Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Sistem Perumahan dan Permukiman

Dosen : Dr. Ir. Rudi Latief, M.SI

UJIAN TENGAH SEMESTER

OLEH:

A. Rizky Pratama

NIM 45 18 042 083

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2020
SOAL UJIAN

Sebutkan kriteria dasar penentuan lokasi pembangunan perumahan sederhana

Jawaban :

Kriteria Dasar Penentuan Lokasi sebagai berikut :

∑ Selama-lamanya 30 menit harus dapat mencapai tempat kerja dan pusat-pusat

kegiatan pelayanan yang lebih luas. Lokasi tersebut diatas mempunyai aksesibilitas

ke transport umum.

∑ Didaerah yang dapat memberikan keseimbangan sosial.

∑ Memberikan kesempatan untuk dapat membina individu dan keluarga, serta

terjamin dari segala bahaya.

Gambarkan sketsa Kavling dan Bangunan yang ada di dalamnya serta jarak Garis

Sempadan, lengkap dengan ukuran-ukurannya, dengan ketentuan, BCR: 60/40, Jenis

Rumah Kopel, skala : bebas, untuk Luas Bangunan :

36 M2

45 M2

54 M2

Jawaban :

a. 32 M2

>7m
>1m

>1m
Atap Rumah
10 m

Sempadan Bangunan
S
Jalan
Gambarkan (Sketsa) Potongan Jalan :

Jalan Penghubung Lingkungan Perumahan

Jalan Poros Lingkungan Perumahan

Jalan Lingkungan Perumahan I

Jalan Lingkungan Perumahan II, dan

Jalan Lingkungan Perumahan III

Jawaban :

Pola permukiman dapat dapat dibagi berdasarkan Pengelompokannya dan berdasarkan

Distribusi Jalan, jelaskan masing pengelompokan di atas lengkap dengan sketsa gambar.

Jawaban :

Pola permukiman dapat dibedakan berdasakan :


Kelompok Rumah

ß Didaerah kemudahan tingkat I :

Kelompok rumah yang akan dibangun boleh lebih kecil dari 50 rumah

ß Didaerah kemudahan tingkat II :

Kelompok rumah terkecil yang akan dibangun harus merupakan lingkungan

perumahan terkecil dengan unsur pengikat warung dan lapangan main, yaitu

minimum terdiri dari 50 rumah.

ß Didaerah kemudahan tingkat III:

Kelompok rumah terkecil (200 rumah) yang akan dibangun harus merupakan

lingkungan perumahan dengan unsur pengikat unit pendidikan terendah

(sekolah taman kanak-kanak).

Distribusi Jalan

ß Grid

Keuntungan menggunakan pola ini yaitu bentuk sederhana, pembagian persil

mudah, dan kepdatan tinggi. Sedangkan kerugiannya yaitu kesan

membosankan, jalan lebih panjang, banyak persimpangan, ruang terbuka

sedikit, dan orientasi serta pencapaian sulit. Berikut sketsa gambar pola grid.

ß Offset
Keuntungan menggunakan pola ini yaitu bentuk sederhana, pembagian persil

mudah dan kepdatan tinggi. Sedangkan kerugiannya yaitu kesan membosankan,

jalan lebih panjang, ruang terbuka sedikit, dan orientasi serta pencapaian sulit.

Berikut sketsa gambarnya.

ß Curvilinear

Keuntungan menggunakan pola ini yaitu orientasi dan pencapaian mudah,

bentuk tidak membosankan, system infrastruktur mudah, ekonimis dan

kepadatan tinggi. Sedangkan kerugiannya yaitu, pembagian persil agak sulit

dan ruang terbuka sedikit. Berikut sketsa gambarnya.

ß Loop
Keuntungan menggunakan pola ini yaitu orientasi dan pncapaian mudah serta

ruang terbuka cukup banyak. Sedangkan kerugiannya yaitu pembagian persil

agak sulit dan kepadatan rendah. Berikut sketsa gambarnya.

ß Court

Keuntungan menggunakan pla court yaitu orientasi dan pencapaian mudah serta

ruang terbuka cukup banyak. Sedangkan kerugiannya yaitu pembagian persil

agak ulit dan kepadatan sangat rendah. Berikut contog sketsanya.

ß Cul-De-Sac

Keuntungan menggunakan pola ini yaitu orientasi dan pncapaian mudah serta

ruang terbuka yang cukup banya. Sedangkan kerugiannya yaitu pembagian


persil agak sulit, panjang jalan terbatas, dan kepadatan sangat rendah. Berikut

contoh sketsanya.

Jika diketahui jumlah penduduk dalam suatu lingkungan perumahan sebesar 80.000 jiwa,

hitunglah perkiraan jumlah hunian Kepala Keluarga dengan kategori Golongan Ekonomi

Menengah dan Rendah yang berada dalam lingkungan perumahan tersebut.

Jawaban :

Jumlah Penduduk : 80.000 jiwa

Golongan Penduduk :

1. Menengah : 30% = 0,3 x 80.000 = 24.000 jiwa

2. Rendah : 50 % = 0,5 x 80.000 = 40.000 jiwa

Golongan Menengah

Keluarga kecil (1-4 jiwa) = 30%

= 0,3 x 24.000 = 7.200 jiwa

= 7200/4 = 1.800 KK

Keluarga sedang (5-6 jiwa) = 30%

= 0,3 x 24.000 = 7.200 jiwa

= 7.200/6 = 1.200 KK
Keluarga besar (7-10 jiwa) = 40%

= 0,4 x 24.000 = 9.600 jiwa

= 9.600/10 = 960 KK

Golongan Rendah

Keluarga kecil (1-4 jiwa) = 30%

= 0,3 x 40.000 = 12.000 jiwa

= 12.000/4 = 3.000 KK

Keluarga sedang (5-6 jiwa) = 30%

= 0,3 x 40.000 = 12.000 jiwa

= 12.000/6 = 2.000 KK

Keluarga besar (7-10 jiwa) = 40%

= 0,4 x 40.000 = 16.000 jiwa

= 16.000/10 = 1.600 KK

Total KK = 10.560 KK

Anda mungkin juga menyukai