Makalah Pjok
Makalah Pjok
Disusun oleh:
Huwaida Khammeliya Jannah (10)
Intan Dwi Nur Aisyah (14)
Putra Wahyu Pratama (16)
Revrizky Iqbal Mahendra (28)
Yusuf Ryzky Romadhani (21)
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia
dan hidayahnya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman. Adapun
judul Makalah ini yakni “Kenakalan Remaja Geng Motor”.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun , penulis
harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang. Harapan penulis semoga
penulis tugas makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar belakang Masalah.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................
1.4 Metode Penelitian................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................
2.1 Undang-undang Kebebasan Berserikat................................................................
2.2 Peraturan dalam berserikat dan berkumpul..........................................................
2.3 Definisi Kenakalan Remaja.................................................................................
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................
3.1 Pengertian Geng Motor........................................................................................
3.2 Dampak Keberadaan Geng Motor terhadap Remaja...........................................
3.3 Faktor Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng Motor.........................................
3.4 Permasalahan yang Ditimbulkan oleh Geng Motor.............................................
3.5 Tanggapan Masyarakat dan Upaya Mencegah Geng Motor................................
BAB IV PENUTUP......................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................
4.2 Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Mulai
dari merokok, pergaulan bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti tawuran
bahkan membentuk suatu geng yang yang kita kenal sebagai geng motor. Awalnya
geng motor hanya perkumpulan anak-anak remaja yang hobi ngebut-ngebutan dengan
motor, baik siang maupun malam hari. Mereka melakukan balapan motor alias trek-
trekan di jalanan umum. Namun akhir-akhir ini geng motor mulai meresahkan
masyarakat, bahkan aksi brutal geng motor menyebabkan banyak korban meninggal
dunia termasuk anggota geng itu sendiri.
Keberadaan geng motor mulai menyebar hampir disetiap kota dengan pola
umum yang selalu hampir sama, kecenderungan untuk menjadi brutal dan arogansi
wajib diwaspadai oleh masyarakat. Untuk itu kami menyusun Karya Tulis ini dengan
judul “Kenakalan Remaja Geng Motor”. Agar para pembaca dan khususnya orang
tua dapat membedakan organisasi formal dengan organisasi informal yang brutal
seperti geng motor agar putra-putrinya agar tidak terjerumus kedalam organisasi itu.
Dari pasal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai warga negara
Indonesia berhak untuk berserikat, membentuk perkumpulan dan mengeluarkan
pendapatnya. Termasuk juga geng motor sebenarnya memiliki hak untuk berkumpul
dan berserikat, tetapi tentunya harus tetap menghargai hak-hak orang lain.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Geng Motor
Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang gemar kebut-
kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan antara
geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau
spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal,
seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva),
kelompok Honda, Yamaha Mio, kelompok Suzuki Thunder, dan Honda Tiger. Ada
juga Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua. Club motor memiliki formalitas
kepengurusan dan penanggung jawab yang jelas, seluruh anggota terdaftar dalam
legalitas club. Berbeda dengan geng motor yang legalitas mereka tidak jelas dan
sengaja ditutupi agar mereka tidak mudah dikenali dalam setiap aksi kejahatan dan
keributan. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama
merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi didahului oleh pengendara lain.
Pada perkembangannya geng motor saat ini sudah dalam taraf berbahaya, tak
segan mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh.
Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :
1. Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm,
sepatu dan jaket.
2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti
samurai, badik hingga bom Molotov.
3. Biasanya hanya muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu
penerang serta berisik.
4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti
sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh
masal.
5. Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok,
penjudi dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum
hawa yang ikut dan wanita yang mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan
budak nafsu lelaki masal.
6. Motor yang mereka gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama.
Yang penting untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang
lewat.
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok club
motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun arogan,
anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh bila merasa
diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak kepolisian, club motor
tidak bakal berubah menjadi geng motor.
3
1. Bisa tolong menolong kalau ada sesuatu kepada kita
2. Bisa tukaran pikiran
3. Bisa menghilangkan rasa bosan
4
Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan
tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang digelar. Padahal,
ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat memotivasi untuk
berprestasi, juga sebagai ajang ekpresikan diri. Sekalipun ada tidak banyak orangtua
yang mendukung anak mereka untuk berprestasi dalam hal ini dengan pertimbangan
bayak hal. Karena sarana aktualisasi dan ekpresi diri yang positif ini sulit mereka
dapatkan, akhirnya mereka melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum
yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
Geng motor senantiasa menanamkan doktrin untuk melawan hukum dan dan
penegak hokum, dan berusaha mejadi yang terjahat dari geng motor yang lain. Hal ini
yan kemudian memicu tindakan-tindakan kekerasan saat rekrutment, maupun saat
beraksi dijalanan. Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya korban. Jika
geng motor tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan kelompok-kelompok
tersebut bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal terorganisisasi.
Indikasi itu mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh
anggota geng motor akhir-akhir ini. keberadaan geng motor yang brutal ini jika tidak
segera dibubarkan maka akan sangat membahayakan, masyarakat karena terdapat
solidaritas sempit yang telah didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor tersebut,
sehingga mengarah pada tindakan kriminal.
Gejala sosial ini tidak boleh dibiarkan.Harus ditangani secara simultan, antara
penyadaran secara persuasif dan tindakan hukum. Jika dibiarkan, dikhawatirkan
akansemakin meresahkan masyarakat. Karena dalam praktek perekrutannya ada
semacam baiat bagi anggota baru dan ancaman hukuman. Seperti dipotong anggota
badannya, bagi anggota yang keluar dan buka mulut kepada orang tua atau kepada
pihak berwajib.
5
Mengingat dan mempertimbangkan dampak negative jauh lebih besar
daripada dampak positif yang diberikan oleh geng motor maka perlu diadakan
pencegahan terhadap geng motor dengan kerjasama berbagai pihak seperti berikut ini:
1. Masyarakat sebaiknya tidak segan untuk memberikan informasi mengenai
pentolan atau gegedug gengster yang biasa mengatur jadwal dan mengerahkan
anggotanya untuk beraksi di jalan.
2. Pihak sekolahmampu untuk mengumpulkan profil remaja yang terlibat dan
menyelidiki sejauh mana keterlibatannya.Dan melakukan revitalisasi terhadap
fungsi dan peran Bimbingan Konseling dan kegiatan ekstrakulikuler.
3. Orang tua harus mampu memberikan perhatian terhadap setiap kegiatan anaknya
dengan menciptakan suasana komunikasi yang bercorak demokratis, dan berpikir
matang mengenai tepat atau tidaknya memberikan motor kepada anak remajanya.
Pemerintah sangat penting di dalam keterlibatan proses perkembangan komunitas
remaja dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya. Peran pemerintah sangat
penting di dalam keterlibatan proses perkembangan komunitas remaja dengan
memperbaiki ruang sosial dan fisiknya.
Tentunya apapun bentuk program pengembangan ruang sosial dan fisik bagi
komunita remaja, yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi
komunitas remaja yang bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat dilakukan
untuk lingkungan sosialnya. Sehingga remaja merasakan bahwa komunitasnya
merupakan lingkungan sosial yang positif dengan dasar pertemanan.
Beberapa solusi untuk menyalurkan energi, minat, bakat dan potensi remaja-
remaja agar tidak terlibat Geng Motor dan Balapan Liar:
1. Melaksanakan pendataan remaja-remaja yang gemar bermotor di jalanan pada
setiap sekolah.
2. Mendata remaja-remaja yang memilki keahlian dalam memodifikasi,
memperbaiki dan menghias motor.
3. Mendata remaja-remaja yang belum cukup umur untuk mendapatkan ijin
mengendarai motor.
4. Remaja-remaja yang telah terdata tersebut diarahkan untuk menyalurkan minat
dan bakatnya dalam kegiatan-kegiatan positif terkait mengendarai motor.
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan khusus remaja berupa Road Race, Motor
Cross, Modification Contest, Motor Repairing & Service Contest.
6. Remaja-remaja yang memiliki potensi dalam hal bidang balapan, memperbaiki
dan memodifikasi motor diberikan peluang dalam bentuk beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jalur kejuruan khusus motor seperti Sekolah untuk
Pembalap, Sekolah kejuruan khusus motor dan yang lainnya sesuai dengan
kompetensinya.
7. Selalu memberikan pengarahan, nasehat dan solusi kepada remaja-remaja terkait
minat dan bakatnya mengendarai motor.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, maka didapat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak buruk
anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode yang sedang
berlangsung saat itu.
2. Penyebab remaja terlibat dalam geng motor yaitu kurangnya perhatian dan
kasih sayang orang tua, dan ajakan dari teman.
3. Keberadaan geng motor sudah meresahkan keamanan warga, atas berbagai
tindakan kekerasan dan kriminalitas baik sesame geng motor maupun
masyarakat umum, lebih-lebih akibat kriminalitas dan kerusuhan akibat
tawuran geng motor telah mengakibakan korban jiwa.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan agar :
1. Setiap kelompok dan perkumpulan yang memberikan pengaruh buruk pada
remaja dan masyrakat. Hendaknya segera dilaporkan kepada yang berwajib.
2. Orangtua hendaknya lebih memberi perhatian kepada anak-anak, dan
mendukung segala bentuk aktualisasi dan ekpresi positif anak, untuk
diarahkan menuju prestasi.
3. Setiap pihak harus senantiasa bekerja sama untuk mencegah muncul dan
berkembangnya geng motor.
7
DAFTAR PUSTAKA
Khaerul Umam Noer (Rabu, 07/11/2007) Kriminalitas Remaja. Diakses pada 23
April 2023 melalui https://www.scribd.com/doc/6241288/KRIMINALITAS-
REMAJA
Elita Suratmi (Rabu, 02/5/2012) Geng Motor. Diakses pada 23 April 2023 melalui
https://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/geng-motor/
Ficea isytami (Kamis, 16/6/ 2013) Makalah (Dampak Negative Geng Motor).
Diakses pada 23 April 2023
https://ficeaisytami.wordpress.com/2013/02/22/110/