Anda di halaman 1dari 136

PEMBELAJARAN KITAB DURUUSUL AKHLAK

DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU AKHLAKUL KARIMAH


DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-HASAN PANTI JEMBER

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

ATHIYAH ARIFFIANI ROWI


NIM: T20171221

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
MOTTO

“…Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang


makruf (baik) dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang
penting” (QS. Al- Luqman[31]: 17)1

1
Kementrian Agama RI, Terjemah Al-hidayah Al-Qur’an Tafsir Per kata Tajwid Kode Angka
(Tanggerang: Halim, 2016), 413.

iv

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, saya persembahkan tulisan

kecil saya ini bukti kelulusan untuk orang-orang yang sangat berharga

dalam hidup:

1. Ibu saya tercinta Rochanah, terima kasih atas kasih sayang, Bapak saya

Matrawi, kedua kakak saya Moh Mahrus Rowi dan Umar Faruq Rowi

juga adik saya Rifqoh Febriana Rowi, dan juga Marwati dan Almh

Mu’iya yaitu nenek saya, terima kasih atas doa dan semangat yang

terlah diberikan selama ini.

2. Saudara saya yaitu, Musrarofah, mbak yeni, faris, terimakasi atas

dukungannya selama ini, semoga apa yang saya dapat bisa memberi

manfaat untuk kalian.

3. Sahabat-sahabat saya, Fitri, Nadiyah, Dewi, Dinda Khusnul, Mia,

Renata, Hikmah, Kholifah, Kamila, Nurul, Nafiah icha, Farid dan

lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu terimakasi untuk

kalian atas segala bantuan, saran, kritik, doa dan motivasinya, semoga

kalian menjadi orang-orang yang sukses, Aamiin.

4. Untukku wanita Akhir zaman yang mengharap Ridho-Mu untuk

menjadi wanita yang sholehah.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah yang telah mmeberi rahmat serta

taufiq dan hidayahnya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi ini

sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana yang berjalan dengan

lancar. Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya sepanjang masa. Dalam

penyelesaian skripsi ini penyusun sangat menyadari bahwa banyak yang telah

berjasa. Untuk itu kepada seluruh teman, sahabat, kawan yang selama ini bersedia

menjadi teman yang baik secara intelektual maupun emosional. Penulis menyadari

dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:


1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM., selaku Rektor IAIN Jember.

2. Ibu Dr. Hj. Mukniah, M.Pd. I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.

3. Bapak Drs. H. D. Fajar Ahwa, M.Pd. I., selaku ketua Program Studi

Pendidikan Agama Islam yang telah membantu dalam segala hal yang
diperlukan sebagai syarat skripsi.

4. Bapak Dr. H. Zainuddin Al Haj Zaini, Lc., M.Pd.I., selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberi pengarahan, meluangkan waktu dan memberi


motivasi untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsinya dengan

baik.
Akhirnya, peneliti memohon kepada Allah semoga amal baik yang telah

Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balapan yang baik dari Allah.

Jember, Mei 2021

Penulis

vi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ABTRAK
Athiyah Ariffiani Rowi, 2021: Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam
Menumbuhkan Perilaku Akhlakul Karimah di Sekolah Menengah Pertama Al-
Hasan Panti Jember.

Kata Kunci: Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak, Akhlakul Karimah

Pembelajaran kitab yang ada di sekolah menengah pertama itu sangat


penting dilaksanakan, Pentingnya agar siswa itu mengerti dan memahami
pembelajaran kitab dan bisa sedikit menerjemahkannya dan akhlakul karimah,
kitab-kitab yang membahas tentang akhlak perlu dikaji dan pahami oleh siswa
agar mereka senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Yang kini
sudah terjadi yaitu banyak sekali siswa-siswa yang kurang memiliki akhlak yang
baik. Menarik diteliti karena dilakukan di sekolah menegah pertama yang
berbasig sekolah umum biasanya tidak adanya pembelajaran kitab. Oleh karena
itu, diperlukannya pembelajaran Kitab dalam menumbuhkan perilaku akhlakul
karimah siswa menggunakan pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak yang mana
kitab ini memang membahas tentang akhlakul karimah.
Fokus penelitian: 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul
Akhlak dalam menumbuhkan perilaku Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-Hasan
Panti Jember?; 2) Bagaimana penerapan perilaku bentuk akhlakul karimah di
SMP Al-Hasan Panti Jember?
Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran kitab Duruusul Akhlakdalam menumbuhkan perilaku Akhlakul
Karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember. 2) mengetahui penerapan bentuk
akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.
Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian menggunakan studi
kasus. Pemilihan sumber data menggunakan Teknik purposive, yaitu Teknik
pemilihan sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan
tertentu misalnya orang yang dianggap paling tahu apa yang diharapkan oleh
peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga metode yakni: observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analysis interactive
Model dari Miles dan Huberman dan johnny Saldana . Keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan Teknik.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan 1) Pelaksanaan pembelajaran kitab
Duruusul Akhlakdalam menumbuhkan Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-
Hasan Panti Jember yaitu adanya tujuan pembelajaran kitab, dalam
pembelajarannya menggunakan beberapa metode pembelajaran kitab. Untuk
mengetahui hasil pembelajaran sistem evaluasi dari pembelajaran Kitab Duruusul
Akhlakyaitu dengan sistem ulangan harian. ; 2) Penerapan bentuk akhlakul
karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember. yaitu akhlak peserta didik melalui
pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam kesehariannya di sekolah, akhlak
terhadap sesama yakni bentuk perilaku akhakul karimah seperti membudayakan
perilaku 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan & santun, akhlak terhadap Allah
yaitu pelaksanaan sholat berjamaah, membaca doa sebelum dan sesudah
pembelajaran, pembacaan juz amma sebelum melakukan pembelajaran, berjabat
tangan dan mengucap salam, Dan dalam membangun akhlak terhadap lingkungan
atau alam yaitu dengan kebersihan lingkungan sekolah. Dari pembelajaran itu
yang dapat menumbuhkan akhakul karimah siswa, perilaku siswa saat berada di
dalam kelas maupun di luar kelas.

vii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................................... iii

MOTTO ................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

ABSTRAK.............................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Konteks Penelitian............................................................... 1

B. Fokus Penelitian .................................................................. 13

C. Tujuan Penelitian................................................................ 13

D. Manfaat Penelitian............................................................... 14

E. Definisi Istilah .................................................................... 15

F. Sistematika Pembahasan...................................................... 17

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ...................................................... 18

A. Penelitian Terdahulu............................................................ 18

B. Kajian Teori ....................................................................... 22

1. Pembelajaran ............................................................... 22

viii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2. Kitab Duruusul Akhlak .................................................. 28

3. Akhlakul Karimah ......................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 58

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................... 58

B. Lokasi Penelitian ................................................................. 59

C. Subyek Penelitian ............................................................... 59

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 60

E. Analisis Data ...................................................................... 63

F. Keabsahan Data ................................................................... 65

G. Tahapan-Tahapan Penelitian ............................................... 66

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .................................... 68

A. Gambaran Obyektif Penelitian...................................................... 68

1. Profil SMP A-Hasan PAnti Jember ........................................ 70

2. Visi dan Misi SMP A-Hasan PAnti Jember............................. 71

3. Struktur Organisasi Sekolah.................................................... 73

4. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP A-Hasan PAnti Jember .. 74

B. Penyajian Data dan Analisis ......................................................... 75

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlakdi

Smp Al-Hasan Panti Jember .................................................. 76

2. Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlakdalam

menumbuhkan perilaku akhlakul karimah siswa

di SMP Al-Hasan Panti Jember............................................... 82

ix

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


C. Pembahasan Temuan .................................................................... 91

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlakdi

Smp Al-Hasan Panti Jember .................................................. 91

a. Tujuan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak ................... 91

b. Metode Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak .................. 92

c. Evaluasi Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak ................. 94

2. Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlakdalam

menumbuhkan perilaku akhlakul karimah siswa

di SMP Al-Hasan Panti Jember .............................................. 95

a. Akhlak Terhadap Allah ..................................................... 96

b. Akhlak Terhadap sesama ................................................... 98

c. Akhlak Terhadap Alam ..................................................... 101

BAB V PENUTUP ................................................................................. 105

A. Kesimpulan .................................................................................. 105

B. Saran ........................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 108

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR TABEL

No Uraian

2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ................................. 21

4.1 Struktur dan Jabatan Fungsional guru SMP Al-Hasan Panti Jember.... 73

4.2 Sarana dan Prasarana SMP Al-Hasan Panti Jember

Tahun Pelajaran 2020/2021 ............................................................... 74

4.3 Temuan Penelitian.............................................................................. 89

xi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR GAMBAR

4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak............................. 82

4.2 Pembacaan Juz Amma dan Asmaul Husna ......................................... 88

4.3 Akhlak terhadap sesame ..................................................................... 88

4.4 Akhlak terhadap lingkungan............................................................... 88

xii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Penyataan Keaslian Tulisan

2. Matrik Penelitian

3. Pedoman penelitian

4. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

5. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian

6. Jurnal Penelitian

7. Dokumentasi

8. Biodata Penulis

9. Jadwal Pelajaran SMP Al-Hasan Panti Jember

10. RPP Pembelajaran Kitab Durusul Akhlak

xiii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan adalah cerminan dari sebuah negara. Sebuah negara

dikatakan maju apabila telah berhasil dalam dunia pendidikan. Pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana agar manusia dapat

mengembangkan potensinya melalui proses pembelajaran.

Pengertian pendidikan tersebut sesuai dengan Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 tahun 2003 pada

pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik (siswa)
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlakukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara1.

Dalam Pendidikan yaitu terdapat pembelajaran, sistem

pembelajaran yaitu siswa saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi

yang efektif. Pembelajaran tak terlepas dari pengertian belajar itu sendiri,

dimana belajar dan pembelajaran menjadi satu saat kegiatan berlangsung.

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara guru dan murid

dimana di dalamnya terdapat usaha sadar seorang guru atau pendidik

dalam mengarahkan peserta didik dengan sumber belajar dengan harapan

mencapat tujuan pembelajaran2

1
Undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2006), 72
2
Gunawan dan Darmani, Model dan Strategi Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, (Sidoarjo :
Nizamia Learning Center), 2017, hal 5.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2

Pendidikan memegang peranan penting yang menentukan terhadap

eksistensi dan perkembangan masyarakatnya, hal ini karena pendidikan

merupakan proses usaha melestarikan, mengalihkan serta mentransformasi

nilai-nilai kebudayaan dari segala aspek dan jenisnya kepada generasi

penerus.3 Pendidikan dapat diartikan sebagai mendewasakan seorang agar

lebih dewasa dalam tumbuh kembangnya di masyarakat.

Dalam Islam Pendidikan atau menuntut ilmu adalah sebuah

kewajiban, tidak dilihat dari usia, anak kecil maupun yang telah dewasa.

Terutama menuntut ilmu tentang pengetahuan kegaamaan itu sangat

penting dilakukan sebagaimana hadist berikut :

‫ك‬ َ َ‫صلَى اللَّهُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق‬


َ َ‫ َوَم ْن َسل‬: ‫ال‬ ‫ي‬ َّ ‫َو َع ْن أيَِب ُهَريْ َرَة َر يضى اللَّهُ َعْنهُ أ‬
َ ‫َن َر ُس ْو َل اللَّه‬ َ

ْ ‫س في ييه يع ْل ًما َس َّه َل اللَّهُ لَهُ بييه طَ يري ًقا إي ََل‬


‫اْلَن يَّة‬ ‫ي‬ ‫ي‬
ُ ‫طَري ًقا يَْلتَم‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Pendidikan bukan sekedar tentang karya Ilmiah saja, tetapi

pendidikan moral dan akhlak. Di era Globalisasi saat ini yang penuh

perubahan dan tantangan adalah sesuatu yang tak dapat dihindari,

bagaimana menyikapi dan memanfaatkan peluang apa yang sedang terjadi.

Dalam mencapai tujuan, tentunya ada upaya-upaya yang harus dilakukan

dengan sungguh-sungguh, teratur, sistematis, dan teratur agar masyarakat

3
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), 8.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


3

mempunyai kekuatan pada akhlak. Dalam Al-Qur’an dijelaskan, (QS. Al-

Ahzab:21)

ّٰ ْ ‫…لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم ي ِْف َر ُس ْويل ّٰالل يه اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكا َن يَ ْر ُجوا ّٰاللهَ َوالْيَ ْوَم‬
‫اْل يخَر‬

ۗ‫َوذَ َكَر ّٰاللهَ َكثيْي ًرا‬


Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat
Allah.”4 (QS. Al-ahzab [33] 21)

Dalam tujuan Pendidikan, Akhlak merupakan tujuan yang harus


diwujudkan, yaitu yang tercantum dalam undang-undang negara yaitu
UUD 1945 (Versi Amandemen) pasal 31, ayat 3 menyebutkan

”Pemerintah mengusahakan dan menyelanggarakan satu sistem


Pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.”5
Aklak dalam Islam bukanlah moral yang kondisional dan

situasional, tapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai-nilai yang mutlak,

yaitu nilai nilai yang baik dan buruk berlaku kapan dan di mana saja dalam

aspek kehidupan dan tidak dibatasi oleh waktu. Salah satunya adalah

keteladanan merupakan perilaku yang memberikan contoh kepada orang

lain dalam kebaikan. Rasulullah saw sendiri diutus ke dunia tidak lain

untuk menyempurnakan akhlak, dengan memberi contoh pribadi beliau

sendiri.

4
Kementrian Agama RI, Terjemah Al-hidayah Al-Qur’an Tafsir Per kata Tajwid Kode Angka
(Tanggerang: Halim, 2016), 421
5
Secretariat Negara RI. Undang-undang dasar 1945 (Versi Amandemen) pasal 31, ayat 3

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


4

Untuk menjadikan akhlak seseorang lebih baik tentunya dengan

pembinaan melalui pendidikan, sebab pendidikan adalah suatu hal yang

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pandidikan

merupakan proses pembentukan kepribadian. Pendidikan dipandang

sebagai salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam membentuk

generasi muda yang akan datang. Dengan pendidikan diharapkan dapat

menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi manusia yang harus

diterpenuhi sepanjang hayat.

Tanpa pendidikan mustahil seseorang atau sekelompok manusia

dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi atau cita-cita untuk maju

dan bahagia menurut konsep pandangan mereka, karena pendidikan itu

sendiri adalah usaha membina dan mengembangkan.Pendidikan tidak

hanya berlangsung di sekolah, kampus (formal) tetapi juga berlangsung di

luar kampus (non formal). Banyak kegiatan-kegiatan yang bisa

menumbuhkan dan memperkuat akhlak, akhlakul karimah misal didalam

lembaga formal, Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,


6
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. yaitu pendidikan di

sekolah, maupun di lembaga non formal, yaitu di madrasah, organisasi dan

lainnya.

Madrasah maupun sekolah dianggap sebagai pembaharuan sistem

Pendidikan yaitu pengetahuan agama dan pengetahuan umum

6
Undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003 BAB VI Pasal 14, (Bandung: permata press,
2006), 10

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


5

menggunakan kurikulum yang sudah ditetapkan. 2 alasan diantaranya :

Pertama, sebagai usaha penyempurnaan system pondok pesantren kearah

system Pendidikan yang lebih memungkinkan lulusannya untuk

memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum. Kedua,

sebagai upaya untuk menjembatani atara sistem Pendidikan tradisional

seperti kajian kitab kuning dan sistem Pendidikan modern dengan hasil

akulturasi.7

Saat ini di madrasah maupun sekolah banyak menerapkan kajian

kitab atau pembelajaran kitab yang mana pembelajaran kitab ini

membahas tentang akhlakul karimah sebagai perkembangan dari sistem

pendidikan. Ini juga untuk melestarikan atau menjaga tradisi. Akhlakul

karimah hendaknya ditanamkan sejak dini melalui pembelajaran, diawali

di dalam lingkungan keluarga melalui pembiasaan kemudian di

kembangkan di lingkungan sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

Secara yuridis ajaran atau akhakul karimah masuk ke dalam

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II tentang Sitem Pendidikan

Nasional dijelaskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang dekmokratis serta bertanggung jawab.”8

7
Zainuddin Syarif, Dimensi Manajemen Pendidikan Pesantren : Dari Tradisional Modern,
(Pamekasan: Duta Media Publishing, 2018), 50.
8
Zaenal Arifin, KOnsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya cet ke-3, 2013), 149.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


6

Penelitian terdahulu yang hampir sama yaitu Pertama, penelitian

dari Putri Dewi Indah W, yang berjudul, “Implementasi Pembelajaran

Kitab Kuning Sebagai Upaya Peningkatan Religiutas Peserta didik Di

Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in Bekasi Timur”. Dalam

penelitiannya, Putri Dewi memfokuskan bagaimana implementasi

pembelajaran kitab kuning terhadap religiusitas santri di Pondok Pesantren

Tarbiyatul Mubtadi’in Bekasi Timur yang dapat meningkatkan religiusitas

santri di pondok pesantren. Menggunakan penelitian kualitatif.

Kedua, Pateemoh Baka yang berjudul “upaya Pembentukan

Akhlakul karimah Peserta Didik di SD Al- Irsyat Al Islamiyyah 02

Purwokerto”. Skripsi ini menjelaskan bagaimana upaya pembentukan

akhlakul karimah peserta didik. Membentuk akhlak yang baik di

lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar sesuai Al-

Qur’an dan Hadis, dalam upaya menanamkan akhlak bagi peserta didik

dengan melaksanakan program yaitu : pagi ceria, thaharoh, memuliakan

guru, menghargai teman peduli lingkungan bersikap diri yang baik.

Ketiga, Nihayatul Husna dengan judul “Implementasi Program

Kajian Kitab Kuning Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa di

MTS Raudlatut Tholabah Kolak Kediri”. Dalam penelitiannya

memfokuskan bagaimana pelaksanaan program kajian kitab kuning dalam

meningkatkan Akhlakul Karimah siswa di Madrasah Tsanawiyah

Raudlatut Tholabah Kolak Kediri, upaya pembentukan akhlakul karimah

peserta didik. Membentuk akhlak yang baik di lingkungan sekolah dan di

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


7

lingkungan masyarakat .Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif,

terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, Lembaga/gejala tertentu.

Keempat, Nur Pratiwi, yang berjudul “Peran Guru AkidahAkhlak

dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di MIN Jejeran Wonokromo Pleret

Bantul”. Dalam penelitiannya Nur Pratiwi memfokuskan bagaimana peran

guru akidah akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa yaitu dengan

adanya pengajaran, pembiasaan. Menggunakan penelitian kualitatif.

Kelima, Nurul Hidayah Rahmawati, yang berjudul “Implementasi

Pembelajaran Akidah Akhlak dalam membangun Akhlakul Karimah

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung. Skripsi menjelaskan

bagaimana inplemetasi pembelajaran akidah akhlak dalam menumbuhkan

akhlakul karimah siswa, yaitu pelaksanaannya di dalam kelas.

Menggunakan penelitian kualitatif.

Dalam Lembaga Pendidikan tentunya diadakannya pembelajaran

yang dapat membentuk akhlakul karimah siswa. Pembelajaran merupakan

suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan berbagai

sumber belajar yang ada di lingkungan belajar tersebut. Menurut aliran

behavioristik dalam Hamdani mengatakan bahwa pembelajaran adalah

usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

lingkungan atau stimulus.9

9
Hamdani, Strategi Belajar mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 23.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


8

SMP Al-Hasan merupakan Lembaga Pendidikan yang berada di

naungan pesantren yang bercirikan Islam ini dalam pembelajarannya

mungkin berbeda dengan yang lainnya atau memiliki keistimewaan, yakni

adanya pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak. Kitab ini merupakan kitab

yang membahas tentang akhlak dan masih sedikit Lembaga yang

mempelajarinya. Kitab ini berasal dari jawa timur yaitu kota Surabaya

oleh Al-Hafidz bin Husnul Mas’udi. Akhlak merupakan pondasi hubungan

baik antara hamba dan Allah swt. Akhlak mulia tidak lahir berdasarkan

keturunan atau terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi membutuhkan proses

panjang, yakni melalui pendidikan akhlak.10

Pada zaman seperti sekarang ini, pembinaan akhlak sangat penting

untuk ditanamkan sejak dini. Karena ditengah majunya pendidikan dan

juga berkembang pesatnya tekhnologi. Dari kenyataan yang kita saksikan,

akhlak anak semakin lama, semakin memprihatinkan. Di dalam

lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah dibuktikan dengan

fenomena kesenjangan sosial, seperti Pergaulan bebas dimana mana,

perkelahian antar pelajar, mengkonsumsi obat terlarang, hamil di luar

nikah, minuman keras, dan sebagainya. Kemudian tentang akidah dalam

diri anak juga semakin berkurang, karena perkembangan pesat tekhnologi

yang tidak di barengi dengan bijak, membuat anak salah dalam

memanfaatkan tekhnologi yang ada. Sehingga membuat mereka lalai akan

budaya, dan bergaya hidup bebas yang membuat mereka malah malas

10
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani, 2004), 1

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


9

untuk belajar. Dengan itu kesadaran anak tentang agama malah bukan

meningkat tetapi cenderung menurun.

Penanaman Akhlakul Karimah sangat urgen ditanamkan sejak dini,

dalam kehidupan sehari-hari. Anak sebagai penerus bangsa harus

mendapat perhatian serius dari orangtua masyarakat maupun sekolah

terutama dalam berperilaku. Guru memberi peranan penting yakni

bertanggung jawab mengarahkan peserta didik dalam penguasaan ilmu dan

memberi suri teladan yang baik yang terencana dan berkesinambungan.

Dari hal-hal kecil saja di sekolah, seperti adab berbicara kepada yang lebih

tua, cara menghormati guru, bersikap sopan, adab berpakaian di sekolah

dan lain-lain.

Ada usaha-usaha dalam membentuk akhlak sendiri karena memang

akhlak itu berasal dari pembiasaa-pembiasaan yang dilakukan terus-

menerus. Harus di bina dan ditingkatkan. Dari sini diharapkan terciptanya

manusia yang berakhlakul mulia, kepada Allah, orangtua dan kepada

sesama makhluknya. Dalam kenyataannya anak-anak yang tidak

mendapatkan Pendidikan akhlak cenderung nakal, nakal seperti tidak

menghormati guru, bersikap sewenang-wenang terhadap temannya. Dari

sini menunjukkan bahwa akhlak itu perlu di bina dan ditingkatkan.

Pembentukan akhlak melalui penanaman bagi siswa lebih efektif jika

berada dalam lingkungan Pendidikan yang terpantau, dan juga Pendidikan

non-formal seperti di pesantren yaitu sebagai pengganti lingkungan

keluarga yang sangat efektif bagi pembentukan akhlak.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


10

Untuk itu penanaman akhlak di sekolah perlu ditingkatkan, seperti

yang sudah dilakukan di SMP Al-Hasan yang berada di naungan

pesantren. Dengan juga latar belakang siswa di SMP Al-Hasan juga datang

dari berbagai kalangan, ada yang sudah dari kecil berada dalam

lingkungan pesantren dan dari lingkungan sekolah atau umum. Dan

pembelajaran kitab penting dilakukan dimana pada masa SMP masih tahap

awal pengenalan untuk mempelajarinya. Melalui pembelajaran kajian

kitab Duruusul Akhlak. Hal ini penting di terapkan untuk menghindari hal

yang tidak diinginkan. Pembelajaran kitab sendiri perlu dilakukan atau

diterapkan untuk perkembangan dari sistem Pendidikan.

Peraturan pemerintah RI Nomor 55/2007 tentang Pendidikan

Agama dan Pendidikan Keagamaan Pasal 22 ayat 1 pengajian kitab

diselenggarakan dalam rangka mendalami ajaran dan atau menjadi ahli

ilmu Islam. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran atau pengajian kitab

diselenggarakan untuk mengkaji secara mendalam isi dan kandungan Al-

Qur’an dan Al-Hadits dengan pemahaman transformasi kitab kuning

sebagai bekal ahli ilmu agama.11

SMP Al-Hasan sendiri di bawah naungan pesantren, jadi bukan

hanya fokus pada pelajaran umum saja, sekaligus diniyah. Dan yang

mengajar pun kebanyakan ustad-ustad. Kitab Duruusul Akhlak sendiri

masih minim Lembaga yang menggunakan untuk dikaji atau untuk

pembelajaran bagi siswa. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji

11
Abd. Muin M. Kitab KUning dan Madrasah: Studi Pada Pondok Pesantren Hikmatus Syarief
NW Salut Selat Lombok Barat. (Jurnal: Edukasi Vol 12, Nomor 1. 2014. Hal 107)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


11

pembelajaran menggunakan kitab Duruusul Akhlak yang memang masih

belum banyak di pakai atau di pelajari. Materi dalam kitab Duruusul

Akhlak pun berbagai macam, tidak hanya berfokus pada satu fokus saja

contoh kitab akhlakul libanat yang disitu membahas tentang perempuan,

kitab Duruusul Akhlak ini mencakup semuanya bagaimana kita dalam

berakhlak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat maupaun dilembaga sekolah atau pesantren.12

Semua nilai-nilai itu ialah sebagaimana telah dicontohkan oleh

Nabi Muhammad saw. Meneladani akhlak Rasulullah. Dari situ ketika

timbul sifat baik, maka disebut sebagai akhlakul karimah, tetapi bila

timbul sifat jelek maka disebut madzmmumah atau akhlak tercela.13

Menumbuhkan perilaku akhlakul karimah peserta didik melalui

pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam kesehariannya di sekolah,

bentuk perilaku akhakul karimah seperti menerapkan 5S yaitu senyum,

salam, sapa, sopan & santun, pelaksanaan sholat berjamaah, membaca doa

sebelum dan sesudah pembelajaran, pembacaan juz amma sebelum

melakukan pembelajaran, membaca asmaul husna , berjabat tangan dan

mengucap salam, Dan juga menjaga alam yaitu dengan kebersihan

lingkungan sekolah. Dan materi pembelajaran kitab durusul aklak tidak

dengan metode yang monoton saja tetapi lebih beragam sehingga peserta

didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

12
Wawancara. Raudhah, di SMP Al-Hasan Panti Jember, 28 September 2020.
13
Moh Syarifullah Al Aziz, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terbit Terang, 2005), 25.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


12

Kajian kitab yang ada di SMP Al-Hasan dijadikan pijakan dari

berbagai permasalahan yang ada untuk memberi pengajaran kepada para

pelajar. Dengan itu di harap dapat meningkatkan akhlakul karimah siswa.

Disana juga ada Mts Al-Hasan, di Mts sudah jelas bagaimana kegiatan

atau program keagamaan yang begitu banyak. SMP Al-Hasan sendiri yaitu

juga memperhatikan pendidikan khususnya pendidikan akhlak bagi siswa

untuk menjadi pedoman siswa dalam bertingkah laku. Menarik karena

mengadopsi pembelajaran kitab padahal ini adalah sekolah umum. Ustad

yang mengajar pembelajaran ini yaitu lulusan dari Lembaga yang memang

berbasig pesantren dan rata-rata lulusannya bisa menerjemahkan kitab.

Bukan dari guru umum.

Berdasarkan penjelasan di atas, Maka dari itu peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut melalui kajian kitab Duruusul

Akhlak di SMP Al-Hasan yang berada di desa panti, yang itu diharapkan

dalam menumbuhkan dan meningkatkan akhlakul karimah dari siswa.

Dengan judul “Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak Dalam

menumbuhkan perilaku Akhlakul Karimah di Sekolah Menengah

Pertama Al-Hasan Panti Jember.”

Dengan penelitian ini diharapkan siswa yang dari SMP tidak

hanya luas ilmu keagamannya saja, tetapi juga bisa membaca kitab. Dan

ada perubahan tentang kualitas keagamaan siswa. Karena dikitab ini kita

semua diajarkan untuk senantiasa semangat dan bersungguh-sungguh

dalam mencari ilmu dan semangat dalam beribadah. Salah satunya yaitu

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


13

sholat berjamaah, apalagi disini siswa diwajibkan di pondok. Sangat

mendukung para siswa untuk senantiasa sholat berjamaah setiap waktu,

bahkan ada Tindakan atau sanksi terhadap siswa atau santri yang tidak ikut

berjamaah , mengaji kitab, sholawatan dan lain sebagainya.

B. Fokus Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan

istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus


14
permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian.

Bersasarkan konteks penelitian diatas, peneliti merumuskan fokus

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam

menumbuhkan Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti

Jember?

2. Bagaimana penerapan bentuk perilaku akhlakul karimah di SMP Al-

Hasan Panti Jember?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai fokus penelitian. Maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui, mendeskripsikan dan memahami:

1. Pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam

menumbuhkan Akhlakul Karimah siswa diSMP Al-Hasan Panti

Jember.

14
Tim Penyusun IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press,
2017), 44

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


14

2. Penerapan bentuk perilaku akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember?

D. Manfaat Penelitian

Menjelaskan tentang kegunaan dan manfaat apa yang diperoleh dan dapat

diberikan setelah melakukan penelitian. Manfaat bisa berupa sifat teoritis

dan manfaat sifat praktis, manfaat padam penulis, instansi dan masyarakat

secara keseluruhan. Adapun manfaat penelitian ini ialah:

1. Manfaat teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi

dalam pengembangan khazanah keilmuan, dan untuk memperkaya

wawasan tentang akhlakul karimah siswa.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman

yang berharga bagi peneliti dan sebagai rujukan bagi penelitian

selanjutnya

b) Bagi Instansi

Bagi IAIN Jember,diharapkan dapat menambah wawasan bagi

mahasiswa lain tentang bagaimana menumbuhkan akhlakul

karimah.

c) Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat tentang sehingga mendapat wawasan pengetahuan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


15

tentang akhlakul karimah dan dapat mengarahkan anaknya untuk

memilih atau bersekolah sesuai dengan bakat dan minat serta

kemampuan yang di miliki.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi mengenai pengertian istilah-istilah penting

yang menjadi pusat perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya

ialah agar tidak terjadi kesalah pahaman akan makna istilah sebagaimana

yang dimaksud oleh peneliti. Judul penelitian ini adalah “Pembelajaran

kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan Akhlakul Karimah siswa

diSMP Al-Hasan Panti Jember”. Maka dari itu penulis terlebih dahulu

akan mendeskripsikan arti dari masing-masing kata yang mendukung dari

judul tulisan ini. Adapun masing-masing kata tersebut adalah.15

1. Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

Pembelajaran adalah sebuah proses terjadinya interaksi antara

pendidik dan peserta didik dengan menggunakan indikator tertentu

sebagai sumber dalam belajar. Kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Kitab dalam Bahasa arab dapat diartikan buku. Kitab Duruusul

Akhlak, sesuai Namanya yaitu kitab yang mempelajari bagaimana

seharusnya kita itu berakhlak, bertata krama atau berperilaku dalam

kehidupan baik dalam lingkup lingkungan keluarga, masyarakat

15
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 45.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


16

maupun sekolah. Pembelajaran kitab Duruusul Akhlak yaitu

pembelajaran akhlak yang sumber atau materinya berasal dari kitab

Duruusul Akhlak.

2. Perilaku Akhlakul karimah

Akhlak secara etimologi merupakan bentuk jama’ dari kata

khuluq. Kata khuluq adalah lawan kata dari khalq, yang mana khuluq

merupakan bentuk batin sedangkan khalq merupakan bentuk lahir.

Khalq dilihat dengan mata batin bashirah. Yang keduanya berasal dari

katanya adalah kata khalaqa yang artinya penciptaan. Sedangkan

karimah dalam Bahasa arab artinya terpuji, baik atau mulia.

Perilaku akhlakul karimah yaitu sikap yang mencerminkan

berakhlak mulia atau karimah, akhlak terpuji yaitu sikap yang baik

sesuai dengan ajaran agama Islam. Perlu adanya pembiasaan,

pengajaran dan teladan agar seseorang mempunyai Perilaku akhlakul

karimah.

3. SMP Al-Hasan Panti Jember

SMP Al-Hasan adalah SMP yang berada di naungan pesantren.

Berlokasi tepatnya di dusun Kemiri desa panti. Siswa-siswi yang mau

ber sekolah disini wajib mengikuti aturan-aturan pesantren. Meskipun

Namanya SMP tetapi disini banyak sekali pembelajaran yang berkaitan

tentang keagaaman. Oleh karena diharapkan siswa dalam

menumbuhkan dan meningkatkan akhlakul karimah. Peneliti

mengambil judul diatas untuk mengetahui pembelajaran kitab

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


17

Duruusul Akhlak ini dalam meningkatkan perilaku akhlakul karimah

siswa.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yaitu berisi tentang deskripsi alur


pembahasan agar memberi kemudahan dan pemahaman dalam
perencanaan penyusunan skripsi. Adapun sistematika pembahasannya
meliputi:
Bab satu merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah bab yang menjelaskan tentang kajian
kepustakaan terdahulu, dan kajian teori terkaid penelitian yang akan
diteliti.
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian, yang di dalamnya
terdapat pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek
penelitian, Teknik pengumpulan data, analisis data dan Teknik keabsahan
data dan tahap-tahap penelitian.
Bab keempat yaitu bab yang berisi tentang penyajian dan analisis
data yang meliputi obyek penelitian, penyajian data dan analisis data serta
pembahasan temuan.
Bab kelima yaitu berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
Bab kelima yaitu adanya daftar Pustaka, lampiran-lampiran yang
berisi matrik penelitian, pedoman penelitian, jurnal penelitian,
dokumentasi, pernyataan keaslian, surat izin penelitian, surat keterangan
telah selesai penelitian dan biodata peneliti.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kemudia

membuat ringkasan, baik penelitian yang telah terpublikasikan (skripsi, tesis,

disertasi dan sebagainya).16 Adapun beberapa penelitian terdahulu yang sudah

dilakukan terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Putri Dewi Indah W. (2018) yang berjudul, “Implementasi Pembelajaran

Kitab Kuning Sebagai Upaya Peningkatan Religiutas Peserta didik Di

Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in Bekasi Timur”. Dalam

penelitiannya, Putri Dewi memfokuskan bagaimana implementasi

pembelajaran kitab kuning terhadap religiusitas santri di Pondok

Pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in Bekasi Timur yang dapat meningkatkan

religiusitas santri di pondok pesantren. Menggunakan penelitian

kualitatif. Sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan perilaku

akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.

2. Pateemoh Baka (2018), yang berjudul “upaya Pembentukan Akhlakul

karimah Peserta Didik di SD Al- Irsyat Al Islamiyyah 02 Purwokerto”.

Skripsi ini menjelaskan bagaimana upaya pembentukan akhlakul karimah

peserta didik. Membentuk akhlak yang baik di lingkungan sekolah dan di

16
Secretariat, Pedoman Penulisan Krya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2020).45

18

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


19

lingkungan masyarakat sekitar sesuai Al-Qur’an dan Hadis, dalam upaya

menanamkan akhlak bagi peserta didik dengan melaksanakan program

yaitu : pagi ceria, thaharoh, memuliakan guru, menghargai teman peduli

lingkungan bersikap diri yang baik. Sedangkan dalam penelitian yang

akan peneliti lakukan adalah Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam

menumbuhkan perilaku akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember.

3. Nihayatul Husna (2019) dengan judul “Implementasi Program Kajian

Kitab Kuning Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa di MTS

Raudlatut Tholabah Kolak Kediri”. Dalam penelitiannya memfokuskan

bagaimana pelaksanaan program kajian kitab kuning dalam

meningkatkan Akhlakul Karimah siswa di Madrasah Tsanawiyah

Raudlatut Tholabah Kolak Kediri, upaya pembentukan akhlakul karimah

peserta didik. Membentuk akhlak yang baik di lingkungan sekolah dan di

lingkungan masyarakat .Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif,

terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, Lembaga/gejala tertentu.

Sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan perilaku

akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.

4. Nur Pratiwi, (2019) yang berjudul “Peran Guru AkidahAkhlak dalam

Meningkatkan Akhlak Siswa di MIN Jejeran Wonokromo Pleret Bantul”.

Dalam penelitiannya Nur Pratiwi memfokuskan bagaimana peran guru

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


20

akidah akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa yaitu dengan adanya

pengajaran, pembiasaan. Menggunakan penelitian kualitatif. Sedangkan

dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah Pembelajaran Kitab

Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan perilaku akhlakul karimah di

SMP Al-Hasan Panti Jember.

5. Nurul Hidayah Rahmawati, (2018) yang berjudul “Implementasi

Pembelajaran Akidah Akhlak dalam membangun Akhlakul Karimah

Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung. Skripsi menjelaskan

bagaimana inplemetasi pembelajaran akidah akhlak dalam

menumbuhkan akhlakul karimah siswa, yaitu pelaksanaannya di dalam

kelas. Menggunakan penelitian kualitatif. Sedangkan dalam penelitian

yang akan peneliti lakukan adalah Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

dalam menumbuhkan perilaku akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


21

Tabel 2.1

Pemetaan kajian terdahulu

No Nama Peneliti Persamaan Perbedaan Orisinilitas


Judul, Tahun Penelitian

1 2 3 4 5

1. Putri Dewi Indah Sama-sama Subyek dan


Fokus
W, jenis lokasi
penelitian yaitu
“Implementasi penelitian penelitian,
membahasa
Pembelajaran yang sama fokus
bagaimana
Kitab Kuning yaitu penelitian
implementasi
Sebagai Upaya penelitian dan tujuan
pembelajaran
Peningkatan kualitatif yang hendak
kitab kuning
Religiutas dicapai
terhadap
Peserta Didik Di religiusitas
Pondok santri di
Pesantren Pondok
Tarbiyatul Pesantren
Mubtadi’in Tarbiyatul
Bekasi Timur”, Mubtadi’in
2018 Bekasi Timur.
2. Pateemoh Baka , Sama-sama Subjek dan Fokus
Upaya membahas Lokasi penelitian yaitu
Pembentukan akhlakul penelitian membahas
Akhlakul karimah dan berbeda, bagaimana
Karimah Peserta menggunakan fokus dan upaya
Didik di SD Al- penelitian tujuan yang pembentukan
Irsyad Al kualitatif hendak akhlakul
Islamiyyah 02 dicapai karimah
Purwokerto, peserta didik.
2018
3. Nihayatul Husna, Sama-sama Ditelisi pada Fokus
“Implementasi jenis tahun 2019. penelitian
Program Kajian penelitian Subyek dan berfokus pada
Kitab Kuning yang sama lokasi bagaimanan
Dalam yaitu penelitian implikasi dari
Meningkatkan penelitian yang pelaksanaan
Akhlakul kualitatif berbeda, program kajian
Karimah Siswa fokus kitab kuning
di MTS penelitian dalam
Raudlatut dan tujuan meningkatkan
Tholabah Kolak yang hendak Akhlakul
Kediri”, 2019 dicapai Karimah siswa

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


22

di Madrasah
Tsanawiyah
Raudlatut
Tholabah
Kolak Kediri
4. Nur Pratiwi, Sama-sama Subjek dan Penelitian ini
dengan judul menggunakan lokasi membahas
(2019)“Peran penelitian penelitian tentang peran
Guru kualitatif, yang guru akidah
AkidahAkhlak Teknik berbeda, akhlak dalam
dalam pengumpulan meningkatkan
Meningkatkan data yaitu akhlak siswa
Akhlak Siswa di observasi, yaitu dengan
MIN Jejeran wawancara, pengajaran dan
Wonokromo dokumentasi pembiasaan.
Pleret Bantul
5. Nurul Hidayah Sama-sama Subjek dan Penelitian ini
Rahmawati, menggunakan lokasi membahas
(2018) penelitian penelitian bagaimana
Implementasi kualitatif, yang inplemetasi
Pembelajaran Teknik berbeda pembelajaran
Akidah Akhlak pengumpulan akidah akhlak
dalam data yaitu dalam
membangun observasi, menumbuhkan
Akhlakul wawancara, akhlakul
KArimah Siswa dokumentasi karimah siswa,
di Madrasah yaitu
Aliyah Negeri 1 pelaksanaannya
Tulungagung di dalam kelas.

B. Kajian Teori

Pembahasan teori dijadikan perspektif dalam melakukan penelitian.

Dan juga akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji

permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan focus penelitian.

1. Pembelajaran

Pembelajaran dianggap sebagai perolehan pengetahuan,

oenguasaan kemahiran dan tabiat atau waktak, serta pembentukan

sikap dan kepercayaan. Proses pembelajaran berlaku sepanjang masa,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


23

sejak dilahirkan. Bukan hanya tentang kemahiran tetapi juga tentang

perkembangan emosi, sikap, nilai estetika dan kesenian.17

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menururt

gagne, dalam warsita mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu

sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik,

yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian

rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar

peserta didik yang bersofat internal. Pembelajaran berlangsung

sebagai proses saling mempengaruhi antara pendidik dan peserta

didik.

Warsita menjelaskan lebih lanjut yaitu ada lima prinsip yang

menjadi landasan pengertian pembelajaran yaitu:

1) Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung

makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang

berkesinambungan, di dalam aktivitas itu terjadi adanya tahapan-

tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah.

2) Pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan

perilaku. Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses

pembelajaran itu adalah adanya perubahan dalam diri peserta

didik.

17
Suardi dan Syofrianisda, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Dua Satria Offset, 2018), 3

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


24

3) Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu yang mendorong

dan adanya suatu tujuan yang akan dicapai.

4) Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara

keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perilaku

sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku dan

bukan hanya satu dua aspek saja.

5) Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik. kesimpulan bahwa

pembelajaran adalah proses yang berfungsi membimbing peserta

didik di dalam kehidupan, yakni membimbing. mengembangkan

diri dengan tugas-tugas perkembangan yang mencakup. kebutuhan

hidup baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Proses pembelajaran melibatkan aspek mental, emosi dan

social, secara umum ada 3 kelas dalam pembelajaran, yaitu

pembelajaran formal, pembelajaran Infromal tak formal, dan

pembelajaran Non-Formal Bukan Formal. Pembelajaran (instruction)

merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep

belajar (Learning). Penekanan terhadap perpaduan kedunaya yakni

penumbuhan aktivitas subjek didik yng disebut sebagai suatu sisitem,

nah dalam sistem belajar ini terdapat komponen-komponen peserta

didik atau siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan

prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.18

18
Suardi dan Syofrianisda, Belajar dan Pembelajaran, 11

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


25

Ciri-ciri pembelajaran yang terkandung dalam sistem

pembelajaran ada 3 ialah:

1) Rencana, yaitu penataan kegiatan, material, dan prosedur yang

merupakan unsur-unsur sistem. pembelajaran, dalam suatu rencana

khusus.

2) Kesalingtergantungan (interdependence), unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi atau. saling ketergantungan dalam

keseluruhan, tiap unsur bersifat. esensial, dan masing-masing

memberi sumbangan kepada sistem pembelajaran.

3) Tujuan, tujuan utama sistem pembelajaran adalah agara siswa

belajar, tugas perancang sistem. ialah mengorganisasi tenaga,

materi, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif.19

1) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang

bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjafi

antara guru dan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif di

karenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu yan telah dirumuskan sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai.20

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses penting yang

mana ada interaksi antara peserta didik dan pendidik yang diatur

19
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019), 66
20
Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan, strategi belajar mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 28.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


26

dengan Langkah-langkah tertentu agar tercapai hasil yang di

harapkan.

2) Strategi pembelajaran

Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti

ilmu perang atau penglima perang. Berdasarkan pengertian ini

strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam

peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat

peperangan, Angkatan darat atau laut. Strategi dapat pula

diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian

atau peristiwa, secara umum sering dikemukakan bahwa strategi

merupakan Teknik yang digunakan untuk mencapai suatu

tujuan.21

Dalam arti umum strategi adalah suatau penataan potensi

dan sumber daya agar efisien dalam memperoleh hasil sesuai

rancangan. Strategi adalah taktik atau siasat. Dick dan Carey

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi

dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara Bersama-sama

untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa secara aktif dan

partisipasif. Strategi juga berarti menata potensi (subyek didik,

pendidik) dan sumber daya (sarana, biaya, prasarana) agar suatu

program dapat mencapai tujuannya. Taktik atau siasat belajar

mengajar adalah suatu penataan atau pengelolaan kondisi dan

21
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa (PT Remaja Rosdakarya,
2013), 2

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


27

situasi instruksional dan non instruksional agar tujuan belajar

mengajar tercapai secara efisien.22

Jadi strategi adalah suatu garis besar Haluan untuk

bertindak. dalam usaha mencapai sasaran yang telah dilakukan di

hubungkan dengan belajar mengajar, yaitu pola-pola umum

kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan. belajar

mengajara untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Newman dan Logan dalam buku Abin Syamsuddin

Makmun tahun 2003 mengemukakan empat unsur strategi dari

setiap usaha, yaitu :

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus di capai dengan

mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang

memerlukannya;

b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatakan utama

(basic way) yang efektif untuk mencapai sasaran;

c. Mempertimbangkan dan menetapkan Langkah-langkah (steps)

yang akan ditempuh sejak titik awal sampai sasaran;

d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan

patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf

keberhasilan (achievement) usaha.23

22
Suardi dan Marwan, Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Dua Satria Offset, 2019), 2
23
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 9

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


28

3) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat perlengkapan mengajar

untuk melengkapi pengalaman belajar bagi pendidik,

menyalurkaan pesan dan proses belajar bagi peserta didik. Jadi

sebagai Perantara atau pengantar.24

Ada beberapa media yang dapat membantu proses belajar

mengajar antara lain:

a. Melalui bahan bacaan

b. Melalui alat audio visual seperti video

c. Melalui teladan atau kelakuan

d. Melalui keadaan sekitar yaitu masyarakat dan lingkungan

2. Kitab Duruusul Akhlak

1) Pengertian Kitab Duruusul Akhlak

Kitab Duruusul Akhlak sendiri disusun oleh ustad Al-

Hafidz bin Husnul Mas’udi dari universitas Al-Azhar Mesir yang

berasal dari Surabaya jawa timur. Dan diterjemahkan oleh Ustad

Abdul Majid tamin dari Pamekasan Madura. Dalam kitab ini ada 2

Juz. Juz 1 ada 19 bab semuanya membahas yang berkaitan dengan

akhlak. Kemudian juz 2 ada 15 bab. Kitab Duruusul Akhlak, sesuai

Namanya yaitu kitab yang mempelajari bagaimana seharusnya kita

itu berakhlak, bertata krama atau berperilaku dalam kehidupan baik

dalam lingkup lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.


24
Zainal Aqib. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).
(Bandung: YRAMA WIDYA). 2013. 50

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


29

Kitab ini masih minum digunakan di Lembaga Pendidikan. Karena

juga artinya yang berbahasa madura, mungkin kitab ini hanya di

pakai di Lembaga-lembaga yang warga disekitarnya menggunakan

Bahasa daerah yaitu madura.

2) Ciri-ciri Kitab Duruusul Akhlak

1) Kitabnya berbahasa arab

2) Arti atau terjemahan menggunakan Bahasa daerah yaitu

madura

3) Dikaji dan dipelajari di sekolah yang berbasis pondok

pesantren

4) Ada 2 juz

5) Juz I berwarna kuning dan Juz II berwarna biru

6) Mencakup semuanya. Ada bab tentang adab makan, adab

minum, adab bagaimana kepada tetangga, bab kerukunan, cinta

tanah air.

3) Bab yang di bahas dalam kitab Duruusul Akhlak

Bab I

1) Keutamaan ilmu, 2) Keutamaan mengajar, 3) Taat 4) Lemah

lembut terhadap manusia, 5) Lemah lembut terhadap hewan 6)

Sebaik-baik makhluk 7) Penepatan janji 8) kebenaran, 9) Ilmu

Akhlak, 10) berbohong, 11) sebaik-baik pergaulan, 12) cinta/

kasih kedua orangtua, 13) jujur, 14) menjauhi hal-hal yang

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


30

tidak baik, 15) adab makan, 16) adab minum, 17) adab

bermajlis, 18) merendah diri, 19) kelurusan/tegak.

Bab II

1) Jaga image, 2) kemurahan hati, 3) persahabatan/pertemanan

4) persaudaraan, 5) keteguhan/ kemauan yang kuat 6)

hemat/kesederhanaan 7) cinta negara 8) cinta tetangga, 9)

belas kasih/simpati, 10) harga diri, 11) pasrah kepada Allah,

12) malu, 13) adab ziarah/berkunjung, 14) tatakrama di

dalam masjid, 15) pungkasan kitab.

4) Macam-macam Metode pembelajaran Kitab

Metode pembelajaran adalah rencana keseluruhan prose

pembelajaran dari tujuan pembelajaran, berikut beberapa metode

yang dipakai oleh pendidik di SMP Al-Hasan dalam pembelajaran

Kitab Duruusul Akhlak..

1) Metode Wetonan atau Bandongan

Bandongan atau sering disebut weton, weton berasal

dari kata wektu yang artinya waktu. Yaitu cara penyampaian

kitab dimana seorang guru, kyai, atau ustadz membacakan dan

menjelaskan isi kitab, sementara santri, murid, atau siswa

mendengarkan, memberikan makna, dan menerima. Dengan

demikian metode bandongan ini adalah sistem tranfer ilmu

atau prose belajar mengajar yang ada di pondok pesantren.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


31

2) Metode Presentasi

Siswa atau santri disuruh mengartikan sendiri seperti

apa yang telah dijelaskan oleh ustadz kemudian salah satu

santri maju untuk mempresentasikan. Kitab ini menggunakan

arti Bahasa madura, jadi santri menjelaskan dengan Bahasa

Indonesia.

3) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian

bahan pengajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu

dijawab oleh siswa. Dengan metode ini dapat dikembangkan

keterampilan siswa yaitu mengamati, mengklarifikasi,

membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan.25 Dalam

penggunaannya metode tanya jawab bertujuan untuk

memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan selama proses

pembelajaran, atau seorang guru yang bertanya dan siswa yang

menjawabnya.

Penyampaian pesan pengajaran dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan

jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan

guru menjawab pertanyaan-pertanyaan. Jadi saat pembelajaran

ada timbal balik dari siswa. Pertanyaanya pun tidak harus

25
Ni Nyoman Parwati dan I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran,
(Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), 196.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


32

seperti apa yang di pelajari, bisa meluas tetapi tetap sesuai atau

tak menyimpang jauh dari pelajarannya.

4) Metode ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan

secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama ceramah guru

hendaknya menerangkan secara jelas seperti menggunakan

bagan. Komunikasi menjadi hal yang penting karena metode

utamanya yaitu dengan berbicara. Peran siswa yaitu

mendengarkan dengan teliti dan. mencatat pokok-pokok yang

dikemukakan oleh guru di depan kelas.

Yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru

terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar

untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa.

Yaitu ustad menulis dipapan tulis, mengartikan kemudian

ustad menjelaskan

5) Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah pekerjaan yang harus peserta didik

selesaikan tenpa terikat tempat, biasanya dikaitkan dengan

penugasan (resitasi).26 Penugasan adalah metode penyajian

bahan. dimana seorang guru memberi tugas agar peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Tempatnya pun tidak melulu di

26
Ni Nyoman Parwati dan I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran,
204.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


33

dalam kelas, bisa di laboratorium, dirumah dan dimana saja

asal bisa mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Akhlakul Karimah

1) Pengertian Akhlakul Karimah

Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu akhlak. Secara

etimologi, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang merupakan

jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai,

tabiat, dan muru’ah. Dengan begitu akhlak dapat diartikan sebagai

budi pekerti, watak, tabiat.

Menurut istilah yang dikemukakan oleh Dr. Ahmad

Muhammad Al-Hufi Akhlak adalah adat yang dengan sengaja

dikehendaki keberadaannya. Dengan kata lain, akhlak adalah

azimah (kemauan yang kuat) tentang sesuatu yang dilakukan

berulang-ulang, sehingga menjadi adat (kebiasaan) yang

mengarah kepada kebaikan atau keburukan.

Pengertian akhlak diatas yaitu saling melengkapi satu

sama lain, tidak ada yang bertentangan. Akhlak yaitu suatu

keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, yang darinya akan

lahir perbuatan-perbuatan secara spontan, tanpa melalui proses

pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika perbuatan tersebut

melakukan perbuatan yang terpuji itu merupakan akhlak yang

baik, begitupun sebaliknya jika melakukan perbuatan yang tidak

terpuji itu merupakan akhlak yang buruk.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


34

Perilaku baik dan buruknya seseorang, jika perbuatan itu

baik maka disebut dengan istilah al-akhlaq al-karimah (akhlak

yang mulia). Namun jika perbuatan itu buruk, disebut dengan al-

akhlaq al-madzmumah (akhlak tercela).

Perbuatan yang bersumber dari dorongan jiwa dan

kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia. Diantara

kekuatan batin tersebut sebagai berikut.

1. Hati Nurani, yaitu dorongan jiwa yang hanya dipengaruhi

oleh faktor intuitif(wijdan). Oleh karena itu, ia hanya dapat

menilai hal-hal yang sifatnya abstak (batin). Dorongan yang

mendapatkan keterangan atau ilham dari Allah ini, disebut

juga bashirah.

2. Tabiat (pembawaan), yaitu dorongan jiwa yang tidak

dipengaruhi oleh lingkunga manusia, tetapi disebabkan oleh

naluri (gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orangtua

atau nenek moyangnya. Dorongan itu disebut al-khuluq al-

fithriyah.

3. Akal pikiran, yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh

lingkungan manusia. Misalnya, setelah melihat, mendengar,

atau merasakan sesuatu. Factor kejiwaan ini hanya dapat

menilai sesuatu yang lahir atau tampak, dan biasa disebut al-

aqlu.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


35

Ketiga pembahasan diatas yang menggambarkan

hakikat manusia itu sendiri. Konsepsi dalam Islam selalu

memperhatikan ketiga kekuatan tersebut. Hal ini agar potensi

tersebut dapat berkembang dengan baik dan seimbang,

sehingga terwujud manusia yang ideal (insan kamil) menurut

konsepsi Islam.

Dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu kondisi

atau sifat yang ada dalam diri dan menjadi kepribadian yang

menimbilkan perbuatan spontan oleh seseorang tanpa di buat-

buat. Sedangkan karimah dalam Bahasa arab artinya

mulia/terpuji. Akhlakul karimah yaitu budi pekerti mulia dari

tiap jiwa yang melahirkan tingkah laku yang baik dan mulia

sesuai agama serta menjadikannya kepribadian dalam tingkah

laku di kehidupan sehari-hari.

Membincangkan akhlak tidak terlepas dari kehendak

dan adat (kebiasaan). Kehendak mempunyai dua macam

perbuatan, pada saat tertentu ia menjadi pendorong, namun

pada saat lain ia menjadi penolak. Misalnya, terkadang

kehendak mendorong kekuatan manusia untuk membaca,

menulis , atau berpidato. Namun pada saat yang lain

mencegah manusia, misalnya melarang berkata atau berbuat

sesuatu.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


36

Akhlakul karimah siswa yaitu segala budi pekerti

yang baik, mulai yang ditimbulkan siswa tanpa melalui

proses pemikiran atau pertimbangan jika itu perbuatan baik

maka ia adalah akhlak yang baik. Sedangkan “karimah”

dalam Bahasa Arab artinya terpuji, baik atau mulia. Berdasar

pengertian akhlak dan karimah diatas maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud akhlakul karimah adalah

segala budi pekerti baik yang ditimbulkan tanpa pemikiran

dan pertimbangan yang mana sifat itu mrnjadi budi pekerti

yang utama dan dapat meningkatkan harkat dan martabat

siswa.

2) Pembagian Akhlak atau ruang lingkup Akhlakul Karimah

Akhlak dibagi menjadi dua. Yang pertama yaitu akhlak

terpuji (akhlak mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak

madznunah).

1) Akhlak Mahmudah

Secara etimologi Akhlak Mahmudah adalah akhlak

yang terpuji. Mahmudah merupakan bentuk maf’ul dari kata

hamida, yang berarti dipuji. Akhlak mahmudah atau akhlak

terpuji disebut pula dengan akhlaq al-karimah (akhlak mulia)

Secara terminologi para ulama berbeda pendapat,

berikut yang dikemukakan oleh Al-Ghazali, akhlak terpuji

merupakan sumber ketaan dan kedekatan kepada Allah,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


37

sehingga mempelajari dan mengamalkannya merupakan

kewajiban individual setiap muslim.27

Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji dapat

dikategorikan sebagai berikut, akhlak kepada Allah, akhlak

terhadap diri sendiri, akhlak terhadap keluarga, akhlak

terhadap masyarakat, dan akhlak terhadap lingkungan.

a) Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah merupakan sikap atau perbuatan yang

seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada

Tuhan sebagai kholiq.28

(1) Menauhidkan Allah

Yang pertama yaitu Menauhidkan Allah, tauhid

adalah mengesakan Allah, mengakui bahwa tidak ada

Tuhan selain Allah. Dasar agama Islam adalah iman

kepada Allah Yang Maha Esa, yang disebut dengan

tauhid. Tauhid dapat berupa pengakuan bahwa Allah

satu-satunya yang memiliki sifat rububiyah dan

uluhiyah, serta kesempurnaan nama dan sifat.29

(2) Tawakal

Tawakal adalah menyerahkan segala urusan

kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin,

27
Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, juz 1, (Beirut: Dar Al-Ma’rifah, tt.), 21.
28
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), 216.
29
Abdul aziz, At-Tauhid li An-Nasyi’ah wa Al-Mubtadi’in, (Arab Saudi: Wizarah Asy-Syu’un Al-
Islamiyyah wa Al-Awqaf wa Ad-Da’wah wa Al-Irsyad, 1422 H), 11.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


38

untuk mendapat sesuatu yang diharapkannya. Oleh

karena itu, syarat utama bagi seseorang yang ingin

mendapatkan sesuatu yang diharapkannya, ialah harus

berusaha sekuat tenaga, kemudian menyerahkan

ketentuannya kepada Allah. Dengan cara demikian ,

manusia dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya.

(3) Tobat

Tobat adalah sikap menyesali perbuatan buruk

yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya,

serta menggantinya dengan perbuatan baik.30 Menururt

Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, tobat itu

wajib bagi setiap dosa. Apabila seorang hamba

melakukan maksiat kepada Allah, ada tiga syarat yang

harus dipenuhi, pertama, meninggalkan maksiat; kedua,

menyesali perbuatannya; dan ketiga berjanji untuk tidak

melakukan maksiat Kembali.

(4) Husnuzhan (Baik Sangka)

Husnuzhan terhadap keputusan Allah merupakan

salah satu akhlak terpuji. Di antara ciri akhlak terpuji ini,

adalah ketaatan yang sungguh-sungguh kepada-Nya.

Dalam hadis qudsi disebutkan:

30
Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, 9.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


39

‫صلَى اللَّهُ َعلَْي يه‬ ‫ي‬


َ ‫َن َر ُس ْوَل اللَّه‬ َّ ‫َو َع ْن أيَِب ُهَريْ َرةَ َر يضى اللَّهُ َعْنهُ أ‬
َ
‫ي‬ ‫ي‬
‫ َوأَنَا‬,‫ أَنَا عْن َد ظَ ِّن َعْبدى يِب‬: ‫اَل‬ َ ‫ يَ ُق ُو ُل اللَّهُ تَ َع‬: ‫ال‬
َ َ‫َو َسلَّ َم ق‬
,‫ ذَ َك ْرتُهُ يِف نَ ْف يسي‬,‫ فَيإ َّن ذَ َكَريِن يِف نَ ْف يس يه‬,‫َم َعهُ ايذَا ذَ َكَريِن‬

)‫َواي ْن ذَ َك يرِن يِف َم ٍأل ذَ َك ْرتُهُ ي َم ٍأل َخ ْيْي يمْن ُه ْم (متفق عليه‬
Artinya: Dari Abu Hurairoh RA, ia berkata bahwa
Rosulullah Saw bersabda, “Allah Ta’ala
Berfirman: aku sesuai prasangka hamba-Ku.
Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika
ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia
mengingat-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku
akan mengingatnya dikumpulan yang lebih
baik daripada itu.” (HR Muttafaqun Alaih)
Kemudian

‫صلَى اللَّهُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬ ‫ي‬ ‫ي‬


ُ ‫ ََس ْع‬:‫َع ْن َجابي ٍرَرض َى اللَّهُ َعْنهُ قاَ َل‬
َّ ‫ت الني‬
َ ‫َِّب‬
‫ الََيَُْوتُ َّن اَ َح ُد ُك ْم إيالَّ َوُه َو ُُْي يس ُن بياالَّ يله الظَ ِّن (رواه مسلم‬:‫يَ ُق ُو ُل‬
)7722 : ‫رقم‬
Artinya: Dari Jabir RA berkata: aku mendengar Nabi
Saw bersabda: “Janganlah salah seorang
daripada kamu meninggal dunia kecuali dia
berprasangka baik kepada Allah.” (HR Muslim
: 2877)
Kita sebagai muslim sudah seharusnya harus

berprasangka baik kepada Allah. Dengan berbaik sangka

kepada Allah, seorang hamba akan tentram pikirannya.

Dan akan merasakan kedamaian dan ketenangan jiwa.

(5) Dzikrullah Secara etimologi, dzikir berakar dari kara

dzakara yang artinya mengingat, memerhatikan,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


40

mengenang,mengambil pelajaran, mengenal atau

mengerti, dan ingatan.31

Dzikrullah atau mengingat Allah, merupakan asa

dari setiap ibadah kepada Allah. Hal ini menjadi

pertanda adanya hubungan antara hamba dan Pencipta

pada setiap saat dan tempat.32

b) Akhlak terhadap Diri Sendiri

(1) Sabar

Sabar menurut terminologi adalah keadaan jiwa

yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam pendirian.

Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah

bagaimanapun berat tantangan yang dihadapi.33

Menurut Syekh Abdur Qadir Al-Jailani (w. 1166

M), sabar dibagi menjadi tiga tingkatan. Pertama, ash-

shabru lillah (sabar untuk Allah), yaitu keteguhan hati

dalam melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi

segala larangan-Nya. Kedua, ash-shabru ma’a Allah

(sabar Bersama Allah), yaitu keteguhan hati dalam

menerima segala keputusan dan tindakan Allah. Ketiga,

ash-shabru ‘ala Allah (sabar atas Allah), yaitu keteguhan

31
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf , (Jakarta: Amzah, cetakan ke-3, 2015), 188
32
Pembahasan mengenai dzikrullah, bisa dibaca dalam Samsul munr Amin, Energi Dzikir,
(Jakarta: Amzah, 2016) dan Etika Berdzikir, (Jakarta: Amzah, 2016).
33
Samsul Munir amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah, Cetakan ke-3, 2015), 174.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


41

hari dan kemantapan sikap dalam menghadapi apa yang

dijanjikan-Nya, berupa rezeki atau kelaparan hidup.

(2) Syukur

Syukur secara etimologi adalah membuka dan

menyakatan. Adapun menurut terminology, syukur

adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada

Allah, dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat

kepada Allah.34

Kita sebagai mahkluk Allah perlu bersyukur atas

apa yang telah diberikan Allah, nikmat yang diberi

kepada kita, baik itu berupa pendengaran, penglihatan,

Kesehatan, keamanan, maupun nikmat yang lainnya agar

hati kita senantiasa diberi ketentraman dan kedamaian.

(3) Wafa’ (Menepati Janji)

Dalam Islam, Janji adalah hutang yang harus

dibayar. Apabila kita telah membuat janji, kita harus

menepatinya. Janji mengandung tanggung jawab, sudah

kewajiban kita untuk menepati tanggung jawab itu. Jika

janji tidak kita tepati, maka dalam pandangan Allah kita

termasuk orang yang bersalah dan berdosa. Dan dalam

pandangan manusia, kita mungkin tidak akan dipercaya

lagi, dan dianggap mengkhianati.

34
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, 175.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


42

(4) Al-Haya’ (Malu)

Malu adalah sifat keengganan untuk melakukan

sesuatu yang tidak baik. Sifat malu adalah akhlak terpuji

yang yang menjadi keistimewaan ajaran Islam.

Sabda Rasulullah :

:‫صلَى اللَّهُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬ ‫ي‬ ‫عن أَنَ ٍ ي‬


َ ‫ قَ َال َر ُس ْو ُل اللَّه‬:‫س َرض َى اللَّهُ َعْنهُ قاَ َل‬ َْ
ْ ‫"إي َّن لي ُك ِّل يديْ ين ُخلًُقا َو ُخلُ ُق ا يإل ْس ََل َم‬
)2877 :‫اْلَياَءُ" (رواه ابن جما رقم‬
Artinya: Dari Anas RA. Dia berkata: Nabi Muhammad
Saw bersabda: “Sesungguhnya setiap agama
memiliki akhlak, dan akhlak islami adalah rasa
malu.” (HR Ibnu Majjah no. 4182)”
Ada tiga jenis malu, pertama malu kepada Allah;

kedua, malu kepada diri sendiri; dan ketiga, malu kepada

orang lain. Seseorang akan malu pada Allah apabila ia

tidak mengerjakannya perintah-Nya, tidak menjauhi

larangan-Nya. Orang yang sudah malu terhadap Allah

akan malu terhadap dirinya.

Ketiga rasa malu tersebut harus selalu

ditumbuhkan dan dipelihara terus-menerus oleh kita

umat muslim. Malu adalah refleksi iman. Semakin kuat

iman seseorang makan akan semakin tebal pula rasa

malunya. Untuk mengontrol dan mengendalikan dari

segala sikap dan perbuatan yang dilarang agama.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


43

c) Akhlak terhadap Keluarga

(1) Birul Walidain (Berbakti kepada Orangtua)

Berbakti pada orangtua adalah faktor diterimanya

do’a seseorang, dan merupakan amal shaleh paling

utama yang dilakukan. Allah menghubungkan beribadan

kepada-Nya dengan berbuat baik pada orangtua. Dengan

ini menunjukkan begitu mulianya kedudukan orangtua

dan birul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua)

disisi Allah.

(2) Bersikap baik kepada Saudara

Setelah kita berprasangka baik dan bersikap baik

kepada Allah dan orangtua, selanjutnya kita harus

berbuat baik kepada saudara. Kita harus saling

pengertian dan saling tolong-menolong agar hidup rukun

dan damai. Hubungan bersaudaraan akan semakin baik

apabila semua pihak saling memahami dan menghargai.

d) Akhlak terhadap Masyarakat

(1) Berbuat Baik kepada tetangga

Tetangga adalah orang yang paling dekat tempat

tinggalnya dengan kita, dekat bukan karena pertalian

darah atau pertalian persaudaraan.

Para ulama membagi tetangga menjadi tiga

macam. Pertama, tetangga muslim yang masih

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


44

mempunyai hubungan kekeluargaan. Tetangga semacam

inimempunyai tiga hak, yaitu sebagai tetangga, hak

Islam, dan hak kekerabatan. Kedua, tetangga muslim,

tetapi buka kerabat. Tetangga semacam ini mempunyai

dua hak, yaitu sebagai tetangga dan hak Islam. Ketiga,

tetangga kafir walaupun kerabat. Tetangga semacam ini

hanya mempunyai satu hak, yaitu hak tetangga saja.35

(2) Ta’awun (Saling Menolong)

Ta’awun adalah sikap saling menolong terhadap

sesama. Dalam hidup ini, tidak ada orang yang tidak

memerlukan pertolongan orang lain. Syekh Musthafa Al-

Ghalayini, dalam Idhatun Nasyi’in menjelaskan bahwa

ta’awun meliputi persoalan-persoalan yang penting

dilaksanakan oleh seluruh umat manusia secara

bergantian. Sebab tidak mungkin seorang manusia akan

dapat hidup sendiri-sendiri, tanpa menggunakan cara

pertukaran kepentingan dan kemanfaatan. Antara

seorang dengan yang lainnya tentu saling membutuhkan.

Dari situlah, timbal kesadaran untuk saling membantu

dan saling menolong.

35
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, edisi revisi 2016), 111.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


45

(3) Tawadhu (Merendahkan Diri terhadap Sesama)

Tawadhu adalah memelihara pergaulan dan

hubungan dengan sesama manusia, tanpa perasaan

melebihkan diri sendiri di hadapan orang lain. Selain itu,

tawadhu juga mengandung pengertian tidak

merendahkan orang lain. Tawadhu tidak akan

menjadikan seseorang menjadi rendah dan tidak

terhormat, sebaliknya akan menyebabkan diri

memperoleh ketinggian dan kemuliaan.

e) Akhlak terhadap Lingkungan

(1) Lingkungan Alam dan Sekitar

Allah menciptakan alam semesta dan segala

isinya; dadaratn, lautan, angkasa, flora, dan fauna, adalah

untuk kepentingan umat manusia (QS. An-Nahl: 10-16).

Pada dasarnya Al-Qur’an mengajarkan manusia agar

berbuat baik kepada siapa pun, termasuk pada

lingkungan.

Lingkungan yang baik dan harmonis akan menciptakan

hubungan interaksi yang baik pula. Tumbuhan, binatang,

dan benda tak bernyawa yang diciptakan oleh Allah

memiliki kebergantungan kepada-Nya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


46

(2) Cinta kepada Tanah Air dan Negara

Negara tempat kita tinggal, tanah air adalah

tempat kita dilahirkan, tempat kita tinggal, dan tempat

hidup dengan keluarga sanak saudara. Pada awal negara

Indonesia didirikan, banyak sekali pejuang yang telah

berkorban jiwa dan raga, demi kemerdekaan negara

Indonesia. Dengan begitu kita sebagai warga negara haru

mencintai dan ikut menegakkan keberlangsungan negara

Indonesia tercinta.

(3) Menjeguk orang yang sakit

Menjenguk orang yang sakit adalah hal yang di

perintahkan oleh Rasulullah SAW dan merupakan

kewajiban kita sebagai umat Islam, menjawab salam,

memenuhi undangan, memberi nasehat mendoakan

orang bersin. Menjenguk orang sakit dan mengantarkan

jenazah.

2) Akhlak Madzmumah

Akhlak madzmumah atau akhlak tercela, secara

terminologi, kata madzmumah berasal dari Bahasa Arab yang

artinya tercela. Istilah akhlak madzmumah digunakan dalam

beberapa kitab akhlak, seperti Ilya’ ‘Ulumuddin36 dan Ar-

Risalah Al-Qusyairiyyah. Akhlak tercela yaitu segala

36
Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, jilid I, (Beirut: Dar Al-Ma’rifah, tt.), 13.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


47

perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah. Akhlak

tercela yang dapat merusak keimanan seseorang.

Berikut sebagain contoh akhlak madzmumah atau

akhlak tercela.

a) Akhlak Tercela terhadap Allah

Yaitu melanggar perintah Allah, yaitu seperti

syirik(menyekutukan Allah), kufur (tidak percaya kepada

Allah), nifak(munafik), dan fasik (melupakan Allah).

b) Akhlak Tercela terhadap Keluarga

Diantaranya yaitu durhaka kepada kedua

orangtua. Misalnya:

(1) Mencaci maki atau melontarkan kata-kata yang

menyakitkan hati kedua orangtua.

(2) Melakukan penganiayaan fisik terhadap kedua orangtua.

(3) Menelantarkan kedua orangtua yang berada dalam

kemiskinan

c) Akhlak Tercela terhadap Diri Sendiri

Yaitu obyek sasarannya adalah diri sendiri,

perbuatannya pun merugikan diri sendiri. Di antara

ajhlak tercela terhadap diri sendiri, antara lain bunuh diri,

at-takabur (sombong), hasad (dengki), ghadab (marah),

ghibah (mengumpat), dan riya’ (pamer).

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


48

d) Akhlak Tercela dalam Kehidupan Bermasyarakat

Diantara akhlak tercela dalam masyarakat yaitu

membunuh, mencuri, menganiaya orang, korupsi dan

merampok.

3) Proses Pembentukan Akhlak

Akhlak tidak cukup dipelajari, tanpa adanya upaya untuk

membentuk pribadi yang berakhlakul karimah. Usaha yang

dilakukan dengan banyak cara, baik dalam Pendidikan yaitu

belajar dan berlatih berperilaku akhlakul karimah. Berikut

beberapa prose pembentukan akhlak pada diri manusia. Ahmad

D. marimba berpendapat bahwa tujuan hidup setia muslin yaitu

menjadi hamba Allah, yaitu hamba yang percaya dan

menyerahkan diri kepada-Nya dengan memeluk agama Islam.37

a. Ta’wid (Pembiasaan)

Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata

“biasa” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “biasa”

adalah (1) lazim atau umum (2) seperti sedia kala (3) sudah

merupakan hal yang tidak bisa dipisah dalam kehidupan

sehari-hari. Pembiasaan adalah sebuah cara yang dilakukan

agar peserta didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai

dengan tuntunan ajaran Agama Islam. Pembiasaan adalah

cara yang sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai moral

37
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: PT Raja FRafindo Persada, 2015),
133

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


49

kepada anak. Nilai-nilai kehidupannya semenjak ia mulai

melangkah keusia remaja dan dewasa.38

Pendekatan pembiasaan untuk membiasakan peserta

didik untuk menerapkan apa yang sudah diberi dalam

aktivitas sehari-hari. Peserta didik diberikan pengalaman

langsung yaitu dengan membiasakan mereka bersikap dan

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat.39

Pembiasaan perlu dilakukan karena dari sinilah

akhlakul karimah dapat terbentuk. Contoh kecil saja, Ketika

kita akan makan, membeca do’a terlebih dahulu, kemudian

menggunakan tangan kanan. Dari pembiasaan-pembiasaan

itulah akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

1) Pembiasaan Ibadah

Yaitu pembiasan tentang cara bertingkah laku dan

beriman kepada Allah, manusia diciptakan untuk

menyembah Allah dan hanya akan Kembali kepada-Nya.

Dalam kegiatannya disekolah yaitu yang berkaitan

dengan ibadah seperti dengan diadakannya

a) Sholat berjamaah. Yaitu sholat yang dilakukan yang

mana ada se orang imam dan makmum yang

38
Halid Hanafi La Adu dan Zainuddin, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2018), 198.
39
Heru Siswanto, Pentingnya Pengembangan Budaya Religius di Sekolah, Jurnal Studi Islam 6,
no. 1(juni 2019), 56

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


50

mengikuti yang tidak dibatasi oleh jumlah. Banyak

hikmah yang dapat diambil Ketika kita membiasakan

untuk sholat berjamahh, yang pertama yaitu

kedisiplinan. Membiasakan siswa agar senantiasa

bersikap disiplin. Kemudian sholat berjamaah juga

dapat menghilangkan kotoran hati dan niat buruk

menumbuhkan rasa kebersamaan dalam melakukan

kebaikan, mendidik peserta didik agar selalu bersikap

siap dan ikhlas Ketika diingatkan dalam berbuat

salah, dan dapat berjumpa dengan kaum muslimin

atau jamaah lainnya dalam situasi terbaik penuh

persaudaraan Islam dan Iman yaitu sholat

berjamaah.40

b) tahfidz Al-Qur’an, Istighozah dan doa Bersama dan

lain sebagainya.

2) Pembiasaan perilaku

Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun

Jargon diatas pastinya sudah tidak asing lagi.

Disetiap Lembaga pasti ada selembar kertas yang

dipajang dan bertuliskan 5S. ya dimanapun dalam

lingkungan sekolah kita harus menerapkan 5S, pada

siapapun Ketika bertemu seseorang kita berikan

40
Wawan Shofwan Sholehuddin, Shalat Berjamaah dan Permasalahannya (Bandung: Tafakur,
2014), 33

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


51

senyuman, itu akan membuat orang tersebut nyaman dan

merasa senang. Dalam Islam sangat dianjurkan untuk

memberikan sapaan pada orang lain dengan

mengucapkan salam. Dalam sosiologi sapaan juga dapat

mempererat interaksi, dan rasa penghormatan terhadap

sesama sehingga bisa saling dihargai dan dihormati.41

Kemudian santun kepada yang lebih tua dan menghargai

kepada yang lebih muda.

3) Pembiasaan Lingkungan

Kita sebagai makhluk hidup pastinya

membutuhkan orang lain dan alam sebagai penopang

kehidupan. Tanpa alam kita tidak bisa hidup, tapi alam

bisa hidup dan terus tumbuh tanpa manusia. Adapun

pembiasaan yang dilakukan Lembaga sekolah untuk

tetap menjaga dan melestarikan alam yaitu dengan

mengadakan jadwal piket dan kerja bakti membersihkan

lingkungan sekolah. Kemudian menanam dan menyiram

tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah.

b. Keteladanan

Pembentukan akhlakul karimah dapat dilakukan

melalui pendekatan keteladanan yang mana disitu mengajak

kepada warga sekolah terutama dari guru kepada siswa

41
Kristiya Septian Putra, Implementasi Pendidikan Agama Islam Melalui BUdaya Religius di
Sekolah, Jurnal Pendidikan 3, no. 2(November 2015), 26

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


52

dengan cara yang halus. Sikap dan aksi dari guru, bisa juga

dengan antisipasi yaitu Tindakan aktif menciptakan situasi

dan kondisi ideal. Salah satunya adalah keteladanan

merupakan perilaku yang memberikan contoh kepada orang

lain dalam kebaikan. Rasulullah saw sendiri diutus ke dunia

tidak lain untuk menyempurnakan akhlak, dengan memberi

contoh pribadi beliau sendiri.

c. Ta’lim (Pengajaran)

Dengan mengajarkan perilaku keteladanan, tentu akan

terbentuk akhlak atau pribadi yang baik dari peserta didik.

Dengan cara keteladanan anak akan sendirinya

mengembangkan moralitas eksternal. Anak atau peserta didik

harus bersikap hormat dan segan, jangan sampai mereka

takut. Karena jika seperti itu mereka akan bersikap baik jika

hanya diawasi orang tua atau guru, Ketika sudah tidak dalam

pengawasan mungkin mereka akan berani melakukan

menyimpangan. Pengembangan moral yang dibangun atas

rasa takut cenderung membuat anak kurang kreatif.

4) Bentuk kegiatan yang dapat menumbuhkan perilaku akhlakul

karimah

Ada beberapa hal atau kegiatan yang dapat menumbuhkan

perilaku akhlakul karimah. Dengan adanya pembelajaran kitab

Duruusul Akhlak dilakukan pembiasaan-pembiasaan.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


53

Membangun akhlakul karimah tidak hanya di dalam kelas saja

tetapi juga di luar kelas. Tak cukup dengan hanya memberi

pembelajaran saja, oleh karena itu pembiasaan-pembiasaan yang

diterapkan di sekolah juga sangat memiliki peranan penting dalam

menumbuhkan perilaku akhlakul karimah.

Pembiasaan berasal dari kata “biasa” dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, “biasa” adalah (1) lazim atau umum (2)

seperti sedia kala (3) sudah merupakan suatu hal yang tak dapat

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Untuk membiasakan

peserta didik menerapkan perilaku-perilaku akhlakul karimah,

agar dengan adanya pembiasaan ini yaitu untuk memperoleh

perbuatan baru atau mempertahankan perbuatan baru yang lebih

selaras dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

a. Akhlak terhadap Allah (Pembiasaan ibadah)

Untuk menunjukkan cara atau perilaku peserta didik

yang baik terhadap Allah. Kodradnya manusia diciptakan

hanya untuk beribadah kepada Allah. Di Lembaga

Pendidikan diadakannya kegiatan yang memang untuk

membiasakan peserta didik itu disiplin yang berhubungan

dengan ibadah seperti: shalat dzuhur berjamaah, shalat ashar

berjamaah, pembacaan juz amma saat mau memulai

pembelajaran, pembacaan Al-Qur’an dan lain sebagainya.

1) Shalat dhuhur berjamaah

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


54

Shalat berasal dari Bahasa “addua” yang

menurut Bahasa yaitu do’a. sedangkan menurut istilah

yaitu segala ucapan dan perbuatan yang dimulai dari

Takbir, yaitu “Allahu Akbar” dan ditutup dengan salam,

yaitu “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullah” dengan

syarat-syarat dan rukun tertentu. Shalat di bagi menjadi 2

yaitu shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat wajib yang

biasa disebut shalat lima waktu, yaitu subuh, dhuhur,

ashar, magrib dan isya’ dan shalat sunnah seperti shalat

dua hari raya, shalat dhuha, shalat witir, dan lain-lain.

Shalat asyar yaitu sholat yang dikerjakan setelah

Panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda

tersebut sampai menjelang matahari terbenam, dan terdiri

dari 4 rakaat.

Melaksanakan shalat wajib sangat dianjurkan

untuk berjamaah, banyak di dalam Lembaga Pendidikan

mewajibkan peserta didik untuk melakukan shalat

berjamaah, yang memiliki visi yang jelas yakni

menyembah Allah. Shalat berjamaah itu berat, terutama

bagi yang belum terbiasa. Sehingga penting di biasakan

dalam lembaga Pendidikan untuk membiasakan peserta

didik shalat berjamaah.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


55

Di dalam Lembaga Pendidikan SMP Al-Hasan

Panti Jember sebelum melaksanakan pembelajaran kitab

Duruusul Akhlak yang dimulai pada pukul 15.30

sebelum itu peserta didik melakukan shalat berjamaah

terlebih dahulu, ini dilakukan agar peserta diri belajar

disiplin dan bisa menumbuhkan perilaku akhlakul

karimah. Berikut Keistimewaan shalat berjamaah:

 Mendapat pahala 27 Derajat

 Diampuni dosa-dosanya

 Dibebaskan dari api neraka

 Terhindar dari godaan syaiton.

2) Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang

memang diperintahkan oleh Allah kepada seluruh

Hamba-Nya. Al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi

Muhammad melalui. perantara malaikat Jibril secara

berang-angsur sebagai pedoman untuk umat manusia.

Sangat dianjurkan untuk membacanya. dan memahami

maknanya, serta menerapkan dalam kehidupannya.

Membaca Al-Qur’an perlu dibiasakan kepada peserta

didik agar mereka senantiasa terbiasa dan dekat dengan

Al-Qur’an. Dengan ini akan menumbuhkan rasa cinta

dan senang dalam diri peserta didik.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


56

Membaca Al-Qur’an dengan perenungan, Al-

Qur’an sebagai petunjuk, cahaya dan penawar atas

semua yang ada di dalam dada. Al-Qur’an sebagai

rahmat bagi alam semesta.42 Di dalam lingkungan SMP

Al-Hasan yaitu dibiasakan untuk membaca Al-Qur’an

sebelum pembelajaran dilakukan. Pembacaan juz amma,

karena juz amma adalah juz ke 30 dalam Al-Qur’an.

Membaca juz amma termasuk juga dalam membaca Al-

Qur’an. Keutamaan membaca Al-Qur’an:

 Dimuliakan oleh Allah Swt

 Mendapat syafaat dari Al-Qur’an

 Menyembuhkan penyakit hati

b. Akhlak terhadap sesama (Pembiasaan perilaku)

1) 5S, senyum salam sapa, sopan dan santun

Jargon diatas pastinya sudah tidak asing lagi. Disetiap

Lembaga pasti ada selembar kertas yang dipajang dan

bertuliskan 5S. ya dimanapun dalam lingkungan sekolah

kita harus menerapkan 5S, pada siapapun Ketika bertemu

seseorang kita berikan senyuman, itu akan membuat

orang tersebut nyaman dan merasa senang. Dalam Islam

sangat dianjurkan untuk memberikan sapaan pada orang

lain dengan mengucapkan salam. Dalam sosiologi sapaan

42
Aidh al Qarni, La Tahzan, Jangan bersedih, (Jakarta: Qisthi Press, 2016), 238

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


57

juga dapat mempererat interaksi, dan rasa penghormatan

terhadap sesama sehingga bisa saling dihargai dan

dihormati.43 Kemudian santun kepada yang lebih tua dan

menghargai kepada yang lebih muda.

c. Akhlak terhadap lingkungan (pembiasaan lingkungan)

Kita sebagai makhluk hidup pastinya membutuhkan

orang lain dan alam sebagai penopang kehidupan. Tanpa

alam kita tidak bisa hidup, tapi alam bisa hidup dan terus

tumbuh tanpa manusia. Adapun pembiasaan yang dilakukan

Lembaga sekolah untuk tetap menjaga dan melestarikan alam

yaitu dengan mengadakan jadwal piket dan kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah. Kemudian menanam dan

menyiram tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah.

Kenapa manusia juga harus berkahlak kepada alam

karena: Manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;

Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dan

melestarikan alam; Allah memerintahkah manusia untuk

mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari alam.

43
Kristiya Septian Putra, Implementasi Pendidikan Agama Islam Melalui BUdaya Religius di
Sekolah, Jurnal Pendidikan 3, no. 2(November 2015), 26

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis Penelitian

Pendekatan penlitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian dan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid dan

dapat dipercaya dengan tujuan untuk menemukan, membuktikan dan

mengembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat memahami, memecahkan,

dan mengatasi masalah.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy J. Moleong

menyatakan bahwasanya metodologi kualitatuf sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.44

Pada umumnya pula penelitian kualitatif deskriptif berupaya keras agar

pembahasannya lebih cenderung kualitatif dari pada kuantitatif, dengan

mendekati makna dan ketajaman analisis-logis dan juga dengan cara menjauhi

statistik sejauh-jauhnya, makna kualitatif deksriptif diterima sebagai salah satu

tipe penelitian kualitatif.45 Penelitian yang bertujuan untuk memahami

fenomena tentang Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan

perilaku Akhlakul Karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.

44
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 4.
45
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
lainnya Edisi Kedua, (Surabaya: Prenada Media Group, 2015), 23.

58

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


59

Jenis penelitiannya yaitu penelitian studi kasus, yaitu peneliti melihat

secara langsung kelapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Dalam hal ini peneliti langsung melakukan penelitian di SMP Al-Hasan Panti

Jember.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut dilakukan

untuk memperoleh data. Adapun lokasi penelitian dilakukan di SMP Al-Hasan

Panti jember. Lembaga tersebut merupakan naungan pesantren, sebelumnya

sudah ada Mts Al-hasan.

Alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut adalah:

1. Tepat dilakukan penelitian disini karena di SMP Al-Hasan benar-benar

menggunakan kitab Duruusul Akhlak dalam pembelajarannya.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksudkan yaitu melaporkan jenis data dan

sumber data. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang diperoleh, siapa yang

menjadi informan atau subjek penelitian, data yang diperoleh sehingga

validitasnya dapat dijamin.46

Sumber data pada penelitian ini ada 2, yaitu data primer dan data

sekunder. Pemilihan sumber data menggunakan Teknik purposive, yaitu

Teknik pemilihan sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

46
Tim Penyusun, Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah(Jember: IAIN Jember Press, 2017), 47.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


60

Pertimbangan tertentu misalnya orang yang dianggap paling tahu apa yang

diharapkan oleh peneliti.47 Sumber data primer berupa informan terdiri dari:

1. Kepala sekolah : Abdul Mukid, S.Pd.

2. Waka Kurikulum : Sugeng Pranoto, S.Pd.

3. Guru Pembelajaran : Raudatul Jannah S.Pd.

: Iwan Dahlan

: Hikmatus Sa’diyah

4. TU : Wahyudi S

5. Siswa:

a. Widia Triananda

b. Ahmad Zainul

c. Dhiva Octavia Ramadhani

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh

secara tidak langsung yaitu dokumentasi dan kepustakaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan Langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.48 Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu

menggunakan instrumen penelitian. Metode dalam mengumpulkan data adalah

menggunakan Teknik kondisi yang alami, sumber data primer, dan lebih

banyak pada Teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu:

47
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuanlitatif Dan R & D(Bandung: Alfabeta, 2018), 216.
48
Sugiono, 224.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


61

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Obervasi

merupakan Teknik yang bisa dihunakan dalam pengumpulan data

penelitian kualitatif disamping atau untuk melengkapi wawancara.49

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi untuk mengamati

langsung apa yang terjadi dilapangan untuk memperoleh data. Peneliti

mengobsevasi pembelajaran kitab Duruusul Akhlak yang mana nantinya

akan berdampak kepada akhlakul karimah siswa.

Metode observasi yang digunakan untuk memperoleh data diantaranya:

a. Situasi Sekolah Menengah Pertama Al-hasan dan kondisi objek yang

diteliti untuk mendapatkan data yang valid. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan siswa SMP Al-hasan dalam menumbuhkan dan membentuk

akhlakul karimah.

b. Kitab Duruusul Akhlak yang menjadi pedoman atau acuean dalam

pembelajaran

c. Metode yang dipakai dalam pembelajaran kitab Durusuul Akhlak

yaitu, bandongan, tanya jawab, ceramah, dan pemberian tugas

d. Evaluasi menggunakan ulangan harian setiap 2 kali pertemuan

e. Memperoleh gambaran aktivitas pelaksanaan pembelajaran Kitab

Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan perilaku akhakul karimah di

49
Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya,
(Malang: Bayu Media Publishing, 2013), 210.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


62

SMP Al-Hasan Panti Jember dan Letak geografis atau Lokasi tempat

yang akan diteliti yaitu SMP Al-Hasan Panti Jember.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai Teknik pengumpulan data oleh

peneliti dengan melalui dialog atau tanya jawab yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dan informan wawancara.50

Teknik wawancara terdiri dari tiga jenis, yaitu wawancara terstruktur, tidak

terstruktur dan semi struktur.51 Dapat pula dikatakan bahwa wawancara

merupakan percakapan tatap ,uka antara pewawancara dengan sumber

informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang situasi objek

yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.52

Data yang diperoleh peneliti kepada terwawancara mengenai

Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam Menumbuhkan Perilaku

Akhlakul Karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember, diantaranya:

a. Pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam

menumbuhkan Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti

Jember

b. Pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan akhlakul

karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember

50
Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif(Jember: STAIN Jember Press, 2013), 186.
51
Sugiono, “Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, R&D” (Bandung:
Alfabeta, cetakan terbaru 2018), 197.
52
A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. (Jakarta:
Prenade Media, 2019), 372.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


63

3. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. 53Didalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian.

Adapun data yang diperoleh dengan metode dokumentasi yaitu:

a. Profil dan Sejarah SMP Al-Hasan Panti Jember

b. Visi dan Misi SMP Al-Hasan Panti Jember

c. Struktur Organisasi SMP Al-Hasan Panti Jember

d. Dokumentasi kegiatan belajar siswa dikelas dan kegiatan-kegiatan yang

dapat menumbuhkan perilaku akhlakul karimah siswa.

e. Dokumen lain yang relevan dari berbagai sumber yang diakui

validitasnya guna memperkuat analisis objek pembahasan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan harus secara terus menerus agar diperoleh

data yang diinginkan. Ketika awal melakukan penelitian itu sudah melakukan

analisis seperti terhadap jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti dan sebagainya. Analisis data yaitu proses mencari dan Menyusun

secara sistemastis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan

53
Sugiono, “Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, R&D” (Bandung:
Alfabeta, cetakan terbaru 2018), 240.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


64

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, Menyusun ke dalam pola,

memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.54

Maka Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis dalam

penelitian ini menggunakan analysis interactive Model dari Miles dan

Huberman dan johnny Saldana yang terdiri dari:

1. Kondensasi Data

Miles dan Hubermen dan Johnny Saldana menyebut bahwa “Data

condensation refers to the process of selecting data, focusing, simplifying,

abstracting, and transforming the data that appear in written-up field

notes or transcriptions”.55 Dalam kondensasi data merujuk kepada proses

menyeleksi, menfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan

mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun

transkip dalam penelitian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Merupakan sebuah pengorganisasian, penyatuan, dan informasi yang

disimpulkan. Penyajian data juga dapat membantu dalam memahami

konteks penelitian karena melakukan analisis yang lebih mendalam.

54
Sugiono, “Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, R&D” (Bandung:
Alfabeta, cetakan terbaru 2016), 244.
55
Matthew B. Miles, Michael Huberman dan Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis Edition
3, (London: sage, 2014), 12.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


65

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi (Conclusing drawing)

Penarikan kesimpulan meru[akan bagian dari suatu kegiatan

konfigurasi yang utuh. Penarikan kesimpulan dilakukan dari awal peneliti

mengumpulkan data. Kesimpulan pada penelitian yang akhirnya

disimpulkan keseluruhan data yang diperoleh peneliti.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data atau validitas data merupakan pembuktian bahwa apa

yang didapat peneliti sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Untuk

menguji keabsahan data dalam penelitian menggunakan Triangulasi Teknik,

antara lain:

a. Triangulasi Sumber

Yaitu dimana peneliti berupaya untuk mengecek keabsahan data

yang didapatkan dari salah satu sumber dengan sumber yang lain untuk
56
mendapatkan data yang sama dari sumber yang berbeda. Teknik

triangulasi sumber yang dilakukan peneliti yaitu membandingkan data

yang diperoleh dari beberapa sumber dengan metode yang sama yakni

wawancara.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi Teknik bertujuan untuk menguji kreadibilitas data

dengan cara melakukan pengecekan data yang sama dengan Teknik yang

berbeda.57 Misalnya data yang diperoleh peneliti dalam wawancara,

kemudia di cek lagi dengan obsevasi ke lapangan, dokumentasi maupun


56
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D (Bandung:
Alfabeta, cetakan terbaru 2018), 336.
57
Sugiono, 337.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


66

kuisioner. Sehingga dapat memperoleh data yang dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

G. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini menguraikan pelaksaan

peneliti yang dilakukan, mulai dari penelitian terdahulu, pengembangan

desain, penelitian sebenarnya dan sampai pada penulisan laporan.58

dibagi menjadi tiga, yaitu pra lapangan, tahap pelaksanaan, dan tahap

pelaporan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Yaitu tahap yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakana,

a) Menyusun rencana penelitian

Rancangan penelitian ini adalah latar belakang masalah dan

alasan pelaksanaan penelitian, pemilihan lokasi, penentuan jadwal tim

penyusun, penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan

prosedur analisis data, dan rancangan pengecekan keabsahan data.

b) Studi Eksplorasi

Studi eksplorasi merupakan kunjungan ke lokasi penelitian

sebelum penelitian dilaksanakan, dengan tujuan untuk mengetahui

lokasi Lembaga yang akan diteliti.

c) Perizinan

Penelitian ini dilakukan di luar kampus dan dilakukan di lemga

pemerinyahan oleh karena itu memerlukan izin dan prosedur, yaitu

58
Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2020), 48.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


67

permintaan surat pengantar permohonan penelitian dari Institit Agama

Islam Negeri (IAIN) Jember yang diajukan kepada SMP Al-Hasan

Panti Jember.

d) Penyusunan instrument penelitian

Meliputi penyunan daftar pertanyaan yang akan diajukan atau

dipertanyakan dengan wawncara, lembar observasi, dan dokumentasi

yang diperlukan.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan ada kegiatan yang dilakukan antara lain:

a) Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan jadwal yang telah

ditentukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

b) Pengolahan data

Pengolahan data dari hasil pengumpulan data dalam penelitian

dimaksudkan untuk mempermudah dalam menganalisis data.

c) Analisis data

Setelah semua kegiatan diatas dilakukan, maka dapat dilakukan

analisis dengan Teknik analisis kualitatif. Mengemukakan data hasil

analisis dalam paparan data dan temuan penelitian.

3. Tahap pelaporan

Tahap pelaporan atau pasca penelitian adalah penyusunan hasil

penelitian dalam bentuk skripsi sesuai dengan pedoman yang berlaku pada

program Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

Sekolah menengah pertama (SMP) Al-Hasan Panti Jember

SMP Al-Hasan merupakan Lembaga Pendidikan yang berada di

naungan pesantren yang bercirikan Islam ini dalam pembelajarannya

mungkin berbeda dengan yang lainnya atau memiliki keistimewaan, yakni

adanya pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak. Kitab ini merupakan kitab yang

membahas tentang akhlak dan masih sedikit Lembaga yang mempelajarinya.

Kitab ini berasal dari jawa timur yaitu kota surabaya oleh Al-Hafidz bin

Husnul Mas’udi. Akhlak merupakan pondasi hubungan baik antara hamba dan

Allah swt. Akhlak mulia tidak lahir berdasarkan keturunan atau terjadi secara

tiba-tiba. Akan tetapi membutuhkan proses panjang, yakni melalui pendidikan

akhlak.59

Penanaman Akhlakul Karimah sangat urgen ditanamkan sejak dini,

dalam kehidupan sehari-hari. Anak sebagai penerus bangsa harus mendapat

perhatian serius dari orangtua masyarakat maupun sekolah terutama dalam

berperilaku. Guru memberi peranan penting yakni bertanggung jawab

mengarahkan peserta didik dalam penguasaan ilmu dan memberi suri teladan

yang baik yang terencana dan berkesinambungan. Dari hal-hal kecil saja di

sekolah, seperti adab berbicara kepada yang lebih tua, cara menghormati guru,

bersikap sopan, adab berpakaian di sekolah dan lain-lain.

59
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani, 2004), 1.

68

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


69

Untuk itu penanaman akhlak di sekolah perlu ditingkatkan, seperti

yang sudah dilakukan di SMP Al-Hasan yang berada di naungan pesantren.

Dengan juga latar belakang siswa di SMP Al-Hasan juga datang dari berbagai

kalangan, ada yang sudah dari kecil berada dalam lingkungan pesantren dan

dari lingkungan sekolah atau umum. Dan pembelajaran kitab penting

dilakukan dimana pada masa SMP masih tahap awal pengenalan untuk

mempelajarinya. Melalui pembelajaran kajian kitab Duruusul Akhlak. Hal ini

penting di terapkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Pembelajaran kitab sendiri perlu dilakukan atau diterapkan untuk

perkembangan dari sistem Pendidikan.

SMP Al-Hasan sendiri di bawah naungan pesantren, jadi bukan hanya

fokus pada pelajaran umum saja, sekaligus diniyah. Dan yang mengajar pun

kebanyakan ustad-ustad. Kitab Duruusul Akhlak sendiri masih minim

Lembaga yang menggunakan untuk dikaji atau untuk pembelajaran bagi

siswa. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji pembelajaran menggunakan

kitab Duruusul Akhlak yang memang masih belum banyak di pakai atau di

pelajari. Materi dalam kitab Duruusul Akhlak pun berbagai macam, tidak

hanya berfokus pada satu fokus saja contoh kitab akhlakul libanat yang disitu

membahas tentang perempuan, kitab Duruusul Akhlak ini mencakup

semuanya bagaimana kita dalam berakhlak dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam lingkup keluarga, masyarakat maupaun dilembaga sekolah atau

pesantren.60

60
Raudhatul Jannah diwawancara oleh peneliti, Jember 28 September 2020.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


70

Menumbuhkan perilaku akhlakul karimah peserta didik melalui

pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam kesehariannya di sekolah, bentuk

perilaku akhakul karimah seperti menerapkan 5S yaitu senyum, salam, sapa,

sopan & santun, pelaksanaan sholat berjamaah, membaca doa sebelum dan

sesudah pembelajaran, pembacaan juz amma sebelum melakukan

pembelajaran, membaca asmaul husna , berjabat tangan dan mengucap salam,

Dan juga menjaga alam yaitu dengan kebersihan lingkungan sekolah. Dan

materi pembelajaran kitab durusul aklak tidak dengan metode yang monoton

saja tetapi lebih beragam sehingga peserta didik lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran.

Kajian kitab yang ada di SMP Al-Hasan dijadikan pijakan dari

berbagai permasalahan yang ada untuk memberi pengajaran kepada para

pelajar. Dengan itu di harap dapat meningkatkan akhlakul karimah siswa.

Disana juga ada Mts Al-Hasan, di Mts sudah jelas bagaimana kegiatan atau

program keagamaan yang begitu banyak. SMP Al-Hasan sendiri yaitu juga

memperhatikan pendidikan khususnya pendidikan akhlak bagi siswa untuk

menjadi pedoman siswa dalam bertingkah laku.

1. Profil SMP Al-Hasan Panti Jember

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Hasan Panti Jember adalah

salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok

Pesantren Al-Hasan 1 yang didirikan langsung oleh salah satu putra

pengusuh Pondok Pesantren Al-Hasan Gus Misbahul Choiri Ali pada tahun

2015. Bermula ketika Gus Misbah mempunyai inisiatif agar siswa-siswa

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


71

yang juga berstatus santri tidak terlalu jauh menempuh jarak sekolah formal

yang berada di yayasan Al-Hasan II. Yang semula menggunakan

transportasi bus mini untuk mengantarkan setiap hari. Selain itu juga

menjadikan sekolah SMP Al-Hasan lembaga pendidikan formal yang

mewajibkan siswa-siswinya tinggal di asrama pesantren.

a. Identitas sekolah

1) Nama Sekolah :SMP Al-Hasan

2) NPSN :69934290

3) Alamat Lengkap :JL. Teropong Bintang No. 2 & 3 RT 006 RW 004

Kelurahan Kemiri Desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember

68153 Provinsi Jawa Timur

4) Status Sekolah :Swasta

5) Tahun Berdiri :09 September 2015

6) Posisi Geografis:-8.1921765

113.737312

2. Visi dan Misi SMP Al-Hasan Panti Jember

a. Visi SMP Al-Hasan Panti Jember

“Mencetak insan religius yang cerdas, bermoral, berkarakter, mandiri,

dan kompetitif”

Indikator:

1. unggul dalam perolehan NUN

2. Unggul ilmu pengetahuan dan keterampilan

3. Unggul dalam prestasi bidang Agama

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


72

4. Serta bermutu dibidang IPTEK maupun IMTAQ.

b. Misi SMP Al-Hasan Panti Jember

1. Menyiapkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, berbudi luhur, dan berakhlakul karimah

2. Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam

3. Mendidik siswa agar memiliki kemantapan aqidah, kedalaman

spiritual, keluhuran budi pekerti, serta memiliki keterampilan

4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga

6. setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi

yang dimiliki Menerapkan manajemen pelayanan yang bermutu.

c. Tujuan

1. Meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap anak didik yang

nantinya bisa sebagai bekal anak didik dikemudian hari

2. Mrenyiapkan tenaga terampil dan profesional

3. Memberikan kesempatan kepada tenaga pengajar profesional untuk

mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dan teknologi tepat

guna.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


73

3. Struktur Organisasi

Tabel 4.1

Struktur dan Jabatan Fungsional guru


SMP Al-Hasan Panti jember

PENGASUH PP. AK-HASAN 01

KH. ABDUL HAQ MUZAMMIL HASBA

KETUA YAYASAN SMP AL-HASAN 01


GUS MISBAHUL CHOIRI ALI

KEPALA MD AL-HASAN 01
LORA FAHRUDIN ALI RAHBINI

KEPALA SEKOLAH
ABDUL MUKID, S.Pd

WAKA KESISWAAN WAKA KURIKULUM


ACHMAD FAIZ ALI, S.Pd.I SUGENG PRANOTO, S.Pd

ADMINISTRASI OPERATOR WALI KELAS VII WALI KELAS VIII WALI KELAS IX
LAILATUL M SAMSUL A, S,Pd ERVIN R. W, S.Pd ANISA, S.Pd FARIDA SH,S.Pd

GURU MAPEL GURU MAPEL TU GURU MAPEL


M. FUAD S IWAN DAHLAN WAHYUDI S ABDUL KARIM

OSIS SMP AL-


HASAN

SISWA-SISWI SMP AL-


HASAN

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


74

4. Sarana dan Prasarana SMP Al-Hasan Panti Jember

Guna kelancaran dlam proses kegiatan belajar mengajar dan

terlaksananya program-program yang diterapkan perlu adanya penyediaan

fasilitas yang memadai dan mendukung agar menghasilkan pesert didik

yang berkualitas serta berprestasi, sarana dan fasilitas yang mendukung

dalam terlaksananya kegiatan serta program-program yang diterapkan

yaitu, kelas sebagai proses internalisasi nilai pada pembelajaran, musholla

sebagai tempat ibadah. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Al-

Hasan Panti Jember dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Sarana dan prasarana SMP Al-Hasan Panti Jember Tahun Pelajaran

2020/2021

No Nama Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang belajar atau kelas 3 Baik

2 Ruang kepala sekolah 1 Baik

3 Ruang guru 1 Baik

4 Ruang bimbingan konseling 1 Baik

5 Ruang aula 1 Baik

6 Ruang TU dan kurikulum 1 Baik

7 Ruang UKS atau PMR 1 Baik

8 Ruang OSIS 1 Baik

9 Ruang ganti baju 2 Baik

10 Musholla 2 Baik

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


75

11 Perpustakaan 1 Baik

12 Laboratorium IPA 1 Baik

13 Laboratorium komputer 1 Baik

14 Koperasi sekolah 1 Baik

15 Kantin 1 Baik

16 Halaman upacara 1 Baik

17 Toilet guru atau karyawan 2 Baik

18 Toilet siswa 4 Baik

19 Tempat parkir 2 Baik

20 Gudang 1 Baik

B. Penyajian Data dan Analisis

Penyajian data berisi hasil penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak dalam Menumbuhkan Perilaku Akhlakul

Karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.” Dengan Teknik pengumpulan data

yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang

diperoleh sesuai dengan fokus yang telah di tetapkan yaitu: 1. Bagaimana

pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan

Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember; 2. Bagaimana

Pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan Akhlakul Karimah

siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember.. Penelitian yang dilakukan di SMP Al-

Hasan Panti Jember menggunakan Teknik wawancara terstruktur, obsevasi dan

dokumentasi Datanya sebagai berikut:

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


76

1. Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

Kitab Duruusul Akhlak kitab yang mempelajari bagaimana seharusnya kita

berakhlak atau berperilaku bertatakrama dalam kehidupan, baik dalam

lingkungan keluarga masyarakat maupun sekolah. Bagaimana kita berkahlak

kepada Allah dan kepada sesama manusia, Sudah dijelaskan tatakrama, di

SMP yang masih awal pembelajaran jadi memamg sangat diperlukan untuk

membentuk perilaku akhlakul karimah siswa. Semuanya sudah diatur dalam

kitab ini. Dalam kitab ini meliputi tujuan pembelajaran, terus metode dalam

pembelajaran dan evaluasi.61

a. Tujuan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

Pembelajaran kitab Duruusul Akhlak di SMP Al-Hasan merupakan

pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 2 dan kelas 3. SMP Al-Hasan

terdiri dari latar belakang siswa yang beragam. Sehubungan dengan

pelaksanaan pembelajaran ini, peneliti melakukan wawancara Bersama

dengan Ibu Raudatul Jannah S,Pd. Selaku guru mata pelajaran tentang

tujuan dilaksanakan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak:

“Tujuan diadakannya pembelajaran ini adalah untuk


membentuk akhlak yang baik dan mulia pada semua manusia
baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga setelah
mempelajari kitab ini diharapkan dapat mengamalkan apa yang
telah diajarkan pada setiap bab-bab dalam kitab ini”62

Diperkuat penjelasan Sugeng Pranoto selaku waka kurikulum :


“Tujuan pengajaran kitab Duruusul Akhlak ini yaitu agar anak
atau siswa bisa lebih memahami dirinya sendiri. Bisa berbaur

61
Abdul Mukid, diwawancara oleh penulis, Jember,
62
Raudatul Jannah, diwawancara oleh penulis, Jember, Rabu 5 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


77

dengan lingkungannya baik dilingkungan pesantren maupun di


luar pesantren. Akhlak dalam menuntut ilmu juga sangat
ditekankan. Al-ghazali mengatakan bahwa metode dalam
mendidik anak yaitu dengan memberikan pengajaran langsung
atau contoh, pembiasaan dan pelatihan dan juga nasehat dalam
membina akhlak siswa sesuai dengan agama Islam. “63

Dari penuturan diatas, jelas tujuan dari pembelajaran kitab

Duruusul Akhlak yaitu untuk membentuk akhlakul karimah dari para

siswa. Dalam menuntut ilmu agara mereka mengamalkan apa yang telah

dipelajarinya. Memiliki ilmu yang bermanfaat bagi sekitarnya dan

menjadi orang yang berguna.

b. Metode Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak di SMP Al-Hasan Panti

Jember.

Dalam pembelajaran tak luput dari metode . Metode dilakukan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Metode penting dilakukan agara para

siswa tidak bosan saat proses belajar berlangsung, jadi guru tidak terpaku

hanya dengan satu metode saja tetapi bervariasi atau beragam agar siswa

tidak jenuh saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.

Dengan beragamnya metode siswa akan lebih cepat dapat memahami

pelajaran. Berikut paparan oleh Ibu Raudatul Jannah, S.Pd. sebagai

berikut:

Metode yang saya gunakan Ketika mengajar kitab diantaranya


adalah, pertama para siswa diharuskan untuk menulis sendiri
(mengartikan makna kitab pada bab yang sedang dipelajari)
tujuannya agar membiasakan mereka untuk terbiasa dan suka
menulis makna kitab, kedua metode ceramah tujuannya agar
mereka lebih mudah paham tentang apa yang sedang dipelajari,

63
Sugeng Pranoto, diwawancara oleh peneliti, Jember rabu 07 April 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


78

kemudia metode tanya jawab tujuannya adalah untuk


mengevaluasi apakah materi yang telah saya ajarkan benar-
benar telah dipahami oleh mereka. Selain itu juga untuk
mengukur kecerdasan , dan ketepatan mereka dalam menjawab
pertanyaan. Selain itu ada kalanya saya menggunakan metode
presentasi maju ke depan untuk menjelaskan materi yang sudah
di pelajari tujuannya untuk memperkuat pemahaman mereka
pada materi dan juga melatih agar mereka berani atau percaya
diri tampil di depan dengan menjelaskan materi.64

Pemaparan oleh guru Hikmatus Sa’diyah tentang metode yang

digunakan dalam Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak …

“Dalam pembelajaran metode yang banyak di pakai saat


pembelajaran yaitu bandongan Ketika guru disitu membaca dan
menjelaskan isi kitab, sementara anak-anak mendengarkan,
memberi makna, dan menerima penjelasan, kemudian juga
dengan tanya jawab, dan juga ceramah saat menjelaskan”65

“Kalau yang saya lihat selama ini ibu raudhah mengajar


dengan, yang pertama metode cemarah pastinya, kan pertama
anak-anak menulis dan mengartikan, arabnya kan ditulis kan
ada artinya nnti artinya sguru yang mendekte kan ini belum ada
artinya jadi itu mengartikan sendiri menggunakan Bahasa
Indonesia, setelah ditulis kan pastinya dijelaskan itu pake
metode ceramah. Kan kalau tidak di dekte Cuma di baca kan
anak-anak pasif, kurang. ”
Diperkuat penuturan Ibu Raudatul Jannah S,Pd selaku guru Mata

pelajaran Kitab Duruusul Akhlak yaitu:

“Metode yang saya pakai saat pembelajaran yaitu bandongan


jadi saya itu membaca dan menjelaskan isi kitab, sementara
siswa mendengarkan, memberi makna, dan menerima
penjelasan, kemudian juga dengan tanya jawab, dan juga
ceramah saat menjelaskan”66
Lebih jelas lagi guru pembelajaran kitab Hikmatus Sa’diyah menyatakan:

64
Raudatul Jannah, diwawancara oleh penulis, Jember, Rabu 5 mei 2021
65
Hikmatus Sa’diyah, diwawancara oleh peneliti, Jember Selasa 4 Mei 2021
66
Raudatul Jannah, diwawancara oleh peneliti, Jember Rabu 5 April 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


79

“ketika pembelajaran Kitab menggunakan metode tanya jawab


pastinya ya, jadi Ketika saya ceramah atau menjelaskan kan
nantinya ada timbal balik dari siswa, contohnya akhlak guru
terhadap sesama bagaimana, akhlak baik bagaimana?, jadi
langsung di tunjukkan ke siswanya”67
Sedangkan menurut Ustad Sundari selaku waka kurikulum menyatakan

bahwa:

“Biasanya dalam mengajar saya menggunakan metode


presentasi, jadi setelah kitab dituis di papan tulis, per bab gitu
siswa disuruh mengartikan sendiri seperti yang dicontohkan
guru. Kemudian siswa maju untuk presentasi, ini kitab kan
menggunakan arti atau terjemah Bahasa madura, siswa maju
mempresentasikan dalam Bahasa Indonesia”
Selanjutnya di tambahi oleh Ibu Raudatul Jannah, S.Pd yang

menyatakan bahwasanya:

“yang ketiga yaitu metode presentasi, kan kemarin sempat


sudah menulis, artinya juga kenapa kok menulis, karena kan
kalua santri identic dengan mengartikan kitab, jadi setidaknya
harus menulis kitab. Tidak langsung instan artinya saja.
Arabnya juga di tulis juga. Setelah ditulis artinya menggunakan
Bahasa madura anak-anak tak suruh mengartikan sendiri
seperti saya. Nanti siswa saya suruh maju, baca di depan, siswa
itu sudah mengerjakan atau bagaimana kan ini Bahasa madura,
translate ke Bahasa indonesianya bagaimana, seperti itu. Jadi
maju ke depan.”68
Kemudian menurut guru pembelajaran kitab Bapak Iwan Dahlan

menyatakan bahwa:

“Dalam pembelajaran kitab, metode yang paling banyak


digunakan itu ceramah, setelah itu baru siswa di beri tugas ”69

Dari hasil wawancara di atas banyak sekali metode yang dipakai

dalam pembelajaran kitab Duruusul Akhlak. Yaitu metode bandongan,

67
Hikmatus Sa’diyah, diwawancara oleh peneliti, Jember Selasa 4 Mei 2021
68
Raudatul Jannah, diwawancara oleh peneliti, Jember Rabu 5 April 2021
69
Iwan Dahlan, diwawancara oleh peneliti, Jember Kamis 6 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


80

tanya jawab, ceramah, dan pemberian tugas. Hal ini diperkuat dengan

adanya obsevasi yang dilakukukan oleh peneliti yang mengawasi dan

melihat langsung kondisi di lapangan serta melihat langsung proses

pelaksanaan pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak yang mana disitu

memang menggunkan metode-metode yang telah dipaparkan di atas, yaitu

menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, metode bandongan,

presentasi dan pemberian tugas. Disitu yang peneliti lihat siswa sangat

aktif dalam pembelajaran.70

c. Evaluasi

Evalusi pembelajaran yaitu untuk mengukur tingkat keberhasilan

dari tujuan pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas evaluasi

dimaksudkan untuk memeriksa kinerja strategi atau metode pembelajaran

secara menyeluruh.

Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program Pendidikan

mulai perencanaan suatu substansi Pendidikan termasuk kurikulum dan

penilaian (asesmen) serta pelaksanannya, pengadaan dan peningkatan

kemampuan pendidik, manajemen Pendidikan, dan reformasi Pendidikan

secara keseluruhan.

Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak ini

sebagaimana keterangan dari Ibu Raudatul Jannah S,Pd. menyatakan

Bahwa:

“Untuk mengukur hasil dari pembelajaran, setiap 2 atau 3 bab


sekali saya melakukan evaluasi dengan memberi mereka tugas

70
Obsevasi di SMP Al-Hasan Panti Jember, 5 April 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


81

Ulangan Harian, sehingga hasil pembelajaran mereka bisa


dilihat dari nilai yang mereka capai, apakah nilai mereka sudah
tuntas atau belum tuntas dengan KKM, nanti akan diketahui
lewat Ulangan Harian tersebut.71

Diperkuat oleh pernyataan Ustad Sundari menyatakan bahwa:

“Yang dilakukan Ketika evaluasi pembelajaran Kitab Duruusul


Akhlak di SMP Al-Hasan yaitu, ulangan harian, siswa disuruh
membaca satu-persatu dan evaluasi tingkah laku mereka”72

Dari hasil wawancara di atas evalusasi yang digunakan saat

pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak di SMP Al-Hasan panti adalah

mengadakan Ulangan Harian. Ulangan Harian Yaitu dilakukan setelah

menerangkan dua atau tiga bab di setiap dua sampa tiga kali pertemuan

setelah melakukan pembelajaran. Evaluasi seperti ini bisa menggugah

siswa untuk selalu memperhatiakn saat guru sedang menjelasakn

pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak di dalam kelas.

Berikut hasil dokumentasi yang diperoleh oleh peneliti Ketika

pelaksanaan kegiatan pelaksanaan pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

di SMP Al-Hasan Panti Jember.73

71
Raudatul Jannah, diwawancara oleh penulis, Jember, Rabu 5 Mei 2021
72
Sundari, diwawancara oleh penulis, Jember Selasa 4 Mei 2021
73
SMP Al-Hasan Panti Jember, “Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak,” 5 April
2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


82

Gambar 4.1
Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak

2. Menumbuhkan akhlakul karimah melalui Pembelajaran Kitab Duruusul

Akhlak

Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak sangat penting dilakukan

karena setelah mempelajari kitab ini setidaknya siswa di SMP Al-Hasan

mereka sudah bisa mengamalkan akhlak baik di lingkungan pondok dan

sekolah. Pada kyai, nyai, guru dan ustad ustadzah yang mengajar di pondok

dan di sekolah SMP. Dalam menumbuhkan perilaku akhlakul karimaah

tentunya ada kegiatan atau pembiasaan yang dilakukan di sekolah terkait

akhlak. Ada 3 pembahasan yang pertama Akhlak terhadap Allah; akhlak

terhadap sesame; dan akhlak terhadap lingkungan.

a. Akhlak Terhadap Allah (Pembiasaan ibadah)

Dalam pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak yang mana di

dalam kitab membahas banyak bab. Kita dimanapun pasti akan

berhadap dengan akhlak terhadap Allah, ya kita sebagai manusia tugas

utama yaitu untuk beriman dan beribada kepada Sang Pencipta. Di

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


83

dalam Lembaga Pendidikan ada banyak cara yang dilakukan atau

kegiatan yang itu berhubungan dengan Akhlak terhadap Allah.

Pembiasaan yang dilakukan sehingga menumbuhkan perilaku akhlakul

karimah dari siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember. Berikut pemaparan

dari Ibu Raudatul Jannah S,Pd. selaku guru mata pelajaran Kitab

Duruusul Akhlak mengatakan bahwa:

“Anak-anak sebelum berangkat ke sekolah dianjurkan untuk


shalat dhuha, sebelum masuk kelas berbaris di halaman sekolah
untuk membaca do’a, juz amma dan asmaul husna, dan
berhubung sekolahnya full day maka Ketika terdengar suara
adzan dhuhur mereka diajak untuk shalat dhuhur secara
berjamah”74

Membiasakan Shalat dhuha dalam menumbuhkan perilaku

akhlakul karimah dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ini pasti

akan terbentuk akhlakul karimah dari siswa. Di perkuat oleh Ustad

Sundari terkait akhlak terhadap Allah menyatakan bahwa:

“Akhlak kepada Allah ya disini dilakukan pembiasaan shalat


dhuha yang mengarah pada kegiatan keagaamaan”75
Tujuan dilaksanakannya shalat dhuha yaitu agar mengantisipasi

kenalakan siswa dalam beribadah. Banyak siswa kadang bermalas-

masalan saat menjelang masuk sekolah. Juga untuk menentramkan hati

dan juga pikiran sebelum mereka melaksanakan pembelajaran di dalam

kelas. Kenapa dilaksanakan shalat dhuha, agar para siswa berlatih

disiplin, dan tepat waktu dalam beribadah, juga melatih kefokusan.

Selain shalat dhuha juga dilaksanakan shalat berjamaah dhuhur dan

74
Raudatul Jannah, diwawancara oleh penulis, Jember, Rabu 5 Mei 2021
75
Sundari, diwawancara oleh penulis, Jember Selasa 4 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


84

asyar. Dengan ini siswa akan terbiasa melakukan perintah Allah tidak

hanya disekolah namun juga di luar sekolah yang nantinya akan di

aplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Peneliti juga mengajukan pertanyaan yang sama pada siswi

Widia Triananda menambahkan bahwa:

“yakni dengan berdzikir kepada Allah, mentaati perintah Allah,


dan dengan cara membaca firman-firman Allah yaitu asmaul
husna dan Al-Qur’an” 76
Hal ini juga diperkuat oleh penuturan siswa Ahmad Zainul

yang menyatakan bahwa:

“Kami melakukan kegiatan disekolah dengan membaca asmaul


husna, kemuda juz amma dan membaca Al-Qur’an yakni
Ketika sebelum pelajaran, dan diadakannya shalat asyar
berjamaah. ”77
Dari wawancara diatas kegiatan membaca asmaul husna, juz

amma itu dilakukan setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar

mengajar, pembacaannya juga dibarengi dengan pembacaan doa

sebelum belajar. Dari pembiasaan itu dapat menumbuhkan perilaku

akhlakul karimah di dalam diri siswa. Senantiasa disiplin dan

bertanggung jawab.

b. Akhlak Terhadap Sesama (Pembiasaan Perilaku)

Dalam membangun akhlakul karimah tentunya harus ada

keteladan dari seorang guru kepada muridnya. Kadang siswa-siswa itu

meniru atau melakukan apa yang gurunya lakukan. Jadi guru harus

76
Widia Triananda, diwawancara oleh penulis, Jember Kamis 6 Mei 2021
77
Ahmad Zainul, diwawancara oleh peneliti, Jember Kamis 6 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


85

memberikan teladan kepada muridnya, sebelum memulai pembelajaran

pasti saat guru masuk dalam kelas harus mengucap salam dan dengan

wajah yang ceria.

Dalam pembelajaran tentunya saat guru menjelaskan materi

tentang sopan santun menggunakan Bahasa yang santun agar siswa

juga mudah memahami apa yan dipelajarinya, dan sikap guru terhadap

siswanya, terhadap sesame guru di sekolah semua itu menjadi teladan

bagi siswa. Berikut hasil wawancara terhadap Ibu Raudatul Jannah

selaku guru mata Pelajaran Kitab Duruusul Akhlak.

“Siswa di ajarkan untuk sesalu menghargai terhadap sesama,


bersikap patuh terhadap kedua orangtua dan guru, kemudian
juga tidak boleh ada yang Namanya pembullyan karena itu
sudah termasuk tidak menghargai terhadao sesame teman, ke
semuanya harus bersikap baik seperti itu.”
Kemudian lebih lanjut peneliti mengajukan pertanyaan

terhadap salah satu siswi Widia Triananda yang mengatakan bahwa:

“Akhlak terhadap sesama yaitu saling tolong menolong


terhadap sesama, saling mengasihi terhadap sesama, dan juga
saling memberi dan masih banyak lagi”78
Hal ini juga diperkuat oleh penuturan siswa Ahmad Zainul

yang menyatakan bahwa:

“Yakni dengan kita saling menghormati terhadap guru


menghargai sesame teman dan saling bertegur sapa Ketika
bertemu.”79

78
Widia Triananda, diwawancara oleh penulis, Jember Kamis 6 Mei 2021
79
Ahmad Zainul, diwawancara oleh peneliti, Jember Kamis 6 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


86

Dari hasil wawancara di atas yaitu membudayakan sikap sopan

santun terhadap sesama baik kepada orang tua, guru maupun kepada

teman. Jadi di dalam Lembaga taka sing lagi dengan kata 5S itu untuk

membiasakan siswa agar hormat terhadap yang lebih tua dan

menghargai terhadap yang lebih muda.

c. Akhlak terhadap lingkungan (pembiasaan lingkungan)

Menumbuhkan perilaku akhlakul karimah di lingkungan SMP

Al-Hasan Panti Jember. Seperti di dalam kelas adanya jadwal piket

harian untuk siswa, kenapa itu dilakukan agar siswa terbiasa hidup

bersih. Akan sangat menyenangkan dan nyaman ketika kegiatan

belajar berlangsung suasana kelas atau keadaan kelas sudah dalam

keadaan bersih.

Kita sebagai makhluk hidup pastinya membutuhkan orang

lain dan alam sebagai penopang kehidupan. Tanpa alam kita tidak bisa

hidup, tapi alam bisa hidup dan terus tumbuh tanpa manusia. Adapun

pembiasaan yang dilakukan Lembaga sekolah untuk tetap menjaga dan

melestarikan alam yaitu dengan mengadakan jadwal piket dan kerja

bakti membersihkan lingkungan sekolah. Kemudian menanam dan

menyiram tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah.

Kenapa manusia juga harus berkahlak kepada alam karena:

Manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi; Allah

memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dan melestarikan alam;

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


87

Allah memerintahkah manusia untuk mengambil manfaat sebanyak-

banyaknya dari alam.

Kemudian lebih lanjut peneliti mengajukan pertanyaan

terhadap salah satu siswi Widia Triananda yang mengatakan bahwa:

“dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak


menyakiti hewan, dan tidak menebang pohon secara liar”80
Hal ini juga diperkuat oleh penuturan siswa Ahmad Zainul

yang menyatakan bahwa:

“Kita dengan mengadakannya kegiatan jadwal piket setiap


harinya, kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, dan
adanya peraturan tentang kedisiplinan dan tata tertib sekolahj
untuk membuang sampah ke tempatnya.”81

Kemudian pemaparan siswa Dhiva Octavia Ramadhani

mengatakan bahwa:

“Biasanya itu kerja bakti membersihkan halaman sekolah dan


juga jadwal piket di dalam kelas”82

Dalam membangun akhlakul karimah tidak hanya pemberian

materi di dalam kelas saja tetapi juga kegiatan-kegiatan di luar kelas

yang bisa menumbuhkan akhlakul karimah siswa. Seperti akhlak

terhadap lingkungan ini. Di dalam sekolah dibudayakan untuk selalu

membuang sampah pada tempatnya. Menjaga tanaman-tanaman yang

ada di lingkungan sekolah.

80
Widia Triananda, diwawancara oleh penulis, Jember Kamis 6 Mei 2021
81
Ahmad Zainul, diwawancara oleh peneliti, Jember Kamis 6 Mei 2021
82
Dhiva Octavia Ramadhani diwawancara oleh peneliti, Jember Kamis 6 Mei 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


88

Gambar 4.2
Pembacaan Juz Amma dan Asmaul Husna

Gambar 4.3
Akhlak terhadap sesama

Gambar 4.4 akhlak terhadap lingkungan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


89

Tabel 4.3
Hasil Temuan Penelitian

No Fokus Penelitian Temuan


1. Bagaimana 1) Tujuan : Tujuan pengajaran kitab
Pelaksanaan Duruusul Akhlak ini yaitu agar anak
Pembelajaran Kitab atau siswa bisa lebih memahami
Duruusul Akhlak dirinya sendiri. Bisa berbaur dengan
dalam menumbuhkan lingkungannya baik dilingkungan
perilaku akhlakul pesantren maupun di luar pesantren.
karimah di SMP Al- 2) Metode : metode yang digunakan
Hasan Panti Jember yaitu bandongan, ceramah, tanya
jawab, presentasi dan pemberian
tugas.
3) Evaluasi : biasanya diadakan ulangan
harian
2. Bagaimana Menumbuhkan perilaku akhlakul karimah
Pembelajaran Kitab dengan
Duruusul Akhlak 1) Akhlak terhadap Allah
dalam menumbuhkan  Shalat dhuha dan shalat dhuhur
perilaku akhlakul dan asyar berjamaah
karimah di SMP Al-  Membaca kitab Allah (Al-Qur’an,
Hasan Panti Jember. Asmaul Husna, dan Juz Amma)
Jadi disini siswa diajarkan
untuk tepat waktu dalam melakukan
ibadah agar senantianya taat kepada
Allah, kebersamaan Ketika
melakukan shalat. Dan juga melatih
kefokusan siswa dalam melaksanakan
ibadah agar nyaman dan tentram.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


90

Kemudian dalam pembacaan kitab


Allah, agar siswa terbiasa melafalkan
nama-nama Allah lebih memahami
dan menumbuhkann keicintaan
terhadap Allah.
2) Akhlak terhadap sesama
 Penerapan 5S (salam, sapa,
senyum, sopan dan santun)
berjabat tangan, mengucap
salamketika bertemu dengan
siapapun.
Disini siswa diajarkan untuk
berbuat baik kepada siapapun,
menghargai yang lebih muda dan
menghormati yang lebih tua
3) Akhlak terhadap Lingkungan
 Adanya jadwal piket,
 Gotong royong membersihkan
kelas
 Membuang sampah pada
tempatnya
Siswa dilatih untuk bersikap
gotong royong, menumbuhkan sikap
gotong royong kemudia untuk hidup
bersih serta rasa kepedulian menjaga
alam sekitar demi berlangsungnya
kehidupan, kalua bukan kita yang
menjaga, siapa lagi.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


91

C. Pembahasan Temuan

Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui obsevasi,

wawancara dan dokumentasi, kemudia disajikan dalam bentuk penyajian data.

Dari data-data tersebut dianalisis sesuai dengan focus penelitian yang ada

dalam penelitian ini. Pada bagian pembahasan temuan peneliti menguraikan

dan mebahasa keterkaitan data yang peneliti peroleh di lapangan dengan teori

yng telah di paparkan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh oleh

peneliti, makan dalam pembahasan temuan akan mendeskripsikan khusus

tentang “Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak Dalam menumbuhkan perilaku

Akhlakul Karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.” Berdasarkan pada fokus

penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapaun pembahasanny

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran kitab Duruusul Akhlak dalam menumbuhkan

Akhlakul Karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember

Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai

edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjafi antara guru dan

peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif di karenakan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

yan telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.83

a. Tujuan Pembelajaran

Dalam meningkatkan atau menumbuhkan perilaku akhlakul karimah

siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember, tujuan pembelajaran kitab

83
Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan, strategi belajar mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 28.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


92

tertuang dalam Peraturan pemerintah RI Nomor 55/2007 tentang

Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Pasal 22 ayat 1

“Pengajian kitab diselenggarakan dalam rangka mendalami


ajaran dan atau menjadi ahli ilmu Islam. Ini menunjukkan
bahwa pembelajaran atau pengajian kitab diselenggarakan
untuk mengkaji secara mendalam isi dan kandungan Al-Qur’an
dan Al-Hadits dengan pemahaman transformasi kitab kuning
sebagai bekal ahli ilmu agama.”84

b. Metode Pembelajaran

Dalam Pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak ada beberapa

metode yang dipakai sesuai penuturan guru dan juga siswa saat

diwawancara oleh peneliti, berikut beberapa metodenya:

1) Metode ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara

lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama ceramah guru

hendaknya menerangkan secara jelas seperti menggunakan bagan.

Komunikasi menjadi hal yang penting karena metode utamanya

yaitu dengan berbicara. Peran siswa yaitu mendengarkan dengan

teliti dan. mencatat pokok-pokok yang dikemukakan oleh guru di

depan kelas. Yaitu di dalam kelas saat pemaparan materi,

penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru atau Ibu Raudah

terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar

untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Yaitu

Ibu Raudah menulis dipapan tulis, mengartikan kemudian

84
Abd. Muin M. Kitab KUning dan Madrasah: Studi Pada Pondok Pesantren Hikmatus Syarief
NW Salut Selat Lombok Barat. (Jurnal: Edukasi Vol 12, Nomor 1. 2014. Hal 107)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


93

menjelaskan. Terkadang metode ceramah itu membosankan

karena hanya seorang guru yang menjelaskan di depan dan siswa

menyimak. Kadang para siswa ada yang tertidur saat pembelajaran

berlangsung.

2) Metode Bandongan

Atau sering disebut weton, weton berasal dari kata wektu

yang artinya waktu. Yaitu cara penyampaian kitab dimana

seorang guru, kyai, atau ustadz membacakan dan menjelaskan isi

kitab, sementara santri, murid, atau siswa mendengarkan,

memberikan makna, dan menerima. Dengan demikian metode

bandongan ini adalah sistem tranfer ilmu atau proses belajar

mengajar yang ada di pondok pesantren.

3) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan

pengajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh

siswa. Dengan metode ini dapat dikembangkan keterampilan siswa

yaitu mengamati, mengklarifikasi, membuat kesimpulan dan

mengkomunikasikan.85 Dalam penggunaannya metode tanya

jawab bertujuan untuk memotivasi siswa untuk mengajukan

pertanyaan selama proses pembelajaran, atau seorang guru yang

bertanya dan siswa yang menjawabnya.

85
Ni Nyoman Parwati dan I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran,
(Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), 196.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


94

Penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau

sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab

pertanyaan-pertanyaan. Jadi saat pembelajaran ada timbal balik

dari siswa. Pertanyaanya pun tidak harus seperti apa yang di

pelajari, bisa meluas tetapi tetap sesuai atau tak menyimpang jauh

dari pelajarannya.

4) Metode pemberian tugas

Pemberian tugas adalah pekerjaan yang harus peserta

didik selesaikan tenpa terikat tempat, biasanya dikaitkan dengan

penugasan (resitasi).86 Penugasan adalah metode penyajian

bahan. dimana seorang guru memberi tugas agar peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Tempatnya pun tidak melulu di dalam

kelas, bisa di laboratorium, dirumah dan dimana saja asal bisa

mengerjakan tugas yang diberikan.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evalusi pembelajaran yaitu untuk mengukur tingkat

keberhasilan dari tujuan pembelajaran. Dalam pengertian yang

lebih luas evaluasi dimaksudkan untuk memeriksa kinerja strategi

atau metode pembelajaran secara menyeluruh.

Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program

Pendidikan mulai perencanaan suatu substansi Pendidikan

86
Ni Nyoman Parwati dan I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari, Belajar dan Pembelajaran,
(Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018), 204

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


95

termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanannya,

pengadaan dan peningkatan kemampuan pendidik, manajemen

Pendidikan, dan reformasi Pendidikan secara keseluruhan. 87 Di

dalam pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak yaitu menggunakan

Ulangan harian.

2. Penerapan bentuk perilaku akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember

Manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak

terpuji serta menjauhkan segala akhlak tercela. 88 secara istilah akhlak

mengatur pola sikap dan Tindakan manusia. Pola sikap dan Tindakan

yang dimaksud mencakup pola-pola hubungan dengan Allah, sesame

manusia(termasuk dirinya sendiri), dan dengan alam.89 Di dalam

Lembaga SMP Al-Hasan panti, disini menumbuhkan Akhlakul

karimah yaitu dengan dibiaskannya siswa untuk shalat dhuha, shalat

dhuhur berjamaah dan shalat asyar, guru mendidik agar siswa itu taat

dalam beribadah serta patuh dalam menjalankan perintah Allah,

khususnya shalat karena memang kewajiban kita sebagai umat

muslim. Oleh karena itu kegiatannya dilakukan setiap hari shalat

dhuha sebelum memulai pembelajaran, kemudian shalat dhuhur dan

asyar tepat waktu.

Akhlak Terhadap Allah (Pembiasaan Ibadah)

87
Moh Sahlan, Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press, 2015), 8.
88
Mansur, MA, Pendidikan Anak usia Dini dalam Islam, (Yogjakarta: Putaka Belajar, 2009), 221
89
Muslim Nurdin, ishak Abdulhak, dan Buchari Alma, Moral dan kognisi Islam, (bandung: CV
Alfabeta,), 209.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


96

a. Shalat dhuhur dan asyar berjamaah

Shalat berasal dari Bahasa “addua” yang menurut

Bahasa yaitu do’a. sedangkan menurut istilah yaitu segala ucapan

dan perbuatan yang dimulai dari Takbir, yaitu “Allahu Akbar”

dan ditutup dengan salam, yaitu “Assalamu ‘Alaikum

Warahmatullah” dengan syarat-syarat dan rukun tertentu.90

Shalat di bagi menjadi 2 yaitu shalat wajib dan shalat sunnah.

Shalat wajib yang biasa disebut shalat lima waktu, yaitu subuh,

dhuhur, ashar, magrib dan isya’ dan shalat sunnah seperti shalat

dua hari raya, shalat dhuha, shalat witir, dan lain-lain.

Shalat asyar yaitu sholat yang dikerjakan setelah

Panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda

tersebut sampai menjelang matahari terbenam, dan terdiri dari 4

rakaat.

Melaksanakan shalat wajib sangat dianjurkan untuk

berjamaah, banyak di dalam Lembaga Pendidikan mewajibkan

peserta didik untuk melakukan shalat berjamaah, yang memiliki

visi yang jelas yakni menyembah Allah. Shalat berjamaah itu

berat, terutama bagi yang belum terbiasa. Sehingga penting di

biasakan dalam lembaga Pendidikan untuk membiasakan peserta

didik shalat berjamaah.

90
Labib Mz, tuntunan sholat , (Surabaya, Gali Ilmu, 2010), 44.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


97

Di dalam Lembaga Pendidikan SMP Al-Hasan Panti

Jember sebelum melaksanakan pembelajaran kitab Duruusul

Akhlak yang dimulai pada pukul 15.30 sebelum itu peserta didik

melakukan shalat berjamaah terlebih dahulu, ini dilakukan agar

peserta diri belajar disiplin dan bisa menumbuhkan perilaku

akhlakul karimah.

Berikut Keistimewaan shalat berjamaah:

 Mendapat pahala 27 Derajat

 Diampuni dosa-dosanya

 Dibebaskan dari api neraka

 Terhindar dari godaan syaiton.

Dalam shalat dhuha atau shalat berjamaah, dan

pembacaan asmaul husna dan juz amma. Temuan ini berdasarkan

“ibadah adalah ketaatan manusia kepada Tuhan yang

diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari misalnya shalat,

puasa, zakat dan lain sebagainya. Nilai ibadah perlu ditanamkan

kepada diri seorang anak didik, agar anak didik menyadari

pentingnya beribadah kepada Allah.”91

ِ ۗ ‫ت ي ُْذ ِه ْبنَ ال َّسي ِّٰا‬


‫ت‬ ِ ‫ار َو ُزلَفًا ِّمنَ الَّي ِْل ۗاِ َّن ْال َح َس ٰن‬ ٰ
ِ َ‫َواَقِ ِم الصَّلوةَ طَ َرفَ ِي النَّه‬
َ‫ٰذلِكَ ِذ ْك ٰرى لِ ٰلذ ِك ِر ْين‬
Artinya: “114. Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang
(pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam.

91
Muhammad Fathurrohman, Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan: Tinjauan
Teoritik Dan Praktik Kontekstualisasi Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Kalimedia, 2015),
60

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


98

Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-


kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
selalu mengingat (Allah).”92 (QS al-hud, [11] 114)
Yang di dapat dalam pelaksanaan shalat

 Tepat waktu dalam beribadah atau kedisiplinan

 Kebersamaan

 Kekhusuan

b. Membaca Al-Qur’an (Membaca Do’a, Juz Amma dan Asmaul

Husna)

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang memang

diperintahkan oleh Allah kepada seluruh Hamba-Nya. Al-Qur’an

yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui. perantara

malaikat Jibril secara berang-angsur sebagai pedoman untuk

umat manusia. Sangat dianjurkan untuk membacanya. dan

memahami maknanya, serta menerapkan dalam kehidupannya.

Membaca Al-Qur’an perlu dibiasakan kepada peserta didik agar

merekasenantiasa terbiasa dan dekat dengan Al-Qur’an. Dengan

ini akan menumbuhkan rasa cinta dan senang dalam diri peserta

didik.

Membaca merupakan kegiatan yang membutuhkan

keseimbangan yang baik, dibutuhkan keseimbangan yang baik

dan akurat agar kita mampu menerima informasi secara tepat.

dan mengingat informasi tersebut saat seseorang

92
Kementrian Agama RI, Terjemah Al-hidayah Al-Qur’an Tafsir Per kata Tajwid Kode Angka
(Tanggerang: Halim, 2016), 235.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


99

memerlukannya. Dalam membaca dibutuhkan konsentrasi agar

seseorang bisa menyimpan informasi secara maksimal. Semakin

seseorang sering membaca maka semakin baik pula kemampuan

membaca pada seseorang.93

Membaca Al-Qur’an dengan perenungan, Al-Qur’an

sebagai petunjuk, cahaya dan penawar atas semua yang ada di

dalam dada. Al-Qur’an sebagai rahmat bagi alam semesta.94 Di

dalam lingkungan SMP Al-Hasan yaitu dibiasakan untuk

membaca Al-Qur’an sebelum pembelajaran dilakukan.

Pembacaan juz amma, karena juz amma adalah juz ke 30 dalam

Al-Qur’an. Dan pembacaan Asmaul Husna karena asmaul juga

adalah nama-nama Allah yang terdapat di dalam Al-Qur’an.

Membaca juz amma termasuk juga dalam membaca Al-Qur’an.

Di SMP Al-Hasan sendiri sebelum memasuki kelas

siswa di bariskan terlebih dahulu di lapangan kemudian

membaca Asmaul Husna dan Juz amma. Ini untuk membiasakan

siswa agar senang dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an.

Yang didapat dalam pembacaan Al-Qur’an, Juz Amma

dan pembacaan doa

 Menumbuhkan kecintaan kepada Allah dalam pembacaan

Al-Qur’an

93
Gordon Wainwright, Meningkatkan Kemampuan Membaca (Read Faster, Recall More: Use
Proven Tehniques for speed reading and maximum recall) (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2017), 12.
94
Aidh al Qarni, La Tahzan, Jangan bersedih, (Jakarta: Qisthi Press, 2016), 238.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


100

 Menumbuhkan perilaku yang senantiasa berdzikir kepada

Allah dalam pembacaan Asmaul Husna dengan menyebut

nama-nama Allah. Asmaul husna yaitu ilmu mengenai sifat-

sifat Allah merupakan ilmu yang mulia, serta paling utama.

Ilmu ili memilioki tepat kedudukan yang agung serta

derajatnya paling tinggi.95

Keutamaan membaca Al-Qur’an:

 Dimuliakan oleh Allah Swt

 Mendapat syafaat dari Al-Qur’an

 Menyembuhkan penyakit hati

Akhlak Terhadap Sesama (Pembiasaan perilaku)


a. 5S (salam, sapa, senyum, sopan dan santun)

Jargon diatas pastinya sudah tidak asing lagi. Disetiap Lembaga

pasti ada selembar kertas yang dipajang dan bertuliskan 5S. ya

dimanapun dalam lingkungan sekolah kita harus menerapkan 5S,

pada siapapun Ketika bertemu seseorang kita berikan senyuman,

itu akan membuat orang tersebut nyaman dan merasa senang.

Dalam Islam sangat dianjurkan untuk memberikan sapaan pada

orang lain dengan mengucapkan salam. Dalam sosiologi sapaan

juga dapat mempererat interaksi, dan rasa penghormatan

terhadap sesama sehingga bisa saling dihargai dan dihormati.96

95
Fadli Ramadan, Dzikir Pagi Petang (Yogyakarta: Fillah Book, 2019), 89-90.
96
Kristiya Septian Putra, Implementasi Pendidikan Agama Islam Melalui BUdaya Religius di
Sekolah, Jurnal Pendidikan 3, no. 2(November 2015), 26.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


101

Kemudian santun kepada yang lebih tua dan menghargai kepada

yang lebih muda.

Yang di dapat dari akhlak terhadap sesama.

 Sikap saling menghargai terhadap sesama

 Saling menghormati

 Lemah lembut dan Sopan santun

 Keteladan

 Persahabatan atau pertemanan

 Persaudaraan

 Cinta atau kasih kepada orangtua

 Cinta tetangga

Akhlak Terhadap Alam (Pembiasaan Lingkungan)


Kita sebagai makhluk hidup pastinya membutuhkan

orang lain dan alam sebagai penopang kehidupan. Tanpa alam

kita tidak bisa hidup, tapi alam bisa hidup dan terus tumbuh

tanpa manusia. Adapun pembiasaan yang dilakukan Lembaga

sekolah untuk tetap menjaga dan melestarikan alam yaitu dengan

mengadakan jadwal piket dan kerja bakti membersihkan

lingkungan sekolah. Kemudian menanam dan menyiram

tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah.

Kenapa manusia juga harus berkahlak kepada alam

karena: Manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;

Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


102

melestarikan alam; Allah memerintahkah manusia untuk

mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari alam. Untuk

menumbuhkan akhlakul karimah perlu dibiasakan atau

diterapkan. Kita sebagai manusia harus punya prinsip yaitu rasa

untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta

ini.

Dalam Q.S Al-Anbiya 107

ِ ِ ‫ومآ اَرس ْلن‬


َ ْ ‫ٰك ااَّل َر ْْحَةً لِّْل ٰعلَم‬
‫ي‬ َ َ ْ ََ

Terjemah Kemenag 2002


Artinya: “107. Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad)
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”97
(QS, al-anbiya, [21] 107)

Ar-rum 41

‫ض‬ ِ ِ ِ ‫ظَهر الْ َفساد ِِف الْب ِّر والْبح ِر ِِبا َكسبت اَي ِدى الن‬
َ ‫ااس ليُذيْ َق ُه ْم بَ ْع‬ ْ ْ ََ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ
‫الا ِذ ْي َع ِملُ ْوا لَ َعلا ُه ْم يَ ْرِجعُ ْو َن‬
Terjemah Kemenag 2002
Artinya: “41. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar). “98(QS ar-rum, [30] 41)

97
Kementrian Agama RI, Terjemah Al-hidayah Al-Qur’an Tafsir Per kata Tajwid Kode Angka
(Tanggerang: Halim, 2016), 332.
98
Kementrian Agama RI, Terjemah Al-hidayah Al-Qur’an Tafsir Per kata Tajwid Kode Angka
(Tanggerang: Halim, 2016), 409.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


103

Dari ayat diatas sudah jelas janganlah kita merusak alam,

kita harus menjaganya dengan sebaik mungkin, karena apa yang

kita perbuat, itulah yang kit atua di kemudian hari. Yang di dapat

terhadap akhlak terhadap alam

 Sikap hormat terhadap alam

 Tanggung jawab (Adanya jadwal piket)

 Sikap Solidaritas (Jumat bersih jadi semua siswa

membersihkan lingkungan sekolah)

 Adanya peraturan-peraturan kedisiplinan di sekolah

Perilaku akhlakul karimah akan tercermin dari perilaku

manusia terhadap Allah, terhadap sesama dan terhadap Alam.

Fazlur Rahman dalam bukunya Islam mengatakan bahwa “inti

ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an adalah

akhlak yang bertumpu pada keimanan kepada Allah dan keadilan

sosial”99

Jadi apa yang telah dijelaskan di atas yaitu

1. Membiasakan peserta didik untuk melaksanakan shalat

berjamaah

2. Membiasakan peserta didik untuk mengembangkan kegiatan

keagamaan tentang akhlak

3. Membiasakan peserta didik memlihara kebersihan

lingkungan

99
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 225.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


104

4. Membiasakan peserta didik menegakkan disiplin

5. Membiasakan peserta didik melaksanakan shalat berjamaah

6. Menumbuhkan pengetahuan tentang akhlak

7. Menanamkan pengetahuan tentang akhlak

8. Memelihara pengetahuan tentang akhlak

9. Meningkatkan pengetahuan tentang akhlak

10. Memberi teladan yang baik kepada peserta didik

11. Memotivasi agar peserta didik mengamalkan akhlakul

karimah

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian data dan analisis data yang bersumber dari

observasi, wawancara dan dokumentasi tentang

Duruusul Akhlak Dalam menumbuhkan perilaku Akhlakul Karimah di SMP

Al- Maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Kitab Duruusul Akhlak Dalam

menumbuhkan perilaku Akhlakul Karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember, melalui proses pembelajaran.

a. Dalam memulai pembelajaran yaitu pendahuluan dengan pembacaan

doa, asmaul husna dan juz amma.

b. Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

bandongan, presentasi dan penugasan.

c. Kegiatan penutup setelah pembelajaran selesai membaca doa dan

mengucap salam

d. Evaluasi

2. Bagaimana penerapan bentuk akhlakul karimah di SMP Al-Hasan Panti

Jember?

Kegiatan kegiatan yang dapat menumbuhkan akhlakul karimah yaitu

akhlak terhadap Allah, Akhlak terhadap sesame dan akhlak terhadap

lingkungan.

105

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


106

Akhlak terhadap Allah meliputi, menauhidkan Allah, tawakal,

tobat, huznuzhan, dzikrullah. Berikut penerapan di sekolah:

a. Membiasakan siswa untuk shalat dhuha,

b. Membaca juz amma dan asmaul husna sebelum memulai

pembelajaran,

c. Shalat dzuhur dan asyar berjamaah.

Akhlak terhadap sesama meliputi berbakti kepada orangtua,

bersikap baik kepada saudara,

(saling menolong), tawadhu (merendahkan diri terhadap sesame) Berikut

penerapan di sekolah:

a. Menerapkan 5S yaitu salam, sapa, senyum, sopan dan santun.

Akhlak terhadap alam meluputi cinta tanah air dan negara, akhlak

terhadap lingkungan alam dan sekitar. Berikut penerapan di sekolah:

a. Jumat bersih untuk hidup sehat,

b. Membuang sampah pada tempatnya,

c. jadwal piket agar kelas bersih dan nyaman untuk melakukan kegiatan

pembelajaran

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Al-Hasan

Panti Jember, peneliti dapat memberi saran sebagai berikut

1. Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah yang selaku pimpinan sekolah yaitu

meningkatkan sikap positif terhadap guru tetutama guru pembelajaran

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


107

akhlak untuk berupaya terus mempelajari akhlak dan mampu memberi

teladan yang baik bagi siswa.

2. Bagi waka kesiswaan

Untuk meingkatkan lagi pemantauan dan pengordinir proses

kegiatan belajar mengajar agar berjalan kondusif dan sesuai tujuan

pembelajaran

3. Bagi guru

Guru merupakan pendidik yang sangat berperan penting dalam

menumbuhkan akhlak siswa, jadi guru bukan hanya tentang memberi

materi saja tetapi juga menjadi teladan yang akan dicontoh nantinya oleh

siswa setiap ucapan dan perbuatannya.

4. Bagi Siswa

Upaya menumbuhkan perilaku akhlakul karimah harusnya di

terima baik oleh siswa, karena yang berperan dalam melaksanakan adalah

siswa sendiri. Harus diimbangi kesadaran oleh siswa dalam menerapkan

perilaku yang baik. Agar nantinya Ketika terjun dimasyarakat bisa

menjalankannya dengan baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi penelitit hendaknya dapat melakukan penelitian dengan baik

terkait menumbuhkan perilaku akhlakul karimah siswa, atau penelitian

sejenis, untuk menambah khazanah keilmuan tentang akhlakul karimah

sehingga mampu mengembangkan apa yang telah ditemukan daan untuk

penelitian selanjutnya menemukan hal yang baru.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


108

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003. 2006. Bandung: Citra Umbara.

Adu, Halid Hanafi La dan Zainuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: CV


Budi Utama, 2018.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.

Al Aziz, Moh Syarifullah. Fiqih Islam Lengkap. Surabaya: Terbit Terang, 2005.
Al-Ghazali. . Beirut: Dar Al-

Aziz, Abdul. At-Tauhid li An- - . Arab Saudi: Wizarah


Asy- -Islamiyyah wa Al-Awqaf wa Ad- -Irsyad, 1422
H.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah, cetakan ke-3, 2015.

Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2016.

Al-Hidayah. Al- . Tanggrang: PT


Kalim

.Aqib, Zainal Aqib. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inovatif). Bandung: YRAMA WIDYA, 2013.

Al Qarni, Aidh. La Tahzan, Jangan bersedih. Jakarta: Qisthi Press, 2016.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, kebijakan Publik,


dan Ilmu Sosial lainnya Edisi Kedua. Surabaya: Prenada Media Group, 2015.

Djamarah, Syaiful bahri dan Aswan. . Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.

Fathurrohman, Muhammad. Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan: Tinjauan Teoritik Dan Praktik Kontekstualisasi Pendidikan
Agama Islam. Yogyakarta: Kalimedia, 2015.
Gunawan dan Darmani. Model dan Strategi Pembelajaran Aktif dan
Menyenangkan. Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 2017.

Hamdani. Strategi Belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011.


Hamalik,Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja


Rosdakarya, 2013.

Kementrian Agama RI. Terjemah Al-hidayah Al-


Kode Angka. Tanggerang: Halim, 2016.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


109

MA, Mansur. Pendidikan Anak usia Dini dalam Islam. Yogjakarta: Pustaka
Belajar, 2009.
Mahmud, Ali Abdul Halim. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani, 2004.

M, Abd. Muin. Kitab KUning dan Madrasah: Studi Pada Pondok Pesantren
Hikmatus Syarief NW Salut Selat Lombok Barat. Jurnal: Edukasi Vol 12,
Nomor 1, 2014.

Mundir. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jember: STAIN Jember


Press, 2013.

Milles, Matthew B, Michael Huberman dan Johnny Saldana. Qualitative Data


Analysis Edition 3. London: sage, 2014.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.

Mz, Labib. Tuntunan sholat . Surabaya, Gali Ilmu, 2010.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2017.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: PT Raja FRafindo
Persada,, 2015.

Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,


2010.

Nurdin, Muslim, Ishak Abdulhak, dan Buchari Alma. Moral dan kognisi Islam.
Bandung: CV Alfabeta

Pembahasan mengenai dzikrullah, bisa dibaca dalam Samsul munir Amin, Energi
Dzikir dan Etika Berdzikir. Jakarta: Amzah, 2016.

Putra, Kristiya Septian. Implementasi Pendidikan Agama Islam Melalui BUdaya


Religius di Sekolah, Jurnal Pendidikan , November 2015.

Parwati, Ni Nyoman dan I Putu Pasek Suryawan, Ratih Ayu Apsari. Belajar dan
Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018.

Ramadan, Fadli. Dzikir Pagi Petang. Yogyakarta: Fillah Book, 2019.


Sugiono. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta, Cetakan terbaru 2018.
Siswanto, Heru. Pentingnya Pengembangan Budaya Religius di Sekolah, Jurnal
Studi Islam, juni 2019.

Sholehuddin, Wawan Shofwan. Shalat Berjamaah dan Permasalahannya.


Bandung: Tafakur, 2014.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


110

Syarif, Zainuddin. Dimensi Manajemen Pendidikan Pesantren : Dari Tradisional


Modern. Pamekasan: Duta Media Publishing, 2018.
Suardi dan Marwan. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria Offset,
2019.

Suardi dan Syofrianisda. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria


Offset, 2018.

Sahlan, Moh. Evaluasi Pembelajaran. Jember: STAIN Jember Press, 2015.


Tim Penyusun IAIN Jember. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN
Jember Press, 2017.

Tim penyusun IAIN Jember. Pedoman Penulisan Krya Ilmiah. Jember: IAIN
Jember Press, 2019.

Undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003 BAB VI Pasal 14. 2006.


Bandung: permata press.

Ulfatin, Nurul Ulfatin. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori


dan Aplikasinya. Malang: Bayu Media Publishing.
Wainwright, Gordon. Meningkatkan Kemampuan Membaca (Read Faster, Recall
More: Use Proven Tehniques for speed reading and maximum recall).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Prenade Media, 2019.

Zaenal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2013.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
Matriks Penelitian
SUB METODE FOKUS
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA
VARIABEL PENELITIAN PENELITIAN
Pembelajaran 1.Kitab 1. Pelaksana - Tujuan 1. Data primer 1. Pendekatan 1. Bagaimana
Informan
Kitab Duruusul Duruusul an pembelajaran penelitian: pelaksanaan
Akhlak - Metode Kualitatif
Akhlak dalam Wawancara : deskriptif pembelajaran kitab
Pembelajaran
menumbuhkan - Evaluasi 1. Kepala sekolah SMP 2. Lokasi Penelitian Duruusul Akhlak
pembelajaran Al-Hasan Panti Jember di SMP Al-Hasan
perilaku dalam
Panti Jember
Akhlakul 2. Guru Mata Pelajaran 3. Teknik menumbuhkan
Karimah di Akhlak pengumpulan perilaku Akhlakul
data:
SMP Al-Hasan a. Observasi Karimah di SMP
2. Data sekunder
Panti Jember Observasi dan b. Wawancara Al-Hasan Panti
dokumentasi c. Dokumentasi
Jember
4. Teknik Analisis
data 2. Bagaimana
menggunakan penerapan bentuk
deskriptif
kualitatif perilaku perilaku
-Bentuk 1) Aklak kepada a. Reduksi data Akhlakul Karimah
2.Perilaku akhlakul Allah b. Penyajian data
di SMP Al-Hasan
Akhlakul karimah 2) Aklak kepada c. Penarikan
Karimah bsiswa manusia Kesimpulan Panti Jember
3) Akhlak terhadap 5. Keabsahan
lingkungan data:
a. Tringulasi
sumber
- Tringulasi Teknik

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id
PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN

A. Pedoman obsevasi

1. Gambaran umum kondisi SMP Al-Hasan Panti Jember

2. Aktivitas pelaksanaan pembelajaran kitab durusul akhlak dalam menumbuhkan

perilaku Akhlakul Karimah di SMP Al-Hasan Panti Jember.

B. Wawancara

Pertanyaan penelitian Metode Sumber/ informan

1. Apa itu pembelajaran kitab durusul akhlak? wawancara 1. Waka kurikulum

Dan tujuan diadakannya pembelajaran kitab 2. Gurupembelajaran

durusul akhlak? kitab

2. Metode apa saja yang digunakan dalam

pembelajaran kitab durusul akhlak, dan

keunggulan dari masing-masing metode?

3. Bagaimana cara mengukur hasil dari

pembelajaran kitab durusl akhlak? Adakah

evaluasi yang dilaksanakan?

1. Penjelasan tentang kitab durusul akhlak, wawancara Guru pembelajaran

dari mana asalnya siapa yang mencetuskan Kitab Durusul

atau pengarang kitab? Akhlak

2. Bagaimana tingkat pengetahuan akhlak

yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran Kitab Durusl Akhlak?

3. Apakah pembelajaran ini bisa

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


menumbuhkan akhlakul karimah siswa?

4. Apa saja pembahasan yang ada di dalam

kitab durusul akhlak, atau membahas

tentang apa?

5. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap Allah, apa saja kegiatan yang

dilakukan siswa untuk menumbuhkan

perilaku akhlakul karimah ?

6. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap sesama, apa saja kegiatan yang

dilakukan siswa ?

7. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap lingkungan, apa saja kegiatan yang

dilakukan siswa ?

1. Metode apa saja yang digunakan guru wawancara siswa

dalam pembelajaran kitab durusul akhlak,

dan keunggulan dari masing-masing

metode?

2. Bagaimana cara mengukur hasil dari

pembelajaran kitab durusl akhlak? Adakah

evaluasi yang dilaksanakan

3. Apa yang kalian dapat setelah mengikuti

pembelajaran Kitab Durusl Akhlak?

4. Apakah dengan adanya pembelajaran ini

bisa menumbuhkan perilaku akhlakul

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


karimah dari kalian?

5. Apa saja pembahasan yang ada di dalam

kitab durusul akhlak, atau membahas

tentang apa?

6. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap Allah, apa saja kegiatan yang

kalian lakukan untuk menumbuhkan

perilaku akhlakul karimah?

7. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap sesama, apa saja kegiatan yang

kalian lakukan untuk menumbuhkan

perilaku akhlakul karimah?

8. Berkaitan dengan akhlakul karimah, akhlak

terhadap lingkungan, apa saja kegiatan yang

kalian lakukan untuk menumbuhkan

perilaku akhlakul karimah?

C. Dokumentasi

1. Profil SMP Al-Hasan Panti Jember


2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Al-Hasan Panti Jember
3. Struktur Organisasi SMP Al-Hasan Panti Jember
4. Sarana dan Prasarana SMP Al-Hasan Panti Jember
5. Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Durusul Akhlak dalam menumbuhkan
akhlakul karimah siswa di SMP Al-Hasan Panti Jember

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : Sekolah Menegah Pertama Al-Hasan Panti
Nama pelajaran : Akhlak
Materi pokok : Kerukunan dan persaudaraan
Kelas/ semester : IX / 1
Pertemuan : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi
1. Mengidentifikasi arti kerukunan dan persaudaraan
B. Kompetensi Dasar
1.1 menjelaskan sikap kerukunan dan persaudaraan
C. Tujuan
1. Siswa dapat mengamalkan sikap kerukunan
2. Siswa dapat mengamalkan sikap persaudaraan dengan tidak bertengkar di kelas
D. Materi Ajar
Bab kerukunan dan persaudaraan
E. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Siswa menbaca doa (Asmaul Husna dan Jus Amma)
2. Kegiatan Inti
Guru menulis bab kerukunan dan persaudaraan di papan tulis
Siswa lanjut menulis dan mengartikan
Guru menjelaskan arti dari bab kerukunan dan persaudaraan
Tanya jawab seputar bab yang diterangkan
Guru menyimpulkan materi tentang kerukunan dan persaudaraan
3. Penutup
Siswa menjawab feed back dari guru
Guru memberi tugas
G. Penilaian Hasil Belajar
Tes tulis
H. Sumber Belajar
Kitab Duruusul Akhlak
Mengetahui, Jember, 04 Maret 2021
Kepala Al-Hasan Panti Guru Mata Pelajaran Kitab

Abdul Mukid, S.Pd Raudhatul Jannah

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


YAYASAN AL HASAN 1
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL HASAN (SMP AL HASAN)
NPSN. 69934290 NSS. 202052420380
Jl. Teropong Bintang No. 23 Kemiri Panti Jember. 68153. Telp. 081331331468
JADWAL PELAJARAN SEMENTARA SMP AL HASAN
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

HARI
JAM SENIN Selasa Rabu ALOKASI WAKTU 45 MENIT/JP
VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) Keterangan Ust/Ustdh Pengajar dan Mapel SMP Al Hasan
07.00-07.30 Pembacaan Juz Amma dan Do'a Pembacaan Juz Amma dan Do'a Pembacaan Juz Amma dan Do'a NO Nama Ustad/dzah Bid. Studi Kelas
07.30-08.15 IPA AL Miftah Fathul Qorib Matematika Bh. Indonesia Penjaskes Bh. Ingris Matematika Fathul Qorib 1 Abd. Muhid, S.Pd PKN VII,VIII & IX
08.15-09.00 IPA AL Miftah Fathul Qorib Matematika Bh. Indonesia Penjaskes Bh. Ingris Matematika Fathul Qorib 2 Faridatu Soleha, S.Pd Bh. Ingris VII,VIII & IX
09.00-09.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 3 Sugeng Pranoto, S.Pd Matematika VII,VIII & IX
09.30-10.15 Bh. Indonesia Tauhid Matematika Ips AL Miftah IPA Tauhid Fathul Qorib Bh. Indonesia 4 Wahyudi Suherman Tauhid VIII & IX
10.15-11.00 Bh. Indonesia Tauhid Matematika Ips AL Miftah IPA Tauhid Fathul Qorib Bh. Indonesia 5 IPS VII,VIII & IX
PULANG Ahmad Fais Ali, M. Pd.I Penjaskes VII,VIII & IX
JADWAL PELAJARAN SORE SMP AL HASAN 6 AL Miftah VIII & IX
15.30-16.30 AL Miftah Fathul Qorib Tajwid Fathul Qorib Tajwid AL Miftah AL Miftah Fathul Qorib Akhlak 7 AL Miftah VII
Pengajar Ustdz. Hikmah Ustdz. Rofi Ustdz. Aini Ustdz. Rofi Ustdz. Aini Ustdz. Hikmah Ustdz. Hikmah Ustdz. Rofi Ustdz. Raudah 8 Fathul Qorib VII
HARI 9 Fathul Qorib VIII & IX
JAM SENIN Selasa Rabu 10 IPA VII,VIII & IX
VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) 11 Bh. Indonesia VII,VIII & IX
07.00-07.30 Pembacaan Juz Amma dan Do'a Pembacaan Juz Amma dan Do'a Pembacaan Juz Amma dan Do'a 12 Akhlak VII,VIII & IX
07.30-08.15 Penjaskes IPA Bh. Ingris Fathul Qorib Penjaskes PKN Fathul Qorib Fathul Qorib AL Miftah 13 Tajwid VII,VIII & IX
08.15-09.00 Penjaskes IPA Bh. Ingris Fathul Qorib Penjaskes PKN Fathul Qorib Fathul Qorib AL Miftah 14 PKN VII
09.00-09.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Kelas
09.30-10.15 PKN IPA Fathul Qorib Tajwid Bh. Ingris IPS AL Miftah AL Miftah Fathul Qorib Hari Jum'at VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan)
10.15-11.00 PKN IPA Fathul Qorib Tajwid Bh. Ingris IPS AL Miftah AL Miftah Fathul Qorib 06.45-07.15 Prmbacaan Juz Amma dan Do'a
PULANG 07.15-08.00 Fathul Qorib Penjaskes PKN
JADWAL PELAJARAN SORE SMP AL HASAN 08.00-08.45 Fathul Qorib Penjaskes PKN
15.30-16.30 Akhlak Fathul Qorib AL Miftah AL Miftah Akhlak Tauhid 08.45-09.15 Istirahat Istirahat Istirahat
Pengajar Ustdz. Raudah Ustdz. Rofi Ustdz. Hikmah Ustdz. Hikmah Ustdz. Raudah Ust. Yudi 09.15-10.00 Tauhid Bh. Ingris IPS
10.00-10.45 Tauhid Bh. Ingris IPS

HARI AHAD Mengetahui


JAM VII(Tujuh) VIII (Delapan) IX (Sembilan) WK. Kurikulum Jember, 13 Juli 2021
15.30-16.30 Akhlak AL Miftah Fathul Qorib Kepala Sekolah SMP AL HASAN
Pengajar Ustdz. Raudah Ustdz. Hikmah Ustdz. Rofi

SUGENG PRANOTO
Abd Mukhid, SPd

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DOKUMENTASI

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BIODATA PENULIS

Nama : Athiyah Ariffiani Rowi

NIM : T20171221

Fakultas/ Prodi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Jln Budi Utomo No. 45 RT 02 RW 02 Dsn. Gambiran Mumbulsari

Jember

Telepon/HP : 089651589929

E-mail : athiyahariffiani4@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2005-20011 SD Negeri Mumbulsari 02

2011-2014 SMP Negeri 1 Jember

2014-2017 SMK Negeri 2 Jember

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id

Anda mungkin juga menyukai