Anda di halaman 1dari 92

Statistika Deskriptif

TIN 60220 (2 SKS)


Penyajian Daftar
Prinsip Dasar
Eksperimen
Eksperimen
• Eksperimen (experiment) adalah metode mengumpulkan data
atau informasi melalui eksperimentasi yang telah dirancang
kondisinya terlebih dahulu
• Eksperimen acak (random experiment) adalah eksperimentasi
yang menghasilkan keluaran yang acak (berbeda tidak pasti),
meskipun dilakukan perulangan dengan rancangan kondisi
eksperimentasi yang sama
Eksperimen
• Percobaan (trial or experimental unit) adalah satu kali aktivitas
pengujian pada studi investigasi ilmiah melalui pengamatan
atau eksperimentasi yang dapat dilakukan berulang-ulang
dalam kondisi yang sama untuk mendapatkan satu nilai
informasi yang menginterpretasikan keluaran yang muncul.
Alasan dan Tujuan Eksperimen
• Factor screening or characterization.
Menyeleksi faktor penting yang signifikan dan mengetahui pola pengaruhnya
pada respon
• Optimization
Mencari setting level yang optimal dari faktor
• Confirmation
Memverifikasi ketentuan (teori atau aturan) apakah sesuai atau perlu
penyesuaian
• Discovery
Menemukan faktor-faktor dari permasalahan baru
• Robustness
Mengetahui batas toleransi variabilitas kondisi yang menjamin kinerja dan
keandalan tidak mengalami degradasi
Manfaat Eksperimen
• Mempercepat waktu untuk merancang / mengembangkan proses atau produk
baru
• Memperbaiki kinerja proses atau kualitas produk
• Meningkatkan keandalan alat atau produk
• Mengurangi variabilitas dan membangun robustness dari proses atau produk,
meskipun dalam kondisi dengan variasi yang lebar
• Mengevaluasi alternatif keputusan perancangan, pemilihan dan pengaturan
pada material, proses atau produk
• Memeriksa spesifikasi, konfigurasi dan batas toleransi pada proses atau
produk
• Mencari parameter kunci yang memberikan pengaruh signifikan pada
variabilitas respon
Faktor dan Perlakuan
• Faktor (factor) adalah sumber potensial dari variabilitas yang
mempengaruhi performa proses atau sistem.
• Perlakuan (treatment) adalah segenap pengkondisian satu set
faktor terkategori variabel terkendali (controllable variable)
dengan perubahan tertentu (deliberate / purposeful changes)
pada sejumlah level untuk memeriksa perubahan signifikan
pada performa proses atau sistem.
• Level faktor (factor level) adalah level spesifik dari perlakuan
terhadap faktor tertentu yang diatur dan dikendalikan pada
satu percobaan dalam eksperimen.
Faktor dan Perlakuan
• Efek (effect) adalah pengaruh perlakuan pada faktor terhadap
variabel respon yang terindikasi pada perubahan nilai variabel
respon akibat perlakuan di level berbeda.
• Interaksi (Interaction) adalah hubungan interdependensi
antara beberapa faktor. Dua faktor atau lebih dinyatakan
berinteraksi jika efek salah satu faktor berbeda signifikan di
saat faktor lainnya di level yang berbeda. Ketika satu faktor
mempengaruhi variabel respon secara independen, namun
efeknya tidak berbeda di saat faktor lainnya di level yang
berbeda, maka tidak ada interaksi antara faktor tersebut
dengan faktor yang lain.
Faktor dan Perlakuan
• Faktor kontrol (controllable factors or potential design factors)
adalah faktor yang dapat dikendalikan peneliti dengan
perlakuan di level yang berbeda dalam eksperimen.
• Faktor pengganggu (uncontrollable factors or nuisance factors)
adalah faktor yang mungkin mempunyai efek pada variabel
respon, namun peneliti tidak memperhatikannya dalam
eksperimen.
• Faktor tersembunyi (confounding factors or lurking factors)
adalah faktor yang mungkin mempunyai efek pada variabel
respon juga pada faktor kontrol dan faktor pengganggu dalam
eksperimen, namun tidak teridentifikasi jelas.
SIPOC Diagram
P-Diagram
P-Diagram
• Variabel respon (response variables). Merupakan variabel terikat (yang
dipengaruhi banyak faktor) yang menjadi data observasi (yang dirancang untuk
mencapai target yang diinginkan).
• Faktor sinyal (signal factors). Merupakan faktor input dari sistem berupa
parameter sinyal yang dipersyaratkan di titik tertentu (specified point) atau dalam batas
toleransi yang diperkenankan (acceptable range) untuk menghasilkan variabel respon
yang diharapkan.
• Faktor kontrol (control factors). Merupakan faktor yang mendapatkan perlakuan
berupa parameter kontrol yang diatur dan dikendalikan pada dua level atau lebih untuk
mengevaluasi signifikansi pengaruhnya terhadap variabel respon dan menguji level
yang terbaik.
• Faktor pengganggu (noise factors). Merupakan faktor tak terkendali,
namun perlu diperhatikan, sehingga eksperimen dirancang dengan
menyesuaikan terhadap faktor ini di satu level atau lebih.
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Pengukuran
• Random error : kesalahan tak terkendali antar pengukuran,
karena faktor keacakan dari objek ukur, operator, alat ukur,
lingkungan atau noise lainnya.
• Systematic error : kesalahan yang berulang dan membiaskan
hasil, karena kegagalan operator atau alat ukur, kesalahan
prosedur, pengaruh lingkungan
• Illegitimate error : kesalahan insidental dan menghasilkan
outlier, karena keteledoran, keliru kalkulasi, atau kesalahan
lainnya
Kesalahan Pengukuran
• Unusual value (outlier), data yang sangat jauh dari kumpulan
data utama, karena illegitimate error pengukuran atau mungkin
sampel berasal dari populasi lain (terdapat faktor yang
berbeda).
• Missing value, data relevan yang kurang atau tidak lengkap,
karena kealpaan pengukuran atau pencatatannya, atau
sebaran sampel kurang baik.
• Bias, pergeseran data dari nilai yang sebenarnya, karena
systematic error pengukuran.
Langkah-Langkah
Pengambilan
Sampel Eksperimen
Desain dan Analisis Eksperimen
• Desain dan analisis eksperimen adalah proses perencanaan,
pelaksanaan, pengumpulan data dan analisis eksperimen
menggunakan metode statistika untuk memperoleh
kesimpulan yang valid dan obyektif.
• Pendekatan statistika pada desain dan analisis eksperimen
diperlukan untuk menarik kesimpulan dari data eksperimen.
• Ketika data beresiko kesalahan eksperimen, metode statistika
menjadi pendekatan objektif untuk analisis.
• Terdapat dua aspek dalam eksperimen, yakni desain
eksperimen dan analisis statistika pada data eksperimennya
Prinsip Dasar Desain Eksperimen
• Replikasi (replication)
• Pengacakan (randomization)
• Kontrol lokal (local control)
Prinsip Dasar Desain Eksperimen
• Replikasi (replication) adalah banyaknya perulangan
percobaan pada eksperimentasi dari setiap perlakuan dengan
kombinasi faktor-faktor dalam kondisi sama.
• Replikasi bermanfaat untuk mendapatkan data yang homogen.
• Replikasi meningkatkan akurasi taksiran response dengan
memetakan confidence interval pada significance level tertentu.
• Replikasi membantu mendeteksi outlier akibat kekeliruan
eksperimen, kekeliruan pengukuran atau faktor pengganggu lainnya.
Prinsip Dasar Desain Eksperimen
• Pengacakan (randomization) adalah pengaturan percobaan
untuk dilakukan secara acak urutannya dalam pelaksanaan
eksperimen
• Pengacakan bermanfaat untuk memastikan setiap percobaan
bersifat independen, dan pengaruh faktor pengganggu terkurangi.
• Pengacakan mengurangi resiko bias eksperimentasi akibat faktor
pengganggu memberikan pengaruh sama dan berulang pada
perlakuan eksperimentasi yang sama.
• Pengacakan membantu menambah keyakinan dari analisa statistik
hasil eksperimentasi
Prinsip Dasar Desain Eksperimen
• Kontrol lokal (local control) adalah kontrol semua faktor
(nuisance factors and confounding factors) di luar faktor
kontrol untuk memurnikan subset experimental yang
heterogen menjadi subset homogen.
• Pengelompokan (grouping) yaitu penempatan sekumpulan percobaan
yang homogen dalam kelompok-kelompok yang mendapatkan
perlakuan yang sama.
• Pemblokan (blocking) yaitu pengalokasian percobaan dalam blok,
agar setiap blok berisikan percobaan-percobaan bersifat homogen.
• Penyeimbangan (balancing) yaitu pengendalian proses
pengelompokan dan pemblokan agar percobaan dalam konfigurasi
atau formasi yang seimbang.
Elemen Desain Eksperimen
1. Hypothesis
2. Response variable
3. Factors, levels and ranges
4. Treatments of factors
5. Tools and methods for experiments and measurements
6. Effect models (independent or interaction factors)
7. Replication, randomization and local factor
Strategi Desain Eksperimen:
Best-guess experiments
One-factor-at-a-time (OFAT) experiments
Statistically-designed (Factorial) experiments
Strategi Desain Eksperimen
• Best-guess experiments
• One-factor-at-a-time (OFAT) experiments
• Statistically-designed experiments
• Factorial experiments
• Fractional factorial experiments
an Example: Playing Golf
an Example: Playing Golf
Desain Acak Sempurna
(Completely Randomized
Design)
Desain Acak Sempurna
• Desain Acak Sempurna (Completely Randomized Design)
adalah jenis desain eksperimen di mana percobaan untuk
seluruh kombinasi perlakuan atau faktor kontrol diatur secara
acak, termasuk replikasinya.
• Dalam eksperimen yang dirancang berdasarkan desain acak
sempurna akan menjalankan semua kombinasi perlakuan
dalam urutan acak.
Banyaknya Susunan Pengacakan
(n1 + n2 + + na )!
Possible Arrangements =
n1!n2 ! na !
an Example: Etching Process

30
an Example: Etching Process
an Example: Etching Process
Power Replication Random Test Sequence Random (Sorted) Power Etch Rate
160 1 57102 1 12417 200 600
160 2 29337 2 18369 220 725
160 3 24621 3 21238 220 700
160 4 63548 4 24621 160 575
160 5 40062 5 29337 160 542
180 1 32318 6 32318 180 565
180 2 71834 7 36481 200 651
180 3 84675 8 40062 160 530
180 4 77216 9 43289 180 593
180 5 43289 10 49271 200 610
200 1 49271 11 49813 220 715
200 2 36481 12 52286 220 685
200 3 94037 13 57102 160 539
200 4 89323 14 63548 160 570
200 5 12417 15 67710 220 710
220 1 49813 16 71834 180 590
220 2 21238 17 77216 180 579
220 3 52286 18 84675 180 610
220 4 67710 19 89323 200 637
220 5 18369 20 94037 200 629
an Example: Etching Process
Desain Blok Acak
(Randomized Complete Block
Design)
Desain Blok Acak
• Desain Blok Acak (Randomized Complete Block Design)
adalah jenis desain eksperimen yang menghilangkan
variabilitas antar blok dari kesalahan eksperimen dengan
memastikan terdapat semua kombinasi perlakuan di setiap
blok.
• Setiap blok berisikan semua kombinasi perlakuan. Blok
membentuk percobaan dengan lingkungan yang homogen
untuk semua perlakuan yang dibandingkan.
• Dalam setiap blok, susunan perlakuan diatur dengan urutan
yang acak.
Banyaknya Pengacakan dalam Blok
Possible Arrangements within Block = a!
(a!)!
Possible Arrangements between blocks =
(a!−b)!
Banyaknya Pengacakan dalam Blok
Possible Arrangements within Block = a!
(a!)!
Possible Arrangements between blocks =
(a!−b)!
an Example: The Hardness Testing

tip

test coupon
an Example: The Hardness Testing
an Example: The Hardness Testing
NO RANDOMIZATION

Test Coupon
1 2 3 4
tip 1 tip 2 tip 3 tip 4
tip 1 tip 2 tip 3 tip 4
tip 1 tip 2 tip 3 tip 4
tip 1 tip 2 tip 3 tip 4

Test Coupon
1 2 3 4
tip 1 tip 1 tip 1 tip 1
tip 2 tip 2 tip 2 tip 2
tip 3 tip 3 tip 3 tip 3
tip 4 tip 4 tip 4 tip 4
an Example: The Hardness Testing
Randomization Alternatives of four Experimental Units (tips) on Blocks (coupons)
Possible Arrangements within Block = 4!= 24
Random Order Experimental Units on Blocks
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tip 1 tip 1 tip 1 tip 1 tip 1 tip 1 tip 2 tip 2 tip 2 tip 2 tip 2 tip 2
tip 2 tip 2 tip 3 tip 3 tip 4 tip 4 tip 1 tip 1 tip 3 tip 3 tip 4 tip 4
tip 3 tip 4 tip 2 tip 4 tip 2 tip 3 tip 3 tip 4 tip 1 tip 4 tip 1 tip 3
tip 4 tip 3 tip 4 tip 2 tip 3 tip 2 tip 4 tip 3 tip 4 tip 1 tip 3 tip 1
Random Order Experimental Units on Blocks
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
tip 3 tip 3 tip 3 tip 3 tip 3 tip 3 tip 4 tip 4 tip 4 tip 4 tip 4 tip 4
tip 1 tip 1 tip 2 tip 2 tip 4 tip 4 tip 1 tip 1 tip 2 tip 2 tip 3 tip 3
tip 2 tip 4 tip 1 tip 4 tip 1 tip 2 tip 2 tip 3 tip 1 tip 3 tip 1 tip 2
tip 4 tip 2 tip 4 tip 1 tip 2 tip 1 tip 3 tip 2 tip 3 tip 1 tip 2 tip 1
an Example: The Hardness
24!
Testing
Possible Arrangements between blocks = = 255024
(24 − 4)!
Option Arrngement Random Test Sequence Random (Sorted) Arrangement
1 1–2–3–4 44082 1 10146 3–1–4–2
2 1–2–4–3 24453 2 10611 3–4–2–1
3 1–3–2–4 93783 3 13345 2–1–3–4
4 1–3–4–2 56352 4 14453 1–4–2–3
5 1–4–2–3 14453 5 17420 2–4–1–3
6 1–4–3–2 56763 6 19488 4–1–2–3
7 2–1–3–4 13345 7 20289 4–1–3–2
8 2–1–4–3 30546 8 24453 1–2–4–3
9 2–3–1–4 78129 9 30546 2–1–4–3
10 2–3–4–1 64447 10 34482 3–1–2–4
11 2–4–1–3 17420 11 44082 1–2–3–4
12 2–4–3–1 65515 12 56352 1–3–4–2
13 3–1–2–4 34482 13 56763 1–4–3–2
14 3–1–4–2 10146 14 59056 3–2–4–1
15 3–2–1–4 75903 15 60292 4–2–1–3
16 3–2–4–1 59056 16 64447 2–3–4–1
17 3–4–1–2 99214 17 64727 4–3–2–1
18 3–4–2–1 10611 18 65515 2–4–3–1
19 4–1–2–3 19488 19 75903 3–2–1–4
20 4–1–3–2 20289 20 76185 4–2–3–1
21 4–2–1–3 60292 21 78129 2–3–1–4
22 4–2–3–1 76185 22 83358 4–3–1–2
23 4–3–1–2 83358 23 93783 1–3–2–4
24 4–3–2–1 64727 24 99214 3–4–1–2
42
Test Coupon
1 2 3 4
tip 3 tip 3 tip 2 tip 1
tip 1 tip 4 tip 1 tip 4
tip 4 tip 2 tip 3 tip 2
tip 2 tip 1 tip 4 tip 3

Test Coupon
1 2 3 4
9.2 9.4 9.8 10.0
9.3 9.6 9.6 10.2
9.7 9.3 9.5 9.9
9,4 9.4 10.0 9.7

Test Coupon
1 2 3 4
9.3 9.4 9.6 10.0
9.4 9.3 9.8 9.9
9.2 9.4 9.5 9.7
9.7 9.6 10.0 10.2
an Example: The Hardness Testing
Desain Bujursangkar Latin
(Latin Square Design)
Desain Bujursangkar Latin
• Desain Bujursangkar Latin (Latin Square Design) adalah jenis
desain eksperimen yang menghilangkan variabilitas dua
sumber faktor non-kontrol (nuisance atau confounding)
dengan pemblokan dua arah.
• Baris dan kolom secara sistematis mewakili dua aturan
pengacakan. Bujursangkar Latin p X p berisikan p baris dan p
kolom. Dan juga ada p huruf Latin yang berkaitan dengan
perlakuan yang hanya terjadi satu kali di setiap baris maupun
setiap kolom.
Banyaknya Bujursangkar Latin

p!

T11 T12 ... T1p


T21 T22 ... T2p p!(p-1)! X (number of standard squares)

: : : (p-1)!
Tp1 Tp2 ... Tpp
Bujursangkar Latin Baku
Standard Latin Square 4X4
Random Order Experimental Units
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A A A A A A B B B B B B
B B C C D D A A C C D D
C D B D B C C D A D A C
D C D B C B D C D A C A

Random Order Experimental Units


13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
C C C C C C D D D D D D
A A B B D D A A B B C C
B D A D A B B C A C A B
D B D A B A C B C A B A
Bujursangkar Latin Baku
Standard Latin Square 4X4

A B C D A B C D
B C D A B A D C
C D A B C D B A
D A B C D C A B

A B C D A B C D
B D A C B A D C
C A D B C D A B
D C B A D C B A
Pengacakan Bujursangkar Latin
Random Selection of Latin Square 4X4
1. Select a Standard Latin Square
A B C D
B C D A
C D A B
D A B C

2. Rearrange columns 3. Rearrange rows


randomly randomly
B C A D 1st row is fixed B C A D
C D B A C D B A
D A C B A B D C
A B D C D A C B
an Example: The Rocket Propellant
Desain Faktorial
(Factorial Design)
Desain Faktorial
• Desain Faktorial (Factorial Design) adalah jenis desain
eksperimen yang menganalisis efek tunggal (main effect) dan
interaksi (interaction effect) dari dua faktor atau lebih dengan
menguji semua kombinasi level faktor.
• Jika ada a level di faktor A dan b level di faktor B, maka ada
sebanyak ab kombinasi perlakuan.
Desain Faktorial
Desain Faktorial

factor A factor B Replication Random


1 1 y111 55744
1 1 y112 78380
1 1 y113 20575
: : : :
i j yij1 98982
i j yij2 45009
i j yij3 75867
: : : :
a b yab(n-2) 10761
a b yab(n-1) 30938
a b yabn 92788
an Example: Battery Design
an Example: Battery Design
Desain Faktorial 2k
Desain Faktorial 2k
Desain Faktorial 2k
Desain Faktorial 2k
Desain Faktorial 2k
Desain Faktorial 2k
an Example: Etching Process
an Example: Etching Process
Desain Faktorial 3k
Desain Faktorial 3k
Desain Faktorial 3k
an Example: Syrup Frothing
Data
• Data adalah fakta mentah yang diperoleh langsung dari
proses pengumpulan, yang perlu diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan informasi yang memiliki makna spesifik bagi
pihak yang berkepentingan.
• Data adalah bentuk jamak dari datum.
• Datum adalah satu unit fakta mentah yang diperoleh dari
proses pengumpulan, misalnya hasil pengukuran dalam
observasi atau eksperimen.
Metode Penyajian Data
• Textual Method untuk menyajikan data mentah atau yang telah
diolah dalam bentuk uraian tekstual, daftar berpoin / bernomor,
susunan larik, atau struktur teratur baris-kolom.
• Tabular Method untuk menyajikan data mentah atau yang telah
diolah dalam bentuk tabel baris-kolom, tabel distribusi frekuensi,
atau tabulasi silang.
• Graphical Method untuk menyajikan data mentah atau yang telah
diolah dalam bentuk grafik, diagram atau peta.
• Statistical Expression Method untuk menyajikan data yang telah
diolah dalam bentuk ukuran statistik pemusatan (center tendency)
atau sebaran (dispersion).
Penyajian Data
Keluaran dan Kejadian
• Keluaran (outcome) adalah fakta hasil pengumpulan data
dalam observasi ataupun eksperimen
• Kejadian (event) adalah peristiwa yang termasuk dalam
keluaran-keluaran yang mungkin (possible outcomes) terjadi
saat pengumpulan data.
Penyajian Data
Metode Tekstual
Penyajian Data metode Tekstual

• Textual Method untuk menyajikan data mentah atau yang


telah diolah dalam bentuk uraian tekstual, daftar berpoin /
bernomor, susunan larik, atau struktur teratur baris-kolom.
• Penyajian data menggunakan metode tekstual dalam
daftar yaitu dengan menuliskannya secara tersusun
berurutan, berderet dan/atau berjajar.
• Data yang disajikan dalam daftar sebaiknya diatur untuk
memudahkan dalam memeriksa data dan/atau
menginterpretasikan data.
Penyajian Data metode Tekstual
• Cara penyajian data metode tekstual dalam daftar dapat
dilakukan dengan:
1.Dituliskan sebagai bagian dari uraian narasi deskriptif dalam paragraf
→ data sedikit sekali
2.Dituliskan bersusun dengan menggunakan tag penandaan (berpoin
atau bernomor) → data sangat sedikit
3.Dituliskan susunan larik bersambung dengan dipisahkan jarak spasi
atau tanda koma atau titik koma → data sedikit
4.Dituliskan tersusun berderet dari atas ke bawah dan/atau dari kiri ke
kanan → data banyak
Penyajian Data metode Tekstual
1. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan sebagai
bagian dari uraian deskriptif dalam paragraf
• Data yang disajikan sedikit sekali, atau cuma ringkasan.
• Memudahkan interpretasi dan komparasi data. Bahkan mungkin
disertai penjelasan dalam paragraf yang sama.
• Data serupa yang dikomparasi, dapat menyebabkan redundansi
perulangan kalimat yang mirip atau sama.
• Dapat mempersuasi interpretasi data, meskipun mungkin sebenarnya
ada keliru interpretasi.
Penyajian Data metode Tekstual
1. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan sebagai
bagian dari uraian deskriptif dalam paragraf
CONTOH 1:
Kelas 12A mengirimkan 5 siswa-siswinya untuk mengikuti lomba cepat tepat.
Mereka adalah Budi, Iwan, Agus, Wati, dan Anita. Mereka adalah 5 siswa-siswi terbaik
di kelas dengan rata-rata nilai rapor di atas 90.

CONTOH 2:
Fulan menanam 6 biji kacang hijau di kapas basah untuk tugas sekolahnya. 3 biji
kacang hijau ditaruh di ruang tertutup yang terhindar sinar matahari. 6 biji yang lain
ditempatkan di area terbuka yang tersinari matahari di pagi hari. Setelah sepekan,
fulan mengukur panjang kecambah dari ke-6 biji tersebut. 3 biji di ruang tertutup
menjadi kecambah dengan panjang 20, 25, dan 21 cm, sedangkan 3 biji di ruang
terbuka menjadi kecambah dengan panjang 12, 12, dan 15 cm.
Penyajian Data metode Tekstual
2. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan bersusun
dengan menggunakan tag penandaan (berpoin atau
bernomor).
• Data yang disajikan sangat sedikit.
• Data tuple yang merupakan satu set data multivariate dapat disajikan
sekaligus.
• Data berjenjang dapat dituliskan secara bersarang (nested) atau
terinden (indented).
• Memudahkan klasifikasi dan komparasi data.

79
Penyajian Data metode Tekstual
2. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan bersusun
dengan menggunakan tag penandaan (berpoin atau
bernomor).
Pertumbuhan 5 Karyawan yang Order pengadaan ATK:
kecambah di hari terdaftar ikut pelatihan: a. Pemasok A, Jl. Lurus
ke-3: 1. John Doe, Buku Kwitansi, 100, eksemplar
• 2,3 cm maintenance, 39 th Buku Faktur, 100, eksemplar
• 1,9 cm 2. Jane Doe, finance, b. Pemasok D, Jl. Kembar
• 2,1 cm 21 th Kertas bergaris, 5, rim
3. Fulan, quality Kertas HVS F4, 10, rim
• 2,0 cm
Kertas buram, 10, rim
• 2,1 cm control, 27 th
4. Fulanah, c. Pemasok K, Jl. Berliku
Ballpoin, 10, boks
personnel, 33 th
Spidol, 5, boks
80
Penyajian Data metode Tekstual
2. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan bersusun
dengan menggunakan tag penandaan (berpoin atau
bernomor).
• Tersusun dari kategori atau variabel sesuai urutan dalam
pengumpulan data, untuk mengetahui gambaran umum terlebih
dahulu sebelum ke spesifik.
• Tersusun dari kategori atau variabel paling penting dilanjutkan
bertahap berkurang kepentingannya, untuk mengetahui informasi
awal dari variabel terpenting.

81
Penyajian Data metode Tekstual
2. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan bersusun
dengan menggunakan tag penandaan (berpoin atau
bernomor).
KARAKTERISTIK RESPONDEN RISET PASAR :
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki : 43%
b. Perempuan : 57%
2. Usia
a. Anak-anak (<8thn) : 2%
b. Remaja (>8thn & <25thn) : 36%
c. Dewasa (>25thn & <55thn) : 51%
d. Usia Lanjut (>55thn) : 11%
3. Tempat Tinggal
a. Kota Malang : 72%
b. Kab. Malang atau Batu : 14%
c. Kota lain di Jatim : 9%
d. Luar Jatim : 5%
82
Penyajian Data metode Tekstual
3. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan susunan larik
bersambung dengan dipisahkan jarak spasi atau tanda koma
atau titik koma.
• Data yang disajikan sedikit.
• Data dapat disajikan sesuai urutan pengumpulan datanya atau
preferensi pemetaan spesifik lainnya (misal: lokasi geografis, order
pesanan) untuk menunjukkan pergerakan atau perubahan data.
• Data dapat diurutkan dengan aturan sortasi dari terkecil ke terbesar
atau sebaliknya dari terbesar ke terkecil.

83
Penyajian Data metode Tekstual
3. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan susunan larik
bersambung dengan dipisahkan jarak spasi atau tanda koma
atau titik koma.
CONTOH 1:
Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan baris-berbaris adalah:
Budi, Iwan, Agus, Wati, Anita, Wawan, Siti, Nina, Sugeng, Tina, Ana, dan Doni.
CONTOH 2:
Warna mobil yang parkir di depan kantor:
merah, putih, putih, hitam, abu-abu, merah, biru, putih, hitam, kuning, merah, hitam,
hitam, putih, biru dan putih.
CONTOH 3:
Tinggi badan siswa-siswi yang menjadi petugas upacara adalah:
163; 166; 164; 165; 167; 165; 167; 164; 164; 168; 165; 166; 163; 165; 165. 84
Penyajian Data metode Tekstual
4. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan tersusun
berderet dari atas ke bawah dan/atau dari kiri ke kanan.
• Data yang disajikan banyak.
• Data disajikan dalam daftar seperti matriks baris X kolom, namun
memungkinkan tidak terisi lengkap.
• Data kosong (missing data) dapat ditunjukkan tersisip.
• Dituliskan dan dibaca dari atas ke bawah bertahap dari kiri ke kanan,
atau sebaliknya dari kiri ke kanan bertahap dari atas ke bawah.

85
Penyajian Data metode Tekstual
4. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan tersusun
berderet dari atas ke bawah dan/atau dari kiri ke kanan.

HASIL PENGUKURAN VOLUME AIR MINERAL (ml)


224 223 219 224 226 220 218 220 223 220
222 218 224 219 219 225 223 224 224 222
220 225 221 218 220 224 224 219 221 224
223 224 220 220 223 221 220 225 218
219 225 222 224 219 220 223 221 218

86
Penyajian Data metode Tekstual
4. Penyajian data metode tekstual yang dituliskan tersusun
berderet dari atas ke bawah dan/atau dari kiri ke kanan.
• Tersusun sesuai urutan pengambilan datanya, untuk mengetahui
keacakan, pola datanya, ketersebarannya.
• Tersusun dengan diurutkan dari kecil ke besar atau dari besar ke
kecil, untuk mengetahui rentang, nilai tengah, frekuensi perulangan
data bernilai sama atau mirip, nilai yang paling sering muncul.

87
Penyajian Data metode Tekstual
HASIL PENGUKURAN VOLUME AIR MINERAL (ml)
224 223 219 224 226 220 218 220 223 220
222 218 224 219 219 225 223 224 224 222
220 225 221 218 220 224 224 219 221 224
223 224 220 220 223 221 220 225 218
219 225 222 224 219 220 223 221 218

HASIL PENGUKURAN VOLUME AIR MINERAL (ml)


218 219 219 220 221 222 223 224 224 225
218 219 220 220 221 222 223 224 224 225
218 219 220 220 221 223 223 224 224 226
218 219 220 220 221 223 224 224 225
218 219 220 220 222 223 224 224 225

88
Penyajian Data Berrelasi
• Data berupa tuple atau rangkaian data jamak berrelasi bila
akan disajikan dalam daftar, maka disusun dalam himpunan
produk kartesius bersuku-n (n-ary cartesian product set).
Himpunan produk kartesius (cartesian product set) adalah
himpunan yang mempunyai anggota pasangan yang teratur.
• binary cartesian product set. (a,b) di mana a  A dan b  B. contohnya
adalah saat kita menduga ada hubungan antara x dan y, maka dapat
mempergunakan (x,y)
• n-ary cartesian product set. (x1, x2,..., xn) di mana xi  Xi

89
Penyajian Data Berrelasi
• Relasi antara dua atau lebih himpunan data :
• Relasi kausal
• Tiada kausal (no causation). Himpunan-himpunan data berrelasi sebagai
rangkaian data di setiap tuple namun tidak menunjukkan sebab-akibat.
• Satu arah (forward or reverse directional causation). Terdapat himpunan data
sebagai variabel bebas (independent, predictor, antecedent variables) yang
mempengaruhi himpunan data lain sebagai variabel terikat (dependent,
criterion, consequent variables). Terkadang ada yang menjadi variabel antara
(intervening, intermediate variables)
• Dua arah (bidirectional causation). Relasi kausal timbal balik antar pasangan
himpunan data.
• Melingkar (cyclic causation). Relasi kausal melingkar antar beberapa
himpunan data berantai hingga membentuk putaran sempurna (looping).

90
Penyajian Data Berrelasi
• Relasi antara dua atau lebih himpunan data :
• Relasi terhadap variabel laten
• Reflektif. Himpunan data secara bersama dipengaruhi variabel laten.
• Formatif. Himpunan data secara bersama mempengaruhi variabel laten.

91
Penyajian Data Berrelasi
Data modal awal dan rata-rata profit pertahun dari sampel 30
UKM dalam satuan juta rupiah.
(9.913;3.834) (3.012;791)) (3.247;733) (317;77) (1.292;230)
(9.983;4.580) (1.568;61) (8.519;2.466) (559;262) (5.442;610)
(6.726;2.490) (2.208;607) (4.342;1.065) (3.901;1.584) (9.099;176)
(3.674;1.042) (2.301;286) (9.231;2593) (7.747;2.384) (6.272;980)
(2.067;484) (8.654;3.036) (5.405;1.723) (226;78) (2.136;1.041)
(4.375;1.405) (3.826;443) (6.769;308) (5.122;1.759) (8.925;2.489)

92

Anda mungkin juga menyukai