Anda di halaman 1dari 1

LO 7 Etik dan Medikolegal Pasien Gonorrhea yang meminta penyakitnya

dirahasiakan dari suami/keluarga

Dalam praktik kedokteran, terdapat salah satu prinsip etik kedokteran yang harus
dipatuhi oleh setiap dokter yang bertugas, yaitu prinsip autonomy. Terdapat
berbagai pendapat tentang penerapan prinsip otonomi. Meskipun demikian, secara
umum ada beberapa cara menerapkan prinsip otonomi, khususnya dalam praktek
kedokteran. Cara-cara tersebut antara lain:
1. Menyampaikan kebenaran atau berita yang sesungguhnya (tell the truth)
2. Menghormati hak pribadi orang lain (respect the privacy of others)
3. Melindungi informasi yang bersifat rahasia (protect confidential information)
4. Mendapat persetujuan untuk melakukan tindakan terhadap pasien (obtain
consent for interventions with patients)
5. Membantu orang lain membuat keputusan yang penting (when ask, help
others make important decision)
Diagnosis penyakit pasien tertulis dalam rekam medis pasien yang kemudian
diatur lebih khusus dalam Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis (“Permenkes 269/2008”). Pasal ini mengatakan bahwa isi rekam medis
merupakan milik pasien yang dibuat dalam bentuk ringkasan rekam medis. Dari
bunyi pasal Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 dapat diketahui bahwa
yang berhak mendapatkan ringkasan rekam medis adalah:
a. Pasien
b. Keluarga pasien
c. Orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasien
d. Orang yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien atau keluarga pasien
(Suryadi dkk, 2009)
Maka ketika seorang pasien terdiagnosis N. gonorrhea meminta dokter untuk
merahasiakan penyakitnya dari suami atau keluarga yang lain, maka dokter
mempunyai kewajiban untuk merahasiakannya kecuali terdapat hal yang bersifat
gawatdarurat sesuai dengan prinsip autonomy dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku tentang rekam medis.

Daftar Pustaka :
Suryadi, T., & Bioetika, T. (2009). Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi
kedokteran. In Pertemuan Nasional V JBHKI Dan Workshop III Pendidikan
Bioetika Dan Medikolegal Di Medan. 15-17 Desember 2009.

Anda mungkin juga menyukai