Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Masturin, M. Ag

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. Ahsanu Zakiyya (2110110004)


2. Tafrihatush Shifa (2110110016)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala karunia-
Nya,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyusun
makalah tentang “Faktor-Faktor dan Tehnik Supervisi Pendidikan “ yang dapat
terselesaikan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Masturin, M.Ag. selaku dosen
mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang telah berkenan memberikan
tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai materi
tersebut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Meski telah disusun secara maksimal namun penulis sebagai manusia biasa menyadari
bahwa makalah ini masih memerlukan koreksi dalam tahapan penyempurnaan. Karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Kudus, 13 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Supervisi Pendidikan adalah suatu kegiatan kepengawasan yang memiliki tujuan
untuk membantu meningkatkan pengelolaan pendidikan di sekolah. Sasaran utama dalam
kepemimpinan (kepegawaian) pendidikan adalah mengenai bagaimana seorang pendidik
dalam kepemimpinannya dapat megajar peserta didiknya dengan baik, dalam usahanya
untuk meningkatkan mutu pengajaran yaitu melaksanakan supervisi pendidikan. 1 Sikap
professional guru merupakan hal yang amat penting dalam memelihara dan
meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan
aktivitas keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru
apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan,
pembentukan, dan pengembangan sikap profesional.2
Potensi sumber daya guru harus terus berkembang agar dapat melaksanakan
fungsinya secara professional. Pendidikan untuk mengawasi dan memperbaiki proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Sekolah dapat meningkatkan mutu
pendidikannya dengan mengetahui perkembangan sekolahmelalui supervisi, selain itu
supervisi sangat dibutuhkan oleh seorang guru yang mengalami berbagai hambatan yang
telah dipaparkan diatas dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh
karena itu, supervisi sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh seluruh sekolah.3
Supervisor disamping harus memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam
pekerjaan supervisinya, juga memerlukan teknik-teknik supervisi tertentu dalam
melaksanakan tugas supervisinya. Supervsi yang baik adalah yang dapat mengarahkan
perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta
penkembangannya dan pencapaian tujuan umum pendidikan, dimana tujuan supervisi
adalah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Supervisi dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar melalui upaya
menganalisis berbagai bentuk tingkah laku pada saat melaksanakan program belajar
1
Indra, Debora dkk, “Supervisi Pendidikan” 4 (2022): 1707–1715.
2
Dedi Lazwardi, “Implementasi Supervisi Pendidikan Di Sekolah/Madrasah,” Al-Idarah : Jurnal
Kependidikan Islam 6, no. 1 (2016): 167–189.
3
Asrowi, “Perencanaan Dan Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Serta Ugensinya,” JURNAL AKSIOMA
AL-ASAS : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 2, no. 1 (2021): 1–17.
mengajar.4 Supervisi Pendidikan mempunyai faktor-faktor dan teknik-teknik dalam
pelaksanaannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana faktor-faktor supervisi pendidikan?
2. Bagaimana teknik supervisi pendidikan?

BAB II

4
Indra, Debora dkk, “Supervisi Pendidikan” 4 (2022): 1707–1715.
PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR SUPERVISI PENDIDIKAN


Dalam pendidikan supervisi merupakan sebagai suatu hal untuk membantu
agar kualitas dari mengajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, supervisi ini
diberikan dari atasan kepada bawahan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas
kerja. Kepala sekolah merupakan wujud supervisor yang mana ia akan mengawasi
dan memberi binaan terhadap semua kinerja guru di sekolah tersebut , dan yang mana
kepala sekolah tersebut terlebih dahulu harus memahami setiap tugas dan kedudukan
para staf dan karyawannya. Dan kepala sekolah harus mengawasi semua kegiatan
yang dilakukan oleh bawahannya tersebut sehingga pengawasan dan pembinaan
tersebut berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.
Dan dapat disimpulkan bahwasanya tugas seorang kepala sekolah sebagai
supervisor dalam supervisi pendidikan yaitu: (1) memberikan kontrol kepada kualitas
mengajar guru, (2) mengembangkan dan membina profesi para guru, ( 3) memberikan
motivasi kepada setiap individu, ( 4) bersama – sama memperbaiki dengan guru,
faktor pendukung pembelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi supervisi adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan masyarakat tempat madrasah berada
2. Besar kecilnya madrasah yang menjadi tanggung jawab kepala
madrasah
3. Tingkatan dan jenis madrasah,
4. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia
5. Kecakapan dan keahlian kepala madrasah itu sendiri. .5
Faktor penunjang adalah segala hal yang dapat membantu dan mendukung terhadap
pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan. Sedangkan faktor penghambat
adalah segala hal yang dapat mempengaruhi ataupun memperlambat terhadap
pelaksanaan pendidikan dalam meraih tujuan. Faktor penghambat maupun faktor
pendukung dapat bersumber dari faktor internal dan eksternal. Pengkajian terhadap
faktor penunjang dan penghambat merupakan usaha untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dari sebuah sistem sehingga dengan ditemukannya faktor-faktor itu dapat
meningkatkan sebuah proses pengawasan yang efektif dan efisien dalam mengelola
tenaga pendidik yang ada. Kajian mengenai faktor-faktor tersebut akan
5
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009)
mempengaruhi pada tingkat keberhasilan dalam sebuah manajemen, dengan
demikian, usaha meniru dalam suatu manajemen akan selalu diukur keberhasilannya
dengan upaya meniru pula faktor-faktor penunjangnya, dan meminimalisir faktor-
faktor yang menjadi penghambatnya.

B. TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN


Teknik supervisi Pendidikan bisa diartikan sebaai sebuah cara spesifik yang
dilakukan seorang supersivor dalam memberikan arahan, bimbingan, bantuan teknis
operasional pemecahan masalah yang dihadapi guru sebagai orang yang disupervisi
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar terjadi peningkatan kualitas hasil
belajar peserta didik. Selain itu, dengan teknik supervisi Pendidikan, diharapkan dapat
melakukan perbaikan kualitas pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada.6 Menurut Ngalim Purwanto, secara umum, cara atau Teknik supervise dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu teknik perseorangan dan teknik kelompok.7
1. Teknik Perseorangan
Teknik perseorangan adalah supervisi yang dilaksanakan secara sendirian oleh
supervisor baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Supervisi dilakukan dengan
memberikan bimbingan perseorangan atau individu.
a. Mengadakan kunjungan kelas (Clasroom Visitation)
Kunjungan kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala
sekolah ke sebuah kelas baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk
melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar ataupun ketika kelas
sedang kosong, atau sedang berisi siswa tapi guru sedang tidak mengajar.
Dalam hal ini, kunjungan kelas dimaksud untuk melihat dari dekat situasi dan
suasana kelas secara keseluruhan. Apabila dijumpai hal-hal baik atau kurang
baik, maka pengawas atau kepala sekolah dapat berdiskusi dengan guru untuk
menggali lebih dalam.8
Ada empat macam kunjungan kelas :
1) kunjungan tanpa diberitahu

6
Junaedi Sastradiharja, Supervisi Pendidikan (Tuntunan Profesional Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, ed. Daningsih Kurniasari (Depok: Khalifah Mediatama, 2019).
7
Misbah Ulmunir, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ed. Zainal Arifin (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2017).
8
Misbah Ulmunir, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ed. Zainal Arifin (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2017)
2) Kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu, misalnya
supervisor sudah memberi jadwal perkunjungan
3) Kunjungan atas undangan guru
4) Kunjungan kelas antar guru (saling mengunjungi kelas) 9

Adapun tahapan kunjungan kelas meliputi:


1. Tahap persiapan. Supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara
mengobservasi selama kunjungan kelas
2. Tahap pengamatan selama kunjungan. Supervisor mengamati jalannya
proses pembelajaran berlangsung
3. Tahap akhir kunjungan. Supervisor bersama guru mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi
4. Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.10

b. Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation)


Observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh supervisor, baik
pengawas atau kepala sekolah untuk mencermati situasi atau peristiwa yang
sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan. Mereka mengamati seorang
guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata
pelajaran menggunakan alat dan media.11 Apabila dijumpai hal kurang baik,
misalkan pengawas menyaksikan guru yang sedang mengajar, tetapi tidak
menggunakan alat pelajaran, padahal materi yang diajarkan memerlukan alat
pelajaran. Jika tidak dengan alat, siswa kurang menangkap konsep apa yang
sedang mereka pelajari.

c. Mengadakan wawancara perseorangan (Individual Interview)

9
Siti Maisaroh, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ed.Prayitno (Palembang: Tunas Gemilang
Press, 2020)
10
Runtifasih, Sukses Supervisi Kelas, (Solok : Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim 2021)hlm. 71
11
Muwahid Sulhan, Supervisi Pendidikan : Teori Dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru, ed. Agus Purwowidodo (Surabaya: Acima Publishing, 2012).
Wawancara perseorangan dilakukan apabila supervisor berpendapat bahwa dia
menghendaki adanya jawaban dari individu tertentu. Hal ini dapat dilakukan
apabila
1. Ada masalah khusus pada individu guru atau staf sekolah lain, yang
penyelesainnya tidak boleh didengar oleh orang lain.
2. Apabila supervisor ingin mengecek kebenaran data yang sudah
dikumpulkan dari orang lain.
Dalam hal ini, wawancara perseorangan dilakukan agar orang yang
diwawancarai tidak terpengarug oleh pendapat lain.
d. Mengadakan wawancara kelompok (Group Interview)
Wawancara kelompok ini dalam istilah Bahasa Inggris disebut round table.
Hal tersebut dikarenakan situasi dan peraturan duduk dalam diskusi hendaknya
dalam posisi lingkaran bundar, dimana masing-masing anggota kelompok
memiliki kedudukan dan hak yang sama. Wawancara kelompok ini dapat
dilakukan apabila seseorang kurang percaya diri jika melakukan wawancraa
perseorangan. Seseorang mungkin akan lebih nyaman dan memiliki
kepercayaan diri jika saat menyampaikan pendapat ada pendamping.12

2. Teknik Kelompok
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Apabila kepala sekolah menyelenggarakan pertemuan bersama dalam rapat
dewan guru dan staff TU secara rutin, maka kepala sekolah melaksanakan
fungsi pengarahan, pengkoordinasian, pengkomunikasian dengan baik. Fungsi
komunikasi dalam manajemen sekolah akan berjalan dengan baik jika setiap
warga sekolah mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat. 13
Kepala sekolah juga akan melaksanakan fungsi pengarahan apabila
mengadakan rapat dalam rangka supervisi yang berhubungan dengan
pelaksanaan pengembangan kurikulum.14
12
Misbah Ulmunir, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ed. Zainal Arifin (Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017).
13
Misbah Ulmunir, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, ed. Zainal Arifin (Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017).
14
Muwahid Sulhan, Supervisi Pendidikan : Teori Dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru, ed. Agus Purwowidodo (Surabaya: Acima Publishing, 2012).
b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussion)
Diskusi kelompok dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan khusus
yang dihadiri oleh guru-guru mata pelajaran tertentu guna membicarakan hal-
hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan dan peranan proses belajar
mengajar.15
c. Mengadakan penataran-penataran (in-service training)
Penataran adalah dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidik di sekolah.
Penataran untuk guru bidang studi tertentu pada umumnya diadakan oleh pusat
atau wilayah. Tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing
pelaksanaan tindak lanjut dari hasil penataran agar dapat diparktekkan oleh
guru-guru.16
d. Mengadakan seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk
mendiskusikan, membahas, dan memperdebatkan suatu masalah yang
berhubungan dengan topik. Berhubungan dengan supervisi, seminar ini dapat
membahas tentang bagaimana Menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana
mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi
anak-anak yang selalu membuat keributan di kelas, dll. Pada saat seminar,
kelompok mendengarkan paparan yang disampaikan oleh ahli tentang topik
yang berhubungan dengan pendidikan.17

BAB III
PENUTUP

15
Muwahid Sulhan, Supervisi Pendidikan : Teori Dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru, ed. Agus Purwowidodo (Surabaya: Acima Publishing, 2012).
16
Ngalim Purwanto, Adminitrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009).
17
Junaedi Sastradiharja, Supervisi Pendidikan (Tuntunan Profesional Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, ed. Daningsih Kurniasari (Depok: Khalifah Mediatama, 2019)
A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi supervisi adalah sebagai berikut :
Lingkungan masyarakat tempat madrasah berada, besar kecilnya madrasah yang
menjadi tanggung jawab kepala madrasah, tingkatan dan jenis madrasah, keadaan
guru-guru dan pegawai yang tersedia, serta kecakapan dan keahlian kepala
madrasah itu sendiri.
Teknik-teknik supervisi Pendidikan bisa diartikan sebaai sebuah cara spesifik
yang dilakukan seorang supersivor dalam memberikan arahan, bimbingan,
bantuan teknis operasional pemecahan masalah yang dihadapi guru sebagai orang
yang disupervisi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar terjadi
peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik. Selain itu, dengan teknik
supervisi Pendidikan, diharapkan dapat melakukan perbaika kualitas
pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Teknik-teknik
supervise Pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu: Teknik perseorangan diantaranya:
mengadakan kunjungan kelas, mengadakan observasi kelas, mengadakan
wawancara perseorangan, mengadakan wawancara kelompok. Teknik kelompok
diantaranya: mengadakan pertemuan atau rapat, mengadakan diskusi kelompok,
mengadakan penataran-penataran, mengadakan seminar.

B. Saran
Demikianlah makalah ini dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik berupa sistematika penulisan, isi
maupun bahasa yang digunakan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Asrowi. “Perencanaan Dan Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Serta Urgensinya.” Jurnal
Aksioma Al-Asas : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 2, no. 1 (2021): 1–17.
Inda, Debora dkk. “Supervisi Pendidikan” 4 (2022): 1707–1715.
Lazwardi, Dedi. “Implementasi Supervisi Pendidikan Di Sekolah/Madrasah.” Al-Idarah :
Jurnal Kependidikan Islam 6, no. 1 (2016): 167–189.
Purwanto, Ngalim. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sastradiharja, Junaedi. Supervisi Pendidikan (Tuntunan Profesional Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Edited by Daningsih Kurniasari. Depok: Khalifah Mediatama, 2019.
Sulhan, Muwahid. Supervisi Pendidikan : Teori Dan Terapan Dalam Mengembangkan
Sumber Daya Guru. Edited by Agus Purwowidodo. Surabaya: Acima Publishing, 2012.
UlMunir, Misbah. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Edited by Zainal Arifin.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.
Maisaroh, Siti. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Palembang: Tunas Gemilang Press,
2020.
Runtifasih, Sukses Supervisi Kelas, Solok : Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim, 2021.
Sohiron, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015.
Sibuea Bismar dkk, Supervisi Pendidikan, Bandung: CV. Media Sains Indonesia, 2023.

Anda mungkin juga menyukai