Surat Keputusan Lab
Surat Keputusan Lab
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS WATES
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS WATES,
A. RENCANA LAYANAN
1. Proses perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan
dan tempat yang memadai
2. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas
3. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
4. Rencana layanan disusun untuk tiap jenis pelayanan
5. Penyusunan rencana layanan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
social, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
6. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan
8. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
9. Efek samping dan risiko pelayanan pelayanan harus diinformasikan kepada
pasien
10. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
B. KETENAGAAN
1. Petugas laboratorium Puskesmas rawat jalan terdiri dari satu dokter
penanggungjawab, dan satu tenaga ahli teknologi laboratorium medik
2. Dokter penanggungjawab dipilih langsung oleh kepala Puskesmas
3. Tenaga ahli teknologi laboratorium medik adalah tenaga dengan pendidikan
minimal D3 Analis Kesehatan/ D3 Analis Medis yang telah memiliki STR (Surat
tanda Registrasi) dan SIP (Surat Ijin Praktik) di lingkungan Dinas Kesehatan
C. PELAYANAN LABORATORIUM
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
laboratorium
2. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
3. Pelaksanaan pelayanan dilakukan pada jam kerja mulai pukul 07.30-11.00
pada hari senin-kamis, jam 07.30-10.00 pada hari jum’at, jam 07.30-11.30
pada hari Sabtu
4. Jenis pelayanan yang ada di Puskemas meliputi; pemeriksaan hematologi,
urinalisa, faal hati, profil lemak, faal ginjal, glukosa darah, tes kehamilan,
golongan darah, widal, HbsAg, preparat BTA (sesuai dengan ketersediaan
reagen yang didistribusikan oleh Dinas Kesehatan)
5. Pelaksanaan layanan dimulai dari penerimaan formulir permintaan
pemeriksaan yang ditulis oleh petugas poli yang merujuk
6. Pelaksanaan layanan pasien harus dicatat dalam rekam medis
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed concent) wajib
didokumentasikan
8. Pelaksanaan pelayanan dimulai dari proses pre analitik meliputi persiapan
pasien, penulisan formulir permintaan pemeriksaaan laboratorium , identitas
pasien, persiapan pengambilan spesimen, metode pengambilan spesimen,
waktu pengambilan spesimen, pemilihan tabung/wadah spesimen,
penempelan identitas pada tabung spesimen, preparasi spesimen sebelum
dilakukan tes pada alat analitik
9. Pengambilan spesimen dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diperlukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada prosedur
10. Penerimaan spesimen dilakukan dengan melakukan identifikasi kelengkapan
identitas yang terdapat pada spesimen
11. Pelaksanaan proses analitik meliputi persiapan reagen, pipetasi reagen dan
sampel, inkubasi, melakukan control dan kalibrasi pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan spesieen, pembacaan hasil pemeriksaan
12. Pelaksanaan post analitik meliputi penyimpanan serum, validasi hasil
pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan
13. Penyimpanan serum dilakukan terhadap spesimen pemeriksaan kimia klinik
dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada prosedur
14. Kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat, pelaporan kasus gawat darurat dilakukan
maksimal dalam kurun waktu 45 menit setelah pengambilan spesimen
15. Hasil pemeriksaan laboratorium diberikan dalam kurun waktu kurang lebih 2 - 3
jam dari waktu pengambilan spesimen
16. Kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai prosedur pelayanan kasus
beresiko tinggi
17. Kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
18. Pengambilan spesimen pasien harus dilaksanakan dengan mengikuti langkah-
langkah yang terdapat dalam prosedur
19. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
E. PENGENDALIAN MUTU
1. Pengendalian mutu dijalankan secara internal
2. Pelaksanaan pendendalian mutu dilaksanakan sesuai perencanaan
3. Pengendalian mutu di Puskesmas Wates menjalankan pengendalian mutu
internal dan pengendalian mutu eksternal
4. Pelaksanaan pengendalian mutu internal dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah yang ada dalam prosedur
5. Pencatatan dan pelaporan dilakukan atas hasil yang diperoleh dari
pelaksanaan pengendalian mutu
6. Pelaksanaan pengendalian mutu eksternal dilakukan dengan melakukan
kerjasama dengan Laboratorium kesehatan daerah kota Mojokerto
7. Pengendalian mutu eksternal dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan sekali
8. Jenis pemeriksaan dalam pengendalian mutu eksternal sesuai dengan yang
terdapat dalam draft Mou pengendalian mutu eksternal dan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
G. RENCANA RUJUKAN
1. Rujukan pasien laboratorium dilakukan apabila terjadi kerusakan alat, jenis
pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di Puskemas dan atau petugas
laboratorium tidak ada.
2. Rujukan diberikan kepada laboratorium luar yang sudah bekerjasama dengan
Puskesmas
3. Rujukan diberikan dengan memperhatikan syarat-syarat kelengkapan yang ada
4. Rujukan harus disertai resume klinis
5. Resume klinis meliputi; nama pasien, umur, diagnosa/ kondisi klinis, riwayat
penyakit terdahulu.
H. PENGELOLAAN REAGEN
1. Rencana pengadaan reagen dilakukan setahun sekali
2. Jenis reagen yang ada di Puskesmas disesuaikan dengan jenis pemeriksaan
yang dilakukan di laboratorium Puskesmas
3. Rencana pengadaan dibuat oleh petugas laboratorium yang selanjutnya
diserahkan kepada penanggungjawab gudang farmasi Puskesmas
4. Tingkat persediaan reagen di Puskesmas harus selalu sama dengan jumlah
persediaan yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock
5. Jumlah persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk
memenuhi kegiatan operasional umum, sampai pengadaan berikutnya dari
pembekal
6. Safety stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-
bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari distributor
7. Perencanaan pengadaan di Puskesmas diperoleh berdasarkan jumlah
pemakaian periode 12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk
6 bulan untuk tahun yang akan datang
8. Buffer stock adalah stok penyangga kekurangan reagen di laboratorium
9. Buffer stock reagen di laboratorium Puskesmas adalah jumlah reagen yang
diperkirakan dapat digunakan untuk pemeriksaan selama 6 bulan kedepan
10. Rencana pengadaan disetujui oleh kepala Puskesmas yang selanjutnya
diserahkan kepada Dinas Kesehatan
11. Pendistribusian dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan ke Puskesmas
12. Reagen langsung diserahkan ke bagian laboratorium dengan diketahui oleh
bendahara asset Puskesmas
13. Pemakaian reagen dilakukan dengan mengisi lembar kartu stok yang telah
dibuat
14. Jenis perlengkapan yang tersedia di Puskesmas
NO JENIS STANDAR JUMLAH /
KELENGKAPAN LAB PUSKESMAS KETERSEDIAAN DI
Non rawat inap PUSKESMAS
1 Blood cell counter 1 0
2 Bunsen Burner 1 1
3 Differensial cell counter 1 0
4 Electrolyte Analizer 0 0
5 Gelas pengaduk Sesuai 0
kebutuhan
6 Incubator 1 1
7 Kaca objek Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
8 Kaca penutup Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
9 Kapiler Hematokrit Sesuai Tidak Ada
kebutuhan
10 Koagulometer 0 0
11 Lancet / klik pen Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
12 Loop ose 2 1
13 Mikroskope binokuler 2 1
14 Mikropipet 4 6
15 Peralatan gelas Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
16 Rak pengecatan 1 1
17 Rak tabung reaksi 1 2
18 Refrigerator 1 1
19 Rotator 0 1
20 Sentrifuse Elektrik 1 1
21 Sentrifuse Hematokrit 1 0
22 Semprit jarum Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
23 Spektrofotometer 1 1
24 Sterilisator 1 1
25 Stopwatch 1 0
26 Tabung reaksi Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
27 Tabung sentrifus Sesuai 0
kebutuhan
28 Tempat tidur pasien 1 0
29 Termometer 10 –100 C 1 0
30 Timer 1 1
31 Tips Pipet Sesuai Ada sesuai kebutuhan
kebutuhan
32 Torniquet 1 2
33 Votrex mixer 1 0
34 Waterbath 1 0
35 Westergreen 1 set Ada
36 Kimia klinik - 1
AutoAnalyzer
37 Hematologi - 1
AutoAnalyzer
38 Urinalysis Analyzer - 1
15. Jenis Reagen essensial dan bahan penunjang yang terdapat di laboratorium
Puskesmas Wates
No jenis pemeriksaan Nama reagen keterangan
1 Hematologi lengkap Lyse
Diluent
Cleaner
2 LED PZ
3 Golongan darah Anti A
Anti B
Anti AB
4 Hemoglobin strip HB sesuai alat
5 Urinalisa carik celup
6 SGOT Reagen SGOT sesuai paket reagen
7 SGPT Reagen SGPT sesuai paket reagen
8 Cholesterol Total Reagen cholesterol sesuai paket reagen
9 Trigliserida Reagen Trigliserida sesuai paket reagen
10 LDL-Cholesterol Reagen LDL Chol sesuai paket reagen
11 HDL- Cholesterol Reagen HDL Chol sesuai paket reagen
12 Ureum Reagen Ureum sesuai paket reagen
13 Creatinin Reagen Creatinin sesuai paket reagen
14 Asam urat Reagen Asam Urat sesuai paket reagen
15 Glukosa darah Reagen Glukosa darah sesuai paket reagen
Strip Glukosa darah
16 Pewarnaan BTA cat Zheil Nelsen
17 Tes kehamilan strip HCG urine
18 Pemeriksaan kimia klinik Aquadest
Aquabidest
larutan control
larutan standar sesuai paket reagen
19 pemeriksaan hematologi larutan control
20 Faeces lengkap PZ
Eosin
21 Widal S.typhi O
S. paratyhphi ao
S. paratyphi bo
S. typhi H
22 HBs Ag Strip reagen HBS Ag
I. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Pengelolaan limbah dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku
2. Penanganan limbah harus ditangani berdasarkan jenis dan sifat limbah
3. Terdapat beberapa jenis limbah di laboratorium Puskesmas Wates diantaranya
buangan bahan berbahaya, limbah infektif, limbah umum
4. Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi label sesuai
peraturan yang ada
5. Prinsip pengelolaan limbah adalah pemisahan
6. Penampungan limbah harus memadai, diletakkan ditempat yang pas, aman
dan hygienis
7. Pemisahan limbah dilakukan dengan menggunakan kantong berkode sesuai
dengan peraturan yang ada
8. Limbah infeksius penanganan dengan memasukkan pada kantung warna
kuning dengan label infeksius yang sebelumnya dilakukan desinfeksi