CRITICAL REVIEW JURNAL (Ludgardis Mei)
CRITICAL REVIEW JURNAL (Ludgardis Mei)
Disusun Oleh :
Nim : 2123815028
Penulis : SUKAMDI
Tahun : 2019
B. RINGKASAN JURNAL
1. Pendahuluan
Banjir rob yang terjadi di kawasan pesisir berdampak pada perubahan penggunaan
lahan dimana luasan lahan-lahan produktif semakin menyempit dan bahkan menghilang.
Berkurangnya lahan-lahan produktif yang digunakan sebagai sumber penghidupan akan
menimbulkan kerugian yang besar bagi kehidupan masyarakat. Kecamatan Sayung
merupakan daerah yang terkena dampak paling parah dari banjir rob yang terjadi secara rutin
di Kabupaten Demak. Adapun klasifikasi dampak banjir rob di Kecamatan Sayung terbagi
menjadi lima kategori, yaitu kerusakan bangunan tempat tinggal, peningkatan salinitas air
tanah dan permukaan, kehilangan lahan, kerusakan lahan tambak, serta kerusakan
kendaraan/peralatan kerja (Desmawan, 2012).
2. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak
yang dipilih secara purposif karena lokasi ini adalah daerah yang terkena banjir rob
paling parah di Kabupaten Demak. Desain penelitian menggunakan imix method,
yaitu kombinasi metode kuantitatif (survei) dan kualitatif (field research), melalui
concurrent design, yaitu kedua metode dilakukan pada waktu yang (relatif) bersamaan
dan keduanya berfungsi sebagai cara untuk melakukan analisis triangulasi.
Cakupan populasi dalam survei ini adalah seluruh rumah tangga di desa lokasi
penelitian saat penelitian dan sampelnya dipilih secara acak sederhana. Jumlah sampel
yang mewakili populasi adalah 100 dari total 1.122 rumah tangga di Desa
Timbulsloko. Penentuan jumlah sampel menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat
error sebesar 10 persen.
Variabel migrasi dalam penelitian ini antara lain mobilitas penduduk, kejadian banjir
rob, dan bantuan dari pemerintah. Untuk variabel kemiskinan meliputi pekerjaan,
penghasilan, pengeluaran, pengeluaran ruta, dan kepemilikan aset. Untuk metode
kualitatif, maka dilakukan wawancara secara mendalam kepada informan terpilih.
Analisis dilakukan dalam tiga tahap yaitu pertama analisis deskriptif, tahap kedua
adalah analisis hasil wawancara mendalam, dan ketiga adalah melakukan sintesis
antara hasil survei dan wawancara mendalam.
3. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, untuk kondisi daerah penelitian diketahui bahwa kondisi Desa
Timbulsloko mengalami dampak dari banjir rob sejak tahun 1980-an seperti
penggerusan daratan dan sedimentasi yang mengubah garis pantai di pesisir utara
Jawa dan ini juga memengaruhi perkembangan dan perubahan penggunaan lahan
yang ada di desa tersebut. Penduduk di Desa Timbulsloko tidak lagi tergantung pada
sektor pertanian dan saat ini sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya
sebagai buruh pabrik di wilayah Kecamatan Sayung hingga Semarang. Hal ini pula
yang pada akhirnya menjelaskan pola mobilitas penduduk di lokasi penelitian.
Penurunan kesuburan tanah disertai banjir rob yang semakin tinggi menjadi alasan
penduduk untuk mengubah lahan pertanian sawahnya menjadi lahan tambak. Selain
genangan rob di atas permukaan tanah, intrusi air asin juga terjadi di bawah
permukaan tanah. Akibatnya pemenuhan kebutuhan pangan di desa saat ini
bergantung pada pasokan dari daerah lain. Selain masalah kemampuan penyediaan
pangan, dampak umum banjir rob yang paling dirasakan warga meliputi kendala
aksesibilitas jalan, kendaraan menjadi mudah rusak, serta peningkatan harga barang.
Kerugian yang banyak dialami petani tambak, yang awalnya tambak menjadi sumber
penghasilan, kini warga memilih menjadi pedagang atau buruh bangunan meskipun
mengaku pendapatan menurun. Ekonomi penduduk mengalami degradasi karena
hilangnya mata pencaharian penduduk yang potensial (pertanian).
Pola mobilitas penduduk di Desa Timbulsloko kebanyakan dilakukan karena desakan
ekonomi masyarakat demi bekerja di daerah lain dimana sekitar 35 persen penduduk
yang melakukan mobilitas harian bekerja di Kota Semarang. Hal ini membuktikan
bahwa hukum Ravenstein tentang jarak berhubungan dengan migrasi tidak terbukti
untuk motif ekonomi.
Lebih dari setengah penduduk memilih untuk tidak melakukan migrasi permanen ke
tempat lain yang sebagian besar disebabkan dari faktor pribadi dan juga
ketidaksediaan dana untuk bermigrasi.
Pemenuhan kebutuhan pangan (penduduk) yang relatif tinggi telah menyebabkan
permasalahan kemiskinan di Desa Timbulsloko menjadi semakin parah karena
penduduk harus membayar dengan harga lebih tinggi untuk membeli beras dari luar
daerah.
4. Kesimpulan
JUDUL: menurut pembaca judul jurnal sudah cukup jelas menggambarkan substansi
dan lokasi dari penelitian ini.
ABSTRAK: ditulis dengan sangat lengkap dan menarik, penulisan metode penelitian
secara padat dan hasil penelitian yang dianggap menarik oleh peneliti pun dituliskan
di bagian abstrak ini sehingga sebagai pembaca kita akan menelusuri lebih dalam
temuan menarik tersebut yang ternyata menggambarkan dampak banjir rob di
wilayah penelitian.
KATA KUNCI: kata kunci jurnal terdiri dari 3 kata yang menggambarkan isi dari
tulisan yaitu mobilitas penduduk, kemiskinan, dan ketahanan pangan. Namun
menurut pembaca mungkin sebaiknya bisa menambahkan kata banjir rob sebagai
salah satu tambahan kata kunci. Bencana ini menjadi kata kunci karena merupakan
penyebab dari terjadinya kemiskinan, mobilitas penduduk, dan isu ketahanan pangan
di daerah penelitian.
KESIMPULAN: dijelaskan dengan padat dan lengkap tentang hasil penelitian yang
telah dijelaskan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA: penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan aturan penulisan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA