Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN TANDA BACA


Disusun untuk memenuhi mata kuliah “Bahasa Indonesia”
Dosen pengampu: Ruri Liana Anugrah, M.Pd.

Disusun oleh:

Natasya T.R (2023.03.0023)


Rafiqoh A. (2023.03.0071)
Salsabila (2023.03 0035)
Hannisa Ullifa (2023.03.0060)
Amelia K. (2023.03.0049)
Fedura I.M. (2023.03.0011)
Muthia Saida (2023.03.0020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH IMAM ASY
SYAFI’I PEKANBARU 2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Ta'ala atas nikmat islam,
iman, dan kesehatan lah kami bisa menyelesaikan makalah pertama kami dengan judul
"Penggunaan Tanda Baca". Tidak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi
kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang mana syafaat dari nya lah kita nantikan
kelak.

Kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah mendukung serta


membantu untuk penyelesaian makalah ini.

Makalah yang kami buat ini tentunya tidak akan luput dari kesalahan dan ketidak
sempurnaan baik dari sisi pembahasan maupun penyusunan, oleh karna itu dengan tangan
terbuka dan suka cita kami menerima setiap saran dari para pembaca.

Dan harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekaligus menambah pengetahuan pembaca tentang penggunaan tanda baca yang baik
dan benar sesuai dengan EYD.

Pekanbaru, 30 Agustus 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
D. MANFAAT....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Tanda Baca..................................................................................3
B. Macam-macam Tanda Baca dan Penggunaannya.........................................3
1. Tanda Titik (.)............................................................................................3
2. Tanda Koma (,)..........................................................................................5
3. Tanda Seru (!)............................................................................................9
4. Tanda Titik Koma (;)...............................................................................10
5. Tanda Titik Dua (:)..................................................................................11
6. Tanda Hubung (-)....................................................................................12
7. Tanda Elipsis (...).....................................................................................13
8. Tanda Tanya (?).......................................................................................15
9. Tanda Kurung ()......................................................................................15
10. Tanda Kurung Siku ([..])..........................................................................16
11. Tanda Petik (“..”).....................................................................................16
12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)........................................................................17
13. Tanda Garis Miring (/).............................................................................17
14. Tanda Penyingkat (‘)................................................................................18
15. Tanda Pisah (--)........................................................................................18

ii
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Tanda baca
berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa
tanda baca, pembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis melalui
bacaan itu. Apabila tidak ada tanda baca, tentu para pembaca kebingungan
menentukan antarhubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu karena
semuanya tersambung tanpa jeda.

Dengan demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam sebuah


penulisan artikel ataupun karya, sebagai kunci atas apa yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada pembaca.Namun sayangnya, masih
banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi belum memahami
dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah
kurang atau salah meletakkan tanda titik (.), tanda koma (,) dan
sebagainya. Kesalahan yang sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik
pada suatu singkatan.

Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi
tanda, meletakkan tanda, dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kesalahan yang banyak
dibuat oleh para penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet dan
makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan
juga bisa disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain, karena memang
peraturan penggunaan tanda baca antrabahasa bisa berbeda. Oleh karena
itu, makalah ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai jenis-
jenis tanda baca yang sesuai dengan tata bahasa Indonesia.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Apa saja jenis-jenis dan fungsi tanda baca ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:


1. Dapat memahami letak dan tata cara dalam penggunaan tanda baca.
2. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan
benar.

D. MANFAAT

1. Mampu memahami jenis-jenis tanda baca


2. Mampu memahami aturan pemakaian tanda baca
3. Mampu menggunakan tanda baca dengan tepat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Tanda baca
dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat.
Bayangkan jika tulisan tanpa tanda baca, pasti tulisan tersebut
membingungkan bagi pembaca.

Tidak seperti ketika berbicara, lawan bicara dapat memahami maksud


pembicara karena pembicara dapat menggunakan intonasi, gerak tubuh,
atau unsur nonbahasa lainnya.

Bahkan, lawan bicara dapat bertanya langsung kepada pembicara jika


kurang memahami tuturannya. Hal Ini tidak terjadi dalam interaksi penulis
dan pembaca.

Oleh karena itulah, penulis perlu menguasai tanda baca sebagai


“jembatan” yang dapat mewakili maksud dan pikirannya.

B. Macam-macam Tanda Baca dan Penggunaannya


1. Tanda Titik (.)

a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Misalnya : Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu
ketukan.
b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Misalnya: A.H. Nasution, Muh. Yamin, dan George W. Bush.
c. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,
dan sapaan.
Misalnya : Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi), Kol. (kolonel),
Bpk. (bapak)

3
d. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Misalnya:
Pukul 01.35.20 ( 1lewat 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)

e. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan
jumlah, meskipun angkanya ribuan.

Contoh:
– Tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004.
– Perempuan itu kelahiran tahun 1989.

f. Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang


diikuti perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau subjudul
baru.

Tidak boleh menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan


atau artikel yang merupakan kepala karangan.

Selain itu pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustrasi juga tidak
boleh diakhiri dengan tanda titik.

4
Contoh:
–Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas
–Cara Memulai Bisnis Rumahan di Bulan Ramadan

g. Peran dalam Penulisan Referensi


Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama
penulis, judul tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau tanda
tanya, dan tempat terbit.

Contoh:

Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo:


Ragam Cendekia

2. Tanda Koma (,)

Tanda koma berfungsi untuk menghindari salah baca/salah


penafsiran. Tanda ini digunakan di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat

a. Diletakkan di Tengah Kalimat


Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah
kalimat. Tanda koma biasanya dipakai dalam suatu perincian
ataupun penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di
belakang kata yang mengikutinya.

Contoh:
– Tiga, dua, satu ….. mulai!
– Ibu berbelanja keperluan memasak seperti beras, gula, dan
garam.

b. Perbandingan Kalimat

5
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat
perbandingan. Tanda ini dipakai untuk memisahkan kalimat yang
setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan
seperti tetapi, namun, atau melainkan.

Contoh:
Dia sudah belajar sungguh-sungguh, tetapi tidak lulus ujian.

c. Kata Penghubung Antarkalimat


Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau
ungkapan yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau
ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi,
maka dari itu, dan meskipun begitu.

Contoh:
–…. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
–.... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka
lebar.

d. Identitas yang Ditulis Berurutan


Yang dimaksud dengan identitas adalah penulisan nama
dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat
atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda
koma.

Contohnya:
– Jakarta, 13 April 2021
–Jalan Raya Kubang KM 19, Siak Hulu, Kampar

6
e. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti
kalimat. Partikel dalam bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm,
wah, aduh, dan bentuk lainnya.

Contoh:
– Wah, ternyata dia juga menyukaiku.
– Hmm, baiklah kalau seperti itu.

f. Kata Penghubung Antarkalimat


Tanda koma diletakkan di belakang kata atau ungkapan yang
menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut
misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan
meskipun begitu.

Contoh:
– …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
– …. akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka
lebar.

g. Identitas yang Ditulis Berurutan


Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian
alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang
ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.

Contohnya:
–Jakarta, 13 April 2021
–Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur

7
f. Memisahkan Petikan Langsung
Pada percakapan sebuah cerita, baik di cerpen atau novel,
tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagiannya yang lain dalam kalimat.

Contoh:
– Ali bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang jual beli?”
– “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
g. Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam
penyusunannya.

Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi
Keempat (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.

h. Penulisan Daftar Pustaka


Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi
sebagai pemisah bagian nama yang dibalik susunannya.

Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk


memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

i. Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan
atau bisa dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka.

8
Contoh:
– 17,2 km
– Rp 55,20

j. Penulisan Gelar
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di
antara nama orang dan gelar yang mengikutinya untuk
membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga.

Contoh:
– Ny. Khadijah, S.Pd.
– Ny. Ratna Regina, S.Kom.

k. Kalimat Bertingkat
Tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat. Tanda
koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.

Contoh:
– Kakak pertamaku, Wati, adalah orang yang sangat kreatif
3. Tanda Seru (!)

Tanda seru biasanya ditemukan dibagian akhir ungkapan atau


pernyataan.

Penggunaan tanda seru biasanya berupa seruan atau perintah


yang menunjukkan suatu kesungguhan, atau emosi yang kuat.
Penggunaan tanda seru pada penulisan antara lain:

 Kalimat perintah
Tanda seru bisa digunakan dalam memberikan perintah yang sifatnya
keras dan tegas ataupun tidak.
Misalnya: tolong hidupkan kipas angin sekarang!

9
Menunjukkan ekspresi terkejut atau kaget dan emosi yang kuat

Tanda seru bisa digunakan saat menunjukkan ekspresi terkejut atau


kaget dan emosi yang kuat

Misalnya: awas jatuh!


4. Tanda Titik Koma (;)

a. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata


penghubung untuk memisahkan kalimat setara di dalam kalimat
majemuk.

Misalnya:

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

b. Tanda titik koma digunakan pada bagian perincian yang berupa


frasa verbal.

Misalnya:
Syarat mengikuti ujian penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian


perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

Contohnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta
pisang, apel, dan jeruk.

10
d. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan sumber-sumber
kutipan.
Misalnya:
Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah
satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985;
Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).

Tentang plagiarisme, para penulis (Keraf, 1997; Putra, 2011;


Wibowo, 2013) sama-sama mengingatkan pentingnya pengutipan
dan perujukan secara cermat untuk menghindari cap plagiat.

5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua adalah tanda yang di lambangkan dengn dua titik
berukuran sama yang diletakkan tengah garis vertikal yang sama.
Berikut ini fungsi dan penggunaan tanda titik dua.
a. Digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
pemberian.
Contoh: kita memerlukan barang - barang kelas: jam
dinding,spidol,dan alas meja.
Dan tanda titik dua tidak digunakan jika pemberian itu
merupakan perlengkapan yang
di akhiri pernyataan.
Contoh: kita memerlukan jam dinding, spidol,dan alas meja.
b. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemberian.
Contoh: ketua : Ahmad
sekretaris : Nita
c. Digunakan memisahkan watak dengan dialog dalam suatu
perbuatan.
Contoh: Ibu :"Angkat air galon ini,nak!"
Amir :"Baik,Bu.

11
d. Digunakan antara jilid atau nomor, halaman,bab, ayat dalam
kitab suci, judul, anak

judul,suatu karangan, nama kota dan penerbit buku acuan dalam


biografi.
Contoh: Horison,XLII,No.8/2008:8
Surat Ibrahim : 5
Dari Pemburu ke Terapeutic : cerpen Nusantara
Rendra,2007. Seni Drama untuk Remaja Jakarta :
Burung Merak Pres
6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung (secara tidak resmi disebut strip/setrip) atau –


adalah tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua kata
atau memisahkan dua suku kata.

Garis hungung juga digunakan untuk nama keluarga ganda

(Misalnya camilla parker-bowles)

Berikut beberapa cara penggunaan tanda hubung :

a. Tanda hubung menyambung unsur- unsur kata ulang, misalnya;


anak- anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
b. Tanda hubung menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal, misalnya: 30-7-2023
c. Tanda hubung dapat digunakan untuk memperjelas hubungan
bagian-bagian ungkapan.

Bandingkan:

Misalnya:

Ber-evolusi dengan be-revolusi

e. Tanda hubung digunakan untuk merangkai

12
1) Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital

2) Ke- dengan kata

3) Angka dengan -an

4) Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata

5) Nama jabatan rangkap

Misalnya; se-Indonesia ,hadiah ke-2, dan tahun 50-an

f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia


dengan unsur bahasa asing.

Misalnya : di-charter

7. Tanda Elipsis (...)

Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu


kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan atau tidak
disebutkan

Berikut beberapa cara penggunaan tanda elipsis:

a. Tanda elipsis digunakan untuk kalimat yang terputus- putus,


misalnya untuk menuliskan naskah drama.

Contohnya; kalau begitu... Ya, marilah kita bergerak

b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau


naskah ada sebagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan
langsung.

Contohnya; sebab-sebab kemerosotan...akan di teliti lebih lanjut.

(Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu


dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai
penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat).

13
Contohnya; Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan
hati hati....

8. Tanda Tanya (?)

Tanda tanya adalah tanda yang dipakai dalam kalimat tanya untuk
menanyakan sesuatu.Sedangkan kalimat tanya ialah kalimat yang
didalamnya terdapat pertanyaan kepada pihak lain ,yang diajukan
untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya.

Berikut ciri - ciri kata tanya:

1. Diikuti tanda tanya (?) pada akhir kalimat.

2. Biasanya terletak di awal kalimat tanya.

3. Ditambahkan dengan imbuhan -kah.

Seperti: apakah, siapkah, bagaimanakah, dimanakah dan lain


sebagainya.

Contoh: Dimanakah kamu meletakkan penaku?

9. Tanda Kurung ()

a. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan tambahan,


seperti singkatan atau padanan kata asing.

Contohnya:

Bahasa Indonesia mempunyai tes standar yang disebut Uji


Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).

b. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau


penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.

Contohnya:

Puisi Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang


terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.

14
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan
baru pasar dalam negeri.

c. Tanda kurung digunakan untuk mengapit kata yang


keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau
dihilangkan.

Contohnya:

Dia berangkat ke kantor dengan (bus) Transjakarta.

d. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka


sebagai penanda perincian yang ditulis ke samping atau ke bawah
di dalam kalimat.

Contohnya:

Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi,


dan (c) tenaga kerja.

10. Tanda Kurung Siku ([..])

 Tanda Kurung Siku

Tanda kurung siku mengapit, huruf, siku atau kelompok kata


sebagai koreksi atau pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain.

Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu


terdapat dalam naskah asli

Misalnya:Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik

11. Tanda Petik (“..”)

a. Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang


berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya: “berhenti!” seru seorang siswa dari sudut lapangan

15
b. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, judul lagu,
judul artikel,judul naskah, judul bab buku, judul pidato, atau
tema/subtema yang terdapat dalam sebuah kalimat.

Misalnya: Cerita “Sang Kancil” terdapat pada halaman 234 buku


ini.

c. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang


kuirang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Misalnya: “software” komputer ini sudah tidak berfungsi dengan


baik

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

a. Tanda Petik tunggal mengapit petikan lain.

Misalnya:

Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?”

b. Tanda petik Tunggal mengapit makna, terjemahan, atau


penjelasan kata atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Misalnya:feed-back 'balikan'

13. Tanda Garis Miring (/)

Garis miring adalah tanda baca yang bebentuk garis hampir


vertikal, bagian atasnya condong ke arah kanan dan bagian
bawahnya condong ke arah kiri.
garis miring biasa digunakan dalam nomer surat,nomer pada alamat,
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dua pada dua tahun
takwim

contohnya :
Nomor: 9/UM/IV/2016

16
Jalan Anggrek II/18
Tahun Ajaran 2016/2017

pengganti tanda dan atau setiap


contohnya :
Harganya Rp.3.500,00/buah (Hargaya Rp.3.500,00 setiap buah)

14. Tanda Penyingkat (‘)

Apostrof (Tanda penyingkat) adalah tanda baca bahasa yang


menggunakan alfabet Latin atau alfabet tertentu. Apostrof
menunjukan penghilangan bagian kata dan bagian angka tahun
dalam konteks tertentu.

Contoh:

Dia ‘kan kutemui. (maksud dari ‘kan disini adalah akan)


Tanda ini mirip dengan penutup tanda petik tunggal dan juga dengan
simbol prima, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.

15. Tanda Pisah (--)

a. Tanda pisah adalah tanda baca yang dapat dipakai untuk


membatasi penyisipan kata atau kalimat yang

memberikan penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh:

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—


diperjuangkan oleh

bangsa itu sendiri.

b. Tanda pisah dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan


aposisi atau

keterangan lain.

Contoh:

17
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom— telah mengubah persepsi kita tentang alam
semesta.

c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat


yang berarti“sampai ke” atau “sampai dengan”.

Contoh:

• 1910–1945

• Jakarta–Bandung

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan tanda baca adalah suatu hal yang harus diperhatikan
dalam penulisan. Dan setiap tanda baca memiliki fungsi dan aturan
penggunaan nya tersendiri, sehingga sudah seharusnya kita mengetahui
dan memahami masing - masing fungsi dan aturan tanda baca tersebut.
Penggunaan aturan kaidah EYD sangat penting dalam suatu penulisan
karya tulis, agar karya tulis tersebut dapat tersusun dengan baik serta
mudah dipahami.

B. Saran
Dari tugas makalah yang kita buat ini, sangat banyak hal yang kita
dapati dan pelajari. Seperti hal nya yang kami sampaikan pada kata
pengantar makalah ini yaitu harapan nya dengan selesainya makalah yang
kama buat ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai
aturan penggunaan tanda baca yang baik dan benar, dan tentunya sesuai
dengan kaedah dan aturan yang telah ditetapkan.
Demikian makalah yang telah kami susun. Apabila ada kata - kata
yang kurang berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang
diharapkan, kami memohon maaf yang sebesar besarnya. Dengan itu pula
kami mohon kritik dan saran dan pembaca yang mengantarkan kami pada
semangat untuk menghasilkan karya - karya tulis ilmiah selanjutnya
dengan hasil yang lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Marthen L.M., 2010, modul ejaan dantanda baca, penerbit. kota terbit.
Suyatno, Pujiati T., Nur Hamidah D., dan Faznur.I.S.,2017, bahasa Indonesia
untuk perguruan tinggi., inmedia.
Djoko s., 2013, modul bahasa Indonesia, penerbit. kta terbit

Anda mungkin juga menyukai