Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TOPIK TENTANG KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KAPASITAS KETAHANAN (RESILIENCE)


YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROFESIONAL IBU SEBAGAI SEORANG BIDAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu :
Melia Pebrina, SST, M. Keb

Disusun Oleh :
SANDIA TARISKA
Nim : 2107086

2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum
perempuan khususnya ibu dan anak-anak.Pelayanan kebidanan yang tepat akan meningkatan keamanan dan
kesejahteraan ibu dan bayinya.
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitarnya,yang
terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandanganhidupnya yang mempunyai khas untuk
mrmpunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa
mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan tetapi pengalaman
hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang sedang diperbuat seseorang
dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap
orang adalah unik, khas. Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku, teori kepribadian
agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini hanya mengenai:

2. Pengertian Kepribadian

3. Makna Kepribadian dalam Kehidupan Sehari-hari

4. Definisi Kepribadian menurut Psikologi

5. Aspek-aspek Kepribadian

6. Ciri-ciri Kepribadian

7. Faktor-faktor Penentu Kepribadian

8. Sifat-sifat Kepribadian
9. Cara Identifikasi Kepribadian

10. Menilai Kepribadian

11. Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi

12. Peran Kecerdasan Emosional pada Pembentukan Pribadi Bidan

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu kepribadian

2. Untuk mengetahui makna kepribadian dalam kehidupan sehari-hari

3. Untuk mengetahui definisi kepribadian menurut psikologi

4. Untuk mengetahui aspek-aspek kepribadian

5. Untuk mengetahui ciri-ciri kepribadian

6. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu kepribadian

7. Untuk mengetahui sifat-sifat kepribadian

8. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi kepribadian

9. Untuk mengrtahui cara menilai kepribadian

10. Untuk mengetahui sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi

11. Untuk mengetahui peran kecerdasan emosional pada pembentukan pribadi bidan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kepribadian

Pengertian kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karateristik atau gaya atau sifat khas dari diri sesorang
yang bersumber dari bentukan bentukan yang diterima dari lingkungan,misalnya keluarga
pada masa kecil dan juga bawaan,dan juga bawaan seseorang sejak lahir.
(Sjarkawi,2008:11).
Kepribadian adalah khas bagi setiap pribadi, sedangkan gaya kepribadian bisa dimiliki oleh orang lain yang
juga menunjukan kombinasi yang berulang-ulang secara khas dan dinamis dari ciri pembawaan dan pola
kelakuan yang sama. (Sjarkawi, 2008: 13).
Definisi kepribadian menurut pisiologi.
Berdasarkan psiokologi Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai
suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan
sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara
eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami
perubahan.
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup:
Karakter,yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku,konsisten tidaknya dalam memegang
pendirian satu pendapat.

 Tempramen , yaitu diposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan rangsangan yang dating dari lingkungan.

 Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan.
Seperti mudah tidaknya tersinggung,sedih,marah atau putus asa

 Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan
diri dari risiko yang dihadapi.

 Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat

pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Perkembangan Pelayanan Kebidanan di indonesia.


Pengembangan diri dalam pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khususnya ibu dan
anak-anak.Pelayanan kebidanan yang tepat akan meningkatan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayinya.
Layanan kebidanan/oleh bidan dapat dibedakan meliputi :

a. Layanan kebidanan primer yaitu layanan yang diberikan sepenuhnya atas tanggung jawab bidan.

b. Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim secara bersama-
sama dengan profesi lain dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.

c. Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung jwab layanan oleh bidan kepada
sistem layanan yang lebih tinggi atau yang lebih kompeten ataupun pengambil alihan tanggung
jawab layanan/menerima rujukan dari penolong persalinan lainnya seperti rujukan

Peran kecerdasan emosional Pada pembentukan pribadi bidan

Kecerdasan emosional adalah intelegensi dunia perasaan seorang individu. Seorang


pakar mengartikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan individu untuk mengenali
emosi (perasaan) diri sendiri dan emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola
emosi itu dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain
(Goleman, 1999 dalam Ramli, 2001)

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,
mengadakan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur suasana hati, dan menjaga agar
beban stress (tekanan mental) tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, punya empatidan banyak
berdoa. (Daniel Goleman,1999). Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan
seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan
contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut
banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:

 Empati (memahami orang lain secara mendalam)

 Mengungkapkan dan memahami perasaan

 Mengendalikan amarah

 Kemandirian

 Kemampuan menyesuaikan dir

 Disukai
 Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan

 Kesetiakawanan

 Keramahan

 Sikap hormat

Shapiro (1999) kecerdasan emosional sangat berhubungan dengan berbagai hal


yaitu perilaku moral, cara berfikir yang realistik, pemecahan masalah, interaksi sosial,
emosi diri, dan keberhasilan baik secara akademik maupun pekerjaan. Secapramana
(1999) mengemukakan kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali,
mengolah dan mengontrol emosi agar seseorang mampu berespon sepositif terhadap setiap
kondisi yang merangsang unculnya emosi-emosi tersebut.

Kesimpulannya bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang dimiliki


seseorang dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi pada diri sendiri,
memahami perasaan orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain,
pemecahan masalah, serta berpikir realistis sehingga mampu berespon secara positif
terhadap setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai