Anda di halaman 1dari 9

MENATA PERALATAN KERJA

Tahukah anda bahwa letak tiap tokoh dari wayang kulit yang ditancapkan pada
batang pohon pisang selalu diurutkan yang tetap dan tertentu, sehingga meskipun
ada berpuluh tokoh wayang kulit tetap saja Ki Dalang tahu dengan tepat tempat
masing-masing wayang tersebut.

Tahukah anda bahwa peralatan makan pada jamuan kenegaraan telah ditata
sedemikian rupa sehingga para tamu tidak harus mulai dari mana. Tinggal
mengambil dari sebelah luar menuju ke dalam arah piring.

Tahukah anda bahwa peralatan medis untuk operasi selalu disusun sedemikian
rupa sehingga apibila terjadi sesuatu, ada alat yang belum dipergunakan misalnya,
bisa berarti ada operasi yang belum dilaksanakan.

Dan masih banyak contoh lagi yang bisa ditambahkan untuk menunjukkan betapa
petingnya peralatan kerja disusun sedemikian rupa untuk memudahkan dan
betaapa memperlancar pelaksanaan kerja utama.

PENTING DAN PERLU

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menata peralatan kerja dan ruang
kerja adalah menurunkan jenis barang dan peralatan kerja yang penting dan perlu
diletakkan di ruang kerja.

Penting dan perlu sengaja dibedakan disini untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal. Penting dimaksudkan untuk jenis peralatan yang berguna membantu
pelaksanaan kerja yang berjangka panjang. Sedangkan perlu berarti peralatan
tersebut digunakan bagi pelaksanaan tugas sehari-hari atau rutin.

Sepeda motor penting bagi penghuni rumah untuk melakukan kegiatan


transportasi dari suatu tempat ke tempat lain. Tetapi sepeda motor tidak perlu
untuk ruang makan dan kegiatan makan. Hanya kadang-kadang sepeda motor
penting untuk membeli makanan di warung. Langkah selanjutnya, buang barang
yang tidak penting, tidak perlu dan berlebih di ruang kerja, hanya barang yang
penting, perlu dan berguna saja boleh berada di ruang kerja. Usahakan barang
jenis ini dapat diletakkan semuanya dalam satu ruangan.

MANAJEMEN VISUAL

Letakkan barang dan peralatan kerja yang penting dan perlu sedemikian rupa
sehingga siapapun dapat mengetahui dimana tempatnya dengan mudah. Gunakan
apa yang dinamakan manajemen visual yaitu menggunakan warna sebagai alat
pembeda dalam meletakkan barang.

Dalam bengkel misalnya, peralatan kerja yang berbahaya dan sering/dapat


menimbulkan kecelakaan kerja lainnya diberi warna merah, dimana hanya
operator yang boleh berada disitu selama peralatan dioperasikan. Kurang
berbahaya dari itu diberi warna kuning, artinya siapapun boleh berada disitu
sejauh berada dalam pengawasan operator/petugas yang ditugaskan untuk itu.
Sedangkan daerah bebas berbahaya berwarna putih artinya tanpa pengawasan
siapapun dengan tingkat pengamanan yang tinggi.

Dokumen kantor yang diperlukan pada saat darurat, manual reparasi genset
misalnya, diletakkan dalam rak yang diberi lebel merah. Untuk operasi normal
tempatkan dokumen dalam lebel putih. Hal yang sama dapat dilakukan untuk
dokumen tagihan, piutang, utang, order dan sebagainya dalam warna yang
berbeda-beda.

Dengan menerapkan manajemen visual diharapkan dicapai kemudahan


menemukan peralatan kerja bukan hanya bagi pelaksana itu sendiri, tetapi mudah
bagi bagi siapa saja. Sehingga ketergantungan ada satu orang dapat dihindari,
dirubah menjadi ketergantungan terhadap sistem.

FREKUENSI PENGGUNAAN

Barang dan peralatan kerja yang frekuensi penggunaannya tinggi diletakkan


dalam jangkauan pelaksanaan kerja. Makin jauh makin jarang digunakan. Prinsip
ini ditetapkan pada toko berbentuk sebagai berikut : barang-barang yang sering
dibeli diletakkan didepan sehingga mudah dilihat dan dipilih pembeli. Makin
jarang diminitai makin dalam letaknya. Barang promosi diletakkan sejajar dengan
tinggi mata dan kalau bisa ditengah ruangan, sehingga mudah dilihat dari segala
penjuru.

Untuk gudang, barang yang sering diambil diletakkan di depan pintu pengambilan
barang. Barang-barang kecil, mahal dan mudah dibawa dan akibatnya mudah
dicuri diletakkan sejajar dengan mata agak didalam, dan mudah dilihat dan
dikontrol dari kejauhan.

PRINSIP DAN ARUS KERJA

Prinsip kerja digunakan dengan maksud agar pola peletakan barang hendaknya
tidak menyalahi arus kerja sehingga memungkinkan pergerakan barang/material
secepat mungkin. Kalau letak pintu masuk dan keluar berada pada suatu tempat,
tempat material masuk untuk diproses sesuai dengan jenis kerja sampai akhit di
ujung U yang lain siap keluar.

Usahakan dalam mengerjakan tugas menghindari situasi karyawan berpindah dari


ujung yang satu ke ujung yang lain untuk mengambil peralatan dan kembali ke
tempat semula. Kondisi ini akan mempercepat timbulnya kelelahan pada
karyawan yang bersangkutan.

PRINSIP INTEGRASI

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah adanya kesatuan yang harmonis
antar manusia, alat dan ruangan kerja.

Ruangan kerja yang memenuhi persayaratan diatas, tetapi tidak memiliki


pencahayaan dan ventilasi udara yang cukup akan membuat penghuninya cepat
sakit. Atau misalnya, ruang kerja yang semua tertata rapi, cahaya cukup, ventilasi
tersedia namun pekerja tidak terlihat karena tertutup tumpukan buku dan terletak
disudut ruangan juga mengesankan yang bersangkutan seperti sedang disudutkan,
akan menciptkan kesan menekan bagi yang bersangkutan.

LIMA MUDAH

Sesungguhnya tidak ada ukuran yang digunakan untuk mengetahui apakah


peralatan tersebut tidak baik atau belum, dengan memenuhi kriteria atau
persyaratan tertentu. Kriteria yang biasa digunakan sifatnya kualitatif, untuk
mudahnya kita singkat dengan Lima mudah yaitu : mudah menyimpan, mudah
meletakkan, mudah mencari, mudah mengambil, dan mudah mengendalikan.

Kualitatif maksudnya selalu dibandingkan dengan situasi sebelumnya. Apakah


peralatan dan ruangan kerja mampu menjadikan kerja utama menjadi lebih muda.
Dan itu selalu ada peluang peningkatan pada masa yang akan datang. Jadi
tindakan menata selalu diusahakan lebih baik dan lenih baik lagi dari yang telah
lalu. Suatu perjalanan kearah yang lebih baik tanpa henti dari waktu ke waktu.

Terakhir, penataan ruangan dan peralatan kerja hendaknya mampu menekan


angka kecelakaan kerja. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K) hendaknya
dapat ditingkatkan dari waktu kewaktu. Hal ini akan mampu menimbulkan rasa
aman dan kepastian kerja karyawan, yang pada gilirannya akan emningkatkan
modal kerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai