Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH (REVISI)

‘’ SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING ’’

(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Periklanan)

Dosen Pengampu :

Sania Nuraziza

Disusun oleh :

Kelompok 9

1. Maynia Rahmawati 2151040279


2. Jihan Agustin 2151040263
3. Jicky Safikri 2151040262
4. M. Rizky Indar 2151040276

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2023/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kemurahan
rahmat, kasih sayang dan cinta-Nya pada saat ini saya dapat menyelesaikan penulisan tugas
singkat untuk memenuhi Tugas mata kuliah Periklanan pada semester V ini.

Penulisan tugas ini dibuat dengan mengacu kepada beberapa sumber dan tentunya atas
bantuan beberapa pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Sania Nuraziza selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan banyak
konstribusi dalam penulisan tugas ini.

Mungkin dalam penulisan makalah singkat ini, terdapat beberapa kesalahan penulisan
kata ataupun kesalahan dalam sistematika penulisan yang tidak kami sadari. Maka dari itu,
kami berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
penulisan tugas yang selanjutnya.

Akhir kata, semoga penulisan makalah singkat ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan semoga memenuhi persyaratan untuk mendapatkan nilai yang akan diberikan.

Bandar Lampung, 1 Oktober 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. 1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBHASAN .............................................................................................................. 2
D. 2.1 Segmentasi ............................................................................................................ 2
2.1.1 Pengertian Segmentasi ............................................................................................. 2
2.1.2 Dasar Segmentasi Pasar ............................................................................................ 3
E. 2.2 Targeting................................................................................................................ 4
2.2.1 Pengertian Targeting ................................................................................................ 4
2.2.2 Kriteria menentukan target pasar .............................................................................. 5
F. 2.3 Positioning ................................................................................................................ 7
2.3.1 Strategi Positioning Produk ...................................................................................... 8
2.3.2 Faktor-faktor dalam strategi Positioning ................................................................ 11
BAB III ANALISIS IKLAN .................................................................................................... 13
G. 3.1 Analisis ................................................................................................................ 13
H. Strengths (Kekuatan) ................................................................................................. 15
I. Weaknesses (Kelemahan) ............................................................................................. 16
J. Opportunities (Peluang) ................................................................................................ 16
K. Threats (Ancaman) .................................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 19
L. 4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 19
M. 4.2 Saran .................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan dunia usaha saat ini semakin kuat dan ketat, banyak perusahaan yang
berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan memperoleh
keuntungan Dalam menghadapi hal tersebut perusahaan harus memiliki manajemen yang baik
dan peka terhadap persaingan, terutama harus memilikis strategi pemasaran yang efektif dan
efesien guna untuk memenangkan persaingan usaha

Perusahaan tidak hanya bertahan juga berusaha mendapatkan posisi yang baik, maka
dari itu perusahaan tidak hanya menambah konsumen melainkan juga mempertahankan
pelanggan. Harapan konsumen merupakan hal terpenting dan harus diperhatikan oleh
perusahaan Saat ini banyak pesaing menawarkan barang yang bervariatif, maka perusahaan
harus mengetahui bahwa pelanggan akan memilih penawaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan harapannya, yang selanjutnya akan membeli produk dengan berdasarkan nilai akan
produk tersebut

Pembeli merupakan kekuatan pasar, maka dari itu perusahaan harus mengetahui dan,
menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, presepsi, gaya hidup duna
mencapai kepuasan pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu segmentasi?

b. Apa itu targeting?

c. Apa itu positioning?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui segmentasi

b. Mengetahui targeting

c. Mengetahui positioning

1
BAB II PEMBHASAN

2.1 Segmentasi

2.1.1 Pengertian Segmentasi

Segmenting atau segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau
mengelompokkan-kelompok konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.
Segmenting atau segmentasi pasar dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi pasar ke
dalam kelompokkelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produkproduk dan strategi
pemasaran tertentu untuk menjangkaunya. Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada
konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien.3 Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menghemat usaha-usaha
pemasaran dengan menitik beratkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli.
Selain itu segmentasi dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan.1

Ada 5 manfaat yang diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar, yaitu :

a. Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar Hanya


dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli, maka
perusahaan dapat mendesign produk sesuai dengan kebutuhan/keinginan segmen
tersebut. Jadi perusahaan menempatkan konsumen di tempat utama dalam
mendesign produk, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskan konsumen
(customer satisfaction at a profit).

b. Menganalisis pasar Dengan segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi


siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Pesaing perusahaan
bukanlah semata-mata “mereka yang menghasilkan produk yang sama dengan
yang perusahaan sajikan kepada konsumen”. Pesaing perusahaan adalah mereka
yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen.

1
Sirine, H. W. (September 2016). ''Strategi Segmenting,Targeting,Positioning Serta Strategi Harga''. AJIE Vol.
01 No. 03, 178.

2
c. Menemukan peluang (niche) Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang
menguasai konsep segmentasi yang baik akan sampai pada ide menemukan
peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tapi pada masanya ia akan
menjadi besar. Konsumen akan selalu belajar mengenali sesuatu atau mengikuti
orang lain, atau merasa butuh terhadap suatu produk.
d. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif Perusahaan yang menguasai
segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya
dan telah mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi dalam segmennya.
e. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien, jika perusahaan tahu
persis siapa segmen mereka, maka perusahaan akan tahu bagaimana
berkomunikasi yang baik dengan para pelanggannya.

2.1.2 Dasar Segmentasi Pasar

Dalam melaksanakan segmentasi pasar diperlukan beberapa metode yang berbeda,


salah satu metode dalam melaksanakan segmentasi pasar adalah dengan cara membedakan
segmen pasar berdasarkan 4 (empat) kategori. Diantaranya adalah :

a. Segmentasi geografi

Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa unit secara


geografi seperti negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks
perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam
satu atau beberapa wilayah geografi ini, atau beroperasi di semua wilayah,
tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang
dijumpai.2

b. Segmentasi Demografi

Segmentasi demografi membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan


pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan
keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
Faktor-faktor demografi merupakan dasar paling populer untuk membuat

2
Sirine, H. W. (September 2016). ''Strategi Segmenting,Targeting,Positioning Serta Strategi Harga''. AJIE Vol.
01 No. 03, 178.

3
segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan
konsumen, keinginan dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan
variabel demografi. Alasan lain adalah variabel demografi lebih mudah diukur
ketimbang tipe variabel yang lain.

c. Segmentasi psikografi

Segmentasi psikografi membagi pembeli menjadi kelompok berbeda


berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup atau kepribadian. Orang
yang berada dalam kelompok demografi yang sama dapat saja mempunyai ciri
psikografi berbeda.

d. Segmentasi tingkah laku

Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada


pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar.

2.2 Targeting

2.2.1 Pengertian Targeting

Proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting meliputi persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar
merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah
target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan
menjadi fokus kegiatankegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut
selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting adalah proses mengevaluasi
segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada negara, kawasan atau
kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi secara positif
terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses targeting mencerminkan

4
kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses
dan dilayani secara efektif dan efisien.3

Menurut Philip Kotler mendefinisikan targeting sebagai proses mengeevaluasi


setiap daya tarik segmen pasar dan menyeleksinya. Menurut Kartajaya targeting
adalah proses menempatkan dengan tepat perusahaan ke dalam segmen target market
yang sudah dipilih sebelumnya. Menurut Fandy Tjiptono targeting merupakan proses
mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling
menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria
evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi perubahan segmen, karakteristik
struktural segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar.4

Dari beberapa definisi tersebut targeting merupakan sebuah proes yang sangat
penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan.
Targeting adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa
segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu serangkaian program pemasaran yang dilakukan
harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.

Dengan menggunakan targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau


lebih pasar yang akan dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya
yang dimilikinya secara efektif, targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan
produk) mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan
pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh
perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation) yang dihadapi oleh
perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah perusahaan tidak akan membabi
buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.

2.2.2 Kriteria menentukan target pasar

Perusahaan menyadari bahwa tidak mungkin melayani semua segmen yang ada oleh karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki, makaperusahaan harus memutuskan segmen mana
yang akan dijadikan sasaran. Kottler memberikan pendapatnya bahwa terdapat beberapa
kriteria menentukan target pasar, yaitu :

3
Kartajaya, H. (2009). MarkPlus Basics. Jakarta: Erlangga.
4
Khotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran, Edisi 11. Dalam P. Khotler, Manajemen Pemasaran (hal. 299).
Jakarta: PT. Indeks.

5
a. Single segment concentration

Single segment concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih


satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen,
dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih
dari satu segmen.

b. Selective specialization
Selective specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa
segmen. Segmen yang di pilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk
sinergi, tetapi masing-masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.5

c. Product specialization

Product specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat


produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi
yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila
terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan
melakukan perubahan teknologi.

d. Market specialization

Market specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi


melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh
reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhan.

e. Full market coverage

5
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Dalam F. Tjiptono, Strategi Pemasaran (hal. 232). Yogyakarta:
Penerbit Andi.

6
Full market coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani
semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Untuk menciptakan kepuasan
konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak
penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat
meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat
khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian
perusahaan sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi over segmenting

2.3 Positioning

Positioning atau penentuan posisi dipopulerkan pertama kali oleh Al Ries Jack Trout
pada tahun 1972. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak konsumen sasaran sehingga terbentuk citra (image) merek
atau produk yang lebih unggul dibanding dengan brand pesaing. Istilah positioning mempu
mengacu pada upaya penempatan atau menggerakkan suatu produk kesuatu tingkatan yang
diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen.6

Renald Kasali menyatakan bahwa positioning adalah strategi komunikasi untuk


memasuki jendela otak konsumen agar brand mengandung arti tertentu yang dalam beberapa
segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek dalam bentuk hubungan
asosiatif.78

Menurut Kotler dan Keller, positioning adalah suatu aktivitas perusahaan dalam
memberikan suatu citra yang ditaruh didalam benak pikiran pasar sasaran atau target
konsumen. Positioning memiliki tujuan untuk melokasikan suatu brand didalam pikiran
konsumen agar dapat memberikan nilai tambah (manfaat) yang lebih kepada perusahaan.

Cara menciptakan positioning bukan pada menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda, melainkan mampu secara kreatif menggunakan apa-apa yang sudah ada di dalam
pikiran konsumen menjadi lebih fokus dan berbeda.8

6
Ibid, Hal 45
7
Rhenal Kasali, Mimbidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, Positioning, Grtamedia Pustaka Umum,
Jakarta 2007. Hal 507
8
Freddy Rangkuti, Dongkrak Penjual Melalui Marketing Strategi &Competitive Positioning (Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), 172-173

7
2.3.1 Strategi Positioning Produk

Positioning produk sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena


penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu,
strategi positioning produk dibenak konsumen sehingga produk tersebut lebih menonjol
dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya
sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen
tentang produk yang ditawarkan.

Ada empat kriteria untuk menentukan positioning berdasarkan kajian terhadap


4C Diamond dalam model Sustainable Market-ing Enterprise. Keempat kriteria
tersebut adalah : Customer, Company, Competitor, dan Change.

1) Didasarkan pada kajian atas pelanggan (Customer). Positioning harus


dipersepsi secara positif oleh para pelanggan dan menjadi “reason to
buy” mereka.
2) Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dari kekuatan internal
perusahaan (Company). Dikatakan bahwa positioning seharusnya
mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
3) Didasarkan pada kajian atas pesaing (Competitor).Positioning haruslah
bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dari
para pesaing.
4) Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan
berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan
persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial-budaya, dan
sebagainya.9

Menurut Philip Kotler, Ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk
melakukan positioning yaitu sebagai berikut :10

1) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi konsumen


yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut

9
Hermawan Kartajaya, Yuswohady, Jacky Mussry, dan Taufik, Positioning, Differensiasi, dan Brand
(Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama), 62-64.
10
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Indeks, Jakarta 2008. Hal 410

8
tertentu, karakteristik khusus atau dengan manfaat bagi konsumen.
Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus
dilandaskan pada tujuh kriteria sebagai berikut :
1) Derajat kepentingan (importance)

Atribut tersebut sangat bernilai dimata sebagian besar konsumen.

2) Keunikan (distinctiveness)

Atribut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu


dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan
pesaingnya.

3) Superioritas (superiority)

Atribut tersebut lebih unggul dibandingkan cara-cara yang lain


untuk mendapatkan manfaat yang sama.

4) Dapat dikomunikasikan (communicatibility)

Atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan


jelas sehingga konsumen dapat memahaminya.

5) Tidak muda ditiru (preemptive)


Atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing.

6) Terjangkau (affordability)

Konsumen sasaran akan mampu dan bersedia membayar


perbedaan atau keunikan atribut tersebut.

7) Kemampulabaan (profitability)

Perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan


menonjolkan perbedaan tersebut.

2) Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality


positioning) yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan atau
citra berkualitas tinggi melalui harga tinngi atau sebaliknya menekankan
harga murah sebagai indikator nilai.
3) Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use
aplication/positioning)

9
4) Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu
mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai.
5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class
positioning)

6) Positioning berkenan dengan pesaing (competitor positioning) yaitu


dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
7) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning)

Penempatan posisi (positioning) menjelaskan strategi mengenai cara


bagaimana perusahaan membedakan produknya dibandingkan dengan pesaing di
dalam benak konsumen. Positioning dilakukan untuk menciptakan citra baik yang
diharapkan perusahaan, maksudnya adalah keterkaitan langsung dengan bagaimana
konsumen yang berada pada segmen pasar tertentu atau spesifikasi perusahaan dalam
mempersepsikan produk perusahaan. Jadi, positioning adalah tindakan untuk
mendapatkan celah di benak konsumen agar konsumen memiliki persepsi dan citra
yang khusus terhadap produk dan perusahaan.

Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan.


Selain ditentukan oleh persepsi konsumennya sediri, posisi atau citra sebuah
perusahaan dipengaruhi pula oleh pesaing dan konsumen mereka. Tujuan pokok
strategi positioning, yaitu :

a) Menempatkan atau memposisikan brand diatas pasar sehingga


produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang
bersaing.
b) Memposisikan brand sehingga dapat menyampaikan beberapa
hal pokok kepada konsumen, yaitu untuk apa perusahaan berdiri?
Apa yang akan dilakukan perusahaan dan bagaimana membuat
konsumen menyukai evaluasi yang dilakukan.

Penyegaran posisi merek merupakan jawaban terhadap seberapa jauh


relevansinya dengan pasar sasaran, perubahan pelanggan, dinamika dan
kecenderungan pasar, serta tujuan dan sasaran perusahaan. Menurut AB Susanto &
Himawan W ada 5 prinsip yang dapat dipakai untuk melihat efektifitas positioning
yaitu :

10
1) Nilai, terfokus pada manfaat yang diterima pelanggan. Intinya adalah
nilai apa yang diterima oleh pasar sasaran dari posisi merek yang
dimiliki perusahaan.
2) Keunikan, pada intinya membawa sesuatu yang tidak dimiliki oleh
pesaing sehingga posisi merek perusahaan memberikan penawaran yang
berbeda dibandingkan pesaing.
3) Kredibilitas, menunjukan seberapa besar kredibilitasnya di mata
konsumen.
4) Berkelanjutan/keberlanjutan, intinya memaksimalkan waktu rentang
waktu lamanya menempati posisi dalam persaingan.
5) Kesesuaian. Yakni kesesuaian antara posisi merek dengan perusahaan.11

2.3.2 Faktor-faktor dalam strategi Positioning

Untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam strategi positioning,


dapat dipakai pendekatan sebagai berikut : 12

a) Atribut produk

Merupakan sifat, simbol, atau tanda-tanda dari suatu produk yang


meliputi pandangan luar produk, manfaat konsumen terhadap produk yang
berhubungan dengan merk produk tersebut. Atribut produk dalam
penelitian ini terdiri dari lokasi, tema, fasilitas, dan lingkungan. Akses
menuju lokasi harus dapat ditempuh dengan mudah. Membangun
persaingan dalam bisnis realestat dapat dilakukan dengan
mengeksploitasikan karakteristik lokasi, dan merupakan hakekat dari
pemasaran realestat.

b) Harga Produk

Harga adalah sejumlah uang yang secara aktual dibayar, diminta, atau
ditawarkan untuk suatu barang atau jasa. Harga berdampak pada kinerja
finansial dan mempunyai pengaruh penting dalam persepsi pembeli dan

11
Vanessa Gaffar, Pengaruh Strategi Positioning Museum Terhadap Kunjungan Wisata Edukasi di Kota
Bandung (Survey Segmen Pasar Generasi Y) Vol 1, No. 1, 2011, 19.
12
Herry Pintardi Chandra, Faktor-faktor Strategi Positioning dalam Pemasaran Realestat (Suatu Studi
Pengalaman Pengembangan Realestat di Surabaya), Dimensi Teknik Sipil Vol. 1, No. 2, September 1999, 116

11
positioning dari merk. Parameter harga yang ada dalam strategi
positioning adalah diskon, harga promosi, dan harga yang rendah.

c) Pemakaian Produk

Pemakaian produk adalah gambaran bagaimana produk itu dipakai atau


dipergunakan. Parameter pemakaian produk yang ada dalam strategi
positioning ini adalah fungsi bangunan, nilai simbolik bangunan, dan
lokasi. Positioning yang ditentukan oleh pemakaian produk secara
spesifik, berkaitan dengan kesempatan pada situasi tertentu dan bertujuan
untuk menunjukkan kelayakan produk tersebut.

d) Pemakai Produk

Pemakai produk adalah individu atau perusahaan yang memakai


produk tersebut. Parameter pemakai produk yang ada dalam strategi
positioning adalah pendapatan konsumen, umur konsumen, dan pendidikan
konsumen.

e) Pesaing
Pesaing adalah perusahaan lain yang siap memproduksi atau
mengembangkan barang pada pasar aktual perusahaan, melayani kebutuhan
konsumen yang mempunyai persamaan fungsi, atau perusahaan yang siap
masuk ke pasar perusahaan dengan rencana diversifikasi usahanya. Parameter
pesaing yang ada dalam strategi positioning adalah jangkauan pasar,
kepuasan konsumen, kinerja masa lalu, dan kemampuan saat ini.13

13
Hermawan Kartajaya, Syari’ah Marketing (Bandung : Mizan, 2006), 26-27

12
BAB III

ANALISIS IKLAN

3.1 Analisis

Tahun 2015 yang memanfaatkan teknologi proyektor dengan dilengkapi pemeran


keluarga. Kemudian pada latar belakang polos, setiap anggota keluarga bergantian
menghadap ke proyektor tersebut.kemudian Tahun 2019 Konsep pertama iklan produk Yakult
yang cukup menarik sekaligus informatif adalah cerita mengenai museum pencernaan. Pada
awal iklan, terdapat satu keluarga yang mengunjungi museum pencernaan yang memiliki
teknologi digital menjelaskan mengenai proses pencernaan. Kemudian ada narator yang
berbicara dan mengatakan bahwa "Ada lebih dari 100 triliun di dalam tubuh dan dalam usus
bakteri baik serta merugikan tidak seimbang". Kemudian muncul produk Yakult yang dapat
membantu menyeimbangkan dan melawan bakteri yang merugikan. Disebutkan pula bahwa,
ada bakteri L. Casei Shirota Strain yang menekan populasi dan perkembangan bakteri buruk.
Tidak lupa juga pada setiap akhir video iklan produk Yakult ditutup dengan tagline yang
dimiliki yaitu "Cintai ususmu, minum Yakult tiap hari".

A. Segmenting, Targeting, dan Positioning Yakult

Segmenting

1. Perilaku dan Sikap Segmentasi: Produk Yakult ini dapat direkomendasikan menjadi
pengguna produk kelas ringan (yang jarang mengonsumsi), menengah (yang sering
mengonsumsi), dan kelas berat (yang sering dan teratur mengonsumsi).
2. Demografi : Produk Yakult ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan yaitu
anakanak, remaja, ataupun orang tua segala umur dan cocok untuk jenis kelamin laki-
laki maupun perempuan. Alasannya adalah Yakult dapat mencegah gangguan
pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya tahan tubuh, dan
konsumen ingin mendapatkan kesehatan dari produk Yakult tersebut.
3. Geografi : Wilayah seluruh Indonesia. Produk Yakult lebih bagusnya di pasarkan di
daerah kota besar atau kota industri daripada daerah pedesaan. Alasannya adalah di
daerah kota banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan, oleh karena itu Yakult
cocok untuk menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain itu, konsumen di daerah
kota ingin mendapatkan produk yang enak, mudah di dapat dan menyehatkan, serta

13
konsumen di daerah desa lebih cenderung kepada obat-obatan yang menggunakan
bahan-bahan rempah atau obat tradisional.
4. Psikografis : Produk Yakult ini sendiri mengikuti gaya hidup masyarakat dengan
pengelompokan pelanggan. Pelanggan yang modern maupun tradisional dengan
melihat aktivitas, kesenangan, sosial dan lingkungan dimana pelanggan tersebut
berada. Konsumen yang memiliki kepribadian simpel akan memilih produk ini,
karena produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena kemasannya yang terbuat dari
botol plastik yang ringan, aman, mudah di daur ulang dan mudah dipakai untuk
transportasi. Alasannya, yaitu konsumen lebih suka mengonsumsi Yakult karena harga
relatif, kemasannya higienis dan mencukupi kebutuhan, serta Yakult dapat dibawa ke
mana saja karena kemasannya yang efektif, dan dapat kapan saja dikonsumsi.

Targeting

Target pemasaran produk Yakult ialah seluruh wilayah Indonesia dengan daerah
distribusi tersebar Di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka,
Kalimantan dan Sulawesi. Yakult lebih memfokuskan pemasaran dengan spesialisasi
produk. Memilih kelompok konsumen yang akan dilayani dalam penjualan sebagai
sasaran dalam mengevaluasi daya tarik tiap segmen pasar. Target secara geografi
sebagai permulaan adalah masyarakat di pusat kota-kota besar dan sekitarnya. Target
Geografi ini selanjutnya ditinjau dari permintaan pasar dan tingkat penjualan. Target
secara demografi, yaitu semua umur, semua etnis, semua penghasilan, baik laki-laki
maupun perempuan. Produk yang akan dibeli pelanggan adalah minuman,
berdasarkan produk yang berupa minuman susu fermentasi.

Positioning

Yakult bisa dibilang sebagai market leader,hal ini dapat dilihat dari penguasaan pasar
Yakult yang memposisikan produknya sebagai minuman kesehatan terutama untuk
kesehatan usus. Salah satu strategi pemasaran Yakult dalam memposisikan, yaitu
dengan menciptakan motto "Cintai ususmu, minum Yakult setiap hari". Dengan
demikian konsumen akan berfikir bahwa untuk menjaga kesehatan usus, mereka harus
mengonsumsi Yakult setiap hari. Positioning sebuah merek akan lebih kuat dan
efektif jika produk tersebut merupakan produk pelopor di bidang industrinya, seperti
Yakult di bidang minuman kesehatan usus.

14
B. Inovasi

a. Yakult dikenal karena produknya yang berkualitas tinggi. Yakult mengandalkan


formula unik dengan konsentrasi tinggi bakteri baik Lactobacillus casei Shirota.
Produk ini telah terbukti memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan mikroflora usus.
b. Yakult juga selalu memperhatikan kebutuhan keluarga Indonesia dengan produk
yang berkembang, Mereka telah meluncurkan produk baru seperti Yakult Ace,
yang mengandung vitamin C dan E untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
c. Kemitraan dengan Profesional Kesehatan: Yakult telah menjalin kemitraan
dengan profesional kesehatan, seperti dokter dan ahli gizi. Mereka bekerja sama
dengan para profesional ini untuk memberikan edukasi kepada konsumen tentang
manfaat probiotik dan pentingnya menjaga kesehatan usus.

C. Analisis swot
Strengths (Kekuatan)
1. Kandungan Probiotik yang Tinggi: Produk Yakult mengandung Lactobacillus
casei strain Shirota, yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam
usus.
2. Rasa yang Enak: Yakult memiliki rasa yang lezat, yang membuatnya menjadi
minuman probiotik yang disukai banyak orang.
3. Penjualan yang Luas: Yakult telah hadir di banyak negara di seluruh dunia,
sehingga memiliki pangsa pasar yang luas.
4. Brand yang Terkenal: Yakult telah menjadi merek yang terkenal di dunia
minuman probiotik, sehingga memiliki citra yang baik di kalangan konsumen.
5. Packaging yang Praktis: Produk Yakult dikemas dalam botol kecil yang mudah
dibawa dan dikonsumsi kapan pun dan di mana pun.

15
Weaknesses (Kelemahan)

1. Harga yang Relatif Mahal: Produk Yakult memiliki harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan minuman probiotik lainnya, sehingga dapat menjadi
kendala bagi beberapa konsumen.
2. Ketergantungan pada Bahan Baku: Yakult menggunakan bahan baku tertentu
untuk produksi minumannya, yang dapat berdampak pada ketersediaan dan harga
bahan tersebut.
3. Kemampuan Produksi Terbatas: Kapasitas produksi Yakult masih terbatas, yang
dapat mengakibatkan ketersediaan produk yang tidak mencukupi di pasar
tertentu.
4. Keterbatasan Varian Rasa: Yakult hanya memiliki beberapa varian rasa, yang
dapat membuat konsumen bosan dan beralih ke produk sejenis yang menawarkan
lebih banyak pilihan.
5. Penempatan Produk yang Terbatas: Yakult biasanya ditempatkan di toko-toko
khusus atau supermarket, yang mungkin tidak mudah diakses oleh semua
konsumen.

Opportunities (Peluang)

1. Pemahaman yang Meningkat mengenai Kesehatan Usus: Semakin banyak orang


yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan usus, sehingga meningkatkan
permintaan terhadap produk probiotik seperti Yakult.
2. Potensi Ekspansi ke Pasar Baru: Yakult dapat memperluas pasar ke negara-negara
yang belum memiliki produk serupa, atau memperkenalkan varian produk yang
belum ada di pasar yang sudah ada.
3. Kemitraan dengan Industri Makanan dan Minuman: Yakult dapat menjalin
kemitraan dengan industri makanan dan minuman untuk menghadirkan
produkproduk inovatif yang menggabungkan kebaikan probiotik dengan makanan
dan minuman lainnya.
4. Peningkatan Kesiapan Pasar terhadap Produk Kesehatan: Masyarakat semakin
sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, sehingga permintaan akan produk
kesehatan seperti Yakult semakin tinggi.

16
5. Tren Hidup Sehat: Tren gaya hidup sehat semakin meningkat, yang dapat
mendukung permintaan terhadap produk probiotik.
Threats (Ancaman)

1. Ketatnya Persaingan: Pasar minuman probiotik semakin ramai dengan hadirnya


banyak pemain baru, sehingga Yakult harus bersaing dengan produk-produk
serupa yang menawarkan harga lebih kompetitif atau manfaat tambahan.
2. Peningkatan Regulasi dan Persyaratan: Pemerintah dapat mengeluarkan regulasi
atau persyaratan baru terkait produksi atau penjualan produk probiotik, yang
dapat mempengaruhi operasional dan biaya Yakult.
3. Perubahan Selera Konsumen: Selera konsumen dapat berubah dari waktu ke
waktu, sehingga permintaan terhadap produk seperti Yakult dapat menurun jika
ada tren baru yang muncul.
4. Gaya Hidup yang Sibuk: Gaya hidup yang sibuk dapat mengurangi waktu dan
kesempatan konsumen untuk mengkonsumsi minuman probiotik secara teratur.
5. Pandemi atau Kondisi Ekonomi yang Tidak Stabil: Pandemi atau kondisi
ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan
permintaan terhadap produk Yakult.

D. Strategi marketing di sosial media

Yakult Mengiklankan produknya menggunakan media elektronik seperti TV dan


radio, Media cetak seperti majalah dan koran, serta internet dengan situs resminya
yaitu www.yakult.co.id , serta melalui berbagai media sosial seperti facebook, twitter,
dan kaskus. Namun, tentu saja masyarakat paling mengingat produk yakult berkat
iklannya di TV.
1. Facebook

Yakult indonsia memiliki kurang lebih 20 ribu pengikut dan 18 ribu like dari
masyarakat,dalam konten di facebook yakult lebih memberikan informasi –
informasi bermanfaat seperti pola hidup sehat dan cara menjaga usus.

17
2. Youtube

Iklan yakult di youtube lebih mengandung rasa kekluragaan dan menjaga


Kesehatan keluarga,iklan yakult di youtube sudah di tonton lebih dari 4 juta
penonton dan like seribu lebih.

https://youtu.be/OdYmBGHezyQ?si=mfdqyeWfO-kpdTng

E. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam iklan Yakult dapat disimpulkan bahwa menjaga
kesehatan usus sangatlah penting, mulai dari masa kehamilan sampai dengan lanjut
usia. Karena tubuh yang sehat menandakan usus yang sehat. Bukan hanya penampilan
luar saja yg perlu diperhatikan organ dalam tubuh pun terkhususnya usus perlu
diperhatikan. Usus yang sehat dan terjaga akan membantu sistem pencernaan berjalan
dengan baik. Sebaliknya, usus yang kotor bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Maka, slogan iklan yakult yg berbunyi "Cintai ususmu, minum yakult tiap hari..
"perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Segmenting atau segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau
mengelompokkan-kelompok konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.
Segmenting atau segmentasi pasar dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi pasar ke
dalam kelompokkelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produkproduk dan strategi
pemasaran tertentu untuk menjangkaunya.

Menurut Philip Kotler mendefinisikan targeting sebagai proses mengeevaluasi setiap


daya tarik segmen pasar dan menyeleksinya. Menurut Kartajaya targeting adalah proses
menempatkan dengan tepat perusahaan ke dalam segmen target market yang sudah dipilih
sebelumnya. Menurut Fandy Tjiptono targeting merupakan proses mengevaluasi dan memilih
satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik pemasaran.

Positioning atau penentuan posisi dipopulerkan pertama kali oleh Al Ries Jack Trout
pada tahun 1972. Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak konsumen sasaran sehingga terbentuk citra (image) merek
atau produk yang lebih unggul dibanding dengan brand pesaing. Istilah positioning mempu
mengacu pada upaya penempatan atau menggerakkan suatu produk kesuatu tingkatan yang
diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen.

4.2 Saran

Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang
kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan instropeksi kami dalam
penyusunan sebuah makalah

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Herlina (2017) Analisis Sementasi Pasar Terhadap Keputusan MembeliProduk
Eiger di Bandar Lampung, Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01

Assauri, Sofyan, 1999. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, Rajawali Press,
Jakarta.

Freddy Rangkuti, Dongkrak Penjual Melalui Marketing Strategi &Competitive Positioning


(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), 172-173
Hanafrian (2017) Tinjauan Strategi Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) pada PT Soka
Cipta Niaga, e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2, hal 338 – 344

Kartajaya, H. (2009). MarkPlus Basics. Jakarta: Erlangga. Khotler, P. (2003). Manajemen


Pemasaran, Edisi 11. Dalam P. Khotler, Manajemen Pemasaran (hal. 299). Jakarta: PT.
Indeks.

Kotler, Philip 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Indonesia: PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta
Ravindra Safitra H 2017, Analisis Pengaruh Strategi Segmenting, Targeting dan Positioning
Terhadap Keputusan Pelanggan Membeli Nu Green Tea, Jurnal Ekonomika dan
Manajemen, Vol. 6 No. 1 April ISSN: 2252-622

Rhenal Kasali, Mimbidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, Positioning, Grtamedia


Pustaka Umum, Jakarta 2007. Hal 507

Ruri Hafizh Hanafrian. 2017, Tinjauan Strategi Segmentasi, Targeting, Positioning (STP)
Pada PT Soka Cipta Niaga, e-proceeding of Applied Science: Vol. No. 2 Agustus ISSN:
2442-5826

Sirine, H. W. (September 2016). ''Strategi Segmenting,Targeting,Positioning Serta Strategi


Harga''. AJIE Vol. 01 No. 03, 178.

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Dalam F. Tjiptono, Strategi Pemasaran (hal. 232).
Yogyakarta: Penerbit Andi.

20
21

Anda mungkin juga menyukai