Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUALITATIF

STATISTIK

DIVA ALFIRA JUNAIDI – 732286201051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
ENREKANG
2023-2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Pengertian Penelitian Kualitatif ...................................................................3
1. Pengertian Penelitian Kualitatif ...............................................................3
2. Karakteristik dan Sifat Penelitian Kualitatif ............................................4
3. Instrumen Penelitian Kualitatif................................................................7
B. Proposal Dengan Metode Kualitatif ...........................................................10
1. Pendahuluan ..........................................................................................10
2. Kajian Teori ...........................................................................................14
3. Metode Penelitian ..................................................................................17
BAB III PENUTUP .............................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran ...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................24

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah

uang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. maksud dari cara ilmiah adalah

bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional,

sistematis dan empiris.

Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian

yang didasari pada pandangan filosofis, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan

serta isu yang sedang berkembang dan dihadapi. Ada dua macam metode

penelitian yakni metode kuantitatif dan kualitatif. Makalah ini akan membahas

tentang metode penelitian kualitatif.

landasan metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. digunakan

untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana

penelitian sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil

penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalis.

Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti

melakukan studi terhadap budaya kelompokk dalam kondisi yang alamiah

melalui observasi dan wawancara.

1
Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan

eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas,

terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan

peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan

berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang

berkesinambungan.

Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti

melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan

data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya

oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif kronologis.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah statistic.

Semoga makalah ini dapat dengan mudah di mengerti dan bermanfaat bagi kita

semua.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Penelitian Kualitatif

2. Berikan contoh proposal yang menggunakan metode Kualitatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian Kualitatif

1. Pengertian Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah sebuah cara/Upaya lebiih untuk

menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam pada suatu

permasalahan. Metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

popularitasnya belum lama. yakni dinamakan metode postpositivistik

karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Digunakanuntuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dimana peneliti adalah

sebagaiinstrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif. Dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankanmakna daripada generalisasi. Metode

ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih

bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metodeinterpretive

karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap

datayang ditemukan dilapangan.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting). Disebut juga sebagaimetode etnographi, karena pada awal

metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi

3
budaya; disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpuldan

analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Dalam pengambilan data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti

mendapatkan izin baik secara tertulis maupun lisan. Sehngga penelitian

tidak melanggar norma norma yangmungkin dianut oleh informan atau

objek penelitian.

2. Karakteristik dan Sifat Penelitian Kualitatif

Menurut Bodgan dan Biklen, karakteristik penelitian kualitatif adalah

sebagai berikut:

a. Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannya adalah

eksperimen). Langsung ke sumber data dan peneliti adalah

instrument kunci.

b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang

terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak

menenkankan angka.

c. Penelitian kualitatif lebuh menekankan pada proses dari pada

produk atau outcome.

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara dedukatif.

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang

teamati)

Berikut perbedaan karakteristik Motedo kuantitaif dan Kualitatif :

4
No Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Desain
a) Spesifik, jelas, rinci a) Umum
b) Ditentukan secara mantap sejak b) Feleksibel
1 awal c) Berkembang, dan muncul dalam
c) Menjadi pegangan Langkah demi proses penelitian
langkah
Tujuan
a) Menunjukkan hubungan antar a) Menemukan pola hubungan
variable yang bersifat interaktif
b) Menguji teori b) Menemukan teori
2 c) Mencari generalis yang c) Menggambarkan realitas yang
memunyai nilai prediktif kompleks
d) Memperoleh pemahaman
makna
Teknik pengumpulan data
a) Kuesioner a) Participan of observation
b) Observasi dan wawancara b) In depth interview
3
terstruktur c) Dokumentasi
d) Tringulasi
Instrumen Penelitian
a) Test, angket, wawancara a) Penelitian sebagai instrument
terstruktur (Human Instrumen)
4
b) Instrumen yang telah terstandar b) Buku catatan, tape recorder,
camera, handy cam, dll
Data
5 a) Kuantitatif a) Deskriptif kualitatif

5
b) Hasil pengukuran variable yang b) Dokumen pribadi, catatan
dioperawsionalkan dengan lapangan, ucapan dan Tindakan
menggunakan instrumen responden, dokumen dll
Sampel
a) Besar a) Kecil
b) Representatif b) Tidak representative
6 c) Sedapat mungkin random c) Purposive, snowball
d) Ditentukan sejak awal d) Berkembang sekama proses
penelitian
Analisis
a) Setelah selesai pengumpulan data a) Terus menerus sejak awwal
b) Dedukatif sampai akhir penelitian
7 c) Menggunakan statistic untuk b) Induktif
menguji hipotesis c) Mencari pola, model, tema, dan
teori
Hubungan dengan Responden
a) Dibuat berjarak, bahlan sering a) Empati, akrab supaya
tanpakontak supaya obyektif memperoleh
b) Kedudukan peneliti lebih b) pemahaman yang mendalam
tinggidaripada respondenc) c) Kedudukan sama bahkan
8
c) Jangka pendek sampai hipotesis sabagaiguru, konsultan
dapat dibuktikan d) Jangka lama, sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan
hipotesis atau teori
Kapan penelitian di anggap selesai?
Setelah kegiatan yang direncanakan Setelah tidak ada data yang
9
dapat diselesaikan dianggap baru/jenuh
Kepercayaan terhadap hasil penelitian

6
Penguji validitas dan reabilitas Penguji kredibilitas, depenabilitas,
10
instrumen proses dan hasil penelitian
3. Instrumen Penelitian Kualitatif

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian,

yaitu kualitasinstrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam

penelitian kualitatif, yangmenjadi instrumen atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap

peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untukmemasuki

objek penelitian baik secara akademik maupun logiknya

(Sugiono,2009:305).

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan

fokus penelitian,memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitasdata, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya.

Menurut Nasution (1988) menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif,

tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen

penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum

mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur

penelitian, hipotesis yang digunakan bahkan hasil yang diharapkan, itu

semuanyatidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala

sesuatu masih perludikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan

7
yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya

peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yangdapat mencapainya.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, dalam

penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan

pasti, maka yang menjadi instrumenadalah peneliti sendiri. Tetapi setelah

masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapatdikembangkan suatu

instrument.

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti

sendiri, namunselanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka

kemungkinan akandikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang

diharapkan dapat melengkapi datadan membandingkan dengan data yang

telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.Peneliti akan terjun ke

lapangan sendiri, baik pada graund tour question, tahap focusedand

selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi

untuk penelitianserupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala

stimulus dari lingkunganyang harus diperkirakannya bermakna

atau tidak bagi penelitian.

b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua

aspek keadaan dan dapatmengumpulkan aneka ragam data

sekaligus.

8
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu

instrumen berupa test atauangket yang dapat menangkap

keseluruhan situasi kecuali manusia

d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat

dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya,

kita perlu sering merasakannya,menyelaminya berdasarkan

pengetahuan kita.

e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang

diperoleh. Ia dapatmenafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan

segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest

hipotesis yang timbul seketika

f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yangdikumpulkan pada suatu saat dan

menggunakan segera sebagai balikan untukmemperoleh

penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.

g. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang

bersifat kuantitatif yangdiutamakan adalah respon yang dapat

dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik,sedangkan yang

menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia

sebagaiinstrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru

diberi perhatian. Respon yanglain daripada yang lain, bahkan

9
yang bertentangan dipakai dan tingkat pemahaman mengenai

aspek yang diteliti.

B. Proposal Dengan Metode Kualitatif

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia

yang harus di penuhi. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat

berkembang secara baik. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah peroses

dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan adalah usaha dasar untuk mengembangkan keperibadian anak,

baik di luar dan didalam sekolah yang berlangsung seumur hidup.

Pendidikan di luar sekolah dapat terjadi dalam keluarga dan di dalam

masyarakat.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional pada pasal 1 menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spritual keagaman, pengendalian, kecerdasan, ahlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”

10
Dalam kegiatan pendidikan terjadi proses kegiatan belajar mengajar.

Mengajar sebagai suatu proses tidak sekedar menyerap informasi dari guru,

tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus di lakukan.

Terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Dalam menjalankan

proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari berbagai perbedaan

individual peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya ada

yang rajin dan ada pula yang malas, ada yang kreatif dan lain sebagainya.

Guru BK adalah sebagai pelaksana program bimbingan konseling

yang sudah direncanakan sebelumnya memulai jalur tertentu seperti

mengumpulkan data mengenai siswa melalui berbagai pendekatan, memberi

saran- saran kepada kepala sekolah dan menyelanggarakan bimbingan

terhadap siswa terhadap siswa yang baik yang mengalami masalah dan

aktifitas belajarnya. Pelaksanan kegiatan bimbingan konseling di sekolah

dapat berlangsung dengan baik, maka program pelayanan bimbingan

khususnya bimbingan belajar yang sangat penting di laksanakan disekolah,

mengingat bimbingan belajar berkaitan dengan hasil belajar yang di proleh

oleh siswa.

Dalam efektivitas belajar siswa tidak terlepas dari masalah belajar

seperti kurangnya niat belajar. Kurangnya niat belajar ini menyebabkan

siswa kurang mampu dalam memahami maupun menguasai materi yang di

ajarkan oleh guru. Kondisi ini akan membuat hubungan antara guru dan

siswa kurang baik. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami

11
pelajaran dan sering mengalami kebinguan. Selain itu, diantara siswa ada

yang benar-benar tidak tahu bagaimana kelanjutan pendidikan yang akan

dipilihnya.

Dalam memilih lanjutan studi para siswa tidak begitu saja memilih

lanjutan studi melainkan melakukan suatu proses pengambilan keputusan.

Mereka harus siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan

sulit, yaitu suatu keputusan yang harus menentukan masa depan siswa

sehubungan dengan karir dan cita-citanya.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 23 januari 2023 terhadap

siswa kelas IX SMPN 2 Enreakang berasal dari katar belakang keluarga

yang berbeda. Banyak sisiwa yang berasal dari keluarga yang berekonmi

menengah ke atas tetapi tidak sedikit yang berasal dari keluarga menengah

ke atas sudah tentu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. SIswa

yang tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah masih ragu dalam

penentuan kelanjutan Pendidikan yang lebih tinggi.

Bagi siswa yang akan melanjutkan Pendidikan, mereka mencari

Pendidikan lanjut yang cocok dengan minat, kemampuan serta potensi yang

ada pada diri siswa tersebut. Dalam pemilihan Pendidikan lanjutan tentunya

harus disesuaikan dengan minat dan kemampuan dari sisiwa itu sendiri.

pelaksanaan bimbingan dan konseling yang masih kurang menentu,

terutama kemampuan guru BK dalam mengarahkan siswa juga menjadi

faktor penting bagi kelangsungan Pendidikan siswa di sekolah. Dari latar

12
belakang tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap

efektifitas guru BK disekolah dalam mengarahkan siswa-siswa kelas IX

SMPN 2 Enerkang. untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi

sehingga menerapkan penelitian “Efektifitas Guru BK Dalam

Melaksanakan Layanan Penempatan Dan Penyaluran Bagi Sisewa Kelas IX

Untuk Melanjutkan Pendidikan Yang Lebih Tinggi”.

b. Indetifikasi Masalah

Melihat dan kompleksnya permasalahan yang ada berdasarkan latar

belakang yang dikemukankan di atas, maka focus masalah dalam penelitian

ini adalah bagaiamana efektifitas guru BK dalam melaksanakan layanan

penempatan dan penyaluran siswa kelas IX di SMPN 2 Enrekang.

c. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagagai

berikut:

1) Bagaimana pelaksanaan layanan penempatan penyaluran

siswa kelas IX SMPN 2 Enrekang?

2) Upaya apa yang dilakukan guru BK di sekolah dalam

mengarahkan siswa untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih

tinggi?

3) Bagaimana efektifitas guru BK di sekolah dalam mengarahkan

siswa untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi melalui

13
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran di SMPN

Enerkang?

d. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari hasil pelaksanaan

ini adalah sebagai berikut:

1) Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat

untuk menambah wawasan dan memberi ilmu pengetahuan

khususnya dalam penulusuran dalam meningkatkan

kemampuan lanjutan stufi

2) Penelitian ini diharapkan dapar menambah referensi mengenai

pentingnya melanjutkan Pendidikan setinggi-tingginya dan

melaksanakan kegiatan layanan penempatan dan penyaluran

di program studi bimbingan konseling Universitas

Muhammadiah Enrekang.

2. Kajian Teori

a. Pengertian Efektifitas

Suatu layanan dalam bimbingan dan konseling akan dikatakan sukses

jika berjalan dengan cara yang efektif. Maka di sini guru BK harus berusaha

semaksimal mungkin dalam memberikan layanan BK kepada peserta didik

agar dapat menerima hasil yang baik.

Menurut istilah, keefektipan berasal dari kata “efektive” yaitu keadaan

berpengaruh. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia kata

14
“efektif” adalah dapat membawa hasil atau keberhasilan.2 Sutardi juga

berpendapat bahwa, “Keefektifan adalah sebagai pengukuran keberhasilan

dalam pencapaian tujuantujuan yang telah ditentukan.

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa penegrtian keefektifan

adalah melihat kemampuan seseorang sejauh mana ia dapat mencapai suatu

tujuan dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri contoh: jika sebuah

tugas yang diberikan seorang guru dapat terselesaikannya dengan baik dan

dengan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar

atau efektif.

b. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan terjemah dari “Guidance” dan

“Counseling” dalam bahasa inggris. Secara harfiyah istilah “Guidance” dan

akar kata “Guide” berarti : Mengarahkan (to direct), memandu (to pilot),

mengelola (to manage), dan menyetir (to steer). 4 Lebih lanjut pengertian

bimbingan dan konseling di kemukakan oleh Abu Bakar M. Luddin :

“Bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat paham

akan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan

kehidupan pada umumnya. Sehingga dia akan dapat menikmati kebahagiaan

hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada ke

hidupan masyarakat pada umumnya”.

15
Bimo Walgito dalam bukunya bimbingan dan konseling juga

menegaskan bahwa bimbingan adalah : Bantuan atau pertolongan yang

diberikan pada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

kesulitan di dalam hidupnya untuk mengembangkan agar individu dapat

memecahkan masalahnya sendiri dan dapat mengadakan penyesuaian

dengan baik untuk kesejahteraan hidupnya.

c. Pengertian Guru BK

Guru BK adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan ke

hidupan bangsa anak didik. Pribadi susila yang cakep adalah yang

diharapkan ada pada diri setiap anak didik. Tidak ada seorang guru BK pun

yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat. Untuk itu

lah guru BK dengan penuh di kasih dan loyalitas berusaha membimbing dan

membina anak didik agar di masa mendatang menjadi orang yang berguna

bagi nusa dan bangsa. Setiap hari guru BK meluangkan waktu demi ke

pentingan anak didik. Bila suatu ketika ada anak didik yang tidak hadir di

sekolah, guru BK menanyakan kepada anak-anak yang hadir, apa sebabnya

dia tidak hadir ke sekolah. Anak didik yang sakit, tidak bergairah belajar,

terlambat masuk sekolah, belum menguasai bahan pelajaran, berpakaian

sekolah, berbuat yang tidak baik, terlambat membayar uang sekolah, tak

punya pakaian seragam, dan sebagiannya, semuanya menjadi perharian guru

BK.

16
3. Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang di pilih adalah pendekatan kualitatif.

Adapun alasannya adalah karena penulis ingin menggali secara maksimal

dan mendalam tentang penempatan dan penyaluran siswa kejurusan

program studi lanjut melalui layanan penempatan dan penyaluran (L.3)

dengan observasi lapangan dan wawancara.

Penulis di dalam penelitian kualitatif sekaligus berperan sebagai

instrumen penelitian. Berlangsungnya proses pengumpulan data, penulis

benar-benar diharapkan mampu berinteraksi dengan objek yang dijadikan

sasaran penelitian. Dengan arti kata, penulis menggunakan pendekatan

alami dan peka terhadap gejala-gejala yang di lihat, di dengar, dirasakan

serta dipikirkan.

b. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sebab

peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana benarnya pemanfaatan siswa

kejurusan program studi lanjut melalui layanan penempatan dan penyaluran

di SMP Muhammadiyah 01 Medan. Penelitian deskriptif merupakan metode

penelitian yang berusaha mengembangkan dan menginterpretasi objek

sesuai dengan apa adanya”.

Pendekatan penelitian kualitatif ini memungkinkan peneliti

mengumpulkan data yang kaya dan menyesuaikan dengan konteks.

17
Berdasarkan dengan data yang di atas, penelitian kualitatif memiliki ciri

sebagaimana dikemukakan Bogdan dan Biklen dalam Nasution, terdiri dari:

1) Penelitian kualitatif telah tersusun/terseting sedemikian rupa sebagai

instrument terpentingnya

2) Penelitian kualitatif merupakan suatu gambaran

3) Penelitian kualitatif terfokus pada proses dari pada temuan yang

sederhana.

c. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah beberapa informasi

yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP 2

Enerekang yang menjadi informan kunci, informan peneliti ini bersifat

snowball artinya jumlah responden dapat saja bertambah jumlahnya sesuai

dengan ketetapan dan keterpenuhan data yang akan diperoleh dari lapangan.

d. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang penyaluran bakat

dan minat siswa untuk memilih sekolah lanjutan dalam layanan penempatan

dan penyaluran di SMPN 2 Enerekang, maka dilakukan :

1) Observasi

Menurut Sugiyono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek

di tempat terjadi berlangsungnya peristiwa. Observasi atau

18
pengamatan juga amat sering digunakan dalam penelitian ilmiah

bukanlah sekedar meninjau atau melihat-lihat saja, tetapi haruslah

mengamati secara cermat dan sistematis sesuai dengan panduan

yang telah dibuat.

2) Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data sedikit lebih sulit

dibandingkan dengan pemberian angket. Wawancara merupakan

sebuah percakapan antara dua orang atau lebih dimana pertanyaan

diajukan oleh seseorang yang berperan sebagai pewawancara dan

Focus Group Discustion (FGD) dalam kelompok siswa.

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi sangat penting dalam analisis isi, sebab dalam

analisis isi sumber-sumber dalam bentuk tertulis tetap menjadi bahan

paling utama. Dalam studi dokumen, apabila ada kekeliruan tentang

sumber datanya masih dapat di cek ulang, sebab dokumen adalah

bersifat benda mati yang tidak akan berubah

e. Teknik Analisis Data

Setelah yang diperlukan terkumpul dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang diterapkan, maka kegiatan selanjutnya adalah

melakukan analisis data. Bogan dan Biklen dalam salim dan Syahrum

menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara

sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang

19
telah dikumpulkan untuk menambah penambahan sendiri mengenai bahan-

bahan tersebut sehingga memungkinkan temuan tersebut dilaporkan kepada

pihak lain. Untuk itu data yang di dapat kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis kualitatif model interaksi dari Miles dan Huberman

dalam Sugiyono yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, dan Menarik

Kesimpulan/Verifikasi.

f. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik penjaminan keabsahan data dalam penulisan skripsi ini adalah

merupakan sesuatu yang sangat penting. Selain digunakan untuk

menyanggah apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagian unsur yang tidak

terpisahkan dari tubuh penelitian kualitatif.

Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

triangulasi, yaitu informasi di peroleh dari beberapa sumber di periksa.

Kemudian informasi yang di peroleh dari beberapa sumber di periksa silang

antara data wawancara dengan data pengamatan dan dokumen. Teknik

triangulasi bermaksud untuk menguji kebenaran data yang di peroleh.

Triangulasi yang banyak dilakukan adalah pengecekan terhadap

sumber lainnya. Dalam hal ini triangulasi atau pemeriksaan silang terhadap

data yang di peroleh dapat dilakukan dengan membandingkan data

wawancara dengan data observasi atau pengkajian dokumen

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian penelitian kualitatif adalah sebuah cara/upaya lebih untuk

menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam pada suatu

permasalahan. Metode kualitatifdinamakan sebagai metode baru,

karena popularitasnya belum lama, yakni dinamakanmetode

postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.

2. Menurut Bodgan dan Biklen, karakteristik dan sifat penelitian kualitatif

adalah sebagai berikut:

a) Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannnya adalah

eksperimen). Langsung ke sumber data dan peneliti adalah

instrumen kunci.

b) Penelitian kualitaif lebih bersifat deskriptif. Data yang

terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak

menekankan pada angka.

c) Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada

produk atau outcome

d) Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara deduktif.

e) Instrumen penelitian kualitatif

3. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi

21
terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif,

penguasaan wawasan terhadap bidang yangditeliti, kesiapan peneliti

untuk memasuki objek penelitian baik secara akademikmaupun

logiknya (Sugiono,2009:305).

B. Saran

Sebelum melakukan penelitian, kita harus terlebih dahulu mengetahui

kaidah-kaidah penelitian baik itu penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Agar

ketika melakukan penelitian, penelitian yang sedang dilakukan hasilnya

berkualitas baik dan dapat di pertanggung jawabkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2015. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung


Alfabeta.

Abu Bakar M. Luddin, (2009), Kinerja Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling, Bandung: Cita Pusaka Media Perintis.

Ahmad Juntika Nurihsan,(2006), Bimbingan dan Konsling dalam Berbagai Latar


Kehidupan, Bandung: Refika Aditam

Hallen, (2002), Bimbingan dan Konselin, Jakarta: Ciputat Pers

Lexy Moleong, (2010), Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Prayitno & Erma Amti, (2004), Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rineka Cipta

23

Anda mungkin juga menyukai