Uas PDP Yuan Lulan
Uas PDP Yuan Lulan
NIM : 2023781774
JUDUL :
DESA WISATA WAE REBO
MATA KULIAH :
PERENCANAAN DESTINASI WISATA
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dosen Pasifikus Malameko, S. Tr.Par.M.Par
selaku dosen Politeknik Negeri Kupang bidang studi/mata kuliah Perencanaan Destinasi
Wisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
YUAN LULAN
2023781774
BAB 1. Pendahulan
Karena itu, paket-paket wisata yang mengedepankan budaya, alam, dan sesuatu
yang unik dari daerah tertentu sedang sangat diminati. Salah satunya adalah
dengan mengunjungi desa wisata.
Namun tidak setiap desa dapat dijadikan desa wisata, karena sekurangnya
diperlukan 3 komponen untuk membangunnya. Komponen pertama adalah
dengan melihat potensi wisata yang tersedia. Di sini perangkat desa harus
memiliki basis data yang jelas mengenai lahan, lokasi, daerah serta bagaimana
ekosistem yang dapat membantu pengembangan destinasi wisata nantinya.
ALASAN
Alasan mengapa saya memilih desa Wisata Wae Rebo karena desa
tersebut salah satu tempat wisata yang sangat unik karena memiliki
keanekaragaman hal yang dapat dilakukan di desa wisata tersebut,
selain itu karena Desa tersebut adalah salah satu objek wisata yang
telah
ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2012 Asia
Pasific Award Heritage Conservation, yang merupakan penghargaan
tertinggi dalam bidang konservasi warisan budaya pada tahun 2012.
A.BENTUK ATRAKSI
Dari Dange kita melanjutkan perjalaan dengan ojek motor sekitar 15 menit dengan
medan yang lebih terjal menuju Wae Lomba (Post 1).
Dange, Manggarai, NTT (Foto: Dokumen Pribadi)
Wae Lomba (Post 1) (Foto: Dokumen Pribadi)
Dari Wae Lomba (Post 1) kita akan memulai Tracking menuju Kampung Wae Rebo.
Waktu Tracking kurang lebih 2 sampai 3 jam dan akan melewati 2 post lagi yaitu
Ponco Roko (Post 2) dan Nampe Bakok (Post 3) dan barulah sampai rumah Kasih Ibu
(Pintu masuk kampung Wae Rebo).
Tracking ke kampung Wae Rebo (Foto: Dokumen Pribadi)
Jalur yang lumayan berat adalah dari Wae Lomba (Post 1) ke Ponco Roko (Post 2)
dan Ponco Roko (post 2) ke Nampe Bakok (Post 3) karena kita selalu menanjak
sehingga membuat kita mudah kelelahan.
Dari Nampe Bakok (Post 3) ke Rumah Kasih Ibu kami melewati jalur yang sedikit
menurun mebuat kita tidak terlalu lelah.
Setelah membunyikan alat musik, kita turun ke kampung lalu disambut salah satu
warga lalu diantar ke rumah Niang Gendang untuk melakukan Waelu'u atau upacara
penghormatan kepada leluhur, setelah itu barulah kita diperkenankan untuk
beraktivitas di kampung Wae Rebo.Lalu kami diantar ke rumah Niang untuk
meletakan barang di Wae Rebo.
Rumah Niang Gendang (Foto: Dokumen Pribadi)
Bagi masyarakat Wae Rebo, mbaru niang merupakan simbol pelindungan, persatuan warga,
dan menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat, terutama yang berhubungan dengan persoalan
adat. Selain itu, mbaru niang dianggap sebagai simbol seorang ibu yang selalu mengayomi dan
melindungi.
4. Amenitas
atau sarana prasarana yang ada di desa Waerebo
Sarana dan prasarana yang ada didesa waerebo saat ini sebagai salah satu desa wisata
sangat lengkap, yang terdiri dari 2 rumah penginapan yang tersedia dan fasilitas yang
tersedia didalam penginapan adalah tempat tidur,yaitu terdiri dari bentangan tikar,bantal
dan juga selimut tebal dilantai serta memiliki arsitektur yang khas yang masih terjaga
dari jaman dahulu sampai sekarang,bahan bangunan pun tersumber dari bahan alam
yang ada dan tersedia juga informasi mengenai sarana pedukung yang disediakan
ditempat penginapan . Di waerebo juga terdapat outlet yang menjual oleh-oleh yaitu
kain tenun seperti sarung songke,selendang dan miniature Mbaru niang seperti kopi khas
waerebo dengan harga yang sangat terjangkau. Menariknya dari desa wisata waerebo
dari tempat penginapanpun memiliki nuansa alami yang sangat memanjakan wisatawan.
5. Ancilliary
atau fasilitas pendukung di desa Waerebo
Meski berstatus sebagai desa wisata unggulan tetapi fasilitas pendukung desa waerebo
seperti kondisi jalan,sarana komunikasi,akses kesehatan belum memadai dan penerangan
atau listrik desa waerebo masih menggunakan genset karena fasilitas PLN sulit untuk
masuk didalam desa waerebo, bahkan penerangan atau lampu listrik dirasakan dari jam
06.00 pagi - 22.00 malam. Untuk sarana komunikasi belum tersedia jaringan yang
dikarenakan desa waerebo yang jauh dari pusat kota. Tetapi didesa waerebo untuk
ketersediaan air tidak perlu diragukan karena selain disebut desa wisata unggulan
disebut juga sebagi surganya air bersih karena kualitas air yang sangat bagus serta
lingkungan alam yang masih sangat terjaga. Masyarakat didesa mengambil air untuk
kebutuhan sehari-harinya langsung dari mata air begitupun untuk setiap wisatawan yang
berkunjung ke desa waerebo.
BAB III . PENUTUP
Kekuatan (Strengths—S)
- Komitmen yang tinggi dari pemerintah daerah untuk mengembangkan sumberdaya manusia, tampak dari visi
pembangunan daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera
- Hubungan kekerabatan yang tinggi sehingga sangat mendukung kerjasama dan partisipasi dalam pembangunan
-Tingkat partisipasi tenaga kerja yang tinggi, tampak dari tingkat pengangguran terbuka yang rendah
- Iklim tropik yang menguntungkan bagi pengembangan sektor-sektor di alam terbuka dan perkebunan
Kelemahan (Weaknesses—W)
- Kekurangan informasi yang akurat serta belum ada kebutuhan terhadap informasi untuk melakukan proses
manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian)
Kesempatan (Opportunities—O)
- Pendapatan ekonomi dan kesempatan kerja masih dapat ditingkatkan melalui perubahan struktur produksi dengan
jalan mengembangkan sektor agribisnis dari hulu, “on-farm”, sampai hilir
- Penerimaan pajak dari surplus (keuntungan) usaha masih memungkinkan untuk ditingkatkan sampai minimum
5% (sekarang masih 0,67%)
- Kerjasama masyarakat dan pemerintah yang tinggi untuk menciptakan suasana aman dan kondusif bagi
pembangunan daerah menuju cita-cita mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, dan sejahtera
Ancaman (Threats—T)
- Dampak globalisasi akan masuknya sumber daya manusia berkualitas dari luar NTT, sehingga sumberdaya
manusia NTT menjadi kalah dalam persaingan global di wilayah NTT
- Berpindahnya sumberdaya manusia NTT yang berkualitas untuk berkompetisi dalam pasar global di luar wilayah
NTT
- Memiliki hasrat yang rendah untuk mempelajari bidang-bidang manajemen dan teknologi
- Ketiadaan akses ke daerah di luar NTT baik pada skala nasional maupun internasional
- Ketiadaan strategi yang efektif untuk menghadapi perubahan lingkungan global yang cepat dan sulit dikendalikan
(turbulence)
- Kekurangan sumberdaya manusia terdidik dalam area yang penting seperti teknologi dan manajemen informasi
STRATEGI S-O
- Melakukan perubahan struktur produksi melalui pengembangan sektor agribisnis hulu, “on-farm”, dan hilir
- Meningkatkan efektivitas metode pengumpulan pajak dari sektor produksi (sektor ekonomi) hingga minimum 5%
swadaya masyarakat (LSM) agar secara bersama memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan & gizi yang
berkualitas kepada masyarakat
STRATEGI W-O
-Melakukan perubahan struktur produksi melalui pengembangan sektor agribisnis untuk meningkatkan pendapatan
- Membangun kerjasama intensif dengan pihak-pihak di luar NTT baik dalam lingkup nasional maupun
internasional agar menciptakan akulturasi budaya produktif, hemat, berani menghadapi tantangan (risiko), tidak
cepat puas diri, dll
- Melalui otonomi daerah, memberikan kesempatan untuk membuka jaringan kerja (networking) dengan pihak-
pihak di luar NTT baik pada lingkup nasional maupun internasional
STRATEGI S-T
agar meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
- Membangun infrastruktur yang kompetitif serta mengajak pihak-pihak profesional yang tertarik untuk
mengembangkan potensi daerah yang belum tergarap dengan baik di desa waerebo
STRATEGI W-T