Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.T DENGAN ASHMA BRONCHIAL DI RUANGAN ICU/DAHLIA DI RUMAH


SAKIT UMUM KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :

IMAM RAHMADHAN
N2112317

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny.T DENGAN ASHMA BRONCHIAL DI RUANGAN ICU/DAHLIA DI RUMAH
SAKIT UMUM KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

DISUSUN OLEH :

IMAM RAHMADHAN
N2112317

Telah disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

(………………………..) (……………………) (Cindy Frasillia)


LAPORAN PENDAHULUAN
ASHMA BRONCHIAL
A. Definisi
Asma bronkial merupakan suatu penyakit pada system pernafasan yang ditandai
dengan penyempitan jalan nafas yang menyebabkan kesulitan bernafas dan di tandai
dengan batuk, nafas pendek, dan berbunyi mengi. (Elizabeth, 2000). Sesak nafas dan
mengi menjadi suatu pertanda seseorang mengalami asma. Asma merupakan gangguan
radang kronik pada saluran napas. Saluran napas yang mengalami radang kronik bersifat
peka terhadap rangsangan tertentu, sehingga apabila terangsang oleh factor risiko
tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi
bronkus,sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang. Dari proses radang tersebut
dapat timbul gejala sesak nafas dan mengi (Almazini, 2012). Sedangkan menurut Wahid
dan Suprapto (2013) Asma adalah suatu penyakit dimana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas pada rangsangan tertentu, yang mengakibatkan
peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Dari beberapa pengertian tersebut
penulis dapat menyimpulkan asma merupakan suatu penyakit saluran pernafasan yang
mengalami penyempitan karena hipereaktivitas oleh faktor risiko tertentu. Penyempitan
ini bersifat sementara serta menimbulkan gejala sesak nafas dan mengi.

B. Klasifikasi
Secara etiologis asma bronkial dibagi dalam 3 tipe:
1. Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan paparan
(exposure) terhadap alergen dan sifat-sifatnya adalah: serangan timbul setelah
dewasa, pada keluarga tidak ada yang menderita asma, penyakit infeksi sering
menimbulkan serangan,
2. Asma bronkial tipe atopi (Ekstrinsik).
Pada golongan ini, keluhan ada hubungannya dengan paparan terhadap
alergen lingkungan yang spesifik.Kepekaan ini biasanya dapat ditimbulkan
dengan uji kulit atau provokasi bronkial.
3. Asma bronkial campuran (Mixed)
Pada golongan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor-faktor intrinsik
maupun ekstrinsik.

C. Etiologi
Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui.Suatu hal yang yang
menonjol pada penderita Asma. Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering
menimbulkan Asma adalah:
1. Faktor ekstrinsik (alergik)
2. Faktor intrinsic (non-alergik)
3. Asma gabungan Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik
dari bentuk alergik dan non-alergik (Smeltzer & Bare, 2002).
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan Asma Bronkhial yaitu :
a. Faktor predisposisi
1. Genetik
Faktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi
biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi.Karena adanya
bakat alergi ini,
b. Faktor presipitasi
1. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Inhalan : yang masuk melalui saluran pernapasan (debu,polusi)
b) Ingestan : yang masuk melalui mulut (makanan dan obat-obatan)
c) Kontaktan : yang masuk melalui kontak dengan kulit (perhiasan, logam)
c. Perubahan cuaca
d. Stres
e. Lingkungan kerja (laboratorium hewan, pabrik)
f. Olah raga atau aktifitas jasmani
D. Patofisiologi
Suatu serangan Asma merupakan akibat obstruksi jalan napas difus
reversible.Obstruksi disebabkan oleh timbulnya tiga reaksi utama yaitu kontraksi otot-otot
polos baik saluran napas, pembengkakan membran yang melapisi bronki, pengisian bronki
dengan mukus yang kental.Selain itu, otot-otot bronki dan kelenjar mukusa membesar,
sputum yang kental, banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara
terperangkap didalam jaringan paru.Antibodi yang dihasilkan (IgE) kemudian menyerang
sel-sel mast dalam paru. Pemajanan ulang terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen
dengan antibody, menyebabkan pelepasan produk sel-sel mast (disebut mediator) seperti
histamine, bradikinin, dan prostaglandin serta anafilaksis dari substansi yang bereaksi
lambat (SRS-A). (Smeltzer & Bare, 2002).
PATHWAY

Pasien Pasien mengatakan Pasien mengatakan Pasien mengatakan


mengatakan susah tidur karena sesak susah tidur karena sesak susah tidur karena
susah tidur sesak

Spasme otot polos Konsentrasi O2, dalam


sekresi kelenjar darah menurun
Hiperkapnea Gelisah Ansietas
bronkus

Suplai O2 keOtak Koma hipoksemia


Penyempitan/
obstruksi
proksimal dari
bronkus pd tahap
ekspresi dan Gangguan pertukaran gas Asidosis Metabolik Suplai darah dari O2
inspirasi keJantung berkurang
Tekanan Parsial Oksigen
-mucus berlebih Alveoli
–batuk
–wehzzing
–Sesak napas Suplai O2 kejaringan Perfusi jaringan Perifer Penurunan cardiac Output

Ketidak efektifan Penyempitan jalan


bersihan jalan nafas Pernafasan Penurunan curah jantung Tekanan darah menurun

Peningkatan kerja otot Hiperventilasi Kelemahan dan keletihan


Kebutuhan O2
pernafasan
Retensi O2 Asidosis Respiratorik Intoleransi aktivitas

Ketidak Efektifan
Nafsu makan ketidak
pola nafas
seimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
E. Manifestasi Klinis
1. Terdengar bunyi nafas (wheezing/mengi/bengek)
2. Sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki
3. Batuk kronik (terutama di malam hari atau cuaca dingin).
4. Serangan asma yang hebat, penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam
mengatur pernafasan.
5. Pada anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher.
6. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium:
a. Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya infeksi
b. Eosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun
denganpemberian kortikosteroid.
2. Analisa gas darah:
Hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat atau status
asmatikus.Padakeadaan ini dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnia dan asidosis
respiratorik.Pada asma ringansampai sedang PaO2 normal sampai sedikit menurun,
PaCO2 menurun dan terjadi alkalosisrespiratorik.
3. Radiologi:
Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologik paru biasanya tidak
menunjukkan adanya kelainan.Beberapa tanda yang menunjukkan yang khas untuk
asma adanyahiperinflasi, penebalan dinding bronkus, vaskulasrisasi paru.
4. Uji kulit:
Untuk menunjukkan adanya alergi
G. Penatalaksanaan Medis
Menstabilkan dinding membran daricell mast atau basofil sehingga: mencegah
terjadinya degranulasi dari cell mast,mencegah pelepasan histamin, mencegah pelepasan
Slow Reacting Substance ofanaphylaksis, mencegah pelepasan Eosinophyl Chemotatic
Factor).
Pengobatan Non Medikamentosa:
1. Waktu serangan:
a. pemberian oksigen,
b. pemberian cairan, terutama pada serangan asma yang berat dan yang berlangsung
lama
c. drainase postural, untuk membantu pengeluaran dahak.
d. menghindari paparan alergen.
2. Diluar serangan
a. Pendidikan/penyuluhan.
Penderita perlu mengetahui apa itu asma, apa penyebabnya, apa
pengobatannya,.
b. Imunoterapi/desensitisasi.
Penentuan jenis alergen dilakukan dengan uji kulit atau provokasi
bronkial.Setelahdiketahui jenis alergen, kemudian dilakukan desensitisasi.
c. Relaksasi/kontrol emosi.
Untuk mencapai ini perlu disiplin yang keras.Relaksasi fisik dapat dibantu
denganlatihan napas.

H. Komplikasi
Status asmatikus adalah keadaan spasme bronkiolus berkepanjangan yang men
gancam jiwa yang tidak dapat dipulihkan dengan pengobatan.Pada kasus seperti ini, kerja
pernapasan sangat meningkat. Apabila kerja pernapasan sangat meningkat, kebutuhan
oksigen juga meningkat,karena individu yang mengalami asma tidak dapat memenuhi
kebutuhan oksigen normalnya, individu semakin tidak sanggup memenuhi kebutuhan
oksigen yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk berinspirasi dan berekspirasi melawan
spasme bronkiolus, pembengkakan bronkiolus, dan mukus yang kental. Situasi ini dapat
menyebabkan pneumotoraks akibat besarnya tekanan untuk melakukan ventilasi.Apabila
individu kelelahan, dapat terjadi asidosis respiratorik, gagal napas, dan kematian.
DAFTAR PUSTAKA

A Geace Pierce, R Borley Neil, 2007. At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga.Jakarta : Erlangga.
P. 14-15.

Bare & Smeltzer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart (Alih bahasa
Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3.Jakarta :EGC

Corwin, Elizabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.EGC: Jakarta.

Doenges, Marilynn E.dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk Perencanaan


dan Pendokumentasian Perawatan Klien. Edisi III.Alih Bahasa: I Made
Kriasa.EGC.Jakarta

Doengoes, Marilyn. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawat Klien. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC Buku Kedokteran.

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Imunologi. Jakarta: Salemba Medika
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PKK GAWAT DARURAT
STIKES GRAHA EDUKASI

Nama Mahasiswa : IMAM RAHMADHAN


N I M : N2112317
Ruangan : ICU
RS : RSUD Kota Kendari
Tgl Pengkajian : 5 April 2022
Jam : 10.00

IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.T
No. Reg. : 251737
Umur : 48 tahun Tgl. MRS : 2 April 2022
Jenis Kelamin : ♀ Diagnosa : Asmha Bronchial
Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Labibia
Penanggung : BPJS

I. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama : Klien masuk dengan keluhan sesak napas disertai nyeri uluhati dan belum
BAB sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat keluhan utama: klien sesak napas pada jam 4 subuh dan nyeri uluhati
Keluhan saat ini dan Riwayat : Sebelumnya klien di rawat di RSUD kota kendari dengan
keluhan yang sama dan baru keluar dari RS 1 hari yang lalu dengan riwayat asma dan DM.
Upaya yang telah dilakukan: Keluarga klien telah membawa kembali klien ke RS
Terapi/operasi yang pernah dilakukan:

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Penyakit berat yang pernah diderita :
Pernah dirawat di RS : [ √ ] ya [ ] tidak
Pernah Operasi : [ ] ya [ ] tidak
Obat-obat yang biasa dikonsumsi:
Alergi : [ ] ya ,
[ √ ] tidak
Kebiasaan merokok/alcohol/lainnya :[ ] ya ,
[ √ ] tidak
BB sebelum sakit : 65 kg
Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram:

X
X
X X

X X X X X X X X X X

X ? X ? ? ? ? X

49

Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan ?: Tidak diketahu
: Garis menikah .....: Tinggal serumah
: Garis keturunan X: Meninggal
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK :

Keadaan umum : Lemah, terpasang oksigen 5 liter, terpasang infus RL 20 tpm, terpasang
kateter:600 cc.
Kesadaran : [ √ ] composmentis [ ] apatis [ ] somnolen [ ] sopor [ ] koma
Tanda-tanda vital
S :37,00C N :87x/mnt TD :131/63mmHg RR :26x/mnt SPo2: 88%
[ ] axilla [ ] reguler [ ] lengan kiri [ ] normal [ ]reguler
[ ] rectal [ ]ireguler [ ] lengan kanan [ ] cyanosis [ ]ireguler
[ ] oral [ ] kuat [ √ ] berbaring [ ] cheynestoke
[ ] lemah [ ] duduk [ ] kusmaul

Berat Badan : 65 kg Tinggi Badan : 155 cm


Body Systems
Pernapasan (B1: Breathing)
Hidung: (posisi, bentuk, keadaan septum)
[ √ ] secret/cairan ,
[ √ ] pernapasan cuping hidung

Trachea :
Bentuk dada :
[ √ ] simetris [ ]Asimetris [ ] lainnya (sebutkan)
Palpasi dada : [ √] Vokal fremitus [ ] massa
Suara nafas : [ ] vesikuer [ ] bronchial [ ] bronchovesikuler
Suara tambahan:
[ √ ] wheezing : lokasi
[ ] ronchi : lokasi
[ ]stridor : lokasi
[ ] crackles : lokasi
Perkusi : [ ] redup [ ] pekak [ ] hypersonor [ ] tympani
Respirasi :
[ √ ] nyeri [ ] dyspnea [ √ ] batuk [ ] cyanosis [ ] hemoptisis
[ √] napas dangkal [ ] retraksi dada [√ ] sputum [ ] tracheostomy
Data lainnya :

Cardiovaskuler (B2: Bleeding)


Palpasi : [ √ ] nyeri tekan [ ] ictus cordis,
Perkusi : [ ] pembesaran jantung,
Suara jantung : [ ] normal [ ] mur-mur [ ] gallop
[ ] Lainnya,
[ √ ] nyeri dada[ ] pusing [ √ ] sakit kepala [ ] kram kaki [ ]palpitasi
[ ] clubbing finger [ ] akral dingin [ ] akral sianosis [ ] CRT >
3dtk
[ ] Edema:
[ ] palpebra [ ] anasarka [ ] extremitas atas [ ] ekstremitas bawah
[ ] ascites
[ ] lainnya (sebutkan)
Data lainnya :

Persyarafan (B3: Brain)


Glasgow Coma Scale (GCS):
E:3 V:5 M:6 Nilai total : Composmentis
Kepala dan wajah :[ √ ] simetris [ ] Asimetris [ ] gerakan abnormal wajah
[ ] ekspresi wajah,
Mata :
Sklera : [ √ ] putih [ ] icterus [ ] merah [ ] perdarahan
Conjungctiva : [ ]anemis [ √ ] merah muda
Pupil : [ ] isokor ka/ki [ ] anisokor ka/ki [ ] miosis ka/ki [ ] midriasis
ka/ki
Bola mata : [ √ ] simetris [ ] Asimetris [ ] nistagmus [ ] strabismus
Kelopak mata : [ √ ] membuka mata [ ] menutup mata [ ] ptosis
Telinga : [ √] simetris [ ] Asimetris [ ] serumen [ ] gangguan
vestibuler
Lainnya,
Lidah : [ ] deviasi lidah [ ] lainnya,
Leher& bahu : [ ] mengangkat bahu [ √] memalingkan kepala
[ ] kaku kuduk [ ] lainnya, .
Refleks : [ √ ] menelan [ ] muntah [ ] patella ka/ki [ ] bisep [ ] trisep
[ ] Lainnya
(sebutkan),

Persepsi sensori
Pendengaran :
- kiri : Normal
- kanan : Normal
Penciuman :
Pengecapan : [ √ ]manis: [ √ ] asin: [√ ] pahit:

Penglihatan
- kiri : [ √ ] normal [ ] kabur [ ] diplopia [ ] nyeri
- kanan : [ √ ] normal [ ] kabur [ ] diplopia [ ] nyeri
Perabaan : [ √] panas: [ ] dingin: [ ] tekan:
Status mental: (terorientasi / disorientasi)
[ √ ] waktu : Pada saat penyakit kambuh
[ ] tempat ;
[ ] orang :
Perkemihan-Eliminasi Uri (B4: Bladder)
Produksi urine : ml / hari Frekuensi : x/hari
Warna : Kuning Pekat Bau :
[ ] oliguri [ ] poliuri [ ] dysuri [ ] hematuri [ ] nocturi
[ ] menetes [ ] panas [ ] urgency [ ] inkotinen [ ] retensi
[ √ ] kateter [ ] tidak ada masalah [ ] lainnya

Pencernaan-Eliminasi Alvi (B5: Bowel)


Mulut : [ ] radang [ ] halitosis [ ] gigi palsu [ ] stomatitis [ ] nyeri
Tenggorokan : [ ] merah [ ] radang [ ] nyeri tekan [ ] nyeri menelan
Abdomen : [ ] membuncit [ ] pembesaran hepar / lien [ √ ] nyeri
[ ] kembung [ ] peristaltik, [ ] hiperperistaltik
Rectum :
BAB : x/hari Konsistensi
[ ] diare [ √] konstipasi [ ] hemorrhoid[ ] inkontinensia [ ] colostomi
[ ] wasir [ ] pencahar [ ] distensi abdomen [ ] tidak ada masalah
[ ] lainnya (sebutkan)
Nutrisi : [ √ ] anoreksia [ ] mual [ ] muntah
Diet : Kalori

Tulang-Otot-Integumen (B6: Bone)


Pergerakan sendi: [ ] bebas [ √ ] terbatas
Kekuatan otot : Lemah
Tonus otot : Lemah

Extremitas
- Atas : [ √ ]nyeri otot [ ]bengkak [ ] parase [ ]paralise []
fraktur [ ] nyeri sendi [ ] deformitas [ ] tremor [ ] amputasi
[ ] alat bantu [ ] lainnya,
Lokasi
- Bawah : [√ ]nyeri otot [ ]bengkak [ ] parase [ ]paralise [ ]
fraktur [ ] nyeri sendi [ ] deformitas [ ] tremor [ ] amputasi
[ ] alat bantu [ ] lainnya,
Lokasi
Tulang belakang :[ ] lordosis [ ] kifosis [ ] skoliosis [ ] lainnya,

Kulit
-Warna kulit : [ ] ikterik [ ] sianosis [ √ ] pucat [ ] kemerahan [ ] pigmentasi
-Akral : [ ] hangat [ ] panas [ √ ] dingin kering [ ] dingin basah
-Turgor : [ ] baik [ √] jelek/menurun
- Integritas : [ ] jaringan parut [ √ ] laserasi [ ] ulserasi [ ] ekimosis [ ] lepuh
- Keluhan : [ √ ] eritema [ ] pruritus
Kebersihan kulit
- kulit badan : [ ] bersih [ √ ] kotor
- kepala /rambut : [ ] bersih [ √ ] kotor
Luka : [ ] luka bakar (derajat / persen)
- penampakan luka ( gambarkan ) :

Sistem Endokrin
Terapi hormon :
Karakteristik sex sekunder:
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik:
[ ] Perubahan ukuran bagian tubuh,
[ ] Tidak toleran terhadap panas/dingin [ ] kelenjar tyroid teraba
[ ] Kekeringan kulit atau rambut [ ] pembesaran kelenjar limfe

Sistem Reproduksi
Laki-laki:
-Kelamin:
Bentuk [ ] normal [ ] abnormal (jelaskan)
Kebersihan [ ] bersih [ ] kotor (jelaskan)
- lainnya,
Perempuan:
-Payudara:
Bentuk [ √ ] simetris [ ] asimetris (jelaskan)
Benjolan [ √ ] tidak ada [ ] ada (jelaskan)
-Kelamin :
Bentuk [ √ ] normal [ ] abnormal (jelaskan)
Keputihan [√ ] tidak ada [ ] ada (jelaskan)
-Siklus haid / lama haid: hari /hari [ ] teratur [ ] tidak teratur
- usia menarche / usia monopause : thn / thn
[ ] polimenore [ ] oligomenore [ ] amenore [ ] menoragi
[ ] brakhimenore [ ] hipermenore [ ] hipomenore [ ] dismenore
[ ] lainnya,

POLA AKTIVITAS
Makan
Frekuensi / porsi : 2 x/hari / [ √ ] dihabiskan [ ] tidak dihabiskan
Jenis menu : Bubur, telur
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi : tidak ada
Minum
Frekuensi : 6 gelas/hari
Jenis minuman : air putih
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan :
Alergi : tidak ada

Kebersihan perorangan
Mandi : tidak pernah Keramas : tidak pernah
Sikat gigi : tidak pernah Memotong kuku : tidak pernah
Ganti pakaian : 2 kali sehari

Istirahat dan aktivitas:


Tidur siang : 3 jam
Tidur malam : 7 jam
gangguan tidur : ketika asma kambuh
Aktivitas sehari-hari: tidak ada

PSIKOSOSIAL
Sosial/Interaksi:
Dukungan keluarga:
[ √ ] aktif [ ] kurang [ ] tidak ada
Dukungan kelompok/teman/masyarakat:
[ √] aktif [ ] kurang [ ] tidak ada
Reaksi saat interaksi:
[ ] tidak kooperatif [ ] bermusuhan [ ] mudah tersingung
[ ] curiga [ √ ] kontak mata [ ] lainnya (sebutkan)
Konflik yang terjadi terhadap:
[ ] Peran [ ] Nilai [ ] lainnya (sebutkan)

Psikologis
Persepsi terhadap penyakit :
Harapan terhadap kesehatan: Klien berharap agar segera sehat dari penyakitnya
Masalah yang b/d penyakit :
[ √ ] gelisah [ √ ] takut [ √ ] sedih [ ] rendah diri [ ] acuh tak acuh
[ ] hiperaktif [ ] marah [ ] putus asa [ ] mudah tersinggung [ ] tidak berdaya
[ ] lainnya (sebutkan)

Spiritual:
[ ] tidak ada masalah [ ] dibantu dalam beribadah [ ] spritual
Kegiatan keagamaan :
TERAPI YANG DIDAPATKAN SAAT INI :

Terapi obat injeksi :


1. conbiven + NacL 2x1
2. pantoprazole 40 mg/12 jam
3. asam folat 3x1
4. citicolin 500 mg/12 jam
5. dexametasone 1 amp/8 jam
6. furosemid 2 amp/ 12 jam
7. infus RL 20 tpm

DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, X-Ray, USG, lain-lain) :


1. SGOT = 15<31
2. SGPT = 13<35
3. BILIRUBIN = 0,38<0,11
ANALISIS DATA

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab

1. DS : Pola nafas tidak efektif Obstruksi proksimal


b.d obstruksi jalan napas dari bronkus pada tahap
Klien mengeluh sesak nafas ekspirasi dan inspirasi
Klien mengatakan agak susah ↓
bernafas
Wheezing, sesak nafas
DO :

Terdapat sputum
Tekanan partial oksigen
Terdengar wheezing dialveoli

Penyempitan jalan nafas

Peningkatan kerja otot
pernafasan

Pola nafas tidak efektif

Kontraksi otot polos

Bronkospasme
2.

DS : Gangguan pola tidur b.d
sesak napas Penyempitan saluran
Klien mengatakan sering
paru ↓
merasakan sesak nafas pada
malam hari dan batuk-batuk Sesak nafas
DO : ↓
Tidur kurang lebih hanya 5 jam Gangguan pertukaran
/ hari gas ↓
Gangguan pola tidur
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Rasionalisasi


Keperawatan Tindakan
Kriteria Hasil

1. Selasa, Pola nafas Setelah dilakukan 1. Monitor ttv 1. Posisi semi


04/04/2022 tidak efektif tindakan klien fowler
b.d. keperawatan 2. Posisikan membantu
obstruksi selama 2x24 jam. klien untuk klien
jalan nafas Pola nafas tidak memaksimal- memaksimal-
efektif teratasi. kan ventilasi kan ventilasi
Kode : 3140 Dengan kriteria 3. Identifikasi sehingga
hasil : klien perlunya kebutuhan
dipasangkan oksigen
- Mendemonstr alat bantu terpenuhi
asikan batuk pernafasan melalui proses
efektif, suara 4. Lakukan pernafasan.
nafas yang fisioterapi 2. Alat banttu
bersih, tidak dada bila pernafasan
ada sianosis perlu membantu
dan dyspneu organ
(mampu pernafasan
mengeluarkan memenuhi
sputum, kebutuhan
mampu oksigen
bernafas sehingga
dengan oksigen yang
mudah, tidak diperlukan
ada pursed tubuh
lips) terpenuhi.
- Tanda-Tanda 3. Dapat mem-
Vital dalam permudah
rentang klien dalam
normal mengeluar-kan
sekret yang
2. Selasa, sulit dilakukan
04/04/2022 secara mandiri.
Gangguan
pola tidur 1. Jelaskan
b.d. sesak pentingnya 1. Mengetahui
nafas tidur yang pentingnya
Setelah dilakukan adekuat tidur untuk
Kode : 6480 tindakan 2. Fasilitasuntuk pemulihan
keperawatan mempertahan kesehatannya
selama 2x24 jam, kn aktivitas 2. Klien akan
gangguan pola sebelum tidur mudah tidur
tidur teratasi. (membaca) setelah
Dengan kriteria 3. Ciptakan melakukan
hasil : lingkungan aktivitas
yang nyaman 3. Lingkungan
- Jumlah tidur
yang nyaman
dalam batas
dapat
normal
mengurangi
- Pola tidur,
beban pikiran
kualitas dalam
klien dan cepat
batas normal
tidur
- Perasaan fresh
sesudah tidur
- Mampu
mengidentifika
si-kan hal-hal
yang
meningkatkan
tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No Hari/Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf

1. Selasa 1. Melakukan 1. TD= 131/63 mmHg


pemeriksaan TTV S = 37,0˚C
04/04/2022 RR = 26 x/menit
N = 87x/menit
Spo2 = 88%

2. Mengatur posisi klien 2. Klien dalam posisi


semi fowler

3. Memberikan oksigen 3. Klien telah di


dengan sungkup berikan oksigen
NRM sebanyak 5 liter

4. Memberikan 4. Klien di berikan


nebulizer obat
Combivent,selama
15 menit

1. Mengkaji pola tidur


2. Selasa klien 1. Klien mengatakan
2. Mengatur posisi susah tidur karena
04/04/2022 klien dan sesak
menganjurkan teknik 2. Klien mengikuti
nafas dalam dan anjuran yang
batuk efektif diberikan
3. Menciptakan 3. Klien di berikan
lingkungan yang lingkungan yang
nyaman bersih dan aman
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep. Evaluasi (S O A P)

1. Selasa Pola nafas tidak efektif S : Klien mengatakan sesak


b.d. obstruksi jalan nafas
04/04/2022 O : RR = 26 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Gangguan pola tidur b.d.


2. Selasa, sesak nafas S : Klien mengatakan susah tidur
04/04/2022 O : Klien tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No Hari/Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf

1. Selasa 1. Melakukan 1. TD= 128/70 mmHg


pemeriksaan TTV S = 36,8 ˚C
05/04/2022 2. Mengatur posisi klien RR = 21x/menit
3. Memberikan oksigen N = 88x/menit
dengan sungkup Spo2 = %
NRM 2. Klien dalam posisi
4. Memberikan semi fowler
nebulizer 3. Klien telah di
berikan oksigen
sebanyak 5 liter
4. Klien di berikan
obat
Combivent,selama
15 menit

1. Klien mengatakan
2. Selasa sudah bisa tertidur
1. Mengkaji pola tidur 2. Klien mengikuti
05/04/2022 klien anjuran yang
2. Mengatur posisi klien diberikan
dan menganjurkan 3. Klien di berikan
teknik nafas dalam lingkungan yang
dan batuk efektif bersih dan aman
3. Menciptakan
lingkungan yang
nyaman
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.T Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 48 tahun Ruangan : ICU/DAHLIA

No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep. Evaluasi (S O A P)

1. Selasa Pola nafas tidak efektif S : Klien mengatakan sesaknya sudah


b.d. obstruksi jalan nafas berkurang
05/04/2022
O : RR = 21 x/menit
A : Masalah belum teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan dan klien
persiapan untuk pindah ruangan

S : Klien mengatakan sudah bisa


Gangguan pola tidur b.d. tertidur
2. Selasa, sesak nafas
O : Klien tampak lemas
0504/2022
A : Masalah belum teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan dan klien
persiapan untuk pindah ruangan

Anda mungkin juga menyukai