Anda di halaman 1dari 9

Sumber Hukum Yang Berkaitan Dengan Perlindungan Media

Sosial

Pasal 27 Ayat (3) UU ITE


Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.
Pasal 45 UU ITE
“Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau
membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau
dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan
atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak
Rp750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)”.
Pasal 310 Ayat (1) KUHP
” Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama
baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang
maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam
karena pencemaran, dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah."
Pasal 310 Ayat (2) KUHP
Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran
yang disiarkan, di pertunjukkan atau di tempelkan
dimuka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis
dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah.
Dua wilayah Asia Pasifik, Singapura dan Taiwan,
menduduki posisi lima besar dunia dengan skor DCI
paling tinggi, masing- masing menempati posisi keempat
dan kelima. Sebaliknya, pasar lain dilaporkan mengalami
pengalaman online yang lebih negatif, dengan Indonesia
berada di peringkat 29 dari 32 wilayah dan Malaysia
dilaporkan memiliki DCI yang paling kurang baik selama
lima tahun terakhir. Vietnam mengalami peningkatan
terbaik di kawasan ini, dengan peningkatan persentase
enam poin menjadi 72 pada indeks. (Dikutip dari
news.microsoft.com)

Tema Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1.Gaya Hidup Berkelanjutan
2.Kearifan Lokal
3.Bhineka Tunggal Ika
4.Bangunlah Jiwa dan Raganya (include pencegahan
bullying)
5.Rekayasa dan Teknologi
Dimasukannya pengenalan dan pencegahan Bullying ke
dalam kurikulum merdeka, sebagai kurikulum terbaru
pendidikan Indonesia secara tidak langsung menunjukan
Bullying menjadi masalah baru bagi masyarakat
Indonesia.
Jika masalahnya pada ponsel seluler, maka cukuplah
padamkan atau batasi kualitas internet di Indonesia.
Tapi pemerintah memilih pendekatan, memperbaiki SDM.
Menunjukan bahwa masalah sebetulnya ada pada SDM bukan
Telepon Seluler.
6.

Anda mungkin juga menyukai