Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ni Made Murni Ariastuti

NIM: 121113891
Kelas: Manajemen Sore

PAJAK PENGHASILAN

Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak.
Dasar Hukum dari pajak penghasilan UU Nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan UU Nomor 36 tahun 2008.
• PP
• KEP PRES
• KEP MENKEU
• KEP DIRJEN PAJAK
• SE DIRJEN PAJAK
Subjek pajak biasanya dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:
• Orang Pribadi: Ini mencakup individu-individu seperti warga negara atau penduduk
yang memiliki pendapatan pribadi yang dikenakan pajak, seperti gaji, penghasilan
investasi, atau lainnya.
• Badan: Badan usaha atau perusahaan yang merupakan entitas hukum terpisah, seperti
perusahaan terbatas (PT) atau perseroan terbatas (PT), juga merupakan subjek pajak.
Mereka harus membayar pajak atas keuntungan yang mereka peroleh.
• Bentuk Usaha Tetap (BUT): Bentuk Usaha Tetap adalah unit usaha yang dioperasikan
oleh perusahaan luar negeri di dalam suatu negara. BUT juga dianggap sebagai subjek
pajak di negara tersebut dan dikenakan pajak atas pendapatan yang dihasilkan di dalam
negara tersebut.
Subjek pajak juga dapat dibagi berdasarkan asalnya menjadi dua kategori utama:
• Subjek Pajak Dalam Negeri: Ini merujuk kepada individu atau entitas bisnis yang
berada di dalam wilayah negara yang mengenakan pajak tersebut. Mereka tunduk pada
peraturan dan tarif pajak yang berlaku di dalam negara tersebut, baik itu orang pribadi
yang tinggal di dalam negeri atau badan usaha yang didirikan di dalam negeri.
• Subjek Pajak Luar Negeri: Ini merujuk kepada individu atau entitas bisnis yang berasal
dari luar negeri dan memiliki kewajiban pajak terkait dengan pendapatan atau aktivitas
yang mereka miliki di dalam negeri. Negara dapat memiliki peraturan khusus terkait
pajak yang berlaku untuk subjek pajak asing yang melakukan bisnis atau memiliki
investasi di dalam negeri.
Kewajiban pajak subjektif pasal 2A ayat 1 2 3 4 dan 5
Subjek dalam negeri (orang pribadi)
Mulai:
• Saat dilahirkan
• Saat berada atau berniat tinggal di Indonesia
Berakhir:
• Saat meninggal
• Meninggalkan Indonesia untuk selamanya
(Badan)
Mulai:
• Saat didirikan atau berkedudukan di Indonesia
Berakhir:
• Saat dibubarkan atau tidak lagi berkedudukan di Indonesia
Subjek pajak luar negeri (selain BUT)
Mulai:
• Saat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
Berakhir:
• Saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
(BUT)
Mulai:
• Saat melakukan usaha atau kegiatan melalui but di Indonesia
Berakhir:
• Saat tidak lagi menjalankan usaha atau kegiatan melalui bukti Indonesia
Warisan yang belum terbagi
Mulai:
• Saat timbulnya warisan
Berakhir:
• Saat warisan selesai dibagikan
Tidak termasuk subjek pajak pasal 3:
1. Badan perwakilan negara asing
2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari
negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja dan
bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan WNI dan di Indonesia
tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya
tersebut serta negara yang memberikan perlakuan timbal balik
3. Organisasi internasional yang ditetapkan oleh menteri dengan syarat Indonesia menjadi
anggotanya dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang
dananya berasal dari iuran para anggota
4. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan kemenkum dengan
syarat bukan WNI dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia sesuai kmk nomor 574/kmk 04/2000
Objek pajak penghasilan
1. Penggantian atau imbalan berupa gaji, upah tunjangan, honorarium, komisi, bonus
gratifikasi, uang pensiun
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta
5. Pelajaran penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
6. Bunga termasuk premium diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang
7. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun
8. Royalti
9. Sewa dan penghasilan lainnya sehubungan dengan penggunaan harta
10. Penerimaan atau pembayaran berkala
11. Keuntungan karena pembebasan utang
12. Keuntungan karena selisih kurs
13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
14. Premi asuransi
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari WP
yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
Objek pajak yang dikenakan PPH final
1. Bunga deposito dan tabungan lainnya
2. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di Bursa Efek
3. Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan
4. Penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan pemerintah
PAJAK YANG DIKENAKAN PPH FINAL
1. Bunga deposito/ tabungan, diskonto SBI dan jasa giro sebesar 20%
2. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota OP sebesar 10%
3. Deviden yang diterima WP OP dalam negeri sebesar 10%
4. Hadiah undian sebesar 25%
5. Transaksi derivative berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa
sebesar 2,5%
6. Transaksi penjualan saham pendiri sebesar 0,5%
7. Transaksi penjualan bukan saham pendiri sebesar 0,1%
TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
1. Bantuan atau sumbangan zakat yang diterima oleh badan zakat
2. Harta hibahan (diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat)
3. Warisan
4. Harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh badan sbg pengganti saham atau
sbg pengganti penyertaan modal
5. Penggantian atau imbalan sehubungan dg pekerjaan yg diterima dalam bentuk
natura dari WP atau Pemerintah
6. Pembayaran dari perusahaan asuransi kpd OP
7. Dividen atau bagian laba yg diterima PT sbg WP dalam negeri, koperasi,
BUMN atau BUMD dr penyertaan modal pd badan usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia dg syarat :
1. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
2. bagi PT, BUMN, BUMD yg menerima dividen, kepemilikan
saham paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan
harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut
8. Iuran yang diterima oleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
Menteri Keuangan
9. Penghasilan dari modal yang ditanamkan dana pensiun dalam bidang-
bidang tertentu yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan
10. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
11. Bunga oblogasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5
tahun pertama sejak pendirian perusahaan
12. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusaahaan modal ventura berupa
bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau
kegiatan di Indonesia dengan syarat pasangan usaha :
13. Merupakan perusahaan kecil, menegah atau yg menjalankan kegiatan dlm sektor
yg ditetapkan Menteri Keuangan
14. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai