Bukti Fisik 2.2 Acuan Kurikulum TK Taman Cendekia
Bukti Fisik 2.2 Acuan Kurikulum TK Taman Cendekia
TK TAMAN CENDEKIA
TAHUN AJARAN 2023/2024
DISUSUN OLEH
TK TAMAN CENDEKIA
RANCANGAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH.
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal
tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik
dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang
Pendidikan.
2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
3. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan Peserta
Didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan.
4. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
5. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
BAB II
LINGKUP STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pasal 2
(1) Standar Kompetensi Lulusan dirumuskan berdasarkan:
a. tujuan pendidikan nasional;
b. tingkat perkembangan Peserta Didik;
c. kerangka kualifikasi nasional Indonesia; dan
d. jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
(2) Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas:
a. Standar Kompetensi Lulusan pada pendidikan anak
usia dini;
b. Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang
Pendidikan dasar; dan
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
Pasal 3
(1) Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman
dalam penentuan kelulusan Peserta Didik dari satuan
pendidikan.
(2) Penggunaan Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi Peserta Didik
pada pendidikan anak usia dini.
(3) Dalam hal Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan
hambatan intelektual, penggunaan Standar Kompetensi
Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik.
(4) Kondisi dan kebutuhan Peserta Didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditentukan melalui asesmen yang
dilakukan oleh ahli sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB III
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pasal 4
(1) Standar Kompetensi Lulusan pada pendidikan anak usia
dini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
a merupakan standar tingkat pencapaian perkembangan
anak usia dini.
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
BAB IV
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR
Pasal 5
(1) Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan
dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/
madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa/
paket A/bentuk lain yang sederajat; dan
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
Pasal 6
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang
sederajat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf
a dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
kompetensi yang terdiri atas:
a. mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya,
memahami ajaran pokok agama/kepercayaan,
melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur,
menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih,
menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan;
b. mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan
budayanya, mengenal dan menghargai keragaman budaya
di lingkungannya, melakukan interaksi antarbudaya, dan
mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta
berpartisipasi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
c. menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta
berkolaborasi antarsesama dengan bimbingan di
lingkungan sekitar;
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
Pasal 7
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama
luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dirumuskan secara
terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
a. mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan memahami
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-
hari, memahami ajaran agama, melaksanakan ibadah
secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan
agama/kepercayaan, berani menyatakan kebenaran,
menyayangi dirinya, menyadari pentingnya keseimbangan
kesehatan jasmani, mental dan rohani, menghargai
sesama manusia, berinisiatif menjaga alam, serta
memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara;
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
BAB V
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
Pasal 8
Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan
menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
c terdiri atas:
a. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah umum; dan
b. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah kejuruan.
Pasal 9
(1) Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a difokuskan pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
c. pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi
Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
(2) Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan
menengah umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah
menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah atas
luar biasa/paket C/bentuk lain yang sederajat.
(3) Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah
atas/madrasah aliyah/sekolah menengah atas luar biasa/
paket C/bentuk lain yang sederajat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dirumuskan secara terpadu dalam
bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
Pasal 10
(1) Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah kejuruan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf b difokuskan pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
c. keterampilan untuk meningkatkan kompetensi
Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
(2) Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah kejuruan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan Standar Kompetensi
Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan/bentuk lain yang sederajat.
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. ketentuan mengenai Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1668);
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 953); dan
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
Pasal 12
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2022
TTD.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Februari 2022
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
BENNY RIYANTO
TTD.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
SALINAN
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN
JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Isi adalah kriteria minimal yang mencakup
ruang lingkup materi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
Pasal 2
(1) Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang
lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan.
(2) Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan bahan kajian dalam muatan
pembelajaran.
(3) Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dirumuskan berdasarkan:
a. muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
Pasal 3
(1) Muatan wajib pendidikan agama sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (4) huruf a dirumuskan melalui
koordinasi antara Menteri dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama.
(2) Muatan lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(4) huruf k dirumuskan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. ketentuan mengenai Standar Isi dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1668);
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 954); dan
c. ketentuan mengenai Standar Isi dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2022
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2022
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BENNY RIYANTO
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH
A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Standar Isi PAUD dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup
materi yang sesuai dengan capaian perkembangan yang telah dirumuskan
pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA).
STPPA difokuskan pada aspek perkembangan anak yang mencakup: nilai
agama dan moral, nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial
emosional.
Ruang lingkup materi PAUD dalam Standar Isi mengacu pada STPPA yang
memuat aspek perkembangan anak dan dirumuskan secara terpadu dalam
bentuk deskripsi capaian perkembangan. Upaya peningkatan fleksibilitas
ruang lingkup materi dengan memberikan ruang kepada pendidik untuk
memfasilitasi Peserta Didik mengembangkan kompetensinya dan
mengadopsi prinsip diferensiasi (ragam laju perkembangan anak, latar
belakang anak, termasuk anak berkebutuhan khusus).
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
ttd.
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH
A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup
materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang telah dirumuskan
pada standar kompetensi lulusan.
Penyusunan Standar Isi dilakukan dengan merumuskan ruang lingkup
materi pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi
Peserta Didik sesuai standar kompetensi lulusan, melakukan penyesuaian
dengan kemajuan pembelajaran (learning progression) Peserta Didik pada
setiap jenjang, merumuskan ruang lingkup materi pembelajaran yang
memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk memfasilitasi Peserta
Didik mengembangkan kompetensinya, serta mengadopsi prinsip
diferensiasi dalam mengembangkan ruang lingkup materi pembelajaran.
Pengembangan Standar Isi mengacu pada standar kompetensi lulusan pada
satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar yang difokuskan pada:
1. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
2. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
3. penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
Standar Isi ini mencakup ruang lingkup materi Pendidikan Dasar pada
jalur pendidikan formal dan nonformal. Standar Isi sekolah dasar luar
biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat sama dengan Standar Isi sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah dan Standar Isi sekolah menengah pertama
luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat sama dengan Standar Isi
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.
Standar Isi pada program Pendidikan Kesetaraan selain berisi muatan
wajib sesuai jenjangnya, juga diperkaya dengan ruang lingkup materi
pemberdayaan dan keterampilan. Ruang lingkup materi pemberdayaan
diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran, harga diri, kepercayaan diri,
partisipasi aktif, dan akses terhadap pengambilan keputusan sehingga
Peserta Didik mampu berkreasi, berkarya, serta mengembangkan
kemandirian dalam kehidupan individu maupun bermasyarakat. Ruang
lingkup materi pada Standar Isi dikemas untuk memperkuat
pengembangan diri, pengembangan kapasitas, dan penguatan sosial
ekonomi. Ruang lingkup materi keterampilan dikembangkan dengan
memperhatikan ragam potensi sumber daya alam dan sosial budaya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau kesempatan
bekerja dan berusaha.
Standar Isi pada pendidikan khusus, selain berisi muatan wajib sesuai
jenjangnya, juga ditambah dengan ruang lingkup materi program
kebutuhan khusus dan keterampilan. Peserta Didik berkebutuhan khusus
dapat mengikuti Standar Isi, dengan memperhatikan profil Peserta Didik
berkebutuhan khusus.
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
3) Tata Ibadah
a) doa dan persembahyangan kepada Tian, Nabi Kongzi,
para Suci (Shen Ming), dan para leluhur serta
merayakan hari raya keagamaan merupakan wujud dari
perbuatan Kesusilaan (Li);
b) bahwa dengan menghormati orang lain dengan cara
yang benar dan tulus merupakan bentuk dari
menghargai diri sendiri dan orang; dan
c) dapat merawat, menjaga peralatan dan perlengkapan
sembahyang dengan baik dan benar akan
menumbuhkan keimanan dan kepribadian luhur.
4) Perilaku Junzi
a) merawat dan menjaga tubuh jasmani serta melestarikan
alam lingkungan sekitar merupakan bentuk dari
perilaku bakti (xiao);
b) perilaku untuk senantiasa hidup memuliakan
hubungan Tian-Di-Ren (Sancai) akan dapat
menciptakan kedamaian dan kesejahteraan; dan
c) sikap mencintai tanah air, bangsa, dan negara adalah
dengan cara mengutamakan penggunaan produk dalam
negeri.
5) Sejarah Suci
a) bahwa dengan mempelajari sejarah perkembangan
agama Khonghucu di Indonesia akan memperkuat iman
dan dapat memaknai nilai-nilai bajik yang terkandung
dalam ajarannya; dan
b) meneladani para nabi, raja suci serta tokoh-tokoh
Khonghucu agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Pendidikan Pancasila
a. Pancasila sebagai dasar negara dan Garuda Pancasila sebagai
Lambang Negara, sila-sila, dan nilai-nilai yang terkandung dari
setiap sila Pancasila dan pelaksanaannya dalam kehidupan
sehari-hari;
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
b. Bahasa Inggris
1) teks interaksional dan transaksional sederhana dalam
konteks diri sendiri, keluarga, dan sekolah;
2) teks multimodal sederhana, fiksi dan nonfiksi, dalam
konteks diri sendiri, keluarga, dan sekolah;
3) kosakata dan ungkapan sederhana dalam teks dengan
konteks diri sendiri, keluarga, dan sekolah;
4) ragam budaya di Indonesia melalui teks sederhana;
5) gambar bergerak dan tidak bergerak dalam teks sederhana
sebagai bagian dari literasi visual;
6) kosakata yang berkaitan dengan pengembangan literasi
visual; dan
7) strategi memahami isi teks sederhana.
5. Matematika
a. konsep bilangan, hubungan antara bilangan serta sifat-sifat
bilangan untuk menyatakan kuantitas dalam berbagai konteks
yang sesuai;
b. operasi aritmetika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian) pada bilangan cacah, pecahan, dan desimal
dilakukan secara efisien untuk menyelesaikan masalah
kontekstual;
c. identifikasi pola baik numerik maupun nonnumerik untuk
menjelaskan hal yang berulang;
d. spasial mengenai bangun datar dan bangun ruang serta sifat-
sifatnya untuk menjelaskan lingkungan di sekitar;
e. pengukuran dan estimasi atribut benda yang dapat diukur
menggunakan berbagai satuan (baik baku maupun yang tidak
baku) serta membandingkan hasilnya; dan
f. interpretasi data yang menunjukkan keberagaman berdasarkan
tampilan data untuk mengambil kesimpulan.
6. Ilmu Pengetahuan Alam
a. penyelidikan terkait pengenalan diri sendiri dikaitkan dengan
perawatan kesehatan tubuh, benda-benda, makhluk hidup, dan
lingkungan sekitar;
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -
2) Yesus Kristus
a) inti iman Katolik adalah iman akan Yesus Kristus. Inti
iman Katolik adalah iman akan Allah yang
menyelamatkan manusia dalam dan melalui Yesus
Kristus. Maka beriman kepada Allah berarti percaya
kepada Yesus Kristus sebagai pemenuhan janji dan
sekaligus wujud Allah yang menjelma menjadi
manusia. Iman itu dinyatakan dengan kesediaan
menjadi murid-Nya dan siap menjadi utusan-Nya;
b) mengenal pribadi Yesus Kristus. Langkah awal untuk
dapat beriman kepada Yesus Kristus adalah mengenal
pribadi-Nya, siap menjadikan Dia sebagai teladan
dalam upaya mengembangkan diri;
c) Yesus Kristus mewartakan kerajaan Allah. Inti
pewartaan Yesus Kristus tentang kerajaan Allah berisi
pewahyuan tentang siapa Allah dan apa yang
dikehendaki-Nya. Hal itu disampaikan Yesus Kristus,
baik melalui pengajaran (melalui sabda-sabda-Nya dan
melalui perumpamaan), maupun tindakan-Nya (melalui
mukjizat dan terutama melalui sengsara, wafat,
kebangkitan serta kenaikan-Nya ke surga), dengan
harapan setiap orang yang mendengar dan melihat-Nya
percaya kepada Allah; dan
d) peran Roh Kudus dalam gereja. Kenaikan Yesus Kristus
ke surga, tidak memutuskan relasi manusia dengan
Allah maupun dengan diri-Nya. Sebab, sebelum
kenaikan-Nya ke surga, Yesus menjanjikan Roh Kudus
untuk menyertai perjalanan hidup para murid-Nya.
Roh Kudus itulah yang menjadi daya hidup masing-
masing pribadi, maupun gereja hingga saat ini.
3) Gereja
a) hakikat gereja. Iman pertama-tama merupakan relasi
pribadi, tetapi sekaligus diwujudkan dalam kehidupan
bersama dengan orang lain yang sama-sama
mengimani Yesus Kristus. Maka Gereja dapat dimaknai
sebagai persekutuan (komunitas) orang yang percaya
akan Yesus Kristus. Sebagai komunitas yang hidup,
jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 27 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 28 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 29 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 30 -
2) Kitab Suci
a) memaknai ayat-ayat suci yang terkandung dalam Kitab
Sishu, Kitab Wujing, dan Kitab Liji terkait
persembahyangan, sumpah janji (Li Yuan) sebagai
tuntunan dan bimbingan hidup dalam beribadah; dan
b) memaknai ayat-ayat suci dalam kitab Bakti (Xiaojing)
dalam upaya melakukan bakti kepada Tian, alam
semesta, dan sesama manusia (Tian-Di-Ren).
3) Taat Ibadah
a) rutinitas bersembahyang dan bersujud kepada Tian,
Nabi Kongzi, para Suci (Shen Ming), dan para leluhur,
baik di rumah maupun di tempat ibadah merupakan
bentuk kewajiban terhadap agama yang diimaninya;
b) memberikan salam dan menghormat dengan tata cara
yang baik dan benar merupakan bentuk dari
kerendahan hati, menghargai diri sendiri dan juga orang
lain; dan
c) dapat merawat, menjaga peralatan dan perlengkapan
sembahyang, khususnya yang ada di meja abu (altar)
leluhur akan menumbuhkan sikap berbakti,
melanjutkan cita mulia leluhur, memupuk rasa
persaudaraan dan keimanan.
4) Perilaku Junzi
a) sikap bakti (Xiao) kepada Tian, alam semesta, dan orang
tua dengan berusaha menjadi seorang Junzi yang selalu
hidup harmonis, rukun, toleran, saling mengasihi,
saling menghormati, bersifat moderat;
b) perilaku yang senantiasa hidup memuliakan hubungan
Tian-Di-Ren (Sancai) ditunjukkan dengan sikap hati-
hati, sungguh-sungguh, rendah hati, hidup sederhana,
dan suka mengalah terhadap teman di lingkungan
sekolah, tanpa memandang suku dan agama
merupakan bentuk pengamalan ajaran keimanan yang
pokok; dan
jdih.kemdikbud.go.id
- 31 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 32 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 33 -
9) struktur dan kohesi teks dalam wujud lisan, tulis, visual, dan
multimodal yang disajikan melalui media cetak, elektronik,
dan/atau digital.
b. Bahasa Inggris
1) teks interaksional dan transaksional dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, dan lingkungan di Indonesia;
2) teks multimodal, fiksi dan nonfiksi, dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, dan lingkungan di Indonesia;
3) kosakata, kalimat, dan ungkapan yang lazim digunakan
dalam teks dengan konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
dan lingkungan di Indonesia;
4) elemen berbahasa nonverbal;
5) unsur kebahasaan dalam ragam teks multimodal;
6) ragam budaya di Indonesia dalam teks multimodal;
7) gambar bergerak dan tidak bergerak dalam teks sebagai
bagian dari literasi visual;
8) kosakata yang berkaitan dengan pengembangan literasi
visual;
9) strategi analisis isi teks; dan
10) proses menulis teks multimodal.
5. Matematika
a. operasi aritmetika pada bilangan real diterapkan secara efisien
untuk menyelesaikan masalah kontekstual;
b. rasio mencakup pengertian dan penerapannya dalam
penyelesaian masalah. Rasio meliputi skala, proporsi, dan laju
perubahan;
c. bentuk, persamaan, dan pertidaksamaan aljabar digunakan
untuk menyelesaikan masalah (linear satu variabel dan sistem
persamaan linear dua variabel);
d. relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) disajikan dalam
bentuk-bentuk untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah
yang mencakup pemahaman dan aplikasi fungsi linear serta
pengenalan fungsi nonlinear;
e. luas permukaan dan volume bangun ruang dapat ditentukan
untuk menyelesaikan masalah kontekstual;
jdih.kemdikbud.go.id
- 34 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 35 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 36 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 37 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 38 -
ttd.
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH
A. Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup
materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang telah dirumuskan
pada standar kompetensi lulusan.
Penyusunan Standar Isi dilakukan dengan merumuskan ruang lingkup
materi pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi
Peserta Didik sesuai standar kompetensi lulusan, melakukan penyesuaian
dengan kemajuan pembelajaran (learning progression) Peserta Didik pada
setiap jenjang, merumuskan ruang lingkup materi pembelajaran yang
memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk memfasilitasi Peserta
Didik mengembangkan kompetensinya, serta mengadopsi prinsip
diferensiasi dalam mengembangkan ruang lingkup materi pembelajaran.
Pengembangan Standar Isi mengacu pada standar kompetensi lulusan pada
satuan Jenjang Pendidikan Menengah umum difokuskan pada:
1. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
2. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
3. pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar
dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
4) Masyarakat
a) hubungan gereja dan dunia. Gereja Katolik menyadari
bahwa dirinya merupakan bagian integral dari
dunia/masyarakat. Ia berada di tengah masyarakat dan
bersama masyarakat. Kesadaran ini membawa
konsekuensi bahwa gereja harus terlibat sepenuhnya
dengan kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasan masyarakat dunia. Sikap tersebut menjadi
nyata dalam berbagai ajaran sosial gereja;
b) ancaman degradasi nilai hidup bersama. Modernitas di
satu pihak membawa banyak kemudahan, tetapi di lain
pihak berdampak pada terjadinya degradasi nilai hidup
bersama, sebagaimana nampak dalam maraknya kasus
pelanggaran hak asasi manusia, lunturnya budaya
kasih, berkurangnya rasa keadilan. Setiap umat Katolik
dipanggil untuk bekerja sama dengan semua pihak
berusaha melawan nilai-nilai yang dapat merusak
tatanan hidup bersama dan mengokohkan kembali nilai
penting dalam hidup bersama yang sesuai dengan
kehendak Allah;
c) ancaman terhadap nilai hidup manusia. Fenomena
kurangnya penghargaan manusia terhadap nilai hidup
dapat ditemukan dalam berbagai kasus aborsi, bunuh
diri, euthanasia, diberlakukannya hukuman mati,
penyalahgunaan obat, dan sebagainya. Gereja dipanggil
untuk mewartakan bahwa hidup itu milik Allah yang
harus dibela dan dihormati. Gereja dipanggil untuk
menyerukan kembali gerakan “pro-life”;
d) pluralitas agama dan persaudaraan sejati. Pluralitas
dalam agama dan kepercayaan sesungguhnya
merupakan anugerah dari Allah, yang bila dikelola
dengan baik dapat menghasilkan hidup yang damai dan
tentram. Gereja mengajak setiap umat Katolik berusaha
mengembangkan dialog dan kerja sama antarumat
beragama dan berkepercayaan lain, yang dilandasi
sikap hormat terhadap sesama makhluk Tuhan. Hanya
dengan cara demikian, agama mampu menjadi
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
c) bahwa para nabi, para roh suci (Shen Ming), dan para
leluhur dapat dijadikan teladan, dengan berdoa dan
bersembahyang kepadanya akan merefleksikan diri
untuk menerapkan keteladanannya.
2) Tata Ibadah
a) memaknai hakikat upacara bersembahyangan kepada
Tian, Nabi Kongzi, para leluhur, dan para Suci (Shen
Ming) sebagai upaya memperkuat iman dan senantiasa
bersyukur;
b) makna agamis dan tradisi serta budaya hari raya
keagamaan mempertebal iman dan keyakinan; dan
c) bahwa atribut yang digunakan oleh rohaniwan
Khonghucu dalam melakukan persembahyangan
berbeda-beda.
3) Perilaku Junzi
a) bersikap bakti (Xiao) kepada Tian, alam semesta, dan
orang tua dengan selalu hidup dalam kebenaran dan
cinta kasih, Tengah Sempurna (Zhong Yong) dan
Tengah Harmonis (Zhong Shu) dalam mewujudkan
Masyarakat Kebersamaan Agung (Da Dong);
b) seorang Junzi yang selalu membina diri, tekun belajar,
hidup rukun, toleran, menghargai perbedaan, harmonis
dalam rangka menggenapi kodrat suci
kemanusiaannya; dan
c) sikap mencintai tanah air dan bangsa diwujudkan
dengan cara melakukan bakti sosial, memberi bantuan
bagi saudara sebangsa dan setanah air yang tertimpa
bencana atau membutuhkan.
4) Sejarah Suci
a) meneladani nilai-nilai dan karya para nabi, murid-
murid Nabi Kongzi, raja suci serta tokoh-tokoh
Khonghucu agar dapat memperjelas sejarah dan
membangun moral luhur;
b) bahwa dengan mempelajari agama-agama dan
kepercayaan di Indonesia akan dapat menjunjung
tinggi kebinekaan, keragaman, dan cinta tanah air; dan
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 27 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 28 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 29 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 30 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 31 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 32 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 33 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 34 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 35 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 36 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 37 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 38 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 39 -
j. Teknik Tekstil
1) Materi Umum
a) K3 lingkungan kerja dan budaya kerja berbasis industri
tekstil;
b) pada keahlian yang berkaitan dengan kimia tekstil,
meliputi: proses colour matching, persiapan
penyempurnaan tekstil, pencelupan kain, pencapan,
dan penyempurnaan tekstil;
c) pengetahuan dasar tentang teknologi tekstil yang
mencakup juga proses pembuatan serat filamen, proses
pembuatan benang stapel, proses pertenunan, proses
perajutan, dan proses penyempurnaan bahan tekstil
mentah;
d) pengetahuan dasar bahan tekstil mencakup juga serat
tekstil, benang, dan kain untuk kebutuhan sandang
maupun nonsandang; dan
e) pengelolaan usaha di bidang tekstil mencakup juga
peluang usaha, analisis keuangan, dan pengelolaan
usaha.
2) Materi Khusus
a) pada keahlian yang berkaitan dengan pembuatan serat
filamen mencakup juga proses polimerisasi, proses
pemintalan leleh, proses permintalan basah, dan proses
permintalan kering;
b) pada keahlian yang berkaitan dengan pembuatan
benang stapel mencakup juga proses pembuatan lap,
proses pembuatan sliver, proses pembuatan roving,
proses pembuatan benang tunggal (ring spinning), dan
proses pengelosan;
c) pada keahlian yang berkaitan dengan pembuatan kain
mencakup juga desain struktur kain, proses persiapan
pembuatan kain, proses pertenunan, dan proses
perajutan; dan
d) pada keahlian yang berkaitan dengan penyempurnaan
bahan tekstil mentah mencakup juga proses pre-
treatment, proses pencelupan, proses pencapan, dan
proses penyempurnaan khusus.
jdih.kemdikbud.go.id
- 40 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 41 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 42 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 43 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 44 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 45 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 46 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 47 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 48 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 49 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 50 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 51 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 52 -
b. Agribisnis Ternak
1) Materi Umum
a) K3 dan K3LH, meliputi: konsep, prinsip, dan prosedur
K3, P3K, APD, PLH;
b) proses bisnis bidang peternakan, meliputi: klasifikasi
industri, lingkup usaha, perencanaan produk, proses
produksi, pemasaran, perbaikan dan perawatan
peralatan, pengelolaan sumber daya manusia, logistik,
job profile;
c) perkembangan teknologi dalam hal peralatan,
pengembangan produk, dan isu-isu global bidang
peternakan;
d) penanganan limbah hasil produksi peternakan,
meliputi: penanganan limbah padat, limbah cair, dan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
e) pengembangan kewirausahaan, meliputi: identifikasi
ide/jenis usaha, perhitungan dan pengambilan risiko
dalam mengembangkan dan mengelola usaha,
pengelolaan usaha dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keahlian
peternakan; dan
f) teknik dasar agribisnis peternakan, meliputi: pakan,
perkandangan, kesehatan ternak, pemeliharaan,
pemanenan dan pascapanen, pemasaran.
2) Materi Khusus
a) pada keahlian yang berkaitan dengan ternak
ruminansia mencakup juga pemerahan, proses
kelahiran ternak, pengembangan dan konservasi
hijauan pakan, inseminasi buatan;
b) pada keahlian yang berkaitan dengan ternak unggas
mencakup juga sexing, penanganan telur; dan
c) pada keahlian yang berkaitan dengan keperawatan
hewan mencakup juga pemeriksaan fisik dan rekam
medik, pengobatan dan disinfeksi, pemeriksaan status
reproduksi dan penanggulangan gangguan reproduksi,
pemusnahan dan bedah bangkai, pemeliharaan biakan
mikroorganisme, penanganan produk hewan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 53 -
c. Agribisnis Perikanan
1) Materi Umum
a) K3 serta lingkungan hidup, meliputi: konsep, prinsip
dan prosedur K3, P3K, APD, PLH;
b) proses bisnis bidang perikanan, meliputi: klasifikasi
industri, lingkup usaha, perencanaan produk, proses
produksi perbaikan dan perawatan peralatan,
pengelolaan sumber daya manusia, job profile;
c) perkembangan teknologi dalam hal peralatan,
pengembangan produk, dan isu-isu global bidang
perikanan;
d) penanganan limbah kegiatan perikanan, meliputi:
penanganan limbah padat, limbah cair, dan limbah
bahan berbahaya dan beracun;
e) pengembangan kewirausahaan, meliputi: identifikasi
ide/jenis usaha, perhitungan dan pengambilan risiko
dalam mengembangkan dan mengelola usaha,
pengelolaan usaha dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang
perikanan; dan
f) teknik dasar agribisnis perikanan, yang meliputi:
persiapan wadah budi daya, persiapan induk,
pengembangbiakan ikan, pembesaran ikan/pendederan
ikan (pakan, kualitas air, kesehatan ikan), panen dan
pascapanen, pemasaran.
2) Materi Khusus
a) pada keahlian yang berkaitan dengan ikan hias,
pembuatan akuarium dan aquaskap; dan
b) pada keahlian yang berkaitan dengan perikanan payau
dan laut merupakan pemijahan udang dengan ablasi
mata.
d. Usaha Pertanian Terpadu
1) Materi Umum
a) K3LH, meliputi: konsep, prinsip, prosedur K3, APD,
P3K, PLH;
jdih.kemdikbud.go.id
- 54 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 55 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 56 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 57 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 58 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 59 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 60 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 61 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 62 -
2) Materi Khusus
a) pada keahlian pemasaran yang berkaitan bisnis digital
mencakup juga pengelolaan bisnis online secara lebih
spesifik; dan
b) pada keahlian yang berkaitan dengan bisnis retail
mencakup juga pengelolaan usaha waralaba
(franchising), prosedur administrasi pengelolaan
pengadaan barang, penyimpanan barang serta
pengiriman barang.
b. Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
1) Materi Umum
a) K3 di tempat kerja pada bidang manajemen perkantoran
dan layanan bisnis yang diwujudkan dalam
sikap/karakter serta budaya kerja berbasis industri;
b) perkembangan dunia kerja di bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis berwawasan
lingkungan, yang meliputi: pengenalan proses bisnis,
perkembangan teknologi dan isu-isu global, wawasan
profesi serta peluang usaha dan kerja di bidang
manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
c) kewirausahaan di bidang manajemen perkantoran dan
layanan bisnis, yang meliputi: pengenalan proses
identifikasi ide/jenis usaha, perhitungan dan
pengambilan risiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan di bidang perkantoran
dan layanan bisnis;
d) dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan
bisnis, yang meliputi: pemahaman paradigma
manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor,
teknik pelayanan prima serta layanan bisnis; dan
e) teknis keahlian manajemen perkantoran dan layanan
bisnis, yang meliputi: administrasi umum, teknik
komunikasi di tempat kerja dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris tingkat dasar, kearsipan, layanan
pelanggan (customer service), teknologi informasi
jdih.kemdikbud.go.id
- 63 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 64 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 65 -
b. Perhotelan
1) Materi Umum
a) dalam memberikan layanan akomodasi perhotelan
harus memperhatikan dasar-dasar perhotelan,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global
terkait dunia perhotelan, melaksanakan kerja sama
dengan kolega dan pelanggan serta bekerja dalam
lingkungan sosial yang beragam untuk dapat
menangani situasi konflik. Dalam proses penyediaan
akomodasi memperhatikan prosedur kesehatan,
keselamatan, dan keamanan serta kebersihan di tempat
kerja. Melakukan prosedur administrasi dengan
mencari dan mendapatkan data komputer serta dapat
mempromosikan produk dan jasa kepada pelanggan
serta mengembangkan dan memperbarui pengetahuan
tentang industri pariwisata dan mempromosikan
produk dan jasa kepada pelanggan serta
mengkomunikasikan kepada pelanggan menggunakan
bahasa Inggris tingkat operasional dasar; dan
b) kewirausahaan di bidang usaha layanan akomodasi
perhotelan, yaitu: identifikasi ide/jenis usaha,
perhitungan dan pengambilan risiko dalam
pengembangan dan mengelola usaha, pengelolaan
usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan.
2) Materi Khusus
a) pada keahlian yang berkaitan dengan front office,
meliputi: penyediaan jasa porter, pemrosesan reservasi,
pemrosesan transaksi keuangan, dan penyediaan
layanan akomodasi reception;
b) pada keahlian yang berkaitan dengan housekeeping,
meliputi: pembersihan lokasi/area dan peralatan,
penyediaan fasilitas kehilangan dan penemuan,
penyediaan layanan housekeeping untuk tamu,
penyiapan kamar untuk tamu, penanganan linen dan
pakaian tamu; dan
jdih.kemdikbud.go.id
- 66 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 67 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 68 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 69 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 70 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 71 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 72 -
ttd.
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/M/2022 TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN.
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 2022
TTD.
jdih.kemdikbud.go.id
-1-
SALINAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 262/M/2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI NOMOR 56/M/2022 TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA
PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
DAN PENDIDIKAN MENENGAH
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Katolik
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Buddha dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
Pendidikan Agama
96 (3) 32 128
Buddha dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 96 (3) 32 128
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
96 (3) 32 128
Olahraga dan Kesehatan
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64***
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP perminggu atau 64 (enam puluh empat)
JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
Alokasi
Alokasi Projek
Intrakurikuler Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
(Minggu) Pancasila Per
Tahun
3. Seni Teater
4. Seni Tari
5. Prakarya (Budidaya,
Kerajinan, Rekayasa, atau
Pengolahan)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
dan/atau prakarya. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari) atau Prakarya
(budidaya, pengolahan, kerajinan, rekayasa).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP pertahun.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Buddha dan
64 (2) 32 96
Budi Pekerti*
Informatika 64 (2) 32 96
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
dan/atau prakarya. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari) atau Prakarya
(budidaya, pengolahan, kerajinan, rekayasa).
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika,
216 (6) 108 324
Kimia, Biologi
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, dan Seni
dan Prakarya tidak dialokasikan penuh 36 minggu agar dapat
memenuhi alokasi untuk projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
dan/atau prakarya dan kewirausahaan. Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari)
atau Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya, pengolahan,
kerajinan, rekayasa).
**** Paling banyak 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun.
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
6. 72 (2) 36 108
Olahraga dan Kesehatan
7. Sejarah 54 (2) ** 18 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
Alokasi
Alokasi Projek
Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan
Per Tahun Profil Pelajar Per Tahun
(Minggu) Pancasila Per
Tahun
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
6. Sosiologi
7. Ekonomi
8. Geografi
9. Antropologi
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
Alokasi
Alokasi Projek
Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan
Per Tahun Profil Pelajar Per Tahun
(Minggu) Pancasila Per
Tahun
sumber daya yang
tersedia*****
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh)
minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan
Sejarah.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per
minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun.
***** Pengaturan mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai
sumber daya yang tersedia diatur lebih lanjut oleh pemimpin
unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan
perbukuan.
****** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun.
******* Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
Pendidikan Agama
64 (2) 32 96
Khonghucu dan Budi Pekerti*
8. Sejarah 48 (2) ** 16 64
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Profil
Per Tahun Tahun
Pelajar
(Minggu)
Pancasila
Per Tahun
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
6. Sosiologi
7. Ekonomi
8. Geografi
9. Antropologi
Total*******: 1.152-1.312
192 1.344-1.504
(38-43)
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XII tidak penuh 32 (tiga puluh dua)
minggu, untuk memenuhi alokasi projek (24 (dua puluh empat)
minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan
Sejarah).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni
Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan budaya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per
minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun.
***** Pengaturan mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai
sumber daya yang tersedia diatur lebih lanjut oleh pemimpin
unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan
perbukuan.
****** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh
empat) JP per tahun.
******* Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -
6.6 Kehutanan
9.2 Perhotelan
9.3 Kuliner
jdih.kemdikbud.go.id
- 27 -
10.6 Animasi
10.7 Busana
jdih.kemdikbud.go.id
- 28 -
7. Muatan Lokal*** 72 - 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 29 -
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
6. Muatan Lokal** 72 - 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 30 -
Alokasi
Projek Total JP
Alokasi
Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
1. Matematika 90 18 108
jdih.kemdikbud.go.id
- 31 -
Alokasi
Projek Total JP
Alokasi
Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama Katolik
36 18 54
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha
36 18 54
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
36 18 54
Khonghucu dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Muatan Lokal** 36 - 36
7. Bahasa Inggris 72 - 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 32 -
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh
peserta didik.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 33 -
1. Matematika 72 - 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 34 -
Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10
(sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh) sampai dengan 28 (dua puluh
delapan) minggu di kelas XIII.
jdih.kemdikbud.go.id
- 35 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 36 -
Alokasi projek
Alokasi
penguatan Total JP Per
intrakurikuler
Mata Pelajaran profil pelajar
per tahun Tahun
Pancasila per
(minggu)
tahun
Pendidikan Agama Islam
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Buddha dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu
108 (3) 36 144
dan] Budi Pekerti*
jdih.kemdikbud.go.id
- 37 -
Alokasi projek
Alokasi
penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran intrakurikuler
profil pelajar
per tahun Tahun
Pancasila per
(minggu)
tahun
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani
54 (2) ** 18 72
Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya ***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 252 (7) 108 360
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan
Khusus
Dipilih sesuai jenis
hambatan peserta didik
1. Pengembangan
orientasi, mobilitas,
sosial, dan komunikasi
(hambatan
penglihatan/
tunanetra)
2. Pengembangan
komunikasi, persepsi
bunyi, dan irama;
(hambatan
216 (6) - 216 (6)
pendengaran/
tunarungu)
3. Pengembangan diri
(Hambatan
intelektual/
tunagrahita)
4. Pengembangan diri
dan pengembangan
gerak (hambatan fisik/
tunadaksa)
5. Pengembangan
komunikasi, interaksi
sosial, dan perilaku
(autis)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 38 -
Alokasi projek
Alokasi
penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran intrakurikuler
profil pelajar
per tahun Tahun
Pancasila per
(minggu)
tahun
Total *****: 846 (25) 234 1.080
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Matematika, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikuler penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran
per tahun profil pelajar Tahun
(minggu) Pancasila per
tahun
Pendidikan Agama Islam dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
jdih.kemdikbud.go.id
- 39 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikuler penguatan Total JP Per
Mata Pelajaran
per tahun profil pelajar Tahun
(minggu) Pancasila per
tahun
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni Budaya ***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 252 (7) 108 360
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 40 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
Matematika 72 (2) 36 108
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni Budaya ***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 360 (10) 144 504
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus
216 (6) - 216
jdih.kemdikbud.go.id
- 41 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Dipilih sesuai jenis hambatan
peserta didik
1. Pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial, dan
komunikasi (hambatan
penglihatan/ tunanetra)
2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
(hambatan pendengaran/
tunarungu)
3. Pengembangan diri
(Hambatan intelektual/
tunagrahita)
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
(hambatan fisik/
tunadaksa)
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (autis)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1.296
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 42 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni Budaya ***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 360 (10) 144 504
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 43 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
(hambatan fisik/
tunadaksa)
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (autis)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1.296
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 44 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Hindu dan
96 (3) 32 128
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
96 (3) 32 128
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
Matematika 96 (2) 32 128
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Jasmani Olahraga
48 (2) ** 16 64
dan Kesehatan
Seni Budaya***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 320 (10) 128 448
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 45 -
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu untuk
memenuhi alokasi projek 24 (dua puluh empat) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
**** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 64 (enam puluh empat) JP
pertahun sebagai mata pelajaran.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
54 (2) ** 18 72
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
jdih.kemdikbud.go.id
- 46 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni Budaya ****:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) ** 18 72
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan
dapat memilih 2 (dua) atau
lebih:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda
Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir 468 (13) 144 612
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 47 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
(hambatan pendengaran/
tunarungu)
3. Pengembangan diri
(Hambatan intelektual/
tunagrahita)
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
(hambatan fisik/
tunadaksa)
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (autis)
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1.062 (34) 306 1.368
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap
mata pelajaran, kecuali Kelompok Keterampilan, Program
Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 48 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
54 (2) ** 18 72
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni Budaya ****:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) **** 18 72
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan
Dapat memilih salah satu:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi 468 (13) 144 612
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda
Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
jdih.kemdikbud.go.id
- 49 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 50 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 51 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul Total JP
Mata Pelajaran penguatan profil
er per
pelajar Pancasila Per Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Kelompok Keterampilan
Dapat memilih salah satu:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman 416 (13) 128 544
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 52 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul Total JP
Mata Pelajaran penguatan profil
er per
pelajar Pancasila Per Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (autis)
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64*****
Total****** 944 (34) 272 1.216
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu untuk
memenuhi alokasi projek 24 (dua puluh empat) minggu tiap mata
pelajaran, kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan
Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 64 (enam puluh empat) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
jdih.kemdikbud.go.id
- 53 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Katolik dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
54 (2) ** 18 72
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni dan Budaya *****:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) ** 18 72
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan
Dapat memilih salah satu:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik 648 (18) 216 864
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
jdih.kemdikbud.go.id
- 54 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 55 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Pendidikan Agama Islam dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
54 (2) ** 18 72
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
54 (2) ** 18 72
dan Kesehatan
Seni dan Budaya****:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) ** 18 72
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan*****
Dapat memilih salah satu:
1. Tata Busana 720 (20) 216 936
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
jdih.kemdikbud.go.id
- 56 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda
Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Suvenir
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 57 -
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu tiap
mata pelajaran, kecuali Kelompok Keterampilan, Program
Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
***** Peserta didik wajib melaksanakan magang untuk mata pelajaran
pada Kelompok Keterampilan minimal 1 (satu) bulan di lingkungan
masyarakat atau dunia kerja.
****** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
******* Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 58 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
Bahasa Indonesia 48 (2) ** 16 64
Matematika 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) ** 16 64
Bahasa Inggris*** 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Jasmani Olahraga
48 (2) ** 16 64
dan Kesehatan
Seni Budaya ****:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 48 (2) *** 16 64
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Kelompok Keterampilan
Dapat memilih salah satu:
1. Tata Busana
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
4. Tata Graha
5. Teknologi Informasi
Komunikasi
6. Perbengkelan Sepeda
Motor
7. Cetak Saring/Sablon
8. Seni Membatik
9. Souvenir
640 (20) 192 832
10. Budidaya Tanaman
Hortikultura
11. Pijat/Akupresur
12. Teknik Penyiaran Radio
13. Seni Musik
14. Fotografi
15. Desain Grafis
16. Seni Tari
17. Seni Lukis
18. Elektronika Alat Rumah
Tangga
19. Budidaya Perikanan
20. Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus
jdih.kemdikbud.go.id
- 59 -
Alokasi
Alokasi projek
intrakurikul
Mata Pelajaran penguatan profil Total JP Per
er per
pelajar Pancasila Tahun
tahun
per tahun
(minggu)
komunikasi (hambatan
penglihatan/ tunanetra)
2. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi, dan irama;
(hambatan pendengaran/
tunarungu)
3. Pengembangan diri
(hambatan intelektual/
tunagrahita)
4. Pengembangan diri dan
pengembangan gerak
(hambatan fisik/
tunadaksa)
5. Pengembangan komunikasi,
interaksi sosial, dan
perilaku (autis)
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64*****
Total****** 1.136 (40) 336 1.472
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu
untuk memenuhi alokasi projek 24 (dua puluh empat) minggu tiap
mata pelajaran, kecuali Kelompok Keterampilan, Program
Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal.
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan.
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
seni tari).
***** Maksimal 2 (dua) JP perminggu atau 64 (enam puluh empat) JP
pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 60 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 61 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 62 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 63 -
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial
6. PJOK
7. Seni Budaya
8. Bahasa Inggris**
9. Muatan Lokal**
B. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1. Pemberdayaan 8 12 18 38
2. Keterampilan (288) (432) (648) (1.368)
Total*** 65 72 82 219
(2.340) (2.592) (2.952) (7.884)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP tiap minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP tiap
tahun.
*** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 64 -
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi
Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
8 PJOK
9 Seni
Muatan Lokal**
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran 88 (3.168) 88 (3.168)
Umum (A)
B. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar
Pancasila
1. Pemberdayaan 30 (1.080) 30
2. Keterampilan (1.080)
Total*** 118 (4.248) 118
(4.248)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP tiap minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
tiap tahun.
*** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 65 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 66 -
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 67 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 68 -
tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar
untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
jdih.kemdikbud.go.id
- 69 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 70 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 71 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 72 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 73 -
2. Kearifan Lokal.
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar
atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Peserta didik
mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah
berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang
dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka. Tema ini
ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
atau bentuk lain yang sederajat.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian
dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat
tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip
negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
Tema ini ditujukan untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
atau bentuk lain yang sederajat.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan
memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya
maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri
(wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,
termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi.
Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat.
5. Suara Demokrasi.
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem,
menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami
implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang
berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam
dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTS,
jdih.kemdikbud.go.id
- 74 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 75 -
V. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya.
Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai
sumber.
jdih.kemdikbud.go.id
- 76 -
B. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu
unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat
dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan
pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu pendidik yang
menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
jdih.kemdikbud.go.id
- 77 -
C. Buku Teks
Buku teks terdiri atas buku teks utama dan buku teks pendamping.
Buku teks utama merupakan buku pelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Dalam konteks
pembelajaran, buku teks utama terdiri atas buku siswa dan buku
panduan guru. Buku siswa merupakan buku pegangan bagi peserta
didik, sedangkan buku panduan guru merupakan panduan atau acuan
bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan buku
siswa tersebut. Berdasarkan kebutuhan dan karakteristik mata
pelajaran, beberapa mata pelajaran hanya terdapat buku panduan
guru, antara lain Pendidikan Pancasila pada SD/MI, Seni dan Prakarya,
dan PJOK. Buku teks untuk PAUD hanya ada buku panduan guru.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan
menyebutkan bahwa pemerolehan naskah buku dilakukan melalui
penulisan, penerjemahan, atau penyaduran. Buku teks utama yang
fleksibel dan kontekstual dapat berbentuk cetak dan digital, serta dapat
disajikan dalam bentuk modular. Buku teks utama diimplementasikan
secara terbatas di satuan pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka,
dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Judul buku teks utama yang digunakan di satuan pendidikan
pelaksana Kurikulum Merdeka ditetapkan oleh pemimpin unit utama
yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan atas nama
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
jdih.kemdikbud.go.id
- 78 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 79 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 80 -
TTD.
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 262/M/2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI NOMOR 56/M/2022 TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Pekerti
Pendidikan Agama Pendidikan Agama Budha 140
Budha dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Pendidikan Agama Hindu 137
Hindu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Agama Pendidikan Agama 143
Konghucu dan Budi Konghucu
Pekerti
Semua Program Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila dan 154
Keahlian Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan 084
Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan 050
Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan 310
Kewarganegaraan (PKn)
Semua Program Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia 156
Keahlian Bahasa Indonesia 054
Bahasa Indonesia (Sastra) 087
Semua Program Pendidikan Jasmani, Pendidikan Jasmani 220
Keahlian Olahraga, dan Olahraga dan Kesehatan
Kesehatan Pendidikan Jasmani 107
(Olahraga & Kesehatan)
Semua Program Sejarah Sejarah 204
Keahlian Sejarah 117
Ilmu Pengetahuan Sosial 100
Ilmu Pengetahuan Sosial 060
Semua Program Seni Seni Budaya 217
Keahlian Kesenian, Budaya dan 104
Keterampilan
Keterampilan 227
Seni Rupa Umum 562
Seni Musik Klasik 568
Seni Musik Non Klasik 569
Seni Tari 570
Seni Karawitan 571
Seni Pedalangan 572
Seni Teater 573
Seni Lukis 603
Seni Patung 604
Seni Rupa Khusus 566
Lainnya
Pemeranan 641
Tata Artistik 642
Seni Musik 861
Semua Program Matematika Matematika 180
Keahlian Matematika 094
Matematika 047
Matematika 318
Semua Program Bahasa Inggris Bahasa Inggris 157
Keahlian Bahasa Inggris 090
Bahasa Inggris 311
Semua Program Informatika Keterampilan Komputer 330
Keahlian dan Pengelolaan Informasi
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
(KKPI)
TI & K (Teknologi 110
Informasi dan
Komunikasi)
TIK Khusus Lainnya 527
Teknologi Informasi dan 224
Komunikasi (TIK)
Rekayasa Perangkat 524
Lunak
Teknik Komputer dan 523
Informatika
semua guru kejuruan -
(produktif)
Semua Program Projek Ilmu Ilmu Pengetahuan Sosial 100
Keahlian Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial 060
dan Sosial Ekonomi (umum, 120
koperasi, akuntansi)
Ekonomi 210
Sejarah 117
Sejarah 204
Geografi 114
Geografi 207
Sosiologi 214
Antropologi 215
Ilmu Pengetahuan Alam 097
Ilmu Pengetahuan Alam 057
(Fisika)
Pengetahuan Alam (IPA 098
Terpadu, Fisika)
Pengetahuan Alam (IPA 099
Terpadu, Fisika)
Pengetahuan Alam (IPA) 105
Pengetahuan Alam (IPA) 106
Pengetahuan Alam (IPA) 101
Pengetahuan Alam (IPA) 102
Pengetahuan Alam (IPA) 103
Pengetahuan Alam (IPA) 108
Pengetahuan Alam (IPA) 109
Pengetahuan Alam (IPA) 111
Pengetahuan Alam (IPA) 112
Pengetahuan Alam (IPA) 113
Fisika 184
Fisika 319
Kimia 187
Kimia 320
Kimia Umum 504
Biologi 190
Biologi 321
Biologi 124
Semua Program Projek Kreatif dan Kewirausahaan 331
Keahlian Kewirausahaan Ekonomi 210
Ekonomi (umum, 120
koperasi, akuntansi)
semua guru kejuruan -
(produktif yang sesuai
program keahlian)
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Semua Program Praktik Kerja semua guru -
Keahlian Lapangan
Semua Program Mata Pelajaran Pilihan semua guru mata -
Keahlian pelajaran pilihan
Semua Program Bimbingan dan Guru Bimbingan 810
Keahlian Konseling (BK) Konseling (Konselor)
Semua Program Muatan Lokal Bahasa Jawa 746
Keahlian Bahasa Madura 747
Bahasa Sunda 748
Bahasa Bali 750
Bahasa Daerah 062
Bahasa Daerah Lainnya 749
Muatan lokal Lain-lain 063
sesuai potensi daerah
Semua Program Penguatan Profil semua guru -
Keahlian Pelajar Pancasila
Teknik Perawatan kejuruan Teknik Teknik Konstruksi dan 830
Gedung Perawatan Gedung* Properti
Teknik Konstruksi Baja 401
Teknik Konstruksi Kayu 402
Teknik Konstruksi Batu 403
dan Beton
Teknik Gambar Bangunan 406
Teknik Plambing dan 407
Sanitasi
Konstruksi dan kejuruan Konstruksi Teknik Konstruksi dan 830
Perawatan dan Perawatan Properti
Bangunan Sipil Bangunan Sipil* Teknik Konstruksi Baja 401
Teknik Konstruksi Kayu 402
Teknik Konstruksi Batu 403
dan Beton
Teknik Gambar Bangunan 406
Teknik Plambing dan 407
Sanitasi
Teknik Konstruksi kejuruan Teknik Teknik Konstruksi dan 830
dan Perumahan Konstruksi dan Properti
Perumahan* Teknik Konstruksi Baja 401
Teknik Konstruksi Kayu 402
Teknik Konstruksi Batu 403
dan Beton
Teknik Gambar Bangunan 406
Teknik Plambing dan 407
Sanitasi
Desain Pemodelan kejuruan Desain Teknik Konstruksi dan 830
dan Informasi Pemodelan dan Properti
Bangunan Informasi Bangunan* Teknik Konstruksi Baja 401
Teknik Konstruksi Kayu 402
Teknik Konstruksi Batu 403
dan Beton
Teknik Gambar Bangunan 406
Teknik Plambing dan 407
Sanitasi
Teknik Furnitur kejuruan Teknik Teknik Furnitur 616
Furnitur* Perabot Umum 409
Perabot Kayu 410
Perabot Logam 411
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Perabot Lainnya 412
Desain Interior 699
Desain dan Produk Kreatif 860
Kriya
Desain dan Produksi Kriya 464
Kayu
Teknik Konstruksi Kayu 402
Teknik Konstruksi Batu 403
dan Beton
Teknik Konstruksi dan 830
Properti
Seni Rupa 562
Teknik Perkapalan 839
Interior Kapal 589
Teknik Gambar Rancang 480
Bangun Kapal
Teknik Konstruksi Kapal 476
Baja
Teknik Konstruksi Kapal 588
Fiberglass
Teknik Konstruksi Kapal 481
Kayu
Teknologi Pesawat Udara 833
Konstruksi Badan 469
Pesawat Udara (Aircraft
Sheet Metal Forming)
Konstruksi Rangka 468
Pesawat Udara (Airframe
Mechanics)
Teknik Mesin kejuruan Teknik Teknik Mesin 832
Mesin* Teknik Fabrikasi Logam 422
Teknik Gambar Mesin 426
Teknik Pemeliharaan 674
Mekanik Industri
Teknik Pemesinan 424
Teknik Pengecoran Logam 423
Teknik Pengelasan 421
Teknik Perkapalan 839
Teknik Pengelasan Kapal 477
Teknik Instalasi 478
Pemesinan Kapal
Teknik Konstruksi Kapal 476
Baja
Teknologi Pesawat Udara 833
Pemesinan Pesawat Udara 467
Konstruksi Badan 469
Pesawat Udara (Aircraft
Sheet Metal Forming)
Konstruksi Rangka 468
Pesawat Udara (Airframe
Mechanics)
Teknik Instrumentasi 835
Industri
Teknik Instrumentasi 501
Logam
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Teknik Otomotif kejuruan Teknik Teknik Otomotif 864
Otomotif* Teknik Otomotif 427
Teknik Alat Berat 428
Teknik Kendaraan Ringan 586
Teknik Perbaikan Bodi 429
Otomotif
Teknik Sepeda Motor 587
Teknik Elektronika 840
Teknik Ototronik 430
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Mekatronika 598
Teknik Pertanian 849
Alat Mesin Pertanian 687
Mekanisasi Pertanian 612
Teknik Pengelasan kejuruan Teknik Teknik Mesin 832
dan Fabrikasi Pengelasan dan Teknik Pemesinan 424
Logam Fabrikasi Logam* Teknik Pengelasan 421
Teknik Fabrikasi Logam 422
Teknik Pengecoran Logam 423
Teknologi Pesawat Udara 833
Pemesinan Pesawat Udara 467
Konstruksi Badan 469
Pesawat Udara
Konstruksi Rangka 468
Pesawat Udara
Teknik Perkapalan 839
Teknik Konstruksi Kapal 476
Baja
Teknik Pengelasan Kapal 477
Teknik Instrumentasi 501
Logam
Teknik Logistik kejuruan Teknik Teknik Industri 836
Logistik* Teknik dan Manajemen 593
Pergudangan
Teknik dan Manajemen 594
Transportasi
Teknik Pelayanan 592
Produksi
Teknik Pergudangan 675
Teknik Elektronika kejuruan Teknik Teknik Elektronika 840
Elektronika* Teknik Audio Video 533
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Elektronika 678
Komunikasi
Teknik Jaringan Akses 600
Teknik Ketenagalistrikan 413
Teknik Listrik Industri 418
Teknik Mekatronika 598
Teknik Otomasi Industri 618
Teknik Ototronik 430
Teknik Telekomunikasi 514
Teknik Transmisi 599
Telekomunikasi
Teknik Ketenagalistrikan 865
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Teknik Instalasi 673
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi Tenaga 617
Listrik
Teknik Pendingin dan 536
Tata Udara
Teknik Instrumentasi 835
Industri
Kontrol Mekanik 500
Kontrol Proses 499
Teknik Otomotif 864
Teknik Energi Terbarukan 863
Teknik Energi Hidro 679
Teknik Energi Surya dan 680
Angin
Teknik Energi Biomassa 681
Teknologi Pesawat Udara 833
Kelistrikan Pesawat Udara 472
Elektronika Pesawat 473
Udara
Pemeliharaan dan 471
Perbaikan Instrumen
Elektronika Pesawat
Udara
Teknik Instrumentasi 501
Logam
Teknik Pesawat kejuruan Teknik Teknologi Pesawat Udara 833
Udara Pesawat Udara* Pemeliharaan dan 470
Perbaikan Motor dan
Rangka Pesawat Udara
Pemesinan Pesawat Udara 467
Konstruksi Badan 469
Pesawat Udara
Konstruksi Rangka 468
Pesawat Udara
Kelistrikan Pesawat Udara 472
Elektronika Pesawat 473
Udara
Pemeliharaan dan 471
Perbaikan Instrumen
Elektronika Pesawat
Udara
Teknik Elektronika 840
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Elektronika 678
Komunikasi
Teknik Mekatronika 598
Teknik Otomasi Industri 618
Teknik Ototronik 430
Teknik Mesin 832
Teknik Pemesinan 424
Teknik Pengelasan 421
Teknik Fabrikasi Logam 422
Teknik Pengecoran Logam 423
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Teknik Pemeliharaan 647
Mekanik Industri
Teknik Ketenagalistrikan 865
Teknik Instalasi 673
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi Tenaga 617
Listrik
Teknik Pendingin dan 536
Tata Udara
Desain Interior 699
Teknik Instrumentasi 835
Industri
Teknik Konstruksi kejuruan Teknik Teknik Perkapalan 839
Kapal Konstruksi Kapal* Teknik Konstruksi Kapal 476
Baja
Teknik Konstruksi Kapal 481
Kayu
Teknik Konstruksi Kapal 588
Fiberglass
Teknik Instalasi 478
Pemesinan Kapal
Teknik Pengelasan Kapal 477
Kelistrikan Kapal 479
Teknik Gambar Rancang 480
Bangun Kapal
Interior Kapal 589
Teknik Mesin 832
Teknik Pemesinan 424
Teknik Pengelasan 421
Teknik Fabrikasi Logam 422
Teknik Pengecoran Logam 423
Teknik Pemeliharaan 647
Mekanik Industri
Teknik Konstruksi dan 830
Properti
Teknik Furnitur 616
Desain Interior 699
Teknik Elektronika 840
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Elektronika 678
Komunikasi
Teknik Mekatronika 598
Teknik Otomasi Industri 618
Teknik Ototronik 430
Teknik Ketenagalistrikan 865
Teknik Instalasi 673
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi Tenaga 617
Listrik
Teknik Pendingin dan 536
Tata Udara
Teknik Instrumentasi 835
Industri
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Kimia Analisis kejuruan Kimia Teknik Kimia 838
Analisis* Kimia Analisis 506
Kimia Industri 505
Kimia 187
Agribisnis Pengolahan 848
Hasil Pertanian
Teknik Kimia kejuruan Teknik Teknik Kimia 838
Industri Kimia Industri* Kimia Analisis 506
Kimia Industri 505
Kimia 187
Agribisnis Pengolahan 848
Hasil Pertanian
Teknik Tekstil kejuruan Teknik Teknologi Tekstil 837
Tekstil* Teknik Pemintalan Serat 484
Buatan
Teknik Pembuatan 485
Benang
Teknik Pembuatan Kain 486
Teknik Penyempurnaan 590
Tekstil
Teknik Kimia 838
Kimia Analisis 506
Kimia Industri 505
Kimia 187
Teknik kejuruan Teknik Teknik Ketenagalistrikan 865
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan* Teknik Pembangkit 415
Tenaga Listrik
Teknik Jaringan Tenaga 672
Listrik
Teknik Instalasi 673
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi Tenaga 617
Listrik
Teknik Otomasi Industri 618
Teknik Pendingin dan 536
Tata Udara
Teknik Distribusi Tenaga 417
Listrik
Teknik Listrik Industri 418
Teknik Transmisi Tenaga 414
Listrik
Teknik Energi Terbarukan 863
Teknik Energi Hidro 679
Teknik Energi Surya dan 680
Angin
Teknik Energi Biomassa 681
Teknik Elektronika 840
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Instrumentasi 835
Industri
Teknologi Pesawat Udara 833
Kelistrikan Pesawat Udara 472
Elektronika Pesawat 473
Udara
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Pemeliharaan dan 471
Perbaikan Instrumen
Elektronika Pesawat
Udara
Teknik Perkapalan 839
Kelistrikan Kapal 479
Teknik Energi kejuruan Teknik Teknik Ketenagalistrikan 865
Terbarukan Energi Terbarukan* Teknik Energi Terbarukan 863
Teknik Energi Hidro 679
Teknik Energi Surya dan 680
Angin
Teknik Energi Biomassa 681
Teknik Pembangkit 415
Tenaga Listrik
Teknik Jaringan Tenaga 672
Listrik
Teknik Instalasi 673
Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi Tenaga 617
Listrik
Teknik Otomasi Industri 618
Teknik Pendingin dan 536
Tata Udara
Teknik Distribusi Tenaga 417
Listrik
Teknik Listrik Industri 418
Teknik Transmisi Tenaga 414
Listrik
Teknik Elektronika 840
Teknik Elektronika 534
Industri
Teknik Instrumentasi 835
Industri
Teknik Geospasial kejuruan Teknik Teknik Geomatika dan 831
Geospasial* Geospasial
Geomatika 671
Teknik Survei dan 522
Pemetaan Lainnya
Teknik Survey dan 521
Pemetaan
Teknik Geologi kejuruan Teknik Geologi Pertambangan 495
Pertambangan Geologi Teknik Perminyakan 841
Pertambangan* Teknik Pemboran Minyak 596
Teknik Pemboran Minyak 677
dan Gas
Teknik Pengolahan 597
Minyak, Gas, dan Petro
Kimia
Teknik Produksi Minyak 676
dan Gas
Teknik Produksi 595
Perminyakan
Teknik kejuruan Teknik Teknik Perminyakan 841
Perminyakan Perminyakan* Teknik Pemboran Minyak 596
Teknik Pemboran Minyak 677
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
dan Gas
Teknik Pengolahan 597
Minyak, Gas, dan Petro
Kimia
Teknik Produksi Minyak 676
dan Gas
Teknik Produksi 595
Perminyakan
Geologi Pertambangan 495
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Analis Kesehatan 580
Keperawatan 575
Kesehatan Gigi 843
Keperawatan Gigi 577
Teknologi Laboratorium 844
Medik
Pekerjaan Sosial kejuruan Pekerjaan Pekerjaan Sosial 683
Sosial* Perawatan Sosial 602
Keperawatan 575
Kesehatan Gigi 843
Keperawatan Gigi 577
Farmasi 582
Farmasi Industri 601
Teknologi Laboratorium 844
Medik
Agribisnis Tanaman kejuruan Agribisnis Agribisnis Tanaman 845
Tanaman* Agribisnis dan Agrotek 551
Agribisnis Pembibitan dan 560
Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Perbenihan dan 684
Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Produksi 552
Tanaman
Agribisnis Tanaman 553
Pangan dan Hortikultura
Agribisnis Tanaman 558
Perkebunan
Budidaya Tanaman Buah 557
Semusim
Budidaya Tanaman Buah 556
Tahunan
Budidaya Tanaman Hias 555
Budidaya Tanaman 554
Sayuran
Penyuluhan Pertanian 613
Agribisnis Pengolahan 848
Hasil Pertanian
Agribisnis Pengolahan 803
Hasil Pertanian dan
Perikanan
Pengawasan Mutu 458
Pengawasan Mutu Hasil 686
Pertanian dan Perikanan
Teknologi Pengolahan 456
Hasil Pertanian
Pengolahan Hasil 854
Perikanan
Teknologi Pengolahan 685
Hasil Perikanan
Teknik Pertanian 849
Alat Mesin Pertanian 687
Mekanisasi Pertanian 612
Teknik Tanah dan Air 688
Agribisnis Ternak kejuruan Agribisnis Agribisnis Ternak 846
Ternak* Agribisnis Aneka Ternak 610
Agribisnis Ternak 445
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Ruminansia
Agribisnis Ternak Unggas 446
Budidaya Ternak Harapan 447
Budidaya Ternak Lainnya 448
Kesehatan Hewan 847
Kesehatan Hewan 611
Teknik Pertanian 849
Alat Mesin Pertanian 687
Mekanisasi Pertanian 612
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Budidaya Tanaman 554
Sayuran
Penyuluhan Pertanian 613
Teknik Tanah dan Air 688
Agribisnis Ternak 846
Agribisnis Aneka Ternak 610
Agribisnis Ternak 445
Ruminansia
Agribisnis Ternak Unggas 446
Budidaya Ternak Harapan 447
Budidaya Ternak Lainnya 448
Kesehatan Hewan 847
Kesehatan Hewan 611
Perikanan 853
Agribisnis Perikanan 449
Agribisnis Rumput Laut 453
Budidaya Kekerangan 695
Budidaya Krustacea 694
Budidaya Perikanan 693
Budidaya Perikanan 454
Lainnya
Budidaya Rumput Laut 696
Budidaya Ikan Air Tawar 450
Budidaya Ikan Air Laut 451
Budidaya Ikan Air Payau 452
Teknik Pertanian 849
Alat Mesin Pertanian 687
Mekanisasi Pertanian 612
Agribisnis Pengolahan 848
Hasil Pertanian
Agribisnis Pengolahan 803
Hasil Pertanian dan
Perikanan
Pengawasan Mutu 458
Pengawasan Mutu Hasil 686
Pertanian dan Perikanan
Pengolahan Hasil 854
Perikanan
Teknologi Pengolahan 685
Hasil Perikanan
Teknologi Pengolahan 456
Hasil Pertanian
Agriteknologi kejuruan Agriteknologi Agribisnis Pengolahan 848
Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Hasil Pertanian
Pertanian Pertanian* Agribisnis Pengolahan 803
Hasil Pertanian dan
Perikanan
Pengawasan Mutu 458
Pengawasan Mutu Hasil 686
Pertanian dan Perikanan
Pengolahan Hasil 854
Perikanan
Teknologi Pengolahan 685
Hasil Perikanan
Teknologi Pengolahan 456
Hasil Pertanian
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Teknik Kimia 838
Kimia Analisis 506
Kimia Industri 505
Kimia 187
Kehutanan kejuruan Kehutanan* Kehutanan 614
Teknik Inventarisasi dan 689
Pemetaan Hutan
Teknik Konservasi 690
Sumberdaya Hutan
Teknik Produksi Hasil 692
Hutan
Teknik Rehabilitasi dan 691
Reklamasi Hutan
Teknik Survey dan 521
Pemetaan
Teknik Survei dan 522
Pemetaan Lainnya
Teknik Geomatika dan 831
Geospasial
Agribisnis Tanaman 845
Agribisnis dan Agrotek 551
Agribisnis Pembibitan dan 560
Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Perbenihan dan 684
Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Produksi 552
Tanaman
Agribisnis Tanaman 553
Pangan dan Hortikultura
Agribisnis Tanaman 558
Perkebunan
Budidaya Tanaman Buah 557
Semusim
Budidaya Tanaman Buah 556
Tahunan
Budidaya Tanaman Hias 555
Budidaya Tanaman 554
Sayuran
Penyuluhan Pertanian 613
Teknik Tanah dan Air 688
Teknika Kapal kejuruan Teknika Pelayaran Kapal 851
Penangkapan Ikan Kapal Penangkapan Penangkap Ikan
Ikan* Nautika Kapal Penangkap 511
Ikan
Teknika Kapal Penangkap 512
Ikan
Pelayaran Kapal Niaga 852
Nautika Kapal Niaga 509
Teknika Kapal Niaga 510
Nautika Kapal kejuruan Nautika Pelayaran Kapal 851
Penangkapan Ikan Kapal Penangkapan Penangkap Ikan
Ikan* Nautika Kapal Penangkap 511
Ikan
Teknika Kapal Penangkap 512
Ikan
Pelayaran Kapal Niaga 852
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Nautika Kapal Niaga 509
Teknika Kapal Niaga 510
Teknika Kapal kejuruan Teknika Pelayaran Kapal Niaga 852
Niaga Kapal Niaga* Nautika Kapal Niaga 509
Teknika Kapal Niaga 510
Pelayaran Kapal 851
Penangkap Ikan
Nautika Kapal Penangkap 511
Ikan
Teknika Kapal Penangkap 512
Ikan
Nautika Kapal kejuruan Nautika Pelayaran Kapal Niaga 852
Niaga Kapal Niaga* Nautika Kapal Niaga 509
Teknika Kapal Niaga 510
Pelayaran Kapal 851
Penangkap Ikan
Nautika Kapal Penangkap 511
Ikan
Teknika Kapal Penangkap 512
Ikan
Pemasaran kejuruan Pemasaran* Bisnis dan Pemasaran 855
Ekonomi 210
Asuransi 544
Koperasi 545
Pemasaran 615
Penjualan 541
Perdagangan 542
Manajemen kejuruan Manajemen Manajemen Perkantoran 856
Perkantoran dan Perkantoran dan Administrasi Perkantoran 539
Layanan Bisnis Layanan Bisnis* Bisnis dan Pemasaran 855
Akuntansi dan Keuangan 857
Akuntansi 540
Ekonomi 210
Akuntansi dan kejuruan Akuntansi Akuntansi dan Keuangan 857
Keuangan Lembaga dan Keuangan Akuntansi 540
Lembaga* Ekonomi 210
Perbankan 543
Perbankan Syariah 697
Usaha Layanan kejuruan Usaha Perhotelan dan Jasa 858
Pariwisata Layanan Pariwisata* Pariwisata
Akomodasi Perhotelan 549
Usaha Jasa Pariwisata 548
Usaha Perjalanan Wisata 607
Perhotelan kejuruan Perhotelan* Perhotelan dan Jasa 858
Pariwisata
Akomodasi Perhotelan 549
Usaha Jasa Pariwisata 548
Usaha Perjalanan Wisata 607
Restoran 433
Kuliner kejuruan Kuliner* Kuliner 859
Jasa Boga 608
Patiseri 434
Restoran 433
Kecantikan dan Spa kejuruan Kecantikan Tata Kecantikan 436
dan Spa* Tata Kecantikan Kulit 437
Tata Kecantikan Rambut 438
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Seni Rupa kejuruan Seni Rupa* Seni Rupa 562
Animasi 565
Desain dan Produk Kreatif 860
Kriya
Desain dan Produksi Kriya 464
Kayu
Desain Interior 699
Desain Komunikasi Visual 605
Desain Produksi Interior 606
dan Landscaping
Teknik Grafika 834
Teknik Grafika 490
Persiapan Grafika 492
Produksi Grafika 491
Seni Lukis 603
Seni Patung 604
Desain Komunikasi kejuruan Desain Seni Rupa 562
Visual Komunikasi Visual* Animasi 565
Desain Komunikasi Visual 605
Seni Lukis 603
Seni Patung 604
Teknik Grafika 834
Teknik Grafika 490
Persiapan Grafika 492
Produksi Grafika 491
Teknik Komputer dan 523
Informatika
Multimedia 526
Desain dan kejuruan Desain dan Desain dan Produk Kreatif 860
Produksi Kriya Produksi Kriya* Kriya
Desain dan Produksi Kriya 464
Kayu
Desain dan Produksi Kriya 462
Keramik
Desain dan Produksi Kriya 461
Kulit
Desain dan Produksi Kriya 463
Logam
Desain dan Produksi Kriya 460
Tekstil
Perabot Kayu 410
Perabot Lainnya 412
Perabot Logam 411
Perabot Umum 409
Teknik Furnitur 616
Seni Rupa 562
Seni Pertunjukan kejuruan Seni Seni Musik 861
Pertunjukan* Seni Musik Klasik 568
Seni Musik Non Klasik 569
Seni Tari 570
Seni Karawitan 571
Seni Pedalangan 572
Seni Teater 573
Pemeranan 641
Tata Artistik 642
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
Program Keahlian
Mata Pelajaran pada Sertifikat Pendidik/ Kode
pada Kurikulum
Kurikulum Merdeka sertifikat profesi Sertifikat
Merdeka
Broadcasting dan kejuruan Broadcasting Seni Broadcasting dan 862
Perfilman dan Perfilman* Film
Teknik Produksi dan 530
Penyiaran Program
Pertelevisian
Teknik Produksi dan 529
Penyiaran Program Radio
Teknik Produksi dan 682
Penyiaran Program Radio
dan Pertelevisian
Animasi 565
Desain Komunikasi Visual 605
Teknik Komputer dan 523
Informatika
Multimedia 526
Seni Rupa 562
Animasi kejuruan Animasi* Animasi 565
Desain Komunikasi Visual 605
Teknik Komputer dan 523
Informatika
Multimedia 526
Seni Rupa 562
Seni Broadcasting dan 862
Film
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
TTD.
jdih.kemdikbud.go.id
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
PANDUAN PENGEMBANGAN
Kurikulum Operasional
di Satuan Pendidikan
MERDEKA
BELAJAR
PANDUAN PENGEMBANGAN
Kurikulum Operasional
di Satuan Pendidikan
MERDEKA
BELAJAR
2022
Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Windy Hastasasi (Sekolah Cikal, Jakarta)
Tracey Yani Harjatanaya (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan)
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan, Cikarang)
Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Penelaah
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yusri Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Anggraeni (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Moh. Irfan (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Maria Liestiyanti (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Kontributor
Yusri Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Unaya Karmilah (SLB Wartawan Bandung)
Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Astatik (PKBM Bestari, Jombang Jatim)
Nina Purnamasari (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Edy Kuntjoro (SMA Al Hikmah Boarding School Batu)
Putu Widyarani K. (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Anita Purnomosari (SD-SMP-SMA IPH School, Surabaya)
Lestyani Yuniarsih (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Budiyanti Hardanie (Sekolah Mutiara Bunda)
Nur Rofika Ayu Shinta Amalia (Pusat Kurikulum dan Chusnul Chotimah (Southbridge International School,
Pembelajaran) Cambodia)
Baharudin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Djuharis Rasul (Konsultan SMK)
M. Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Hasto Pidekso (SMA Cikal Surabaya)
Erisda Eka Putra (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Itje Chodidjah (Pusat Studi Penelitian Kebijakan)
Maria Melita Rahardjo (UKSW Salatiga) Meira Sartika (SDI Nurul Hasanah)
Dyah M. Sulistyati (KB Little Star Kids Activity Center, Salatiga) Ratih Saraswati (Sekolah Cikal)
I Wayan Wijania (TK Sai Prema Kumara, Denpasar) Sri Kurnianingsih (Himpaudi Jateng)
Samiran (SMK Negeri 7 Semarang) Stien Matakupan (Pusat Studi Penelitian Kebijakan)
Ine Rahayu (SLBN Cicendo, Bandung) Tatang Suratna (UPI Serang)
Ilustrator
Saad Ibrahim
Layout
Muhammad Ridha Ridwan
M. Firdaus Jubaedi
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini. Panduan ini disusun dalam rangka memberikan
inspirasi dalam mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh
satuan pendidikan dengan mengacu kepada Struktur Kurikulum. Kurikulum operasional yang
dikembangkan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional,
satuan pendidikan sebaiknya melibatkan komite sekolah dan masyarakat.
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini memuat analisis karakteristik
satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, perencanaan pembelajaran, serta pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
professional. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada Kurikulum Merdeka ini
akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan
dengan proses evaluasi tersebut, panduan ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara
berkala.
Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun, penelaah, dan
kontributor, beserta tim Kurikulum Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, yang telah bekerja dengan
sepenuh hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang menginpisrasi.
iiiiii
PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA
Langkah 02
Memahami pembelajaran
04
dan asesmen
Langkah 04
Memahami pengembangan
02 projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Langkah 01
Memahami garis besar
Kurikulum Merdeka
03
01 Langkah 03
Memahami pengembangan
kurikulum operasional
satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka
Langkah 1 Langkah 2
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka Memahami Pembelajaran dan Asesmen
Langkah 3 Langkah 4
Memahami pengembangan kurikulum Memahami pengembangan projek
operasional satuan pendidikan dalam penguatan profil pelajar Pancasila
Kurikulum Merdeka
iviv
Daftar Isi
v Daftar Isi
v v
70 Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
70 Perencanaan Pembelajaran
72 Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan
73 Proses Berpikir Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
74 Pengalaman Belajar yang Bermakna
75 Pilihan dalam Merencanakan Pembelajaran
98 Glosarium
99 Daftar Pustaka
100 Lampiran
100 Contoh Strategi Penentuan Konsentrasi Menggunakan Teori Developing A
Curriculum (DACUM)
101 Contoh Proses Mendesain Tujuan Pembelajaran di PAUD
102 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi untuk Satuan PAUD
104 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi untuk Satuan PAUD
106 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Blok untuk SMK
108 Contoh Alat Evaluasi I
109 Contoh Alat Evaluasi II
vivi
1 Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
Ringkasan Bab
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Panduan pengembangan kurikulum operasional Merdeka dan satu komponen tambahan, yaitu
di satuan pendidikan merupakan dokumen pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk profesional yang dapat dilaksanakan
memandu satuan pendidikan mengembangkan oleh satuan pendidikan yang siap untuk
kurikulum operasionalnya. Kurikulum meningkatkan kualitas pembelajaran yang
operasional dikembangkan dan dikelola dengan berkelanjutan.
mengacu kepada struktur kurikulum dan
standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Panduan ini digunakan bersama dengan
menyelaraskannya dengan karakteristik dan dokumen-dokumen terkait, di antaranya:
kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, Panduan Asesmen dan Pembelajaran dan
dan daerah. Panduan Pengembangan Projek Penguatan
Profil Pancasila. Dokumen-dokumen tersebut
Dalam menyusun kurikulum operasional, diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan
satuan pendidikan diberikan wewenang seksama sebagai penunjang pengembangan
untuk menentukan format dan sistematika kurikulum operasional di satuan pendidikan.
penyusunannya.
11
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
2
2 Acuan Kurikulum
Operasional Satuan
Pendidikan
sebagaimana yang dimaksud pada regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka disusun
berdasarkan:
a. Kerangka dasar dan struktur yang ditetapkan secara nasional; dan
b. Visi, misi, dan karakteristik satuan pendidikan
Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profil pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan
kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Struktur
kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus
SMK ditambah dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta tema kebekerjaan sebagai wadah untuk
penguatan profil pelajar Pancasila. Khusus SLB ditambah dengan Keterampilan Pilihan dan Program
Kebutuhan Khusus dan magang untuk SMALB.
33
3 Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan
Pendidikan
Ringkasan Bab
Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
44
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Penyusunan Dokumen
Proses penyusunan kurikulum 1. TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang
operasional bersifat: ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
01
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK SATUAN
02 PENDIDIKAN
Merumuskan
VISI, MISI, DAN
TUJUAN
Evaluasi
Jangka Panjang
03 (4-5 tahun)
Menentukan
04 PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Evaluasi
Menyusun Jangka Pendek
RENCANA
PEMBELAJARAN 05 (semester/tahunan)
Merancang
PENDAMPINGAN, EVALUASI,
DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’
6
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
01
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK SATUAN
02 PENDIDIKAN
Meninjau ulang
VISI, MISI, DAN
TUJUAN
Evaluasi
Jangka Panjang
03 (4-5 tahun)
Meninjau ulang
04
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Menyusun Evaluasi
Jangka Pendek
RENCANA
PEMBELAJARAN 05 (semester/tahunan)
Merancang
PENDAMPINGAN, EVALUASI,
DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi dan Misi satuan pendidikan, dan tujuan
program keahlian’
8
4 Komponen Kurikulum
Operasional Satuan
Pendidikan
Misi
• Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
• Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
• Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang
berdampak kepada peserta didik
• Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting
dan selaras dengan misi
• Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
• Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu
satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila
Untuk SMK visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah,
sedangkan program keahlian menyusun tujuan program keahlian.
99
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
10
11
11
5 Komponen 1: Analisis
Karakteristik Satuan
Pendidikan
Ringkasan Bab
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Proses Berpikir untuk Menganalisis Karakteristik dan Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan
(untuk SMK)
12
12
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Contoh informasi yang perlu • Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
didapatkan dalam analisis
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari
lingkungan belajar di satuan
masyarakat setempat?
pendidikan:
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan
saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan
pendidikan itu sendiri)?
• [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
• Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan.
• Observasi, mengamati dan mencatat apa yang tampak dari objek penelitian. Disarankan
lebih dari 1 orang yang melakukan observasi di waktu yang sama untuk memperoleh hasil
pengamatan yang dapat diandalkan (reliable).
• Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil belajar, kompetensi dan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan, serta mutu dan relevansi pembelajaran.
14
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
bagi satuan pendidikan untuk mengumpulkan dapat menggunakan berbagai cara yang
berbagai data untuk mendapatkan informasi dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses
yang komprehensif. Informasi ini kemudian selama hasilnya selaras antarkomponennya.
dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang
tepat bagi perencanaan yang optimal. Setiap
satuan pendidikan dan program keahlian
Belum
16
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan
pengelolaan pembelajaran.
Pada pilihan 1, kepala satuan pendidikan • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar,
memahami struktur kurikulum sebelum kompetensi dan kinerja pendidik dan
membentuk dan memimpin tim untuk tenaga kependidikan, serta mutu dan
mengembangkan kurikulum operasional. relevansi pembelajaran
Pengawas atau Penilik harus dapat memahami • Hasil observasi pembelajaran
Kurikulum Merdeka sehingga dapat
memberikan pelatihan terkait dengan struktur Contoh pertanyaan:
kurikulum dan menjadi mentor dalam proses • Apa yang sudah berjalan baik?
pengembangan kurikulum, jika diperlukan
• Apa pencapaian yang sudah pernah satuan
oleh satuan pendidikan. Pemimpin satuan
pendidikan raih?
pendidikan dapat membuat penyesuaian
sederhana pada contoh analisis yang telah • Apa rencana yang belum tercapai? Apa
dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya. yang membuatnya belum dapat tercapai?
• Data yang dapat disiapkan dalam • Apa strategi yang dapat diimplementasikan
melakukan analisis pada pilihan 1: oleh satuan pendidikan untuk meraih
keberhasilan?
Analisis kekuatan dan aspek perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan
pengelolaan pembelajaran dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik.
Pada pilihan 2, kepala satuan pendidikan dan menjadi mentor jika diperlukan dalam
melibatkan pendidik dalam mengembangkan proses pengumpulan data untuk menjadi
kurikulum operasional. Hal ini dilakukan bahan analisis. Kepala satuan pendidikan dapat
untuk mendapatkan gambaran riil kebutuhan membuat modifikasi pada contoh analisis yang
dan aspirasi peserta didik. Pengawas atau telah dilakukan oleh satuan pendidikan lainnya
Penilik dapat memantau proses penyusunan dengan menyesuaikan karakteristik peserta
kurikulum operasional di satuan pendidikan didik di satuan pendidikannya.
Contoh pertanyaan:
• Apa program/kegiatan/ aspek yang • Bagaimana kompetensi pendidik dalam
menunjukkan keterlibatan tinggi dari menjalankan proses pembelajaran?
peserta didik? • Bagaimana keterlibatan orang tua dalam
• Apa kesulitan yang dialami oleh peserta proses pembelajaran peserta didik?
didik?
18
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman
terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan
orang tua.
Pada pilihan 3, kepala satuan pendidikan • Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar,
menangkap aspirasi peserta didik dan/ kompetensi dan kinerja pendidik dan
atau orang tua dalam mengembangkan tenaga kependidikan, serta mutu dan
kurikulum operasional. Hal ini dilakukan relevansi pembelajaran
untuk mendapatkan gambaran riil kebutuhan • Hasil observasi pembelajaran
dan aspirasi peserta didik, serta harapan dan
• Masukan dari pendidik, peserta didik, dan/
dukungan dari orang tua murid. Pengawas atau
atau orang tua murid
Penilik dapat memantau proses penyusunan
kurikulum operasional di satuan pendidikan Contoh pertanyaan:
dan menjadi mentor jika diperlukan untuk • Bagaimana pencapaian satuan pendidikan
merancang instrumen pengambilan informasi saat ini?
dan metode analisisnya. Kepala satuan • Apa kekuatan sekolah yang harus
pendidikan dapat mengembangkan analisisnya ditonjolkan?
berdasarkan data yang diperolehnya dan
• Apa pembelajaran terpenting yang peserta
membuat prediksi kesempatan dan ancaman
didik dapatkan selama belajar di satuan
berdasarkan masukan dari pendidik, peserta
pendidikan?
didik, dan orang tuanya.
• Apa sumber daya atau kesempatan
Data yang dapat disiapkan dalam melakukan belajar yang dapat dimanfaatkan untuk
analisis pada pilihan 3: pembelajaran peserta didik?
20
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
INTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan Situasi atau kondisi yang merupakan
yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa kelemahan yang dimiliki satuan pendidikan
memberikan pengaruh positif pada saat ini yang bisa memberikan pengaruh negatif
atau pun di masa yang akan datang. pada saat ini atau pun di masa yang akan
datang.
Contoh pertanyaan:
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Contoh pertanyaan:
satuan pendidikan? Apa yang belum berjalan dengan baik?
Apa yang membuat satuan pendidikan Apa saja kebutuhan peserta didik,
lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? pendidik, dan tenaga kependidikan yang
belum terpenuhi di satuan pendidikan?
OPPORTUNITY (PELUANG)
O T THREAT (ANCAMAN)
EKSTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan peluang Ancaman atau tantangan apa saja yang
atau kesempatan di luar satuan pendidikan mungkin akan dihadapi satuan pendidikan
yang bisa memberikan peluang untuk yang bisa menghambat laju perkembangan
berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Hambatan apa yang sedang dihadapi
satuan pendidikan? sekarang?
Apa yang membuat satuan pendidikan Adakah perubahan peraturan pemerintah
lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? yang akan berdampak bagi perkembangan
satuan pendidikan?
Analisis kekuatan, aspek perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman
terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang kebijakan daerah/
nasional dan sudut pandang/masukan berbagai pemangku kepentingan (pihak internal dan
eksternal satuan pendidikan).
Pada pilihan 4, kepala satuan pendidikan • Masukan dari pendidik, peserta didik, orang
melibatkan berbagai pemangku kepentingan tua murid, mitra (organisasi, komunitas, dan
dalam mengembangkan kurikulum operasional. lain-lain)
Hal ini dilakukan tidak hanya untuk • Visi-misi-tujuan daerah setempat
mendapatkan gambaran riil kebutuhan dan
• Data terkait informasi sistem, sumber daya,
aspirasi peserta didik, tapi juga peluang dan
fasilitas, dan mitra yang tersedia
penyelarasan dengan visi-misi-tujuan daerah
untuk memperkaya proses pembelajaran Contoh pertanyaan:
peserta didik. Pengawas atau Penilik dapat
• Apakah ada sumber daya dari lingkungan
memantau proses penyusunan kurikulum
sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh
operasional di satuan pendidikan, menjadi
satuan pendidikan dalam proses belajar?
coach jika diperlukan dalam memperkaya dan
menajamkan analisis. Kepala satuan pendidikan • Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
dapat membagikan proses analisis yang telah • Apa saja kebijakan satuan pendidikan
dilakukan oleh satuan pendidikannya sebagai terkait indikator kebijakan daerah?
inspirasi untuk satuan pendidikan lainnya. • Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung program
Data yang dapat disiapkan dalam melakukan satuan pendidikan? (organisasi, komunitas,
analisis pada pilihan 4: tokoh, dan lain-lain)
• Rapor Pendidikan: mutu dan hasil belajar,
kompetensi dan kinerja pendidik dan Beberapa alat yang dapat digunakan untuk
tenaga kependidikan, mutu dan relevansi menganalisis informasi:
pembelajaran • Analisis SWOT
• Hasil observasi pembelajaran • Root Cause
• Fish Bone
22
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
INTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh positif pada saat ini atau memberikan pengaruh negatif pada saat ini
pun di masa yang akan datang. atau pun di masa yang akan datang.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan
satuan pendidikan? pendidikan?
Apa yang membuat satuan pendidikan lebih Apa saja kebutuhan peserta didik, pendidik,
baik dari satuan pendidikan lainnya? dan tenaga kependidikan yang belum
terpenuhi di satuan pendidikan?
Apa saja yang harus dihindari satuan
pendidikan?
Faktor apa saja yang menyebabkan
kehilangan dukungan?
Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat
sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan?
OPPORTUNITY (PELUANG)
O T THREAT (ANCAMAN)
EKSTERNAL
Situasi atau kondisi yang merupakan peluang Ancaman atau tantangan apa saja yang
atau kesempatan di luar satuan pendidikan mungkin akan dihadapi satuan pendidikan
yang bisa memberikan peluang untuk yang bisa menghambat laju perkembangan
berkembang di kemudian hari. satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan: Contoh pertanyaan:
Apa sumber daya dari lingkungan sekitar Hambatan apa yang sedang dihadapi
yang dapat dimanfaatkan oleh satuan sekarang?
pendidikan dalam proses belajar?
Tren apa yang menyebabkan ancaman
Apa saja kesempatan yang ada di luar bagi satuan pendidikan? Misalnya:
satuan pendidikan? (Misal: lingkungan Perkembangan Teknologi
yang mendukung, pelaku usaha yang
Adakah perubahan peraturan pemerintah
relevan, serta berpotensi untuk diajak
yang akan berdampak bagi perkembangan
bersinergi dalam pengembangan sekolah)
satuan pendidikan?
Perubahan apa saja yang terjadi di luar
satuan pendidikan (hasil riset terbaru,
praktik- praktik pendidikan dan
pengasuhan) yang selaras dan bisa
menjadi pendukung satuan pendidikan?
Apa saja perkembangan pola pikir
masyarakat (orang tua dan praktisi
pendidikan) yang bisa membantu satuan
pendidikan untuk melakukan inovasi?
Ringkasan Bab
Visi, Misi, dan Tujuan
Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting
sebagai acuan utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas.
Untuk satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada peserta didik.
Visi adalah cita-cita bersama pada a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin
masa mendatang dari warga satuan dicapai oleh satuan pendidikan.
pendidikan, yang dirumuskan b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan
berdasarkan masukan dari seluruh serta motivasi.
warga satuan pendidikan.
c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif.
Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal,
dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan.
25
25
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Tujuan adalah gambaran hasil a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan
yang akan dicapai dalam kurun nilai-nilai satuan pendidikan.
waktu tertentu oleh setiap satuan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada
pendidikan atau program keahlian peserta didik.
dengan mengacu pada karakteristik
c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai
dan/atau keunikan setiap satuan
dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui
pendidikan sesuai dengan prinsip
pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan
yang sudah ditetapkan.
dapat melakukan evaluasi.
TIPS
• Fokus untuk memahami dan membantu peserta didik untuk mengenal diri dan cara belajar
mereka sendiri.
• Memungkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka sendiri, merefleksikan cara
dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu.
• Tinjau kembali dan refleksikan berdasarkan profil pelajar Pancasila. Sepanjang tahun,
peserta didik akan berubah dan bertumbuh. Berikan ruang bagi peserta didik untuk
merekam refleksi diri secara teratur.
Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan harus
mencerminkan karakteristik atau hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut
mencakup berbagai kapasitas dan tanggung jawab seseorang yang mencakup pertumbuhan
intelektual, pribadi, serta emosional dan sosial.
26
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan tidak bertentangan
dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: tujuan pendidikan nasional dan
struktur kurikulum.
28
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Pilihan 1 Pilihan 2
Pilihan 3 Pilihan 4
PILIHAN 1
Menggunakan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan yang sudah ada.
Pada pilihan 1, kepala satuan pendidikan membantu anggota satuan pendidikan untuk
memahami dan berkomitmen terhadap visi-misi-tujuan satuan pendidikan. kepala satuan
pendidikan mengajak anggota satuan pendidikan untuk melakukan refleksi terhadap celah
(gap) antara visi-misi-tujuan dan kondisi riil satuan pendidikan. Kepala satuan pendidikan
kemudian memastikan program prioritas, strategi, organisasi, dan rancangan pembelajaran
yang akan dijalankan di satuan pendidikan sudah selaras dengan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan dan dapat memenuhi kebutuhan satuan pendidikan. Pengawas atau penilik
menjadi mentor kepala satuan pendidikan dalam penyelarasan komponen kurikulum
operasional dengan visi-misi-tujuan satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan:
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas
untuk mencapai visi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
Bagaimana satuan pendidikan mengorganisasi dan merancang pembelajarannya
untuk mencapai tujuan?
Contoh
30
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
PILIHAN 2
Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, serta melakukan penyesuaian
sederhana terhadap tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal satuan
pendidikan.
Pada pilihan 2, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan tujuan satuan
pendidikan dengan visi dan misi. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan meninjau
ulang tujuan yang telah ditetapkan dan melakukan penyesuaian sederhana terhadap tujuan
yang belum sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan dan yang tidak mendukung pencapaian
visi dan misi. Pengawas atau penilik dapat memantau dan menjadi mentor jika diperlukan dalam
proses peninjauan dan penyesuaian sederhana tujuan satuan pendidikan agar menjadi lebih
spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan berbatas waktu.
Contoh
Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan
terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk
menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.
Specific
S • Apakah tujuan dibuat sederhana dan spesifik?
• Apakah tujuan dapat menunjukkan ciri khas satuan pendidikan?
Measurable
M • Apakah tujuan dapat diukur dan dapat memotivasi warga satuan pendidikan agar
tercapai?
• Apakah kriteria pencapaiannya jelas?
Achievable/Attainable
A • Apakah tujuan dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan
pendidikan?
• Apakah pembuatan tujuan melibatkan masukan/sudut pandang pihak eksternal?
Relevant
Time Bound
T • Apakah tujuan memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang
disesuaikan dengan kebutuhan?
• Apakah tujuan melibatkan semua pendidik dalam pembuatan linimasa tersebut?
PILIHAN 3
Meninjau ulang visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, serta menyesuaikannya
berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal dan
eksternal satuan pendidikan, karakteristik peserta didik, dan aspirasi orangtua.
Pada pilihan 3, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan antara visi, misi, dan
tujuan menggunakan hasil evaluasi, kondisi riil satuan pendidikan, karakteristik peserta didik,
dan aspirasi orangtua.. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan meninjau ulang
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan dan melakukan revisi untuk menajamkan aspek yang
belum selaras dengan pencapaian profil pelajar Pancasila atau yang belum sesuai dengan
kondisi riil satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan umpan balik dari orangtua.
Pengawas atau penilik dapat memantau proses peninjauan dan revisi visi-misi-tujuan
dan menjadi mentor jika diperlukan.
32
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Contoh
Membuat Visi
TIPS
Contoh
Membuat Misi
TIPS
Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan kata kerja operasional yang bersifat umum
yang masih bisa diterjemahkan menjadi pernyataan spesifik.
Contoh:
• Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi perubahan
• Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka mendidik masyarakat mengenai cara hidup ramah
lingkungan
1. Membuat misi dapat dilakukan dalam cakupan yang lebih luas. Satu indikator
kelompok-kelompok diskusi. Setiap pencapaian visi dapat dibuat ke dalam 1-3
kelompok dapat ditugaskan untuk kalimat misi.
membuat sebanyak mungkin kalimat aksi
4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat
dari satu indikator pencapaian visi.
dengan pertanyaan pemantik berikut.
2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi • Apakah misi sudah berupa kalimat
yang sesuai dengan indikator pencapaian tindakan?
visi yang dimaksud.
• Apakah misi menjelaskan pencapaian
3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi indikator visi?
yang telah dibuat direviu bersama, • Apakah misi sudah dinyatakan dengan
dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan jelas dan tidak multitafsir?
mengarah pada komponen visi yang serupa.
• Apakah misi menunjukkan
Kemudian dirumuskan dalam kalimat aksi
keberpihakan pada peserta didik?
yang lebih sederhana, namun dengan
34
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Contoh
Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau
Program Keahlian
1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan 3. Contoh berikut dapat digunakan untuk
langkah yang dilakukan agar misi tersebut mengecek setiap kalimat tujuan sudah
dapat diselesaikan. memenuhi prinsip SMART (baris berwarna
adalah penjelasan dari SMART).
2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat
dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki
alokasi waktu yang jelas.
Kalimat tujuan:
Specific
S
Sederhana dan jelas
Measurable
Ada satuan ukuran atau kriteria ketercapaian
Attainable
Masuk akal dan dapat dicapai
A Menyelenggarakan program dengan alokasi waktu yang tertera masuk akal dan
dapat dicapai
Relevant
R
Relevan dengan misi dan berpihak pada peserta didik
Tujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik
Time bound
T
Ada alokasi waktu pencapaian
Satu kali setiap akhir semester
PILIHAN 4
Pada pilihan 4, kepala satuan pendidikan melakukan analisis keselarasan antara visi, misi, dan
tujuan menggunakan hasil evaluasi dan sudut pandang/masukan dari berbagai pemangku
kepentingan. Dari hasil analisis tersebut, kepala satuan pendidikan merumuskan ulang visi, misi,
dan tujuan satuan pendidikan agar lebih selaras dengan pencapaian profil pelajar Pancasila atau
lebih sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan masukan/sudut
pandang berbagai pemangku kepentingan. Pengawas atau penilik dapat memantau proses
perumusan ulang visi-misi-tujuan, menjadi coach jika diperlukan oleh satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan:
Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan
pendidikan?
Bagaimana satuan pendidikan bisa mencapai gambaran ideal tersebut?
Adakah visi, misi, tujuan program, dan/atau prioritas pemerintah daerah yang relevan
dengan program keahlian yang dikembangkan oleh satuan pendidikan?
Bagaimana menggunakan aset yang dimiliki untuk membantu kemajuan/perkembangan
satuan pendidikan?
Contoh
Membuat Visi
TIPS
Selain melibatkan peserta didik, staf/pendidik, dan orang tua, satuan pendidikan juga dapat
melibatkan pihak-pihak lainnya untuk mendapatkan gambaran terhadap kebutuhan dunia
kerja dan potensi kemitraan yang dapat terjalin untuk dapat membantu mengoptimalkan
pencapaian visi.
1. Selain melakukan wawancara atau survei 2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/
terhadap peserta didik, staf/pendidik, benang merah.
dan orang tua, satuan pendidikan juga
3. Letakkan jawaban-jawaban kelima
dapat melibatkan alumni, mitra dunia
kelompok tersebut sehingga semuanya
kerja, dan dinas pendidikan provinsi untuk
terlihat.
mendapatkan informasi sebagai bahan
diskusi.
36
Komponen 2: Visi, Misi. dan Tujuan
Alumni • Apa mata pelajaran yang diambil pada saat belajar di satuan
pendidikan selaras dengan jurusan/ bidang pekerjaan yang
ditekuni?
Mitra Dunia Kerja • Apa bidang pekerjaan yang akan sangat dibutuhkan 10 tahun
dari sekarang?
Contoh
Membuat Membuat Tujuan Satuan Pendidikan
atau Program Keahlian
Selain SMART (Specific, Measurable, Achievable/Attainable, Relevant, Time bound), ada dua
prinsip tambahan yang perlu dipertimbangkan ketika satuan pendidikan menyusun tujuan
satuan pendidikan atau program keahlian (untuk konteks SMK), yaitu Evaluated dan Reviewed.
S Specific
M Measurable
A Achievable/Attainable
R Relevant
T Time bound
E
Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala
menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.
Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama, dan
R didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
38
39
39
3 9
7 Komponen 3:
Pengorganisasian
Pembelajaran
Ringkasan Bab
Pengorganisasian Pembelajaran di Satuan Pendidikan
40
40
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Projek Penguatan Kegiatan projek profil dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk
Profil Pelajar Pancasila menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan
projek berdasarkan dimensi dan fase.
Intrakurikuler
Tujuan Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran.
Berdasarkan Permendikbud No.50 Tahun 2020, PKL (SMK) atau magang (SMALB)
bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional,
meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan
kerja, serta menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan/atau
berwirausaha. Untuk SPK, Capaian Pembelajaran yang dimaksud adalah capaian
pembelajaran untuk tiga (3) mata pelajaran wajib (Agama, Bahasa Indonesia,
dan Pendidikan Pancasila) dengan mengikuti alokasi waktu struktur Kurikulum
Merdeka.
42
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Tujuan Kegiatan yang dirancang terpisah dari intrakurikuler yang bertujuan untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Tujuan pembelajaran
projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler. Pada
PAUD, ini bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak
dini.
Metode • Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk
projek dengan bobot 20%-30% (SD-SMA/SMK) dari kegiatan pembelajaran.
• Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan
fleksibel.
• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek.
• Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
• Khusus satuan PAUD kegiatan ini dilaksanakan minimal 2x setahun, serta
dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan
internasional dengan menggunakan empat (4) pilihan tema besar yang sudah
ditetapkan.
• Untuk SPK, alokasi waktu untuk Projek penguatan profil pelajar Pancasila
mengikuti struktur Kurikulum Merdeka dan diambil dari minimum tiga (3)
mata pelajaran wajib.
Hasil • Bukti dapat berupa hasil produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada
proses dan pencapaian tujuan projek.
• Satuan pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik
menunjukkan hasil projek melalui pameran/pertunjukan.
• Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD,
pada bagian terpisah dengan intrakurikuler.
Ekstrakurikuler
Tujuan Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan
satuan pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Metode • Terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan wajib berbentuk
pendidikan kepramukaan dan kegiatan pilihan berupa kegiatan yang
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan
minat peserta didik.
• Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD,
pada bagian terpisah dengan intrakurikuler.
44
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
01
Pendekatan Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu,
mata pelajaran dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
02
Pendekatan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
tematik dalam berbagai tema.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
04 bergantian
dalam blok
dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam
semester 1. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu
waktu terpisah Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah.
Tips
• Pendekatan pembelajaran akan mempengaruhi satuan pendidikan dalam mengelola
waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya. Oleh karena itu, dalam memilih pendekatan
pembelajaran perlu mempertimbangkan jumlah pendidik dan peserta didik, beban
mengajar, dan kesiapan satuan pendidikan.
• Satuan pendidikan dapat memilih salah satu atau mengombinasikan ketiga pendekatan
tersebut. Misalnya, dengan menggunakan pendekatan secara integrasi dan blocking secara
bersamaan atau mengombinasikan ketiganya.
46
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Saat perencanaan pembelajaran, pendidik dan wakil kepala satuan pendidikan bidang
kurikulum melihat tujuan pembelajaran dan merancang asesmen dan kegiatan untuk setiap
mata pelajaran.
Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dengan masing-masing alokasi jam pelajaran tiap
tahunnya.
48
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila
Pancasila, serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan
dan konteks peserta didik; menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Fase B).
Tujuan Pembelajaran
Seni Musik Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata
bunyi-musik sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan
unsur-unsur bunyi-musik, baik intrinsik maupun ekstrinsik (Fase B).
Tujuan Pembelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama, namun setiap
materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema.
Alokasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima
persen) dari total beban belajar per tahun. Projek tidak dilakukan di tiap alokasi waktu mata
pelajaran (intrakurikuler), tetapi terpisah.
50
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama tetapi konteks
materi di mata pelajaran dikaitkan dengan tema.
Alokasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh persen)
dari total beban belajar per tahun. Projek tidak dilakukan di tiap alokasi waktu mata pelajaran
(intrakurikuler), tetapi terpisah.
• 1 (satu) SKK adalah satu satuan kompetensi • Alokasi waktu Kelas VII dan VIII masing-
yang dicapai melalui pembelajaran 1 (satu) masing 36 minggu efektif, sedangkan pada
jam tatap muka atau 2 (dua) jam tutorial kelas IX sejumlah 32 minggu efektif.
atau 3 (tiga) jam mandiri, atau kombinasi
• Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar
secara proporsional dari ketiganya pada tiap
Pancasila berdasarkan SKK pada program
minggu.
Pemberdayaan dan Keterampilan.
• Pengorganisasian SKK bersifat fleksibel
sesuai dengan kebutuhan dan analisis dari
satuan pendidikan.
52
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Tematik
Menurut Permendikbud No. 57 Tahun 2014, Pertanyaan pemantik untuk satuan pendidikan
pendekatan tematik adalah pendekatan dalam mengorganisasi pembelajaran dengan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai pendekatan tematik.
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
1. Apakah ada tema yang kontekstual sesuai
dalam berbagai tema.
dengan karakteristik satuan pendidikan?
Pendekatan pembelajaran tematik memiliki
2. Apakah satuan pendidikan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
pendidik yang cukup mumpuni untuk
menggali informasi dan pengetahuan
1. Memiliki tema yang dekat dengan
terkait materi pembelajaran?
kehidupan peserta didik.
3. Apakah satuan pendidikan menyesuaikan
2. Tema diibaratkan sebagai payung yang
ruang lingkup tema dengan usia dan
menaungi kompetensi-kompetensi dari
perkembangan peserta didik (minat,
berbagai mata pelajaran.
kebutuhan, dan kemampuan)?
3. Berpusat pada siswa dan bersifat fleksibel.
4. Apakah satuan pendidikan cukup
4. Pemisahan antar mata pelajaran tidak fleksibel di dalam menyusun tema-tema
terlihat secara jelas. pembelajaran? Apakah model yang dipilih
5. Materi yang diajarkan bersifat relevan sudah sesuai dengan konteks satuan
dengan kebutuhan siswa sehingga pendidikan?
pembelajaran menjadi lebih bermakna. 5. Apakah satuan pendidikan telah
6. Hubungan antara kompetensi terlihat jelas memikirkan cara penilaian yang
di dalam aktivitas yang dilakukan. komprehensif dalam menyusun tema-tema
pembelajaran?
Kelas 1 SD
Semester 1 Semester 2
54
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Catatan:
Untuk menguatkan jati diri bangsa, mata pelajaran yang tidak diperkenankan untuk dilebur
menjadi unit pelajaran dengan nama yang berbeda adalah Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ide besar (konsep) yang menjadi tujuan akhir
di dalam menyusun pembelajaran dengan proses pembelajaran.
pendekatan secara integrasi sebagai berikut.
• Jadwal disusun dengan meleburkan
• Saat menyusun pengorganisasian beberapa mata pelajaran dan sudah menjadi
pembelajaran, pendidik dan wakil kepala satu unit pembelajaran integratif sehingga
satuan pendidikan bidang kurikulum melihat JP tidak berdasarkan pada masing-masing
tujuan pembelajaran dan merancang sebuah mata pelajaran itu sendiri.
Unit Integratif Pedulikan Bumi (IPA, Seni dan Prakarya, Bahasa Inggris) 162
Total 702
Semester 2
Projek Penguatan Profil
Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi 180
Pelajar Pancasila
Total 702
Total 702
Total 702
56
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Total 702
Total 702
Catatan: Pendekatan secara integrasi tetap mengikuti acuan alokasi waktu per mata pelajaran yang
terdapat di dalam Kepmendikbud Nomor 56 Tahun 2022.
Tips:
Pertimbangkan alokasi waktu mata pelajaran, jumlah ketersediaan pendidik dan tenaga
kependidikan, jumlah peserta didik, dan jumlah paralel kelas.
Pertimbangkan bobot kesulitan dan kekhasan dari masing-masing mata pelajaran sehingga
peserta didik memiliki jadwal pelajaran yang seimbang pada tahun ajaran tersebut.
Pengaturan waktu dengan pendekatan ini • Jadwal disusun per tahun ajaran dengan
mempertimbangkan jumlah alokasi waktu mata membentuk blok-blok yang terdiri atas
pelajaran, jumlah ketersediaan pendidik dan beberapa mata pelajaran.
tenaga kependidikan, jumlah peserta didik, dan
• Penyusunan jadwal mengatur periode kelas
banyaknya paralel kelas.
menjadi sedikit, tetapi lebih lama sehingga
Bagaimana pelaksanaannya? memungkinkan aktivitas pembelajaran yang
lebih fleksibel.
• Pendekatan ini mengelompokkan jam
belajar efektif dalam satuan waktu yang • Pengaturan dalam satu tahun ajaran
terangkum. tergantung kepada kesiapan satuan
pendidikan dan sumber daya.
Jadwal disusun dengan membentuk blok-blok yang terdiri dari beberapa mata pelajaran.
58
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Asumsi 1 tahun = 36 minggu (untuk SMP kelas VII-VIII), 32 minggu (untuk SMP kelas IX) dan 1 JP = 40
menit.
Catatan:
• Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-
masing satuan pendidikan.
• Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
Pilihan 1 Pilihan 2
Pilihan 3 Pilihan 4
60
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Tips:
Gunakan panduan pembelajaran dan asesmen serta panduan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dalam mengorganisasi pembelajaran sebagai panduan yang terkait.
62
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
PILIHAN 3
Pertanyaan pemantik:
Apakah satuan pendidikan telah mencoba 1-2 model pengaturan waktu belajar berbasis
mata pelajaran sesuai dan ingin mencoba pendekatan lain?
Apakah ada program ekstrakurikuler yang ingin ditambahkan sesuai kebutuhan peserta
didik dan perkembangan zaman?
Apakah ada sumber-sumber lain sebagai inspirasi di dalam menentukan ekstrakurikuler
dan pengaturan waktu belajar?
Apakah satuan pendidikan telah menjalin kerjasama dengan mitra dunia kerja dan
mencoba mengembangkan program PKL (SMK)?
Apakah ada tema-tema lain dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai
dengan perkembangan lingkungan satuan pendidikan?
Apakah ada permasalahan di sekitar satuan pendidikan yang ingin diselesaikan melalui
projek penguatan profil pelajar Pancasila? Apakah satuan pendidikan telah bertanya
kepada beberapa pihak di lingkungan satuan pendidikan terkait isu terkini yang dapat
dipecahkan melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila?
PILIHAN 4
Pertanyaan pemantik:
Di antara ketiga model pengaturan waktu belajar, manakah yang paling sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan dan akan diterapkan?
Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang kurang mengembangkan potensi peserta
didik?
Apakah ada inovasi baru yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan?
Apakah mitra dunia kerja merekomendasikan beberapa program PKL (SMK)?
Untuk mengembangkan relasi kemitraan, apakah ada projek bersama yang hendak
dilakukan untuk memecahkan masalah tertentu di lingkungan satuan pendidikan?
Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila manakah yang perlu digali
lebih mendalam?
Apakah projek-projek yang telah dibuat sebelumnya diketahui oleh lingkungan satuan
pendidikan atau dinas setempat?
64
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Projek Penguatan Dalam 1 (satu) tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar
Profil Pelajar Pancasila Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) projek dengan 2
(dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas X, 2 (dua)
projek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan
di kelas XI, dan 1 (satu) projek dengan tema Kebekerjaan di kelas
XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak
mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila. Untuk SMK/
MAK, projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilaksanakan
secara terpadu berkolaborasi dengan mitra dunia kerja, atau
dengan komunitas/organisasi serta masyarakat.
Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SLB mengacu kepada struktur kurikulum SD/
MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang disesuaikan untuk peserta didik
berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual (Tunanetra
disertai hambatan intelektual, Tunarungu disertai hambatan
intelektual, Tunagrahita, Tunadaksa disertai hambatan Intelektual
dan Autis). Untuk peserta didik yang tidak mengalami hambatan
intelektual dapat menggunakan kurikulum pendidikan reguler
yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik. Penyesuaian struktur kurikulum dilakukan terhadap
keterampilan fungsional dan mata pelajaran yang menunjang
kebutuhan tersebut. Magang untuk SMALB mempertimbangkan
fleksibilitas, keragaman peserta didiknya, dan lokasi.
66
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
68
69
69
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
8 Komponen 4: Perencanaan
Pembelajaran
Ringkasan Bab
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
70
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Dokumen terkait:
Panduan Pembelajaran dan Asesmen.
Catatan:
Pendidik dapat (1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau
perencanaan pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah, atau (3) menggunakan
contoh yang disediakan.
Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
Memahami
Merumuskan Menyusun alur
Capaian Merancang
tujuan tujuan
Pembelajaran pembelajaran
pembelajaran pembelajaran
(CP)
Catatan:
Pada beberapa satuan pendidikan, perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan
pendidikan dapat disusun dalam bentuk silabus yang berisi garis besar cakupan, serta capaian
kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
sepanjang hayat. keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid,
kompetensi dan karakter peserta didik secara dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
holistik. kemajuan belajar dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua memberikan informasi yang bermanfaat tentang
dan komunitas sebagai mitra. karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi
tindak lanjut.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
berkelanjutan. pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
72
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Dua (2) aspek tujuan pembelajaran: kompetensi dan ruang lingkup materi.
Tujuan pembelajaran yang tersusun dalam alur tujuan pembelajaran akan
menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan pembelajaran.
Capaian
TP (n) TP ... TP ... TP ...
Pembelajaran
Kompetensi yang
diharapkan dapat
dicapai oleh peserta
didik di akhir Fase A
Fase A berakhir di
kelas Mawar TP : Tujuan Pembelajaran
Pertanyaan pemantik:
• Pilihan 1: sudahkah mendapatkan contoh alur tujuan pembelajaran? Contoh manakah yang
paling sesuai dengan satuan pendidikan Anda?
• Pilihan 2: dari contoh yang ada, bagian manakah yang hendak dimodifikasi?
• Pilihan 3: apakah ada bagian lain yang akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik?
• Pilihan 4: apakah ada diskusi bersama kepala satuan pendidikan di dalam menyusun alur tujuan
pembelajaran?
Satuan pendidikan diharapkan menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik.
• Pendekatan yang berpusat pada peserta • sosialisasi target belajar dan menyepakati
didik (ketika peserta didik lebih terlibat pembelajaran bersama pelajar?
dalam proses belajar, mereka akan memiliki • melaksanakan pembelajaran dan asesmen
pemahaman yang lebih baik tentang tujuan untuk memonitor kemajuan belajar?
pelajaran). Pendidik mengajukan pertanyaan
terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek • melakukan refleksi untuk menetapkan
kelompok, serta memberi tugas yang melatih tujuan belajar berikutnya?
kemampuan refleksi dan sintesis.
74
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Catatan:
• Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing-
masing satuan pendidikan.
• Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
Pilihan 1 Pilihan 2
Pilihan 3 Pilihan 4
TIPS:
PILIHAN 1
Satuan pendidikan menggunakan inspirasi yang sudah ada dalam menyusun
perencanaan pembelajaran.
Satuan pendidikan menggunakan inspirasi alur tujuan pembelajaran, perangkat ajar, dan
diakhiri dengan refleksi pembelajaran.
Pertanyaan pemantik:
Apakah satuan pendidikan telah memiliki Capaian Pembelajaran untuk semua mata
pelajaran?
Apakah satuan pendidikan telah membuat alur tujuan pembelajaran sesuai dengan
inspirasi pada panduan terkait?
Apakah kepala satuan pendidikan telah mengimbau pendidik dan tenaga pendidik untuk
membaca Capaian Pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan perangkat ajar sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya?
Apakah kepala satuan pendidikan telah memastikan bahwa pendidik dan tenaga
pendidik sudah mendapatkan perangkat ajar?
PILIHAN 2
Pertanyaan pemantik:
Dari inspirasi yang telah dikumpulkan, apakah ada yang sesuai dengan konteks dan
kebutuhan satuan pendidikan?
Penyesuaian apa yang dilakukan di dalam merancang alur tujuan pembelajaran dan
perangkat ajar?
76
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
PILIHAN 3
Pertanyaan pemantik:
Sejauh mana hasil refleksi yang telah dilakukan oleh pendidik berpengaruh dalam
memodifikasi dokumen perencanaan pembelajaran?
Berdasarkan riset/observasi/pencarian sumber-sumber inspirasi, apakah ada strategi yang
hendak diterapkan untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya?
Apakah dilakukan diskusi terpimpin atau FGD per rumpun mata pelajaran dalam
melakukan refleksi pembelajaran?
Apakah ada strategi-strategi yang sudah tidak sesuai dengan pembelajaran tertentu?
Apakah ada sumber ajar lain yang dapat mendukung proses pembelajaran?
PILIHAN 4
Pertanyaan pemantik:
Apakah ada sistem informasi khusus sebagai inventory yang dapat membantu pendidik
dan tenaga kependidikan dalam merencanakan pembelajaran?
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara berkala, konten apa yang
paling sesuai dengan konteks satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik?
Apakah perangkat ajar telah dikembangkan secara digital yang dapat diakses oleh
seluruh pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua?
Apakah ada tim khusus yang melakukan verifikasi dokumen perencanaan yang telah
dibuat oleh pendidik?
Apakah satuan pendidikan telah memiliki linimasa yang ajek di dalam proses penyusunan,
pengumpulan dan penelaahan perencanaan pembelajaran?
Tujuan Satuan PAUD dapat langsung menurunkan dari struktur kurikulum tanpa
Pembelajaran menyusun alur tujuan pembelajaran. Struktur kurikulum mengandung
intrakurikuler dan projek penguatan profil Pancasila. Dalam konteks
projek penguatan profil pelajar Pancasila, tujuan pembelajaran dimaknai
sebagai tujuan projek yang dapat diambil dari dimensi, elemen atau sub
elemen profil pelajar Pancasila. Esensi alur tujuan pembelajaran adalah
pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan
anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai
Capaian Pembelajaran.
Metode Kegiatan yang dipilih dan disajikan untuk mencapai tujuan pembelajaran
harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan
bermakna. Untuk mencapai hal tersebut, pendidik dapat:
• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar
• menggunakan berbagai media ajar
• menggunakan berbagai sumber belajar yang nyata dan ada di
lingkungan sekitar. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata
dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
Pelaporan Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar mengacu pada data asesmen
Hasil Belajar otentik yang telah dimiliki dalam rentang periode waktu tertentu. Selain
berisikan laporan kemajuan belajar (Capaian Pembelajaran dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila), laporan dapat memuat informasi
tumbuh kembang anak dan refleksi orang tua supaya Satuan PAUD dan
orang tua/wali mendapat informasi perkembangan peserta didik secara
utuh. Satuan pendidikan berhak menentukan apakah akan melaporkan
hasil kemajuan belajar setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
78
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
• Apakah satuan PAUD telah menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Pembelajaran dalam menyusun
kurikulum operasional satuan pendidikan dengan Capaian Pembelajaran dan profil pelajar
Pancasila?
• Apakah Tujuan Pembelajaran dalam kurikulum operasional satuan pendidikan telah dirancang
berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan?
• Apakah metode pembelajaran telah sesuai dengan perkembangan peserta didik?
• Sejauh mana kesiapan satuan PAUD untuk menunjang pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan bagi peserta didik?
Pelaporan Hasil Belajar Satuan pendidikan berhak menentukan waktu pelaporan hasil
belajar, apakah akan melaporkan hasil belajar setiap 3 bulan atau 6
bulan sekali.
• Apakah satuan pendidikan telah merancang tujuan pembelajaran berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan?
• Apakah asesmen yang disusun telah mengacu kepada prinsip-prinsip asesmen?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?
Pelaporan Laporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2 dapat
Hasil Belajar dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.
• Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan jenis
kekhususan dan kebutuhan peserta didik?
• Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk
terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan peserta didik?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?
80
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Capaian Capaian pembelajaran pada kelompok mata pelajaran umum dan program
Pembelajaran pemberdayaan dan keterampilan di pendidikan kesetaraan mengacu pada
Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pelaporan Laporan hasil belajar dilaksanakan pada setiap akhir semester 1 dan 2.
Hasil Belajar
• Apakah satuan pendidikan telah menyusun rencana pembelajaran yang menarik, interaktif, dan
melibatkan peserta didik secara aktif?
• Apakah satuan pendidikan memiliki sarana prasarana yang menunjang peserta didik untuk
terlibat di dalam pembelajaran yang menyenangkan dan menantang?
• Apakah metode yang digunakan dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar?
Ringkasan Bab
Hubungan Evaluasi, Pendampingan, dan Pengembangan Profesional Pendidik dalam
Pembelajaran
83
83
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
84
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
• Proses ini dikelola oleh para kepala satuan • Evaluasi dilakukan secara bertahap dan
pendidikan dan/atau pendidik yang mandiri agar terjadi peningkatan kualitas
dianggap sudah mampu untuk melakukan secara berkelanjutan di satuan pendidikan,
peran ini. sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.
Per hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses
belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon
proses kegiatan belajar.
Per Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim,
pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan
perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
Per Semester. Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum
pencapaian.
Per Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat
dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
Apa saja yang bisa menjadi sumber informasi dalam meninjau ulang
pembelajaran dan kurikulum operasional?
Artefak peserta didik: projek peserta didik, portofolio peserta didik, pameran karya,
pertunjukan, dan sebagainya.
Survei lulusan
Rapor Pendidikan
Observasi dan refleksi mandiri. Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandiri
secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, dan profil pelajar Pancasila)
FGD (Focus Group Discussion) merupakan diskusi terpumpun yang dilakukan secara
kelompok untuk melihat hubungan antardata yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil
belajar peserta didik, dan refleksi dalam self-study, untuk menganalisis masalah dan menarik
kesimpulan, serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan.
Kuesioner peserta didik. Mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses belajar,
kualitas sarana prasarana, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai hasil
belajarnya.
Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi orang tua terhadap perkembangan belajar
peserta didik.
86
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di satuan pendidikan.
Evaluasi merupakan sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar pendidik,
yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik, serta kebutuhan dunia kerja
(terutama bagi SMK).
Alur pembelajaran, mutu, dan relevansi hasil belajar dan prosesnya untuk menentukan
tujuan pembelajaran berikutnya
Kompetensi utuh peserta didik yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan dituju (mengacu kepada profil pelajar Pancasila), dengan mempertimbangkan aspek
penting di setiap mata pelajaran (kecuali PAUD) dan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Asesmen pembelajaran
Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, dan kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak.
Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar
mereka dapat bekerja dengan efektif
Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya
Proses dan program apa yang masih perlu dan paling penting untuk dikembangkan
Untuk pendidikan khusus, kesesuaian layanan pendidikan inklusif dan khusus dengan potensi
dan kebutuhan peserta didik
Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan dari berbagai
sumber dan yang ditelaah secara seksama.
Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
Pendidik
Tenaga kependidikan
Peserta didik
Pakar
88
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dilaksanakan mandiri dan bertahap sesuai
dengan konteks, kebutuhan, dan kemampuan satuan pendidikan.
Catatan:
• Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai dengan kesiapan dan kondisi
masing-masing satuan pendidikan.
• Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan
pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
Pilihan 3 Pilihan 4
Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil
perkembangan belajar peserta didik selama perkembangan belajar peserta didik selama
pembelajaran intrakurikuler, projek pembelajaran intrakurikuler, projek
penguatan profil pelajar Pancasila, PKL penguatan profil pelajar Pancasila, PKL
(SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler (SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler
peserta didik, dengan memperhatikan: peserta didik, dengan memperhatikan:
90
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
PILIHAN 1
Satuan pendidikan melakukan evaluasi yang fokus kepada evaluasi pembelajaran oleh
pendidik.
Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila peserta
didik, dengan memperhatikan:
Capaian Pembelajaran;
profil pelajar Pancasila;
hasil asesmen pembelajaran; dan
karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII XIII
SMK).
Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas:
Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?
Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?
PILIHAN 2
Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL
(SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:
Capaian Pembelajaran;
profil pelajar Pancasila;
hasil asesmen pembelajaran;
karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII XIII
SMK);
kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar; dan
umpan balik dari peserta didik mengenai pengalaman belajar peserta didik.
Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas:
Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?
Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apakah peserta didik terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?
92
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
PILIHAN 3
Satuan pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif peserta didik dan
orangtua.
Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL
(SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:
Capaian Pembelajaran;
profil pelajar Pancasila;
hasil asesmen pembelajaran;
karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII XIII
SMK);
kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar;
keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan pendidikan; dan
Umpan balik dari peserta didik dan orangtua mengenai pengalaman belajar peserta didik.
Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas:
Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?
Apa saja asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik?
Siapa saja yang terlibat dalam proses mengukur hasil pembelajaran ini?
Apakah peserta didik terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini? Apa pendapat
mereka mengenai pengalaman belajar mereka?
Apakah orangtua terlibat dalam proses evaluasi pembelajaran ini? Apa pendapat mereka
mengenai pengalaman belajar anaknya?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran yang dimiliki oleh satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa saja proses pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik?
Apa saja proses pembelajaran yang masih perlu untuk terus ditingkatkan?
Apa strategi, kebijakan, dan/atau program yang akan diperkenalkan untuk meningkatkan
kurikulum yang ada?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?
PILIHAN 4
Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan belajar peserta didik
selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, PKL
(SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan:
capaian pembelajaran;
profil pelajar Pancasila;
hasil asesmen pembelajaran;
karakteristik program keahlian (kelas X SMK) dan konsentrasi keahlian (kelas XI, XII XIII
SMK);
kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar;
keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan pendidikan;
umpan balik dari peserta didik dan orangtua mengenai pengalaman belajar peserta didik;
dan
Kesuksesan implementasi program satuan pendidikan dengan mitra
Pertanyaan refleksi atau pemantik yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan
maupun pengawas:
Apakah tujuan evaluasi yang diharapkan?
Apakah asesmen pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam mengukur proses
dan hasil pembelajaran peserta didik sudah dikomunikasikan dan dipahami oleh peserta
didik?
Apakah peserta didik, orangtua, dan mitra satuan pendidikan terlibat dalam proses
evaluasi pembelajaran? Apa pendapat mereka mengenai proses dan hasil pembelajaran
yang ada?
Apa saja data proses dan hasil pembelajaran (internal dan eksternal) yang dimiliki oleh
satuan pendidikan?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang disasar pendidik dalam
pembelajaran intrakurikuler?
Apa dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang sudah disasar oleh
pendidik dalam pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila apa yang sudah berkembang dengan baik?
Apakah ada kesinambungan antara dimensi profil yang dikembangkan di dalam
intrakurikuler dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dimensi apa yang harapannya akan dikembangkan dalam pembelajaran berikutnya?
Apa strategi, kebijakan, dan/atau program yang akan diperkenalkan untuk meningkatkan
kurikulum yang ada?
Organisasi dan/atau pihak luar mana yang dapat diajak kerja sama untuk
mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran di satuan pendidikan?
Bagian kurikulum apa yang perlu disesuaikan?
94
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Tips
96
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
Holistik Kerangka berpikir yang memandang bahwa setiap hal baru bisa
dimaknai dengan baik jika dilihat secara utuh dan menyeluruh serta
saling terhubung antar bagiannya.
98
98
Daftar Pustaka
AF Bureau. (2020, October 9). Strategic Statements: Definitions, Elements, Implementation, and
Examples. Alcor Fund. Disadur dari: https://alcorfund.com/insight/strategic-statements-
definition-elements-implementation-and-examples (6 Maret 2022)
Avallone, A. (2017, October 4). Getting to Know You: Learner Profiles for Personalization. Next Gen
Learning. Disadur dari: https://www.nextgenlearning.org/articles/getting-to-know-you-
learner-profiles-for-personalization pada tanggal 30 Maret 2022
Biggs, J. dan Collis, K.F. (1982). Evaluating the Quality of Learning: SOLO Taxonomy. New York:
Academic Press.
Fogarty, R. (2009). How to Integrate the Curricula (3rd ed.). Thousand Oaks, California, United States
of America: Corwin.
Gabriel, J. G. dan Farmer, P. C. (2009). How to Help your School Thrive without Breaking the Bank. US:
Association for Supervision and Curriculum Development.
Glatthorn, A.A., Boschee, F., Whitehead, B.M., dan Bonni, F.B. (2019). Curriculum Leadership: Strategies
for Development and Implementation (5th ed.). California: SAGE
Grady, R. (2012, October 25). Facilitating Meaningful Learning Experiences [Video]. Youtube: Cornell
SIPS. https://www.youtube.com/watch?v=6n5FTq7mEd0
Lathram, B. (2015, October 16). 5 Ways Learner Profiles Can Promote Competency-Based Education.
Getting Smart. Disadur dari: https://www.gettingsmart.com/2015/10/5-ways-learner-
profiles-can-promote-competency-based-education/ pada tanggal 20 Maret 2022
Learning Space Toolkit (n.d). Needs Assessment Process. Disadur dari laman: https://
learningspacetoolkit.org/needs-assessment/needs-assessment-process/index.html pada
tanggal 15 Maret 2022
Mind Tools (n.d.) SMART Goals: How to Make Your Goals Achievable. Disadur dari laman: https://
www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm pada tanggal 4 Maret 2022
Park, K., Ji, H., dan Lim, H. (2015) Development of a Learner Profiling System Using Multidimensional
Characteristics Analysis. Mathematical Problems in Engineering. https://doi.
org/10.1155/2015/652623
Relojo-Howell, D. (2017, October 9). 5 Ways to Make Learning More Meaningful to Students. American
Psychological Association: Psych Learning Curve. Disadur dari: http://psychlearningcurve.org/
learning-more-meaningful/ pada tanggal 24 Maret 2022
Weurlander, M. (2006) Designing a course for meaningful learning. Department for Learning,
Informatics, Management and Ethics (LIME) Karolinska Institutet: Stockholm, Sweden. Disadur
dari laman: https://staff.ki.se/media/78625/download pada tanggal 16 Maret 2022
Wiggins, G. dan McTighe, J. (2007). Schooling by Design: Mission, Action and Achievement. US:
Association for Supervision and Curriculum Development.
99
99
Lampiran
LAMPIRAN 1
Hasil dari proses DACUM adalah daftar jenis pekerjaan (okupasi) yang terkait dengan pekerjaan
mencakup pengetahuan, keterampilan, peralatan, perlengkapan, sifat pekerja, dan kualifikasi
pendidikan. Semua tugas berdasarkan keterampilan, pengetahuan, alat, dan perilaku pekerja
yang positif.
Salah satu contoh strategi dalam mengembangkan tugas-tugas yang ada dalam lingkup
kurikulum (SMK), yaitu DACUM. DACUM pekerjaan.
merupakan sebuah pendekatan sekaligus
2. Melakukan analisis terhadap kompetensi
akronim dari Developing A Curriculum yang
esensial yang dibutuhkan oleh dunia kerja,
berarti proses pengembangan kurikulum.
kesesuaian dengan potensi daerah, dst.
DACUM melibatkan para profesional dari dunia
Analisis ini menjadi basis bagi pembukaan
usaha, pemangku kepentingan bisnis, industri,
konsentrasi keahlian dalam setiap Program
tenaga kerja, pemerintah dan dunia pendidikan
Keahlian di satuan pendidikan.
sehingga diharapkan terjalin hubungan bersifat
kolaboratif. 3. Memetakan kebutuhan terhadap
kompetensi tersebut dalam mata pelajaran.
Langkah kegiatan dilakukan melalui tahapan:
4. Menyusun capaian pembelajaran sejumlah
• analisis pekerjaan;
mata pelajaran kejuruan bersama dunia
• lokakarya validasi;
kerja.
• tinjauan manajemen;
5. Mengidentifikasi kompetensi pendukung
• analisis tugas dan finalisasi kurikulum; dan
pekerjaan: pengetahuan dan keterampilan
• diseminasi. umum, perilaku pekerja (keterampilan
Hal-hal tersebut merupakan langkah awal pribadi dan interpersonal), peralatan,
dalam proses pengembangan kurikulum perlengkapan, persediaan dan bahan yang
yang dilakukan secara sistematis sehingga digunakan, serta tren dan masalah kerja
menghasilkan rancangan kurikulum kejuruan masa depan.
yang didasarkan pada realitas tempat kerja. 6. Menyelenggarakan review manajemen yang
Langkah kegiatan untuk melaksanakan proses berkaitan dengan bahan, alat, perlengkapan,
DACUM: dll.
100
100
Lampiran
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Dipilih topik-
topik*** yang
(900 (900 (900 (900 (900 (900
sesuai dengan
Intrakurikuler menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2
karakteristik satuan
minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu)
dan dekat dengan
anak (kontekstual)
Semester 1
• Indonesia
Projek (Tema: Aku
Cinta Indonesia) (900 (900
Penguatan
- menit × 2 - menit × 2 - -
Profil Pelajar • Projek Batik minggu) minggu)
Pancasila (Tema: Aku
Cinta Indonesia)
Jumlah JP*
Struktur** Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Dipilih topik-
topik*** yang
(900 (900 (900 (900 (900 (900
sesuai dengan
Intrakurikuler menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2
karakteristik satuan
minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu)
dan dekat dengan
anak (kontekstual)
Semester 2
• Projek Hari Bumi
Projek (Tema: Aku
Sayang Bumi) (900 (900
Penguatan
- menit × 2 - menit × 2 - -
Profil Pelajar • Projek Ramadhan minggu) minggu)
Pancasila (Tema: Kita Semua
Bersaudara)
102
Lampiran
Dipilih topik-
topik*** yang
(900 (900 (900 (900 (900 (900
sesuai dengan
Intrakurikuler menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2
karakteristik satuan
minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu)
dan dekat dengan
anak (kontekstual)
Semester 1
• Indonesia
Projek (Tema: Aku
Cinta Indonesia) (900 (900
Penguatan
- menit × 2 - menit × 2 - -
Profil Pelajar • Projek Batik minggu) minggu)
Pancasila (Tema: Aku
Cinta Indonesia)
Jumlah JP*
Struktur** Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Dipilih topik-
topik*** yang
(900 (900 (900 (900 (900 (900
sesuai dengan
Intrakurikuler menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2
karakteristik satuan
minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu)
dan dekat dengan
anak (kontekstual)
Semester 2
• Projek Hari Bumi
Projek (Tema: Aku
Sayang Bumi) (900 (900
Penguatan
- menit × 2 - menit × 2 - -
Profil Pelajar • Projek Ramadhan minggu) minggu)
Pancasila (Tema: Kita Semua
Bersaudara)
LAMPIRAN 4
104
Lampiran
Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak diperkenalkan, dibangun, dan
dieksplorasi bersama anak. Topik ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan visi, misi, tujuan,
dan analisis karakteristik. Pada semester dua dapat di buat pola yang sama, di mana dalam satu
semester minimal ada 2 kali projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam satu kali minimal 2
minggu dengan alokasi waktu 900 menit (2 × 900).
106
Lampiran
Semester 1
Rombel
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20
XI-RPL-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK
XI-RPL-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK
XI-RPL-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK
XI-RPL-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF
Semester 2
Rombel
M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40
XI-RPL-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK
XI-RPL-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK
XI-RPL-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK
XI-RPL-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF
Karena kapasitas Teaching Factory hanya setengah dari jumlah rombel maka penjadwalan rombel dibagi 2 (A & B).
Penjadwalan Sistem Blok Biasa
Semester 1
Rombel
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20
XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK
XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK
Semester 2
Rombel
M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40
XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK
XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK
107
Lampiran
Lampiran
LAMPIRAN 6
Pembelajaran
□ Semua/sebagian besar pendidik memberikan
kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan
pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna.
□ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan
berbagai metode pembelajaran untuk mendukung
terjadinya perkembangan kompetensi peserta didik.
□ Semua/sebagian besar pendidik melihat profil
Pancasila sebagai target tercermin pada peserta
didik.
□ Semua/sebagian besar pendidik memberikan
pembelajaran yang berhubungan dengan konteks
dunia nyata dan menjadi daya tarik dan peserta
didik untuk belajar.
Asesmen Pembelajaran
□ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan
asesmen merujuk pada kompetensi yang di
dalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
□ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan
asesmen yang dilakukan terpadu dengan
Pembelajaran.
□ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan
beragam jenis, teknik dan instrumen penilaian
formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan kebutuhan peserta didik.
108
Lampiran
LAMPIRAN 7
□ Semua/sebagian besar
pendidik memberikan
Peserta didik terlihat lebih
aktif bertanya dan menikmati
Memberikan
pendampingan dan
kesempatan kolaborasi, pembelajaran. Akan tetapi, gaya pengembangan
memberikan pertanyaan belajar seperti ini masih belum kapasitas pendidik
pemantik dan mengajarkan membudaya dan sebagian besar dalam memberikan
pemahaman bermakna. didorong oleh pendidik dengan pembelajaran
cara memberikan penghargaan yang lebih aktif
□ Semua/sebagian besar
pendidik menggunakan
bagi peserta didik aktif berupa nilai dan dialogikal
tambahan. Pendidik sudah mulai (bersifat dua arah).
berbagai metode pembelajaran beralih peran menjadi fasilitator Memperkuat
untuk mendukung terjadinya pembelajaran yang lebih kontekstual pemahaman pendidik
perkembangan kompetensi dan mendorong komunikasi dua mengenai profil
peserta didik. arah. Akan tetapi, pendidik masih pelajar Pancasila dan
□ Semua/sebagian besar
pendidik melihat profil
menggunakan metode pembelajaran
yang serupa yakni tanya jawab dan
cara mengembangkan
kompetensi yang
Pancasila sebagai target diskusi kelompok dan belum semua diharapkan melalui
tercermin pada peserta didik. pendidik mampu menghubungkan pembelajaran
pembelajaran dengan kontetks bermakna di setiap
□ Semua/sebagian besar
pendidik memberikan
dunia nyata. Beberapa guru sudah mata pelajaran.
mulai mengarah menjadikan
pembelajaran yang profil pelajar Pancasila sebagai
berhubungan dengan konteks tujuan pembelajaran, tetapi belum
dunia nyata dan menjadi daya terintegrasi dengan optimal.
tarik dan peserta didik untuk
belajar.
110
Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Fase Fondasi
Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Seni
Penyusun: Melita Rahardjo, Ignatia Widhiharsanto (Sekolah Kembang), Adilla Kusumawardani, Winda Yuliantari,
Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Farah Ariani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Fitria
Anggriani, Irma Yuliantina, dan Yuliati Siantajani (Sekolah Bukit Aksara).
Narasi elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni:
“Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, mengomunikasikan perasaan dan
pikiran secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun
percakapan. Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan
pramembaca dan pramenulis. Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika
untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Anak menunjukkan
kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Anak menunjukkan rasa ingin tahu
melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan sekitar dan
media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan gagasan mengenai fenomena alam dan
sosial. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merekayasa teknologi serta
untuk mencari informasi, gagasan, dan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab.
Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta mengapresiasi karya
seni.”
Catatan
● Tujuan pembelajaran pertama (1) pada setiap subelemen di kolom kanan tabel di bawah
dirancang setara dengan usia perkembangan tiga tahun. Meskipun demikian saat
menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan perkembangan
anak untuk menentukan titik mulai, agar mencapai tujuan akhir yang sama yaitu
ketercapaian Capaian Pembelajaran. Strategi menentukan titik mulai dapat dilakukan
dengan asesmen awal.
● Alur tujuan pembelajaran di bawah merupakan salah satu contoh. Satuan pendidikan
dapat memodifikasi alur dan menentukan tema/topik pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik, visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
Anak mengenali dan memahami TP 1. Anak mengenali dan memahami berbagai informasi yang
berbagai informasi, ada di sekitarnya
mengomunikasikan perasaan dan
TP 2. Anak dapat mengomunikasikan pikiran dan perasaannya
pikiran secara lisan, tulisan, atau
kepada orang lain dengan secara verbal maupun nonverbal
menggunakan berbagai media serta melalui berbagai media
membangun percakapan.
TP 3. Anak dapat membangun percakapan dengan teman sebaya
maupun orang dewasa melalui berbagai media
Anak menunjukkan minat, TP 1. Anak menunjukkan minat dan respon positif pada kegiatan
kegemaran, dan berpartisipasi awal membaca (seperti mendengarkan, merespon cerita yang
dalam kegiatan pramembaca dan dibacakan, mengaitkan cerita dengan gambar)
pramenulis
TP 2. Anak menunjukkan ketertarikan dan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pengenalan simbol, bunyi dan bentuk huruf pada
teks yang ditemui di sekitarnya
Anak mengenali dan menggunakan TP 1. Anak mengenal arah dan posisi benda yang ada di
konsep pramatematika untuk sekitarnya
memecahkan masalah di dalam
TP 2. Anak mengenali bentuk dan pola
kehidupan sehari-hari.
TP 3. Anak mengenal konsep dan simbol bilangan
Anak menunjukkan rasa ingin tahu TP 1. Anak berpartisipasi aktif dalam melakukan eksperimen
melalui observasi, eksplorasi, dan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
eksperimen dengan menggunakan TP 2. Anak memahami dan mengomunikasikan pengetahuannya
lingkungan sekitar dan media akan lingkungan sekitar dengan berbagai media
sebagai sumber belajar, untuk
mendapatkan gagasan mengenai
fenomena alam dan sosial
Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.
Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari” sebagai alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di
kelompok usia 3 - 4 tahun untuk semester pertama pembelajaran.
Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Fase Fondasi
Elemen Jati Diri
Penyusun: Lestia Primayanti (Sekolah Kembang), Riskia Ramadhina, Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran), Farah Ariani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Fitria Anggriani, Melita Rahardjo, Winda
Yuliantari, Dr. Lucia RM Royanto, M.Si., M.Sp.Ed., Psikolog, dan Dr. Weny Savitry S. Pandia, M.Si., Psikolog
Catatan
● Tujuan pembelajaran pertama (1) pada setiap subelemen di kolom kanan tabel di bawah
dirancang setara dengan usia perkembangan tiga tahun. Meskipun demikian saat
menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan perkembangan
anak untuk menentukan titik mulai, agar mencapai tujuan akhir yang sama yaitu
ketercapaian Capaian Pembelajaran. Strategi menentukan titik mulai dapat dilakukan
dengan asesmen awal.
● Alur tujuan pembelajaran di bawah merupakan salah satu contoh. Satuan pendidikan
dapat memodifikasi alur dan menentukan tema/topik pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik, visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
Pada dokumen ini, contoh alur tujuan pembelajaran disusun berdasarkan penahapan
kompetensi dan konsep pengetahuan untuk peserta didik usia 3 hingga 6 tahun. Penahapan
alur tujuan pembelajaran menggunakan beberapa cara penahapan kompetensi dan konsep
pengetahuan yang tercantum dalam panduan Pembelajaran dan Asesmen (halaman 21).
Beberapa cara yang digunakan diantaranya penahapan kompetensi mulai dari konkret ke
abstrak, mudah ke lebih sulit atau menantang, umum ke khusus atau spesifik (deduktif), dan
berdasarkan scaffolding (tahapan pendampingan). Contoh alur tujuan pembelajaran ini
dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran (TP) yang disusun untuk setiap subelemen
Jati Diri. Istilah subelemen dimaknai sebagai ekstraksi tiap kalimat dari narasi elemen
Capaian Pembelajaran.
Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Jati Diri
Subelemen: Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku.
Contoh penahapan tujuan pembelajaran dalam dokumen ini juga dapat dikembangkan lebih
dari satu alur per elemen atau dapat dikombinasikan antar subelemen, sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan. Berikut adalah contoh alur tujuan pembelajaran yang
diturunkan dari tiap subelemen Jati Diri. Alur disusun mulai dari TP 1 hingga TP (n).
Tabel contoh perunutan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Jati Diri
Anak mengenal dan memiliki perilaku positif TP1. Anak mampu memilih hal ia suka, menunjukkan
terhadap diri dan lingkungan (keluarga, sekolah, rasa bangga atas karya atau usahanya dan memiliki
masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga keinginan untuk mencoba hal baru.
sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
Pancasila TP2. Anak mengenali persamaan dan perbedaan yang
terdapat di lingkungan sekitar termasuk pada
orang-orang di sekitarnya.
Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, TP1. Anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan melibatkan gerak motorik kasar, halus dan taktil.
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan
sekitar sebagai bentuk pengembangan diri TP.2 Anak mengeksplorasi sumber daya di sekitar
(sebagai alat dan/atau bahan) untuk mengembangkan
fungsi motorik kasar, halus dan taktil.
Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.
Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri”
sebagai alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di kelompok usia 3 - 4 tahun
untuk triwulan pertama pembelajaran.
Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Fase Fondasi
Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Penyusun: Irma Yuliantina, Rizky Maisura (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Farah Ariani (Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran), Maria Chatarina (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Sita Alfiyah
(GTK PAUD Dikmas), Melita Rahardjo, Lestia Primayanti, Fitria Anggriani, Ali Nugraha, M.Pd, Riskia
Ramadhina, dan Winda Yuliantari
Catatan
● Tujuan pembelajaran pertama (1) pada setiap subelemen di kolom kanan tabel di bawah
dirancang setara dengan usia perkembangan tiga tahun. Meskipun demikian saat
menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan perkembangan
peserta didik untuk menentukan titik mulai, agar mencapai tujuan akhir yang sama yaitu
ketercapaian Capaian Pembelajaran. Strategi menentukan titik mulai dapat dilakukan
dengan asesmen awal.
● Alur tujuan pembelajaran di bawah merupakan salah satu contoh. Satuan pendidikan
dapat memodifikasi alur dan menentukan tema/topik pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik, visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.
● Secara umum capaian elemen nilai agama dan budi pekerti di PAUD menerapkan
nilai-nilai yang universal yang dapat diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Satuan pendidikan juga dapat menyesuaikan dengan karakteristik satuan
pendidikan maupun agama yang dianut oleh peserta didik, sehingga dapat lebih
memberikan penguatan terhadap budi pekerti setiap anak dalam menunjukkan Capaian
Pembelajarannya.
● Penanaman nilai agama adalah penanaman nilai-nilai kepercayaan dan keyakinan kepada
Tuhan melalui memperkenalkan kandungan nilai dan tatacara peribadatannya secara
bertahap sehingga dapat mempraktekkannya dengan tepat baik dalam kehidupan
pribadi maupun sosialnya. Dengan demikian tercipta pribadi yang kokoh sekaligus
harmonis dalam kehidupan sosial sejak dini hingga dewasa.
● Penanaman budi pekerti merupakan proses internalisasi dari nilai-nilai yang telah
diketahui peserta didik sehingga terwujud pekerti (perilaku) baik pada peserta didik
dengan kesadaran (bukan hanya menjadi kebiasaan) sesuai substansi nilai moral/agama
sehingga menjadi kokoh dalam menjalani kehidupannya kelak.
● Perwujudan nilai agama dan budi pekerti, diharapkan melekat pada peserta didik sejak
dini sebagai satu kesatuan yang utuh dalam pemahaman, kesadaran, maupun dalam
mewujudkannya pada kehidupannya baik pada lingkup pribadi maupun kehidupan
sosial-masyarakat khususnya di Indonesia yang majemuk dan multi sosial-budaya.
Pada dokumen ini, contoh alur tujuan pembelajaran disusun berdasarkan penahapan
kompetensi dan konsep pengetahuan untuk peserta didik usia 3 hingga 6 tahun. Penahapan
alur tujuan pembelajaran menggunakan beberapa cara yang tercantum dalam panduan
Pembelajaran dan Asesmen (halaman 21). Beberapa cara yang digunakan yaitu penahapan
kompetensi mulai dari konkret ke abstrak, mudah ke lebih sulit atau menantang, umum ke
khusus atau spesifik (deduktif), dan berdasarkan scaffolding (tahapan pendampingan).
Contoh alur tujuan pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran (TP)
yang disusun untuk setiap subelemen Nilai Agama dan Budi Pekerti. Istilah subelemen
dimaknai sebagai ekstraksi tiap kalimat dari narasi elemen Capaian Pembelajaran.
Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Subelemen: Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan
mempraktikkan ajaran pokok sesuai dengan agama dan kepercayaannya
Pada subelemen di atas, penyusun mengembangkan contoh alur yang didasarkan pada
perunutan kompetensi dari yang sederhana ke lebih kompleks. Mengenal nama Tuhan lebih
sederhana dibandingkan menjelaskan simbol hingga mulai berpartisipasi dalam praktik
ibadah. Selain itu, kompetensi ini juga dapat dikembangkan dengan melibatkan
pendampingan misalnya, sebelum berpartisipasi mandiri, anak dilibatkan dengan diajak ikut
serta dan perlahan mulai diajak mempraktikkan mandiri.
Contoh penahapan tujuan pembelajaran dalam dokumen ini juga dapat dikembangkan lebih
dari satu alur per elemen atau dapat dikombinasikan antar subelemen, sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan. Berikut adalah contoh alur tujuan pembelajaran yang
diturunkan dari tiap subelemen Nilai Agama dan Budi Pekerti. Alur disusun mulai dari TP 1
hingga TP (n).
Penting untuk diperhatikan.
Pendidik perlu memahami bahwa terdapat tujuan-tujuan pembelajaran di PAUD yang dapat
muncul dalam bentuk perilaku sehari-hari dalam proses pembiasaan kegiatan belajar.
Contohnya pada tujuan pembelajaran “Anak memahami dan berpartisipasi aktif menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya” dan tujuan pembelajaran ini akan diturunkan
menjadi beberapa kegiatan yang salah satunya praktik mencuci tangan. Kegiatan tersebut
tidak perlu menjadi kegiatan khusus yang disumatifkan, namun dapat menjadi catatan
bahwa dalam kesehariannya, anak sudah mampu melakukan kebiasaan tersebut secara
mandiri sebagai salah satu bentuk keterampilannya dalam menjaga kebersihan diri.
Tabel contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di
dalam subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti
Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha TP 1. Anak mengenal nama Tuhan dan dapat menjelaskan
Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan simbol-simbol praktik agamanya secara sederhana (seperti
ajaran pokok sesuai dengan agama dan perayaan hari besar agama, tempat ibadah, dan lainnya)
kepercayaannya TP 2. Anak berpartisipasi dalam kegiatan ibadah sesuai agama
dan kepercayaannya
Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga TP 1. Anak memahami dan berpartisipasi aktif menjaga
kebersihan, kesehatan dan keselamatan kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya
diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap TP 2. Anak memahami dan bersedia menjaga kesehatan diri
dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang sebagai bentuk syukur kepada Tuhan YME
Maha Esa TP 3. Anak memahami dan mulai bersedia menjaga
keselamatan diri dalam lingkup sederhana sebagai bentuk
syukur kepada Tuhan YME
Anak menghargai sesama manusia TP 1. Anak mengenal dan memahami persamaan maupun
dengan berbagai perbedaannya dan perbedaan ciri diri dengan orang lain disekitarnya
mempraktikkan perilaku baik dan TP 2. Anak memahami dan mempraktikkan perilaku baik di
berakhlak mulia lingkungan
Anak menghargai alam dengan cara TP 1. Anak menunjukkan minat dan memahami cara menjaga
merawatnya dan menunjukkan rasa alam di sekitarnya
sayang terhadap makhluk hidup yang TP 2. Anak berpartisipasi aktif untuk merawat makhluk hidup
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha lain dan alam, dimulai dari lingkungan terdekat
Esa.
Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.
Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai
bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa” sebagai
alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di kelompok usia 3 - 4 tahun.
KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH 0
TAHUN AJARAN 2023/2024
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
BAB III
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN
PERSIAPAN PERMULAAN TAHUN AJARAN
Pasal 3
Pasal 4
BAB IV
PERMULAAN TAHUN AJARAN
Pasal 5
Permulaan tahun ajaran 2023/2024 adalah hari Senin tanggal 17 Juli 2023.
Pasal 7
BAB V
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
(5) Waktu pembelajaran efektif setiap jam pelajaran tatap muka untuk
SD/MI : 35 menit, SMP/MTs : 40 menit, dan SMA/MA/SMK/MAK : 45
menit.
(6) Waktu pembelajaran efektif setiap jam pelajaran tatap muka untuk
SDLB/MILB : 30 menit, SMPLB : 35 menit, dan dan SMALB : 40 menit.
Pasal 12
BAB VI
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN EFEKTIF
Pasal 13
BAB VII
KEGIATAN TENGAH SEMESTER
Pasal 14
BAB VIII
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
BAB X
HARI LIBUR SATUAN PENDIDIKAN
Pasal 19
Pasal 20
(1) Hari libur pada bulan Ramadhan dan libur dalam rangka Idul Fitri 1445
H menyesuaikan dengan ketentuan cuti bersama yang dikeluarkan oleh
pemerintah;
(2) Kepala satuan pendidikan dapat menetapkan hari-hari dalam bulan
Ramadhan selain dimaksud dalam ayat (1) sebagai hari pembelajaran
atau hari libur dengan persetujuan Komite Sekolah/Madrasah dan
dilaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi, Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, Kepala Dinas Kabupaten/Kota, Kepala
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
(1) Libur bulan Ramadhan dan libur umum akan disesuaikan dengan
Keputusan Pemerintah mengenai libur Ramadhan dan hari-hari libur
tahun 2024.
(2) Penyelenggara satuan pendidikan dapat mengganti hari Minggu menjadi
hari lain sebagai hari libur.
BAB XI
AKHIR TAHUN AJARAN
Pasal 25
Akhir tahun ajaran 2023/2024 adalah hari Jumat tanggal 19 Juli 2024 bagi
satuan pendidikan yang melaksanakan 5 (lima) hari sekolah, dan hari Sabtu
tanggal 20 Juli 2024 bagi satuan pendidikan yang melaksanakan 6 (enam)
hari sekolah.
BAB XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 26
Pasal 27
(1) Peraturan ini berlaku untuk satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB baik
negeri maupun swasta se-Jawa Tengah.
(2) Kepala satuan pendidikan menengah dan khusus diwajibkan menyusun
program kegiatan satuan pendidikan sesuai dengan peraturan ini.
(3) Peraturan ini dapat dijadikan sebagai rujukan oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama maupun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
menyusun kalender pendidikan sesuai kewenangannya.
Pasal 28
Pada saat Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan ini mulai
berlaku, Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 420/15563 tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun Ajaran 2022/2023 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 29
Pasal 30
Peraturan ini mulai berlaku pada tahun ajaran 2023/2024, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : 2 Mei 2023
USWATUN HASANAH
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
1. 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 17 - 20 Juli 2023 Kegiatan MPLS
3. 19 Juli 2023 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1445 H)
4. 21 Juli 2023 Mengenal Mitra Sekolah
5. 17 Agustus 2023 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
6. 28 September 2023
1445 H)
7. 28 Oktober 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
8. 10 November 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal
9. 15 Desember 2023
untuk 5 (lima) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
10. 16 Desember 2023
untuk 6 (enam) hari sekolah
18 s.d. 31 Desember
11. Libur Akhir Semester Gasal
2023
12. 25 Desember 2023 Libur Umum (Hari Raya Natal)
13. 26 Desember 2023 Cuti Bersama setelah Hari Raya Natal
14. 1 Januari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2023)
15. 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap
16. 8 Februari 2024 Libur Umum (Isro’ Mi’raj 1445 H)
17. 10 Februari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2575).
18. 11 Maret 2024 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1946 Saka).
USWATUN HASANAH
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
1. 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 17 - 20 Juli 2023 Kegiatan MPLS
3. 19 Juli 2023 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1445 H)
4. 21 Juli 2023 Mengenal Mitra Sekolah
5. 17 Agustus 2023 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
6. 28 September 2023
1445 H)
7. 28 Oktober 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
8. 10 November 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal
9. 15 Desember 2023
untuk 5 (lima) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
10. 16 Desember 2023
untuk 6 (enam) hari sekolah
18 s.d. 31 Desember
11. Libur Akhir Semester Gasal
2023
12. 25 Desember 2023 Libur Umum (Hari Raya Natal)
13. 26 Desember 2023 Cuti Bersama setelah Hari Raya Natal
14. 1 Januari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2023)
15. 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap
16. 8 Februari 2024 Libur Umum (Isro’ Mi’raj 1445 H)
17. 10 Februari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2575).
18. 11 Maret 2024 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1946 Saka).
USWATUN HASANAH
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
USWATUN HASANAH
10 23 20
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
22 22 11
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
22 20 19
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
17 20 14
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
MINGGU 7 14 21 28
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum/Sesudah Hari Raya Idul Fitri
USWATUN HASANAH
10 23 20
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
22 22 11
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
22 20 19
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
17 20 14
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
MINGGU 7 14 21 28
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum/Sesudah Hari Raya Idul Fitri
USWATUN HASANAH
10 23 20
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
22 22 11
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
22 20 19
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
17 20 14
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
MINGGU 7 14 21 28
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum/Sesudah Hari Raya Idul Fitri
USWATUN HASANAH
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
SEPTEMBER 2023 20 - - - 20 - 4 5 1 - 10 30
1
OKTOBER 2023 22 - - - 22 - 5 4 - - 9 31
NOVEMBER 2023 21 - 1 - 22 - 4 4 - - 8 30
DESEMBER 2023 10 - - 1 11 8 5 5 1 1 20 31
JUMLAH 104 1 1 1 107 18 27 27 4 1 77 184
JANUARI 2024 22 - - - 22 - 4 4 1 - 9 31
FEBRUARI 2024 20 - - - 20 - 4 3 1 1 9 29
GENAP
MARET 2024 19 - - - 19 - 5 5 - 2 12 31
2
APRIL 2024 17 - - - 17 - 4 4 3 2 13 30
MEI 2024 18 - 2 - 20 - 4 4 2 1 11 31
JUNI 2024 13 - - 1 14 5 5 4 1 1 16 30
JUMLAH 109 - 2 1 112 5 26 24 8 7 70 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 213 1 3 2 219 23 53 - 12 8 - 366
USWATUN HASANAH
LAMPIRAN VIII 5 HARI SEKOLAH
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
SEPTEMBER 2023 20 - - - 20 - 4 5 1 - 10 30
1
OKTOBER 2023 22 - - - 22 - 5 4 - - 9 31
NOVEMBER 2023 21 - 1 - 22 - 4 4 - - 8 30
DESEMBER 2023 10 - - 1 11 8 5 5 1 1 20 31
JUMLAH 104 1 1 1 107 18 27 27 4 1 77 184
JANUARI 2024 22 - - - 22 - 4 4 1 - 9 31
FEBRUARI 2024 20 - - - 20 - 4 3 1 1 9 29
GENAP
MARET 2024 19 - - - 19 - 5 5 - 2 12 31
2
APRIL 2024 17 - - - 17 - 4 4 3 2 13 30
MEI 2024 18 - 2 - 20 - 4 4 2 1 11 31
JUNI 2024 13 - - 1 14 5 5 4 1 1 16 30
JUMLAH 109 - 2 1 112 5 26 24 8 7 70 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 213 1 3 2 219 23 53 - 12 8 - 366
USWATUN HASANAH
LAMPIRAN IX 5 HARI SEKOLAH
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
SEPTEMBER 2023 20 - - - 20 - 4 5 1 - 10 30
1
OKTOBER 2023 22 - - - 22 - 5 4 - - 9 31
NOVEMBER 2023 21 - 1 - 22 - 4 4 - - 8 30
DESEMBER 2023 10 - - 1 11 8 5 5 1 1 20 31
JUMLAH 104 1 1 1 107 18 27 27 4 1 77 184
JANUARI 2024 22 - - - 22 - 4 4 1 - 9 31
FEBRUARI 2024 20 - - - 20 - 4 3 1 1 9 29
GENAP
MARET 2024 19 - - - 19 - 5 5 - 2 12 31
2
APRIL 2024 17 - - - 17 - 4 4 3 2 13 30
MEI 2024 18 - 2 - 20 - 4 4 2 1 11 31
JUNI 2024 13 - - 1 14 5 5 4 1 1 16 30
JUMLAH 109 - 2 1 112 5 26 24 8 7 70 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 213 1 3 2 219 23 53 - 12 8 - 366
USWATUN HASANAH
LAMPIRAN X 6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UNTUK SD/SDLB/MI/MILB SEMESTER GASAL
12 26 25
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
26 26 14
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UNTUK SD/SDLB/MI/MILB SEMESTER GENAP
26 23 23
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
20 24 17
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
SD/SDLB/MI/MILB 6 HARI SEKOLAH
MINGGU 7 14 21 28
Libur Umum
SENIN 1 8 15 22 29
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum/Sesudah Hari Raya Idul Fitri
USWATUN HASANAH
12 26 25
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
26 26 14
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UNTUK SMP/SMPLB/MTs SEMESTER GENAP
26 23 23
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
20 24 17
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
SMP/SMPLB/MTs 6 HARI SEKOLAH
MINGGU 7 14 21 28
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
USWATUN HASANAH
12 26 25
HARI
MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
26 26 14
HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
6 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UNTUK SMA/SMK/SMALB/MA/MAK SEMESTER GENAP
26 23 23
HARI
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
20 24 17
HARI
MINGGU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KALENDER
KALENDER PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROVINSI
PROVINSI JAWAJAWA TENGAH
TENGAH
TAHUN AJARAN
TAHUN 2023/2024
AJARAN 2023/2024
SMA/SMK/SMALB/MA/MAK 6 HARI SEKOLAH
MINGGU 7 14 21 28
SELASA 2 9 16 23 30
KAMIS 4 11 18 25
SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum/Sesudah Hari Raya Idul Fitri
USWATUN HASANAH
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
HARI- PENYERA LIBUR
HARI MENGI- JUMLA LIBUR JUMLAH
NO BULAN, TAHUN HARI H AN HARI LIBUR RAMDH/ JML HARI
BELAJAR KUTI HARI AKHIR HARI
PETAMA BLHB/ MINGGU UMUM HARI LIBUR
EFEKTIF UPACARA EFEKTIF SEMESTER
MASUK RAPOR RAYA
JULI 2023 11 1 - - 12 13 5 1 - 19 31
AGUSTUS 2023 26 - - 26 - 4 1 - 5 31
GASAL
SEPTEMBER 2023 25 - - - 25 - 4 1 - 5 30
1
OKTOBER 2023 25 - 1 - 26 - 5 - - 5 31
NOVEMBER 2023 25 - 1 - 26 - 4 - - 4 30
DESEMBER 2023 13 - - 1 14 10 5 1 1 17 31
JUMLAH 125 1 2 1 129 23 27 4 1 55 184
JANUARI 2024 26 - - - 26 - 4 1 - 5 31
FEBRUARI 2024 23 - - - 23 - 4 1 1 6 29
GENAP
MARET 2024 24 - - - 24 - 5 - 2 7 31
2
APRIL 2024 20 - - - 20 - 4 4 2 10 30
MEI 2024 22 - 2 - 24 - 4 2 1 7 31
JUNI 2024 16 - - 1 17 6 5 1 1 13 30
JUMLAH 131 - 2 1 134 6 26 9 7 48 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 256 1 4 2 263 29 53 13 8 - 366
USWATUN HASANAH
LAMPIRAN XIV 6 HARI SEKOLAH
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA MASUK SATUAN PENDIDIKAN,
KEGIATAN TENGAH SEMESTER, MENGIKUTI UPACARA,
PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR (BLHB), LIBUR AKHIR SEMESTER
LIBUR UMUM, DAN LIBUR BULANAN RAMADHAN/HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 UNTUK SMP/SMPLB/MTs
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
HARI- PENYERA LIBUR
HARI MENGI- JUMLA LIBUR JUMLAH
NO BULAN, TAHUN HARI H AN HARI LIBUR RAMDH/ JML HARI
BELAJAR KUTI HARI AKHIR HARI
PETAMA BLHB/ MINGGU UMUM HARI LIBUR
EFEKTIF UPACARA EFEKTIF SEMESTER
MASUK RAPOR RAYA
JULI 2023 11 1 - - 12 13 5 1 - 19 31
AGUSTUS 2023 26 - - 26 - 4 1 - 5 31
GASAL
SEPTEMBER 2023 25 - - - 25 - 4 1 - 5 30
1
OKTOBER 2023 25 - 1 - 26 - 5 - - 5 31
NOVEMBER 2023 25 - 1 - 26 - 4 - - 4 30
DESEMBER 2023 13 - - 1 14 10 5 1 1 17 31
JUMLAH 125 1 2 1 129 23 27 4 1 55 184
JANUARI 2024 26 - - - 26 - 4 1 - 5 31
FEBRUARI 2024 23 - - - 23 - 4 1 1 6 29
GENAP
MARET 2024 24 - - - 24 - 5 - 2 7 31
2
APRIL 2024 20 - - - 20 - 4 4 2 10 30
MEI 2024 22 - 2 - 24 - 4 2 1 7 31
JUNI 2024 16 - - 1 17 6 5 1 1 13 30
JUMLAH 131 - 2 1 134 6 26 9 7 48 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 256 1 4 2 263 29 53 13 8 - 366
USWATUN HASANAH
LAMPIRAN XV 6 HARI SEKOLAH
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA MASUK SATUAN PENDIDIKAN,
KEGIATAN TENGAH SEMESTER, MENGIKUTI UPACARA,
PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL BELAJAR (BLHB), LIBUR AKHIR SEMESTER
LIBUR UMUM, DAN LIBUR BULANAN RAMADHAN/HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 UNTUK SMA/SMK/SMALB/MA/MAK
JUMLAH HARI EFEKTIF DAN HARI UNTUK KEGIATAN LAIN JUMLAH HARI LIBUR
SEMESTER
HARI- PENYERA LIBUR
HARI MENGI- JUMLA LIBUR JUMLAH
NO BULAN, TAHUN HARI H AN HARI LIBUR RAMDH/ JML HARI
BELAJAR KUTI HARI AKHIR HARI
PETAMA BLHB/ MINGGU UMUM HARI LIBUR
EFEKTIF UPACARA EFEKTIF SEMESTER
MASUK RAPOR RAYA
JULI 2023 11 1 - - 12 13 5 1 - 19 31
AGUSTUS 2023 26 - - 26 - 4 1 - 5 31
GASAL
SEPTEMBER 2023 25 - - - 25 - 4 1 - 5 30
1
OKTOBER 2023 25 - 1 - 26 - 5 - - 5 31
NOVEMBER 2023 25 - 1 - 26 - 4 - - 4 30
DESEMBER 2023 13 - - 1 14 10 5 1 1 17 31
JUMLAH 125 1 2 1 129 23 27 4 1 55 184
JANUARI 2024 26 - - - 26 - 4 1 - 5 31
FEBRUARI 2024 23 - - - 23 - 4 1 1 6 29
GENAP
MARET 2024 24 - - - 24 - 5 - 2 7 31
2
APRIL 2024 20 - - - 20 - 4 4 2 10 30
MEI 2024 22 - 2 - 24 - 4 2 1 7 31
JUNI 2024 16 - - 1 17 6 5 1 1 13 30
JUMLAH 131 - 2 1 134 6 26 9 7 48 182
JUMLAH DALAM 1 TAHUN 256 1 4 2 263 29 53 13 8 - 366
USWATUN HASANAH
YAYASAN TAMAN CENDEKIA KENOKOREJO
TK TAMAN CENDEKIA
Alamat: Kenokorejo Rt.03 Rw.07 Kenokorejo Polokarto Sukoharjo
Telp.082134924496 Email:tamancendekiaknk@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA TK TAMAN CENDEKIA
NOMOR 5/TKTC/VII/2023
Tentang
MENIMBANG :
a. Bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang di arahkan
pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta paradigma baru pendidikan yang
berorientasi pada kebutuhan peserta didik dipandang perlu untuk
menetapkan tugas Tim Pengembang Kurikulum(TPK).
b. Untuk keperluan tersebut perlu diatur dengan surat keputusan.
MENGINGAT :
1. UU N0. 20 thn. 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. SK Menteri No. 162 tahun 2021 tentang Dasar Hukum Pelaksanaan
Program Sekolah Penggerak
4. Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
PAUD.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
MENETAPKAN:
Ditetapkan : di Sukoharjo
Tanggal : Juli 2023
Kepala Sekolah
Ditetapkan: di Sukoharjo
Pada tanggal : Juli 2023