yang besar mempengaruhi nilai iradiasi matahari pada permukaan
dalam sistem energi masa depan [1]. Kolektor panas atau objek penyinaran, yaitu :
matahari dan panel photovoltaic (PV) adalah dua teknologi 1. Geometri matahari, lintasan mengelilingi matahari dan
yang paling banyak diterapkan di bangunan untuk rotasi bumi (deklinasi, lintang, sudut matahari)
mengubah radiasi matahari menjadi energi (listrik dan 2. Atenuasi atmosfer (difusi dan penyerapan) oleh:
panas) yang dapat digunakan untuk pengkondisian ruang, a) Gas atmosfer (molekul udara, ozon, NO2, CO2 dan
pemanas air dan penggunaan lainnya [2]. O2)
Indonesia sebagai negara tropis memiliki sumber b) Partikel padat dan cair (aerosol) dan uap air
daya matahari dan potensi daya panel PV yang baik [3]. c) Awan (air kondensasi atau kristal es)
Kapasitas pemanenan energi matahari tidak hanya 3. Topografi (ketinggian, kemiringan dan orientasi
ditentukan oleh panel PV, modul dan teknologi sistem, permukaan, horizon)
tetapi paling utama oleh intensitas insolasi yang 4. Bayangan, pantulan dari permukaan atau hambatan
dipengaruhi kondisi geografi, iklim dan ketersediaan ruang lokal (pohon, bangunan, dll.) Dan difusi ulang oleh
yang cocok untuk pengembangan sistem tersebut. atmosfer [3].
Dibandingkan kota yang memiliki kepadatan yang rendah, Ada beberapa standar istilah dan satuan dalam mengukur
kota dengan kepadatan tinggi memiliki banyak tantangan energi matahari yang tersedia pada suatu lokasi pada
dalam pemanenan energi matahari [4]. rentang waktu yang spesifik, yaitu :
Bangunan di kota dengan kepadatan tinggi memiliki 1. Irradiance adalah intensitas cahaya matahari sesaat,
banyak mutual-shading dan self-shading yang berakibat diukur dalam Watt/m2. Nilai berubah sepanjang hari
pada berkurangnya permukaan yang cocok untuk karena berbagai hal termasuk sudut matahari dan
memasang instalasi energi matahari seperti panel pv pada kondisi atmosfer yang akan meningkatkan atau
atap dan sistem Building Integrated Photovoltaic (BIPV) menghambat sinar matahari [6]
[4]. Estimasi rinci mengenai sinar matahari pada bangunan 2. Insolation Adalah jumlah energi matahari selama
sangat penting untuk menentukan ukuran dan besaran periode waktu tertentu, diukur dalam Watt/jam atau
energi yang dapat dibangkitkan oleh teknologi tersebut [2] kilowatt-jam per meter persegi. Insolasi kadang-kadang
Pergeseran garis edar matahari menyebabkan perubahan direpresentasikan sebagai kilowatt-jam/m2 - hari atau
panjang hari ( lama penyinaran ) yang diterima pada bulan, tergantung pada kebutuhan pelaporan [[6]
lokasi-lokasi di permukaan bumi. Perubahan panjang hari 3. Peak Sun Hours Adalah pengukuran insolasi yang
tidak begitu besar pada daerah tropis yang dekat dengan menunjukkan waktu yang setara per hari di mana
garis ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator irradiansi rata-rata 1000 W/m2 (irradiansi permukaan
maka fluktuasi lama penyinaran akan semakin besar [5]. maksimum). Dengan demikian, suatu daerah dengan
Ji Zhang, dkk menuliskan tipologi blok perkotaan nilai rata-rata Jam Puncak Matahari yang tinggi (mis.,
mempengaruhi pemanenan energi matahari dan efisiensi 6,15 kWh/m2/hari) akan menerima lebih banyak
penggunaan energi bangunan dapat dicapai dengan insolasi matahari daripada daerah dengan rata-rata
penyebaran sistem PV pada permukaan eksternal peringkat Jam Puncak Matahari yang lebih rendah
bangunan, yang akan memiliki dampak ekonomi dan (mis., 4,5 kWh/m2/hari) [6]
lingkungan signifikan di skala perkotaan dalam jangka 4. Direct normal Irradiation / Irradiance (DNI) adalah
panjang untuk pengurangan konsumsi energi dan emisi radiasi matahari langsung dari piringan matahari dan
CO2 [4]. wilayah terdekat dengan matahari (piringan
Model komputasi radiasi matahari dibagi menjadi 3 sirkumsolar 5 ° berpusat di matahari). DNI adalah
macam yaitu metode konsep dan numerik, model potensi komponen yang penting untuk mengkonsentrasikan
matahari dengan orientasi perkotaan, dan peta matahari kolektor surya yang digunakan dalam Concentrating
berbasis web. Model potensi matahari dengan orientasi Solar Power (CSP) dan panel fotovoltaik berkinerja
perkotaan dibagi menjadi 3 yaitu model All-in-one, model tinggi dalam teknologi Concentrating Photovoltaic
berbasis CAD plugin, dan model berbasis GIS [1]. (CPV) [3]
Berdasarkan kemajuan perangkat lunak dalam 5. Global Horizontal Irradiation/Irradiance (GHI) adalah
memodelkan radiasi matahari di lingkungan perkotaan jumlah radiasi langsung dan disusi yang diterima pada
dengan keadaan sekitarnya yang dapat mempengaruhi bidang horizontal. GHI adalah radiasi referensi untuk
jumlah radiasi maka penulis tertarik untuk melakukan perbandingan zona iklim dan merupakan parameter
penelitian terkait hal tersebut. Penelitian ini akan penting untuk perhitungan radiasi pada kolektor plat
memperlihatkan efek dari vegetasi dan bangunan akan datar [3]
6. Global Tilted Irradiation/Irradiance (GTI) adalah Data diunduh melalui situs Cadmapper dalam format
radiasi total yang diterima pada permukaan dengan data .dxf. Kemudian di lakukan penyempurnaan dengan
kemiringan dan azimuth tertentu dengan matahari pada mengolah data tersebut di dalam autocad berdasarkan data
posisi tetap maupun tidak. Ini adalah jumlah dari citra satelit kawasan penelitian yang ditunjukan pada gambar
radiasi yang tersebar, langsung dan dipantulkan. Suatu 2.2. Setelah itu dimasukan kedalam modul ModelIT pada IES-
istilah iradiasi Plan of Array (POA) juga digunakan. VE.
Dalam hal aplikasi fotovoltaik (PV), GTI terkadang
dapat dipengaruhi oleh bayangan dari medan atau
objek di sekitarnya, dan GTI kemudian hanya terdiri
dari komponen hasil difusi dan pantulan. Hal tersebut
terjadi pada matahari dengan sudut rendah di atas
cakrawala [3]
(2)
(3)
(5)
IV. KESIMPULAN