TK 1 Kel 10
TK 1 Kel 10
Disusun oleh:
Kelompok 10:
1. Karakteristik Soal
Benar-Salah
Pilihan Ganda
• Penggunaan yang luas
• Tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, sedangkan hasilnya harus segera
diumumkan
• Terdiri atas pokok soal (stem) & sejumlah kemungkinan jawaban
• Kalimat perintah, kalimat tanya/kalimat tidak lengkap
• Tidak ada aturan baku jumlah alternatif jawaban
• Memiliki satu jawaban yang benar atau paling tepat
• Struktur pilihan ganda terdiri dari :
o Pernyataan-pernyataan yang berisi permasalahan
o Sejumlah pilihan jawaban
▪ Jawaban benar dan paling tepat satu
▪ Distraktor/pengecoh
Soal Uraian
Tes uraian disebut juga tes subjektif. Dalam tes ini siswa diperbolehkan memilih dan
menetapkan jawaban. Kebebasan ini menyebabkan data respon berbeda-beda, sehingga
tingkat kebenaran dan kesalahannya pun berbeda-beda. Hal ini meningkatkan subjektivitas,
evaluator mempunyai peranan tersendiri dalam menentukan penilaian dan menentukan nilai.
Tes jenis ini menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan, mengorganisasikan dan
menghubungkan ide-ide yang ada dengan kata-katanya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa tes
uraian sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan siswa dalam hal
pemahaman, analisis, pemecahan masalah dan interpretasi.
• Jawaban uraian berupa proses penyelesaian dari soal yang sudah pasti
• Soal yang menghendaki jawaban yang dapat dinilai dengan benar-salah, dibuat dalam
bentuk kata: bilangan, kalimat, simbol
• Untuk mengukur pengetahuan yang berhubungan dengan istilah: terminologi, fakta,
prinsip, metode, prosedur.
Soal Menjodohkan
Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur
kedua (sebelah kanan) berupa respons (jawaban).
• Kelompok satu (kiri) merupakan bagian yang berisi dari soal-soal yang harus dicari
jawabannya
• Kelompok dua (kanan) merupakan bagian yang berisi jawaban soal-soal
• Stimulus/premis berupa kalimat/phrasa
• Respons yaitu pernyataan jawaban/respons berupa kata, bilangan, gambar/symbol
• Jumlah soal dan jawaban sama, lebih baik lagi jika jumlah jawaban lebih banyak dari
jumlah soal
2. Kaidah penulisan butir soal yang baik dan benar sertai contoh
Benar-Salah
Dalam penulisan soal benar-salah, terdapat beberapa petunjuk penyusunan dalam membuat
soal benar salah, yaitu:
Selain itu, dalam penulisan soal benar-salah harus memperhatikan serangkaian kaidah yang
meliputi dari segi materi soal, segi konstruksi soal, dan segi bahasa soal.
1. Segi Materi
• Konsep pada soal harus benar dan mutakhir (perkembangan terbaru) serta tidak
multitafsir.
• Soal harus sesuai dengan indikator pada kisi-kisi penulisan yang telah disusun.
• Soal harus logis ditinjau dari segi materi.
2. Segi Konstruksi Soal
• Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
• Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur.
• Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar maupun salah.
• Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
• Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
3. Segi Bahasa Soal
• Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
• Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
• Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
Pilihan Ganda
❑ Materi:
1) Soal harus sesuai dengan indikator soal.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3) Setiap soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar.
❑ Konstruksi:
4) Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas, dan tegas.
5) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
6) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
7) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
8) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
9) Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, "semua pilihan jawaban di atas
salah", atau "semua pilihan jawaban di atas benar“.
10) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut.
11) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
dan berfungsi.
12) Butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya.
❑ Bahasa:
3) Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian.
Contoh:
a. Kecepatannya konstan
b. Kecepatan sudutnya konstan
c. Percepatannya konstan
d. Arahnya konstan
Alasan: benda yang bergerak melingkar kecepatan dan percepatannya merupakan besaran
vektor sehngga walau besarnya tetap, tetapi karena arahnya yang berubah-ubah maka
kecepatannya dan percepatannya tidak konstan.
Uraian
• Rumusan butir soal sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan indikator)
• Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat dan jelas
sehingga mudah dipahami
• Jawaban yang dituntut oleh butir berupa fakta, frase, angka, simbol, tahun, tempat, dan
sejenisnya harus singkat dan pasti
• Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari suatu buku
• Hindari rumusan butir soal yang mengandung petunjuk kepada kunci jawaban
• Butir soal dalam bentuk kalimat belum lengkap, bagian yang dikosongkan maksimum dua
untuk satu kalimat
• Pernyataan hendaknya mengandung hanya satu kemungkinan jawaban yang dapat diterima
Menjodohkan
Benar-Salah
Dalam pembuatan soal benar salah, terdapat empat variasi yang dapat dibuat, yaitu:
1. Jenis tes benar-salah biasa
Bentuk umum dari tes ini yakni siswa hanya tinggal memberikan tanda dengan melingkari
atau menyilang huruf B apabila pernyataan tersebut dinilai benar dan melingkari atau
menyilang huruf S apabila pernyataan itu dinilai salah.
2. Jenis tes benar-salah dengan alasan
Siswa tidak hanya diminta menilai kebenaran pernyataan tersebut, tetapi juga memberikan
alasannya.
3. Jenis tes benar-salah dengan pembetulan
Siswa diminta untuk membentulkan pernyataan tersebut apabila dinilai salah.
4. Jenis tes benar-salah dengan alasan dan ppembetula
Dalam variasi ini siswa tidak hanya dituntut menilai kebenaran pernyataan tersebut, akan
tetapi juga diminta memberikan alasan dan membetulkan jika pernyataan itudinilai salah.
Pilihan Ganda
▪ Pernyataan dan Jawaban Tepat: Ini adalah format pilihan ganda yang paling
umum, di mana peserta ujian diminta untuk memilih jawaban yang benar dari
beberapa pilihan yang disediakan.
▪ Pilihan Ganda dengan Alasan: Dalam variasi ini, setiap pilihan jawaban
disertai dengan alasan mengapa itu benar atau salah. Peserta ujian harus
memilih jawaban yang benar dan memahami alasan di baliknya.
▪ Pilihan Ganda dengan Tugas: Peserta ujian diminta untuk menyelesaikan
tugas atau masalah yang terkait dengan pilihan ganda. Mereka harus memilih
jawaban yang benar dan menjelaskan cara mereka sampai pada jawaban
tersebut.
▪ Pilihan Ganda Terbalik: Dalam variasi ini, peserta ujian diminta untuk
memilih jawaban yang salah atau yang tidak sesuai dengan pernyataan yang
diberikan.
▪ Pilihan Ganda Bergambar atau Grafis: Soal pilihan ganda dapat disertai
dengan gambar, diagram, atau grafik yang memerlukan pemahaman visual.
▪ Pilihan Ganda Dengan Konteks Cerita
Uraian
1. Soal Uraian Deskriptif: Artinya: Menyajikan sebuah topik atau konsep dan
meminta siswa untuk menjelaskan atau mendeskripsikannya secara rinci.
2. Soal Uraian Komparatif: Artinya: Meminta siswa untuk membandingkan dua atau
lebih konsep atau objek dan menjelaskan perbedaan atau kesamaan di antara
mereka.
3. Soal Uraian Analitis: Artinya: Meminta siswa untuk menganalisis suatu situasi
atau peristiwa, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi, dan
menjelaskan implikasinya.
4. Soal Uraian Argumentatif: Artinya: Meminta siswa untuk menyusun argumen
atau pandangan pribadi mereka tentang suatu isu atau topik tertentu dan
memberikan alasan atau bukti yang mendukung pandangan mereka.
5. Soal Uraian Kreatif: Artinya: Mengajak siswa untuk menggunakan imajinasi dan
kreativitas mereka untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah
tertentu.
Benar-Salah
Kelebihan
• Soal benar salah mudah untuk dibuat karena hanya memerlukan satu pernyataan.
• Mudah melakukan penskoran bahkan dapat komputer kerjakan dengan bantuan algoritma
• Berguna untuk mengukur fakta dan hasil belajar secara langsung, terutama yang berkenaan
dengan ingatan
• Soal benar salah yang dikonstruksi atau dibuat dengan cermat, jelas dan lugas akan dengan
mudah dikerjakan oleh peserta didik.
• Soal benar salah hasil akhirnya tak jauh beda dengan soal objektif lainnya, yakni lebih
terjaga nilai-nilai objektifitasnya.
Kelemahan
• Jika peserta tes tidak tahu jawaban yang benar dari sebuah soal, maka kemungkinan mereka
akan menebak jawaban atau hanya sebatas mengira-ngira.
• Terlalu menekankan kepada ingatan peserta didik.
• Mempunyai daya pengukuran yang rendah, yaitu belum mampu menjadi instrumen
pengukuran kecerdasan peserta didik.
Cara Mengatasinya
Uraian
Kelebihan:
Kekurangan:
1. Sulit untuk mendapatkan skor yang benar-benar objektif, meskipun itu adalah tes
uraian objektif.
2. Butuh waktu lama untuk menjawab satu pertanyaan. Jumlah subtopik yang dijadikan
sumber pertanyaan sangat terbatas.
3. Guru membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca dan mengevaluasi tanggapan
siswa.
4. Seringkali terbuka terhadap halo effect, yang cenderung memberikan nilai tinggi
kepada siswa yang dianggap lebih baik daripada teman sekelasnya.
Cara Atasi:
Soal Menjodohkan
Keunggulannya adalah soal-soal relatif lebih mudah dirumuskan, komprehensif dan efektif dalam
hal merumuskan soal dan varian jawaban, penilaian dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan
obyektif.
1. Pembuatannya mudah
2. Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan obyektif
3. Apabila jenis tes ini dibuat dengn baik, maka faktor menebak praktis dapat dihilanggkan
4. Tes jenis ini sangat berguna untuk menilai berbagai hal:
• antara problem dan penyelesaiannya
• antara teori dan penemunya
• antara sebab dan akibatnya
• antara singkatan dan kata-kata lengkapnya
• antara istilh dan definisinya
1. Tes menjodohkan biasanya lebih menunjukkan aspek recall atau ingatan belaka
2. Karena persiapannya yang mudah, tes jenis ini sering dijadikan “pelarian” bagi guru, yaitu
ketika guru tidak mempunyai waktu untuk mempersiapkan tes lainnya.
3. Karena jawabannya singkat, tes jenis ini kurang baik untuk menilai pemahaman dan
interpretasi.
4. Tes jenis ini seringkali tergelincir atau secara tidak sengaja memuat hal-hal yang
sebenarnya tidak perlu diuji
Cara Mengatasi
Sumber : http://asngarisobo.blogspot.com/2015/04/tes-menjodohkan.html
5. Pedoman penskoran
Benar-Salah
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Penentuan Nilai = × 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Pilihan Ganda
No. Soal Bobot Soal
4. 2
5. 2
Jumlah 4
Skor
Maksimal
skor perolehan
Penentuan nilai= 𝑥100%
skor maksimal
Uraian
Penilaian soal uraian menggunakan Rubrik skala persepsi yaitu pedoman penilaian yang memiliki
tingkatan kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan, namun tetap diberikan skala penilaian atau
skor penilaian.
Sangat
Aspek yang Sangat Kurang Kurang Cukup Baik
Baik
Dinilai
< 20 (21-40) (41-60) (61-80) ≥ 80
Ketepapatan
Pemadanan
Kemampuan
berpikir kritis
Kemampuan
menjelaskan
Penjelesan
Kemampuan
Identifikasi
Konsep
Kisi-Kisi Tes
No. Kompetensi Kelas Materi Level Kognitif Indikator No. Bentuk Soal
Dasar Soal Soal
penerapannya gerak
pada parabola C4
kehidupan
sehari-hari
Memahami
dan
menganalisi
Berupa soal
konsep gerak
cerita yang
rotasi pada
diberikan
gerak Gerak
6. X C4 gambar 6 Uraian
melingkar, Melingkar
pendukung
dan
benda yang
menyelesaikan
digunakan
pemasalahan
terkait gerak
melingkar
Mengingat,
memahami,
dan
menyelesaikan Menyajikan
Gerak
7. permasalahan X C4 soal dalam 7 Uraian
Parabola
konsep fisika bentuk cerita
dalam konteks
gerak parabola
dan
percepatan
gravitasi
Menyajikan
Mengingat
soal dengan
dan
bentuk
Menganalisis
menjodohkan
faktor Gerak
fenomena I Set
penyebab Parabola Soal
8. X C4 dengan (5
terjadinya dan Gerak Menjodohkan
faktor Soal)
fenomena Melingkar
penyebabnya
dalam
dan juga
penerapan
istilah yang
materi.
bersangkutan
SOAL
Soal
1.Jika pembalap melaju dengan kecepatan yang bertambah, kemudian berbelok pada sebuah
tikungan, maka pembalap akan semakin mendekat ke tengah jalur. *Sertakan Alasan*
Jawab: *Benar
Alasan: Pada kejadian gerak melingkar juga terdapat percepatan sentripetal. Percepatan ini
merupakan percepatan yang arah geraknya mengarah ke pusat lingkaran.
2.Pada gambar tersebut terdapat dua gir sepeda yang dihubungkan dengan rantai. Hubungan dari
kedua gir tersebut akan menghasilkan percepatan tangensial. *Sertakan Alasan
Jawab: *Salah
Alasan: Gir depan dan gir belakang sepeda terhubung dengan rantai, gerakan keduanya akan
menimbulkan kecepatan linear. Hal ini disebabkan karena adanya singgungan antara gir dan
rantai.
3.Seorang anak melemparkan batu ke atas. Seorang tersebut melempar dengan kecepatan tertentu,
namun saat batu tersebut berada di udara maka akan mengalami perlambatan karena adanya
pengaruh gaya gesekan udara. Hal tersebut dinamakan gerak peluru. *Sertakan alasan
Jawab: *Salah
Alasan: Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang membahas
tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan ini, Gaya
sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara yang
menghambat gerak benda.
PG
4. Sebuah bola dilemparkan secara horizontal dengan kecepatan jauh lebih besar dari 0 m/s,
bola identik dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Mana yang menyentuh tanah lebih
dulu?
https://youtu.be/aY8z2qO44WA
Jawaban
Jawaban A
Pembahasan:
Dengan asumsi tanah datar, dan bola dilempar atau dijatuhkan dari ketinggian yang sama, bola
yang dilempar secara horizontal akan menghantam tanah dengan kecepatan vertikal yang sama
dengan bola yang dijatuhkan, namun kecepatan horizontal awalnya juga akan lebih
besar. Penjumlahan vektor sederhana menjamin bahwa bola yang dilempar secara horizontal akan
mempunyai kecepatan total yang lebih besar daripada bola yang dijatuhkan.
Pada diagram, dua bola (satu merah dan satu biru) dijatuhkan secara bersamaan. Bola merah
dilepaskan tanpa gerak mendatar dan bola biru dijatuhkan tetapi juga diberi kecepatan mendatar
10 m/s. Saat bola jatuh ke lantai, sebuah foto diambil setiap detik sehingga dalam 5 detik, kita
mempunyai 5 gambar dari kedua bola tersebut. Setiap garis vertikal pada diagram mewakili 5 m.
Karena bola biru mempunyai kecepatan horizontal 10 m/s, Anda akan melihat bahwa setiap detik
bola biru bergerak horizontal sejauh 10 m. Artinya, dalam setiap detik, bola biru bertambah jarak
horizontalnya sebesar 10 m. Gerakan horizontal ini disebabkan oleh kecepatan bola yang konstan.
Bola merah dijatuhkan lurus ke bawah tanpa kecepatan horizontal dan oleh karena itu, pada setiap
detik berikutnya, bola merah jatuh lurus ke bawah tanpa gerakan horizontal. Semakin
bertambahnya jarak antar detik pada gerak bola merah menandakan bahwa gerak tersebut
mengalami percepatan.
Hal yang sangat penting di sini adalah bahwa gerak vertikal kedua bola ini identik. Artinya,
masing-masing jatuh pada jarak vertikal yang sama pada setiap detik berikutnya. Kecepatan
horizontal konstan bola biru tidak berpengaruh pada percepatan gerak vertikalnya. Oleh karena
itu, gerak vertikal bola biru dapat dianalisis sama persis dengan gerak vertikal bola merah.
a. 1 dan 2
b. 2
c. 1 dan 3
d. 4
Jawaban: D
Pembahasan:
𝑣2
1) Gaya sentripetal : 𝐹𝑠 = 𝑚 → 𝐹̅𝑠 sebanding dengan kuadrat kelajuannya Pernyataan 1
𝑅
salah
2) Kelajuan benda tetap tetapi arahnya berubah mengikuti lintasan lingkaran berarti
kecepatannya berubah karena arahnya berubah(kecepatan adalah vektor). Pernyataan 2
salah
𝑣2
3) Percepatan radial 𝑎𝑠 = → 𝑎𝑠 sebanding dengan kuadrat kelajuannya Pernyataan 3 salah
𝑅
4) Percepatan radial menuju pusat lintasan yaitu searah dengan gaya sentripetal. Pernyataan
4 benar
Uraian
6.Dua Buah Piringan cakram A dan B mula-mula diam kemudian digerakkan secara bersamaan.
Kecepatan sudut cakram B adalah 4 kali cakram A. Jari-jari cakram A adala 12 kali jari-jari cakram
B dan massa keduanya sama. Besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami cakram A
dengan cakram B adalah
7.Sebuah mobil terparkir pada tanah yang miring (37° terhadap horizontal) di tepi tebing pantai.
Mobil tersebut dalam posisi menghadap pantai dan sudah di rem tangan. Tiba-tiba rem tangan
rusak dan mobil mulai meluncur menuju pantai dari keadaan diam (t = 0) dengan percepatan
konstan 7 m/𝑠 2 . Mobil meluncur sejauh 50 m saat mencapai bibir tebing vertikal setinggi 35 m
dari laut, dan akhirnya mobil pun jatuh ke laut. Jika tim penyelam hendak mengangkat mobil
tersebut ke permukaan laut, mereka harus menyelam pada posisi ... dari tebing
Pembahasan
1. Pembahasan nomer 1
Untuk menghitung besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami oleh
cakram A dengan cakram B, kita dapat menggunakan rumus-rumus berikut:
Kecepatan sudut cakram 𝐵 (𝜔𝐵 ) adalah 4 kali kecepatan sudut cakram 𝐴 (𝜔𝐴 ), yaitu
𝜔𝐵 = 4𝜔𝐴 .
Kecepatan sudut (𝜔) berhubungan dengan kecepatan linier (v) dan jari-jari (r) dengan
𝑣
rumus 𝜔 = 𝑟
Percepatan sentripetal (a) berhubungan dengan kecepatan linier (v) dan jari-jari (r) dengan
𝑣2
rumus 𝑎 = .
𝑟
Untuk cakram A:
𝑣𝐴
𝜔𝐴 =
𝑟𝐴
𝑣𝐴2
𝑎𝐴 =
𝑟𝐴
Untuk cakram B:
𝑣𝐵
𝜔𝐵 =
𝑟𝐵
𝑣𝐵2
𝑎𝐵 =
𝑟𝐵
Kita tahu bahwa 𝜔𝐵 = 4𝜔𝐴 , sehingga kita dapat menulis:
𝑣𝐵 𝑣𝐴
= 4( )
𝑟𝐵 𝑟𝐴
Sekarang, kita bisa menyusun persamaan berikut:
𝑣𝐵 = 4(𝑣𝐴 ) (𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜔𝐵 = 4𝜔𝐴 )
𝑟𝐴 = 12𝑟𝐵 (𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑟𝐴 = 12𝑟𝐵 )
Dengan mengganti 𝑣𝐵 dan 𝑟𝐴 dalam rumus perbandingan percepatan sentripetal, kita dapat
menyederhanakannya:
𝑣𝐴2
𝑎𝐴
= 𝑟𝐴2
𝑎𝐵 𝑣𝐵
𝑟𝐵
𝑣𝐴2
𝑎𝐴
= 12𝑟𝐵
𝑎𝐵 (4𝑣𝐴)2
𝑟𝐵
Sekarang, kita bisa menyederhanakan perbandingan ini:
𝑣𝐴2
𝑎𝐴
= 12𝑟𝐵2
𝑎𝐵 16𝑣𝐴
𝑟𝐵
1
𝑎𝐴 12 𝑟𝐵
= ( )× ( )
𝑎𝐵 16 𝑟𝐵
𝑎𝐴 1
= ( )
𝑎𝐵 192
Jadi, besar perbandingan percepatan sentripetal yang dialami oleh cakram A dengan
1
cakram B adalah 192 atau 0,0052.
2. Untuk menentukan posisi yang harus diselami oleh tim penyelam untuk mengangkat mobil
ke permukaan laut, kita perlu menggunakan prinsip-prinsip fisika dan menghitung jarak
horizontal di bawah air yang harus mereka tempuh.
Pertama, kita akan mencari waktu yang diperlukan mobil untuk mencapai bibir tebing. Kita
dapat menggunakan persamaan kinematika berikut:
1 2
𝑑= 𝑎𝑡
2
Di mana:
𝑑 adalah jarak yang ditempuh (50 m),
𝑎 adalah percepatan (7 m/𝑠 2 ), dan
𝑡 adalah waktu yang diperlukan.
𝑡 ≈ √28.57 𝑠 2 ≈ 5.34 𝑠
8.Menjodohkan
1. Hasil dari kuadrat kecepatan sudut yang A. Sudut tembakan dan kecepatan awal
berbanding lurus dengan jari-jarinya B. Percepatan Gravitasi
disebut … C. Adanya Percepatan Sentripetal
2. Sebuah proyektil ditembakkan dari D. Gerak Rotasi
permukaan bumi dengan sudut elevasi E. Percepatan Sentripetal
tertentu. Tentukan faktor-faktor apa saja F. Kecepatan Sudut
yang memengaruhi jarak maksimum yang
dapat ditempuh oleh proyektil tersebut.
Bagaimana Anda dapat mengoptimalkan
jarak tembakan maksimum?
3. Roda sepeda yang berputar saat
digunakan terjadi karena
4. Sebuah peluru ditembakkan dengan arah
horizontal pada kecepatan awal v dan dari
ketinggian h dari permukaan tanah. Jika
gesekan dengan udara diabaikan, jarak
horizontal yang ditempuh peluru
bergantung pada
5. Seorang anak sedang bermain di taman
bermain yang memiliki "bianglala"
berbentuk roda raksasa. Mengapa anak
tersebut merasa tertarik ke arah luar (ke
luar roda) ketika bianglala berputar cepat?
JAWABANNYA
Pada soal menjodohkan, jawabannya berdasarkan faktor penyebabnya dan juga istilah yang sesuai
dengan fenomena pada bagian kiri.
1. E. Percepatan Sentripetal
2. A. Sudut tembakan dan kecepatan awal
3. D. Gerak lurus
4. B. Percepatan gravitasi
5. C. Adanya percepatan Sentripetal