Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

No. Ijin : 2049/503/PM.II.50.A8/04/2018


Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Selong, Lombok Timur
Telp. (0376) 21004, Fax (0376) 22693

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA


NOMOR: 28/PED-PEL/AKR/DIR/RSI-N/X/2020

TENTANG
PEDOMAN PENANGGULANGAN COVID-19

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
RS ISLAM NAMIRA
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan mewujudkan
efektivitas pelayanan penaggulangan Covid-19 di rumah sakit, maka
perlu dibuatkan panduan Penaggulangan Covid-19 sebagai panduan
pemberian pelayanan;
2. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. UU no 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular )Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembara Republik Indonesia Negara Nomor 1273
2. Uu no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 01/07/MENKES/104/2020
tentang Penetapan Infeksi Novel Corona Virus (Infeksi 2019 nCoV)
sebagai penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya
5. Peraturan Gubernur NTB
6. SK direktur RS Islam Namira nomor 18 tentang Pembentukan Tim
penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Islam Namira
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN PENANGGULANGAN COVID-19


KESATU : Memberlakukan Panduan Panduan Penanggulangan Covid-19 di Rumah
Sakit Islam Namira sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan
Direktur;
KETIGA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Ditetapkan di : Lombok Timur


Pada tanggal : 06 April 2020
12 Sya’ban 1441 H

Rumah Sakit Islam Namira


Lombok Timur

dr. UtunSupria, M.Kes


Direktur

……..
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
NOMOR : 22/PED-PEL/AKR/DIR/RSI-N/IV/2020
TENTANG : PEDOMAN PEDOMAN PENANGGULANGAN COVID-19

BAB I

DEFINISI

Corona virus (CoV) adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Virus Corona yang baru-baru ini ditemukan dan
menimbulkan pandemic dikenal dengan SARS-Cov2, penyakit yang ditimbulkannya disebut
Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Diketahui bahwa SARS-Cov2 adalah virus jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Manifestasi klinis biasanya muncul
dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala penyakit secara umum antara
lain gejala gangguan pernapasan seperti demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus yang
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut sampai gagal napas, gagal
multiorgan termasuk gangguan ginjal akut (AKI) sampai kematian

BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan Penanggulangan Covid-19 ini digunakan sebagai panduan oleh semua


petugas/ staf RS Islam Namira, yang berisi tentang :

1. Sekrining
2. Pencegahan Transmisi ke pasien, staf, unit kerja
3. Sosialisasi
4. Desinfektan alat dan ruangan
5. Pemeriksaan laboratorium
6. Tatalaksana pajanan
7. Sistem rujukan
BAB III

TATALAKSANA

A. SEKRINING
1. Sekrining dilakukan terhadap semua staf, pasien, pengantar pasien yang masuk RS
Islam Namira baik melalui pintu masuk UGD maupun poli rawat jalan
2. Sekrining dilakukan oleh Tim sekrening dengan formulir sekrining yang selalu
diupdate sesuai dengan perkembangan kondisi covid -19 di wilayah Indonesia
khususnya di Lombok timur.
3. Skrining awal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Gejala dari infeksi saluran nafas, seperti demam, batuk, sesak atau nyeri
tenggorokan
b. Memiliki kontak dengan orang dalam pemantauan dan atau pengawasan untuk
COVID-19
c. Memiliki riwayat bepergian ke Negara atau daerah dengan penyebaran COVID
19 (sesuai ketetapan Kemenkes RI) dalam 14 hari terakhir.
d. Tinggal di tempat atau daerah yang sedang terjadi penyebaran COVID-19
berbasis komunitas
4. Faskes tingkat 1 yang akan merujuk pasien ke RS Islam Namira diharapkan
menelepon terlebih dahulu untuk melaporkan mengenai adanya demam atau gejala
pernapasan sehingga dapat dipersiapkan sesuai prosedur sebelum pasien datang

B. PENCEGAHAN TRANSMISI
1. PASIEN/PENUNGGU PASIEN
a. Jam kunjung RS ditiadakan
b. Pasien dan penunggu wajib memakai masker (masker bedah atau masker 3
lapis)
c. Penunggu pasien maksimal 2 orang dengan selalu memakai identitas. Apabila
penunggu berganti, maka wajib melalui sekrening sebelumnya.
d. Semua pengunjung harus mencuci tangan dengan benar dengan pembersih
tangan berbasis alcohol sebelum mereka memasuki area perawatan
e. Pasien control rutin (missal pasien dialysis) dihimbau sementara untuk tidak
menggunakan fasilitas transportasi public menuju dan pulang dari RS Islam
Namira
2. UNIT PELAYANAN RUMAH SAKIT
a. Selalu memeriksa suhu tubuh pasien, pengunjung dan staf saat memasuki
wilayah RS Islam Namira
b. Menyediakan ruang dekontaminasi, fasilitas cuci tangan di pintu masuk area RS
c. Memasang petunjuk di pintu masuk dan tempat strategis mengenai peniadaan
jam besuk, wajib pemakaian masker, hand hygine, etika batuk
d. Penanda Khusus Untuk Mengatur Jarak. Pengaturan jarak antrian sejauh 1-2
meter antar manusia dapat dilakukan pada:
1) Loket pendaftaran atau kasir dengan lokasi pasien berdiri atau mengantri.
2) Kursi antar pasien pada ruang tunggu.
3) Ruang pelayanan, antara kursi pasien dan meja petugas pemeriksa.
4) Ruang apotek antara loket penerimaan resep atau pemberian obat dengan
lokasi pasien berdiri
e. Membuat penghalang fisik (barrier) untuk menghalangi semburan droplet di loket
pendaftaran
f. Mengatur aliran udara alamiah di area Rumah Sakit
g. Mengatur zona-zona pelayanan sesuai besar kecil risiko transmisi
h. Menyiapkan APD petugas sesuai zona pelayanan
i. Memastikan pembuangan limbah infeksius sesuai peraturan yang berlaku
j. Menyiapkan fasilitas ruang isolasi bila RS Islam Namira ditunjuk menjadi RS
rujukan
3. STAF RUMAH SAKIT
a. Setiap staf yang memasuki area RS harus dilakukan sekrining, cuci tangan dan
wajib memakai masker
b. Setiap staf memakai APD sesuai zona kerja masing-masing
c. Setiap staf yang memiliki tanda-tanda dan gejala infeksi pernapasan segera
melapor ke unit kerja masing-masing
d. Unit kerja harus menerapkan kebijakan cuti sakit yang fleksibel dan konsisten,
dengan kebijakan kesehatan masyarakat yang memungkinkan anggota staf yang
sakit tinggal di rumah.
e. Setiap staf yang mengalami tanda-tanda dan gejala infeksi pernapasan, harus:
1) Segera hentikan pekerjaan (jika sedang bekerja), kenakan masker wajah,
dan isolasi diri di rumah;
2) Beri tahu tenaga administrasi unit dkerja, dan kumpulkan informasi tentang
individu yang bersangkutan, peralatan, dan lokasi serta riwayat kontak ; dan

3) Ikuti rekomendasi penanganan kasus terduga COVID-19 setempat


4) Semua staf harus mendapat update pengetahuan mengenai epidemic
COVID-19 meliputi risiko infeksi, pencegahan dan panduan terbaru mengenai
COVID-19 dari pemerintah ataupun organisasi profesi.
5) Jadwal jam makan staf harus berbeda-beda untuk masing-masing staf untuk
menghindari aktivitas makan bersama antar staf di suatu ruangan
tertentu. Makan dan bercengkrama selama makan juga harus dihindari untuk
meminimalisir transmisi melalui droplet
6) Setiap kepala unit harus terus menerus memperhatikan kondisi kesehatan
fisik dan mental staf-staf di masing-masing unit

C. SOSIALISASI
1. Sosialisasi diberikan kepada pasien dan keluarga, meliputi pengetahuan tentang
virus corona, tanda gan gelaja covid-19, cara pencegahan penularan, tatalaksana
termasuk isolasi diri
2. Sosialisasi ke masyarakat virus corona, tanda gan gelaja covid-19, cara pencegahan
penularan, tatalaksana termasuk isolasi diri. Aktif melayani desinfektan daerah
public.
3. Sosialisasi kepada staf RS, dipimpin oleh Tim PPI. Meliputi virus corona, tanda gan
gelaja covid-19, cara pencegahan penularan, tatalaksana termasuk isolasi diri,
pemilihan, cara pemakaian, melepas dan desinfeksi APD dan peralatan medis

D. DESINFEKTAN ALAT DAN RUANGAN


1. Secara periodic area RS dilakukan desinfektan
2. Cara Pembersihan dan Desinfeksi Peralatan Medis di Unit pelayanan harus terus
mengikuti persyaratan pengendalian infeksi terkait pembersihan dan desinfeksi yang
meliputi:
i. Memastikan barang-barang yang dibawa hanya untuk digunakan pada satu
pasien atau hanya digunakan sekali pakai.
ii. Peralatan medis dibersihkan dan didesinfeksi sesuai petunjuk pabrik,
sebelum digunakan ke area lainnya atau digunakan pada pasien lain.
3. Unit kerja harus menerapkan prosedur pembersihan dan desinfeksi rutin yang sesuai
untuk COVID-19 meliputi:
a. Untuk permukaan peralatan medis yang sering dipakai atau disentuh, dibersihkan
dahulu menggunakan air dan cairan pembersih mesin (bila tersedia) sebelum
dibersihkan kembali dengan alcohol 70% atau clorin 0.05%
b. Unit kerja harus menyediakan perlengkapan kerja tambahan agar dapat
digunakan oleh masing-masing staf, untuk menghindari pemakaian bersama
(seperti pulpen) dan secara rutin mendesinfeksi area kerja (stasiun perawat,
telepon, radio internal, dll).
c. Petugas cleaning service (CS) yang bertugas harus dilatih mengenai proteksi diri,
bagaimana memakai APD saat melaksanakan tugas membersihkan ruangan.
APD harus dilepaskan saat akan meninggalkan unit kerja, dan segera mencuci
tangan setelahnya

E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Laboratorium RS Islam Namira melayani pemeriksaan Rapid test
2. Pemeriksaan Rapid test dilakukan terhadap pasien umum yang menginginkan cek
status covid-19, pasien yang dicurigai Covid-19, staf yang terpajan bila pemeriksaan
rapid tidak bisa dilayani oleh petugas terkait (Dinas Kesehatan)
3. Permintaan pemeriksaan Rapid harus disetujui/ sepengetahuan Ketua Tim Covid RS
Islam Namira
4. Pasien yang menjalani pemeriksaan Rapid test, bila hasil pemeriksaan reaktif, harus
bersedia dilakukan tindak lanjut (rujukan ke RS rujukan dan tracing kasus)
5. Tata cara pemeriksaan harus mengikuti SOP yang telah ditetapkan

F. TATALAKSANA PAJANAN/PAPARAN
1. Apabila ada staf RS yang terpapar / curiga terpajan dari pasien, maka harus segera
melaporkan ke Tim Covid RS Islam Namira yang selanjutnya dilaporkan ke Tim
Gugus Covid Kabupaten
2. Staf yang bersangkutan menjalankan pemeriksaan rapid test dan atau swab PCR
3. Staf yang bersangkutan menjalankan isolasi
G. SISTEM RUJUKAN
1. Karena RS Islam Namira bukan rumah sakit rujukan Covid-19, maka pasien-pasien
kecurigaan Covid-19 dirujuk ke RSUD selong.
2. Sebelum merujuk, berkomunikasi dengan tim Covid RSUD selong
3. Pasien yang dirujuk harus sepengetahuan Tim Covid RS Islam Namira
4. Sambil menunggu proses rujukan, pasien ditempatkan terpisah dari pasien lain,
pasien memakai masker bedah, minimal kontak dengan petugas
5. Petugas yang merujuk memakai APD level 3
6. Proses rujukan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Tim Covid RS rujukan

H. PENYEDIAAN APD
1. Penyediaan dan pemakaian APD disesuaikan dengan unit kerja kerja masing-
masing staf

NO NAMA RUANG JENIS APD


a) Masker bedah
1 SKRINING b) Baju kerja
c) Sarung tangan
d) Face shield
e) Gaun

a) Masker
2 Ruang Bersalin b) Baju kerja
c) Topi
d) Sarung tangan
e) Apron kedap air
f) Sepatu pelindung
g) Google / face shield
3 Ruang Operasi a) Masker
b) Topi
c) Sarung tangan steril
d) Gaun/Baju steril
e) Google / face shield
f) Sepatu pelindung
a) Masker
4 IGD b) Baju kerja
c) Sarung tangan steril
d) Sarung tangan bersih
e) Gown
f) Kacamata google/face shiled
a) Masker
5 Ruang HD b) Baju kerja
c) Sarung tangan steril
d) Apron kedap air
e) Google jika perlu
f) Sepatu pelindung

6 R. Rawat Inap a) Masker


b) Sarung tangan steril
c) Sarung tangan bersih
d) Apron kedap air

7 Poli Rawat Jalan a) Masker


b) Sarung tangan
c) Face shield
d) Gaun
e) Baju kerja

8 R. LABORATORIUM a) Masker
b) Sarung tangan
c) Baju Lab
d) Gown

9 R. RADIOLOGI a) Masker
b) Sarung tangan
lateks
c) Apron pelindung radiasi
d) Gown

10 R. Instalasi GIZI a) Masker


b) Topi
c) Sarung tangan
lateks
d) Apron kedap air
11 FISIOTHERAPI a) Masker
b) Sarung tangan
c) Face shield
d) Gown
12 RUANG a) Masker
b) Sarung tangan
STERILISASI lateks
c) Apron kedap air
d) Baju khusus
e) Topi
f) Sandal pelindung
13 LAUNDRY a) Masker bedah
b) Topi
c) Apron kedap air
d) Sarung tangan
lateks
e) Sepatu pelindung

14 Petugas Kebersihan a) Masker bedah


b) Sarung tangan
c) Apron
d) Sepatu pelindung,
e) Faces
shield/google

16 R. Isolasi a) Topi
b) Kacamata
google/face
shield
c) Masker bedah,
masker N95,
Kn95
d) Gown
e) Baju kerja
f) Sepatu
pelindung
g) Hazmat
BAB IV DOKUMENTASI

1. Formulir sekrining
2. Materi sosialisasi
3. Permintaan pemeriksaan laboratorium
4. Hasil pemeriksaan laboratorium
5. Register pasien yang dilakukan pemeriksaan Rapid test
6. Register pasien yang dirujuk
7. Register staf yang terpapar

BAB V PENUTUP

Panduan Penanggulangan Covid-19 Rumah Sakit Islam Namira ini dibuat dan
ditetapkan sebagai panduan bagi seluruh personil di Rumah Sakit Islam Namira dalam kefiatan
penanggulangan Covid-19 di Rumah Sakit Islam Namira. Bilamana ada perkembangan dan
perbaikan terhadap panduan ini maka dapat dilakukan koreksi demi kemajuan pelayanan di
Rumah Sakit Islam Namira.

Ditetapkan di : Lombok Timur


Pada tanggal : 06 April 2020
12 Sya’ban 1441 H

Rumah Sakit Islam Namira


Lombok Timur

dr. UtunSupria, M.Kes


Direktur

Anda mungkin juga menyukai