Anda di halaman 1dari 5

ANP4 – Nuclear Magnetic Resonance (NMR)

Asweda Luluk Saptaningrum dan Rizky Fadilah


I. Tujuan
1. Mengamati NMR pada proton dan flourin dalam sampel cair dan padatan.
2. Menentukan lebar garis resonansi pada NMR
3. Menentukan faktor-g dari proton dan flourin

II. Teori Dasar


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan NMR dan bagaimana proses terjadinya NMR!
2. Pengukuran NMR hanya dapat dilakukan terhadap material tertentu, tidak dapat
dilakukan terhadap semua material atau unsur, mengapa demikian? Material
tertentu apa yang dimaksud? (Hubungkan dengan konsep kedudukan spin pada inti
atom)
3. Ketika suatu sampel ditempatkan pada ruang bermedan magnet statis B0, maka spin
inti tersebut akan terdistribusi pada tingkat energi yang sesuai dengan Persamaan
Boltzmann. Tuliskan persamaan tingkat energi tersebut!
4. Tuliskan persamaan dari perbedaan energi dari spin keadaan tereksitasi dengan inti
spin keadaan dasar! Apa maksud dari persamaan tersebut? (Kaitkan dengan
fenomena resonansi NMR)
5. Apa kegunaan FWHM (Full Width at Half Maximum atau lebar penuh pada
setengah maksimum) pada sinyal NMR? (Sertakan gambar dan rumus FWHM).
6. Jelaskan apa itu faktor-g dan waktu relaksasi!

III. Alat dan Bahan


1. 1 buah suplai NMR
2. 2 buah kumparan 10 A
3. 1 buah catu daya DC 16 V
4. Osiloskop
5. Sampel: Gliserin, Polystyrene, dan Polytetraflourethylene (PTFE)/Teflon

IV. Langkah Kerja


1. Siapkan semua peralatan!
2. Atur osiloskop pada mode xy!
3. Atur fast sweep dan atur amplitude modulasi ke nilai maksimum!
4. Masukkan sampel ke dalam ruang kumparan! Pastikan posisi sampel tepat berada
di tengah kedalaman ruang kumparan tersebut.
5. Atur nilai frekuensi ke nilai maksimum!
6. Perlahan-lahan atur amplitude HF hingga LED merah menyala dan frekuensi yang
ditampilkan sekitar 19 MHz!
7. Kurangi frekuensi hingga sekitar 18,5 MHz!
8. Atur arus listrik ke nilai maksimum!
9. Operasikan tegangan secara perlahan sampai sinyal NMR muncul pada layar
osiloskop!
10. Setelah sinyal NMR muncul, atur tegangan sampai sinyal tersebut berada
ditengahtengah koordinat!
11. Catat nilai frekuensi, tegangan dan arus saat sinyal NMR berada di tengah
koordinat!
12. Atur tegangan sehingga sinyal NMR sampai berada di garis kotak sebelah kanan
untuk mendapatkan nilai ν1 dan satu kotak ke sebelah kiri untuk mendapatkan nilai
ν2! Lalu hitung selisihnya! (ini dilakukan hanya sekali untuk setiap sampel)
13. Variasikan nilai frekuensi dengan selisih 0,2 MHz!
14. Lakukan percobaan dengan langkah yang sama dengan mengganti sampel!
15. Setelah selesai percobaan, matikan dan rapikan kembali alat yang sudah digunakan!
(mengatur semua mode ke nilai minimum).

Sinyal NMR pada sampel Gliserin


Sinyal NMR pada sampel Teflon

Sinyal NMR pada sampel Polystyrene

Setup alat percobaan NMR


V. Data Pengamatan
Sampel : ... (gliserin/polystyrene/teflon)
𝑣𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 =. . . 𝑀𝐻𝑧 𝑣𝑘𝑖𝑟𝑖 = . . . 𝑀𝐻𝑧
𝑣(𝑀𝐻𝑧) 𝐼(𝐴) 𝑉(𝑉)
18.5
18.3
18.1
...
16.1

VI. Pengolahan Data


A. Menghitung faktor-g dari NMR pada sampel
Faktor g dicari dengan menggunakan regresi linier berdasarkan persamaan :
𝑔
𝑣 = 𝜇𝑛 . 𝐵0

𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑎
Dengan :

𝑣 : frekuensi [Hz]
𝜇𝑛 : magneton inti (5,051 × 10-27 J/T)
𝐵0 : medan magnet statis [T]
ℎ : tetapan Planck (6,626 × 10-34 Js)
dengan nilai medan statis (B0) dari kumparan kembar suplai NMR diberikan oleh:
𝐵0 = (47, 177𝑉 + 8,2684)𝑚𝑇
Dengan V adalah tegangan dari catu daya DC.
𝐵𝑜 (𝑇) 𝑣(𝐻𝑧)

Selanjutnya, 𝑔𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 𝑔 ± Δ𝑔 diperoleh dari hasil regresi sebagai berikut :


𝑔
𝑚= 𝜇
ℎ 𝑛

𝑔= 𝑚
𝜇𝑛

Δ𝑔 = 𝛿𝑚
𝜇𝑛
𝑔𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 𝑔 ± Δ𝑔
Dengan nilai kesalahan relatif (KR) dan kesalahan literatur (KLit) diberikan oleh
persamaan:
Δ𝑔
𝐾𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
𝑔
𝑔𝑙𝑖𝑡 − 𝑔
𝐾𝑙𝑖𝑡 =| | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡
Dengan nilai g literatur (glit) untuk masing-masing sampel adalah:
glit Hidrogen = 5,5857
glit Flourin = 5,2567

B. Menghitung waktu relaksasi sampel


1 1
𝑇= =
Δ𝑣 𝑣𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 − 𝑣𝑘𝑖𝑟𝑖
𝑣 dalam satuan 𝐻𝑧

Anda mungkin juga menyukai