Anda di halaman 1dari 11

INOVASI DALAM BIDANG KURIKULUM: MBKM DAN PENERAPANNYA DI

PERGURUAN TINGGI

Deni Kurnia1a, Sri Wanayati2b, Supiana 2c, Qiqi Yuliati Zaqiah 3d


1
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
2
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
a
E-mail: daniabizaki5657510@yahoo.com
b
E-mail: sri.wanayati28@gmail.com
c
E-mail: qiqiyuliatizaqiah@uinsgd.ac.id

ABSTRAK
Kurikulum di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan hampir sejalan dengan
pergantian kebijakan kepemimpinan. Sejak pemberlakukan kurikulum MBKM (Merdeka
Belajar Kampus Merdeka) pada tahun 2019 yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim,
maka nyaris kurikulum yang selama ini digunakan yakni kurikulum 2013 hanya sebagai
alternatif karena dianggap kurang menjawab problematika kekinian dan solusi berbagai
persoalan. Diantara alasan utama kemunculan kurikulum MBKM adalah kesenjangan besar
antarwilayah dan antarkelompok sosial- ekonomi dalam hal kualitas belajar bahkan
diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan deskripsi tentang Penelitian ini, bertujuan mendapatkan deskripsi tentang
konsep kurikulum MBKM dan implementasi diperguruan tinggai. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui pendekatan riset kepustakaan (library
research). Sumber utama penelitian ini adalah hasil penelitian yang pernah dilakukan
peneliti terdahulu yang banyak tertuang dalam buku dan jurnal. Data yang diangkat dari
kepustakaan tadi secara kualitatif dianalisis dengan menggunakan teknik konten analisis.
Akhirnya, sebagai hasilnya disimpulkan dan diurai kembali secara deskriptif-analitik dan
dituangkan secara naratif dalam artikel ini. Teknik analisis data menggunakan model Miles
& Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum MBKM yang merupakan
kurikulum terbaru di Indonesia, lebih menekankan proses kegiatan pembelajaran diluar dan
didalam kampus. Hal ini dapat diketahui dari pematangan delapan kegiatan pembelajaran
yaitu pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan,
penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, studi/proyek independen, dan
membangun desa/kuliah kerja nyata tematik yang merupakan inti dari perubahan
kurikulum. Dari sisi penilaian, MBKM memfokuskan penilaian karakteristik untuk
menanamkan nilai pancasila dan bhineka tunggal ika yang merupakan ciri khas kebangsaan
Indonesia. Tidak hanya itu, instrumen penilaian pun ada yang dikembangkan bahkan di
ubah untuk memperbaiki mutu pendidikan dan output lulusan yang sesuai dengan dunia
industri, dunia usaha, persiapan karir di masa mendatang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Kata kunci: Kebudayaan; Pendidikan; Karakter

ABSTRACT
The curriculum in Indonesia has undergone several changes almost in line with the change of
leadership policies. Since the implementation of the MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka) curriculum in 2019 initiated by Minister of Education and Culture Nadiem
Makarim, almost the curriculum that has been used, namely the 2013 curriculum, is only an
alternative because it is considered insufficient to answer current problems and solutions to
various problems. Among the main reasons for the emergence of the MBKM curriculum is
the large gap between regions and between socio-economic groups in terms of learning
quality and even exacerbated by the COVID-19 pandemic. This study aims to get a
description of this research, aims to get a description of the concept of the MBKM curriculum
and implementation in higher education. This research uses a descriptive qualitative
approach through a library research approach. The main source of this research is the results
of research that has been done by previous researchers which are widely contained in books
and journals. The data raised from the literature was qualitatively analyzed using content
analysis techniques. Finally, as a result it is descriptive-analytically deduced and reparsed
and narratively set forth in this article. Data analysis techniques using the Miles &
Huberman model include data collection, data reduction, data presentation, and conclusions.
The results showed that the MBKM Curriculum, which is the latest curriculum in
Indonesia, emphasizes the process of learning activities outside and inside the campus. This
can be seen from the maturation of eight learning activities, namely student exchanges,
internships/work practices, teaching assistance in educational units, research/research,
humanitarian projects, entrepreneurial activities, independent studies/projects, and building
villages/thematic real work lectures which are the core of curriculum change. In terms of
assessment, MBKM focuses on assessing characteristics to instill the values of pancasila and
unity in diversity, which are characteristic of Indonesian nationality. Not only that, there are
also assessment instruments that are developed and even changed to improve the quality of
education and graduate output in accordance with the industrial world, the business world,
career preparation in the future in accordance with the times.

Keywords: Culture; Education; Character

PENDAHULUAN tujuan pendidikan tercantum dalam


Pendidikan adalah salah satu Undang- Undang No. 20 Tahun 2003
cara manusia untuk “bertahan hidup” yang bertujuan untuk mengembangkan
agar dapat beradaptasi dengan potensi siswa agar menjadi manusia
perubahan zaman yang begitu pesat. yang beriman dan bertakwa kepada
Setiap individu berhak mendapatkan Tuhan YME, cakap, kreatif, mandiri,
pendidikan yang layak. Di Indonesia, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan
menjadi warga negara yang demokratis dasar. Skor PISA ini tidak mengalami
serta bertanggung jawab. Untuk peningkatan signifikan dalam sepuluh
mencapai tujuan pendidikan tersebut, hingga lima belas tahun terakhir. Studi
diperlukan alat perantara yaitu tersebut memperlihatkan adanya
kurikulum. UU No.20 Tahun 2003 Bab kesenjangan besar antarwilayah dan
1 Pasal 1 menyatakan “kurikulum antarkelompok sosial- ekonomi dalam
adalah seperangkat rencana dan hal kualitas belajar bahkan diperparah
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan dengan adanya pandemi COVID-19.
bahan pelajaran serta cara yang Selain itu, untuk menghadapi
digunakan sebagai pedoman perubahan sosial budaya, dunia kerja,
penyelenggaraan kegiatan dunia usaha, dan kemajuan teknologi
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang begitu pesat, mahasiswa harus
pendidikan tertentu”. Kurikulum dipersiapkan dapat mengikuti
diciptakan dengan tujuan untuk perubahan ini. Oleh sebab itu, setiap
mempermudah proses pendidikan. instansi pendidikan harus
Kurikulum di Indonesia mempersiapkan literasi baru dan
mengalami perubahan beberapa dan oritentasi terbimbing dalam bidang
hampir sejalan dengan pergantian pendidikan (Lase, 2019). Persiapan
kebijakan kepemimpinan. Sejak Perguruan Tinggi dapat dilakukan
kepemimpinan yang digagas oleh dengan cara merancang dan
Mendikbud Nadiem Makarim, yang melaksanakan proses pembelajaran
menghadirkan gagasan kurikulum yang inovatif agar mahasiswa dapat
MBKM (Merdeka Belajar Kampus meraih capaian pembelajaran
Merdeka) pada tahun 2019, maka mencakup aspek kognitif, afektif, dan
nyaris kurikulum yang selama ini psikomotorik secara optimal dan selalu
digunakan yakni kurikulum 2013 yang relevan melalui Kurikulum MBKM.
ada hanya sebagai alternatif bahkan Menurut Rendika Vhalery, etc.al
dianggap cenderung kurang dapat (2022) walaupun konsep Merdeka
menjawab tantangan kekinian dan Belajar sudah disosialisasikan dan
solusi mengatasi berbagai persoalan diperkenalkan secara langsung melalui
yang diakibatkan oleh banyak faktor. beberapa media online, masih banyak
Diantara alasan utama pendidik dan orang tua yang bingung
kemunculan kurikulum MBKM adalah dengan konsep MBKM (CNN
adanya kesenjangan yang diakibatkan Indonesia, 2021). Penelitian ini,
oleh perbedaan wilayah dan faktor bertujuan mendapatkan deskripsi
sosial-ekonomi. Mengutip dari hasil tentang konsep kurikulum MBKM dan
Programme for International Student implementasi diperguruan tinggai.
Assessment (PISA) menunjukkan
bahwa 70% siswa berusia 15 tahun METODE PENELITIAN
berada di bawah kompetensi minimum Penelitian ini menggunakan
dalam memahami bacaan sederhana pendekatan riset kepustakaan (library
atau menerapkan konsep matematika research). Sumber utama penelitian ini
adalah hasil penelitian yang pernah diimplementasikan untuk menuju
dilakukan peneliti terdahulu yang sebuah peradaban atau perubahan
banyak tertuang dalam buku dan pendidikan yang lebih fundamental
jurnal. Data yang diangkat dari yaitu pendidikan mampu
kepustakaan tadi secara kualitatif menghasilkan sebuah perubahan
dianalisis dengan menggunakan teknik inovatif yang sistematis, terarah dan
konten analisis. Akhirnya, sebagai terukur ( Zaenal Arifin and Muhamad
hasilnya disimpulkan dan diurai Rizaldy, 2023).
kembali secara deskriptif-analitik dan Konsep MBKM terdiri dari dua
dituangkan secara naratif dalam artikel yaitu “Merdeka Belajar” dan “Kampus
ini. Merdeka”. Merdeka belajar adalah
kebebasan berpikir dan kebebasan
HASIL DAN PEMBAHASAN inovasi (Ainia, 2020). Sedangkan
A. Konsep Kurikulum MBKM kampus merdeka adalah lanjutan
Menurut Woodruff konsep program merdeka belajar untuk
adalah ‘gagasan atau ide yang pendidikan tinggi. Transformasi
bermakna dan sempurna, yang pendidikan melalui kebijakan merdeka
merupakan salah satu pengertian belajar merupakan salah satu langkah
tentang suatu objek’. Konsep ialah untuk mewujudkan SDM Unggul
berbagai produk subjektif yang Indonesia yang memiliki Profil Pelajar
bersumber dari cara seseorang Pancasila (Kemdikbud, 2021). Sejalan
membuat pengertian terhadap objek- dengan World Economic Forum (2016),
objek atau benda-benda melalui pelajar harus memiliki 16 keahlian di
pengalaman pribadi (setelah abad ke-21. Secara garis besar, 16
melakukan suatu persepsi terhadap keahlian ini terbagi menjadi tiga yaitu
objek atau benda). Sedangkan menurut literasi, kompetensi, dan kualitas
Aristoteles konsep merupakan ‘sebuah karakter (Rendika Vhalery, 2022).
penyusunan utama dalam
pembentukan pengetahuan Ilmiah dan Dikutip dari laman Kemdikbud,
Filsafat dalam pemikiran manusia’. kurikulum Merdeka adalah kurikulum
Siswono berpendapat bahwa konsep dengan pembelajaran intrakurikuler
adalah ‘seperangkat konsep dan yang beragam di mana konten akan
definisi yang saling berhubungan yang lebih optimal agar peserta didik
mencerminkan suatu pandangan memiliki cukup waktu untuk
sistematik mengenai fenomena dengan mendalami konsep dan menguatkan
menerangkan hubungan antara kompetensi. Dalam Kurikulum
variabel dengan tujuan untuk Merdeka Guru memiliki keleluasaan
menerangkan dan meramaikan memilih berbagai perangkat ajar sesuai
fenomena’. Dari pengertian di atas dengan kebutuhan belajar dan minat
pentingnya sebuah konsep dalam peserta didik. Konsep Kurikulum
menuangkan ide atau gagasan agar Merdeka Belajar antara lain: 1).
gagasan dan ide tersebut mampu Pembelajaran berbasis proyek yang
bertujuan mengembangkan soft skill Pendidikan Tinggi. Dalam pelaksanaan
serta karakter sesuai profil pelajar kurikulum MBKM diperlukan
Pancasila; 2). Fokus pada materi kolaborasi yang matang sehingga
esensial, sehingga ada waktu untuk implementasi kurikulum bisa berjalan
pembelajaran mendalam untuk dengan baik. Dalam pelaksanaan
kompetensi dasar seperti literasi dan kurikulum MBKM kolaborasi antar
numerasi, dan 3). Fleksibilitas guru perguruan tinggi harus betul-betul
untuk melakukan pembelajaran yang terlibat dalam penyiapan lulusan agar
terdiferensiasi berdasarkan selaras dengan dunia usaha, dunia
kemampuan para peserta didik. industri dan masyarakat.
Kurikulum adalah seperangkat Sesuai regulasinya Merdeka
rencana dan pengaturan mengenai Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta dilakukan dengan penyiapan
cara yang digunakan sebagai pedoman kurikulum sebagai wadah rekognisi
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran/kegiatan/aktivitas
pembelajaran untuk mencapai tujuan mahasiswa yang merdeka. Kebebasan
Pendidikan Tinggi. Dijelaskan dalam pembelajaran/kegiatan/aktivitas akan
Permendikbud Pasal 11 (1) diatur sesuai dengan capaian
Karakteristik proses Pembelajaran pembelajaran yang telah dijanjikan.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Terkait kebijakan tersebut, dalam
ayat (2) huruf a terdiri atas sifat Permendikbud No. 3 tahun 2020
interaktif, holistik, integratif, saintifik, menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi
kontekstual, tematik, efektif, wajib memberikan hak bagi mahasiswa
kolaboratif, dan berpusat pada untuk secara sukarela (dapat diambil
mahasiswa. atau tidak), berupa penyediaan
Kurikulum dalam proses kesempatan mengikuti kegiatan di luar
implementasinya di tiap-tiap perguruan tinggi, diitambah lagi
perguruan tinggi disesuaikan dengan aktifitas perkuliahan satu semester di
situasi dan kondisi kebutuhan baik luar program studi di kampus yang
melalui program MOU antar sama.
perguruan tinggi dalam dan luar Kebijakan MBKM memberikan
negeri, perusahaan mau pun lembaga kesempatan kepada mahasiswa untuk
kemasyarakatan lainnya. Sebagai acuan mendapatkan pengalaman belajar yang
konsep kurikulum MBKM terdapat lebih luas dan kompetensi baru melalui
dalam buku panduan yaitu bentuk beberapa kegiatan pembelajaran. Selain
kegiatan pembelajaran sesuai dengan itu, mahasiswa juga diberikan
Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal kebebasan untuk mengikuti kegiatan
15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam belajar di luar program studinya di
Program Studi dan di luar Program dalam perguruan tinggi yang sama
Studi. Landasan implementasi MBKM dengan bobot sks tertentu. Semua
berdasarkan Permendikbud nomor 3 kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh
tahun 2020 tentang Standar Nasional mahasiswa dengan bimbingan dosen.
mahasiswa dapat meraih capaian
B. Tantangan Implementasi pembelajaran secara optimal.
Kurikulum MBKM Mahasiswa diberikan kebebasan untuk
Tantangan yang dihadapi mengambil beban belajar (SKS) di luar
perguruan tinggi dalam program studi, baik dalam satu
pengembangan kurikulum di era perguruan tinggi (PT), di luar PT,
Industri 4.0 adalah menghasilkan dan/atau non-PT. Artinya, mahasiswa
lulusan yang memiliki kemampuan difasilitasi untuk menguasai berbagai
literasi baru, yakni literasi data, literasi keilmuan yang berguna dalam dunia
teknologi, dan literasi manusia yang kerja.
menuju kepada penanaman karakter Secara kebijakan, adanya
berakhlak mulia. Salah satu upaya program MBKM tersebut seyogynya
untuk menjawab tantangan tersebut muncul dari para pengelola program
adalah lahirnya kebijakan hak belajar studi. Sayangnya, belum semua PT
bagi mahasiswa di luar program studi mampu menerjemahkan dan
(Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 melaksanakan kebijakan MBKM
tentang Standar Pendidikan Tinggi). tetsebut secara baik, terlebih dalam
Kebijakan yang populer dengan nama suasana pandemi covid 19 yang tiada
Merdeka Belajar Kampus Merdeka berujung. Bagi mahasiswa, adanya
dimaksudkan untuk mewujudkan program MKBM tentu sangat
proses pembelajaran di perguruan menguntungkan, antara lain
tinggi yang otonom dan fleksibel peningkatan kompetensi, dan
sehingga tercipta kultur belajar yang pengalaman baru (new experiences)
inovatif, tidak mengekang, sesuai sesuai kebutuhan mereka. Dari sisi
dengan kebutuhan mahasiswa dan jumlah distribusi mata kuliah yang
mendorong mahasiswa untuk dipilih jauh lebih simpel, karena boleh
menguasai berbagai keilmuan yang jadi mata kuliah tertentu tidak lagi
berguna untuk memasuki dunia kerja, dikuliahkan karena sudah berganti,
serta memberikan kesempatan kepada terekognisi dengan kegiatan MBKM.
mahasiswa untuk menentukan mata Kunci keberhasilan
kuliah yang akan diambil. implementasi kebijakan MBKM di
Kebijakan ini juga bertujuan sebuah perguruan tinggi terletak pada
untuk meningkatkan link and match keberanian dalam mengubah pola pikir
dengan industri dan dunia kerja dari pendekatan kurikulum berbasis
(IDUKA), serta untuk mempersiapkan konten yang kaku menjadi kurikulum
mahasiswa dalam dunia kerja sejak berbasis capaian pembelajaran yang
awal. (Muhajir et al., 2021) Kebijakan adaptif dan fleksibel, menyiapkan
tersebut berimplikasi kepada mahasiswa menjadi insan dewasa yang
munculnya tuntutan kepada perguruan mampu berdikari sejalan dengan
tinggi (PT) untuk merancang tuntutan masyarakat global.
kurikulum dan melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif agar
C. Pengembangan Kurikulum Djagal Wiseso Marseno (2020)
MBKM di Perguruan Tinggi dalam sambutan buku penduan
Merdeka berarti bebas memilih Merdeka Belajar, menjelaskan bahwa
alternatif kebijakan antara melanjutkan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka
desain kurikulum prodi yang sudah (MBKM) merupakan kebijakan yang
ada atau menawarkan desain bertujuan mendorong mahasiswa
kurikulum baru yang memberikan untuk menguasai berbagai keilmuan
inovasi dan pengalaman baru (new dan keterampilan melalui experiental
experience) bagi para mahasiswa. learning yang berguna untuk
Penerapan Merdeka Belajar Kampus memasuki dunia kerja dan
Merdeka (MBKM) sendiri didasarakan pengembangan karakter. Kampus
adanya tuntutan perkembangan ilmu Merdeka memberikan kesempatan bagi
pengetahuan, kompetensi dan mahasiswa untuk menentukan mata
keterampilan abad 21, hingga kuliah di luar Program Studi secara
pentingnya perubahan dalam aktifitas terarah (Universitas Gajah Mada, 2020).
perkuliahan. Program MBKM memberi
Program Merdeka Belajar kebebasan dan otonomi kepada
Kampus Merdeka (MBKM) merupakan lembaga pendidikan, merdeka dari
kebijakan Menteri Pendidikan dan birokratisasi, dosen dibebaskan dari
Kebudayaan yang bertujuan birokrasi yang berbelit, serta
mendorong mahasiswa untuk mahasiswa diberikan kebebasan untuk
menguasai berbagai keilmuan yang memilih bidang yang mereka minati.
berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus merdeka merupakan wujud
Program ini relevan dan sejalan dengan pembelajaran di perguruan tinggi yang
laju pesat perkembangan ilmu otonom dan fleksibel sehingga tercipta
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kultur belajar yang inovatif, tidak
saat ini, yang kita sadari telah mengekang, dan sesuai dengan
membawa dampak dalam berbagai kebutuhan mahasiswa. Perguru Tinggi
ranah kehidupan. Salah satu dampak diharapkan berkomitmen menyediakan
perkembangan IPTEK adalah dan menfasilitasi Program MBKM
berubahnya banyak jenis pekerjaan; sebagaimana yang diamanatkan
banyak lapangan pekerjaan hilang, tapi Permendikbud RI No. 3 Tahun 2020
sebaliknya berbagai jenis pekerjaan maupun yang dijelaskan dalam Buku
baru bermunculan. Fenomena ini Panduan Merdeka Belajar-Kampus
menuntut dunia pendidikan tinggi Merdeka yang diterbitkan
melakukan transformasi dalam praktik Kemendikbud. Dengan demikian ada
pendidikan dan pembelajaran agar Sembilan Program MBKM, yaitu (1)
dapat menghasilkan lulusan yang dan Pertukaran Mahasiswa, (2) Praktik
renponsif terhadap tantangan zaman Kerja Profesi, (3) Asistensi Mengajar di
dan kebutuhan masyarakat (Suwandi, Satuan Pendidikan, (4)
2020). Penelitian/Riset, (5) Proyek
Kemanusiaan (6) Kegiatan Wirausaha,
(7) Studi/Proyek Independen, (8) instrumen rekognisi capaian
Proyek/Membangun Desa, dan (9) pembelajaran mahasiswa mutlak
Pelatihan Bela Negara. Pengembangan dilakukan. Rekonstruksi dengan tujuan
KPT dalam kebijakan Merdeka Belajar membuat fleksibilitas KPT dalam
Kampus Merdeka bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran di luar
pemenuhan masa dan beban belajar di program studi, menjadi syarat wajib
dalam dan/atau di luar program studi. implementasi kebijakan Merdeka
Fasilitasi perguruan tinggi untuk Belajar Kampus Merdeka (Tohir, 2020).
pemenuhan masa dan beban belajar Rekonstruski kurikulum dalam
dilakukan dengan cara: menyikapi era revolusi industri 4.0 dan
1) Paling sedikit 4 (empat) semester Society 5.0 dilakukan mulai pada
dan paling lama 11 (sebelas) tahap-1 pengembangan KPT dengan
semester merupakan mengidentifikasi kesesuaian profil
pembelajaran di dalam program lulusan dengan kebutuhan kerja abad
studi; ke-21. Tuntutan kemampuan kerja
2) Satu semester atau setara dengan abad -21 bisa jadi berupa profil lulusan
20 (dua puluh) SKS merupakan program studi yang belum ada
pembelajaran di luar program sebelumnya (baru) atau yang sudah
studi pada perguruan tinggi yang ada sebelumnya tapi ditambahkan
sama; kemampuan literasi baru (Revolusi
3) Paling lama 2 (dua) semester atau Industri 4.0) dan komunikasi (Society
setara dengan 40 (empat puluh) 5.0) dalam deskripsi profil lulusan.
SKS merupakan pembelajaran Tahap-2, program studi dapat
pada program studi yang sama di membentuk mata kuliah baru untuk
perguruan tinggi yang berbeda, mewujudkan profil lulusan sesuai yang
pembelajaran pada program studi diharapkan. Bisa juga dengan cara
yang berbeda di perguruan tinggi memberikan pengalaman belajar dalam
yang berbeda dan/atau bentuk metode dan/atau strategi
pembelajaran di luar perguruan pembelajaran serta metode penugasan
tinggi. (Istijanto, 2020) dengan interaksi digital memanfaatkan
Proses pembelajaran di luar teknologi informasi komunikasi.
program studi dilaksanakan Pembelajaran bauran merupakan salah
berdasarkan perjanjian kerja sama satu cara untuk menumbuhkan
antara perguruan tinggi dengan kemampuan kerja abad ke-21 ini
perguruan tinggi atau lembaga lain (Suryaman, 2020).
yang terkait dan hasil proses Rekonstruksi kurikulum dalam
pembelajaran diakui melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus
mekanisme transfer SKS/rekognisi Merdeka lebih banyak dilakukan pada
capaian pembelajaran (Permendikbud tahap-3 pengembangan KPT.
Nomor 3 Tahun 2020, Pasal 15 Ayat 3). Redistribusi mata kuliah harus dapat
Redistribusi sebaran mata kuliah dalam menjamin hak mahasiswa belajar 3
semester dan pengembangan (tiga) semester di luar program studi
dapat terpenuhi. Sekurang kurangnya dengan mempertimbangkan
mata kuliah wajib sejumlah 84 SKS keterkaitan dengan visi dan misi
sedapat mungkin dapat diselesaikan perguruan tinggi, pengembangan ilmu
mahasiswa dalam 5 (lima) semester, pengetahuan dan kebutuhan
selebihnya 60 SKS mata kuliah dapat stakeholders. Disamping itu,
direkognisi sebagai bentuk kegiatan perguruan tinggi harus menyiapkan
pembelajaran dalam kebijakan pedoman pengembangan kurikulum
Merdeka Belajar Kampus Merdeka. dan pedoman pelaksanaan kurikulum
Berdasarkan Undang-Undang yang mencakup pemantauan dan
Nomor 12 Tahun 2012 tentang peninjauan kurikulum yang
Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa mempertimbangkan umpan balik dari
penyusunan kurikulum adalah hak para pemangku kepentingan serta hasil
perguruan tinggi, tetapi selanjutnya pencapaian isu-isu strategis untuk
dinyatakan harus mengacu kepada menjamin kesesuaian dan
standar nasional (Pasal 35 ayat (1)). kemutakhirannya. (Baharuddin, 2021).
Secara garis besar kurikulum, sebagai Di dalam pengembangan
sebuah rancangan, terdiri atas empat kurikulum, diperlukan tahapan-
unsur, yakni capaian pembelajaran tahapan yang wajib dilalui agar CPL
lulusan (CPL), bahan kajian, proses memiliki luaran yang memadai
pembelajaran untuk mencapai capaian diantaranya; 1. Hasil tracer study
pembelajaran berdasarkan capaiam untuk menemukan kompetensi yang
pembelajaran mata kuliah (CPMK), sesuai dengan perkembangan yang
Kompetensi (K) Sikap (S), Penguasaan dirumuskan ke dalam CP. 2.
Pengetahuan (PP), Keterampilan Melakukan pemetaan berbasis
Khusus (KKh), dan Keterampilan kebutuhan pendidikan, kehidupan
Umum (KU), dan Model Pembelajaran berbangsa dan bernegara, dunia kerja,
(MP) pada kurikulum program studi industri, dan pengembangan keilmuan.
serta penilaian Perumusan CPL 3. Menetapkan prioritas atau
mengacu pada deskriptor KKNI perimbangan berbasis analisis
khususnya pada bagian pengetahuan kebutuhan. 4. Melakukan ekplorasi dan
dan keterampilan khusus, sedangkan pemetaan materi yang bersesuaian. 5.
pada bagian sikap dan keterampilan Menetapkan pilihan antara; a.
umum dapat diadopsi dari SN-Dikti. Memunculkan mata kuliah baru, b.
Untuk penyusunan kurikulum Mengintegrasikan kompetensi baru
lengkapnya sebaiknya mengacu pada yang dirumuskan ke dalam CP mata
delapan (8) Standar Nasional kuliah yang sudah tersedia, dan/atau
Pendidikan, ditambah dengan 8 c. Menghilangkan sebagian mata kuliah
Standar Nasional Penelitian, dan yang ada.
delapan (8) Standar Nasional Penelitian ini merupakan
Pengabdian kepada Masyarakat. penelitian studi literatur tentang
Dalam implementasinya, proses tantangan pengembangan kurikulum
pengembangan kurikulum diperlukan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di
perguruan tinggi yang akan menelaah konsep kegiatan merdeka
diadaptasikan oleh program studi. belajar kampus merdeka tentang
Adaptasi difokuskan pada kebijakan perencanaan, proses pembelajaran,
hak belajar bagi mahasiswa di luar penilaian, dan evaluasi pembelajaran.
program studi (Permendikbud Nomor Kemudian melihat kesesuaian terhadap
3 Tahun 2020 tentang Standar kurikulum program studi yang telah
Pendidikan Tinggi). Kebijakan tersebut ada dan berbasis KKNI. Hasil Kajian,
berimplikasi kepada munculnya dijadikan dasar penyusunan model
tuntutan kepada perguruan tinggi (PT) kurikulum MBKM program studi,
untuk merancang kurikulum dan merancang Kerjasama akademik baik
melaksanakan proses pembelajaran di internal PT, Luar PT, dan Mitra yang
yang inovatif agar mahasiswa dapat relevan.
meraih capaian pembelajaran secara
optimal. Mahasiswa diberikan KESIMPULAN
kebebasan untuk mengambil beban Berdasarkan pemaparan di atas
belajar (SKS) di luar program studi, maka dapat kita simpulkan bahwa
baik dalam satu perguruan tinggi (PT), Kurikulum MBKM yang merupakan
di luar PT, dan/atau non-PT. kurikulum terbaru di Indonesia, lebih
Pengembangan kurikulum meliputi menekankan proses kegiatan
rancangan kebijakan MBKM di pembelajaran diluar dan didalam
perguruan tinggi, rancangan standar kampus. Hal ini dapat diketahui dari
operasional baku pelaksanaan MBKM, pematangan delapan kegiatan
Rancangan Kerjasama akademik dan pembelajaran yaitu pertukaran pelajar,
identifikasi kebutuhan sumberdaya magang/praktik kerja, asistensi
pendukung program. Sedangkan mengajar di satuan pendidikan,
Implementasi Prgram kegiatan penelitian/riset, proyek kemanusiaan,
meliputi Rancangan program kegiatan kegiatan kewirausahaan, studi/proyek
MBKM, penyusunan panduan independen, dan membangun
pelaksanaan kegiatan MBKM, dan desa/kuliah kerja nyata tematik yang
konversi alih kredit/Pengakuan SKS. merupakan inti dari perubahan
Hasil rancangan adaptasi kurikulum kurikulum. Dari sisi penilaian, MBKM
MBKM program studi kemudian memfokuskan penilaian karakteristik
diskusikan melalui FDG dan di untuk menanamkan nilai pancasila dan
dosialisasikan kepada seluruh sivitas bhineka tunggal ika yang merupakan
akademika untuk dijadikan sevara ciri khas kebangsaan Indonesia. Tidak
acuan pelaksanaan MKBM, baik hanya itu, instrumen penilaian pun ada
pertukaran mahasiswa, Pelaksanaan yang dikembangkan bahkan di ubah
pengenalan lingkungan persekolah, untuk memperbaiki mutu pendidikan
Kuliah kerja nyata tematik, Magang dan output lulusan yang sesuai dengan
Usaha, dan bakti sosial. Secara dunia industri, dunia usaha, persiapan
prosedural, adaptasi kurikulum MBKM
program studi diawali dengan kajian/
karir di masa mendatang sesuai dengan perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, and Muhamad Rizaldy (2023), “Reslaj : Religion Education Social Laa
Roiba Journal Sarjanawiyata Tamansiswa Reslaj : Religion Education Social Laa
Roiba Journal” Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal 5, no. 1 :
168–184.
Vhalery, Rendika, Albertus Maria Setyastanto, and Ari Wahyu Leksono (2022),
“Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah Kajian Literatur”
Research and Development Journal of Education 8, no. 1: 185.
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/enus/articles/6824331505561-
Latar-Belakang-Kurikulum-Merdeka
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/memahami-konsep-kurikulum-
merdeka-belajar-17392/
https://fitk.uinjkt.ac.id/kesiapan-perguruan-tinggi-dalam-penerapan-kebijakan-
merdeka-belajar-kampus-merdeka/

Anda mungkin juga menyukai