A. TUJUAN
a. Tiang Kayu
b. Tabung transparan
dengan skala volume
c. Sumbat
d. Wadah penampung
cairan
2 Stopwatch
3 500 mL Oli
C. TEORI DASAR
Unsur-unsur yang ada di alam ini memiliki inti atom yang tersusun atas
proton dan neutron. Suatu inti X secara simbolis dituliskan sebagai dengan Z
adalah nomor atom, yaitu sama dnegan jumlah proton dalam inti. Sementara A
disebut nomor mass yag merupakan penjumlahan jumlah proton Z dan jumlah
neutron (A=Z+N). Inti atom ada yang stabil dan ada juga yang tak stabil. Pada
dasarnya, kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan antara banyaknya neutron
(N) dengan banyaknya proton(Z). Hubungan proton dan neutron dapat dinyatakan
dalam bentuk grafik yang disebut grafik pita kestabilan.
Berdasarkan grafik diatas, inti atom stabil ditunjukkan oleh titik-titik yang
berekerumunan membentang seperti pita sehingga disebut pita kestabilan. Dalam
Kusminarto (2011 : 161). Inti stabil berada pada garis Z=N untuk unsur yang
memiliki nilai Ndan Z yang kecil. Inti=inti ringan cenderung memiliki neutron
dan proton yang sama untuk menjaga kestabilannya. Sedangkan inti berat
cenderung memiliki neutron lebih banyak daripada proton. Kelebihan neutron
merupakan kompensasi karena adanya gaya tolak Coulomb akibat penambahan
proton. Unsur-unsur yang berada diluar pita kestabilan tergolong unsur yang tidak
stabil atau inti radioaktif.
Inti atom stabil merupakan inti atom yang tidak dapat meluruh atau
berubah secara spontan. Sedangkan inti atom yang tak stabil akan mengalami
peluruhan secara spontan dengan cara memancarkan partikel dan atau radiasi dan
berubah menjadi inti yang stabil. Kemampuan inti atom yang tak stabil untuk
memancarkan partikel dan atau radiasi secara spontan dan berubah menjadi inti
yang stabil disebut radioaktivitas atau perluruhan radioaktif.
Inti tak stabil keadaan mula-mula disebut inti induk, sedangkan inti hasil
peluruhannya disebut inti turunan. Proses peluruhan merupakan proses statistik.
Kemungkinan suatu inti untuk meluruj pada suatu waktu ke watu adalah tertentu.
Untuk sejumlah inti sejenis, kemungkinan meluruh adalah sama untuk masing-
masing inti dan boleh dikatakan tidak bergantung pengaruh luar.
𝑑𝑁
− 𝑑𝑡 = 𝜆𝑁 (1)
𝑑𝑁
= −𝜆𝑁
𝑑𝑡
𝑁 𝑡
𝑑𝑁
∫ = −𝜆 ∫ 𝑑𝑡
𝑁𝑜 𝑑𝑡 𝑡𝑜
ln 𝑁 − ln 𝑁𝑜 = −𝜆(𝑡 − 𝑡𝑜 )
Jika t0 = 0, maka :
𝑁
𝑙𝑛 = −𝜆𝑡
𝑁𝑜
𝑁
= 𝑒 −𝜆𝑡
𝑁𝑜
𝑁 = 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡 (2)
Waktu paruh adalah periode waktu dimana jumlah inti radioaktif tinggal
setengah dari jumlah semula (N=1/2No). Maka :
𝑁 = 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡
1 −𝜆𝑇1
𝑁𝑜 = 𝑁0 𝑒 2
2
1 −⋋𝑇1
=𝑒 2
2
𝑙𝑛2 = −𝜆𝑇1
2
𝑙𝑛2
𝑇1 = (3)
2 𝜆
Dari persamaan (3), kita bisa menyimpulkan bahwa waktu paruh erat kaitannya
dengan konstanta peluruhan. Selanjutnya dengan mensubstitusikan persamaan (3)
ke persamaan (2), maka:
𝑙𝑛2
𝑇1
𝑁 = 𝑁𝑜 𝑒 2
𝑡
𝑇1
𝑁 = 𝑁𝑜 (𝑒 −𝑙𝑛2 ) 2
𝑡
1 𝑇1
𝑁= 𝑁𝑜 (𝑒 𝑙𝑛2 ) 2
𝑡
1 𝑇1
𝑁 = 𝑁𝑜 (2) 2 (4)
Waktu hidup rata-rata
Karena tidak semua inti memiliki rumus sama, maka kita hanya dapat
mendefinisikan waktu hidup rata-rata sebesar
∫ 𝑡|𝑑𝑁|
𝜏= (5)
∫ |𝑑𝑁|
Dengan |𝑑𝑁| adalah jumlah inti yang umurnya antara t+dt, yaitu dN=λN0e-
λh
dt. Jadi umur rata-ratanya:
∞
∫0 𝑡𝜆 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡 𝑑𝑡 1
𝜏= ∞ = (6)
∫0 𝜆 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡 𝑑𝑡 𝜆
Dari persamaan (3) dan (6), kita bisa mengetahui hubungan antara waktu paruh
dan umur rata=rata, yaitu:
𝑇1 = 𝜏 ln 2
2
𝑑𝑁
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑅 = |− | = 𝜆𝑁𝑜 𝑒 −𝜆𝑡
𝑑𝑡
𝑅 = 𝑅𝑜 𝑒 −𝜆𝑡
Dimana Ro adalah laju peluruhan saat t=0 dan R adalah laju peluruhan saat t.
Satuan SI untuk laju peluruhan adalah Becquerel atau disingkat Bq.
8ηL
R = 𝜋𝑟 4 (8)
𝑝1 = 0
𝑝2 = 𝜌𝑔ℎ
𝜋𝑟 4 𝜌𝑔ℎ
Q= (10)
8ηL
Jika lubang dibuka, maka terjadi pengurangan volume fluida pada tabung dan
fluida keluar melalui lubang. Penurunan volume fluida tiap satuan waktu sama
dengan debit fluida yang keluar dari lubang pada dasar tabung. Maka:
𝑑𝑉 𝜋𝑟 4 𝜌𝑔ℎ
− =
𝑑𝑡 8ηL
𝑑(𝐴ℎ) 𝜋𝑟 4 𝜌𝑔ℎ
− =
𝑑𝑡 8ηL
𝑑𝑉 𝜋𝑟 4 𝜌𝑔ℎ
−𝐴 =
𝑑𝑡 8ηL
Sehingga:
ℎ = ℎ0 𝑒 −𝑐𝑡 (11)
dengan:
E. PERTANYAAN AWAL
𝑁𝑡 = 𝑁0 𝑒 −λt (1)
𝐴𝑡 = 𝐴0 𝑒 −λt (2)
𝑡
𝐼𝑡 = 𝐼0 𝑒 −𝑅𝐶 (3)
ln 2
𝑡1 = (4)
2 λ
2. Untuk fluida kental laju aliran fluida di hukum Poiseuille. Tentukan pengaruh
kekentalan dalam laju aliran berdasarkan hukum Poiseuille!
Jawab :
Bila fluida mengalir melalui pipa, maka akan terjadi gesekan antara fluida
dengan dinding pipa, hal ini mengakibatkan kecepatan aliran semakin ke pusat
pipa semakin besar. Kelajuan aliran rata-rata yang dinyatakan dalam Q ditulis
sebagai berikut:
Q = Av = ΔV/Δt
3. Faktor apa yang mempengaruhi proses titrasi fluida dari suatu tabung yang
Panjang?
Jawab :
Pada proses titrasi fluida dari tabung yang panjang pada percobaan ini terjadi
peroses adsorpsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi adalah
2ℎ2
diperlukan fluida dapat dicari dengan rumus : 𝑡 = √ , jarak fluida yang
𝑔
2ℎ2
mengalir dapat dihitung dengan 𝑥 = 𝑣. 𝑡 = √2𝑔ℎ1 . √ .
𝑔
Variabel praktikum pada peluruhan model titrasi cairan menjadi tiga, yaitu
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.